Anda di halaman 1dari 21

LEMBAGA KEUANGAN

Suatu perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, menghimpun dana, menyalurkan dana atau
keduanya.

LEMBAGA KEUANGAN LAIN

1. Pasar Modal
Pasar tempat pertemuan & melakukan transaksi antara para pencari dana (emiten) dengan
penanam modal (investor). Cth : saham & obligasi (jangka panjang).

2. Pasar Uang
Pasar tempat memperoleh dana dan investasi dana (jangka pendek)

3. Koperasi Simpan Pinjam


Menghimpun dana dari para anggotanya kemudian kemudian menyalurkan kembali dana
tersebut kepada para anggota koperasi dan masyarakat umum

4. Perusahaan Pegadaian
Lembaga keuangan yang menyediakan fasilitas pinjaman dengan jaminan tertentu

5. Perusahaan Sewa Guna Usaha (Leasing)


Pembiayaan barang-barang modal yang diinginkan nasabahnya.

6. Perusahaan Asuransi
Perusahaan yang bergerak dalam usaha pertanggungan yang usahanya merupakan kegiatan
menanggung resiko yang dikaitkan dengan keuangan antara polis yang harus dibayar & klaim
yang yang diterimanya.

7. Perusahaan Anjak Piutang (Factoring)


Perusahaan yang usahanya mengambil alih pembiayaan kredit suatu perusahaan dengan cara
membeli kredit bermasalah perusahaan lain atau dapat pula mengelola penjualan kredit
perusahaan yang membutuhkan (bentuk fee)

8. Perusahaan Modal Ventura


Pembiayaan oleh perusahaan yang usahanya mengandung resiko tinggi (tanpa jaminan)

9. Dana Pensiun
Kegiatannya mengelola dana pensiun suatu perusahaan pemberi kerja atau perusahaan itu
sendiri.

10. Perusahaan Pembiayaan Kartu plastik/ Kartu kredit


Sebagai pengganti uang tunai yang dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan.

UANG
1. Awal uang dikenalkan adalah akibat dari kesulitan masyarakat dalam melakukan tukar
menukar.
2. Beberapa kendala yang sering dialami sistem barter antara lain:
3. Sulit menemukan orang yang mau menukarkan barangnya yang sesuai dengan kebutuhan yang
diinginkan
4. Sulit untuk menentukan nilai barang yang akan ditukarkan terhadap barang yang diinginkan
5. Sulit menemukan orang yang mau menemukan barangnya dengan jasa yang dimiliki atau
sebaliknya
6. Sulit untuk menemukan kebutuhan yang mau ditukarkan pada saat yang cepat sesuai dengan
keinginan, kadang memerlukan waktu yang mau ditukarkan pada saat yang cepat sesuai dengan
keinginan, kadang memerlukan waktu yang relatif lama

Pengertian
Uang adalah alat pembayaran dalam suatu wilayah tertentu atau sebagai alat pembayaran hutang
atau alat untuk melakukan pembelian barang dan jasa
Manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya uang :
1. Memepermudah untuk memperoleh dan memilih barang dan jasa yan diinginkan secara cepat
2. Mempermudah dalam menentukan nilai (harga) dari barang dan jasa
3. Memperlancar proses perdagangan secara luas
4. Digunakan sebagai tempat menimbun kekayaan

KRITERIA UANG
1. Ada jaminan
2. Disukai umum
3. Nilai yang stabil
4. Mudah disimpan
5. Mudah dibawa
6. Tidak mudah rusak
7. Mudah dibagi
8. Suplai harus elastis

Fungsi Uang
1. Alat Tukar Menukar
2. Satuan Hitung
3. Penimbun Kekayaan
4. Standar Pencicilan Hutang

JENIS-JENIS UANG

Berdasarkan bahan ( Uang Logam – Uang Kertas)


Uang logam : dalam bentuk koin dan dari bahan logam
Uang kertas : dalam bentuk lembaran kertas dan dari bahan kertas atau bahan lainnya.
Berdasarkan nilai (Bernilai penuh – Tidak bernilai penuh)
Bernilai penuh (full bodied money) : nilai intrinsiknya sama dengan nilai nominalnya.
Tidak bernilai penuh (representatif full bodied money) : nilai intrinsik lebih kecil dari nominal.
Berdasarkan lembaga (Uang Kartal – Uang Giral)
Uang kartal : diterbitkan oleh Bank Sentral, baik uang logam maupun uang kertas.
Uang Giral : diterbitkan oleh Bank Umum, seperti cek, bilyet giro, traveller cheque, dan credit
card.

Berdasarkan kawasan (Uang Lokal – Uang Regional – Uang Internasional)


Uang Lokal : berlaku hanya di suatu negara tertentu
Uang Regional : berlaku di kawasan tertentu
Uang Internasional : berlaku antar negara. Dan menjadi standar pembayaran internasional.

BANK

Menurut UU RI No. 10 Tahun 1998, Bank adalah


“ badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup rakyat banyak”

Perbankan juga melakukan kegiatan jasa-jasa untuk mendukung kegiatan menghimpun dan
menyalurkan dana, seperti jasa pemindahan uang (transfer), jasa penagihan (inkaso), jasa kliring,
penjualan mata uang asing, serta jasa bank lainnya.

KEGIATAN-KEGIATAN BANK
Kegiatan Bank Umum
1. menghimpun dana dari masyarakat (funding)
2. menyalurkan dana ke masyarakat (lending)
3. memberikan jasa-jasa bank

Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat


1. funding
2. lending
3. larangan menerima simpanan giro, mengikuti kliring, melakukan kegiatan valas, melakukan
kegiatan perasuransian

Kegiatan Bank campuran dan Bank Asing


1. larangan menerima simpanan dlm bentuk tabungan
2. kredit yang diberikan lebih diarahkan ke bidang-bidang tertentu
3. memberikan jasa-jasa bank

JENIS-JENIS BANK

1. Dilihat dari Segi Fungsinya


Bank Umum
Bank yang bertugas melayani seluruh jasa-jasa perbankan & melayani segenap lapisan
masyarakat baik perseorangan maupun lembaga keuangan lainnya
BPR
Bank yang khusus melayani masyarakat kecil di daerah kecamatan/ pedesaan

2. Dilihat dari Segi Kepemilikannya


Bank milik pemerintah : akte pendirian, modal dan keuntungan milik pemerintah. (BNI, Bank
Mandiri, BRI)
Bank milik swasta nasional : akte pendirian, modal dan keuntungan milik swasta. (BCA, Bank
Danamon, Bank Mega
Bank milik koperasi : kepemilikan saham dimiliki oleh perusahaan yg berbadan hukum
koperasi. (Bank Umum Koperasi Indonesia)
Bank milik asing : merupakan cabang dari bank dari luar negeri, kepemilikan swasta asing atau
pemerintah asing. (HSBC, Bank of Tokyo, Deutsche Bank)
Bank milik campuran : kepemilikan oleh pihak swasta nasional dan jg pihak asing. (

3. Dilihat dari Segi Status


Bank Devisa
Bank yg dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yg berhubungan dengan mata uang
asing secara keseluruhan.
Bank non-Devisa
bank yg belum mempunyai ijin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa (masih dalam
batas-batas negara)
Contoh transaksi :
Transfer keluar negeri, inkaso keluar negeri, traveller cheque, pembukaan dan pembayaran LC
(Letter of Credit)

4. Dilihat dari Segi Cara Menentukan Harga


Bank yang berdasarkan prinsip konvensional
menentukan bunga sebagai harga, menentukan fee based (pengenaan biaya) untuk prosentasie
atau nominal tertentu.
Bank yang berdasarkan prinsip syariah (berdasarkan Hukum Islam)
• Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah)
• Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah)
• Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah)
• Adanya pilihan pemndah kepemilikan atas barang yg disewa dari pihak bank oleh pihak lain
(ijarah wa iqtina)

PENGGABUNGAN USAHA BANK


Merger
Penggabungan dari 2 bank atau lebih dengan tetap mempertahankan berdirinya salah satu bank
dan membubarkan bank lainnya tanpa melikuidasi terlebih dahulu.

Konsolidasi
Penggabungan dari 2 bank atau lebih dengan mendirikan bank baru dan membubarkan bank-
bank tersebut tanpa melikuidasi terlebih dahulu.
Akuisisi
Pengambilalihan kepemilikan suatu bank yang berakibat pengendalian terhadap bank.

SUMBER DANA BANK


Dana yg bersumber dari bank itu sendiri
Setoran modal investor
Cadangan bank
Laba yg belum dibagi
Dana yg berasal dari masyarakat
Simpanan Tabungan
Simpanan Giro
Simpanan Deposito
Dana yg bersumber dari lembaga lainnya
Kredit likuiditas dari Bank Indonesia
Pinjaman antar bank
Pinjaman dari bank luar negeri
SPBU (Surat Berharga Pasar Uang)

Pengertian :
Tabungan, simpanan yg penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yg
telah disepakati.
Giro, simpanan yg penarikannya dapat dilakukan setiap saat dgn menggunakan cek, bilyet giro
(BG), sarana peri ntah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.
Deposito, simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan
perjanjian yg telah disepakati.

ALOKASI DANA
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yg dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yg mewajibkan
pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
Unsur-unsur kredit :
Kepercayaan
Kesepakatan
Jangka waktu
Resiko
Balas jasa

TUJUAN KREDIT
Mencari keuntungan
Membantu usaha nasabah
Membantu pemerintah
Penerimaan pajak
Membuka kesempatan kerja
Meningkatkan jumlah barang dan jasa
Menghemat devisa negara
Meningkatkan devisa negara

FUNGSI KREDIT
Meningkatkan daya guna uang
Meningkatkan peredaran dan lalu
lintas uang.
Meningkatkan daya guna barang
Meningkatkan peredaran barang
Sebagai alat stabilitas ekonomi
Meningkatkan kegairahan berusaha
Meningkatkan pemerataan pendapatan
Meningkatkan hubungan internasional

JENIS KREDIT
1. Dari segi kegunaan
Kredit investasi
Kredit modal kerja

2. Dari segi tujuan kredit


Kredit produktif
Kredit konsumtif
Kredit perdagangan

3. Dari segi jangka waktu


Kredit jangka pendek
Kredit jangka panjang
Kredit jangka menengah

4. Dari segi jaminan


Kredit dengan jaminan
Kredit tanpa jaminan

5. Dari segi sektor usaha


Kredit pertanian
Kredit peternakan
Kredit industri
Kredit pertambangan
Kredit pendidikan
Kredit perumahan
Kredit profesi
Dan sektor lainnya
PRINSIP PEMBERIAN KREDIT
Prinsip pemberian kredit dikenal dengan Analisis 5C dan 7P
5C
1. Character
2. Capacity
3. Capital
4. Colleteral
5. Condition

7P
1. Personality
2. Party
3. Perpose
4. Prospect
5. Payment
6. Profitability
7. Protection

BUNGA BANK
Bunga Simpanan
Bunga yg diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa bagi nasabah yg menyimpan uangnya di
bank.

Bunga Pinjaman
Bunga yg diberikan kepada para peminjam
Faktor yg mempengaruhi suku bunga :
1. Kebutuhan dana
2. Persaingan
3. Kebijaksanaan pemerintah
4. Target laba yg diinginkan
5. Jangka waktu
6. Kualitas jaminan
7. Reputasi perusahaan
8. Produk yg kompetitif
9. Hubungan baik
10. Jaminan pihak ketiga

JASA BANK LAINNYA


TRANSFER
KLIRING
INKASO
SAFE DEPOSIT BOX
BANK CARD
TRAVELLERS CHEQUE
LETTER OF CREDIT (L/C)
BANK GARANSI
PEMBAYARAN

TRANSFER
jasa pengiriman uang melalui bank, antar bank yg sama maupun bank lain.

SAFE DEPOSIT BOX (SDB)


penyewaan box dengan ukuran tertentu kepada nasabah yg berkepentingan untuk menyimpan
dokumen atau benda berharga.
BANK CARD
kartu plastik yg diberikan bank yg dapar dipergunakan oleh nasabah sebagai alat pembayaran .
KLIRING
jasa penyelesaian hutang piutang dengan cara saling menyerahkan warkat yg akan dikliringkan
di lembaga kliring.
Jenis Kliring :
Kliring Keluar, Kliring Masuk, Pengembalian Kliring
Tujuan Kliring :
• untuk memajukan dan memperlancar lalu lintas pembayaran
• Agar perhitungan penyelesaian utang piutang dapat dilaksanakan dgn mudah, aman, dan
efisien.
INKASO
jasa bank untuk menagihkan warkat yg berasal dr luar kota atau luar negeri.
TRAVELLERS CHEQUE
cek perjalanan/wisata yg biasanya dibutuhkan turis dalam pecahan nominal tertentu.
LETTER OF CREDIT (L/C)- Documentary credit
suatu pernyataan darii bank atas permintaan nasabah (biasanya importir) utk menyediakan dan
membayar sejumlah uang tertentu utk kepentingan pihak ketiga (penerima L/C atau eksportir).

Uang adalah alat tukar atau standar ukur nilai (satuan hitung) yang sah, terbuat dari kertas, emas,
perak, atau logam yang dicetak pemerintah suatu negara. Uang berfungsi sebagai perantara
dalam pertukaran sekaligus menggantikan sistem barter. Uang terdiri dari uang kartal (uang
kertas dan uang logam) dan uang giral (cek, giro, dan transfer telegrafis).
________________________________________
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap permintaan uang adalah:
1. Tengakat pendapatan masyarakat
2. Tingkat suku bunga bank
3. Kekayaan masyarakat
4. Selera masyarakat
5. Tingkat harga umum
6. Fasilitas belanja kredit
7. Cara pembayaran yang berlaku

Menurut Keynes motif seseorang memegang uang tunai adalah sebagai berikut.
1. Motif transaksi (berbelanja dan bertransaksi)
2. Motif berjaga-jaga (menabung dan asuransi)
3. Motif spekulasi (alat ukur kekayaan dan investasi)
________________________________________

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penawaran uang adalah:


1. Tingkat suku bunga bank
2. Tingkat pendapatan masyarakat
3. Jumlah penduduk
4. Tingkat produksi dan pendapatan nasional
5. Letak geografis
6. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
7. Globalisasi ekonomi

Uang yang beredar di Indonesia dapat dikelompokkan sebagai berikut:


1. M1 (uang kartal dan uang giral).
2. M2 (M1 + uang kuasi. Uang kuasi adalah uang yang tidak dapat digunakan sebagai alat
pembayaran setiap waktu karena keterikatan waktu. Contoh: deposito berjangka, tabungan,
rekening giro dalam valuta asing, dan tabungan dalam valuta asing).
3. M3 (M2 + deposito berjangka panjang, yaitu deposito dalam jangka waktu lebih dari satu
tahun).

Teori kuantitas uang (hubungan perubahan jumlah uang beredar dan harga barang secara umum):
Keterangan:
M = Money (jumlah uang yang beredar)
V = Velocity circulation of money (kecepatan peredaran uang)
P = Price (tingkat harga-harga umum)
T = Volume of trade (volume perdagangan)
________________________________________

Lembaga keuangan
ada 2 yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank.
Bank adalah tempat penyimpanan dan peminjam uang. Jenis-jenis lembaga keuangan bank di
Indonesia adalah:
1. Bank sentral (hanya Bank Indonesia)
2. Bank umum (PT Bank Mandiri, Tbk., PT BRI, Tbk., PT Bank BNI, Tbk., Bank Bukopin,
Bank Mega, Bank BPD DIY, Bank Papua, Bank PTPN, Bank Anz Indonesia, Commonwealth
Bank, Standard Chartered, dll)
3. Bank syariah (bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan
prinsip syariah)
4. Bank perkreditan rakyat (bank perkreditan rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran)

Produk lembaga bank yaitu:


1. Simpanan
2. Kredit
3. Transfer
4. Safe deposit box (SDB) (jasa persewaan berupa kotak penyimpanan harta maupun surat
berharga)
5. Bank card (contoh: ATM)
________________________________________

Lembaga keuangan bukan bank adalah badan yang melakukan kegiatan di bidang keuangan baik
secara langsung maupun tidak langsung menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan
dalam bentuk pembiayaan. Berikut adalah beberapa jenis lembaga keuangan bukan bank di
Indonesia:
1. Pegadaian
2. Sewa guna (Leasing)
3. Koperasi simpan pinjam
4. Perusahaan asuransi
5. Modal ventura (saham)
6. Dana pensiun
________________________________________

Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan
persetujuan pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan peminjam melunasi
utang setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Syarat-syarat pengajuan kredit
adalah:
1. Character (kepribadian)
2. Capacity (kemampuan)
3. Capital (modal)
4. Collateral (jaminan)
5. Condition of economy (kondisi perekonomian)
________________________________________

Pengertian kebijakan di bidang moneter adalah pengendalian jumlah uang yang beredar dalam
rangka mencapai stabilitas ekonomi. Macam-macam kebijakan moneter adalah:
1. Operasi pasar terbuka (menjual atau membeli surat berharga di pasar uang)
2. Politik diskonto (menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga kredit yang dibayar bank
umum kepada Bank Indonesia)
3. Cadangan kas minimum (penentuan kas bank umum sesuai ketentuan yang berlaku)
4. Kredit selektif (mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara memperketat penyaluran
kredit)
5. Imbauan moral (mengarahkan atau mengimbau lembaga perbankan dan masyarakat dalam
kaitannya dengan pengendalian jumlah uang beredar)
6. Devaluasi (menurunkan kurs mata uang Rupiah terhadap mata uang asing)
7. Revaluasi (menaikkan kurs mata uang Rupiah terhadap mata uang asing)

Tambahan :

I. PENGERTIAN BANK
Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan
untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal
sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa italia banca berarti tempat penukaran uang.
Sedangkan menurut Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal
10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup rakyat banyak Industri perbankan telah mengalami perubahan besar dalam beberapa
tahun terakhir. Industri ini menjadi lebih kompetitif karena deregulasi peraturan. Saat ini, bank
memiliki fleksibilitas pada layanan yang mereka tawarkan, lokasi tempat mereka beroperasi, dan
tarif yang mereka bayar untuk simpanan deposan.

II. JENIS BANK DAN TUGASNYA


Secara umum bank adalah suatu badan usaha yang memiliki wewenang dan fungsi untuk untuk
menghimpun dana masyarakat umum untuk disalurkan kepada yang memerlukan dana tersebut.
Berikut di bawah ini adalah macam-macam dan jenis-jenis bank yang ada di Indonesia beserta
arti definisi / pengertian masing-masing bank.
Jenis-Jenis Bank :
• Bank Sentral
Bank sentral adalah bank yang didirikan berdasarkan Undang-undang nomor 13 tahun 1968 yang
memiliki tugas untuk mengatur peredaran uang, mengatur pengerahan dana-dana, mengatur
perbankan, mengatur perkreditan, menjaga stabilitas mata uang, mengajukan pencetakan /
penambahan mata uang rupiah dan lain sebagainya. Bank sentral hanya ada satu sebagai pusat
dari seluruh bank yang ada di Indonesia.
• Bank Umum
Bank umum adalah lembaga keuangan uang menawarkan berbagai layanan produk dan jasa
kepada masyarakat dengan fungsi seperti menghimpun dana secara langsung dari masyarakat
dalam berbagai bentuk, memberi kredit pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan, jual
beli valuta asing / valas, menjual jasa asuransi, jasa giro, jasa cek, menerima penitipan barang
berharga, dan lain sebagainya.
• Bank Perkreditan Rakyat / BPR
Bank perkreditan rakyat adalah bank penunjang yang memiliki keterbatasan wilayah operasional
dan dana yang dimiliki dengan layanan yang terbatas pula seperti memberikan kridit pinjaman
dengan jumlah yang terbatas, menerima simpanan masyarakat umum, menyediakan pembiayaan
dengan prinsip bagi hasil, penempatan dana dalam sbi / sertifikat bank indonesia, deposito
berjangka, sertifikat / surat berharga, tabungan, dan lain sebagainya.
III. KEGIATAN BANK
a. Kegiatan Bank Umum
Kegiatan bank umum secara lengkap meliputi kegiatan sebagai berikut :
1. Menghimpun Dana (Funding)
Kegiatan menghimpun dana merupakan kegiatan membeli dana dari masyarakat. Kegiatan ini
dikenal juga dengan kegiatan funding. Kegiatan membeli dana dapat dilakukan dengan cara
menawarkan berbagai jenis simpanan. Simpanan sering disebut dengan nama reke¬ning atau
account. Jenis-jenis simpanan yang ada dewasa ini adalah:
a. Simpanan Giro (Demand Deposit),
Simpanan giro merupakan simpanan pada bank yang penarik¬annya dapat dilakukan dengan
menggunakan cek atau bilyet giro. Kepada setiap pemegang rekening giro akan diberikan bunga
yang dikenal dengan nama jasa giro. Besarnya jasa giro tergantung dari bank yang bersangkutan.
Rekening giro biasa digunakan oleh para usahawan, baik untuk perorangan maupun
perusahaannya. Bagi bank jasa giro merupakan dana murah ka¬rena bunga yang diberikan
kepada nasabah relatif lebih rendah dari bunga simpanan lainnya.
b. Simpanan Tabungan (Saving Deposit),
Merupakan simpanan pada bank yang penarikan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh
bank. Penarikan tabungan di¬lakukan menggunakan buku tabungan, slip penarikan, kuitansi atau
kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Kepada pemegang rekening tabungan akan diberikan
bunga tabungan yang meru¬pakan jasa atas tabungannya. Sama seperti halnya dengan re¬kening
giro, besarnya bunga tabungan tergantung dari bank yang bersangkutan. Dalam praktiknya bunga
tabungan lebih besar dari jasa giro.
c. Simpanan Deposito (Time Deposit),
Deposito merupakan simpanan yang memiliki jangka wak¬tu tertentu (jatuh tempo).
Penarikannyapun dilakukan sesuai jangka waktu tersebut. Namun saat ini sudah ada bank yang
memberikan fasilitas deposito yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat. jenis depositopun
beragam sesuai dengan keinginan nasabah. Dalam praktiknya jenis deposito terdiri dari deposito
berjangka, sertifikat deposito dan deposit on call.
2. Menyalurkan Dana (Lending)
Menyalurkan dana merupakan kegiatan menjual dana yang ber¬hasil dihimpun dari masyarakat.
Kegiatan ini dikenal dengan nama kegiatan Lending. Penyaluran dana yang dilakukan oleh bank
dila¬kukan melalui pemberian pinjaman yang dalam masyarakat lebih dikenal dengan nama
kredit. Kredit yang diberikan oleh bank terdiri dari beragam jenis, tergantung dari kemampuan
bank yang menya¬lurkannya. Demikian pula dengan jumlah serta tingkat suku bunga yang
ditawarkan.
Sebelum kredit dikucurkan bank terlebih dulu menilai kelayakan kredit yang diajukan oleh
nasabah. Kelayakan ini meliputi berbagai aspek penilaian. Penerima kredit akan dikenakan
bunga kredit yang besarnya tergantung dari bank yang menyalurkannya. Besar kecilnya bunga
kredit sangat mempengaruhi keuntungan bank, mengingat keuntungan utama bank adalah dari
selisih bunga kredit dengan bunga simpanan. Secara umum jenis-jenis kredit yang ditawarkan
meliputi :
a. Kredit Investasi,
Yaitu merupakan kredit yang diberikan kepada pengusaha yang melakukan investasi atau
penanaman modal. Biasanya kredit jenis ini memiliki jangka waktu yang relatif panjang yaitu di
atas 1(satu) tahun. Contoh jenis kredit ini adalah kredit untuk mem¬bangun pabrik atau membeh
peralatan pabrik seperti mesin-mesin.
b. Kedit Modal Kerja,
Merupakan kredit yang digunakan sebagai modal usaha. Biasanya kredit jenis ini berjangka
waktu pendek yaitu tidak.lebih dari 1 (satu) tahun. Contoh kredit ini adalah untuk membeli bahan
baku, membayar gaji karyawan dan modal kerja lainnya.
c. Kredit Perdagangan,
Merupakan kredit yang diberikan kepada para pedagang dalam rangka memperlancar atau
memperluas atau memperbesar kegiatan perdagangannya. Contoh jenis-kredit ini adalah kredit
untuk membeli barang dagangan yang diberikan kepada para suplier atau agen.
d. Kredit Produktif,
Merupakan kredit yang dapat berupa investasi, modal keda atau perdagangan. Dalam arti kredit
ini diberikan untuk diusahakan kembali sehingga pengembalian kredit diharapkan dari hasil
usaha yang dibiayai.
e. Kredit Konsumtif,
Merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan pribadi mi¬sainya keperluan konsumsi, baik
pangan, sandang maupun pa¬pan. Contoh jenis kredit ini adalah kredit perumahan, kredit
kendaraan bermotor yang kesemuanya untuk dipakai sendiri.
f. Kredit Profesi,
Merupakan kredit yang diberikan kepada para kalangan profe¬sional seperti dosen, dokter atau
pengacara.
3. Memberikan jasa- jasa Bank Lainnya (Services)
Jasa-jasa bank lainnya merupakan kegiatan penunjang untuk mendukung kelancaran kegiatan
menghimpun dan menyalurkan dana. Sekalipun sebagai kegiatan penunjang, kegiatan ini sangat
banyak memberikan keuntungan bagi bank dan nasabah, bahkan dewasa ini kegiatan ini
memberikan kontribusi keuntungan yang tidak sedikit bagi keuntungan bank, apalagi keuntungan
dari spread based semakin mengecil, bahkan cenderung negatif spread (bunga sim¬panan lebih
besar dari bunga kredit).
Semakin lengkap jasa-jasa bank yang dapat dilayani oleh suatu bank maka akan semakin baik.
Kelengkapan ini ditentukan dari permodalan bank serta kesiapan bank dalam menyediakan SDM
yang handal. Disamping itu ,juga perlu didukung oleh kecanggihan teknologi yang dimilikinya.
Dalam praktiknya jasa-jasa bank yang ditawarkan meliputi :
a. Kiriman Uang (Transfer)
Merupakan jasa pengiriman uang lewat bank. Pengiriman uang dapat dilakukan pada bank yang
sama atau bank yang berlainan. Pengiriman uang juga dapat dilakukan derigan tujuan dalam
kota, luar kota atau luar negeri. Khusus untuk pengiriman uang keluar negeri harus melalui bank
devisa. Kepada nasabah pengirim dikenakan biaya kirim yang besarnya tergantung dari bank
yang bersangkutan. Pertimbangannya adalah nasabah bank yang bersangkutan (memiliki
rekening di bank yang bersangkutan) atau bukan. Kemudian juga jarak pengiriman antar bank
tersebut.
b. Kliring (Clearing)
Merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek, bilyet giro) yang berasal dari
dalam kota. Proses penagihan le¬wat kliring hanya memakan waktu 1 (satu) hari. Besarnya biaya
penagihan tergantung dari bank yang bersangkutan.
c. Inkaso (Collection)
Merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek, bilyet giro) yang berasal dari luar
kota atau luar negeri. Proses penagihan lewat inkaso tergantung dari jarak lokasi penagihan dan
biasanya memakan waktu 1 (satu) minggu sampai 1 (satu) bulan. Besarnya biaya penagihan
tergantung dari bank yang bersangkutan dengan pertimbangan jarak serta pertimbangan lainnya.
d. Safe Deposit Box
Safe Deposit Box atau dikenal dengan istilah safe loket jasa pelayanan ini memberikan layanan
penyewaan box atau kotak pengaman tempat menyimpan surat-surat berharga atau barang-
¬barang berharga milik nasabah. Biasanya surat-surat atau barang-¬barang berharga yang
disimpan di dalam box tersebut aman dari pencurian dan kebakaran. Kepada nasabah penyewa
box di¬kenakan biaya sewa yang besarnya tergantung dari ukuran box serta jangka waktu
penyewaan.
e. Bank Card (Kartu kredit)
Bank card atau lebih populer dengan sebutan kartu kredit atau juga uang plastik. Kartu ini dapat
dibelanjakan di berbagaf tem¬pat perbelanjaan atau tempat-tempat hiburan. Kartu ini juga dapat
digunakan untuk mengambil uang tunai di ATM-ATM yang tersebar diberbagai, tempat yang
strategis. Kepada pemegang kartu kredit dikenakan biaya iuran tahunan yang besarnya
ter¬gantung dari bank yang mengeluarkan. Setiap pembelanjaan memiliki tenggang waktu
pembayaran dan akan dikenakan bunga dari jumlah uang yang telah dibelanjakan jika melewati
tenggang waktu yang telah ditetapkan.
f. Bank Notes
Merupakan jasa penukaran valuta asing. Dalam jual beli bank notes bank menggunakan kurs
(nilai tukar rupiah dengan mata uang asing).
g. Bank Garansi
Merupakan jaminan bank yang diberikan kepada nasabah dalam rangka membiayai suatu usaha.
Dengan jaminan bank ini si peng¬usaha memperoleh fasilitas untuk melaksanakan kegiatannya
dengan pihak lain. Tentu sebelum jaminan bank dikeluarkan bank terlebih dulu mempelajari
kredibilitas nasabahnya.
h. Bank Draft
Merupakan wesel yang dikeluarkan oleh bank kepada para nasabahnya. Wesel ini dapat
diperjualbelikan apabila nasabah membutuhkannya.
i. Letter of Credit (L/C)
Merupakan surat kredit yang diberikan kepada para eksportir dan importir yang digunakan untuk
melakukan pembayaran atas transaksi ekspor-impor yang mereka lakukan. Dalam tran-saksi ini
terdapat berbagai macam jenis L/C, sehingga nasabah dapat meminta sesuai dengan kondisi yang
diinginkannya.
j. Cek Wisata (Travellers Cheque)
Merupakan cek perjalanan yang biasa digunakan oleh turis atau wisatawan. Cek Wisata dapat
dipergunakan sebagai alat pem¬bayaran diberbagai tempat pembelanjaan atau hiburan seperti
hotel, supermarket. Cek Wisata juga bisa digunakan sebagai hadiah kepada para relasinya.
k. Menerima setoran-setoran.
Dalam hal ini bank membantu nasabahnya dalam rangka me¬nampung setoran dari berbagai
tempat antara lain :
– Pembayaran pajak
– Pembayaran telepon
– Pembayaran air
– Pembayaran listrik
– Pembayaran uang kuliah
l. Melayani pembayaran-pembayaran.
Sama halnya seperti dalam hal menerima setoran, bank juga melakukan pembayaran seperti yang
diperintahkan oleh nasa¬bahnya antara lain :
– Membayar Gaji/Pensiun/honorarium
– Pembayaran deviden Pembayaran kupon
– Pembayaran bonus/hadiah
m. Bermain di dalam pasar modal.
Kegiatan bank dapat memberikan atau bermain surat-surat berharga di pasar modal. Bank dapat
berperan dalam berbagai kegiatan seperti menjadi :
– Penjamin emisi (underwriter)
– Penjamin (guarantor)
– Wali amanat (trustee)
– Perantara perdagangan efek (pialang/broker)
– Pedagang efek (dealer)
– Perusahaan pengelola dana (invesment company)

B. KEGIATAN BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)


Kegiatan BPR pada dasarnya sama dengan kegiatan Bank umum, hanya yang menjadi perbedaan
adalah jumlah jasa bank yang dilaku¬kan BPR jauh lebih sempit. BPR dibatasi oleh berbagai
persyaratan, sehingga tidak dapat berbuat seleluasa bank umum. Keterbatasan kegiatan BPR juga
dikaitkan dengan misi pendirian BPR itu sendiri. Dalam praktiknya kegiatan BPR adalah sebagai
berikut :
1. Menghimpun dana hanya dalam bentuk :
– Simpanan Tabungan
– Simpanan Deposito
2. Menyalurkan dana dalam bentuk :
– Kredit Investasi
– Kredit Modal Kerja
– Kredit Perdagangan
Karena keterbatasan yang dimiliki oleh BPR, maka ada beberapa larangan yang tidak boleh
dilakukan BPR. Larangan ini meliputi hal¬-hal sebagai berikut :
– Menerima Simpanan Giro
– Mengikuti Miring
– Melakukan Kegiatan Valbta Asing
– Melakukan kegiatan Perasuransian

C. KEGIATAN BANK CAMPURAN DAN BANK ASING


Adapun kegiatan bank asing dan bank campuran di Indonesia dewasa ini adalah :
1. Dalam mencari dana bank asing dan bank campuran juga mem¬buka simpanan.giro dan
simpanan deposito namun dilarang menerima simpanan dalam bentuk tabungan.
2. Dalam hal pemberian kredit yang diberikan lebih diarahkan ke bidang-bidang tertentu saja
seperti dalam bidang :
– Perdagangan Internasional
– Bidang Industri dan Produksi
– Penanaman Modal Asing/Campuran
– Kredit yang tidak dapat dipenuhi oleh bank swasta nasional.
3. Sedangkan khusus untuk jasa-jasa bank lainnya juga dapat dilaku¬kan oleh bank umum
campuran dan asing sebagaimana layaknya bank umum yang ada di Indonesia seperti berikut
ini :
– Jasa Transfer¬Jasa Miring
– Jasa Inkaso
– Jasa Jual Beli Valuta Asing
– Jasa Bank Card (kartu kredit)
– Jasa Bank Draft
– Jasa Safe Deposit Box
– Jasa Pembukaan dan Pembayaran L/C
– Jasa Bank Garansi
– Jasa Bank Notes
– Jasa Jual Beli Travellers Cheque
– dan jasa bank umum lainnya

A. PENGERTIAN PAJAK

Pajak adalah iuran atau pungutan wajib yang dibayarkan rakyat untuk negara dan akan

digunakan untuk kepentingan pemerintah dan masyarakat umum. Rakyat yang memberikan

pajak di merasakan manfaat dari pajak secara langsung, karena pajak digunakan untuk

kepentingan umum, bukan untuk kepentingan pribadi. Pajak merupakan salah satu sumber dana

pemerintah dalam melakukang pembanguna, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

Pemungutan pajak dapat dipaksakan karena dilaksanakan berdasar kepada undang-undang

Negara Indonesia.

Definisi atau pengertian pajak juga tertulis dalam Pasal 1 UU No.28 tahun 2007, dalam pasal

tersebut dijelaskan bahwa

Pajak adalah konstribusi wajib kepada negara oleh perseorangan atau kelompok, pajak bersifat

memaksa, berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan timbal balik secara langsung

dan digunakan untuk kepentingan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

PAJAK
B. CIRI CIRI PAJAK
Berdasarkan pengertian diatas maka pajak dapat dikatakan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
 Merupakan Iuran dari rakyat untuk negara
 Digunakan sebagai salah satu sumber pendanaan bagi pemerintah dan untuk kemakmuran
rakyat
 Pungutan Pajak didasarkan oleh undang-undang sehingga pemungutan iuran tersebut
dapat dipaksakan.
 Hasil dari pajak tidak dinikmati secara langsung oleh pembayar pajak, melainkan
dirasakan secara umum, karena pajak digunakan untuk kepentingan umum, bukan
kepentingan pribadi

C. FUNGSI PAJAK
Pajak memiliki beberapa fungsi utama, yaitu untuk :

1. Fungsi Anggaran (Budgetair)

Pemerintah melakukan berbagai aktivitas dan pembangunan dalam melaksanakan kerjanya untuk

kemajuan bangsa. Kegiatan tersebut tentu membutuhkan dana, nah disini pajak berperan sebagai

salah satu sumber dana bagi pemerintah dalam menjalankan tugasnya.

Jadi secara sederhananya Fungsi Pajak sebagai anggaran adalah dimana pajak digunakan sebagai

sistem atau alat untuk memasukkan dana secara optimal ke dalam kas negara berdasarkan

undang-undang yang berlaku, Fungsi pajak sebagai Budgetair disebut juga fungsi utama, karena

berdasarkan sejarahnya, yaitu pemerintah yang membutuhkan dana untuk membiayai berbagai

kepentingan  mengutip pajak dari rakyatnya.

Baca juga : Pengertian,Konsep, Manfaat, dan Perhitungan Pendapatan Nasional

Agar Fungsi ini berjalan baik, maka pemerintah juga perlu memperhatikan beberapa hal berikut

agar pemasukan pajak optimal :

 Jangan sampai ada pelaku wajib / subjek pajak yang tidak memenuhi sepenuhnya
kewajiban perpajakannya
 Jangan sampai ada objek pajak yang tidak masuk datanya kedalam kegiatan perpajakan
 Tidak boleh ada objek pajak yang terlepas dari pengamatan atau perhitungan perpajakan

2. Fungsi Pengatur (Regulerend)


Pajak juga berfungsi sebagai pengatur ekonomi negara demi kepentingan dan kemajuan negara

tersebut. Fungsi Pengatur dilakukan dengan cara memanfaatkan dana pajak tersebut dengan

sebaik mungkin.

3. Fungsi Pemerataan

Melalui pengutipan pajak dapat terjadi pemerataan pendapatan dari penduduk, karena hasil dari

pengutipan pajak digunakan untuk berbagai kegiatan pembangunan. Salah satunya adalah untuk

memberantas kemiskinan melalui peningkatan kesempatan kerja dengan dibukanya lowongan

pada kegiatan pembangunan yang bersifat padat karya.

4. Fungsi Stabilisasi

Pajak juga berfungsi untuk menjaga kestabilan suatu negara. Contohnya adalah pengendalian

terhadap inflasi (peningkatan harga), Inflasi terjadi karena uang yang beredar sudah terlalu

banyak, sehingga pemerintah akan menaikkan tarif pajak, agar peningkatan inflasi dapat

terkontrol.

D. UNSUR PAJAK

1. Wajib Pajak (Subjek Pajak)

Wajib Pajak adalah pribadi atau badan yang berdasarkan perarturan perundang-undangan

perpajakan diharuskan untuk membayar pajak. Setiap wajib pajak harus Nomor Pokok Wajib

Pajak (NPWP) sebagai tanda pengenal atau identitas dalam kegiatan perpajakan yang memiliki

hak dan kewajiban tertentu.

2. Objek Pajak
Objek Pajak adalah sesuatu yang menjadi target dalam pembayaran pajak. Contohnya adalah gaji

pegawai, hadiah undian, laba usaha, dll.

3. Tari Pajak

Tarif pajak adalah besarnya pajak yang ditetapkan terhadap wajib pajak dengan

mempertimbangkan asas keadilan. Tarif pajak dibagi menjadi 3, yaitu :

 Tarif Tetap, merupakan tarif pajak yang jumlahnya tetap tanpa mempertimbangkan
besar atau kecilnya objek pajak.
 Tarif Proporsional, merupakan tarif pajak yang menggunakan persentase dari objek
pajak, persentase ini tetap, berapapun jumlah yang dikenakan pajak.
 Tarif Progresif, merupakan tarif pajak yang sesuai dengan nilai objek pajak, artinya
apabila nilai objel pajak semakin tinggi maka tarif pajaknyan akan semakin tingi pula.

E. ASAS PEMUNGUTAN PAJAK  


1. Equality (Keadilan)

Pemungutan pajak harus adil, artinya setiap wajib pajak dalam suatu negara memiliki hak dan

kewajiban yang sama dalam perpajakan. Tidak boleh terdapat deskriminasi dalam kegiatan

tersebut. Akan tetapi pemungutan pajak haruslah tetap sesuai dengan kemampuan wajib pajak,

oleh karena itu terlahir dua keadilan dalam konsep ini, yaitu :

 Keadilan Horizontal, Wajib pajak yang memiliki penghasilan sama serta tanggungan
yang sama harus memiliki hak dan kewajiban yang sama pula tanpa adanya diskriminasi
dan tidak mempertimbangkan jenis dan sumber penghasilan.
 Keadilan Vertikal, yaitu pemungutan pajak berlangsung secara adil sesuai dengan
kondisi ekonomi dan kemampuan subjek pajak.

2. Certainty (Kejelasan)
Segala Hal dalam kegiatan perpajakan harus jelas, wajib pajak harus mengetahui dengan jelas

berapa pajak yang harus dibaya, kapan pembayarannya, dan batas waktu pembayaran pajak

terutang. Kejelasan ini akan membuat wajib pajak mengetahui kepastian hukum, hak, dan

kewajiban yang dimiliki dalam kegiatan perpajakan.


3. Convenience (Kenyamanan)

Kegiatan pemungutan pajak haruslah memperhatikan kenyamanan dari wajib pajak sehingga

tidak mempersulit dalam memenuhi kewajibannya. Inti dari asa Convenience adalah wajib pajak

tidak dipersulit dalam pembayaran pajak, contohnya pajak dibayarkan saat wajib pajak baru

mendapat penghasilan, tidak pada saat-saat yang menyulitkan. Asas ini bertujuan agar

pembayaran pajak dilakukan sesuai aturan.

4. Economics

Biaya pemungutan pajak harus seminim mungkin, namun mampu menghasilkan kas yang

optimal. Asas ini bertujuan agar pemerintah mampu menyesuaikan sistem pajak dengan

pendapatan dari pemungutan tersebut.

F. KLASIFIKASI PAJAK

1. Menurut Subjeknya

a. Pajak Langsung, yaitu pajak yang pembayarannya harus dilakukan oleh wajib pajak, tidak

dapat dilimpahkan atau dibebankan kepada pihak lain. Contohnya adalah Pajak Penghasilan.

b. Pajak Tidak Langsung, yaitu pajak yang pembayarannya dapat dilimpahkan atau dibebankan

kepada pihak lain, tidak harus dilakukan oleh wajib pajak. Contohnya adalah pajak cukai rokok,

harusnya dilakukan oleh perusahaan rokok, namun dilimpahkan kepada pembelinya.

2. Menurut Lembaga Pemungutnya

a. Pajak Pusat, yaitu pajak yang dipungut langsung oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk

mendanai pengeluaran negara tersebut. Contohnya Pajak Bumi dan bangunan.


b. Pajak daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk

mendanai pengeluaran pemerintah daerah tersebut. Pajak daerah terbagi lagi menjadi :

Pajak Provinsi, contoh Bahan bakar kendaraan

Pajak Kabupaten atau kota, contoh pajak hotel

3. Menurut Sifatnya

a. Pajak Subjektif, yaitu pajak yang memperhatikan kondisi kehidupan wajib pajak, contohnya

Pajak dari orang yang sudah dengan yang belum menikah berbeda.

b. Pajak Objektif, yaitu pajak yang pemungutannya berdasarkan objek pajak tanpa

memperhatikan kondisi dari wajib pajak tersebut. Contohnya pajak bumi dan bangunan

didasarkan kepada luas tanah/luas bangunan, tanpa memperhatikan kondisi pemiliknya.

Anda mungkin juga menyukai