Anda di halaman 1dari 6

NAMA : YORESZHA MUSTAB 1704519042

KELAS AK-1
UTS BLKL
1. Bank dan lembaga keuangan bukan bank dibedakan berdasarkan segi fungsinya. Dari
segi fungsinya lembaga keuangan bank yakni:
 Tempat penyimpanan uang, bank memiliki fungsi sebagai tempat untuk
menyimpan dan menitipkan uang. Produk yang ditawarkan berupa tabungan,
deposito berjangka dan giro.
 Sebagai pembeli atau penyalur kredit, Bank akan memanfaatkan dana yang
tersimpan dari masyarakat kemudian juga menyalurkan kembali masyarakat yang
membutuhkan dana.
 Sebagai perantara dalam pembayaran, Bank dapat bertindak sebagai penghubung
antara nasabah saat melakukan transaksi. Nasabah tidak akan melakukan
pembayaran secara langsung tetapi melibatkan pihak bank sebagai perantara untuk
menyelesaikan transaksi.
 Mencetak uang, Fungsi lain dari bank adalah mencetak uang yang akan digunakan
untuk kegiatan ekonomi sehari-hari. Uang yang dicetak merupakan uang sah
dalam bentuk rupiah. Tanggung jawab dari percetakan uang ini akan ditanggung
oleh Bank Sentral.
Sedangkan lembaga keuangan bukan bank mempunyai fungsi:
 Menghimpun dana, lembaga keuangan bukan bank yang berasal dari nasabah
dengan mengeluarkan surat-surat berharga.
 Memberi kredit pada nasabah dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Kredit ini biasa dibutuhkanoleh pemilik bisnis untuk mengembangkan usahanya.
 Menjadi perantara bagi perusahaan bagi perusahaan yang membutuhkan suntikan
modal.
2. Sistem keuangan merupakan tatanan perekonomian dalam suatu negara yang berperan
dan melakukan aktivitas dalam berbagai jasa keuangan yang diselenggarakan oleh
lembaga keuangan.
Contoh : sisteem perbankan : bank umum , bank sentral , bank perkrditan rakyat
Lembaga bukan bank : leasing , penggadaian , asuransi , pasar modal
3. USAHA POKOK BANK UU No.10 / 1998 Pasal (5)
 DENOMINATION DIVISIBILITY
Artinya bank menghimpun dana dari SSU yang masing-masing nilainya relatif
kecil, tetapi secara keseluruhan jumlahnya akan sangat besar. Dengan
demikian bank dapat memenuhi permintaan DSU yang membutuhkan dana
tersebut dalam bentuk kredit
 LIQUIDITY TRANSFORMATION
Artinya SSU pada bank umumnya bersifat likuid. Untuk menjaga likuiditas-
nya maka bank harus menjaga perimbangan GWM dan JUB yang levelnya
ditetapkan oleh BI.
 RISK DIVERSIFICATION :
Artinya bank dalam menyalurkan kredit kepada banyak pihak / debitur dan
sektor sektor ekonomi, sehingga tingkat NPL yang dihadapi bank juga
bermacam-macam tingkatannya dengan cara menyebarkan kredit

4. Jasa yang diberikan bank umum :

Kiriman Uang (Transfer)

Kiriman uang adalah jasa pengiriman uang lewat bank. Pengiriman uang dapat
dilakukan pada bank yang sama atau pada bank yang berlainan. Pengiriman
juga bisa dilakukan dengan tujuan dalam kota, luar kota atau luar negeri.
Khusus pengiriman ke luar negeri harus melalui bank devisa.

2. Kliring (Clearing)

Kliring adalah penagihan warkat (surat berharga seperti cek dan bilyet giro) yang
berasal dari dalam kota. Proses penagihan biasanya hanya membutukan waktu
1 (satu) hari saja. Besarnya biaya penagihan juga tergantung kebijakan bank
yang bersangkutan.

3. Inkaso (Collection)

Inkaso adalah penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek, bilyet


giro) yang berasal dari luar kota atau luar negeri. Proses penagihan inkaso
biasanya membutuhkan waktu 1 (satu) minggu sampai 1 (satu) bulan,
tergantung dari jarak lokasi penagihan. Biaya penagihan tergantung kebijakan
kepada bank yang bersangkutan.

4. Safe Deposit Box

Safe Deposit Box adalah pelayanan jasa bank yang memberikan


layanan penyewaan box (tempat) menyimpan barang-barang atau
surat berharga milik nasabah suatu bank. Barang-barang berharga
yang dititipkan dengan menggunakan safe deposit box akan aman dari
bahaya pencurian atau kebakaran. Nasabah yang menggunakan jasa
ini akan dikenakan biaya sewa yang jumlahnya tergantung kebijakan
pihak bank.
5. Bank Card (Kartu kredit)

Bank card atau lebih populer dengan sebutan kartu kredit atau juga uang plastik
adalah kartu yang dapat digunakan untuk mengambil uang tunai atau
digunakan untuk membayar sejumlah barang yang dibeli biasanya pada
supermarket. Nasabah yang menggunakan jasa layanan ini harus membayar
iutan tahunan yang jumlahnya sesuai dengan perjanjian dengan pihak bank.
Setiap pembelanjaan memiliki tenggang waktu pelunasan dan dikenakan bunga
dari jumlah uang yang telah dibelanjakan apabila melewati waktu yang telah
ditentukan.

6. Bank Notes

Bank noter adalah jasa penukaran valuta asing. Jadi, dalam jual beli bank notes,
bank mengacu pada kurs (nilai tukar rupiah dengan mata uang asing).

7. Bank Garansi

Bank garansi adalah jaminan bank yang diberikan kepada nasabah guna
membiayai suatu usaha. Dengan menggunakan jaminan bank ini, pengusaha
mendapat fasilitas untuk melaksanakan kegiatan usahanya. Besarnya jaminan
yang dikeluarkan oleh bank sebelumnya telah ditaksir terlebih dahulu dengan
mengetahui kredibilitas dan prospek dari usaha nasabahnya.

Selain itu bank umum terdiri dari :

Bank Devisa
Bank devisa adalah bank yang mendapat persetujuan atau ditunjuk oleh Bank Sentral (Bank
Indonesia) untuk bisa melakukan kegiatan usaha bidang perbankan dalam valuta asing. Bank
devisa memiliki kelebihan yaitu bisa menawarkan jasa bank yang berkaitan dengan mata
uang asing tersebut. Contohnya seperti transfer uang ke luar negeri, transaksi ekspor dan
impor, jual beli valuta asing dan lain sebagainya

Bank Non Devisa


Bank Non Devisa adalah bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi
sebagai bank devisa sehingga tidak bisa melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa.

5. Tiga tugas BI

1. Menetapkan dan Melaksanakan Kebijakan Moneter

Guna menjaga sistem perekonomian di Indonesia tetap stabil maka dibuatlah sebuah
kebijakan moneter. Kebijakan moneter sendiri berfungsi untuk menjaga atau mengendalikan
jumlah uang yang tersebar di masyarakat tetap stabil. Sehingga harga barang-barang pokok
juga tetap bisa dikendalikan.

Selain itu tujuan ditetapakannya kebijakan moneter ini adalah untuk mendukung
pertumbuhan perekonomian Negara Indonesia. Sehingga sebelum Bank Indonesia (BI)
menetapkan sebuah kebijakan moneter BI harus berunding dengan Pemerintah Indonesia
terlebih dahulu. Agar kebijakan moneter yang akan dibuat ini memiliki visi dan misi yang
sama dengan Pemerintah Indonesia dalam mendukung perkembangan perekonomian
Indonesia.

2. Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran

Bagi Anda yang memiliki rekening di salah satu bank yang ada di Indonesia tentu saja Anda
sudah tahu tentang sistem pembayaran yang berlaku di Indonesia. Ada dua sistem
pembayaran yang bisa di gunakan di Indonesia yaitu sistem pembayaran tunai dan sistem
pembayaran non tunai.

Tugas BI selaku Bank Sentral Indonesia adalah menciptakan sebuah aturan, standar,
prosedur, dan kesepakatan yang akan dipakai pada sistem pembayaran ini. Sehingga antara
satu bank dengan bank yang lain memiliki aturan sistem pembayaran yang sama. Dengan
begitu sistem pembayaran non tunai dan tunai di Indonesia bisa berjalan dengan lancar.

3. Mengatur dan Mengawasi Perbankan di Indonesia

Tugas BI (Bank Indonesia) sebagai Bank Sentral Indonesia selanjutnya adalah mengatur dan
mengawasi perbankan di Indonesia. Dimana pengawasan ini meliputi seluruh jenis dan tipe
bank yang ada di Indonesia. Baik itu bank asing, bank umum, maupun bank swasta.

Tujuan dari pengawasan ini adalah untuk menciptakan kestabilan dalam sistem keuangan
Indonesia. Serta membatasi resiko dan juga biaya krisis sistemik yang mungkin akan muncul
di kemudian hari. Biasanya pengawasan yang dilakukan oleh BI ini merupakan pengawasan
makroprudensial. Dengan tugas yang dimiliki oleh BI ini maka sistem keuangan di Indonesia
bisa tetap stabil untuk jangka waktu yang lama.

6. 5 prinsip yaitu :
1. Character

Kriteria yang pertama adalah character, yaitu melihat bagaimana karakter dan latar belakang
calon peminjam atau nasabah yang mengajukan kredit. Kriteria character ini akan dilihat dari
wawancara yang dilakukan oleh pihak bank, biasanya bagian customer service. Dari karakter
ini akan dapat dilihat juga bagaimana reputasi calon peminjam tersebut, apakah pernah
memiliki catatan tindak kriminal atau kebiasan buruk dalam keuangan seperti tidak melunasi
pinjaman.

2. Capacity
Kriteria kedua adalah capacity atau kerap disebut juga dengan capability, yaitu bagaimana
kemampuan calon peminjam dalam membayar kreditnya. Kriteria ini dilihat dari bagaimana
nasabah tersebut menjalankan usahanya atau seberapa besar penghasilan yang diterima tiap
bulannya. Jika pihak bank menilai bahwa nasabah tersebut tidak memiliki kemampuan cukup
untuk membayar kredit, maka besar kemungkinan ajuan kreditnya akan ditolak.

3. Capital

Kriteria selanjutnya adalah capital atau modal yang dimiliki calon peminjam, yang khususnya
diberlakukan pada nasabah yang meminjam untuk usaha atau bisnisnya. Dengan mengetahui
modal atau aset yang dimiliki usaha nasabah tersebut, pihak bank dapat sumber pembiayaan
yang dimiliki. Selain itu, pihak bank juga dapat melihat bagaimana laporan keuangan dari
usaha yang dijalankan nasabah untuk kemudian dijadikan acuan apakah memang layak
diberikan kredit atau tidak.

4. Collateral

Kriteria keempat adalah collateral atau jaminan yang diberikan pada calon peminjam saat
mengajukan kredit kepada bank. Sesuai dengan namanya, jaminan ini akan menjadi penjamin
atau pelindung bagi pihak bank jika nantinya nasabah tidak dapat membayar pinjaman yang
diambil. Oleh karena itu, idealnya besaran jaminan yang bersifat fisik ataupun nonfisik lebih
besar jumlahnya lebih besar dari kredit yang diberikan.

5. Condition

Kriteria dari prinsip 5C yang terakhir adalah condition, yaitu kondisi perekonomian baik
yang bersifat general atau khusus pada bidang usaha yang dijalankan nasabah. Jika memang
kondisi perekonomian sedang tidak baik atau sektor usaha nasabah tidak menjanjikan,
biasanya bank akan mempertimbangkan kembali dalam memberikan kredit. Hal ini terkait
kembali dengan bagaimana kemampuan nasabah dalam membayar pinjamannya nanti yang
tentu terpengaruhi atas kondisi ekonomi.

Cara terbaik untuk mengatasi kredit macet  menata kembali. Ini dilakukan dengan
menjadikan tunggakan yang dimiliki nasabah menjadi pokok pinjaman yang baru. Cara
menangani kredit macet ini disebut juga restructuring. Selanjutnya adalah menjadwalkan
ulang pembayaran yang harus dilakukan oleh nasabah. Langkah ini dinamakan dengan
rescheduling. Solusi ini juga menjadwalkan ulang tenggat waktu dan jumlah nominal
angsuran. Jalan yang ketiga adalah dengan reconditioning. Reconditioning dilakukan dengan
merubah syarat tak terbatas pada jangka waktu, jadwal pelunasan dan lainnya.

7. Cara mengatasi stabilitas ekonomi di masa wabah corona, menurut saya segera
membentuk gugus tugas yang terdiri atas, katakanlah, 20 ekonom (C20) dengan
keahlian yang beragam dan memahami isu-isu kesehatan dan geopolitik. Gugus
tugas C20 tersebut diberi tugas menganalisis krisis dan merancang respons
kebijakan global yang terkoordinasi dengan target yang ketat dan rinci. Mereka
harus menyampaikan laporan pertamanya dalam waktu satu bulan dengan
merinci daftar tindakan awal yang harus dilakukan pemerintah. Setiap bulan
mereka akan menyampaikan agenda baru yang akan ditindaklanjuti. Setelah
permasalahan dapat diatasi, gugus tugas tersebut dapat dibubarkan.

Anda mungkin juga menyukai