Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK 10 :

1. Lela Ramadhani Hatiyanto (201810160311309)

2. Titis Ragilia Luxyta Sari (201910160311271)

3. Dedek Hendrawan (201910160311305)

4. Restia Ayu Puspita Sari (201910160311311)

Perbandingan proses layanan BPR dan Bank Umum

Pengertian Bank UMUM


Bank Umum (Bank komersil) merupakan Bank yang paling banyak beredar di Indonesia dan
merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan
prinsip syariah yang dalam kegiatanya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank
umum berperan sebagai perantara antara pembeli dan penjual dalam transaksi ekonomi baik luar
negeri maupun dalam negeri. Pembayaran melalui bank dapat dilakukan menggunakan alat
pembayaran seperti: cek, bilyet giro, promes, wesel, dan travelers cheque. Bank umum sering
disebut dengan Comercial Bank, hal ini disebabkan karena tujuan utama bank umum sendiri
adalah mendapatkan keuntungan. Bank umum dibagi menjadi 2 yaitu Bank Devisa dan Bank
umum non Devisa.
Fungsi Bank Umum
Menyalurkan dan menghimpun dana masyarakat serta sebagai penunjang dalam system
pembayaran. Menurut Oliver G. wood, Jr. Bank umum memiliki fungsi umum:
1. Memegang dana dari nasabah. Yang dimaksudkan disini adalah bank memiliki fungsi
untuk menyimpan dana dari nasabah yang kelebihan dana.
2. Menyajikan mekanisme pembayaran ,maksudnya adalah bank menyajikan alat
pembayaran dalam lalu lintas pembayaran agarlebih efektif dan efesien.contoh alat
pembayaran ini seperti: letter of credit, travelers change
3. Menciptakan uang dan kredit, bank memiliki fungsi untuk menciptkan uang giral seperti
cek, bilyet giro, kartu kredit.
4. Menyajikan pelayanan trust, bank berfungsi memberikan pelayanan penyimpanan asset
yang disertai dengan pengelolaan asset pelayanan trust diberikan oleh bank sebagai
trustee dengan beneficiary atau nasabah untuk kepentingan pihak yang menerima
manfaat.
5. Menyajikan jasa lain-lain, bank berfungsi jasa lain-laian berupa keunagan. Contohnya
adalah pengiriman uang, inkaso dan clering.
Pengertian Bank Devisa
Merupakan bank yang dapat memberikan pelayanan perbankan terhadap transaksi valuta asing
karena telah mendapatkan izin dari otoritas terkait. Bank devisa dapat menawarkan jasa-jasa
bank yang berkaitan dengan mata uang asing seperti transfer keluar negeri, jual-beli valuta asing,
transaksi ekspor impor, dan jasa jasa valuta lainya. Bank devisa juga dapat mengeluarkan surat
kredit, cek perjalanan, inkaso dan tabungan dalam pasar valuta asing
Bank umum yang berstatus devisa memiliki produk yang lebih luas daripada bank yang berstatus
nondevisa, antara lain dapat melaksanakan jasa yang berhubungan dengan seluruh mata uang
asing atau jasa bank ke luar negeri.
Tugas dari Bank Devisa:
1. menerima tabungan valas
2. mengirim dan menerima transfer dan inkaso valas
3. melakukan jual beli valuta asing atau dikenal dengan valas
4. melayani pembukaan dan pembayaran L/C
5. melayani lalu lintas pembayaran dalam dan luar negeri.
Peran Bank devisa
Bank devisa berperan untuk menghimpun dana masyarakat. Selain itu, bank devisa memiliki
banyak peranan dalam lalu lintas pembayaran, karena bank devisa memberikan jasa lebih kepada
nasabah.
Sumber Dana yang didapatkan
1. Transaksi perdagangan ekspor, baik dari hasil ekspor barang dan jasa
2. Hasil dari penanaman modal luar negeri
3. Penghasilan dari tenaga kerja Indonesia dari luar negeri
4. Pariwisata
5. Pinjaman luar negeri.
Bank yang menyediakan devisa adalah bank Negara Indonesia (BNI), bank rakyat Indonesia
(BRI), Bank Mandiri dan bank syariah mandiri, bank central asia , bank bukopin, bank danamon,
bank syariah mega indonesia, bank mega , bank ocbc nisp, dan bank permata.
Pengertian BPR (Bank perserikatan Rakyat)
Menurut UU no 10 tahun 1998 tentang perbankan BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatanya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. BPR hanya melakukan kegiatan menghimpun
dan menyalurkan dana masyarakat. Jenis layanan yang diberikan BPR adalah menghimpun dana
masyarakat dalam bentuk deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lain yang dipersamakan
dengan itu. Memberikan kredit dalam bentuk Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi, maupun
Kredit Konsumsi. BPR dilarang menerima simpanan giro, kegiatan valas, dan perasuransian.
Fungsi Bank BPR:
BPR berfungsi sebagai penghimpun dan penyalur dana, fungsi ini jauh lebih sempit dari bank
umum karena BPR tidak berfungsi dalam lalu lintas pembayaran.
1. Fungsi BPR sebagai penghimpun dana dari masyarakat adalah bank memberikan jasa
simpanan berupa tabungan dan deposito bagi nasabah yang kelebihan dana
2. Fungsi penyalur dana
BPR menyalurkan dana yang telah dihimpun dari masyarakat kepada nasabah yang
membutuhkan dalam bentuk pinjaman atau kredit

Kegiatan Usaha Bank Perkreditan Rakyat


Berikut usaha yang dapat dilaksanakan oleh BPR:
 Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka,
tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
 Memberikan kredit.
 Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan Prinsip Syariah,sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
 Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito
berjangka, sertifikat deposito, dan atau tabungan pada bank lain.
Yang Tidak Boleh Dilakukan Oleh BPR
 Melaksanakan usaha asuransi
 Melaksanakan penyertaan modal
 Melaksanakan aktivitas usaha berbentuk valuta asing
 Menerima simpanan berbentuk giro
 Ikut serta menjalankan lalu lintas pembayaran
Secara umum, produk dan layanan yang dimiliki oleh BPR antara lain.
Tabungan
Menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, Tabungan adalah simpanan
yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak
dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan /atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu
Deposito
Deposito atau yang sering juga disebut sebagai deposito berjangka, merupakan produk bank
sejenis jasa tabungan yang biasa ditawarkan kepada masyarakat. Dana dalam deposito dijamin
oleh pemerintah melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan persyaratan tertentu
Kredit
Kredit merupakan suatu fasilitas keuangan yang memungkinkan seseorang atau badan usaha
untuk meminjam uang untuk membeli produk dan membayarnya kembali dalam jangka waktu
yang ditentukan. UU No. 10 tahun 1998 menyebutkan bahwa kredit adalah “penyediaan uang
atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk
melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”. Jika seseorang
menggunakan jasa kredit, maka ia akan dikenakan bunga tagihan
PERBANDINGAN BANK UMUM DAN BANK BPR

NO Bank UMUM Bank Perkreditan Rakyat


Bank devisa memiliki otoritas untuk BPR tidak bisa terlibat dalam system
1 menawarkan jasa atau layanan pembayaran, BPR dilarang melakukan
perbankan yang berkaitan dengan mata kegiatan usaha dalam valuta asing
uang asing baik transfer atau kecuali pedagang valuta asing dengan
pengiriman uang ke luar negeri serta izin OJK.
bisa melakukan kegiatan valuta asing
2 Menghimpun dana dalam bentuk Menghimpun dana hanya dalam
simpanan Giro, simpanan tabungan bentuk simpanan tabungan dan
dan deposito. deposito.
3 Bank Umum dapat memberikan jasa BPR dilarang untuk melakukan
kliring. kegiatan kliring
4 Melakukan perasuransian Dilarang melakukan perasuransian

5 Jangkauan wilayah lebih luas Jangkauan wilayah hanya terbatas


kabupaten
6 Pemberian Kredit dengan limit yang Pemberian kredit dengan limit sedikit
besar
7 Modal awal lebih besar hingga 3 triliun Modal awal lebih kecil sekitar 4 – 14
milyar tergantung zona
8 Bisa menjalankan bisnis secara Tidak bisa menjalakan bisnis secara
konvensional dan syariah konvensional dan syariah

Anda mungkin juga menyukai