Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Kelas
G
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
JURUSAN SYARIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI
2017
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana fungsi dan usaha bank umum ?
2. Bagaimana fungsi usaha bank perkreditan rakyat ?
3. Bagaimana jenis – jenis bank umum ?
4. Bagaimana jenis – jenis Bank Perkreditan Rakyat (BPR) ?
2
5. Bagaimana perbedaan Bank Umum dan Bank Perkreditan
Rakyat ?
C. Tujuan
1. Mengetahui fungsi dan usaha bank umum.
2. Mengetahui fungsi usaha bank perkreditan rakyat.
3. Mengetahui jenis – jenis bank umum
4. Mengetahui jenis – jenis Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
5. Mengetahui perbedaan Bank Umum dan Bank Perkreditan
Rakyat
3
BAB II
PEMBAHASAN
1
Dr. Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2015). Hal., 32
2
Dr. Thomas Suyatno M.M., dkk, Kelembagaan Perbankan, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama, 2003). Hal., 21
4
oleh para usahawan, baik untuk perorangan
maupun perusahaannya. Bagi bank jasa giro
merupakan dana murah karena bunga yang
diberikan kepada nasbah relative lebig rendah
dari bunga simpanan lainnya.
Simpanan tabungan, merupakan simpanan pada
bank yang penarikan sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan oleh bank. Penarikan tabungan
dilakukan menggunakan buku tabungan, slip
penarikkan, kuntansi atau kartu Anjungan Tunai
Mandiri (ATM). Kepada pemegang rekening
tabungan akan diberi bunga tabungan yang
merupakan jasa atas tabungannya. Sama halnya
sperti simpanan rekening giro, besarnya
tabungan tergantung dari bank yang
bersangkutan. Dalam praktinya Bungan
tabungan lebih besar dari bunga giro.
Simpanan Deposito, merupakan simpanan yang
memilki jangka waktu tertentu (jatuh tempo).
Penarikannya pun dilakukan secara jangka
waktu tersebut. Namun, saat ini sudah ada bank
yang memberikan fasilitas deposito yang
penarikannua dapat dilakukan setiap saat. Jenis
deposito pun beragam sesuai dengan keinginan
nasabah. Dalam praktiknya jenis deposito terdiri
dari deposito berjangka, sertifikat deposito dan
deposito on call.
b. Menyalurkan dana (Lending)
Menyalurkan dana merupakan kegiatan mejual dana yang
berhasil dihimpun dari masyarakat. Kegiatan ini
dikenaldengan nama kegiatan Lending. Penyaluran dana
yang dilakukan oleh bank dilakukakn melalui pemberian
5
pinjaman yang dalam masyarakat lebih dikenal dengan
kredit. Kedit yang diberikan oleh bank terdiri beragam jenis,
tergantung dari kemampuan bank yang menyalurkannya.
Demikian pula jumlah serta tingkat suku Bungan yang
ditawarkan. Secara umum jenis –jenis kredit yang ditawarkan
meliputi:
Kredit Investasi, merupakan kredit yang diberikan
kepada pengusaha yang melakuakn investasi atau
penanaman modal. Biasanya kredit jenis ini memilki
jangka waktu yang relative panjang, yaitu diatas satu
tahun. Contoh jenis kredit ini adalah kredit untuk
membangun pabrik atau membeli peralatan mesin
pabrik.
Kredit Modal Kerja, yang digunkan sebagi modal
usaha. Biasanya kredit jenis ini berjangka waktu
pendek, yaitu krang lebh satu tahun. Contoh kerdit ini
adalah untuk membeli bahan baku, membayar gaji
karyawan dan modalmkerja lainnya.
Kredit perdangan, merupakan kerdit yan diberikan
kepada pedagang dalam rangka memperlancar atau
memperluas kegiatan perdangannya. Contoh jenis
kredit ini adalah kredit untuk membeli barang
dagangan yang diberikan kepada para supplier atau
agen.
Kredit produktif, merupakan kredit yang berupa
investasi, modal kerja. Dalam arti kredit ini diberikan
untu diusahakan kembali sehingga pengembalian
kredit diharapkan dari hasil usaha yang dibiayai
Kredit konsumtif, merupakan kredit yang digunakan
untuk keperluan oribadi misalnya keperluan
konsumsj, baik pangan, sandang maupun papan.
Contoh, jenis kredit ini adalah kredit perumahan.
6
Kredit profesi, merupakn kredit yang diberikan
kepada oara kalangan pfofsionak sperti dosen, dokter
atau pengacara.
c. Memberikan jas – jasaa bank lainya (service).
7
hiburan. Kartu ini juga dapat digunakan untuk
mengambil uang tunai di ATM. Pemiliki kartu kredit
dikenakan biayaiuran tahunan yang besarnya
tergantung dari bank yang mengeluarkan.
Bank Notes, merupakan penukaran valuta asing.
Dalam jual beli bank notes bank menggunkana kurs
(nilai tukar rupiah dengan mata uang asing,)
Bank Garansi, merupakan jaminan bank yang
diberikan kepada nasabah dalam rangka membiayai
suatu usaha, dengan jaminan bank ini si pengusaha
memperoleh fasilitas untuk melakukan kegiatannya
dengan pihak lain.
Bank draft, merupakan wesel yang dikeluarkan oleh
bank kepada para nasabahnya. Wesel ini dapat
diperjualbelikan apabila nasbah membutuhkannya.
Letter of Credit (L/C), merupakan surat kredit yang
diberikan eksportir atau importer yang digunakan
untuk melakukakan pembayaran atas transaksi –
transaksi impor dan ekspor yang mereka lakukan.
Cek Wisata, merupakan cek perjalanan yang biasa
digunakan oleh turis atau wisatawan. Cek ini dapat
digunakan sebagai alat pembayaran diberbagai tempat
pembelanjaan atau tempat hiburan
Menerima setoran –setoran, dalam hal ini bank
membantu nasabahnya dalam rangka menampung
setoran dari berbagai tempat antara lain:
1. Pembayaran pajak
2. Pembayaran telepon
3. Pembayaran air
4. Pembayaran listrik
5. Pembayaran uang kuliah3
3
Ibid., hal. 33-39.
8
2. Fungsi dan Kegiatan Usaha Bank Umum syariah
a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
Giro berdasarkan prinsip wadi’ah.
Tabungan berdasarkan prinsip wadi’ah atau mudharabah.
Deposito berjangka berdasarkan prinsip mudharabah.
b. Melakukan penyaluran dana
Transaksi jual beli berdasarkan prinsip murabahah,
istishna, ijarah, salam, dan jual beli lainnya.
Pembiayaan bagi hasil berdasarkan prinsip mudharabah,
musyarakah, dan bagi hasil lainnya.
Pembiayaan lainnya berdasarkan prinsip hiwalah, rahn,
qardh, membeli, menjual dan/ atau menjamin atas risiko
sendiri surat‐surat berharga pihak ketiga yang diterbitkan
atas dasar transaksi nyata (underlying transaction)
berdasarkan prinsip Jual‐beli atau hiwalah.
Membeli surat ‐surat berharga pemerintah dan/ atau Bank
Indonesia yang diterbitkan atas dasar prinsip syari’ah.
c. Memberikan jasa-jasa:
Memindahkan uang untuk kepentingan sendiri
dan/atau nasabah berdasarkan prinsip wakalah.
Menerima pembayaran tagihan atas surat berharga
yang diterbitkan dan melakukan perhitungan dengan
atau antarpihak ketiga berdasarkan prinsip wakalah.
Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan
surat ‐surat berharga berdasarkan prinsip wadi’ah yad
amanah.
Melakukan kegiatan usaha kartu debet berdasarkan
prinsip ujr.
9
Melakukan kegiatan penitipan termasuk
penatausahaannya untuk kepentingan pihak lain
berdasarkan suatu kontrak dengan prinsip wakalah.
Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada
nasabah lain dalam bentuk surat berharga yang tidak
tercatat di bursa efek berdasarkan prinsip ujr.
Memberikan fasilitas letter of credit (LC)
berdasarkan prinsip wakalah, murabahah,
mudharabah, musyarakah, dan wadi’ah, serta
memberikan fasilitas garansi bank berdasarkan
prinsip kafalah.
Melakukan kegiatan usaha kartu debet berdasarkan
prinsip ujr.
4
http://lista.staff.gunadarma.ac.id//downloads
/files/22314/VI Bank Umum Bank Perkreditan Rakyat (BPR).pdf. hal. 5-6
10
Selain itu juga ada perbedaan yang menyangkut aspek hukum, struktur
organisasi, usaha yang dibiayai, dan lingkungan kerja.
11
Penyaluran dana pada bank Syariah dilakukan melalui pembiayaan
dengan prinsip jual beli, pembiayaan dengan prinsip sewa, dan pembiayaan
dengan prinsip bagi hasil. Prinsip pembiayaan dengan jual beli dilaksanakan
sehubungan dengan perpindahan kepemilikan barang atau benda (transfer of
property). Tingkat keuntungan bank ditentukan didepan dan menjadi bagian
harga atas barang yang dijual. Transaksi jual beli dapat dibedakan
berdasarkan bentuk pembayarannya dan waktu penyerahan barangnya, yaitu
sebagai berikut.:
12
d) Prinsip pembiayaan dengan sewa (ijarah). Pada prinsipnya sama
dengan jual beli tetapi perbedaannya pada jual beli objek
transaksi adalah barang, tetapi pada ijarah objek transaksinya
adalah jasa.
3. Sistem bunga dan fee Sistem bagi hasil, margin dan fee
4. Bunga atas dasar pokok Nisbah bagi hasil dari proyeksi penjualan
13
10. Berkontribusi dalam terjadinya Menciptakan keserasian diantara
kesenjangan keduanya.
antara sektor riil dengan sektor
moneter.
14
Sedangkan Usaha yang Tidak Boleh Dilakukan BPR. Ada beberapa
jenis usaha seperti yang dilakukan bank umum tetapi tidak boleh
dilakukan BPR. Usaha yang tidak boleh dilakukan BPR adalah:
6
www.academia.com, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”Bank Perkreditan Rakyat”.
Hal. 1-2.
15
e. Bank pembangunan daerah seperti, bank BPD Aceh syari’ah,
bank DKI syari’ah, Bank NTB syari’ah.7
7
http://any.web.id/jenis-jenis-bank-umum.info.
8
www.academia.com, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”Bank Perkreditan Rakyat”.
Hal. 1-2.
16
Begitu pila dengan lebih sempit jika
wilayah operasinya dapat dibandingkan dengan
dilakukan diseluruh kegiatan jasa bank
wilayah Indonesia, bahkan umum.
keluar negeri (cabang).
Bank umum sering disebut
dengan bank komersiil
2. Undang – UU RI No 7 Tahun UU RI No 23
undang 1992 tentang Tahun 1999
perubahan Perbankan tentang
sebagaimana telah perubahan
diubah dengan UU Perbankan
Nomor 10 Tahun sebagaimana
1998 telah diubah
dengan UU
Nomor 3 Tahun
20049
3. Lalu lintas Cek dan bilyet giro Tidak ada
giral
4. Pembiayaan Investasi, Modal kerja, Terbatas
kredit dan konsumtif
5. Jangkauan Internasional dan nasional Lokal atau daerah
6. Jasa Kliring, inkaso, valuta Tidak ada
pembayaran asing, transfer
7. Jenis Giro, Tabungan, Deposito Tabungan, dan
simpanan Deposito berjangka10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
9
Dr. Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2015). Hal., 20-
21
10
http://danperbedaaanblogspot.com/2016/04/perbedaan-bank-umum-dan-bpr.
17
Menurut jenisnya bank di Indonesia terbagi menjadi dua yaitu Bank
Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Jasa perbankan sangat diperlukan oleh
masyarakat dalam melakukan kegiatan perekonomian dewasa ini. Hal ini
dikarenakan oleh semakin banyaknya kegiatan perekonomian yang
dimasuki oleh masyarakat sehingga masyarakat akan mendapatkan
kemudahan dalam melakukan perekonomian. Untuk itu, pengetahuan
mengenai bank dan berbagai produk jasanya harus dipupuk sedini mungkin
meski hanya sebatas pengetahuan saja sehingga pengetahuan semakin
meningkat dan mendapatkan informasi terlebih dahulu mengenai jasa
produk perbankan. Dewasa ini juga banyak bank-bank yang berprinsip pada
syariah.
Demikian yang bisa kami simpulkan pada makalah kali ini. Kami
merasakan banyak sekali kekurangan baik dari segi isi, tampillan,cara
penulisan dan lainnya. Maka kami sangat membuka diri untuk menerima
berbagai tulisan, kritik dan saran yang membangun demi hasil tulisan yang
lebih bagus.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
18
Dr. Thomas Suyatno M.M., dkk, Kelembagaan Perbankan, (Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama, 2003).
http://danperbedaaanblogspot.com/2016/04/perbedaan-bank-umum-dan-bpr.
diakses tgl 23-03-2017, 12:45
19