Anda di halaman 1dari 15

LEMBAGA

KEUANGAN
BANK DAN
NON BANK
MHD KATIBUL UTAMI
212310065
BUDI ARRAHMAN YUSDI
212310247
Pengertian Bank Syariah
Bank syariah terdiri atas dua kata, yaitu bank dan syariah. Kata ○ Bank umum syariah adalah bank syariah yang berdiri
bank bermakna suatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai sendiri sesuai dengan akta pendiriannya, bukan merupakan
perantara keuangan dari dua pihak, yaitu pihak yang bagian dari bank konvensional. Beberapa contoh bank
berkelebihan dana dan pihak yang kekurangan dana. Kata umum syariah adalah: Bank Syariah Mandiri, Bank
syariah dalam versi bank syariah di Indonesia adalah aturan Muamlat Indonesia, Bank Syariah Mega, Bank Syariah
perjanjian berdasarkan yang dilakukan oleh pihak bank dan Bukopin, Bank BCA Syariah, dan Bank BRI Syariah.
pihak yang lain untuk penyimpangan dana dan/atau pembiayaan
kegiatan usaha dan kegiatan lainnya sesuai dengan hukum
Islam.
Dasar Hukum Bank
Syariah
○ Bank syariah secara yuridis normatif dan yuridis empiris diakui keberadaannya di negara Republik Indonesia.
Pengakuan secara yuridis normatif tercatat dalam peraturan perundang- undangan di Indonesia, diantaranya,
UndangUndang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, Undang-undang No. 10 tentang Perubahan atas
Undang-Undang No. 7 Tahun 1998 tentang Perbankan, UndangUndang No. 3 Tahun 2004 tentang Perubahan
atas Undang-Undang No.23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, Undang-Undang No. 3 Tahun 2006 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. Selain itu, pengakuan secara
yuridis empiris dapat dilihat perbankan syariah tumbuh dan berkembang pada umumnya di seluruh Ibukota
Provinsi dan Kabupaten di Indonesia, bahkan beberapa bank konvensional dan lembaga keuangan lainnya
membuka unit usaha syariah (bank syariah, asuransi syariah, pegadaian syariah, dan semacamnya).
Pengakuan secara yuridis dimaksud, memberi peluang tumbuh dan berkembang secara luas kegiatan usaha
perbakan syariah, termasuk memberi kesempatan kepada bank umum (konvensional) untuk membuka kantor
cabang yang khusus melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah.

3
# Bank Syariah dan Muamalah serta bank
konvensional yang membuka layanan syariah di
Indonesia menjadikan pedoman Undang-Undang
No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas
Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan, Undang-Undang No. 23 Tahun 2004
tentang Perubahan atas UndangUndang No.23
Tahun 1999 tentang Bank Indonesia. Undang-
Undang dimaksud, yang kemudian dijabarkan
dalam berbagai peraturan Bank Indonesia.
Dalam hal ini, penulis merumuskan beberapa
garis hukum sebagai berikut;
○ Perbankan adalah segala segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup tentang kelembagaan,


kegiatan usaha serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
○ Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam meningkatkan
taraf hidup rakyat banyak.
○ Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan
itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang
dibiayai untuk mengendalikan uang dan tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau
bagi hasil.
○ Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk
penyimpanan dana/atau pembiayaan kegiatan usaha dan/atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai
syariah, antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaandengan prinsip
penyertaan modal (musyarakah), prinsip jual beli barang dengan memperoleh

keuntungan (murabahah), pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah),
atau adanya pilihan pemindahan pemilikan atau barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah
wa iqtima).

5
Sistem Operasional Bank
Syariah
 Pada sistem operasi bank syariah, pemilik dana menanamkan uangnya di
bank tidak dengan motif mendapatkan bunga, tapi dalam rangka
mendapatkan keuntungan bagi hasil. Dana nasabah tersebut kemudian
disalurkan kepada mereka yang membutuhkan (misalnya modal usaha),
dengan perjanjian pembagian keuntungan sesuai kesepakatan. Sistem
operasional tersebut meliputi:

6
1. Metode
Penghimpunan
Dana
 Metode penghimpunan dana yang ada pada bank-bank konvensional didasari teori yang
diungkapkan Keynes yang mengemukakan bahwa orang membutuhkan uang untuk tiga
kegunaan, yaitu fungsi transaksi, cadangan dan investasi. Teori tersebut menyebabkan
produk penghimpunan dana disesuaikan dengan tiga fungsi tersebut, yaitu berupa giro,
tabungan dan deposito.

7
Berbeda halnya dengan hal tersebut, bank
syariah tidak melakukan pendekatan
tunggal dalam menyediakan produk
penghimpunan dana bagi nasabahnya. Pada
dasarnya, dilihat dari sumbernya, dana
bank syariah terdiri atas:

8
Berbeda halnya dengan hal tersebut, bank syariah tidak
melakukan pendekatan tunggal dalam menyediakan produk
penghimpunan dana bagi nasabahnya. Pada dasarnya, dilihat
dari sumbernya, dana bank syariah terdiri atas:

Modal Titipan (Wadi'ah)

Modal adalah dana yang diserahkan oleh para pemilik


(owner). Dana modal dapat digunakan untuk pembelian Salah satu prinsip yang digunakan bank syariah dalam memobilisasi
gedung, tanah, perlengkapan, dan sebagainya yang secara dana adalah dengan menggunakan prinsip titipan. Akad yang sesuai
tidak langsung menghasilkan (fixed asset/non earning asset). dengan prinsip ini ialah al-wadi’ah.
Selain itu, modal juga dapat digunakan untuk halhal yang
Dalam prinsip ini, bank menerima titipan dari nasabah dan bertanggung
produktif, yaitu disalurkan menjadi pembiayaan. Pembiayaan
jawab penuh atas titipan tersebut. Nasabah sebagai penitip berhak untuk
yang berasal dari modal, hasilnya tentu saja bagi pemilik
mengambil setiap saat, sesuai dengan ketentuan yang berlaku
modal, tidak dibagikan kepada pemilik dana lainnya.
Mekanisme penyertaan modal pemegang saham dalam
perbankan syariah, dapat dilakukan melalui musyarakah fi
sahm asy-syarikah atau equity participation pada saham
perseroan bank.

9
Investasi (Mudharabah)

Akad yang sesuai dengan prinsip investasi adalah mudharabah yang mempunyai
tujuan kerjasama antara pemilik dana (shahibul maal) dengan pengelola dana
(mudharib), dalam hal ini adalah bank. Pemilik dana sebagai deposan di bank
syariah berperan sebagai investor murni yang menanggung aspek sharing risk dan
return dari bank. Deposan, dengan demikian bukanlah lender atau kreditor bagi
bank seperti halnya pada bank konvensional.

10
Kendala
Bank
SYARIAHal
a Bank
Syariah
1. kurangnya koordinasi dengan pemerintah membuat perbankan syariah kesulitan untuk mengetahui legal perbankan seperti apa.
"Jadi memang dari segi koordinasi dengan pemerintah ini masih minim. Terus OJK melihat kerjasama dengan BUMN terutama masih
minim. Sehingga perbankan syariah modalnya menjadi terbatas dan bentuk legal syariah ini seperti apa masih digodok oleh komite,“

2. perbankan syariah kesulitan untuk bisa masuk lebih dalam ke pasar keuangan lantaran modal masih minim.

3. perbankan syariah dalam menjalankan kegiatan operasionalnya masih menggunakan dana mahal (deposito syariah).

11
4. produk yang tidak variatif dan pelayanan ke publik yang belum memadai. "Produk kita masih minim.
Kalau dilihat, belum masuk ke infrastruktur, ke pertanian. Jadi kebanyakan masih main di retail aja syariah
ini. Padahal kan cakupannya luas," tegasnya
Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum berintergritas menjadi penghambat pertumbuhan perbankan
syariah di Indonesia

5. pemahaman masyarakat yang masih minim. "Sosialisasinya memang masih kurang. Ini kan kalau belajar
nggak pernah ada abisnya. Jadi ini harus diperbaiki," katanya.

6. penyaluran dan pengawasan yang masih minim. Ketujuh, memperkuat arah kebijakan.
"Jadi bagimana cara kita untuk memperkuat sinergi. Misalnya, OJK bersinergi dengan para bank induk
(bank konvensional yang memiliki anak usaha berupa Bank Syariah), nah kita arahkan ke anak
usahanya. Jadi bisa mendapatkan modal baru,"

12
Peluang Pembangunan perbankan
Sayari’ah

Ketidakpastian kondisi ekonomi akibat pandemi Covid-19 menyebabkan bank semakin berhati-hati untuk
menyalurkan pembiayaannya. Direktur Pengaturan dan Perizinan Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) Nyimas Rohmah mengatakan hal ini terlihat sejak Agustus 2020 saat pertumbuhan pembiayaan turun hingga
berada pada posisi di bawah pertumbuhan aset dan Dana Pihak Ketiga (DPK). OJK telah mengeluarkan Roadmap
Pengembangan Perbankan Syariah Indonesia 2020-2025 sebagai panduan bagi industri. Tiga pilar utamanya
diharapkan bisa menjadi strategi untuk meningkatkan peran dalam pemulihan ekonomi nasional, sekaligus
memperbesar pangsa pasar.

13
Konfersi Bank
Konvensional Ke Dalam perkembangan perbankan di Indonesia, jenis bank yang beroperasi di
Bank Syariah Indonesia tidak hanya bank Konvensional namun telah banyak berdiri bank
bank yang menganut prinsip Syariah dalam melaksanakan kegiatan
usahanya. Prinsip Syariah yang dimaksud yaitu aturan perjanjian
berdasarkan hukum Islam antara bank dan atau kegiatan lainnya yang
dinyatakan sesuai syariah, antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip bagi
hasil (mudharabah), pembiayaan dengan prinsip penyertaan modal
(musyakarah), prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan
(murabahah), pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni
tanpa pilihan (ijarah) atau adanya pilihan pemindahan pemilikan barang
yang disewa
dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa istiqna). Selain bank yang berdiri
dengan prinsip syariah, dalam perkembanganperbankan itu sendiri telah
banyak bank konvensional yang berubah menjadi bank syariah dengan cara
membuka unit kerja bank syariah.

14
KESIMPULAN
○ Pada bank konvensional akad dan aspek legalitas yang
digunakan yaitu hukum positif atau berdasarkan hukum pidana
dan perdata yang berlaku di Indonesia. sedangkan bank syariah
menggunakan hukum positif dan islam dalam aspek akad dan
legalitas.
○ Bank syariah dapat memiliki struktur yang sama dengan bank
konvensional, misalnya dalam hal komisaris dan direksi, tetapi
unsur yang amat membedakan antara bank syariah dan bank
konvensional adala keharusan adanya Dewan Pengawas Syariah
yang bertugas mengawasi opersional bank dan produk-
produknya agar sesuai dengan garis-garis syariah.

15

Anda mungkin juga menyukai