NIM : 042471155
TUGAS TUTORIAL 2
Manajemen Bank Umum, Manajemen Bank Syariah, dan Bank Perkreditan Rakyat
Sesuai Undang-Undang No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dalam
Undang-Undang No.10 Tahun 1998, pengertian Bank Umum adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
a. Giro
b. Tabungan
c. Deposito berjangka
d. Sertifikat deposito
e. Surat berharga yang diterbitkan
f. Pinjaman
g. Modal sendiri
Sementara sesuai peraturan Bank Indonesia, sumber-sumber penghimpunan dana bank umum
di Indonesia :
a. Giro
b. Tabungan
c. Simpangan berjangka
d. Dana investasi revenue sharing
e. Pinjaman dari Bank Indonesia
f. Pinjaman dari bank lain
g. Utang atas surat berharga
h. Utang akseptasi
i. Surat berharga yang diterbitkan
j. Pinjaman yang diterima
k. Modal sendiri
l. Modal pinjaman
Untuk mengoptimalkan penghimpunan dana diperlukan beberapa strategi, antara lain:
1. Pengembangan produk
2. Penempatan kantor untuk mudah menjangkau nasabah
3. Segmentasi pasar
4. Harga kompetitif
5. Promosi
C. PENGGUNAAN DANA BANK UMUM
- Cadangan (reserve), ditujukan untuk memenuhi cadangan minimum yang diwajibkan
oleh bank sentral.
- Kredit yang disalurkan (loan), untuk mengefektifkan fungsi bank dalam intermediasi
dana.
- Investasi (investment), untuk investasi adalah berupa penanaman dana dalam bentuk
surat berharga yang bertujuan untuk mengoptimalkan pendapatan.
D. JASA-JASA BANK UMUM
1. Kliring
2. Inkaso
3. Letter of Credit (L/C)
4. Bank garansi
5. Transfer
Untuk mengoptimalkan pendapatan bank diperlukan manajemen aktiva pasiva atau asset-
liability management (ALM) yang merupakan koordinasi hubungan timbal balik yang
dilakukan secara terpadu antara kedua sisi neraca bank berdasarkan keputusan dan rencana
jangka pendek.
Salah satu aspek untuk menjaga kepercayaan nasabah deposan adalah tingkat likuidasi bank.
Oleh karena itu, manajemen likuiditas bank merupakan faktor penting dalam operasional
bank. Selain likuiditas kegiatan penting dalam operasional bank adalah menyalurkan kredit.
Beberapa faktor yang menentukan bunga kredit, meliputi : cost of loanable funds, spread,
biaya overhead, premi risiko, dan base landing rate. Selain itu, dalam manajemen kredit
terdapat konsep 5C, yaitu characte, capacity, capital, collateral, dan condition of economy.
Selain menyalurkan dana, bank syariah juga memberikan jasa-jasa yang miripdengan
bank konvensional. Jasa-jsa yang ditawarkan bank syariah sebaga berikut.
1. Al-Wakalah adalah nasabah memberi kuasa pada bank untuk mewakili dirinya untuk
melakukan jasa tertentu, misalnya pembukaan L/C, inkaso dan transfer dana.
2. Al-Hawalah adalah jasa pengalihan utang piutang.
3. Al-Kafalah pada prinsipnya adalah bank garansi.
4. Al-Rahn adalah jasa gadai yaitu utang dengan jaminan harta atau aset.
Suatu bank dikatakan sehat apabila mampu menjalankan fungsinya dengan optimal,baik
dalam hal intermediasi dana (menghimpun dan menyalurkan dana) maupun dalam hal
pemberian jasa layanan perbankan. Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No.4/POJK.03/2016 tentang Penilaian Kesehatan Bank Umum. Tingkat kesehatan bank
adalah hasil penilaian kondisi bank yang dilakukan terhadap risiko dan kinerja bank.
Penilaian tersebut menyangkut empat aspek utama, yaitu: 1.) profil risiko (risk profile); 2.)
good corporate governance (GCG); 3.) rentabilitas (earnings); 4.) permodalan (capital).
Menurut konsep Bank Indonesia ada dua kepentingan mengapa kesehatan bank di
Indonesia perlu dijaga, yaitu sebagai berikut.
2. Sebagai indikator bagi Bank Indonesia sebagai lembaga pengawas perbankan di Indonesia
untuk melakukan evaluasi terhadap kondisi dan permasalahan yang dihadapi bank serta
menentukan tindak lanjut untuk mengatasi kelemahan atau permasalahan bank, baik berupa
corrective action oleh bank maupun supervisory action.
Dasar pengaturan kesehatan bank adalah UU No.7 Tahun 1992 yang diperbaharui
dengan UU No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Pengaturan tentang kesehatan perbankan
dalam UU ini tertuang dalam Pasal 29 ayat 2.
Selain kesehatan bank, kepercayaan nasabah deposan terhadap bank juga ditentukan
oleh rahasia bank. Dalam hal ini kepentingan nasabah atas rahasia bank dimaksudkan adalah
agar bank melindungi informasi atas kondisi finansial mereka dari pihak-pihak lain diluar
bank. Menurut peraturan OJK No.22/POJK.01/2015 tentang Penyidikan Tindak Pidana di
Sektor Jasa Keuangan, rahasia bank adalah segala sesuatu yang berhubungan degan
keterangan mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya atau serta nasabah investor
dan investasinya.
Salah satu hal penting dalam pengaturan rahasia bank adalah diizinkannya tukar
menukar informasi antar bank tentang kondisi keuangan nasabah yang ditujukan untuk
mendukung kelancaran usaha bank, khusunya untuk menghindari adanya kredit rangkap.
1. Kepentingan Perpajakan.
2. Penyelesaian piutang bank yang sudah diserahkan kepada Badan Urusan Piutang dan
Lelang Negara/Panitia Urusan Piutang Negara.
3. Untuk kepentingan peradilan.
4. Perkara perdata antara bank dengan nasabahnya.
5. Atas permintaan, persetujuan, atau kuasa dari nasabah penyimpan.
6. Nasabah penyimpan meninggal dunia.
LEMBAGA PEMBIAYAAN