Anda di halaman 1dari 16

1.

Definisi lembaga keuangan syariah


Lembaga keuangan syariah adalah sebuah badan usaha yang kegiatannya di bidang keuangan
syariah dan asetnya berupa keuangan maupun non keuangan berdasarkan prinsip syariah
Islam. Setiap kegiatan operasional di dalamnya tidak boleh mengandung unsur riba atau pun
unsur yang dilarang dalam agama Islam.

2. Fungsi lembaga keuangan


Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana
masyarakat serta bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam
rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi
dan stabilitas nasional, kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak.
a. Lembaga keuangan tentunya memiliki peran yang penting dalam kehidupan
masyarakat. Salah satunya adalah sebagai perantara antara pemilik dari modal yang
disimpan, ada juga pasar utang yang bertanggung jawab dalam hal penyaluran dana
yang dipinjam tersebut.
b. Sistem keuangan memegang peranan yang sangat penting dalam perekonomian.
Sebagai bagian dari sistem perekonomian, sistem keuangan berfungsi mengalokasikan
dana dari pihak yang mengalami surplus kepada yang mengalami defisit.
3. Bentuk lembaga keuangan syariah
Lembaga Keuangan Syariah terdiri dari Bank dan Non-Bank (Asuransi, Pegadaian, Reksa
Dana, Pasar Modal, dan BMT).

4. Bentuk lembaga keuangan syariah


Lembaga Keuangan Syariah terdiri dari Bank dan Non-Bank (Asuransi, Pegadaian, Reksa
Dana, Pasar Modal, dan BMT).

sejarah bank syariah


Perbankan syariah di Indonesia dimulai ketika Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS)
didirikan di Bandung pada tahun 1991 dan PT BPRS Heraukat di Nangroe Aceh
Darussalam yang diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui serangkaian
lokakarya "Bunga Bank dan Perbankan" di Cisarua, Bogor, tanggal 18 - 20 Agustus 1990.
Dari hasil ini kemudian berkembang menjadi PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada
tahun 1991 dan mulai beroperasi tahun 1992. Pertumbuhan perbankan syariah masih lambat
pada masa itu dan pada periode tahun 1992 - 1998 hanya ada satu unit bank syariah. Pada
tahun 1998 disahkan UU No. 10 tahun 1998 tentang Unit Usaha Syariah yang memungkinkan
bank konvensional membuka Unit Usaha Syariah (UUS). Kemudian pada tahun 2008
disahkan UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah yang menandai era bangkitnya
perbankan syariah di Indonesia. Pada tahun 2005 tercatat jumlah bank umum syariah hanya
304 buah unit usaha, syariah 19 buah, BPRS 92 buah dan pada tahun 2009 meningkat
menjadi 643 buah bank umum syariah, 25 buah unit usaha syariah, dan 133 buah BPRS.[11]
bank syariah sesuai ketentuan bank indonesia
Islam melarang konsep ”menghasilkan uang dari uang”. Uang hanyalah media pertukaran dan
bukan komoditas karena tidak memiliki nilai instrinsik. Unsur gharar (ketidakpastian) tidak
diperbolehkan. Kedua belah pihak harus mengetahui secara pasti hasil yang akan mereka
peroleh dari sebuah transaksi.

prinsip bank syariah


Prinsip-prinsip dasar perbankan syariah tersebut adalah prinsip-prinsip bebas maghrib
(maysir, gharar, haram, riba, dan batil), kepercayaan dan kehati-hatian dalam pengelolaan
kegiatan perbankan syariah, dan prinsip-prinsip yang didasarkan pada akad.

kegiatan usaha bank syariah


Kegiatan dan jenis usaha bank syariah tidak jauh berbeda dengan bank konvensional. Namun,
perbedaan keduanya terletak pada prinsip pelaksanaannya, yaitu transaksi yang mengandung
riba pada bank konvensional diupayakan untuk ditiadakan dalam bank syariah.

Terdapat tiga kegiatan utama maupun jenis usaha bank syariah:

1. Penghimpunan Dana
a. Penghimpunan Dana dengan Prinsip Wadiah
Wadiah adalah titipan dari satu pihak ke pihak yang lain baik sebagai individu maupun atas
nama badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan oleh penerima titipan kapan pun
pihak yang menitipkan hendak mengambilnya.

Adapun prinsip wadiah yang lazim dipergunakan oleh bank syariah adalah wadiah yad
dhamanah yaitu kegiatan penghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk giro dan
tabungan.

b. Penghimpunan Dana dengan Prinsip Mudharabah


Mudharabah adalah perjanjian kerjasama atas sebuah usaha di mana pihak pertama bertindak
sebagai penyedia dana (shahibul maal) dan pihak kedua bertanggungjawab untuk pengelolaan
usaha (mudharib).

2. Penyaluran dana
Berbeda dengan bank konvensional yang menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk
pinjaman (utang yang disertai bunga) maka bank syariah menyalurkan dana kepada
masyarakat dalam bentuk jual beli, investasi, dan sewa-menyewa.

Baca juga:
Cara Cek Pengumuman PPPK Guru 2023 di sscasn.bkn.go.id
3. Jasa Pelayanan
Jasa pelayanan yang ditawarkan oleh bank syariah berdasarkan pada 4 akad, yaitu:

a. Wakalah
Wakalah yaitu serah terima dari seseorang kepada orang lain untuk mengerjakan sesuatu
yang tidak dapat ia lakukan. Dalam hal melaksanakan perwakilan ini, seseorang tidak bisa
mewakilkan lagi amanah tersebut kepada orang lain.

b. Hawalah
Hawalah yaitu transaksi yang timbul karena salah satu pihak memindahkan tagihan utang
seseorang kepada orang lain yang menanggungnya.

c. Kafalah
Kafalah yaitu pemberian jaminan yang dilakukan oleh pihak pertama, kepada pihak kedua, di
mana pihak pertama bertanggungjawab kembali atas pembayaran suatu barang yang menjadi
hak pihak kedua.

d. Rahn
Rahn yaitu menahan aset (harta) nasabah sebagai agunan atau jaminan tambahan pada
pinjaman yang diberikan. Dalam perekonomian konvensional rahn sama dengan gadai.

penghimpunan dana tabungan mudharabah


Dana dengan prinsip mudharabah merupakan dana investasi sehingga bank syariah berbagi
hasil hanya kepada pemilik dana yang menggunakan prinsip mudharabah. Pada dasarnya
penghimpunan dana yang di terapkan pada produk tabungan dan deposito yang menggunakan
akad mudharabah.

penghimpunan dana deposito mudharabah pada perbankan syariah


Dari penerapan mudharabah mutlaqah ini dikembangkan produk tabungan dan deposito,
sehingga terdapat dua jenis penghimpunan dana, yaitu tabungan mudharabah dana
deposito mudharabah.

penghimpunan dana simpanan khusus dengan mudharabah muqayyadah pada bank syariah

 Mudharabah Muqayyadah on Balance Sheet

Jenis mudharabah ini merupakan simpanan khusus (Restricted Investment) dimana


pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh pihak
bank. Misalnya disyaratkan digunakan untuk bisnis tertentu, atau disyaratkan
digunakan dengan akad tertentu, atau disyaratkan digunakan untuk nasabah tertentu.
Karakteristik jenis simpanan ini adalah sebagai berikut:

 Pemilik dana wajib menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus diikuti oleh bank
dan wajib membuat akad yang mengatur persyaratan penyaluran dana simpanan
khusus.
 Bank wajib memberitahukan kepada pemilik dana mengenai nisbah dan tata cara
pemberitahuan keuntungan dan/atau pembagian keuntungan secara risiko yan dapat
ditimbulkan dari penyimpanan dana. Apabila telah tercapai kesepakatan, maka hal
tersebut harus dicantumkan dalam akad.
 Sebagai tanda bukti simpanan bank menerbitkan bukti simpanan khusus. Bank wajib
memisahkan dana ini dari rekening lainnya.
 Untuk deposito mudharabah, bank wajib memberikan sertitifikat atau tanda
penyimpanan (bilyet) dposito kepada deposan.

 Mudharabah Muqayyadah of Balance sheet

Jenis mudharabah ini merupakan penyaluran dana mudharabah langsung kepada


pelaksana usahanya, di mana bank bertindak sebagai perantara (arranger) yang
mempertemukan anatara pemilik dana dengan pelaksana usaha. Pemilik dana dapat
menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus daipatuhi oleh bank dalam mencari
bisnis (pelaksana usaha).

penghimpunan dana investasi mudharabah


Investasi Mudharabah dilakukan dengan pengumpulan dana terlebih dahulu dari Shohibul
mal, yaitu mahasiswa program studi ekonomi islam. Kemudian setelah pengumpulan dana,
maka dana yang didapatkan dari Shohibul Mal akan diberikan sebagai modal usaha kepada
Mudharib dan usaha yang bersangkutan.

penghimpunan dana swbi

Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI) adalah salah satu instrumen moneter Bank
Indonesia yang digunakan oleh bank-bank syariah Indonesia.

Tujuannya adalah sebagai tempat kelebihan likuiditas dari bank-bank syariah. Berbeda dari
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang menggunakan sistem lelang, SWBI menerapkan sistem
wadiah atau titipan, dengan bank-bank syariah hanya mendapatkan bonus tergantung dari
kebijakan Bank Indonesia.

Dengan demikian bonus yang didapatkan tidaklah tetap dan berbeda dengn SBI yang mampu
memperoleh bonus 7 hingga 8 persen, sedangkan SWBI hanya sekitar 3 persen.

penghimpunan dana tabungan mudharabah


Konsep mudharabah merupakan akad kerjasama antara penyedia dana (shahibul maal)
menyediakan modal 100% dengan pengelola usaha (mudharib) untuk memperoleh hasil
usaha sesuai dengan pembagian hasil usaha berdasarkan porsi (nisbah) yang disepakati pada
awal akad.

penghimpunan dana kerugian nasabah pada mudharabah


Apabila mengalami kerugian, maka si pemilik modal yang menanggung sebagian dari
kehilangan tersebut sedangkan pihak mudharib akan mengalami kerugian dari segi waktu,
pikiran, tenaga dan harga diri.

penghimpunan dana pembiayaan musyarakah pada bank syariah


usyarakah adalah bentuk pembiayaan dengan skema bagi hasil (syirkah), dimana Bank
menempatkan dana sebagai modal untuk usaha nasabah, dan selanjutnya Bank dan Nasabah
akan melakukan bagi hasil atas usaha sesuai nisbah yang disepakati pada jangka waktu
tertantu.

penghimpunan dana pembiayaan murabahah pada bank syariah

Pembiayaan Murabahah Pada Bank Syariah


Murabahah merupakan salah satu jenis kontrak (akad) yang paling umum diterapkan dalam
aktivitas pembiayaan perbankan syariah. Murabahah diterapkan melalui mekanisme jual beli
barang dengan penambahan margin sebagai keuntungan yang akan diperoleh bank.

ketentuan murabahah
Pertama : Ketentuan Umum Murabahah dalam Bank Syari'ah:
Bank dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang bebas riba. 2. Barang yang
diperjualbelikan tidak diharamkan oleh syari'ah Islam. 3. Bank membiayai sebagian atau
seluruh harga pembelian barang yang telah disepakati kualifikasinya. harus sah dan bebas
riba.

kredit kepemilikan rumah


Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah suatu fasilitas kredit yang diberikan oleh perbankan
kepada para nasabah perorangan yang akan membeli atau memperbaiki rumah.

sewa beli
1. Kontrak sewa beli terjadi karena permintaan akan barang oleh pihak pembeli,
sementara pihak pembeli tidak mampu membayar secara tunai, atau dengan
kata lain permintaan terhadap barang semakin besar sedangkan kemampuan
untuk membayar kurang.

pembiayaan ijarah pada bank syariah


Dalam konteks perbankan islam, ijarah adalah kontrak sewa di mana bank atau lembaga
keuangan menyewakan peralatan, gedung atau barang, kepada salah satu pelanggannya
dengan mengenakan biaya yang telah ditentukan dengan pasti sebelumnya

pembiayaan atas dasar akad qord pada bank syariah


Pembiayaan berdasarkan akad qardh. Bank syariah menempatkan nasabah penyimpan dana,
nasabah pengguna dana, maupun bank pada kedudukan yang sama dan sederajat. Hal ini
tercermin dalam hak, kewajiban, risiko dan keuntungan yang berimbang diantara nasabah
penyimpan dana, nasabah pengguna dana maupun bank.

akad qard berdiri sendiri


Akad Qardh tidak bisa berdiri sendiri akan tetapi dapat digunakan untuk melengkapi akad
lain seperti wakalah bil ujrah misalnya dalam pembiayaan talangan haji dimana dana tersebut
digunakan untuk penalangan biaya haji yang harus lunas sebelum keberangkatan.

akad qard bersama transaksi lain


Akad qardh sebagai sarana untuk melengkapi transaksi lain yang sifatnya komersial atau
termasuk ke dalam jenis akad-akad Mu'awadhah dan digunakan untuk mendapat keuntungan.
Pihak ketiga menggunakan dana tersebut untuk tujuan komersial seperti pembiayaan
pengurusan haji, pengalihan utang, dan ajakan untuk melakukan piutang.

qard beragun emas


Qard beragun emas adalah salah satu produk yang menggunakan akad qard, yaitu
akad qard yang dilakukan bersamaan dengan transaksi lain yang menggunakan akad-akad
mu'awadhah (pertukaran dan bersifat komersial) dalam produk yang bertujuan untuk
mendapatkan keuntungan dapat dilakukan antara lain dalam produk rahn

karakteristik qard beragun emas


Tujuan penggunaan adalah untuk membiayai keperluan dana jangka pendek atau tambahan
modal kerja jangka pendek untuk golongan nasabah Usaha Mikro dan Kecil (UMK). − Akad
yang digunakan adalah akad qardh (untuk pengikatan pinjaman dana yang disediakan Bank
Syariah atau UUS kepada nasabah), akad rahn (untuk pengikatan emas sebagai agunan atas
pinjaman dana) dan akad ijarah ( untuk pengikatan pemanfaatan jasa penyimpanan dan
pemeliharaan emas sebagai agunan pinjaman dana). − Biaya yang dapat dikenakan oleh Bank
Syariah atau UUS kepada nasabah antara lain biaya administrasi, biaya asuransi, dan biaya
penyimpanan dan pemeliharaan. − Sumber dana dapat berasal dari bagian modal, keuntungan
yang disisihkan, dan/atau dana pihak ketiga. − Tujuan penggunaan dana oleh nasabah wajib
dicantumkan secara jelas pada formulir aplikasi produk. − Emas yang akan diserahkan
sebagai agunan Qardh Beragun Emas harus sudah dimiliki oleh nasabah pada saat
permohonan pembiayaan diajukan.

biaya pada qard beragunan emas


Nasabah C pada Bank Syariah D memiliki emas seberat 70 gram. Harga emas
batangan berdasarkan PT. ANTAM (Persero) Tbk sebagai berikut:
 Harga jual emas 100 gram sebesar Rp550.000,00 (lima ratus lima puluh ribu rupiah)
per gram; dan
 Harga beli kembali (buyback) emas sebesar Rp540.000,00 (lima ratus empat puluh
ribu rupiah) per gram.
Bank Syariah D menetapkan nilai FTV sebesar 90% dari harga pasar emas dunia rata-rata
selama 30 (tiga puluh) hari terakhir.

1) Perhitungan FTV untuk nasabah C berdasarkan harga yang ditetapkan PT ANTAM


(Persero) Tbk adalah sebagai berikut:
FTV = 80% x [70 gram x ((harga jual+harga beli)/2)]
= 80% x[70 gramx((Rp550.000,00+Rp540.000,00)/2)]
= 80% x [70 gram x Rp545.000,00]
= 80% x Rp38.150.000,00
= Rp30.520.000,00

2) Apabila harga emas per gram berdasarkan perhitungan harga pasar emas dunia rata-rata
selama 30 (tiga puluh) hari terakhir adalah sebesar Rp520.000,00 (lima ratus dua puluh lima
ribu rupiah), maka perhitungan FTV untuk nasabah C adalah sebagai berikut:
FTV = 90% x (70 gram x harga acuan)
= 90% x (70 gram x Rp520.000,00)
= 90% x Rp36.400.000,00
=Rp32.760.000,00...
= Rp32.760.000,00

Berdasarkan data tersebut di atas, maka nilai FTV untuk nasabah C paling banyak adalah
sebesar Rp30.520.000,00 (tiga puluh juta lima ratus dua puluh ribu rupiah).

sumber dana
Sumber utama dana bank syariah adalah modal inti (core capital) dan kuasi ekuitas. Modal
inti adalah modal yang berasal dari para pemilik bank, yang terdiri dari modal yang disetor
oleh para pemegang saham, cadangan dan laba ditahan.
kewajiban bank syariah terhadap nasabah qard
Qardh adalah pinjam meminjam dana tanpa imbalan dengan kewajiban pihak peminjam
mengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu tertentu.

prinsip kehati-hatian dalam penerapan produk qard beragun emas


Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/7/DPbS tahun 2012 tersebut menjelaskan lebih lanjut
tentang qardh beragun emas. Dalam surat edaran ini, mengenai prinsip kehati-hatian dalam
penetapan produk qardh beragun emas, ditentukan bahwa pembiayaan qardh beragun emas
paling banyak sebesar Rp 250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah) untuk setiap
nasabah

biaya perjalanan haji


Secara rinci, Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) alias biaya yang ditanggung jemaah haji
sebesar Rp49,81 juta atau 55,3% dari total BPIH. Angka ini lebih kecil dibandingkan usulan
awal, yaitu sebesar Rp69,19 juta atau 70% dari total BPIH.

pelayanan jasa dengan wakalah


Secara teknis perbankan, wakalah adalah akad pemberi wewenang/kuasa dari
lembaga/seseorang (sebagai pemberi mandat) kepada pihak lain (sebagai wakil, dalam hal ini
bank) untuk mewakili dirinya melaksanakan urusan dengan batas kewenangan dan dalam
waktu tertentu

Transfer uang
Pengiriman uang atau transfer adalah jasa pelayanan bank untuk mengirimkan sejumlah uang
( dana ) dalam rupiah atau valuta asing kepada pihak – pihak lain ( perusahaan, lembaga atau
perorangan ) disuatu tempat ( dalam maupun luar negeri ) sesuai dengan permintaan
pengirim.

L/C import syariah


Menurut Dewan Syariah Nasional MUI No. 34/DSN-MUI/IX/2002 yang dimaksud dengan
L/C (Letter of Credit) adalah surat pernyataan akan membayar kepada importir yang
diterbitkan oleh bank untuk kepentingan importir dengan pemenuhan persyaratan tertentu
sesuai dengan prinsip syariah.

L/C ekspor syariah


Letter of Credit atau LC, adalah salah satu metode pembayaran yang digunakan dalam
perdagangan internasional. Dengan metode ini, pihak eksportir dapat menerima pembayaran
langsung tanpa menunggu berita dari luar negeri

Investasi reksadana syariah


Reksa Dana Syariah adalah investasi dalam bentuk Reksa Dana yang aman dan
menguntungkan serta tenang karena menganut prinsip dasar syariat. Jenis ini banyak dipilih
oleh umat Islam karena bebas riba. Dengan berinvestasi Syariah, aset dapat berkembang
sesuai konsep Islam.

Pembiayaan rekening koran syariah


Pembiayaan Rekening Koran Syariah iB (PRKS iB) BCA Syariah adalah fasilitas
pembiayaan modal kerja yang penarikan dananya dapat dilakukan sewaktu-waktu
berdasarkan kebutuhan riil nasabah. Nasabah wajib membuka rekening Giro PRKS sebagai
rekening tujuan pencairan dan pembayaran angsuran/pelunasan.
cash management
CMS (Cash Management System) adalah salah satu jenis layanan perbankan bagi nasabah
instansi/korporasi (non perorangan) dimana nasabah dapat melakukan pengelolaan keuangan
secara mandiri secara online.26 Apr 2022

pelayanan jasa dengan hiwalah


hawalah bermakna “mengalihkan” atau “memindahkan”. Di dalam istilah ilmu fiqih hawalah
berarti pengalihan penagihan hutang dari orang yang berhutang kepada orang yang
menanggung hutang tersebut. Sebagai contoh: Ahmad meminjamkan uang Rp.2000 kepada
Bobi.

perusahaan pasar modal syariah


Pasar Modal Syariah adalah seluruh kegiatan di pasar modal yang tidak bertentangan dengan
prinsip-prinsip islam. Pasar modal syariah Indonesia merupakan bagian dari industri
keuangan syariah yang diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

perusahaan pasar uang syariah


Pasar uang syariah merupakan salah satu sektor lembaga keuangan yang kegiatannya lebih
terpusat untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam jangka waktu yang relatif pendek antar
peserta dengan memiliki landasan prinsip-prinsip syariah.
perusahaan asuransi syariah
Asuransi syariah adalah sebuah usaha untuk saling melindungi dan saling tolong menolong di
antara para pemegang polis (peserta), yang dilakukan melalui pengumpulan dan pengelolaan
dana tabarru yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui
akad (perikatan) yang sesuai dengan prinsip syariah.

Fatwa dsn mui ttg asuransi syariah


Asuransi Syariah Menurut Fatwa DSN MUI
149/DSN-MUI/VI/2022;
1. Asuransi Syariah (Tamin, Takaful atau Tadhamun) adalah usaha saling melindungi dan
tolong-menolong di antara sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan
/atau tabarru yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui
akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.

Akad dalam asuransi


Perjanjian (Akad) Asuransi Syariah
Akad ini memberikan kuasa dari peserta kepada perusahaan asuransi untuk mengelola dana
peserta dengan imbalan pemberian ujrah (fee). Perusahaan asuransi sebagai wakil dapat
menginvestasikan premi yang diberikan, namun tidak berhak memperoleh bagian dari hasil
investasi.

Kedudukan para pihak dalam akad tijarah dan tabarru


Meski memiliki sederet kelebihan, nasabah tetap harus selektif saat memilih perusahaan
asuransi syariah karena keuntungan yang ditawarkan oleh perusahaan berbeda-beda.
Sesuaikan dengan kebutuhan agar program dan keuntungan yang ditawarkan oleh perusahaan
lebih bermanfaat. Prinsip asuransi syariah adalah (ta’min, takaful, atau tadhamun) yaitu usaha
saling melindungi dan tolong-menolong di antara sejumlah orang/pihak melalui investasi
dalam bentuk aset (dana yang diinvestasikan dalam instrumen syariah) dan/atau tabarru’
(dana kebajikan yang dikumpulkan para peserta asuransi) yang memberikan pola
pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan
syariah.dalam akad tijarah (mudharabah), perusahaan bertindak sebagai mudharib (pengelola)
dan peserta bertindak sebagai shahibul mal (pemegang polis). Lalu, dalam akad tabarru’
(hibah), peserta memberikan hibah yang akan digunakan untuk menolong peserta lain yang
terkena musibah. Sedangkan perusahaan bertindak sebagai pengelola dana hibah, dengan
prinsip akad wakalah bil ujrah.

Ketentuan akad tijarah dan tabarru


Berikut adalah akad-akad dalam asuransi syariah dan penjelasannya.

1. Akad Tijarah

Akad Tijarah adalah semua bentuk perjanjian akad yang dilakukan untuk kepentingan
keuntungan atau tujuan komersial, termasuk dalam kontesk asuransi syariah. Akad ini
merupakan kesepakatan kedua belah pihak yang selanjutna akan menjadi aturan dasar untuk
semua hal yang berlaku pada asuransi syariah yang dibeli.

2. Akad Tabarru’

Berbeda dengan akad tijarah yang bertujuan untuk kepentingan komersial atau for profit
transaction, akad tabarru’ adalah semua bentuk akad yang dilakukan dengan maksud tujuan
kebajikan dan tolong menolong sesama nasabah asuransi syariah. Akad tabarru tidak
dilakukan bukan semata untuk tujuan komersial atau sumbangan.

Dana Tabarru’ ini adalah dana yang nantinya akan disetorkan oleh nasabah asuransi syariah
dan juga akan digunakan untuk membantu nasabah lain. Apabila suatu ketika ada nasabah
yang mengalami risiko tertentu, maka asuransi syariah akan memberikan suatu manfaat
kepada nasabah tersebut menggunakan dana Tabarru ini.

Pada dasarnya asuransi syariah menjadikan nasabahnya saling menolong satu sama lain untuk
menanggulangi risiko finansial yang mungkin akan terjadi pada dirinya ataupun nasabah lain.
Selain itu, fungsi dari asuransi syariah dan perusahaan asuransi syariah sendiri merupakan
pengelola dana nasabah.

Jenis asuransi dan akad


Apa saja jenis jenis asuransi?
Jenis Asuransi
 Asuransi Kendaraan Bermotor.
 Asuransi Properti.
 Asuransi Kecelakaan Diri.
 Asuransi Kredit.
 Asuransi Uang dan Harta Benda.

Premi
Premi: Sejumlah uang yang ditetapkan oleh perusahaan asuransi dan disetujui oleh pemegang
polis untuk dibayarkan berdasarkan perjanjian asuransi atau sejumlah uang yang ditetapkan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mendasari program asuransi
wajib untuk memperoleh manfaat.

Klaim
Klaim adalah tuntutan yang diajukan oleh Pemegang Polis kepada perusahaan Asuransi
selaku Penanggung Asuransi, untuk memenuhi hak Pemegang Polis sesuai yang tertera dalam
Polis.

investasi
Pengertian investasi adalah usaha menempatkan uang atau dana dengan harapan untuk
memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut.

Reasuransi
Perusahaan Reasuransi adalah perusahaan yang memberikan jasa dalam pertanggungan ulang
terhadap risiko yang dihadapi oleh Perusahaan Asuransi Kerugian dan atau Perusahaan
Asuransi Jiwa.

Pengelolaan
Pengelolaan dana oleh perusahaan asuransi syariah dilakukan secara transparan, baik terkait
penggunaan kontribusi dan surplus underwriting maupun pembagian hasil investasi.
Pengelolaan dana tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan keuntungan bagi pemegang polis
secara kolektif maupun secara individu.

Ketentuan tambahan
Pengelolaan dana oleh perusahaan asuransi syariah dilakukan secara transparan, baik terkait
penggunaan kontribusi dan surplus underwriting maupun pembagian hasil investasi.
Pengelolaan dana tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan keuntungan bagi pemegang polis
secara kolektif maupun secara individu.

ciri² asuransi syariah


Akad bersifat tabarru' yakni sumbangan atau premi yang sudah disetorkan oleh anggota tidak
boleh ditarik kembali (haram hukumnya karena dianggap hibah).

Akad asuransi syariah


Akad ini memberikan kuasa dari peserta kepada perusahaan asuransi untuk mengelola dana
peserta dengan imbalan pemberian ujrah (fee). Perusahaan asuransi sebagai wakil dapat
menginvestasikan premi yang diberikan, namun tidak berhak memperoleh bagian dari hasil
investasi.

Perbandingan antara asuransi konvensiaonal dan asuransi syariah


Perbedaan paling utama antara asuransi syariah dan asuransi konvensional (Non Sayriah)
adalah dari konsep pengelolaannya. Proteksi Syariah memiliki konsep pengelolaan Sharing
Risk sedangkan Asuransi Konvensional (Non Syariah) Transfer Risk.

Implementasi muamalah pada asuransi syariah


Akad yang sesuai dengan syariah adalah yang tidak mengandung gharar (penipuan),maisir
(perjudian),riba,dzulm (penganiayaan),risywah (suap),barang haram dan maksiat.

Tabarru pada asuransi syariah


Adapun dalam konteks asuransi jiwa syariah yang diatur dalam Fatwa Dewan Syariah
Nasional Majelis Ulama Indonesia, Tabarru' merupakan sebuah skema pengelolaan dana
kontribusi yang didasari pada akad hibah. Akad hibah Tabarru' ini dijalankan dengan skema
pembelian sukarela dari pihak peserta asuransi.

Tijarah pada asuransi syariah


Akad Tijarah adalah semua bentuk perjanjian akad yang dilakukan untuk kepentingan
keuntungan atau tujuan komersial, termasuk dalam kontesk asuransi syariah. Akad ini
merupakan kesepakatan kedua belah pihak yang selanjutna akan menjadi aturan dasar untuk
semua hal yang berlaku pada asuransi syariah yang dibeli.

Murabahah pada asuransi syariah


Mudharabah adalah akad antara pemilik modal dengan pihak pengelola, keuntungan dibagi
bersama sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati, sedangkan kerugian ditanggung
oleh pemilik modal saja. Pengelola tidak menanggung kerugian material karena pengelola
menanggung kerugian lain berupa tenaga dan waktu.

Musyarakah pada asuransi syariah


Akad musyarakah adalah kerjasama antara dua pihak yang saling memberikan kontribusi
berupa dana untuk membangun sebuah usaha, dengan keuntungan dan resiko yang akan
ditanggung bersama sesuai kesepakatan.

Mudharabah musyarakah oada asuransi syariah


Akad Mudharabah Musytarakah adalah Akad Tijarah yang memberikan kuasa
kepada Perusahaan Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi Syariah, atau
Unit Syariah sebagai mudharib (pengelola dana) untuk mengelola investasi Dana Tabarru'
dan/atau Dana Investasi Peserta, yang digabungkan dengan kekayaan Perusahaan Asurans

Aplikasi mudharabah musyarakah dalam perusahaan asuransi


Mudharabah Musytarakah boleh dilakukan oleh perusahaan asuransi, karena merupakan
bagian dari hukum Mudharabah. 2. Mudharabah Musytarakah dapat diterapkan pada produk
asuransi syariah yang mengandung unsur tabungan (saving) maupun non tabungan.

Wakalah pada asuransi syariah


Akad Wakalah bil Ujrah adalah Akad Tijarah yang memberikan kuasa
kepada Perusahaan sebagai wakil Peserta untuk mengelola Dana Tabarru' dan/ atau Dana
Investasi Peserta, sesuai kuasa atau wewenang yang diberikan dengan imbalan berupa ujrah
(fee).

Kedudukan dan ketentuan para pihak dalam akad wakalah bil ujrah

1. Dalam akad ini, perusahaan asuransi bertindak sebagai wakil (yang mendapat kuasa)
untuk mengelola dana;
2. Peserta sebagai individu dalam produk saving bertindak sebagai muwakkil (pemberi
kuasa);
3. Peserta sebagai suatu badan/kelompok, dalam akun tabarru’ bertindak sebagai
muwakkil (pemberi kuasa) untuk mengelola dana;
4. Wakil tidak boleh mewakilkan kepada pihak lain atas kuasa yang diterimanya, kecuali
atas izin muwakkil (pemegang polis);
5. Akad Wakalah adalah bersifat amanah (yad amanah) dan bukan tanggungan (yad
dhaman) sehingga wakil tidak menanggung risiko terhadap kerugian investasi dengan
mengurangi fee yang telah diterimanya, kecuali karena kecerobohan atau wanprestasi.
6. Perusahaan asuransi sebagai wakil tidak berhak memperoleh bagian dari hasil
investasi, karena akad yang digunakan adalah akad Wakalah.

Wadiah pada asuransi syariah

Perusahaan dana pensiun

Dana pensiun adalah lembaga keuangan nonbank yang menyelenggarakan program pensiun.
Dana pensiun dapat didirikan oleh perusahaan, lembaga sosial, atau orang perorangan yang
mempekerjakan karyawan. Dana pensiun merupakan badan hukum dengan manajemen,
kegiatan operasional dan kekayaan yang terpisah dari pendirinya.
perusahaan modal ventura

Perusahaan Modal Ventura (Venture Capital Company) adalah badan usaha yang melakukan
usaha pembiayaan/penyertaan modal ke dalam suatu Perusahaan yang menerima bantuan
pembiayaan (investee Company) untuk jangka waktu tertentu dalam bentuk penyertaan
saham, penyertaan melalui pembelian obligasi konversi

lembaga pembiayaan

Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam
bentuk penyediaan dana atau barang modal. Lembaga Pembiayaan meliputi: Perusahaan
Pembiayaan, adalah badan usaha yang khusus didirikan untuk melakukan Sewa Guna Usaha,
Anjak Piutang, Pembiayaan Konsumen, dan/atau usaha Kartu Kredit.

perusahaan sewa guna usaha

Sewa Guna Usaha (Leasing) didefinisikan sebagai kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan barang modal, baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (Finance Lease)
maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (Operating Lease), untuk digunakan oleh
Penyewa Guna Usaha (Lessee) selama jangka waktu tertentu

perusahaan anjak piutang

Perusahaan anjak piutang adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam
bentuk pembelian dan atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek
suatu perusahaan (debitur) dari transaksi perdagangan di dalam atau di luar negeri
(Keputusan Menteri Keuangan No.1251/KMK.013/1988

perusahaan kartu kredit

Usaha Kartu Kredit sebagaimana didefinisikan dalam peraturan yang berlaku,


merupakan usaha dalam kegiatan pembiayaan untuk pembelian barang atau jasa dengan
menggunakan Kartu, yang akan ditagihkan kemudian kepada Pengguna oleh Penerbit Kartu
Kredit.

perusahaan pembiayaan konsumen


Perusahaan pembiayaan konsumen adalah lembaga yang memberikan pembiayaan pada
produk kebutuhan umum konsumen. Misalnya seperti barang elektronik, atau kebutuhan
rumah tangga lainnya.

perusahaan pegadaian syariah

Unit Pegadaian Syariah (UPS) Unit Pegadaian Syariah (UPS) adalah perwakilan dibawah
naungan kantor cabang guna memenuhi kegiatan operasional gadai serta jasa yang
ditawarkan lainnya. UPS bertanggung jawab kepada Kantor Cabang.

BMT

“BMT merupakan Lembaga Keuangan Mikro Syariah yang dapat mendukung peningkatan
inklusi keuangan, serta sangat strategis dan layak untuk memfasilitasi perubahan
perekonomian rumah tangga rakyat, khususnya untuk umat Islam, supaya menjadi lebih
sejahtera dibandingkan sebelumnya,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi

koperasi syariah
Koperasi syariah secara teknis bisa dibilang sebagai koperasi yang prinsip kegiatan, tujuan
dan kegiatan usahanya berdasarkan pada syariah islam yaitu Al-quran dan Assunah.
Pengertian umum dari koperasi syariah adalah badan usaha koperasi yang menjalankan
usahanya dengan prinsi-prinsip syariah.

Anda mungkin juga menyukai