Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

AKTIVITAS PERBANKAN DALAM MENERIMA DAN MENYALURKAN DANA


PADA MASYARAKAT

Disusun Oleh : Kelompok 5

1. Yesi Komala ( 22MJ027 )


2. Novina Lismawati ( 22MJ002 )
3. Suci Handayani ( 22MJ001 )
4. Erli Indriani ( 22MJ028 )

FAKULTAS BISNIS DAN HUKUM

UNIVERSITAS TEKNOLOGI MATARAM


Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena
dengan Rahmat dan Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “ Aktivitas Perbankan Dalam Menerima Dan Menyalurkan Dana Pada
Masyarakat”. Kami berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyusun makalah ini hingga selesai terkhususnya Dosen mata kuliah kami
Bapak Agus Marjan Saputra, SEI., MSI. Kami mohon maaf apabila ada ketidak
sesuaian kalimat dan kesalahan, kami sadar makalah ini jauh dari sempurna oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar
kedepannya makalah dapat lebuh baik lagi akhir kata semoga makalah ini
dapat bermanfaat untuk kami dan bagi para pembaca pada umumnya.

Mataram, 25 Oktober 2023

Kelompok 5
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Bank disebutkan
sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.

Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan secara konvensional dan
berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran.

A. Kegiatan Usaha Bank Umum

Kegiatan usaha yang dapat dilaksanakan oleh Bank Umum:Menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat
deposito, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengannya.

 Memberikan kredit.
 Menerbitkan surat pengakuan utang.
 Membeli, menjual, atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk
kepentingan dan atas perintah nasabahnya:
o Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yang masa
berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat
tersebut.
o Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya
tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat tersebut.
o Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah.
o Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
o Kewajiban.
o Surat dagang berjangka waktu sampai dengan satu (1) tahun.
o Instrumen surat berharga lainnya yang berjangka waktu sampai dengan satu
(1) tahun
 Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk
kepentingan nasabah.
 Menaruh dana pada, meminjamkan dana dari, atau meminjamkan dana
kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi
maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya.
 Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan
perhitungan dengan pihak ketiga.
 Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.
 Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan
suatu kontrak.
 Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam
bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek.
 Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali
amanat.
 Menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain berdasarkan
Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia.
 Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak
bertentangan dengan undang-undang ini dan peraturan-peraturan yang
berlaku.

B. Selain itu Bank Umum dapat pula:

 Melaksanakan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan


yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
 Menyelenggarakan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan
di bidang keuangan, seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan
efek, asuransi serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan, dengan
memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
 Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat
kegagalan kredit atau kegagalan pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah,
dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya, dengan memenuhi
ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, dan Bertindak sebagai
pendiri dana pensiun dan pengurus pensiun sesuai dengan ketentuan dalam
peraturan-undangan dana pensiun yang berlaku.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja bentuk aktivitas perbankan dalam menyalurkan dana kepada
masyarakat ?
2. Bagimana Proses penyaluran dana dari perbankan kepada masyarakat ?
3. Apa saja syarat penerimaan bantuan dari perbankan kepada masyarakat?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bentuk-bentuk aktivitas perbankan dalam menyalurkan
dana kepada masyarakat.
2. Untuk mengetahui proses penyaluran dana dari perbankan kepada
masyarakat.
3. Untuk menyelesaikan tugas dari mata kuliah Bank Dan Lembaga Keuangan
Lainnya.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perbankan
Perbankan merupakan salah satu sumber dana diantaranya dalam
bentuk perkreditan bagi masyarakat, perorangan, atau badan usaha untuk
memenuhi kebutuhan konsumsinya atau untuk meningkatkan produksinya.
Produk jasa perbankan, sepanjang memerlukan penyediaan uang atau
tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, maka produk tersebut menjadi
produk perkreditan.

Kata kredit secara etimologi, berasal dari bahasa Yunani yaitu dari
kata Credere yang berarti kepercayaan. Kepercayaan dilihat dari sisi bank
adalah suatu keyakinan bahwa uang yang akan diberikan akan dapat
dikembalikan tepat pada waktunya sesuai dengan kesepakatan kedua belah
pihak yang tertuang dalam akta perjanjian kredit. Keyakinan bank tentu
berdasarkan studi kelayakan usaha masing-masing debitur yang akan
dibiayai.
Sumber dana yang dipinjamkan kepada masyarakat dalam bentuk
kredit tersebut bukan dana milik bank sendiri karena modal perbankan juga
sangat terbatas, tetapi merupakan dana-dana masyarakat yang disimpan
pada bank tersebut sehingga perbankan berusaha dan berlomba-lomba
menarik dan mengumpulkan dana masyarakat agar bersedia menyimpan
dananya pada bank tersebut dengan berbagai undian, hadiah, dan iming-
iming lainnya dengan tujuan semata-mata agar masyarakat menyimpan
dananya dalam bank untuk jangka waktu yang lama. Dana yang disimpan
masyarakat pada bank, pada umumnya dalam bentuk tabungan, deposito,
giro, setipikat deposito dan lain-lain. Dana masyarakat yang terkumpul dalam
jumlah yang sangat besar dengan jangka waktu cukup lama merupakan
sumber utama bagi bank dalam menyalurkan kembali kepada masyarakat
yang memerlukan dalam bentuk pinjaman atau kredit. Inilah yang dinamakan
fungsi bank sebagai intermediasi. Karena itu suatu bank yang tidak memiliki
sumber dana dari masyarakat yang memadai akan sangat mengganggu
usaha dan kegiatan bank dan bank juga tidak mampu memperluas
ekspansinya. Fungsi utama bagi perbankan di Indonesia adalah sebagai
penghimpun dan penyalur dana masyarakat. Fungsi perbankan tersebut
dalam penerapannya disesuaikan dengan jenis banknya dan sebagaimana
yang terdapat dalam pasal 5 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, jenis-
jenis bank adalah bank umum dan bank perkreditan rakyat, yang masing-
masing memiliki cakupan bidang usaha yang berbeda. Terkait dengan
permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan ini, usaha bank umum
meliputi :
a. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro,
deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan/atau bentuk lainnya
yang dipersamakan dengan itu;
b. memberikan kredit;
c. menerbitkan surat pengakuan hutang;
d. membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk
kepentingan dan atas perintah nasabahnya;
e. memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk
kepentingan nasabah;
f. menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana
kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana
telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya;
g. menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan
perhitungan dengan atau antar pihak ketiga;
Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa Perbankan sebagai salah
satu lembaga keuangan mempunyai nilai strategis dalam kehidupan
perekonomian suatu negara, dimana kegiatan utamanya sebagai intermediasi
pihak-pihak yang mempunyai kelebihan dana (surplus of fund) dengan pihak-
pihak yang kekurangan dan memerlukan dana (lack of funds). Dalam rangka
mencapai kemanfaatan yang maksimal dari kegiatan perbankan tersebut perlu
adanya aturan dan ketentuan pokok sebagai dasar hukum dalam operasional
perbankan yang kemudian oleh pemeritah diundangkan berupa Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 1998 yang merupakan amandemen dari Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Dalam undang-undang tersebut
dijelaskan definisi bank sebagai penghimpun dana dan kemudian disalurkan
dalam bentuk kredit berbunyi sebagai berikut :
a. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
Aspek hukum.
b. Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara
bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi
utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Kredit
merupakan perjanjian antara debitur dan kreditur di mana hak dan kewajibannya
termuat dalam perjanjian tersebut dan dikenal dengan perjanjian utang piutang,
dimana terdapat unsur-unsur di dalamnya sebagai berikut :
a. Kepercayaan, yaitu keyakinan dari si pemberi kredit bahwa kredit tersebut
akan dibayar kembali oleh sipenerima kredit dalam jangka waktu tertentu yang
telah diperjanjikan.
b. Waktu, yaitu bahwa pemberian kredit dengan pembayaran kembali tidak
dilakukan pada waktu yang bersamaan melainkan dipisahkan oleh tenggang
waktu.
c. Risiko, yaitu bahwa setiap pemberian kredit mempunyai risiko akibat adanya
jangka waktu yang memisahkan antara pemberian kredit dengan pembayaran
kembali. Semakin panjang jangka waktu pemberian kredit semakin tinggi resiko
kredit tersebut.
d. Prestasi, atau obyek kredit itu tidak saja diberikan dalam bentuk uang, tetapi
juga dapat berbentuk barang dan jasa. Namun dalam obyek kredit yang
menyangkut uanglah yang sering dijumpai dalam praktek perkreditan.

Kredit dapat dibedakan menurut kriteria lembaga pemberi dan penerima kredit
yang menyangkut struktur pelaksanaan kredit di Indonesia, maka jenis kredit
terdiri dari:
a. Kredit Perbankan kepada masyarakat untuk kegiatan usaha dan atau
konsumsi. Kredit ini diberikan oleh bank pemerintah atau bank swasta kepada
dunia usaha untuk ikut membiayai sebagian kebutuhan permodalan, dan atau
kredit dari bank kepada individu untuk membiayai pembelian kebutuhan hidup
yang berupa barang maupun jasa.
b. Kredit Likuiditas, yaitu kredit yang diberikan oleh Bank Sentral kepada
bank-bank yang beroperasi di Indonesia, yang selanjutnya digunakan sebagai
dana untuk membiayai perkreditannya.
c. Kredit Langsung, kredit ini diberikan oleh Bank Indonesia kepada
lembaga pemerintah atau semi pemerintah. Misalnya Bank Indonesia
memberikan kredit langsung kepada Bulog dalam rangka pelaksanaan
program pengadaan barang.

2.1 Fungsi Bank


Fungsi bank secara umum adalah financial intermediary yaitu menghimpundana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kembali kepada
masyarakat dalam bentuk kredit. Fungsi bank secara spesifik adalah sebagai:
agent of trust, agent of service, agent of development.
a. Agent of Trust
Kegiatan yang dilakukan dalam menghimpun dana ataupun penyaluran dana
kepada masyarakat didasarkan kepada “kepercayaan” atau dalam istilah
asingnya adalah trust. Masyarakat akan memiliki ketertarikan untuk investasi
ataupun menabung dalam suatu bank apabila terdapat unsur trust. Masyarakat
percaya bahwa bank dapat mengelola penuh uang yang telah diinvestasikan dan
tidak disalahgunakan. Ketika masyarakat membutuhkan dana untuk diambil,
bank mampu menyediakan dana yang masyarakat minta. Dalam penyaluran
dana, bank memberikan pinjaman atau kredit kepada masyarakat juga dengan
unsur trust. Pihak bank akan menyalurkan kredit kepada nasabah yang dapat
dipercaya. Nasabah tersebut telah diteliti dengan seksama oleh pihak bank
apakah layak mendapatkan kredit atau tidak. Penelitian nasabah dilihat dari
kemampuan bayar pada saat jatuh tempo, agunan, dan nasabah memiliki niat
baik untuk mengembalikan pinjaman dan kewajiban lain pada waktu jatuh
tempo.
b. Agent of Service
Yang dimaksud dengan agent of service adlaah lembaga yang memobilisasi
dananya untuk pembangunan ekonomi. Bank membantu pembangunan ekonomi
dengan memberikan penawaran perbankan lain yang berupa jasa. Jasa tersebut
berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga, pemberian jaminan
bank, dan penyelesaian tagihan.

c. Agent of Development
Dalam kegiatan perekonomian terdapat dua sektor yang sangat erat kaitannya
dan tidak dapat dipisahkan yaitu kegiatan perekonomian masyarakat di sektor riil
dan kegiatan perekonomian masyarakat di sektor moneter. Apabila salah satu
sektor tiak dapat bekerja dengan baik, maka akan mempengaruhi sektor yang
lain. Dalam kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana sangat diperlukan
guna memperlancar sektor riil. Kegiatan tersebut memungkinkan masyarakat
melakukan investasi, distribusi, dan konsumsi yang tidak dpaat dilepaskan
dengan penggunaan uang. Kelancaran kegiatan investasi, distribusi, dan
konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian
masyarakat. Jadi, agent of development dapat diartikan sebagai lembaga yang
memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi. Ketiga fungsi bank di atas
diharapkan dapat memberikan gambaran menyeluruh mengenai fungsi bank
dalam perekonomian sehingga fungsi bank tidak hanya diartikan sebagai
lembaga perantara keuangan (financial intermediary institution).

2.3 Bentuk-Bentuk Kredit


Bank dalam kegiatannya juga melayani penyaluran dana (lending). Bentuk
penyaluran dana perbankan adalah dalam bentuk kredit yang dapat
diklarifikasikan menjadi beberapa bentuk yaitu:
A. Berdasarkan jangka waktu kredit:
a) Kredit jangka pendek: kredit yang memiliki jangka waktu
maksimum satu tahun.
b) Kredit jangka panjang: kredit yang jangka waktunya lebih dari satu
tahun.

B. Berdasarkan penggunaan dana:


a) Revolving: kredit di mana pinjaman yang telah dilunasi dapat ditarik
kembali. Sifat pemakaian jenis kredit ini adalah naik turun sesuai
dengan kebutuhan debitur.
b) Non revolving: kredit yang tidak dapat ditarik secara berulang-ulang.

C. Tujuan penggunaan dana:


a) Kredit modal kerja (working capital loan) merupakan kredit yang digunakan
sebagai modal usaha.biasanya kredit jenis ini berjangka waktu pendek yaitu
tidak lebih dari 1 (satu) tahun. Contoh kredit ini adalah untuk membeli bahan
baku, membayar gaji karyawan dan modal kerja lainnya.
b) Kredit investasi yaitu merupakan kredit yang diberikan kepada pengusaha
yang melakukan investasi atau penanaman modal. Biasanya kredit jenis ini
memiliki jangka waktu yang relatif panjang yaitu di atas satu tahun. Contoh jenis
kredit ini adalah kredit untuk membangun pabrik atau membeli perlatan pabrik
seperti mesinmesin.
c) Kredit konsumsi (consumer loan) merupakan kredit yang digunakan untuk
keperluan pribadi misalnya keperluan konsumsi, baik pangan, sandang, maupun
papa. Contoh jenis kredit ini adalah kredit perumahan, kredit kendaraan
bermotor yang kesemuanya untuk dipakai sendiri.

D. Berdasarkan cara penarikan atau pembayaran kembali kredit:


a) Tidak ter schedule: kredit yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
selama periode kredit masih berlaku dengan pemberitahuan kepada pihak bank
sedangkan untuk pembayaran atau pelunasan pinjaman dapat dilakukan setiap
saat tanpa jadwal tertentu.
b) Ter schedule: kredit penarikan dananya telah ditentukan.

E. Berdasarkan sifat suku bunga


a) Variable rate: kredit yang tingkat suku bunganya dapat berubahubah dan
tergantung dari kondisi pasar (base rate).
b) Fixed rate: kredit yang tingkat suku bunganya tidak berubah, sejak negosiasi
pertama kali hingga jatuh waktu kredit yang ditentukan

2.4 Bentuk-Bentuk Penyaluran Dana Dari Perbankan Kepada Masyarakat


A. Kegiatan Bank Umum dalam Menghimpun Dana (Pendanaan)
Kegiatan ini dilakukan dengan menawarkan berbagai jenis simpanan. Jenis-jenis
simpanan yang sering digunakan adalah:
1. Simpanan Giro (Giro)
Simpanan giro adalah simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilakukan
dengan menggunakan bilyet giro atau cek. Rekening giro biasa digunakan
karena merupakan dana murah, sebab bunga yang diberikan kepada nasabah
juga relatif rendah dibandingkan dengan simpanan lainnya.
2. Simpanan Tabungan (Tabungan)
Simpanan tabungan adalah simpanan pada bank, yang dikeluarkannya sesuai
dengan persyaratan bank. Bisa melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM), buku
tabungan, kwitansi dan slip penarikan. Besarnya bunga tabungan tergantung
kebijakan bank yang bersangkutan, namun biasanya lebih tinggi dari rekening
giro.
3. Simpanan Deposito (Deposito Berjangka)
Simpanan deposito adalah simpanan yang memiliki jangka waktu tertentu. Jadi,
penarikan simpanan bisa dilakukan sesuai jangka waktu tersebut. Jenis deposito
pun beragam,contohnya : deposito berjangka, sertifikat deposito dan deposit on
call .

B. Menyalurkan Dana (Peminjaman)


Jasa bank lainnya adalah kegiatan penyaluran dana. Kegiatan ini adalah
menjual dana yang telah dihimpun dari masyarakat. Penyaluran dana yang
dilakukan oleh bank dilakukan dengan memberikan pinjaman kepada
masyarakat yang dikenal dengan nama kredit.
Jenis-jenis kredit diantaranya :
1. Kredit Investasi
Kredit investasi adalah kredit yang diberikan kepada nasabah yang melakukan
investasi atau penanaman modal. Contohnya: kredit membangun pabrik,
membeli peralatan pabrik seperti mesin dan lainnya.

2. Kredit Konsumtif
Kredit konsumtif adalah kredit yang digunakan untuk keperluan pribadi.
Contohnya kredit perumahan, kredit kendaraan bermotor dan lainnya.
3. Kredit Profesi
Kredit profesi adalah kredit yang diberikan kepada nasabah khusus, seperti
dosen, dokter atau pengacara.
4.Kedit Modal Kerja
Kredit modal kerja adalah kredit yang digunakan nasabah untuk modal usaha.
Kredit jenis ini biasanya hanya berjangka waktu pendek atau tidak lebih dari 1
(satu) tahun. Contohnya: kredit untuk membayar gaji karyawan, kredit membayar
bahan baku dan kredit modal kerja lainnya.
5. Kredit Perdagangan
Kredit perdagangan adalah kredit yang diberikan kepada pedagang untuk
mengembangkan kegiatan dagangnya. Contohnya adalah untuk membeli barang
dagangan kepada para supplier / agen.
6. Kredit Produktif
Kredi produktif adalah kredit berupa investasi modal kerja atau perdagangan.
Artinya, kredit ini diberikan untuk diputar kembali sehingga pengembalian kredit
adalah dari keuntungan hasil usaha yang dibiayai.

C. Jasa Layanan dan Produk Bank Lainnya


Beberapa praktiknya jasa-jasa bank yang ditawarkan meliputi:
1. Kiriman Uang (Transfer)
contoh jasa layanan transfer bank
Kiriman uang adalah jasa pengiriman uang melalui bank. Pengiriman uang dapat
dilakukan pada bank yang sama atau pada bank yang berlainan. Pengiriman
juga bisa dilakukan dengan tujuan dalam kota, luar kota atau luar negeri. Khusus
pengiriman ke luar negeri harus melalui bank devisa. Kepada nasabah yang
mengirim dikenalan biaya kirim yang besarnya tergantung kebijakan bank
masing-masing. Pertimbangan pada umumnya, biaya kirim akan lebih mahal jika
yang di transfer berbeda banknya.

2. Kliring (Membersihkan)
contoh jasa layanan bank cek
Kliring adalah pengumpulan warkat (surat berharga seperti cek dan bilyet giro)
yang berasal dari dalam kota. Proses pengumpulan biasanya hanya
membutukan waktu 1 (satu) hari saja. Besarnya biaya pengumpulan juga
tergantung kebijakan bank yang bersangkutan.
3. Inkaso (Koleksi)
Inkaso adalah pengumpulan warkat (surat-surat berharga seperti cek, bilyet giro)
yang berasal dari luar kota atau luar negeri. Proses pengumpulan inkaso
biasanya membutuhkan waktu 1 (satu) minggu sampai 1 (satu) bulan,
tergantung dari jarak lokasi pengumpulan.
4. Kotak Penyimpanan Aman
contoh jasa layanan bank safe deposit box
Safe Deposit Box adalah pelayanan jasa bank yang memberikan layanan
penyewaan box (tempat) menyimpan barang-barang atau surat berharga milik
nasabah suatu bank. Barang-barang berharga yang dititipkan dengan
menggunakan safe deposit box akan aman dari bahaya pencurian atau
kebakaran. Nasabah yang menggunakan jasa ini akan dikenakan biaya sewa
yang besarnya tergantung kebijakan pihak bank.
5. Kartu Bank (Kartu kredit)
contoh jasa layanan bank kartu kredit
Kartu bank atau lebih populer dengan sebutan kartu kredit atau juga uang plastik
adalah kartu yang dapat digunakan untuk mengambil uang tunai atau digunakan
untuk membayar sejumlah barang yang biasanya dibeli di supermarket.
Nasabah yang menggunakan jasa layanan ini harus membayar iutan tahunan
yang jumlahnya sesuai dengan perjanjian dengan pihak bank. Setiap
pembelanjaan memiliki tenggang waktu pelunasan dan dikenakan bunga dari
jumlah uang yang telah dibelanjakan apabila melewati waktu yang telah
ditentukan.
6. Uang Kertas
Bank note adalah jasa penukaran valuta asing. Jadi, dalam jual beli bank note,
bank mengacu pada kurs (nilai tukar rupiah dengan mata uang tunggal).

7. Bank Garansi
Bank garansi adalah jaminan bank yang diberikan kepada nasabah guna
membiayai suatu usaha. Dengan menggunakan jaminan bank ini, pengusaha
mendapat fasilitas untuk melaksanakan kegiatan usahanya. Besarnya jaminan
yang dikeluarkan oleh bank sebelumnya telah ditaksir terlebih dahulu dengan
mengetahui kredibilitas dan prospek dari usaha nasabahnya.
8. Draf Bank
Bank draft adalah wesel yang dikeluarkan oleh bank kepada para nasabahnya.
Wesel ini dapat diperjualbelikan oleh nasabah saat membutuhkan uang tunai.
9. Surat Kredit (L/C)
contoh jasa layanan bank letter of credit
Letter of Credit (L/C) adalah surat kredit yang diberikan bank kepada importir
dan eksportir yang digunakan untuk melakukan pembayaran atas transaksi
ekspor dan impor yang mereka lakukan.
Terdapat berbagai macam jenis L/C, sehingga nasabah dapat memilih sesuai
dengan kebutuhan nasabah.
10. Cek Wisata (Cek Wisatawan)
Cek Wisata adalah alat yang dapat digunakan untuk pembayaran di berbagai
lokasi wisata hiburan atau hiburan. Contohnya hotel dan supermarket. Cek
Wisata juga bisa digunakan sebagai hadiah kepada para relasinya.
11. Menerima setoran-setoran
Jenis layanan ini adalah yang paling sering dimanfaatkan oleh nasabah,
keuntungannya lebih praktis dan aman. Dalam hal ini bank membantu nasabah
dalam rangka menampung setoran dari berbagai tempat diantaranya:
 Pembayaran pajak
 Pembayaran telepon
 Pembayaran udara
 Pembayaran listrik
 Pembayaran uang kuliah
12. Melayani pembayaran-pembayaran
Sama halnya dengan menerima setoran, bank juga melayani pembayaran
seperti yang diperintahkan oleh nasabanya seperti

 Membayar Gaji/Pensiun/honorarium
 Dividen pembayaran
 Pembayaran kupon
 Bonus pembayaran/hadiah
13. Bermain di pasar modal
Bank juga berperan dalam berbagai kegiatan dipasar modal seperti bermain
surat-surat berharga. Kegiatan tersebut diantaranya:
 Penjamin emisi (penjamin emisi)
 Penjamin (penjamin)
 Wali amanat (wali)
 Perantara perdagangan efek (pialang/broker)
 Pedagang efek (dealer)
 Perusahaan pengelola dana (perusahaan investasi)

BAB III
KESIMPULAN

Kegiatan usaha yang dapat dilaksanakan oleh Bank Umum:Menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat
deposito, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengannya.

 Memberikan kredit.
 Menerbitkan surat pengakuan utang.
 Membeli, menjual, atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk
kepentingan dan atas perintah nasabahnya:
o Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yang masa
berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat
tersebut.
o Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya
tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat tersebut.
o Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah.
o Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
o Kewajiban.
o Surat dagang berjangka waktu sampai dengan satu (1) tahun.
o Instrumen surat berharga lainnya yang berjangka waktu sampai dengan satu
(1) tahun
 Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk
kepentingan nasabah.
 Menaruh dana pada, meminjamkan dana dari, atau meminjamkan dana
kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi
maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya.
 Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan
perhitungan dengan pihak ketiga.
 Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.
 Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan
suatu kontrak.
 Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam
bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek.
 Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali
amanat.
 Menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain berdasarkan
Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia.
 Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak
bertentangan dengan undang-undang ini dan peraturan-peraturan yang
berlaku.

B. Selain itu Bank Umum dapat pula:

 Melaksanakan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan


yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
 Menyelenggarakan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan
di bidang keuangan, seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan
efek, asuransi serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan, dengan
memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
 Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat
kegagalan kredit atau kegagalan pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah,
dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya, dengan memenuhi
ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, dan Bertindak sebagai
pendiri dana pensiun dan pengurus pensiun sesuai dengan ketentuan dalam
peraturan-undangan dana pensiun yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA
https://accounting.binus.ac.id/2017/06/17/20-contoh-jasa-layanan-
bank-produk-perbankan-lengkap/,
https://ojk.go.id/id/kanal/perbankan/pages/Bank-Umum.aspx,
https://pps.moestopo.ac.id/kelola/no1/2016/isi_p16-59.pdf,
https://feb.untan.ac.id/wp-content/uploads/2020/12/Ninuk-
Dwiastuti.pdf,

Anda mungkin juga menyukai