Anda di halaman 1dari 42

EKONOMI SYARIAH

KELOMPOK KERJA LITERASI KEUANGAN 1


Pengertian
Ekonomi Syariah merupakan ilmu pengetahuan sosial yang
mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami
oleh nilai-nilai Islam

Dalam sistem ekonomi syariah, dianut hukum Islam dan prinsip-


prinsip syariah sebagai landasan penyusunan produk dan
layanannya.

Sistem ekonomi syariah dikembangkan untuk memberikan


kesajahteraan bagi seluruh masyarakat, memberikan rasa adil,
kebersamaan dan kekeluargaan serta kesempatan seluas-
luasnya kepada semua pelaku usaha.

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 2


Penerapan
Ekonomi Syariah

1. Perbankan
2. Perasuransian
3. Perusahaan Pembiayaan
4. Pergadaian
5. Pasar Modal

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 3


PERBANKAN SYARIAH

KELOMPOK KERJA LITERASI KEUANGAN


Pengertian

Bank Syariah
Beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip
syariah Islam, khususnya yang
menyangkut tata cara bermuamalah
secara Islam.

Bank Konvensional
Beroperasi menurut apa yang sudah menjadi kebiasaan dan berdasarkan kesepakatan umum, seperti
adat, kebiasaan, kelaziman.

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 5


Jenis-Jenis
Bank Syariah
Bank Umum Syariah (BUS)
Bank Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa-jasa
dalam lalu lintas pembayaran. Sebagai contoh, Bank
Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Bank BNI
Syariah, Bank Syariah BRI, Bank Syariah Mega Indonesia,
Bank BJB Syariah

Unit Usaha Syariah (UUS)


Unit kerja
kerja dari
dari kantor
kantor pusat
pusat bank
bank umum
umumkonvensional
konvensionalyang
yang
berfungsi sebagai
sebagai kantor
kantor induk
induk dari
dari kantor
kantor cabang
cabang syariah
syariah
dan/atau unit
unit syariah.
syariah. Bank
Bank Umum
Umum yangyang memiliki
memiliki UUS,
UUS,
sebagai
sebagai contoh,
contoh, Bank
Bank Danamon,
Danamon, Bank
Bank Permata,
Permata,Bank
BankCIMB
CIMB
Niaga, Bank DKI, BPD Jawa Timur
Kelompok Kerja Literasi Keuangan 6
Akad Transaksi
Bank Syariah
Pengertian akad adalah keterkaitan antara
ijab (pernyataan pemindahan kepemilikan) dan
qabul (pernyataan penerimaan kepemilikan) dalam
lingkup yang disyariatkan dan berpengaruh pada sesuatu.

Akad transaksi Bank Syariah dibagi menjadi 2, yaitu;


1. Akad Tijarah, Akad atau transaksi yang berhubungan
dengan kegiatan usaha bank syariah dapat
digolongkan ke dalam transaksi untuk mencari
keuntungan.
2. Akad Tabarru’ , transaksi tidak untuk mencari
keuntungan.
Kelompok Kerja Literasi Keuangan 7
Ilustrasi....
1. Akad : niat dan tujuan awal dari sebuah transaksi atau perbuatan
2. Dalam jual beli : ijab oleh pedagang, qabul oleh pembeli
3. Dalam pernikahan : ijab oleh wali dari mempelai wanita, qabul oleh mempelai
pria
4. Akad Tijarah : untuk transaksi jual beli barang , bagi hasil usaha dan sewa
barang
5. Akad Tabarru’ : kegiatan dengan tujuan untuk saling tolong menolong.
Dalam Asuransi Syariah, premi yang dibayarkan didasarkan pada akad
tabarru’. Sedangkan dalam masyarakat umum. Kegiatan berupa bantuan
sosial/bencana alam, pemberian dana oleh donatur kepada pihak terkait/LSM,
didasarkan pada akad tabarru’.
Contoh lainnya ; meminjamkan uang dgn mengembalikan pokok saja,
meminjamkan barang tanpa biaya, dan memberikan sesuatu

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 8


Produk
Penghimpunan Dana
a. Prinsip Wadiah

Merupakan titipan murni dari satu pihak ke pihak


lain, baik perorangan maupun badan hukum yang
harus dijaga dan dikembalikan kapan saja bila si
penitip menghendaki.

contoh : tabungan dan giro

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 9


Produk
Penghimpunan Dana
b. Prinsip Mudharabah

Kerjasama antara pemilik dana atau penanam


modal dengan pengelola modal untuk melakukan
usaha tertentu dengan pembagian keuntungan atau
bagi hasil berdasarkan nisbah/porsi yang disetujui
bersama

contoh : deposito dan tabungan

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 10


Produk
Pembiayaan
a. Pembiayaan Modal Kerja

Pembiayaan modal kerja merupakan pembiayaan


jangka pendek yang diberikan kepada perusahaan
untuk membiayai kebutuhan modal kerja usahanya
berdasarkan prinsip-prinsip syariah.

Akad yang digunakan adalah Mudharabah atau


Musyarakah

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 11


Produk
Pembiayaan
b. Pembiayaan Investasi

Pembiayaan investasi digunakan diantaranya untuk


pembelian gedung, mesin, dan tanah yang bersifat
jangka menengah atau jangka panjang.

Akad yang digunakan adalah Murabahah, Mudharabah dan


Musyarakah.

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 12


Produk
Pembiayaan
c. Pembiayaan Konsumtif

Pembiayaan konsumtif digunakan untuk memenuhi


kebutuhan konsumsi, baik untuk kebutuhan primer
maupun sekunder.

Akad yang digunakan adalah Murabahah, dan Musyarakah.

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 13


Produk
Jasa
Wakalah
Wakalah adalah jasa yang diberikan bank untuk
mewakili nasabah dalam bertransaksi.
Contoh: pengiriman uang.

Kafalah
Kafalah adalah jasa yang diberikan bank untuk
menerima tanggung jawab dari nasabah yang
disertai dengan imbalan.
Contoh: penjaminan proyek/pekerjaan.

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 14


Produk
Jasa
Hawalah
Hawalah adalah jasa yang diberikan bank untuk menerima
pengalihan utang/piutang dari nasabah kepada/dari pihak
lain. Contoh: anjak piutang.

Rahn
Rahn adalah jasa yang diberikan oleh bank untuk
memberikan pinjaman dengan menahan salah satu harta
milik peminjam sebagai jaminan. Contoh: gadai.

Sharf
Sharf adalah kegiatan jual beli mata uang.
Contoh: jual beli US Dollar dengan Rupiah.

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 15


Penutup
Bank Umum Syariah maupun Unit Usaha Syariah, dalam
menawarkan/memasarkan produk dan jasanya, pada
prinsipnya sama dengan Bank Umum Konvensional,
perbedaan hanya terletak pada sistem operasional dan
mekanismenya yang sesuai dengan syariat Islam.

Di samping itu, layanan perbankan syariah tidak hanya


diperuntukan bagi umat Islam/kaum muslim, namun
dapat juga digunakan dan dimanfaatkan oleh kalangan
non muslim dan masyarakat pada umumnya.

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 16


PERASURANSIAN SYARIAH

KELOMPOK KERJA LITERASI KEUANGAN


Pengertian

Asuransi Syariah adalah usaha untuk saling


melindungi dan menolong di antara sejumlah
orang/pihak untuk menghadapi risiko tertentu.

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 18


Akad Transaksi
Perasuransian Syariah
Akad tabarru’ (hibah) di antara sesama pemegang polis (peserta asuransi),
para peserta memberikan hibah (pemberian secara sukarela) yang
selanjutnya digunakan untuk menolong peserta lain yang terkena musibah
(klaim).

Akad mudharabah (bagi hasil), peserta bertindak sebagai pemilik dana,


sedangkan perusahaan bertindak sebagai pengelola. Bagi hasilnya adalah
terhadap keuntungan (profit) dari hasil pengelolaan risiko asuransi dan/atau
terhadap hasil investasi dana tabarru’ yang telah dilakukan oleh perusahaan.

Akad ijarah/Wakalah bil ujrah (mewakili dengan memberikan upah), yaitu


pemberian kuasa dari peserta, kepada penerima kuasa yaitu perusahaan
asuransi untuk mengelola risiko asuransi dan dana tabarru’ para peserta.

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 19


Ilustrasi....

1. Sharing of risk, terjadi proses saling menanggung antara satu


peserta dengan peserta lainnya yang mengalami musibah. Bukan
Transfer of risk , terjadi transfer/pengalihan risiko dari peserta
kepada perusahaan asuransi

2. Pengelolaan dana yang terpisah, antara dana perusahaan


asuransi dengan dana peserta. Dana premi yang dikelola oleh
perusahaan dikelola secara tersendiri dan dapat memberikan bagi
hasil kepada pemilik dana/nasabah

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 20


PERUSAHAAN
PEMBIAYAAN SYARIAH

KELOMPOK KERJA LITERASI KEUANGAN


Jenis-Jenis
Perusahaan Pembiayaan
Perusahaan Pembiayaan Syariah
Badan Usaha yang khusus didirikan untuk melakukan Sewa
Guna Usaha, Anjak Piutang, Pembiayaan Konsumen, dan/atau
usaha Kartu Kredit, yang dalam melakukan kegiatannya
berdasarkan Prinsip Syariah. Contoh ; Al Ijarah dan Amanah

Unit Usaha Syariah


Unit kerja dari kantor pusat Perusahaan Pembiayaan yang
berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atau unit yang
melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah
Contoh ; FIF, WOM dan Mandala

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 22


Akad Transaksi
Perusahaan Pembiayaan

Akad Murabahah (jual beli) yaitu pembelian barang dengan


cara mengangsur. Dalam akad ini perusahaan pembiayaan
membelikan suatu barang halal yang diinginkan konsumen
dan mengirimkannya berdasarkan harga ditambah dengan
imbalan/margin tertentu sesuai persetujuan awal kedua
belah pihak

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 23


PERGADAIAN SYARIAH

KELOMPOK KERJA LITERASI KEUANGAN


Pengertian
Gadai syariah (rahn), yaitu menahan salah satu harta milik
nasabah (rahin) sebagai barang jaminan (marhun) atas
pinjaman (marhun bih) yang diterimanya dari pemilik dana
(Murtahin).

Harta Nasabah (rahin)

Jaminan (marhun)

Pemilik Dana (murtahin) Pinjaman (marhun bih)

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 25


Biaya Sewa

1. Tidak dikenakan bunga /bagi hasil


2. Dikenakan biaya sewa (ujrah) untuk tempat penyimpanan,
perawatan dan pemeliharaan barang jaminan.
3. Ujrah tidak dihitung berdasarkan jumlah pinjaman, tetapi
berdasarkan sewa tempat penyimpanan barang jaminan,
yang bergantung kepada besarnya nilai taksiran barang
jaminan tersebut.
4. Nasabah dikenakan biaya administrasi.

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 26


Ilustrasi....

Uang atau sesuatu yang dipinjam oleh masyarakat berbentuk


pertolangan. Sehingga yang dikembalikan hanya pokok saja dan
tidak menambahkan bagi hasil atau margin. Jadi, dalam praktik
gadai ternyata ada yang dibayar selain pokok pinjaman, hal
tersebut adalah uang administrasi dan pemeliharaan

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 27


Proses Gadai Syariah

1. Nasabah membawa barang jaminan untuk mengajukan


pinjaman ke Pegadaian Syariah.
2. Setelah ditaksir dan disetujui besarnya pinjaman yang bisa
diberikan, maka dilakukan akad rahn.
3. Pemberian pinjaman sesuai dengan persetujuan.
4. Penyimpanan barang jaminan oleh petugas penyimpan
Pegadaian

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 28


Proses Gadai Syariah

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 29


Penebusan
Penebusan/Pelunasan pinjaman (marhun bih) bisa dilakukan
kapan saja, sampai batas waktu maksimal 120 hari dengan
melakukan:

1. Pelunasan sekaligus dengan membayar pinjaman (marhun


bih) ditambah ujrah.
2. Dicicil atau melunasi sebagian dengan membayar sebagian
pinjaman (marhun bih). Ujrah dan biaya administrasi sesuai
dengan akad baru.
3. Memperpanjang akad, yaitu memperbarui akad dengan
membayar ujrah dan biaya adminstrasi akad baru.

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 30


INVESTASI SYARIAH
di PASAR MODAL

KELOMPOK KERJA LITERASI KEUANGAN


Pengertian

Investasi syariah di pasar modal adalah


kegiatan investasi pada produk-produk
yang tidak bertentangan dengan
prinsip-prinsip syariah.

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 32


Jenis Produk
Saham Syariah
Saham syariah adalah tanda bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang
memenuhi prinsip syariah atau terdaftar pada Daftar Efek Syariah (DES).
Umumnya, saham perusahaan rokok, minuman keras, dan produk tidak
halal lainnya tidak dimasukkan dalam DES.
Sukuk
Sukuk adalah surat berharga berbasis penyertaan dalam pengelolaan suatu
aset yang memberikan hasil investasi tergantung dari jenis akadnya selama
periode tertentu. Sukuk atau obligasi syariah diterbitkan oleh Perusahaan
dan Negara.
Reksa Dana Syariah
Reksa dana syariah adalah produk keuangan yang dikelola oleh Manajer
Investasi, dengan menghimpun dana dari masyarakat untuk selanjutnya
diinvestasikan pada saham syariah dan sukuk.

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 33


Ilustrasi....

Masyarakat dapat membeli Saham dari perusahan-perusahaan


yang telah masuk dalam Daftar Efek Syariah sehingga dijamin
kehalalannya, antara lain dalam proses, hasil produksi dan
pengelolaan keuangan,

Adapun perusahaan yang telah terdaftar, diantaranya adalah:


1. PT. Telkom
2. Indosat
3. PT. Astra Internasional
4. Indofood
5. Kalbe Farma
6. Unilever

Kelompok Kerja Literasi Keuangan


Lampiran...
....
KELOMPOK KERJA LITERASI KEUANGAN 35
Istilah-istilah Penting
Muamalah : Hal-hal yang temasuk urusan kemasyarakatan
(pergaulan, perdata, usaha, dan sebagainya)

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) : Bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran
Nisbah : Proporsi bagi hasil antara nasabah dan bank syariah,
untuk akad Mudharabah atau Musyarakah
Murabahah : Perjanjian jual beli antara bank dengan nasabah. Dalam
hal ini, bank syariah membeli barang yang diperlukan
nasabah kemudian menjualnya kepada nasabah yang
bersangkutan sebesar harga perolehan ditambah
dengan keuntungan yang disepakati antara nasabah
dan bank syariah
Musyarakah : Bentuk kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk
suatu usaha tertentu. Masing-masing pihak
memberikan kontribusi dana sesuai proporsi.
Pendapatan atau keuntungan dibagi berdasarkan
kesepakatan antara para pihak, sedangkan kerugian
akan dibagikan menurut proporsi dana

Kelompok Kerja Literasi Keuangan 36


Perbedaan Bank Konvensional
dan Bank Syariah
Keterangan Bank Konvensional Bank Syariah
Fungsi dan Kegiatan Bank Intermediasi, Jasa Keuangan Intermediasi, Manager Investasi,
Investor, Sosial, Jasa Keuangan
Prinsip Dasar Operasi • Bebas nilai (prinsip materialis) • Tidak bebas nilai (prinsip
• Uang sebagai Komoditi syariah Islam)
• Bunga • Uang sebagai alat tukar dan
bukan komoditi
• Bagi hasil, jual beli, sewa
Sumber Likuiditas Jangka Pasar Uang, Bank Sentral Pasar Uang Syariah,
Pendek Bank Sentral
Risiko Usaha • Risiko bank tidak terkait • Dihadapi bersama antara bank
langsung dengan debitur, risiko dan nasabah dengan prinsip
debitur tidak terkait langsung keadilan dan kejujuran
dengan bank • Tidak mungkin terjadi negative
• Kemungkinan terjadi negative spread
spread
Struktur Organisasi Dewan Komisaris Dewan Komisaris,
Pengawas Dewan Pengawas Syariah,
Dewan Syariah Nasional

Kelompok Kerja Literasi Keuangan


Perbedaan Asuransi Konvensional
dan Asuransi Syariah
Keterangan Asuransi Konvensional Asuransi Syariah
Konsep Perjanjian antara dua pihak atau lebih, Sekumpulan orang yang saling bantu
dengan mana pihak penanggung membantu, saling menjamin, dan
mengikatkan diri kepada tertanggung, bekerjasama antara satu dengan yang
dengan menerima premi asuransi, untuk lainnya, dengan cara masing-masing
memberikan pergantian kepada mengeluarkan dana tabarru`
tertanggung.

Akad Akad jual beli (akad mu`awadah, akad Akad tabarru` dan akad tijarah
idz`aan, akad gharar, dan akad mulzim (mudharabah, wakalah, wadiah, syirkah,
dan sebagainya)
Risiko Sharing of Risk, dimana terjadi proses Transfer of Risk, dimana terjadi transfer
saling menanggung antara satu peserta resiko dari tertanggung kepada penaggung
dengan peserta lainnya (ta`awun)
Investasi Bebas melakukan investasi dalam batas- Dapat melakukan investasi sesuai
batas ketentuan perundang-undangan, dan ketentuan perundang-undangan, sepanjang
tidak terbatasi pada halal dan haramnya tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip
obyek atau sistem investasi yang digunakan syariah Islam. Bebas dari riba dan tempat-
tempat investasi yang terlarang
Kepemilikan Dana Dana yang terkumpul dari premi peserta Dana yang terkumpul dari peserta dalam
seluruhnya menjadi milik perusahaan. Dan bentuk iuran atau kontribusi, merupakan
perusahaan bebas menggunakan dan milik peserta (shohibul mal), asuransi
menginvestasikan kemana saja. syariah hanya sebagai pemegang amanah
(mudharib) dalam mengelola dana
tersebut.

Kelompok Kerja Literasi Keuangan


Perbedaan Asuransi Konvensional
dan Asuransi Syariah
Keterangan Asuransi Konvensional Asuransi Syariah
Unsur Premi Unsur premi terdiri dari: tabel mortalita Iuran atau kontribusi terdiri dari unsur
(mortality tables), bunga (interest), biaya- tabarru` dan tabungan (yang tidak
biaya asuransi (cost of insurance) mengandung unsur riba). Tabarru` juga
dihitung dari tabel mortalita, tetapi tanpa
perhitungan bunga tehnik.
Komisi Agen (loading) Loading pada asuransi konvensional cukup Pada sebagian asuransi syariah loading
besar terutama diperuntukkan untuk (komisi agen) tidak dibebankan pada
komisi agen, bisa menyerap premi tahun peserta tapi dari dana pemegang saham,
pertama dan kedua. Karena itu nilai tunai tapi sebagian yang lainnya mengambilkan
pada tahun pertama dan kedua biasanya dari sekitar 20-30 persen saja dari premi
belum ada (masih hangus). tahun pertama. Dengan demikian nilai
tunai tahun pertama sudah terbentuk

Sumber Pembayaran Klaim Sumber biaya klaim adalah dari rekening Sumber pembayaran klaim diperoleh dari
perusahan, sebagai konsekwensi rekening tabarru`, dimana peserta saling
penanggung terhadap tertanggung. Murni menanggung satu sama lainnya. Jika salah
bisnis dan tidak ada nuansa spiritual satu peserta mendapat musibah, maka
peserta lainnya ikut menanggung bersama
resiko tersebut
Keuntungan (profit) Keuntungan yang diperoleh dari surplus Profit yang diperoleh dari surplus
underwriting, komisi reasuransi, dan hasil underwriting, komisi reasuransi, dan hasil
investasi seluruhnya adalah merupakan investasi, bukan seluruhnya menjadi milik
keuntungan perusahaan perusahaan, tetapi dilakukan bagi hasil
(mudharabah) dengan peserta

Kelompok Kerja Literasi Keuangan


Persamaan dan Perbedaan
Pegadaian Konvensional dan Syariah
Persamaan Rahn dengan Gadai
1. Hak gadai berlaku atas pinjaman uang.
2. Adanya agunan sebagai jaminan utang.
3. Tidak boleh mengambil manfaat barang yang digadaikan.
4. Biaya barang yang digadaikan ditanggung oleh pemberi gadai.
5. Apabila batas waktu pinjaman uang telah habis, barang yang digadaikan boleh
dijual atau dilelang.
Perbedaan Rahn dengan Gadai
1. Rahn dalam hukum Islam dilakukan atas dasar ketentuan syariah dan tolong
menolong tanpa mencari keuntungan. Gadai menurut hukum perdata, di
samping berprinsip tolong menolong juga menarik keuntungan bunga atau
sewa modal yang ditetapkan.
2. Hak Rahn berlaku pada seluruh harta, baik harta yang bergerak maupun yang
tidak bergerak. Gadai yang hanya berlaku pada benda yang bergerak.
3. Rahn tidak ada riba atau dikenal dengan istilah bunga. Gadai harus ada bunga.
4. Rahn bisa dilakukan perorangan ataupun melalui lembaga keuangan gadai
syariah. Gadai menurut hukum perdata dilaksanakan melalui suatu lembaga
yang di Indonesia disebut Perum Pegadaian.
Kelompok Kerja Literasi Keuangan 40
Perbedaan Obligasi Konvensional
dan Obilgasi Syariah (Sukuk)

Keterangan Obligasi Konvensional Obligasi Syariah - Sukuk


Harga Penawaran 100 % 100 %

Jatuh Tempo 20 tahun (menengah – panjang) 5 tahun (pendek – menengah)

Pokok Obligasi Saat Jatuh Tempo 100 % 100 %

Pendapatan Bunga/kupon, capital gain Bagi Hasil/margin/imbalan-fee

Return 15,5% - 16% ; tetap 15,5% - 16% ; indikatif

Rating AA+ AA+

Akad (Transaksi) Tidak Ada Mudharabah : Bagi Hasil


Ijarah : Sewa
Sifat Surat Hutang Investasi

Jenis Investor Konvensional Konvensional/Syariah

Penerbit Pemerintah, Korporasi Pemerintah, Korporasi

Sifat Instrumen Instrumen Pengakuan Hutang Sertifikat Kepemilikan/penyertaan atas


suatu aset
Underlying Asset Tidak Perlu Perlu

Pembayaran Pokok Bullet atau amortisasi Bullet atau amortisasi

Penggunaan Hasil Penerbitan Bebas Harus Sesuai Syariah

Kelompok Kerja Literasi Keuangan


Terima Kasih

KELOMPOK KERJA LITERASI KEUANGAN 42

Anda mungkin juga menyukai