Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN PERBANKAN

LINGKUP KEGIATAN USAHA BANK

Oleh : Kelompok 2

Kelas : Pemasaran A

Anggota:

1. I KOMANG ADITYA ANDREANA 1802612010227 (04)


2. I MADE PUTRA MAHARDIKA 1802612010231 (06)
3. NI WAYAN LIANDA ANGGARSINI 1802612010252 (10)

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2021
LINGKUP KEGIATAN USAHA BANK

1. Pengertian Bank
“Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dana mengeluarkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit, dan atau bentuk-bentuk lainnya
dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak” (Undang-undang No 10 Tahun 1998
tentang Perbankan). “Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga
perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak yang
kelebihan dana kepada pihak yang kekurangan dana pada waktu yang ditentukan”
(Dendawijaya, 2003).

Jenis-jenis bank:

1. Dilihat dari segi fungsinya


a. Bank Umum Menurut Undang-undang RI No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan
menyatakan “Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran”. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan bank umum antara
lain:
(1) menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito
berjangka, sertifikat deposito, tabungan.
(2) memberikan kredit.
(3) menerbitkan surat pengakuan hutang.
(4) membeli, menjual, menjamin resiko sendiri maupun kepentingan dan atas perintah
nasabahnya.
(5) memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun kepentingan nasabah.
b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Menurut Undang-undang RI No. 10 Tahun 1998 Bank
Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
2. Dilihat dari segi kepemilikannya
Menurut Kasmir (2008) jenis-jenis bank berdasarkan kepemilikannya dibedakan menjadi dua
yaitu bank milik pemerintah dan bank milik swasta.

a. Bank Milik Pemerintah Bank milik pemerintah adalah bank yang seluruh atau sebagian
modalnya dan akte pendiriannya didirikan oleh pemerintah. Rowland Bismark Fernando
Pasaribu PERTEMUAN 01 | 3
b. Bank Milik Swasta Bank milik pemerintah adalah bank yang seluruh atau sebagian modalnya
dan akte pendiriannya didirikan oleh swasta.
3. Dilihat dari segi status
Jenis-jenis bank berdasarkan status dibedakan menjadi dua yaitu bank devisa dan bank non devisa.
a. Bank Devisa Bank devisa adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dapat memberikan pelayanan lalu
lintas pembayaran dalam dan luar negeri dan sudah mendapat izin dari Bank Indonesia.
b. Bank Non Devisa Bank non devisa adalah bank yang belum mendapat izin dari Bank
Indonesia untuk memberikan pelayanan lalu lintas pembayaran dalam dan luar negeri
seperti bank devisa.
4. Dilihat dari cara menentukan harga
Jenis-jenis bank berdasarkan cara menentukan harga dibedakan menjadi dua yaitu bank
berdasarkan prinsip konvensional dan bank berdasarkan prinsip syariah.
a. Bank Berdasarkan Prinsip Konvensional Bank yang berdasarkan prinsip konvensional
menetapkan bunga sebagai harga dan mengenakan biaya dalam nominal atau persentase
tertentu (fee base) dalam mendapatkan keuntungan dan menentukan harga produk bank.
b. Bank Berdasarkan Prinsip Syariah Bank yang berdasarkan prinsip syariah menggunakan
aturan perjanjian menurut hukum islam dalam pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil
(mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah), prinsip
jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah), pembiayaan barang modal
berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah) atau dengan adanya pilihan pemindahan
kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).

2. Fungsi Menghimpun Dana


Sumber Dana:
a. Pemilik Bank (pemegang saham)
b. Pemerintah
c. Bank Indonesia
d. Pihak-pihak dari luar negeri
e. Masyarakat di dalam negeri

Keynes dengan teori liquidity of preference, membagi tiga motif pemegang uang yaitu:

1. transaction motive,yaitu motif untuk keperluan pembayaran suatu transaksi


perdagangan.
2. precautionary motive, yaitu motif untuk berjaga-jaga bila ada keperluan yang mendadak.
3. speculative motive, yaitu motive untuk melakukan spekulasi agar diperoleh keuntungan
yang tinggi.

Menghimpun Dana Dari Masyarakat (Funding)

Kegiatan menghimpun dana merupakan kegiatan membeli dana dari masyarakat. Kegiatan ini
dikenal juga dengan kegiatan funding. Kegiatan membeli dana dapat dilakukan dengan cara
menawarkan berbagai jenis simpanan. Simpanan sering disebut dengan nama rekening atau
account. Jenis-jenis simpanan yang ada dewasa ini adalah:

 Simpanan Giro (Demand Deposit)

Merupakan simpanan di bank dimana penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek atau giro. Kepada setiap pemegang rekening giro akan diberikan bunga
yang dikenal dengan nama jasa giro. Besarnya jasa giro tergantung dari bank yang
bersangkutan. Rekening giro biasa digunakan oleh para usahawan, baik untuk perorangan
maupun perusahaannya. Bagi bank jasa giro merupakan dana murah ka rena bunga yang
diberikan kepada nasabah relatif lebih rendah dari bunga simpanan lainnya.

 Simpanan Tabungan (Saving Deposit)

Simpanan Tabungan adalah simpanan pada bank yang penarikan sesuai dengan
persyaratan yang sudah ditetapkan oleh bank. Penarikan tabungan di lakukan
menggunakan buku tabungan, slip penarikan, kuitansi atau kartu Anjungan Tunai
Mandiri (ATM). Kepada pemegang rekening tabungan akan diberikan bunga tabungan
yang meru pakan jasa atas tabungannya. Sama seperti halnya dengan rekening giro,
besarnya bunga tabungan tergantung dari bank yang bersangkutan. Dalam praktiknya
bunga tabungan lebih besar dari jasa giro.

 Simpanan Deposito (Time Deposit)

Deposito merupakan simpanan yang memiliki jangka wak tu tertentu (jatuh


tempo).Penarikannyapun dilakukan sesuai jangka waktu tersebut. Namun saat ini sudah
adabank yang memberikan fasilitas deposito yang penarikannya dapat dilakukan setiap
saat. jenis depositopun beragam sesuai dengan keinginan nasabah. Dalam praktiknya
jenis deposito terdiri dari deposito berjangka, sertifikat deposito dan deposit on call.

3. Fungsi Menyalurkan Kredit


Menyalurkan dana merupakan kegiatan menjual dana yang berhasil dihimpun dari
masyarakat. Kegiatan ini dikenal dengan nama kegiatan Lending. Penyaluran dana
yangdilakukan oleh bank dilakukan melalui pemberian pinjaman yang dalam masyarakat
lebih dikenal dengan nama kredit. Kredit yang diberikan oleh bank terdiri dari beragam jenis,
tergantung dari kemampuan bank yang menya lurkannya. Demikian pula dengan jumlah serta
tingkatsuku bunga yang ditawarkan. Sebelum kredit dikucurkan bank terlebih dulu menilai
kelayakan kredit yang diajukan oleh nasabah. Kelayakan ini meliputi berbagai aspek
penilaian. Penerima kredit akan dikenakan bunga kredit yang besarnya tergantung dari bank
yang menyalurkannya. Besar kecilnya bunga kredit sangat mempengaruhi keuntungan bank,
mengingat keuntungan utama bank adalah dari selisih bunga kredit dengan bunga simpanan.
Secara umum jenis-jenis kredit yang ditawarkan meliputi:
a. Kredit Investasi,
Yaitu merupakan kredit yang diberikan kepada pengusaha yang melakukan investasi atau
penanaman modal. Biasanya kredit jenis ini memiliki jangka waktu yang relatif panjang yaitu
di atas 1(satu) tahun. Contoh jenis kredit ini adalah kredit untuk mem bangun pabrik atau
membeh peralatan pabrik seperti mesin-mesin.
b. Kedit Modal Kerja
Merupakan kredit yang digunakan sebagai modal usaha. Biasanya kredit jenis ini berjangka
waktu pendek yaitu tidak.lebih dari 1 (satu) tahun. Contoh kredit ini adalah untuk membeli
bahan baku, membayar gaji karyawan dan modal kerja lainnya.
c. Kredit Perdagangan
Merupakan kredit yang diberikan kepada para pedagang dalam rangka memperlancar atau
memperluas atau memperbesar kegiatan perdagangannya. Contoh jenis-kredit ini adalah
kredit untuk membeli barang dagangan yang diberikan kepada para suplier atau agen.
d. Kredit Produktif,
Merupakan kredit yang dapat berupa investasi, modal keda atau perdagangan. Dalam arti
kredit ini diberikan untuk diusahakan kembali sehingga pengembalian kredit diharapkan dari
hasil usaha yang dibiayai.
e. Kredit Konsumtif,
Merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan pribadi mi sainya keperluan konsumsi,
baik pangan, sandang maupun pa pan. Contoh jenis kredit ini adalah kredit perumahan, kredit
kendaraan bermotor yang kesemuanya untuk dipakai sendiri.
f. Kredit Profesi
Merupakan kredit yang diberikan kepada para kalangan profesional seperti dosen, dokter atau
pengacara.

Pada umumnya penempatan dana yg paling menguntungkan adalah dalam bentuk kredit

Namun risiko yg dihadapi juga besar

Prinsip 5C :
1. Character, bagaimana karakter dan latar belakang calon peminjam
2. Capacity, bagaimana kemampuan calon peminjam dalam membayar kreditnya.
3. Capital, modal yang dimiliki calon peminjam, yang khususnya diberlakukan pada
nasabah yang meminjam untuk usaha atau bisnisnya.
4. Condition of economy, kondisi perekonomian baik yang bersifat general atau khusus pada
bidang usaha yang dijalankan nasabah.
5. Collateral. jaminan yang diberikan pada calon peminjam saat mengajukan kredit kepada
bank. Sesuai dengan namanya,
Macam-macam Kredit:
1. Pengelompokan kredit berdasarkan ciri dan tujuan penggunaannya al: kredit modal kerja,
kredit investasi, kredit konsumtif.
2. Berdasarkan cara pelunasannya: kredit dengan angsuran tetap, kredit dengan plafond
menurun setiap periode tertentu, kredit dengan plafond tetap.
3. Berdasarkan jangka waktu: kredit jangka pendek, kredit jangka menegah, kredit jangka
panjang.
Penyaluran kredit pada sektor ekonomi:
1. Sektor pertanian: perkebunan, perikanan, kehutanan, pengadaan pangan,
2. Sektor pertambangan: tambang emas, batubara, minyak, gas alam dsb.
3. Sektor perdagangan: perdagangan hasil pertanian, hasil industri,
4. Sektor perindustrian: industri semen, industri mobil, industri makanan,
5. Sektor jasa-jasa: konsultan, perbankan, rumah sakit,
6. Sektor properti: perumahan, perhotelan, perkantoran, pertokoan dsb.

4. Fungsi Melancarkan Pembayaran Perdagangan dan Peredaran Uang

 Transaksi Perdagangan dalam Negeri

1. Pembayaran dengan menerbitkan cek/BG.


2. Pembayaran dengan setoran tunai

 Transaksi Perdagangan Luar Negeri

1. Pembayaran dengan leter of credit.

2. Pembayaran tanpa leter of credit.

- Advance payment, yaitu cara pembayaran yang dilakukan oleh pembeli kepada
penjual sebelum barang diterima/dikapalkan

- Open account, yaitu cara pembayaran yang dilakukan oleh pembeli


kepada penjual setelah barang diterima/dikapalkan.

- Collection (inkaso), yaitu cara pembayaran yang dilakukan oleh pembeli kepada
penjual setelah pembeli menerima tagihan (dokumen-dokumen) dari penjual.

- Consigment (konsinyasi), yaitu cara pembayaran yang dilakukan setelah barang


terjual.

5. Manajemen Operasi Bank

 Tujuan: profitability cukup, likuiditas aman

 Mengelola asset dan kewajiban


6. Kegiatan Pemasaran Bank

Kegiatan pemasaran bank tidak hanya terbatas bagaimana produk dan jasa bank dapat sampai
ke masyarakat, akan tetapi mencakup semua proses manajemen strategik

Manajemen operasi bank

Manajemen Perbankan
Dari pengertian bank dan fungsi bank diatas jelas bahwa bank sangat bergantung
kepada nasabah sehingga untuk mendapatkan jumlah nasabah yang banyak, bank pun
juga harus memaksimalkan perannya dengan membuat manajemen perbankan yang
tepat.

Manajemen perbankan adalah ilmu yang mengatur tentang kegiatan bank dalam
pengumpulan dana, penyaluran dana kepada masyarakat, maupun pelaksanaan lalu
lintas pembayaran yang efektif dan efisien.

Manajemen perbankan tentu memiliki beberapa kegiatan, berikut kegiatan dari


manajemen perbankan:

• Manajemen Sumber dana bank


• Mengatur pengumpulan dana dan penarikan dana dengan efektis
• Merencanakan sarana untuk penyaluran kredit
• Menetapkan kebijakan penarikan dana atau tabungan dan penyaluran kredit secara
efektif
• Mengatur dana sendiri dan dana dari pihak lain
• Penyaluran dana secara efektif kepada masyarakat
• Monitoring kebijakan moneter

1. Manajemen Sumber Dana Bank


Bank memiliki beberapa sumber dana yang digunakan untuk operasional dalam jangka
pendek maupun jangka panjang. Sumber dana tersebut tentunya harus dimanfaatkkan
dengan sebaik-baiknya agar tidak merugikan bank. Manajemen sumber dana bank
adalah kegiatan yang menyangkut tentang perencanaan, pelaksanaan maupun
pengendalian terhadap dana yang dihimpun dari masyarakat.
Karena bank dalam operasionalnya adalah untuk menghimpun dana dari masyarakat
dan menyalurkannya kepada masyarakat, maka agar sumber dana tersebut tidaksalah
sasaran perlu dilakukan manajemen sumber dana pada bank. Pengelolaan yang
dilakukan oleh bank memang memerlukan keterpaduan antara kepentingan masyarakat
dan kepentingan bank.

Sebagai lembaga keuangan maka bank mencari keuntungan, namun bank pun juga
harus mempertimbangkan masalah likuiditas dan keamanan nasabah yang diberikan
dana.

Untuk mencapai tujuan bank dalam jangka panjang maupun jangka pendek maka ada
beberapa faktor yang menentukan diantaranya adalah pola yang dianut bank tersebut,
biaya sekecil-kecilnya dan juga beberapa faktor lainnya. Bank pada umumnya
menganut pola agresif dimana mereka lebih menekankan pada tujuan untuk
mendapatkan keuntungan namun pola ini lebih banyak resikonya.

Sedangkan bila beberapa bank menganut pola konservatif maka bank akan mengambil
langkah atau operasional yang tidak begitu banyak mengambil resiko. Jika demikian
maka bank akan mudah menjaga likuiditas atau keamanannya terhadap kemacetan
oleh nasabah.

Pola agresif lebih mementingkan keuntungan sedangkan pola konservatif lebih


mementingkan keamanannya. Dari beberapa kegiatan tersebut, untuk memberikan
pinjaman dana kepada masyarakat bank membutuhkan dana yang berasal dari
berbagai pihak.

Besar kecilnya usaha yang dilakukan oleh bank tergantung dari besar kecilnya modal
yang dimiliki. Jadi bila bank memiliki modal yang besar maka kegiatan usahanya juga
besar sedangkan bila modal yang dimiliki oleh bank kecil maka usaha yang dijalankan
juga dibatasi sebesar modal yang dimiliki tersebut.

Karena masyarakat percaya dengan bank maka untuk menghimpun dana dari
masyarakat pun tidak sulit bagi bank. Bank akan memberikan berbagai penawaran jasa
kepada masyarakat dalam berbagai jenis jasa. Bank tidak hanya sebagai lembaga
perantara keuangan saja namun bank juga sebagai lembaga yang memberikan
pelayanan jasa kepada masyarakat lainnya. Manajemen dana bank akan
merencanakan, mengendalikan, dan melaksanakan penghimpunan dana dari
masyarakat.

Manajemen dana bank bertujuan untuk:


• mendapatkan laba
• mengatur aktiva lancar dan kas
• menyediakan dana untuk cadangan
• Mengelola dana bank dengan tepat
• Menjaga dana dari masyarakat
Untuk mengelola likuiditas bank, maka bank bisa melakukan beberapa cara agar bank
bisa mengembangkan dana dari masyarakat maupun pihak lainnya dengan aman.

Ada dua pendekatan yang bisa dilakukan bank untuk pengelolaan atau manajemen
likuiditas diantaranya:

• Manajemen asset
Manajemen asset atau pengelolaan kekayaan yang dimiliki perusahaan adalah salah
satu cara untuk alokasi dana agar bisa diinvestasikan. Untuk menjalankan manajemen
asset ini maka bank akan mengumpulkan dana atau kekayaan seluruhnya tanpa
membedakan sumber darii dana yang didapatkan. Selain itu bank juga bisa
menggunakan cara untuk mengumpulkan semua dana yang dimiliki kemudian
digolongkan menjadi beberap sub sesuai dengan sifat-sifatnya. Dalam hal ini bank juga
menganggap bahwa likuiditas bisa diamankan atau dipelihara apabila kekayaan bisa
diganti dengan kekayaan yang lain.

• Manajemen likuiditas
Manajemen likuiditas bank merupakan suatu proses dimana bank berusaha untuk
mengembangkan dana melalui kegiatan pinjaman pada pasar uang, selain itu bank juga
melakukan kegiatan untuk penerbitan sejumlah instrument agar bisa digunakan untuk
memenuhi permintaan kredit masyarakat.

2. Mengatur penarikan dana dan penyaluran dana secara efektif


Tujuan dari manajemen perbankan adalah untuk menarik dana dari masyarakat atau
pihak lainnya untuk disalurkan kembali kepada masyarakat melalui pinjaman kredit
dengan imbalan jasa.

Untuk mendapatkan keuntungan yang besar tentu biaya yang dikeluarkan bank juga
harus dibuat seminimal mungkin. Bank bisa saja melakukan penarikan dana dari
masyarakat, namun masyarakat tentu menginginkan dana yang disimpan di bank bukan
hanya safety tapi juga memiliki nilai ekonomis. Karena itu pihak bank juga akan
memberikan atas dana yang dihimpun bank tersebut.

Untuk menyalurkan dana pun bank juga harus berhati-hati tidak boleh hanya sekedar
menghabiskan dana yang mengendap di bank atau hanya sekedar mengejar target.
Untuk pengumpulan dana dari masyarakat bank bisa menggunakan simpanan atau
tabungan dengan berbagai jenis yang bisa disesuaikan kebutuhan masyarakat.

Saat ini hampir semua bank telah memiliki produk tabungan yang menarik untuk
masyarakat. Tabungan tersebut bukan hanya digunakan untuk menyimpan dana
masyarakat namun tabungan tersebut juga memberikan imbalan bagi nasabahnya.

Setiap pemilik tabungan akan mendapatkan bagi hasil yang bisa diambil sewaktu-waktu
, selain itu bank juga memiliki produk seperti deposito atau giro untuk menghimpun
dana dari masyarakat. Besarnya dana yang dihimpun tersebut kemudian akan
disalurkan kembali dengan tujuan mendapatkan keuntungan.
3. Merencanakan sarana untuk penyaluran kredit
Tujuan dibuat manajemen perbankan juga untuk mengatur dan membuat sarana untuk
pengaturan kredit dan penghimpunan dana dengan cara tabungan. Dengan
menentukan sarana penabungan tersebut maka bank akan mudah dalam mengelola
keuangan atau dana yang dihimpun dari masyarakat. Bank bisa membuat beberapa
sarana untuk penyaluran kredit dan penghimpunan dana dari masyarakat.

Bank bisa memberikan menggunakan beberapa sarana untuk penyaluran dana seperti
membuat beberapa produk perbankan dalam hal penyaluran dana atau jenis pinjaman
untuk masyarakat.

Bank memiliki beberapa macam penyaluran dana seperti pinjaman uang tunai,
pinjaman dana dalam bentuk barang atau pinjaman dana berdasarkan tujuannya.

Berdasarkan tujuannya bank akan membedakan pinjaman dana seperti:

• Pinjaman konsumtif
Pinjaman ini adalah pinjaman dana yang diberikan oleh bank untuk tujuan konsumtif
nasabahnya. Pinjaman ini biasanya digunakan untuk kebutuhan nasabah sendiri baik
untuk kebutuhan hidupnya maupun untuk membiayai keluarganya sendiri.

• Pinjaman untuk investasi


Pinjaman ini bisa berupa Kredit Kepemilikan Rumah atau KPR. Saat ini hampir semua
bank memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan rumah sesuai
keinginannya. Bunga yang dibebankan kepada nasabah untuk mendapatkan rumah
tersebut juga cukup ringan, hal ini karena banyaknya persiangan yang antar bank.
Dengan cara memberikan bunga yang ringan, jangka waktu kredit yang lebih lama dan
uang muka yang rendah inilah bank bisa menarik lebih banyak nasabah.

• Pinjaman pendidikan
Bila anda ingin menyekolahkan anak-anak hingga sarjana, bank akan siap membantu
anda. Inilah salah satu manajemen perbankan untuk menarik lebih banyak nasabah.
Pinjaman pendidikan ini diberikan bank dengan bunga yang ringan dan dalamjangka
waktu yang bisa disesuaikan dengan keinginan nasabahnya.

4. Mengatur dana sendiri dan dana pihak lain


Manajemen perbankan juga meliputi pengaturan dana yang dimiliki bank sendiri
maupun dana yang berasal dari pihak lain. Dana yang ada di bank tersebut tidak boleh
digunakan semuanya apalagi digunakan untuk menyalurkan kredit kepada masyarakat.
Untuk mengatur dana tersebut bank maka bank akan menetapkan beberapa alternative
untuk penyaluran dana.

Pengaturan dana bank diantaranya adalah:

• Mengatur pembiayaan kredit secara berkala


Untuk mengatur pembiayaan kredit yang akan disalurkan kepada masyarakat maka
bank bisa mengaturnya sesuai dengan kebutuhan pinjaman saat itu. Misalnya dalam
satu bulan ada 10 orang yang mengajukan pembiayaan masing-masing 15 juta, maka
bank bisa mengatur pengeluaran dana sebesar Rp. 150.000.000, 00 untuk mencukupi
kebutuhan penyaluran dana tersebut. Jika jumlah dana yang dikeluarkan bank melebihi
jumlah pembiayaan yang akan diberikan, hal ini bisa menimbulkan masalah atau selisih
keuangan. Dana pun tidak akan efektif karena penarikan dana berlebihan.

Selain memastikan bahwa jumlah nominal yang akan didanai tepat, maka bank juga
bisa menyisihkan sebagian dana untuk penyaluran dana tiba-tiba. Untuk itu bank bisa
membuat jadwal pendanaan kepada masyarakat dan jadwal dimana bank tidak
melayani pendanaan untuk bulan berjalan.Misalnya tanggal 2 hingga 20 adalah jadwal
menyaluran dana kepada masyarakat, namun setelah tanggal 20 hingga tanggal 2
bulan berikutnya, bank hanya menampung data orang yang akan meminjam dana,
sedangkan untuk pengeluaran uang atau penyaluran dana kepada masyarakat, bank
akan menyalurkannya pada tanggal 2 hingga 20 bulan tersebut.

• Memisahkan dana sendiri dan dana pihak lain


Bank adalah lembaga keuangan yang menghimpun dana dari banyak pihak, selain itu
bank juga memiliki modal sendiri dalam jumlah tertentu.

Untuk itu, manajemen perbankan akan mengatur dana tersebut dengan cara
memisahkan dana yang dimiliki sendiri terhadap dana yang berasal dari pihak lain
seperti investor, lembaga keuangan lain maupun dana yang berasal dari masyarakat.

5. Penyaluran dana secara efektif kepada masyarakat


Bank memang memiliki peranan penting dalam penyaluran dana kepada masyarakat
yang membutuhkan, dari penyaluran dana tersebut bank memiliki beberapa ketentuan
atau beberapa cara untuk memaksimalkan pendapatan dan meminimalkan kemacetan
terhadap pinjaman yang diberikan pada masyarakat.

Berikut beberapa cara bank untuk mengatur penyaluran dana agar lebih efektif:

• Menyeleksi setiap calon nasabah yang akan didanai


Setiap nasabah yang akan didanai harus diseleksi dengan tepat, hal ini untuk
menghindari dari kemacetan. Karena itu setap bank memiliki persyaratan tertentu bagi
masyarakat untuk mengajukan pinjaman. Bila mereka memenuhi persyaratan yang
ditetapkan bank maka bank bisa memberikan pinjaman dana sesuai dengan kebutuhan.

Namun, untuk memastkan bahwa calon nasabah tersebut aman untuk didanai, bank
perlu melakukan beberapa tindakan diantaranya adalah meneliti atau memeriksa setiap
data yang dibuat calon nasabah, melakukan pengecekan pada Bank Indonesia apakah
calon nasabah memiliki utang pada bank lain atau lembaga keuangan lainnya. Selain
itu dilakukan juga survey untuk memastikan bahwa calon nasabah tersebut benar-benar
tidak bermasalah.
Untuk penarikan dana yang dilakukan bank terhadap calon peminjam, maka bank juga
akan meminta jaminan atas pinjaman masyarakat. Biasanya bank akan meminta
sertifikat tanah dan bangunan, BPKB mobil atau sepeda motor, ijazah ataupun jaminan
lainnya yang setara dengan pinjaman nasabah di bank. Tujuan bank meminta jaminan
tersebut adalah untuk mencegah kemacetan atau menghindari masalah jika suatu saat
nasabah tidak bisa membayar tanggungannya kepada bank.

• Tindakan terhadap kemacetan


Kemacetan terhadap dana bank yang telah disalurkan kepada masyarakat memang
bukan hal yang baru. Kemaceta tersebut bisa ditangani sejak awal bahkan bisa
dicegah, sayangnya sekalipun dilakukan beberapa cara pencegahan masih saja pihak
bank mendapati kemacetan yang bisa mengancam kredibilitas bank tersebut. Untuk
mengatasi kemacetan nasabah, bank akan menggolongkan jenis kemacetan nasabah
berdasarkan bulan.

Penggolongan tersebut dinamakan kolektibilitas, bila kolektibilitas nasabah tersebut


rendah maka tingkat kemacetannya juga rendah, namun bila kolektibilitasnya tinggi
berarti nasabah tersebut memiliki kemacetan yang cukup banyak. Untuk kemacetan 1
hingga 2 bulan, pihak bank akan memberikan peringatan baik secara lisan maupun
dengan tulisan. Sedangkan bila nasabah tersebut memiliki kemacetan lebih dari 2 bulan
hingga 4 bulan, pihak bank akan mendatangi langsung rumah nasabah. Yang terakhir
adalah kemacetan lebih dari 4 bulan, dalam hal ini pihak bank bisa mengambil alih
jaminan nasabah atau harta benda nasabah yang senilai dengan tunggakan di bank
bersangkutan.

C. Anggaran dalam manajemen perbankan


Manajemen perbankan juga menyangkut tentang bagaimana bank membuat anggaran
untuk operasional perbankan. Setiap level manajemen dalam perbankan memang
membutuhkan anggaran untuk melakukan kegiatan operasional dengan baik. Karena
itulah bank memerlukan sistem perencanaan yang baik yang menunjang usaha untuk
mendapatkan laba yang sebesar-besarnya.

Untuk mendapatkan laba tersebut memang diperlukan kerjasama yang baik antara
pihak intern dengan pihak ekstern. Untuk itu bank perlu membuat budgeting atau
anggaran agar semua kegiatan dalam bank bisa berjalan sesuai rencana. Anggaran
akan membahas bagaimana perencanaan dan pengembangan operasional bank baik
untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang.

Dengan adanya anggaran dalam manajemen perbankan maka semua tanggung jawab
sumber daya manusia dalam bank akan menjadi lebih jelas. Anggaran tersebut juga
untuk membantu meningkatkan pelayanan kepada nasabah, dengan anggaran yang
tersedia maka pihak bank bisa melakukan perbaikan terhadap pelayanan yang
dianggap kurang tepat agar sesuai dengan keinginan nasabahnya.

Jika anggaran bank terlah disusun dan juga disahkan menjadi suatu rencana kerja
maka anggaran yang dibuat tersebut memiliki kekuatan formal agar dilaksanakan pihak
intern. Dengan adanya anggaran maka manajemen perbankan akan melakukan hal
yang efisien dan efektif untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.

Anggaran dalam manajemen perbankan juga bermanfaat untuk menyusun strategi yang
akan dijalankan dalam operasional perusahaan. Keberhasilan dalam suatu usaha
demikian juga dengan bank, keberhasilan bank bisa diukur dengan besar kecilnya
anggaran dan realisasi kerja yang dilaksanakan.

KEgiatan pemasaran bank http://pemasaranbank.blogspot.com/2016/05/pemasaran-


bank.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai