Anda di halaman 1dari 9

Nama : Tria Amanda Orely Agustin

NIM : 214110202147

Kelas : 4 Perbankan Syariah D

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER


MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN BANK SYARIAH

1. Sebutkan Pengertian Bank Menurut Uu No 10 Tahun 1998. Dan Berikan Penjelasan


Terkait Fungsi Dari Bank
2. Sebutkan Sejarah Berdirinya Bank Syariah Di Indonesia
3. Sebutkan Organisasi Perbankan Serta Landasan Hukum Perbankan Syariah Di
Indonesia. Berikan Penjelasan
4. Sebutkan Konsep Dasar Produk Bank Syariah. Berikan Penjelasan
5. Sebutkan Konsep Dasar Transaksi Muamalah Di Bank Syariah. Berikan Penjelasan
6. Berikan Penjelasan Konsep Manajemen Dana Bank Syariah.
7. Sebutkan Produk Bank Syariah (Funding) Termasuk Akad Yang Diterapkan. Berikan
Penjelasan.

CATATAN
a) Soal Dikerjakan Masing2x Dibuat Hard Copy Dilengkapi Nama, Nim, Dan Jurusan
b) Jawaban Dikumpulkan Di Pj Kelas Paling Lambat Hari Jum’at Tgl 14 April 2023
Jam 10.00
c) Tolong Jawaban Dibuat Dengan Penjelasan Se Maksimal Mungkin.
JAWABAN

1) Pada Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Bank disebutkan


sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.

fungsi utama bank diatur dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 yaitu
fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana
masyarakat. Bahwa bank dapat berfungsi sebagai penerima kredit, menyalurkan kredit,
melakukan pembiayaan, investasi, menerima deposito, menciptakan uang dan jasa-jasa
lainnya seperti tempat penyimpanan barang berharga.

jika dilihat secara umum bank saat melaksanakan kegiatannya mempunyai fungsi-fungsi
sebagai berikut:

1. Sebagai penampung dana masyarakat

Dalam hal ini uang dari masyarakat, bank melaksanakan operasi perkreditan pasif
artinya bank menerima dana dari pihak luar terutama dari masyarakat.
Kepentingan bank dalam operasi perkreditan pasif adalah dapat memanfaatkan
uang simpanan masyarakat sebagai modal kerja guna memperoleh keuntungan
dalam pemberian kredit. Keuntungan yang dimaksud adalah selisih antara bungan
yang diterima dari penerima kredit dengan bunga yang dibayarkan dengan
kaitannya dengan penciptaan uang, bank akan membedakan atas bank primer,
apabila dapat menciptakan uang.

2. Bank sebagai penyalur uang ke masyarakat

Dalam kaitan ini bank melaksanakan operasi kredit aktif. Modal berasal dari
simpanan masyarakat dan atau dari pihak lainnya disalurkan oleh bank kepada
pihak-pihak yang membutuhkan berupa pemberian kredit. Pada suatu
perekonomian yang telah maju, dalam lalu lintas pembayaran bank mempunyai
fungsi:

a. Penyalur, yaitu bank menyalurkan dana yang diterima dan disalurkan


kepada pihak-pihak yang membutuhkan.

b. Penerbit, yaitu bank menerbitkan lalu lintas pembayaran dan peredaran


uang.

c. Pembimbing, yaitu membimbing penerima kredit agar dapat


mempergunakan kredit sesuai dengan tujuannya.
d. Pusat kegiatan, yaitu bank menjadi pusat kegiatan dalam transaksi
pembayaran dan peredaran uang.

3. Bank sebagai lembaga yang memberikan fasilitas dan jasa

Dalam prakteknya, bank memiliki fasilitas atau jasa kepada masyarakat. Sebagai
perantara didalam transaksijual beli efek, melakukan pengiriman uang wesel,
menginkaso wesel dan tagihan, menyediakan tempat menyimpanan barang-barang
berharga, melakukan emisi saham dan obiligasi, sebagai perantara dalam
penetapan asuransi, memberikan garansi, memberikan informasi dan referensi

4. Penciptaan kredit (credit creation)

Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia mendefinisikan kredit sebagai


penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank pihak lain yang
mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutang setelah jangka waktu tertentu
dengan pemberian bunga.

5. Penerima titipan (depository function)

Secara sederhana kita dapat mengatakan bahwa bank adalah tempat dimana kita
menyimpan uang dan karena fungsinya maka bank dapat menerima simpanan
giro, deposito.

6. Melakukan pembayaran dan penagihan (payment and collecting).

Bank umum menjalankan fungsi melakukan pembayaran atas perintah nasabah,


melalui pengeluaran cek ataupun transfer. Memang melalui bank pembayaran
atau pengiriman uang dapat diadakan dengan sangat mudah dan aman. Orang
tidak perlu membawa uang ke mana-mana, cukup menulis surat perintah kepada
bank untuk membayar, atau mengirimkan cek, keduanya mudah.

7. Menerima tabungan (saving)

Dengan fungsi ini sudah jelas bahwa bank akan mempunyai kemampuan untuk
memberi pinjaman dan menyelenggarakan investasi.

8. Fungsi trust service

Dimana bank melakukan jasa sebagai trustee yaitu semacam lembaga yang
membantu masyarakat dengan jasa-jasa: administrasi, melaksanakan kehendak
atau surat wasiat seseorang, melakukan administrasi dan pembayaran pensiun,
pembagian laba dari sesuatu perseroan terbatas, pengeluaran-pengeluaran surat
berharga perseroan terbatas, mengatur dan mengelola sinking fund, pembayaran
kembali obligasi-obligasi yang jatuh tempo dan sebagainya

9. Save keeping function

Bahwa bank melakukan juga pengamanan barang-barang berharga, dengan


menyewakan almari besi kepada masyarakat.

10. Menjembatani kesenjangan waktu

Bank menjadi supplier uang bagi masyarakat kapan dan dimana saja dibutuhkan.

11. Penciptaan uang

Uang yang diciptakan bank umum adalah uang giral, yaitu alat pembayaran lewat
mekanisme pemindahbukuan(kliring)

12. Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran

13. Penghimpunan Dana Simpanan Masyarakat

14. Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional

Bank juga sangat dibutuhkan untuk memudahkan dan atau memperlancar


transaksi internasional, baik transaksi barang/jasa maupun transaksi modal.
Kesulitan-kesulitan transaksi antara dua pihak yang berbeda negara selalu muncul
karena perbedaan geografis, jarak, budaya dan sistem moneter masing-masing
negara.

15. Penyimpanan Barang-Barang Berharga

Masyarakat dapat menyimpan barang-barang berharga yang dimilikinya seperti


perhiasan, uang, dan ijazah dalam kotak-kotak yang sengaja disediakan oleh bank
untuk disewa (safety boxatau safe deposit box).

16. Pemberian Jasa-Jasa Lainnya

Di Indonesia pemberian jasa-jasa lainnya oleh bank umum juga semakin banyak
dan luas. Saat ini kita sudah dapat membayar listrik, telepon membeli pulsa
telepon seluler, mengirim uang melalui atm, membayar gaji pegawai dengan
menggunakan jasa-jasa bank
2) Sejarah perbankan syariah

Perkembangan institusi keuangan syariah secara informal telah dimulai sebelum


dikeluarkannya kerangka hukum formal sebagai landasan operasional perbankan di
Indonesia. Beberapa badan usaha pembiayaan non- Bank telah didirikan sebelum tahun
1992 yang telah menerapkan konsep bagi hasil dalam kegiatan operasionalnya. Hal
tersebut menunjukkan kebutuhan masyarakat akan hadirnya institusi-institusi keuangan
yang dapat memberikan jasa keuangan yang sesuai dengan syariah. Kebutuhan
masyarakat tersebut telah terjawab dengan terwujudnya sistem perbankan yang sesuai
syariah. Pemerintah telah memasukkan kemungkinan tersebut dalam undang-undang
yang baru. UndangUndang No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan secara implisit telah
membuka peluang kegiatan usaha perbankan yang memiliki dasar operasional bagi hasil
yang secara rinci dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 1992 tentang
Bank Berdasarkan Prinsip Bagi Hasil. Ketentuan tersebut telah dijadikan sebagai dasar
hukum beroperasinya Bank syariah di Indonesia. Periode 1992 sampai 1998, hanya
terdapat satu Bank Umum Syariah dan 78 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) yang
telah beroperasi. Tahun 1998 muncul UU No. 10 tahun 1998 tentang perubahan UU No 7
Tahun 1992 tentang perbankan. Perubahan UU tersebut menimbulkan beberapa
perubahan yang memberikan peluang yang lebih besar bagi pengembangan Bank syariah.
Undang-undang tesebut telah mengatur secara rinci landasan hukum serta jenis-jenis
usaha yang dapat dioperasikan dan diimplementasikan oleh Bank syariah. Undang-
undang tersebut juga memberikan arahan bagi Bank konvensional untuk membuka
cabang syariah atau bahkan mengkonversi diri secara total menjadi Bank syariah. Akhir
tahun 1999, bersamaan dengan dikeluarkannya UU perbankan maka munculah bank-bank
syariah umum dan Bank umum yang membuka unit usaha syariah. Sejak beroperasinya
Bank Muamalat Indonesia (BMI), sebagai Bank syariah yang pertama pada tahun 1992,
data Bank Indonesia per 30 Mei 2007 menunjukkan bahwa saat ini perbankan syariah
nasional telah tumbuh cepat, ketika pelakunya terdiri atas 3 Bank Umum Syariah (BUS)
antara lain: Bank Muamalat, Bank syariah Mandiri, 23 Unit Usaha Syariah (UUS), dan
106 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS), sedangkan asset kelolaan perbankan
syariah nasional per Mei 2007 telah berjumlah Rp. 29 triliun. Perkembangan Bank umum
syariah dan Bank konvensional yang membuka cabang syariah juga didukung dengan
tetap bertahannya Bank syariah pada saat perbankan nasional mengalami krisis cukup
parah pada tahun 1998. Sistem bagi hasil perbankan syariah yang diterapkan dalam
produk-produk Bank Muamalat menjadikan bank tersebut relatif lebih mampu
mempertahankan kinerjanya dan tidak bergantung pada tingkat suku bunga simpanan
yang melonjak sehingga, beban operasionalnya lebih rendah dari bank konvensional.
Sebagai salah satu lembaga keuangan, bank perlu menjaga kinerjanya agar dapat
beroperasi secara baik. Terlebih lagi Bank syariah harus bersaing dengan Bank
konvensional yang dominan dan telah berkembang pesat di Indonesia. Persaingan yang
semakin tajam ini harus di ikuti dengan manajemen yang baik untuk bisa bertahan di
industri perbankan. Salah satu hal yang harus diperhatikan oleh bank untuk bisa terus
bartahan hidup adalah kinerja (kondisi keuangan) bank. market share dalam bersaing
dengan Bank Konvensional yang telah berdiri lebih awal.

3) Organisasi Perbankan Syariah :

Landasan Hukum Perbankan Syariah :

Adapun landasan hukum tentang bank syariah di Indonesia diatur dalam UU Nomor 7


Tahun 1992 tentang Perbankan, yang kemudian diubah dengan UU Nomor 10 Tahun
1998 tentang Perubahan atas UU Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan dan UU
Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.

4) Konsep dasar produk bank syariah


5) Konsep dasar transaksi muamalah diperbankan syariah

 Prinsip Simpanan Murni (al-Wadi’ah)

Prinsip simpanan murni merupakan fasilitas yang diberikan oleh Bank Syariah
untuk memberikan kesempatan kepada pihak yang kelebihan dana untuk
menyimpan dananya dalam bentuk al-Wadi’ah. Fasilitas al-Wadi’ah biasa
diberikan untuk tujuan investasi guna mendapatkan keuntungan seperti halnya
giro dan tabungan. Dalam dunia perbankan konvensional al-Wadi’ah identik
dengan giro.

 Bagi Hasil (Syirkah)

Sistem ini adalah suatu sistem yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha
antara penyedia dana dengan pengelola dana. Pembagian hasil usaha ini dapat
terjadi antara bank dengan penyimpanan dana, maupun antara bank dengan
nasabah penerima dana. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini adalah
mudharabah dan musyarakah. Lebih jauh prinsip mudharabah dapat digunakan
sebagai dasar baik untuk produk pendanaan (tabungan dan deposito) maupun
pembiayaan, sedangkan musyarakah lebih banyak untuk pembiayaan atau
penyertaan.

 Prinsip Jual Beli (at-Tijarah)

Prinsip ini merupakan suatu sistem yang menerapakan tata cara jual beli, dimana
bank akan membeli terlebih dahulu barang yang dibutuhkan atau mengangkat
nasabah sabagai agen bank melakukan pembelian barang atas nama bank,
kemudian bank menjual barang tersebut kepada nasabah dengan harga sejumlah
harga beli ditambah keuntungan (margin). Implikasinya dapat berupa:
Mudharabah, Salam, dan Istishna’.

 Prinsip sewa (al-Ajr)

Bank membeli equipment yang dibutuhkan nasabah kemudian menyewakan


dalam waktu yang telah disepakati. Prinsip yang dilakukan adalah dengan sewa
murni ( operating lease), maupun sewa beli (financial lease).

 Prinsip Al-Qard (Biaya Administrasi).

Prinsip ini merupakan jasa layanan bank non penghimpun dana dan penyaluran
dana. Bentuk produk yang diberikan zakat, Infak, Shadaqah.
6. Konsep manajemen dana perbsnkan syariah

Manajemen dana bank Syariah adalah upaya yang dilakukan oleh lembaga dana bank
Syariah dalam mengelola atau mengatur posisi dana yang diterima dari aktivitas
funding untuk disalurkan kepada aktivitas financing, dengan harapan bank yang
bersangkutan tetap mampu memenuhi kriteria-kriteria likuiditas, rentabilitas dan
solvabilitas.

7. Produk Bank Syariah (Funding) Termasuk Akad Yang Diterapkan.

 Simpanan

Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh Nasabah kepada Bank


Syariah berdasarkan Akad wadi’ah atau Akad lain yang tidak bertentangan
dengan Prinsip Syariah dalam bentuk Giro dan Tabungan atau bentuk lainnya
yang dipersamakan dengan itu. Tujuan utama produk simpanan bagi nasabah
adalah untuk kemudahan dalam mengelola dana baik setor, tarik, atau lalu
lintas pembayaran. Akad yang digunakan pada produk simpanan
adalah Wadi'ah. Yaitu akad titipan dimana bank syariah bertindak sebagai
penerima dana titipan, dan nasabah sebagai penitip dana. Bank syariah
berkewajiban untuk menjamin pengembalian dana titipan.

 Investasi 

Investasi adalah dana yang dipercayakan oleh Nasabah kepada Bank


Syariah dan/atau UUS berdasarkan Akad mudharabah atau Akad lain yang
tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah dalam bentuk Deposito, Tabungan,
Giro atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. Akad yang
digunakan pada produk investasi adalah mudharabah
muthlaqah dan mudharabah muqayyadah. Merupakan akad kerjasama antara
bank dan nasabah, bank syariah bertindak sebagai pengelola dana (mudharib)
sedang nasabah sebagai pemilik dana (shahibul maal). 

 Penerbitan Sertifikat Deposito Syariah

Sertifikat Deposito Syariah (SDS) merupakan simpanan dalam bentuk


deposito yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat
dipindahtangankan/diperjualbelikan berdasarkan prinsip syariah. Penerbitan
SDS menggunakan akad mudharabah, sedang pemindahtanganan SDS
menggunakan akad bai' (jual-beli).
 Pinjaman atau Pembiayaan Diterima

Merupakan pinjaman atau pembiayaan yang diterima bank syariah dari pihak
ketiga bukan bank baik dari dalam atau luar negeri. Tujuannya adalah untuk
pengendalian likuiditas bank syariah. 

Anda mungkin juga menyukai