Anda di halaman 1dari 18

EKONOMI

MANAJERIAL
KELOMPOK 1
NAMA KELOMPOK
Ni Wayan Lianda Anggarsini 1802612010252/10
Ni Putu Diah Sukerti 1802612010327/21
I Gusti Ayu Elsa Permata Sari
1802612010380/29
Made Agus Aryana Dwita 1802612010393/30
Ni Komang Ari Kusuma Dewi 1802612010399/31
01 BIAYA PRODUKSI

02 BIAYA JANGKA PENDEK

SUBJEK MATERI
03 BIAYA JANGKA PANJANG

04 KURVA PEMBELAJARAN (Learning Curve)

05 PERAN MANAJER DALAM MINIMASI BIAYA


• Keputusan penetapan harga
• Keputusan untuk memperluas keluaran.
• Keputusan untuk memperluas aktiva modal
• Manfaat yang diharapkan dari sebuah promosi
• Sebuah keputusan untuk mengaspal tempat parkir karyawan
 
— Konsep Biaya
Biaya Jangka
Pendek
Biaya jangka pendek dipergunakan dalam kebanyakan
keputusan operasional sehari-hari. Jangka pendek
berarti periode dimana beberapa masukan dari sebuah
perusahaan dianggap bernilai tetap, artinya periode
waktu tersebut sedemikian pendek sehingga beberapa
masukan tersebut tidak dapat diubah-ubah karena
membutuhkan waktu yang lebih panjang untuk
mengubah kuantitas masukan tersebut.
dengan biaya dalam jangka pendek
Contoh hubungan antara produksi Misalkan perusahaan menggunakan dua input, yakni mesin (M) dan
karyawan (K) untuk menciptakan output, yakni layanan. Untuk jangka
pendek, karena kesulitan memperoleh mesin yang harus diimpor, jumlah
mesin tidak bisa diubah (tetap), yakni 3 unit. Harga sewa mesin adalah $
2.000 per bulan untuk setiap mesin, sehingga total biaya tetap adalah $
6.000. Masukan lain, yakni karyawan dapat diubah-ubah jumlahnya. Upah
setiap pekerja adalah $1.000 per bulan. Dengan demikian, perusahaan
dapat merubah tingkat output dengan mengubah jumlah tenaga kerja yang
digunakan. Tabel 8.1 menggambarkan fungsi produksi jangka pendek
dengan kapital tetap sebesar 3 unit, dengan 7 variasi input, dimana output
berbeda 100unit pada setiap variasi input.
Diketahui:
Masukan M = 3, sewa (s) @ $ 2.000.
Masukan K = variabel, gaji (g) = $ 1.000 per bulan .
Table 1.1
Tingkat produksi dan biaya ketika
M=3, s $2.000 dan g $1.000
Karyawan Output Produk Produk Total Total Total Biaya Biaya Biaya Biaya
Rata- Marginal Biaya Biaya Biaya Tetap Variabel Rata2 Marginal
Rata Variabel Tetap Rata2 Rata2
K Q AP = Q/L MP = TVC = FC = TC = AFC = AVC = AC = MC =
Q/L $1000 x L $2000x3 FC+TVC TFC/Q TVC/Q TC/Q TVC/Q

                     
0 0 - - - 6.000 6.000 - - - -
4 100 25 25 4.000 6.000 10.000 60 40 100 40
6 200 33.33 50 6.000 6.000 12.000 30 30 60 20
9 300 33.33 33.33 9.000 6.000 15.000 20 30 50 30
14 400 28.57 20 14.000 6.000 20.000 15 35 50 50
22 500 22.73 12.50 22.000 6.000 28.000 12 44 56 80
34 600 17.65 8.33 34.000 6.000 40.000 10 56.67 66.67 120
Fungsi biaya jangka pendek, dikenal adanya biaya
tetap (fixed costs) dan biaya variabel (variable costs). GAMBAR 1

• Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak tergantung dari banyak sedikitnya
jumlah output. Bahkan bila untuk sementara produksi dihentikan, biaya tetap ini
harus tetap dikeluarkan dalam jumlah yang sama.
• Yang termasuk dalam biaya tetap ini misalnya gaji tenaga administrasi, penyusutan
mesin, penyusutan gedung dan peralatan lain, sewa tanah, sewa kantor dan sewa
gudang. Dalam jangka panjang biaya tetap ini akan mengalami perubahan seperti
pada contoh gambar disamping.

GAMBAR 2
• Biaya variabel merupakan biaya yang besarnya berubah-ubah tergantung dari
banyak sedikitnya output yang dihasilkan. Semakin besar jumlah output semakin
besar pula biaya variabel yang harus dikeluarkan.
• Yang termasuk dalam biaya variabel ini adalah biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung, bahan bakar, listrik,dsb. Biaya tetap dan biaya variabel ini jika
dijumlahkan hasilnya merupakan biaya total seperti pada contoh gambar disamping
Gambar 1.1
Produk rata-rata dan produk
marginal

dari data dalam Tabel 1.1.


ditampilkan kurva produk dan kurva biaya
Gambar 1.1, Gambar 1.2, dan Gambar 1.3,
Gambar 1.2
Kurva biaya jangka pendek

Gambar 1.3
Kurva biaya rata-rata
Biaya Jangka Panjang

Fungsi biaya jangka panjang umumnya dipergunakan dalam perencanaan jangka panjang. Jangka panjang adalah
periode waktu dimana cukup lamanya rentang waktu tersebut memungkinkan perusahaan untuk mengubah
(meningkatkan, mengurangi, atau memodifikasi) semua faktor produksi tanpa batasan. Oleh karena itu, dalam
jangka panjang, semua biaya bersifat variabel. Panjang-pendeknya suatu fungsi biaya sangat tergantung pada sifat
industrinya. Pada industri jasa, periode waktu mungkin berjangka sangat pendek.
Karena dalam jangka panjang, semua biaya bersifat variabel oleh karena itu keputusan yg harus diambil oleh
manajer adalah skala operasi, yaitu ukuran (size) dari perusahaan. Untuk membuat keputusan ini,
manajer harus mengetahui biaya produksi dari setiap tingkat (level) output. Dalam jangka panjang, perusahaan
tidak miliki komitmen yang tetap.
Diketahui :
Jika ada dua input, tenaga kerja (L) dan Kapitai (K), dimana biaya dari tenaga kerja (w)
adalah $5 per unit dan biaya kapital (r) adalah $ 10 per unit.
- isokuan I adalah 100 unit output
- sokuan II adalah 200 unit output
- isokuan III adalah 300 unit output.
Kurva isocost yg bersinggungan dengan isokuan I menghasilkan biaya terendah untuk
memproduksi 100 unit output dengan menggunakan 10 unit tenaga kerja dan 7 unit
kapital.
Maka, biaya total untuk menghasilkan 100 unit output adalah $120 ($5 x 10 + $10 x 7).

Biaya Rata-Rata Jangka Panjang (Long-run Average Cost/ LRAC) :


LRAC = Long-run Total Cost (LRTC) = $ 120 = $ 1,2
Output (Q) 100

Biaya Marginal Jangka Panjang (Long-run Marginal Cost, LRMC) :


LRMC = LRTC1 – LRTC0 = $ 120 – 0 = $ 1,20
Q1 – Q0 = 100 – 0
Kombinasi yang paling
meminimalkan biaya (Least-cost
Biaya Total
combination) Biaya Rata-
Output (Gaji = $5, dan biaya Biaya Marginal
Rata
Karyawan Kapital kapital = $10)
(unit) (unit)
100 10 7 $ 120 $ 1,20 $ 1,20
200 12 8 140 0,70 0,20
300 20 10 200 0,67 0,60
400 30 15 300 0,75 1,00
500 40 22 420 0,84 1,20
600 52 30 560 0,93 1,40
700 60 42 720 1,03 1,60

Kurva biaya jangka panjang


menunjukkan baik sifat tingkat
pengembalian terhadap skala maupun
ukuran pabrik yang optimal, atau yang
lebih disukai. Jadi, kurva jangka panjang
menuntun keputusan perencanaan
sebuah pabrik.
Kurva Pembelajaran (Learning Curve)
Kurva Pembelajaran atau kurva pengalaman (learning
curve) adalah sebuah kurva garis yang menunjukkan
hubungan antara waktu yang diperlukan untuk
produksi dan jumlah komulatif unit yang diproduksi.

Pengalaman/pembelajaran individual akan berdampak


pada perbaikan hasil ketika orang mengulang suatu
proses dan memperoleh ketrampilan atau efisiensi dari
pengalaman mereka. Dengan demikian “practice
makes perfect”. Sementara pengalaman atau
pembelajaran organisasional merupakan hasil dari
latihan sebagaimana dalam pengalaman atau
pembelajaran individual, tetapi juga datang dari
perubahan administrasi, peralatan, dan disain produk.
Teori kurva pengalaman didasarkan pada tiga asumsi:

1. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas


tertentu atau unit produk tertentu akan berkurang setiap kali
tugas tersebut dilakukan.
2. Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan suatu tugas
tertentu akan menurun pada suatu tingkat penurunan.
3. Pengurangan waktu akan mengikuti pola yang dapat
diprediksi.
Kurva Pembelajaran/kurva
pengalaman
Beberapa penelitian yang telah dilakukan pada
industri pesawat terbang menunjukkan bahwa setiap
kali orang melakukan pekerjaan yang sama akan
terdapat penurunan waktu penyelesaian sebesar 20%
atau tingkat kecepatan belajar atau tingkat kurva
pengalaman sebesar 80% untuk setiap dua kali jumlah
produk yang dihasilkan.  Dengan demikian bila orang
membuat produk pertama, kedua dan keempat, serta
ke delapan maka waktu yang dipergunakan untuk
menyelesaikan berturut-turut adalah adalah 100%,
80%, dan 80%x80%, serta 80%x80%x80% dari
waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan produk
yang pertama.
Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja individu berdasarkan kurva
pembelajaran yakni:
1. Perekrutan/pemilihan pekerja yang memadai. Sebuah tes harus diberikan untuk membantu memilih pekerja.
2. Pelatihan yang meamdai. Semakin efektif pelatihan, semakin cepat laju pembelajaran.
3. Motivasi. Peningkatan produktivitas berdasarkan kurva pembelajaran tidak tercapai kecuali ada hadiah atau reward.
4. Spesialisasi pekerjaan. Sebagaimana diketahui bahwa semakin sederhana tugas, semakin cepat belajar.
5. Hanya melakukan satu atau sedikit pekerjaan pada satu waktu.
6. Gunakan alat atau peralatan yang membantu atau mendukung kinerja.
7. Menyediakan akses cepat dan mudah untuk bantuan.
8. Mengijinkan pekerja untuk membantu mendesain ulang tugas-tugas mereka.
Minimasi Biaya
Peran Manajer Dalam
Setelah persepsi tentang biaya produksi diatas
biaya harus dipandang sebagai keuntungan berubah, manajemen harus melaksanakan
potensial (potential profit), bukan sekedar aktivitas produksi bernilai tambah (bukan sekedar
pengeluaran atau ongkos produksi yang mengubah input menjadi output) dengan jalan
memang harus dikeluarkan. dengan demikian berproduksi pada biaya produksi yang minimum.
reduksi biaya produksi melalui peningkatan Dengan cara ini perusahaan akan meningkatkan
efisiensi akan meningkatkan keuntungan. daya saing melalui strategi penetapan harga
(pricing strategy) yang kompetitif di pasar..

Keunggulan kompetitif produk dipasar akan Strategi reduksi biaya produksi dan penetapan harga
meningkatkan pangsa pasar (market share) yang produk yang kompetitif dipasar akan meningkatkan
berarti akan meningkatkan penerimaan total (TR) keuntungan perusahaan, karena keuntungan perusahaan
dari penjualan produk itu. adalah benefit antara TR dan Total Cost (TC)..

Dengan melakukan kiat di atas,maka seorang manajer dapat


memaksimalkan penjualan produknya dan meminimumkan
biaya produksi yang ditimbulkan dari produksi produknya
TERIMAKASIH
SEGALA
PERTANYAAN
YANG ADA
BISA DIAJUKAN
!

Anda mungkin juga menyukai