Anda di halaman 1dari 6

Nama : Rensa Sekar Avodina

NIM : 044664765

TUGAS TUTORIAL KE-2


BANK DAN LEMABAGA KEUANGAN NON BANK

Skor
No Tugas Tutorial Sumber Tugas Tutorial
Maksimal
1 Penghimpunan dana bank 25 Modul 4 tentang Manajemen Bank
merupakan aspek pokok Umum
dalam manajemen bank.
Jelaskan bagaimana
penggunaan dana bank
secara umum!
2 Sebutkan dan Jelaskan 25 Modul 4 tentang Manajemen Bank
perbedaan Bank Umum Umum, Manajemen Bank Syariah
dan BPR Secara Spesifik? dan Bank Perkreditan Rakyat
3 Sebutkan dan Jelaskan 25 Modul 5 Tentang Kesehatan Bank
Pokok-pokok Penilaian
Kesehatan Bank?
4 Di dalam Undang-undang 25 Modul 5 tentang Rahasia Bank
disebutkan bahwa Bank
wajib melindungi rahasia
Nasabah simpanan dan
simpanannya. Namun
terdapat beberapa situasi
pengecualian. Sebutkan
dan jelaskan secara singkat
situasi apa saja tersebut?

Jawaban

1. Penggunaan dana bank secara umum meliputi :


a. Cadangan (reserve)
Cadangan primer (primary reserve), ditujukan untuk memenuhi cadangan minimum yang
diwajibkan oleh bank sentral. Selain itu, cadangan primer juga ditujukan untuk memenuhi
keperluan operasi bank sehari-hari termasuk untuk memenuhi penarikan simpanan dan
permintaan kredit. Cadangan primer dapat berupa kas, saldo rekening giro pada bank
sentral dan pada bank lain, dan warkat-warkat yang siap dicairkan. Aset-aset ini sering
disebut aset likuid atau cash asset.
Cadangan sekunder (secondary reserve) ditujukan untuk memenuhi keperluan likuiditas
dalam jangka kurang dari setahun, dan sebagai tambahan apabila cadangan primer tidak
mencukupi. Untuk mengoptimalkan penerimaan, cadangan ini dapat ditanamkan dalam
surat-surat berharga jangka pendek.

b. Kredit yang disalurkan (loan)


Pemberian kredit merupakan aspek utama dalam penggunaan dana bank. Untuk
mengekfektifkan fungsi bank dalam intermediasi dana, pemberian kredit ini diatur oleh
Bank Indonesia berupa standar minimum LDR (Loan Deposit Ratio), yaitu rasio antara
kredit dengan dana pihak ketiga.

c. Investasi (investment)
Penggunaan dana bank untuk investasi adalah berupa penanaman dana dalam bentuk surat
berharga yang bertujuan untuk mengoptimalkan pendapatan. Penanaman dana ini bisa
menggunakan instrumen saham dan obligasi dengan berbagai jenisnya, serta bentuk-
bentuk penyertaan.

2. Perbedaan Bank Umum dan BPR secara spesifik :


❖ Bank Umum
➢ Pengertian Bank Umum
Bank umum merupakan bank yang melakukan kegiatan usaha secara konvensional
dan berdasarkan prinsip syariah, dimana dalam kegiatannya Bank Umum
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank Umum memberikan layanan
terkait pembayaran dan peradaran uang. Bank Umum juga berfungsi untuk
menghimpun dana dalam bentuk tabungan deposito, giro, sertifikat deposito,
tabungan biasa, tabungan berjangka, dan banyak lagi jenis lainnya.
Sehingga bisa dikatakan Bank Umum bertujuan memberikan jasa untuk
meningkatkan perekonomian, dana yang diberikan pun bisa dalam bentuk kredit
maupun bentuk lainnya.

➢ Kegiatan Usaha Bank Umum


Berikut ini merupakan kegiatan usaha yang dilakukan Bank Umum :
a. Memberikan kredit.
b. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan,
sertifikat deposito, deposito berjangka.
c. Menerbitkan surat pengakuan hutang.
d. Memindahkan uang untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan
nasabah.
e. Menerima pembayaran tagihan surat berharga dan melakukan perhitungan
dengan pihak ketiga.
f. Membeli, menjamin, menjual baik atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan
nasabah.
g. Melakukan kegiatan dalam valuta asing yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
h. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang
keuangan, seperti sewa guna usaha, perusahaan efek, modal ventura, asuransi
hingga lembaga kliring yang sesuai dengan ketetapan Bank Indonesia.
i. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.
j. Melakukan kegiatan anjak piutang, wali amanat dan usaha kartu kredit.
k. Menyediakan fasilitas perdagangan internasional.

❖ Bank Perkreditan Rakyat (BPR)


➢ Pengertian Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang melakukan kegiatan usaha secara
konvensional, berdasasrkan prinsip syariah. Namun yang menjadi pembedanya
adalah kegiatan BPR tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Oleh
karena itu kegiatan usahanya lebih sempit dibandingkan Bank Umum karena dilarang
melayani giro, valas dan perasuransian. BPR berfungsi untuk menghimpun dana
berupa deposito berjangka, tabungan, dan bentuk lainnya.
BPR sendiri berkembang dari lembaga simpan pinjam yang dahulu dikenal dengan
Lumbung Desa, Bank Desa atau Bank Tani.

➢ Kegiatan Usaha Bank Perkreditan Rakyat


Terdapat beberapa kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank Perkreditan Rakyat :
a. Menyalurkan kredit.
b. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan baik itu dalam bentuk
tabungan maupun deposito berjangka.
c. BPR menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI),
sertifikat deposito, deposito berjangka atau dalam bentuk tabungan pada bank
lainnya.
d. Menyediakan pembiayaan dana dengan prinsip syariah, sesuai dengan ketentuan
Bank Indonesia.

Perbedaan Bank Umum dan BPR menurut UU No. 10 Tahun 1998 Pasal 1
Perbedaan kedua jenis bank ini diatur dalam UU No. 10 Tahun 1998 Pasal 1. Bank Umum
adalah bank yang berkegiatan memberikan jasa dalam lalu lintaas pembayaran berbeda
dengan BPR yang tidak melayani pemberian jasa.
Perbedaan lainnya terletak dalam bentuk simpanan dana dari masyarakat. Bank Umum
menghimpun dana dalam bentuk giro dan sertifikat deposito, sedangkan BPR dalam bentuk
tabungan dan deposito.
Perbedaan BPR dengan Bank Umum
a. Berbeda dengan Bank Umum yang memiliki layanan kartu kredit, BPR tidak memiliki
layanan kartu kredit.
b. Nilai plafon kredit BPR juga umumnya terbatas, hanya sampai miliaran rupiah. Sementara
Bank Umum memiliki nilai plafon yang tidak terbatas, bisa mencapai triliunan rupiah.
c. Dari segi tabungan, Bank Umum memiliki layanan transaksional yang lebih lengkap mulai
dari ATM maupun internet banking. Sementara BPR tidak memiliki layanan transaksional
yang sekompleks Bank Umum.
d. Penjaminan LPS terhadap BPR juga lebih tinggi hingga 6% dibandingkan dengan Bank
Umum yang mendapat penjaminan LPS lebih rendah sampai 3.50% (valas 0.25%).
e. BPR dilarang melakukan kegiatan valuta asing kecuali sebagai pedagang valuta asing
dengan ijin OJK.
f. Berbeda dengan Bank Umum, BPR tidak menerima simpanan dalam bentuk Giro seperti
cek atau bilyet giro.
g. BPR juga tidak ikut serta dalam lalu lintas pembayaran seperti pada Bank Umum.
h. BPR tidak melakukan penyertaan modal dan tidak melalukan usaha pengasuransian.

5 Perbedaan Bank Umum dan BPR secara spesifik


1) Dalam Syarat Permodalan
Ternyata, syarat permodalan BPR lebih kecil dibandingkan bank umum konvensional yang
harus memiliki modal setidaknya Rp 3 triliun dan bank Syariah senilai Rp 1 triliun. BPR
lebih bervariasi tergantung 4 zona yang terbagi dalam Peraturan OJK (Otoritas Jasa
Keuangan) Nomor 20/POJK.03/2014 pasal 5. Modal BPR di zona 4 dimulai dengan nilai
Rp 4 miliar, sedangkan zona 1 senilai Rp 14 miliar.

2) Dalam Jangkauan Wilayah


BPR sendiri memiliki jangkauan wilayah kabupaten, berbeda dengan bank umum yang
tidak terbatas. Adanya jangkauan wilayah layanan BPR sesuai dengan tujuan pendirian
BPR sehingga kantornya lebih sederhana dibandingkan kantor bank umum.

3) Dalam Segi Layanan


BPR tentunya memiliki keterbatasan layanan dan sederhana. Bank umum cukup kompleks
bila secara soal layanan, seperti asuransi, valas, juga giro.

4) Dalam Layanan Simpanan dan Kredit


Kedua jenis bank ini sama-sama melayani simpanan dan kredit. Perbedaannya terletak pada
pelayanan kedua bank. Bank umum lebih kompleks dalam memberikan layanan seperti
giro, kredit konsumtif, kredit investasi, dan kredit modal kerja dari segmen nasabah.
Sedangkan BPR memberikan layanan berupa tabungan dan deposito berjangka. Kredit
yang disediakan adalah kredit untuk karyawan, kredit usaha kecil, dan kredit tanpa
angunan. Namun, BPR tidak melayani kartu kredit seperti halnya bank umum.
5) Dari Kegiatan Usaha
BPR melayani deposito berjangka, tabungan, kredit, penempatan dana SBI (Surat
Berjangka Indonesia, sertifikat deposito, pembiayaan, deposito berjangka, dan penempatan
dana. Sedangkan bank umum melayani lebih dari semua itu. Aktivitas lain dari bank umum
ialah penerbitan sura tatas pengakuan utang, valuta asing, kliring, transfer, inkaso, dan
lainnya.

3. Pokok-pokok penilaian kesehatan bank :


a. Bank (termasuk kantor cabang bank asing) wajib melakukan penilaian tingkat kesehatan
bank baik secara individual maupun konsolidasi dengan menggunakan pendekatan risiko.
Penilaian tingkat kesehatan bank secara konsolidasi dilakukan bagi bank yang melakukan
pengendalian terhadap perusahaan anak
b. Faktor-faktor penilaian tingkat kesehatan bank terdiri dari: profil risiko (risk profile), Good
Corporate Governance (GCG), rentabilitas (earnings) dan permodalan (capital).
c. Bank wajib melakukan penilaian sendiri (self assessment) tingkat kesehatan bank dan hasil
self assessment tingkat kesehatan bank yang telah mendapat persetujuan dari direksi wajib
disampaikan kepada dewan komisaris. Selanjutnya, hasil self assessment dimaksud wajib
disampaikan kepada Bank Indonesia.
d. Periode penilaian tingkat kesehatan bank dilakukan paling kurang setiap semester (untuk
posisi akhir bulan Juni dan Desember) serta dilakukan pengkinian sewaktu-waktu apabila
diperlukan.
e. Apabila dari hasil identifikasi dan penilaian Bank Indonesia ditemukan permasalahan atau
pelanggaran yang secara signifikan memengaruhi atau akan memengaruhi operasional
dan/atau kelangsungan usaha bank maka Bank Indonesia berwenang menurunkan
peringkat komposit tingkat kesehatan bank.

4. Enam situasi pengecualian mengenai kerahasiaan data nasabah meliputi hal berikut :
a. Untuk kepentingan perpajakan. Untuk kepentingan ini, bank wajib memberikan keterangan
dan bukti-bukti tertulis serta surat-surat mengenai keadaan keuangan nasabah penyimpan
tertentu kepada pejabat pajak. Hal ini bisa dilakukan berdasarkan perintah tertulis Pimpinan
Bank Indonesia (sekarang Otoritas Jasa Keuangan – OJK) kepada bank berdasarkan
permintaan dari Menteri Keuangan. Perppu No.1/2017 tentang Akses Informasi Keuangan
untuk Kepentingan Perpajakan, untuk mempermudah otoritas perpajakan menerima dan
memperoleh informasi keuangan nasabah bagi kepentingan perpajakan tanpa melalui
prosedur sesuai dengan tetapkan dalam Pasal 41 UU Perbankan.

b. Untuk kepentingan penyelesaian piutang bank yang sudah diserahkan kepada Badan
Urusan Piutang dan Lelang Negara, Negara mengajukan secara tertulis kepada Bank
Indonesia (sekarang Otoritas Jasa Keuangan – OJK) untuk memperoleh keterangan dari
bank mengenai simpanan nasabah debitur. Pengajuan izin disertakan dengan nama dan
jabatan pejabat Badan Urusan Piutang dan Lelang Negara Kemudian, OJK akan
memberikan izin secara tertulis.
c. Untuk kepentingan dalam perkara pidana atau peradilan. Dalam konteks kepentingan
hukum pidana, polisi, jaksa dan hakim dapat memperoleh keterangan dari bank mengenai
simpanan tersangka atau terdakwa pada bank. Sama halnya dengan proses di atas, pihak
polisi, jaksa dan hakim harus mengajukan izin secara tertulis kepada OJK dengan
menyebutkan nama dan jabatan secara jelas. Berdasarkan surat tersebut lalu OJK akan
mengeluarkan izin.

d. Dalam perkara perdata antara bank dengan nasabahanya. Dalam perkara ini, direksi bank
dapat memberikan keterangan kepada Pengadilan tentang keadaan keuangan nasabah yang
bersangkutan dan informasi lainnya yang relevan dengan perkara tanpa memerlukan izin
dari OJK.

e. Atas permintaan, persetujuan, atau kuasa dari nasabah penyimpan. Berdasarkan penjelasan
Pasal 44A ayat 1 UU No.10 Tahun 1998 menatur : Atas permintaan, persetujuan atau kuasa
dari nasabah penyimpan yang dibuatsecara tertulis, bank wajib memberikan keterangan
mengenai simpanan nasabah penyimpan pada bank bersangkutan kepada pihak yang
ditunjuk oleh nasabah.

f. Nasabah penyimpan meninggal dunia, atas permintaan, persetujuan atau kuasa dari
Nasabah Penyimpan yang dibuat secara tertulis dan permintaan ahli waris yang sah dari
nasabah penyimpan yang telah meninggal dunia Dalam hal ini, bank wajib memberikan
keterangan mengenai simpanan nasabah penyimpan tersebut.

Sumber :
- BMP EKSI4205/MODUL 4-5
- Mengenal Perbedaan Bank Umum & BPR - (universalbpr.co.id)
- 5 Perbedaan Bank Umum Dan BPR, Ketahui Lengkapnya (harmony.co.id)

Anda mungkin juga menyukai