NIM : 044664765
Skor
No Tugas Tutorial Sumber Tugas Tutorial
Maksimal
1 Penghimpunan dana bank 25 Modul 4 tentang Manajemen Bank
merupakan aspek pokok Umum
dalam manajemen bank.
Jelaskan bagaimana
penggunaan dana bank
secara umum!
2 Sebutkan dan Jelaskan 25 Modul 4 tentang Manajemen Bank
perbedaan Bank Umum Umum, Manajemen Bank Syariah
dan BPR Secara Spesifik? dan Bank Perkreditan Rakyat
3 Sebutkan dan Jelaskan 25 Modul 5 Tentang Kesehatan Bank
Pokok-pokok Penilaian
Kesehatan Bank?
4 Di dalam Undang-undang 25 Modul 5 tentang Rahasia Bank
disebutkan bahwa Bank
wajib melindungi rahasia
Nasabah simpanan dan
simpanannya. Namun
terdapat beberapa situasi
pengecualian. Sebutkan
dan jelaskan secara singkat
situasi apa saja tersebut?
Jawaban
c. Investasi (investment)
Penggunaan dana bank untuk investasi adalah berupa penanaman dana dalam bentuk surat
berharga yang bertujuan untuk mengoptimalkan pendapatan. Penanaman dana ini bisa
menggunakan instrumen saham dan obligasi dengan berbagai jenisnya, serta bentuk-
bentuk penyertaan.
Perbedaan Bank Umum dan BPR menurut UU No. 10 Tahun 1998 Pasal 1
Perbedaan kedua jenis bank ini diatur dalam UU No. 10 Tahun 1998 Pasal 1. Bank Umum
adalah bank yang berkegiatan memberikan jasa dalam lalu lintaas pembayaran berbeda
dengan BPR yang tidak melayani pemberian jasa.
Perbedaan lainnya terletak dalam bentuk simpanan dana dari masyarakat. Bank Umum
menghimpun dana dalam bentuk giro dan sertifikat deposito, sedangkan BPR dalam bentuk
tabungan dan deposito.
Perbedaan BPR dengan Bank Umum
a. Berbeda dengan Bank Umum yang memiliki layanan kartu kredit, BPR tidak memiliki
layanan kartu kredit.
b. Nilai plafon kredit BPR juga umumnya terbatas, hanya sampai miliaran rupiah. Sementara
Bank Umum memiliki nilai plafon yang tidak terbatas, bisa mencapai triliunan rupiah.
c. Dari segi tabungan, Bank Umum memiliki layanan transaksional yang lebih lengkap mulai
dari ATM maupun internet banking. Sementara BPR tidak memiliki layanan transaksional
yang sekompleks Bank Umum.
d. Penjaminan LPS terhadap BPR juga lebih tinggi hingga 6% dibandingkan dengan Bank
Umum yang mendapat penjaminan LPS lebih rendah sampai 3.50% (valas 0.25%).
e. BPR dilarang melakukan kegiatan valuta asing kecuali sebagai pedagang valuta asing
dengan ijin OJK.
f. Berbeda dengan Bank Umum, BPR tidak menerima simpanan dalam bentuk Giro seperti
cek atau bilyet giro.
g. BPR juga tidak ikut serta dalam lalu lintas pembayaran seperti pada Bank Umum.
h. BPR tidak melakukan penyertaan modal dan tidak melalukan usaha pengasuransian.
4. Enam situasi pengecualian mengenai kerahasiaan data nasabah meliputi hal berikut :
a. Untuk kepentingan perpajakan. Untuk kepentingan ini, bank wajib memberikan keterangan
dan bukti-bukti tertulis serta surat-surat mengenai keadaan keuangan nasabah penyimpan
tertentu kepada pejabat pajak. Hal ini bisa dilakukan berdasarkan perintah tertulis Pimpinan
Bank Indonesia (sekarang Otoritas Jasa Keuangan – OJK) kepada bank berdasarkan
permintaan dari Menteri Keuangan. Perppu No.1/2017 tentang Akses Informasi Keuangan
untuk Kepentingan Perpajakan, untuk mempermudah otoritas perpajakan menerima dan
memperoleh informasi keuangan nasabah bagi kepentingan perpajakan tanpa melalui
prosedur sesuai dengan tetapkan dalam Pasal 41 UU Perbankan.
b. Untuk kepentingan penyelesaian piutang bank yang sudah diserahkan kepada Badan
Urusan Piutang dan Lelang Negara, Negara mengajukan secara tertulis kepada Bank
Indonesia (sekarang Otoritas Jasa Keuangan – OJK) untuk memperoleh keterangan dari
bank mengenai simpanan nasabah debitur. Pengajuan izin disertakan dengan nama dan
jabatan pejabat Badan Urusan Piutang dan Lelang Negara Kemudian, OJK akan
memberikan izin secara tertulis.
c. Untuk kepentingan dalam perkara pidana atau peradilan. Dalam konteks kepentingan
hukum pidana, polisi, jaksa dan hakim dapat memperoleh keterangan dari bank mengenai
simpanan tersangka atau terdakwa pada bank. Sama halnya dengan proses di atas, pihak
polisi, jaksa dan hakim harus mengajukan izin secara tertulis kepada OJK dengan
menyebutkan nama dan jabatan secara jelas. Berdasarkan surat tersebut lalu OJK akan
mengeluarkan izin.
d. Dalam perkara perdata antara bank dengan nasabahanya. Dalam perkara ini, direksi bank
dapat memberikan keterangan kepada Pengadilan tentang keadaan keuangan nasabah yang
bersangkutan dan informasi lainnya yang relevan dengan perkara tanpa memerlukan izin
dari OJK.
e. Atas permintaan, persetujuan, atau kuasa dari nasabah penyimpan. Berdasarkan penjelasan
Pasal 44A ayat 1 UU No.10 Tahun 1998 menatur : Atas permintaan, persetujuan atau kuasa
dari nasabah penyimpan yang dibuatsecara tertulis, bank wajib memberikan keterangan
mengenai simpanan nasabah penyimpan pada bank bersangkutan kepada pihak yang
ditunjuk oleh nasabah.
f. Nasabah penyimpan meninggal dunia, atas permintaan, persetujuan atau kuasa dari
Nasabah Penyimpan yang dibuat secara tertulis dan permintaan ahli waris yang sah dari
nasabah penyimpan yang telah meninggal dunia Dalam hal ini, bank wajib memberikan
keterangan mengenai simpanan nasabah penyimpan tersebut.
Sumber :
- BMP EKSI4205/MODUL 4-5
- Mengenal Perbedaan Bank Umum & BPR - (universalbpr.co.id)
- 5 Perbedaan Bank Umum Dan BPR, Ketahui Lengkapnya (harmony.co.id)