Anda di halaman 1dari 24

Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya

A3
KELOMPOK 5

Febri Ani S Nicolas Rangga P .


20133100105 20133100108

Salsa Agilia Meitha Diah W


20133100120 20133100133
SEARAH DAN RUANG LINGKUP
SEjARAH BANK
Tahun Peristiwa

Tahun 1940- an Kegiatan bank syariah pertama kali dilakukan di Pakistan dan Malaysia.

Tahun 1963 Di Mesir berdiri Islamic Rural Bank di desa It Ghamr.

Tahun 1975 Di Uni Emirat Arab berdiri Dubai Islamic Bank.

Tahun 1977 Di Kuwait berdiri Kuwait Finance House yang beroperasi tanpa bunga.

Tahun 1978 Di Mesir berdiri Bank Syariah yang diberi nama Faisal Islamic Bank. Langkah ini
kemudian diikuti oleh Islamic International Bank for Investment and Development Bank.
Tahun 1983 Di Siprus berdiri Faisal Islamic Bank of Kibris.

Tahun 1983 Bank Syariah lahir di Malaysia dengan berdirinya Bank Islam Malaysia Berhad (BIMB).

Tahun 1999 Lahir pula Bank Bumiputera Muamalah di Malaysia.

Tahun 1983 Di Iran sistem perbankan syariah mulai berlaku secara nasional sejak dikeluarkannya
Undang-Undang Perbankan Islam.
Tahun 1984 Di Turki negara yang berideologi sekuler, Bank Syariah telah hadir seperti Daar al-Maal al-
Islami serta Faisal Finance Institution dan mulai beroperasi tahun 1985.
Sejarah Bank Syariah Di Indonesia

Di Indonesia pelopor perbankan syariah adalah Bank Muamalat Indonesia. Berdiri tahun 1991,
bank diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Bank ini ternyata berkembang cukup pesat
sehingga saat ini BMI sudah memiliki puluhan cabang yang tersebar di beberapa kota besar
seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Makassar, dan kota lainnya.

Dalam perkembangan selanjutnya kehadiran Bank Syariah di Indonesia cukup menggembirakan.


Di samping BMI, saat ini juga telah lahir Bank Syariah milik pemerintah seperti Bank Syariah
Mandiri (BSM). Kemudian berikutnya berdiri Bank Syariah sebagai cabang dari bank
konvensional yang sudah ada, seperti, Bank BNI, Bank IFI, dan BPD Jabar. Bank-Bank Syariah
lain yang direncanakan akan membuka cabang adalah BRI, Bank Niaga, dan Bank Bukopin.
Ruang Lingkup Perbankan Syariah
1. Penghimpun dana
Bank syariah dapat melakukan
penghimpunan dana secara langsung dari
masyarakat yang dimana bank sebagai 3. Pelayanan jasa keuangan
pengelola dana dalam bentuk titipan Bank syariah menawarkan jasa keuangan dalam
dengan menggunakan akad al-wadiah, berbagai aktivitas, seperti transfer, inkaso, penagihan
dan dalam bentuk investasi dengan berupa collection, kartu kredit syariah, transaksi tunai,
menggunakan akad al-mudharabah. dan lain sebagainya berdasarkan upah (fee based)
dalam sebuah kontrak perwakilan.
2. Penyalur dana
Dana yang dihimpun oleh bank kemudian
disalurkan kembali kepada masyarakat
dalam bentuk pembiayaan atau bentuk
lainnya seperti investasi.
AKTIVITAS BANK SYARIAH
1. Al-Wadi’ah (Simpanan)

Al-Wadi’ah merupakan titipan atau simpanan pada Bank Syariah.


Prinsip Al-Wadi’ah merupakan titipan murni dari satu pihak ke pihak lain,
bagi perorangan maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan
kapan saja bila si penitip menghendaki.
Penerima simpanan disebut yad al-amanah

Praktiknya nisbah antara bank (shahibul maal)


dengan deposan (mudharib) berupa bonus untuk giro
wadiah sebesar 30%, nisbah 40:60 untuk simpanan
tabungan dan nisbah 45:55 untuk simpanan deposito.
2. Pembiayaan dengan Bagi Hasil
*bank syariah untuk istilah penyaluran dana dikenal dengan istilah pembiayaan.

Di bank syariah tidak ada istilah bunga, tetapi sistem bagi hasil.

Prinsip bagi hasil Bank Syariah yang diterapkan dalam pembiayaan dapat dilakukan
dalam empat akad utama, yaitu

● Al-musyarakah

● Al-mudharabah

● Al-muza’arah

● Al-musaqah
Al-Musyarakah

Al-Musyarakah merupakan akad kerja sama antara dua pihak atau


lebih untuk melakukan usaha tertentu.
Dalam praktik perbankan Al-Musyarakah diaplikasikan dalam gal
pembiayaan proyek. Nasabah yang dibiayai dengan bank sama-
sama menyediakan dana untuk melaksanakan proyek tersebut.
Keuntungan dari proyek dibagi sesuai dengan kesepakatan untuk
bank setelah terlebih dulu mengembalikan dana yang dipakai
nasabah. Al-Musyarakah dapat pula dilakukan untuk kegiatan
investasi seperti Lembaga keuntungan modal ventura.
Al-Mudharabah

Al-Mudharabah merupakan akad kerja sama antara dua pihak, dimana


pihak pertama menyediakan seluruh modal dan pihak lain menjad
pengelola.
Keuntungan dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak.
Apabila rugi, maka akan ditanggung pemilik modal selama kerugian itu
bukan akibat dari kelalaian si pengelola. Apabila kerugian diakibatkan
kelalaian pengelola, maka si pengelola yang bertanggung jawab.

Mudharabah dibagi menjadi 2:


• Mudharabah muthlaqah
• Mudharabah muqayyah
Al-Muza’arah

Al-Muza’arah merupakan Kerja sama pengolahan pertanian antara pemilik lahan dengan penggarap.
Pemilik lahan menyediakan lahan kepada penggarap untuk ditanami produk pertanian dengan
imbalan bagian tertentu dari hasil panen. Dalam duania perbankan kasus ini diaplikasikan bidang
plantation atas dasar bagi hasil.

Al-Musaqah

Al-Musaqah adalah bagian dari Al-Muza’arah, yaitu penggarap hanya bertanggung jawab atas
pennyiraman dan pemeliharaan dengan menggunakan dana dan peralatan sendiri.
Imbalan tetap diperoleh dari persentase hasil panen pertanian.
Bai’al-Murabahah
Bai’al-Murabahah merupakan kegiatan jual beli pada harga pokok
dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam hal ini penjual
harus terlebih dahulu memberitahukan harga pokok yang ia beli
ditambah keuntungan yang diinginkannya.
Kegiatan Bai’al-Murabahah ini baru dilakukan setelah ada kesepakatan
dengan pembeli.
Bai’as-Salam

Bai’as-Salam adalah pembelian barang yang diserahkan kemudin hari, sedangkan


pembayaran dilakukan dimuka.
Prinsip yang harus dianut adalah harus diketahui terlebih dahulu jenis, kualitas dan
jumlah barang dan hukum awal pembayaran harus dalam bentuk uang.c

Bai’Al-Istihna’
Bai’Al-Istihna’ adalah bentuk khusus dari akad Bai’as-Salam, oleh karena itu,
ketentuan dari bai’Al-Istihna’ mengikuti ketentuan dan aturan Bai’Al-Istihna’.
Bai’Al-Istihna’ adalah kontrak penjualan antara pembeli dengan produsen (pembuat
barang).
Al-Ijarah (Leasing)
Al-Ijarah merupakan akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa, melalui
pembayaran upah, sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang
itu sendiri.
Dalam praktiknya kegiatan ini dilakukan oleh perusahaan leasing, baik untuk
kegiatan operating lease maupun financial face.

Al-Wakalah
Al-Wakalah atau wakilah artinya penyerahan atau pendelegasian atau pemberian
mandat dari satu pihak kepada pihak lain.
Mandat ini harus dilakukan sesuai dengan yang telah disepakati oleh si pemberi
mandat.
Al-Kafalah
Al-Kafalah adalah jaminan yang diberikan penanggung kepada pihak ketiga untuk memenuhi
kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung.
Atau dapat diartikan sebagai pengalihan tanggung jawab dari satu pihak kepada pihak lain.
Dalam dunia perbankan dapat dilakukan dalam hal pembiayaan dengan jaminan seseorang.

Al-Hawalah
Al-Hawalah merupakan pengalihan utang dari orang yang berutang kepada orang lain yang wajib
mengganggunya. Atau dengan kata lain pemindahan beban utang dari satu pihak kepada lain
pihak. Dalam dunia keuangan atau perbankan dikenal dengan kegiatan anjak piutang atau
factoring.
Ar-Rahn

Ar-Rahn adalah kegiatan menahan salah satu harta milik si


peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya.
Kegiatan seperti ini dillakukan seperti jaminan utang atau gadai.

Qardh

Qardh adalah akad pinjaman dana kepada nasabah


dengan ketentuan bahwa nasabah wajib mengembalikan
dana yang diterimanya pada waktu yang telah disepakati.
PERBEDAAN BANK KONVENSIONAL DAN
BANK SYARIAH
Perbedaan

Bnk umum Bank Syariah


1. Bersifat bebas nilai atau tidak terpaku pada 1. Orientasi pada usaha-usaha halal
nilai nilai agama 2. Tidak ada bunga melainkan bagi hasil
2. Menerapkan sistem bunga yang ditentukan 3. Berorientasi pada keuntungan yang disebut
besar kecil tabungan atau pinjaman nasabah profit dan falah
3. Berorientasi pada keuntungan 4. Ada 4 pola hubungan bank dan
4. Bank sebagai debitur dan nasabah sebagai nasabah.Kemitraan(Musyarakah dan
kreditur Mudharabah),penjual-
5. Bank konvensional tidak memiliki lembaga pembeli(Murabhahah),sewa menyewa(ijarah),
pengawasan khusus kreditur-debitur dalam artian pemegang
equitas
5. Memiliki lembaga yang bernama Dewan
Pengawas Syariah (DPS)
PENILAIAN KESEHATAN BANK
Penilaian kesehatan bank syariah
Penilaian kesehatan bank syariah dilakukan sesuai dengan perkembangan metodologi penilaian kondisi bank
yang bersifat dinamis yang mendorong pengaturan kembali sistem penilaian tingkat kesehatan bank
berdasarkan prinsip syariah.Tujuannya adalah agar dapat memberi gambaran yang lebih tepat mengenai
kondisi saat ini dan mendatang.

Penilaian kesehatan Bank Syariah dilakukan berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No 9/1/PBI/2007
tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah yang berlaku mulai 24
Januari 2007.

Faktor-faktor yang meliputi:


1. Permodalan (capital)
2. Kualitas Aset (asset quality)
3. Rentabilitas (earning)
4. Likuiditas (liquidity)
5. Sensitivitas terhadap resiko pasar (sensitivitas to market Risk)
6. management
Penilaian Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat
Syariah
Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 9/17/PBI/2007 perihal Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Perkreditan Rakyat Berdasarkan Prinsip Syariah mengatur penilaian tingkat kesehatan BPRS mencakup
penilaian di antaranya
1. Permodalan
2. Kualitas aset
3. Rentabilitas
4. Likuiditas
5. Manajemen
Kemudian untuk menentukan peringkat komposit yang merupakan peringkat akhir hasil penilaian Tingkat
Kesehatan Bank ditetapkan sebagai berikut

No Peringkat Keterangan
1 Komposit 1 Bank memiliki kondisi tingkat kesehatan yang sangat baik
sebagai hasil dari pengelolaan usaha yang sangat baik

2 Komposit 2 Bank memiliki kondisi tingkat kesehatan yang baik sebagai hasil
dari pengelolaan usaha yang baik

3 Komposit 3 Bank memiliki kondisi tingkat kesehatan yang cukup baik


sebagai hasil dari pengelolaan usaha yang cukup baik
4 Komposit 4 Bank memiliki kondisi tingkat kesehatan yang kurang baik
sebagai akibat dari pengeloalaan usaha yang kurang baik
5 Komposit 5 Bank memiliki kondisi tingkat kesehatan yang tidak baik sebagai
akibat dari pengelolaan usaha yang tidak baik
Thank You

Anda mungkin juga menyukai