BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kerangka Teori
1. Pengertian Bank
jasa nya yaitu bunga dan hadiah sebagai implementasi untuk membuat
hal ini, pihak perbankan harus memperhatikan berbagai katalis dan trust
Perbankan Syariah terdiri dari Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah
lintas pembayaran.2
a. Penghimpunan dana
1) Akad Wadiah
2) Akad Mudharabah
mudharabah.6
b. Penyaluran Dana
hingga akad ijarah. Dengan kegiatan penyaluran dana ini bank akan
yaitu pihak pembeli dan pihak penjual yang dimana adanya jual
beli barang dan memperoleh keuntungan dan tak lepas atas suka
rela dari kedua belah pihak. Aplikasi akad jual beli juga
1) Pembiayaan Mudharabah
mudharib.
2) Pembiayaan musyarakah
7
Sumar’in., Konsep Kelembagaan Bank Syariah, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012) Hlm.
81.
17
3) Akad Qardh
pinjaman.8
8
Darsono. Dkk, Perbankan Syariah Di Indonesia Kelembagaan Dan Kebijakan Serta
Tantangan Ke Depan, (Depok: RajaGrafindo Persada, 2017), hlm. 231-232
18
c. Pelayanan Jasa
gadai, garansi bank. 9 jasa pada perbankan terbagi menjadi tiga yaitu
penjelasannya;10
9
Ikatan Bankir Indonesia, Strategi Bisnis Bank Syariah, (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2015), hlm. 83.
10
Anita Rahmawaty, Spiritual Motivation On Syariah Marketing Cara Jitu Meningkatkan
Loyalitas Nasabah Bank Syariah, (Yogyakarta: IDEA Press, 2016) Hlm. 121-122.
19
akad ujr, kafalah, dan wakalah. Jasa produk yang di aplikasi kan
akad ujr, SMS Banking, menggunakan akad ujr, jual beli valuta
dan lain-lain.
jasa ini yaitu akad wakalah yaitu seperti setoran kliring, RTGS,
selain itu juga fungsi bank syariah sebagai pelayan jasa, dimana melayani
20
transaksi keuangan dan lainnya. Fungsi bank syariah secara khusus ada 5
diantaranya;11
b. Agent of development
c. Agent of services
d. Agent of social
yaitu menerima dana yang berasal dari zakat, infak, sedekah, wakaf
11
Ikatan Bankir Indonesia, Memahami Bisnis Bank Syariah, (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2014) Hlm. 51-50.
21
yang mengelola nya. Fungsi ini hanya ada pada bank syariah yang
e. Agent of business
4. Kinerja Bank
yang biasa diukur untuk melihat kinerja bank syariah yaitu CAR, NPF,
22
FDR dan indikator profitabilitas yang biasanya diukur yaitu seperti ROA,
5. Konsep Efisiensi
daya yang diolah dengan bijak dan hemat maka uang, waktu, tenaga kerja
kriteria dalam mengukur kinerja bank. Dalam teori ekonomi, ada dua
14
Irwandy, Efisiensi dan Produktifitas Rumah Sakit, (Makasar: Social Politic Genius,
2019), hlm. 42.
23
15
Zaenal Abidin dan Endri, “Kinerja Efisiensi Teknis Bank Pembangunan Daerah:
Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA).” dalam Jurnal Akuntansi dan Keuangan , Vol. 11
No 1, 2009, hlm. 22.
16
Aam Slamet Rusydiana, “Efisiensi Dan Stabilitas Bank Umum Syariah Di Indonesia”
dalam jurnal Ilmu Akuntansi, Vol.11, No. 22, 2018, hlm. 206.
24
Hanifah Rahmi dan Dewi Zaini Putri, ada tiga faktor yang menyebabkan
efisien yaitu:18
lebih besar,
c. Input yang lebih besar dapat menghasilkan output yang lebih besar
lagi.
dalam mencapai tujuannya. Oleh karena itu, Konsep Efisiensi sering kali
Adapun tafsir mengenai surah Al-isra ayat 26-27 makna dalam ayat
tersebut yaitu:
pengeluaran sebagai item Cost Driver dengan cara yang efektif, hemat,
6. Pengukuran Efisiensi
produksinya.
20
Azhari Akmal Tarigan, Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi Al-Quran Sebuah Eksplorasi Melalui
Kata-Kata Kunci Dalam Al-Quran, (Bandung : Citapustaka Media Perintis, 2012), hlm. 212.
26
frontier.22
terkait efisiensi ini, menyatakan bahwa Bank yang ber skala besar dengan
memiliki total aset yang besar juga menentukan ke efisienan suatu bank.
menyatakan bahwa bank yang memiliki aset besar dinilai efisien setelah
aset terbesar lebih efisien dibandingkan dengan bank yang memiliki aset
kecil. Hal ini dikarenakan bank yang ber aset besar bisa jadi skala
yang makro dan efisien harus mampu mempengaruhi biaya perantara dan
Profitability Ratio.
berikut;
a. Pendekatan Rasio
input
Efisiensi=
output
b. Pedekatan Regresi
Y =f ( X 1 , X 2 , X 3 , X 4 , … … … … … Xn )
Dimana: Y =Output
X =Input
rinci lagi.24
c. Pendekatan Frontier
2420
Murtiadi Awaluddin, dkk., “Komparasi Efisiensi Penyaluran Kredit Pada Bank Umum
Syariah (BUS) Antara Bank Mega Syariah dan Bank CIMB Niaga Syariah dengan Pendekatan
Data Envelopment Analysis (DEA) dalam Jurnal Ekonomi, Keuangan, dan Perbankan Syariah,
Vol. 3, No. 2, 2019, hlm. 98.
29
Analysis
yaitu:26
25
Nurul Huda dan Mustafa Edwin, Current Issues Lembaga Keuangan Syariah (Jakarta:
Prenada Media Group, 2014), hlm. 12.
26
Aenun Mutmainna“Perbandingan Efisiensi Penyaluran Kredit Pada Bank Umum
Syariah (BUS) antara Bank Mega Syariah dan Bank CIMB Niaga Syariah dengan Metode Data
Envelopment Analysis (DEA)” ( Skripsi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Alauddin Makassar , 2018), hlm. 47
30
sama.
ketidakefisienan.
dengan sesamanya.
berbeda.
input atau output identik dengan unit lain dalam tipe yang
sama).
(e) Uji hipotesis secara statistik atas hasil DEA sulit dilakukan.
27
Ahmad Faisol, dkk. “Analisis Efisiensi Perbankan Syariah Di Indonesia Pasca krisis
Finansial Global 2008 Dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA)" dalam Jurnal
Ekonomi Bisnis dan Akuntansi, Vol. 5, No. 1, 2015, hlm. 5.
32
efisiensi selalu kurang dari satu atau sama dengan satu. UKE
28
Meruni Sani Putri dan Ade Sofyan Mulazid, “Analisis Efisiensi Bank Umum Syariah
(BUS) Di Indonesia Dengan Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) Periode
2013-2015,” dalam Jurnal Studi Islam dan Sosial, Vol. 11, No. 1, 2017, hlm. 6.
33
29
Dwi Irawati, Struktur Dan Dinamika Industri Perbankan Indonesia, (Yogyakarta:
Bintang Pustaka Madani, 2021), hlm. 39.
30
Heri Pratikto dan Iis Sugianto, “Kinerja Efisiensi Bank Syariah Sebelum dan Sesudah
Krisis Global Berdasarkan Data Envelopment Analysis” dalam jurnal Ekonomi Bisnis, Vol. 11 No.
2, 2011, hlm. 110.
34
7. Efisiensi Perbankan
materi lainnya.
31
Widya Ari Ningsih, Analisis Tingkat Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia Melalui
Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) Tahun 2013-2017. Srkripsi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam. 2018, hlm. 12.
35
Efisiensi adalah:
32
Dwi Irawati, Struktur & Dinamika Industri Perbankan Indonesia, (Yogyakarta:
Bintang Pustaka Madani, 2020), hlm. 48.
33
Muhammad Dinar. Muhammad Hasan, Pengantar Ekonomi: Teori Dan Aplikasi,
(Makassar: Nur Liva dan Pustaka Taman Ilmu, 2018), hlm. 50.
36
pengawasannya.
B. Penelitian Terdahulu
beberapa orang, dimana hasil penelitian nya dapat dijadikan sebagai referensi
Tabel II.1
Peneltian Terdahulu
yang mampu
mencapai
kategori
efisien.38
38
Dea Anisa Miranti, Kartika Sari, “Efesiensi Bank Umum Syariah dengan Menggunakan
pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA)” dalam Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 21. No.
3 2016, hlm. 194.
39
Nurkamila Zein, “Perbandingan Tingkat Efisiensi Bank Umum Syariah di Indonesia
dengan Metode Data Envelopment Analysis” (Skripsi Program Studi Ekonomi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta , 2016), hlm. 7.
39
C. Kerangka Pikir
masalah yang penting.42 Kerangka pemikiran dalam penelitian ini yaitu untuk
dengan variabel input Total Aset, Ekuitas, dan Beban Tenaga Kerja dengan
40
Khalid Al Khatan, Syed Abdul Malik, “Are Saudi Banks Efficient? Evidence Using
Data Enveloment Analysis (DEA)” dalam jurnal Economics and Finance, Vol. 2, No. 2, 2020,
hlm. 53.
41
Ali said, “Efficiency In Islamic Banking During A Financial Crisis-An Empirical
Analysis Of Forty-Seven Banks “ dalam Jurnal Applied Finance & Banking, Vol. 2, No. 2, 2012,
hlm. 165.
42
Ismail Nurdin, Sri Hartati, Metodologi Penelitian Sosial, (Surabaya: Media Sahabat
Cendekia, 2019), hlm. 125.
40
Gambar II.2
Kerangka Pikir
Analisis Data
Hasil
Kesimpulan