Anda di halaman 1dari 8

LEMBAGA KEUANGAN BANK

A. Bank
1. Pengertian Bank
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

2. Jenis-Jenis Bank
a. Dilihat dari segi fungsi
1) Bank Umum (commercial bank) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan
atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada.
Demikian pula dengan wilayah operasinya dapat dilakukan di seluruh wilayah.
2) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Artinya, di sini kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum.
b. Dilihat dari segi kepemilikan.
1) Bank milik pemerintah. Dimana baik akte pendirian maupun modalnya dimiliki pemerintah sehingga
seluruh keuntungan bank ini dimiliki oleh pemerintah. Contoh bank milik pemerintah antara lain; Bank
Negara Indonesia 45 (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Tabungan Negara (BTN). Sedangkan
bank milik pemerintah daerah (Pemda) terdapat di daerah tingkat I dan II masing-masing Propinsi. Sebagai
contoh, BPD Jakarta, BPD Jawa Barat, BPD Jateng, BPD Jatim dan lainnya
2) Bank milik swasta nasional. Bank jenis ini seluruh atau sebagian besarnya dimiliki oleh swasta nasional
serta akte pendirian didirikan oleh swasta, dan juga pembagian keuntungan untuk swasta. Contoh bank
milik swasta nasional adalah, Bank Muamalat, Bank Central Asia, Bank Bumi Putra, Bank Danamon,
Bank Duta, Bank Lippo, Bank Nusa Internasional, Bank Niaga, Bank Universal, Bank Internasional
Indonesia
3) Bank milik Koperasi. Kepemilikan saham bank ini dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum
koperasi. Contohnya Bank Umum Koperasi Indonesia
4) Bank milik asing. Bank ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta asing
atau pemerintah asing. Jelas kepemilikannyapun dimiliki oleh pihak luar negeri. Contoh, ABN AMRO
Bank, Deutsche Bank, American Express Bank, Bank of America, Bank of Tokyo dan sebagainya.
5) Bank milik campuran. Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta
nasional. Kepemilikan sahamnya secara mayoritas dipegang oleh warga negara Indonesia. Contoh bank ini
adalah Sumitomo Niaga Bank, Bank Merincorp, Bank Finoconesia, Inter Pacifik Bank, Paribas BBD
Indonesia, Ing Bank, Sanwa Indonesia Bank dan Bank PDFCI
c. Dilihat dari segi status
1) Bank Devisa. Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri yang berhubungan
dengan mata uang asing secara keseluruhan, misalnya transfer ke luar negeri, inkaso ke luar negeri,
travellers cheque, pembukaan dan pembayaran L/C dan transaksi lainnya. Persyaratan untuk menjadi bank
devisa ini ditentukan oleh bank Indonesia.
2) Bank Non Devisa. Merupakan bank yang belum memunyai ijin untuk melaksanakan transaksi sebagai
bank devisa sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa.
d. Dilihat dari segi menentukan harga
1) Bank yang berdasarkan prinsip konvensional. Mayoritas bank yang berkembang di Indonesia dewasa ini
adalah bank yang berorientasi pada prinsip konvensional. Dalam mencari keuntungan dan menentukan
harga kepada para nasabahnya, bank yang berdasarkan prinsip konvensional menggunakan dua metode
yakni;
a) Menetapkan bunga sebagai harga baik untuk produk simpanan seperti giro, tabungan maupun deposito.
Demikian juga harga untuk produk pinjamannya (kredit), ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga
tertentu. Penentuan tingkat bunga ini dikenal dengan istilah spread base. Apabila suku bunga
simpanan lebih tinggi dan suku bunga pinjaman maka dikenal dengan negative spread
b) Untuk jasa-jasa bank lainnya pihak perbankan menggunakan atau menerapkan berbagai biaya-biaya
dalam nominal atau prosentase tertentu Sistem pengenaan biaya ini dikenal dengan nama fee based.
2) Bank yang berdasarkan prinsip syariah. Bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah dalam penentuan
harga bagi produknya sangat berbeda dengan bank berdasarkan prinsip konvensional. Bank berdasarkan
prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak lain untuk
menyimpan dana atau pembiayaan usaha kegiatan perbankan.
Dalam menentukan harga atau mencari keuntungan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah adalah
sebagai berikut;
a) Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil,
b) Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal,
c) Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan,
d) Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan,
e) Atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh
pihak lain.
Sumber penentuan harga atau pelaksanaan kegiatan bank prinsip syariah dasar hukumnya adalah alquran.
Bank berdasarkan prinsip syariah mengharamkan penggunaan harga produknya dengan harga tertentu.
Bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah bunga adalah riba.

3. Aktivitas Bank
a. Aktifitas Bank Umum.
1) Menghimpun dana dari masyarakat (funding) dalam bentuk :
a) Simpanan Giro (Demand Deposit) yaitu simpanan pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat dengan mempergunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara
pemindahbukuan. Simpanan pihak ketiga berupa penyimpanan sejumlah uang di bank dalam bentuk
giro, rekening koran (current account). Simpanan ini dilakukan dengan kesepakatan atau perjanjian
antara pihak bank dengan nasabah. Nasabah mempercayakan uangnya kepada bank dan bank akan
mengelola uang tersebut menurut ketentuan yang berlaku dan telah disepakati bersama.
b) Simpanan Tabungan ( Saving Deposit) yaitu simpanan dana masyarakat pada lembaga keuangan bank
berupa rekening tabungan.
c) Simpanan Deposito (Time Deposit) yaitu simpanan dana masyarakat pada lembaga keuangan bank
berupa rekening deposito.
Ketiga simpanan masyarakat tersebut (Suyatno, dkk, 1999:33) hanya dibedakan dalam cara penarikan oleh
pemiliknya. Pada simpanan giro, pemilik dapat menarik dananya sewaktu-waktu baik sebagian atau
seluruhnya. Sedangkan pada simpanan deposito, pemilik hanya boleh menarik sesuai dengan waktu yang
telah diperjanjikan dengan pihak bank. Tabungan yang merupakan simpanan masyarakat pengambilannya
dengan cara, misalnya TABANAS, yang hanya boleh diambil maksimal 2 kali sebulan.
2) Menyalurkan dana ke masyarakat (lending) dalam bentuk :
a) Kredit Investasi. Kredit ini biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun
pabrik/proyek baru atau untuk keperluan rehabilitasi.
b) Kredit modal kerja. Kredit yang digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam
operasionalnya. Misalnya untuk membeli bahan baku, gaji pegawai, atau biaya lain yang berkaitan
dengan proses produksi perusahaan.
c) Kredit Perdagangan. Kredit ini biasanya untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya
diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut
3) Memberikan jasa jasa bank lainnya seperti;
a) Transfer (kiriman uang). Transfer merupakan salah satu pelayanan bank kepada masyarakat dengan
bersedia melaksanakan amanat nasabah untuk mengirimkan sejumlah uang, baik dalam rupiah
maupun dalam valas yang ditujukan kepada pihak lain (perusahaan, lembaga atau perorangan) di
tempat lain (dalam negeri maupun luar negeri)
b) Inkaso(colection). Pemberian kuasa pada bank oleh perusahaan atau perorangan untuk penagihan
atau memintakan persetujuan pembayaran (akseptasi) atau menyerahkan begitu saja kepada pihak
yang bersangkutan (tertarik) di tempat lain (dalam/luar negeri) atas surat-surat berharga, dalam rupiah
atau valas seperti wesel (draft), cek, kuitansi, surat aksep (promissory notes) dan lain-lainnya.
c) Kliring (clearing). Kliring merupakan sarana perhitungan warkat antar bank yang dilaksanakan oleh
Bank Indonesia guna memperluas dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral. Hal ini termasuk
dalam tugas BI dalam pembinaan perbankan di Indonesia guna memperluas, memperlancar serta
mengatur lalu lintas pembayaran giral antar bank yakni kegiatan bayar-membayar dengan warkat
bank yang diperhitungkan atas beban dan untuk kepentingan rekening nasabah bank yang telah
ditetapkan.
d) Safe Deposit Box (kotak pengaman). Salah satu sistem pelayanan bank kepada masyarakat, dalam
bentuk bank menyewakan box dengan ukuran tertentu untuk menyimpan barang-barang berharga
dengan jangka waktu tertentu dan nasabah menyimpan sendiri kunci kotak pengaman tersebut. Kotak
pengaman adalah simpanan dalam bentuk tertutup, dalam arti pejabat bank tidak boleh
memeriksa/menyaksikan wujud/bentuk barang yang disimpan.
e) Bank Notes (Valas). Uang kertas dan dikenal juga dengan istilah devisa tunai yang memunyai sifat-
sifat seperti halnya uang tunai biasa. Beredar di Indonesia karena dibawa oleh para turis atau pedagang
/pengusaha. Tidak semua uang kertas dapat diperjualbelikan tergantung pada peraturan devisa di
negara asal bank notes bersangkutan.
f) Bank garansi. Bank garansi artinya garansi atau jaminan yang diberikan oleh bank. Maksudnya bank
menjamin si nasabah (si terjamin) memenuhi suatu kewajiban apabila yang dijamin dikemudian hari
ternyata tidak memenuhi kewajiban kepada pihak lain sesuai dengan persetujuan. Bank garansi
merupakan salah satu tugas bank disamping memberikan jasa-jasa lainnya. Oleh bank, bank garansi
diberikan kepada nasabahnya dengan tujuan memberikan bantuan yang sifatnya menunjang nasabah
yang akan melakukan suatu pembelian yang tidak membutuhkan kredit dari bank. Dalam pemberian
bank garansi ada 3 pihak yakni; bank sebagai pihak yang memberikan jaminan yang disebut
penjamin, nasabah sebagai pihak yang dijamin disebut terjamin, pihak yang menerima jaminan
disebut penerima jaminan merupakan pihak ketiga.
g) Letter of Credit (L/C). L/C merupakan suatu warkat berharga yang diterbitkan suatu bank atas
permintaan pihak pemakai jasa (aplicant) atau pembeli yang ditujukan kepada pihak ketiga lainnya,
yang mengakibatkan bank pembuka L/C (opening bank) untuk; melakukan pembayaran kepada
pihak ketiga {beneficiary) atau ordernya, atau harus membayar, mengaksep atau menegosiasi
(mengambilalih) wesel-wesel yang ditarik oleh benefiacary/supplier/penjual; atau memberi kuasa
kepada, bank lain untuk melakukan pembayaran yang dimaksud, atau harus membayar, mengaksep
atau menegosiasi wesel-wesel itu atas penyerahan dokumen-dokumen yang ditentukan dan sesuai
dengan syarat serta kondisi dari kredit yang bersangkutan.
h) Cek Wisata. Di Indonesia lazimnya bank-bank devisa bertindak sebagai agen penjualan (selling agent
atau paying agent) atas cek turis yang diterbitkan oleh bank-bank terkemuka di dunia perbankan
internasional Jenis valas cek turis yang beredar saat ini adalah dalam mata uang seperti US Dollars,
Pound Sterling, dan Japan Yen. Cek turis adalah cek yang dapat diibeli dan ditukarkan kembali dalam
mata uang yang dikehendaki oleh pembeli bersangkutan. Umumnya cek turis; diterbitkan dalam jenis
mata uang yang kuat (hard currency) sehingga mudah ditukarkan/dipergunakan di mana dan kapan
saja; diterbitkan oleh bank-bank yang sangat terkenal di dunia; dan dijual oleh cabang-cabangnya
atau agen-agennya.
i) Menerima setoran seperti pembayaran pajak, pembayaran telepon, pembayaran air, pembayaran
listrik.
j) Melayani pembayaran-pembayaran seperti, gaji / honorarium, pembayaran deviden, pembayaran
kupon.
k) Di dalam pasar modal perbankan dapat memberikan atau menjadi penjamin emisi, penjamin
(guarantor), wali amanat (Trustee), perantara perdagangan efek (pialang /broker) dan jasa lainnya.
b. Kegiatan-kegiatan Bank Perkreditan Rakyat,
1) Menghimpun dana dalam bentuk; Simpanan Tabung Deposito.
2) Menyalurkan dana dalam bentuk; Kredit Investasi, Kredit Modal Kerja, dan Kredit perdagangan,
3) Larangan bagi BPR adalah; menerima Simpanan Giro, mengikuti kliring, melakukan kegiatan Valas dan
melakukan kegiatan perasuransian.
c. Kegiatan Bank Campuran dan Bank Asing
1) Dalam mencari dana Bank Asing dan Bank Campuran dilarang menerima simpanan dalam bentuk
simpanan tabungan,
2) Kredit yang diberikan lebih diarahkan ke bidang-bidang tertentu seperti; perdagangan internasional, bidang
industri dan produksi, penanaman modal asing / campuran, kredit yang tidak dipenuhi oleh bank swasta
nasional.
3) Untuk jasa-jasa bank lainnya juga dapat dilakukan oleh bank umum campuran dan asing sebagaimana
layaknya bank umum yang ada di Indonesia seperti jasa transfer, jasa kliring, jasa inkaso, jasa jual beli
valuta asing, jasa bank card, jasa bank draft, jasa pembukaan dan pembayaran L/C, jasa jual beli Travellers
Cheque dan jasa bank umum lainnya.

B. Bank Indonesia
Bank Indonesia (BI, dulu disebut De Javasche Bank) adalah bank sentral Republik Indonesia. Sebagai
bank sentral, BI mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan
jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain. Untuk mencapai tujuan tersebut BI didukung oleh tiga
pilar yang merupakan tiga bidang tugasnya. Ketiga bidang tugas ini adalah menetapkan dan melaksanakan
kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta mengatur dan mengawasi
perbankan di Indonesia. Ketiganya perlu diintegrasi agar tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai
rupiah dapat dicapai secara efektif dan efisien.

Tugas dan Fungsi


1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
Dalam hal ini, Bank Indonesia di beri kewenangan untuk melakukan kebijakan moneter melalui
penetapan sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju inflasi serta melakukan pengendalian
jumah uang beredar dengan menggunakan berbagai intrumen kebijakan moneter.
2. Mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran
Dengan menerapkan system pembayaran yang lancar dan aman merupakan salah satu prsayarat dalam
keberhaasilan pencapaian tujuan kebijakan moneter. Bank Indonesia mengatur dan menjaga kelancaran
system pembayaran melalui system kewenangan dalam menetapkan penggunaaan alat pembayaran dan
mengaturan penyelenggaraan jasa system pembayaran.
3. Mengatur dan Mengawasi Bank
Tugas mengatur dan mengawasi bank merupakan salah satu tugas yang penting khususnya dalam
rangka menciptakan system perbankan yang pada akhirnya dapat mendorong efektivitas kebijkan
moneter. Perbankan selain menjalankan fungsi intermediasi, juga berfungsi sebagai media tranmisi
kebijakan moneter serta pelayan jasa system pembayaran.
Agar tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah tersebut dapat dicapai secara efektif dan
efisien, maka ketiga tugas tersebut harus diintegrasikan, yaitu:
a. Peran Bank Indonesia sebagai Lender of the Last Resort
b. Kebijakan Nilai Tukar
c. Kewenangan dalam Mengelola Cadangan Devisa
d. Penyelenggaraan Survei
e. Tugas mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran
f. Pengaturan dan Penyelenggaraan Kliring serta Penyelesaian AkhirTransaksi
g. Mengeluarkan dan Mengedarkan Uang
h. Pengalihan Tugas Pengawasan Bank

C. Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)


1. PENGADAIAN
Usaha gadai adalah kegiatan menjaminkan barang-barang berharga kepada pihak tertentu, guna memperoleh
sejumlah uang dan barang yang dijaminkan akan ditebus kembali sesuai dengan perjanjian antara nasabah
dengan lembaga gadai. Ciri-ciri usaha gadai sebagai berikut:
a. Terdapat barang-barang berharga yang digadaikan
b. Nilai jumlah pinjaman tergantung nilai barang yang digadaikan
c. Barang yang digadaikan dapat ditebus kembali

Asal Mula Pegadaian


Usaha pegadaian di indonesia dimulai pada zaman penjajahan belanda (VOC) di mana pada saat tugas
pegadaian adalah membantu masyarakat untuk meminjamkan uang dengan jaminan gadai. Pada mulanya
usaha ini dijalankan oleh pihak swasta,namun dalam perkembangan selanjutnya usaha pegadaian ini
diambilalih oleh pemerintah Hindia Belanda. Kemudiaan dijadikan perusahaan Negara, menurut undang-
undang Hindia Belanda pada waktu itu dengan status Dinas Pegadaian.

Keuntungan Usaha Gadai


Keuntungan pegadaian adalah pihak pegadai tidak mempermasalahkan untuk apa uang tersebut digunakan
dan hal ini tentu bertolak belakang dengan pihak perbankan yang harus dibuat serinci mungkin tentang
penggunaan uangnya. Begitu pula dengan sangsi yang diberikan relatif ringan, apabila tidak dapat melunasi
dalam waktu tertentu. Sangsi yang paling berat adalah jaminan yang disimpan akan dilelang untuk menutupi
kekurangan pinjaman yang telah diberikan.

Besarnya Jumlah Pinjaman


Besarnya jumlah pinjaman tergantung dari nilai jaminan (barang-barang berharga) yang diberikan. Semakin
besar nilainya maka semakin besar pula pinjaman yang dapat diperoleh oleh nasabah demikian pula
sebaliknya. Namun biasanya pegadaian hanya melayani sampai jumlah tertentu dan biasanya yang
menggunakan jasa pegadaian adalah masyarakat menengah ke bawah. Kepada nasabah yang memperoleh
pinjaman akan dikenakan sewa modal (bunga pinjaman) per bulan yang besarnya tergantung dari golongan
nasabah.

Barang Jaminan
Jenis-jenis barang berharga yang dapat diterima dan dapat dijadikan jaminan oleh perum pegadaian sebagai
berikut:
a. Barang-barang berupa perhiasan d. mesin-mesin
b. Barang-barang berupa kendaraan e. Barang-barang keperluan rumah tangga
c. Barang-barang elektronik

Prosedur Pinjaman
Seperti diketahui bahwa menariknya peminjam uang dipegadaian disebabkan prosedurnya yang mudah, cepat
dan biaya yang dikenakan relative ringan. Disamping itu biasanya perum pegadaian tidak begitu
mementingkan untuk apa uang tersebut di gunakan. Yang penting setiap proses peminjaman uang
dipegadaian haruslah dengan jaminan barang-barang tertentu.

Kegiatan Usaha Pegadaian Lainnya


a. Melayani usaha taksiran
b. Melayani jasa titipan barang
c. Memberi kredit
d. Ikut serta dalam usaha tertentu berkerja sama dengan pihak ketiga.

2. SEWA GUNA USAHA (LEASING)


Sewa guna usaha adalah bergerak dibidang pembiayaan untuk keperluan barang- barang modal yang
diinginkan oleh nasabah. Pembiayaan disini maksudnya jika seorang nasabah membutuhkan barang-barang
modal seperti peralatan kantor atau mobil dengan cara sewa atau dibeli secara kredit dapat diperolah
diperusahaan leasing. Pihak lesing dapat membiayai keinginan nasabah sesuai dengan perjanjian yang telah
disepakati kedua belah pihak.

Pihak-pihak Yang Terlibat


Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam proses pemberian fasilitas leasing adalah sebagai berikut:
a. Lessor c. Supplier
b. Lessee d. Asuransi

Perjajian Leasing
Perjanjian yang dibuat antara lessor disebut "lease agreement", dimana didalam perjanjian tersebut memuat
kontrak kerja antar kedua belah pihak, lessor dan lessee.
Isi kontrak yang dibuat secara umum memuat antara lain:
a. Nama dan alamat lessee d. Syarat-syarat pembayaran
b. Jenis barang modal diinginkan e. Biaya-biaya yang dikenakan
c. Jumlah atau nilai barang yang f. Sangsi-sangsi apabila lessee ingkar janji
dileasingkan g. Dan lain-lain

Biaya-biaya Yang Dikeluarkan


a. Biaya administrasi yang besarnya dihitung pertahun
b. Baya materai untuk perjanjian
c. Biaya bunga terhadap barang yang dilessekan
d. Premi asuransi yang disetor kepada pihak asuransi
Prosedur Permohonan Leasing Setiap permohonan yang diajukan lessee haruslah langsung kepihak lessor, baik
secara lisan maupun tertulis.

Sangsi-sangsi
a. Berupa teguran lisan supaya segera melunasi
b. Jika tegura tidak digubis, maka akan diberika teguran tertulis.
c. Dikenakan denda sesuai perjanjian
d. Penyitaan barang yang dipegang oleh lessee

3. KOPERASI SIMPANAN PINJAM


Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan
pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan
kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi
Jenis Koperasi :
a. Koperasi konsumen; c. Koperasi jasa; dan
b. Koperasi produsen; d. Koperasi Simpan Pinjam

Sumber-sumber Dana Koperasi


a. Dari para anggota koperasi (Simpanan pokok, Simpanan wajib, dan Simpanan Sukarela)
b. Dari luar koperasi (Badan pemerintah, Perbankan, dan Lembaga swasta lainnya)

Keuntungan Koperasi
Keuntungan koperasi adalah bunga yang dibebankan kepada pinjaman. Semakin banyak uang yang
disalurkan akan memperbesar keuntunga koperasi. Dapat disimpulkan keuntungan koperasi adalah:
1. Biaya bunga yang dibebankan kepeminjam
2. Biaya administrasi setiap kali transaksi
3. Hasil investasi diluar kegiatan koperasi
Pendirian Koperasi Pendirian koperasi cukup sederhana yaitu cukup dengan 20 orang yang membuat
kesepakatan dengan akte notaris, kemudian didaftarkan dikanwil departemen koperasi setempat untuk
mendapatkan pengesahannya.

4. PERUSAHAAN ASURANSI
Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan
penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan,
atau tanggung jawab hokum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari
suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasrkan atas meninggal
atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Dari Aspek Finansial : Asuransi adalah pengaturan finansial yang meredistribusikan biaya dari kerugian
yang tidak diharapkan, dari sebagian anggota (tertanggung) yang tidak beruntung kepada seluruh anggota
dalam kelompok asuransi tertentu. Dari Aspek Legal : Asuransi adalah pengaturan kontraktual (polis) di
mana satu pihak bersedia untuk membayar sejumlah premi dan pihak lainnya bersedia mengganti kerugian
pihak lainnya.

Jenis Usaha Perasuransian


a. Asuransi Sosial
b. Asuransi Individu • Asuransi Jiwa • Asuransi Kesehatan dan Kecelakaan • Asuransi Umum • Asuransi
Kebakaran • Asuransi Pengangkutan Laut • Asuransi Kendaraan Bermotor • Asuransi Liabilities •
Asuransi Kecurian • Asuransi Kredit • Surety Bonds
c. Reasuransi, yakni asuransinya pihak asuransi
Konsepsi dalam kontrak asuransi
a. Indemnitas, asuransi dimaksudkan untuk memberikan kompensasi atas kerugian yang diderita
tertanggung, dan tertanggung tidak boleh mengambil keuntungan dari transaksi asuransi. Artinya
tertanggung harus tetap berada dalam posisi finansial yang sama setelah menerima klaim seperti
sebelum klaim terjadi.
b. Kepentingan yang dapat diasuransikan (Insurable interest), tertanggung harus mampu menunjukkan /
memiliki kepentingan finansial yang nyata terhadap objek yang diasuransikan
c. Nilai Tunai Nyata, adalah penggantian pada saat terjadinya peristiwa yang merugiakan, dikurangi
penyusustan. Biaya penggantian adalah uang yang diperlukan untuk membangun kembali struktur yang
sama seperti keadaan semula.
d. Subrogasi (Subrogation), artinya jika jika suatu pihak harus membayar hutang yang menjadi tanggung
jawab pihak lain, maka pembayaran itu harus memberikan hak pada pihak pertama untuk menagih
utang dari pihak yang bertanggung jawab.
e. Kontrak Yang melekat (Contract of Adhesion), Tertanggung tidak dapat melakukan negosiasi atas
susunan kata, kalimat atau pasal yang ada dalam perjanjian asuransi
f. Sifat Pribadi (Personal Future), karena kepercayaan yang melekat pada masing-masih pihak, maka
masing-masing pihak tidak tidak dapat mengalihkan hak dan kewajibannya kepada pihak lain, kecuali
ada aspek ‘penugasan’
g. Iktikat Baik (Utmost good faith), menunjuk pada aspek adanya jaminan, representasi, dan
penyembunyian

5. ANJAK PIUTANG (FACTORING)


Perusahaan yang kegiatannya adalah melakukan penagihan atau pembelian, atau pengambilalihan atau
pengelolaan hutang piutang suatu perusahaan dengan imbalan atau pembayaran tertentu milik perusahaan.
Kegiatan Anjak Piutang
Kegiatan utama anjak piutang adalah mengambilalihan pengurusan piutang suatu tanggung jawab tertentu,
tergantung kesepakatan dengan pihak kreditur (pihak yang punya piutang). Usaha-usaha yang dijalankan
oleh perusahaan anjak piutang berkaitan dengan pengambilalihan dan pengelolaan piutang suatu
perusahaan, tergantung permintaan pihak kreditur.
Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan transaksi anjak piutang adalah:
a. Kreditur atau klien yang menyerahkan tagihannya kepada pihak anjak piutang untuk ditagih dan
dikelola.
b. Perusahaan anjak piutang
c. Debitur
Keuntungan yang diperoleh masing-masing pihak adalah sebagai berikut:
a. Bagi perusahaan anjak piutang
1) Memperoleh keuntungan berupa Fee atau biaya administrasi
2) Membantu Menyelesaikan Pertikaian diantara kreditur dan debitur
3) Membantu pihak menajemen pihak kreditur dan penyelenggaraan kredit.
b. Bagi Kredit (klien)
1) Mengurangi resiko kerugaian
2) Memperbaiki system administrasi
3) Memperlancar kegiatan usaha
c. Bagi debitur, Memberikan motivasi kepada debitur untuk segera membayar secepatnya, karena ada rasa
malu sehingga berusaha sekuat tenaga untuk segera membayar dengan berbagai cara.

6. MODAL VENTURA
Adalah perusahaan modal ventura yang berani melakukan investasi tersebut mengandung suatu resiko
tinggi. Keputusan ini dibuat dengan berbagai pertimbangan tentunya dan hal ini sesuai pula dengan maksud
an tujuan didirikannya perusahaan modal ventura yaitu melakukan penanaman modal dalam suatu usaha
yang amengandung resiko tinggi.

Ciri-cirinya:
a. Kegiatan yang dilakukan bersifat penyertaan langsung kesuatu perusahan
b. Penyertaan dalam perusahaan bersifat jangka panjang.
c. Bisnis yang dimasuki adalah bisnis yang beresiko tinggi.
d. Keuntungan yang diperoleh berupa capital gain, deviden atau bagi hasil.
e. kegiatannya banyak dilakukan untuk pembukaan usaha baru.
Tujuan Pendirian Modal ventura
a. Untuk pengembangan suatu proyek tertentu
b. Pengembangan suatu teknologi baru
c. Pengambilalihan kepemilikan suatu perusahaan d. Kemitraan dalam rangka pengentasan kemiskinan
Keuntungan Yang Diperoleh
a. Bagi perusahaan modal ventura
1) Memperoleh keuntungan berupa deviden
2) Memperoleh keuntungan berupa capital gain dari hasil selisih
3) Memperoleh keuntungan berupa bagi hasil

b. Bagi perusahaan pasangan usaha (ppu)


1) Membantu penambahan modal usaha
2) Memperbaiki teknologi melalui pengalihan
3) Membantu pengembangan usaha
4) Mengurangi resiko kerugian

Sumbar-sumbar Dana Modal Ventura


a. Dari dalam perusahaan
1) Setoran modal kerja
2) Cadangan laba yang belum dipakai
3) Laba yang ditahan

b. Dari luar perusahaan


1) Investor baik perorangan maupun indrustri
2) Pinjaman dari dunia perbankan
3) Pinjaman dari perusahaan asuransi
4) Pinjaman dari perusahaan dan pension

7. DANA PENSIUN
Latar Belakang Dana Pensiun
Usia menjelang pensiun adalah masa yang sudah tidak produktif lagi. Oleh karena itu tidak mengherankan
jika pilihan utama mereka terjun kedua kerja adalah pegai negri, karena pegawai negrilah pada saat itu
memberikan kepastian adanya pension. Dengan memberikan progam jasa pension para karyawan merasa
aman terutama bagi mereka yang menganggap pada usia pension sudah tidak produktif lagi.
Pensiun adalah hak seseorang untuk meperoleh penghasilan setelah berkerja sekian tahun dan sudah
memasuki usia pension atau ada sebab-sebab lain sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan.
Tujuan Pensiun
a. Memberikan penghargaan kepada karyawannya yang telah mengabdi
b. Agar dimasa usia pension karyawan dapat menikmati hasil
c. Memberikan rasa aman dari segi batiniah
d. Meningkatkan motivasi karyawan
e. Meningkatkan citra peruahaan
Jenis-jenis Pensiun
a. pensiun Normal
b. Pensiun Dipercepat
c. Pensiun Dipertunda
b. Pensiun cacat

Jenis-jenis Dana Pensiun Jenis-jenis dana pension dapat digolongkan kedalam beberapa jenis yaitu:
a. Dana pensiun pemberi kerja
b. Dana pension lembaga keuangan
Sistem Pembayaran Pensiun
Ada dua jenis pembayaran uang pension yang biasa dilakukan oleh perusahaan baik untuk program pension
manfaat pasti maupun pensiun iuran pasti.

Anda mungkin juga menyukai