Anda di halaman 1dari 13

PERBANKAN

SYARIAH
Kelas X SMA Global Mandiri
Pengertian
◦Perbankan Syariah adalah suatu sistem perbankan yang
pelaksanaannya berdasarkan hukum Islam (syariah) dan tidak
menggunakan "bunga" karena di anggap "riba" dan di haramkan di
Agama Islam. Dan juga tidak berinvestasi pada usaha-usaha
berkategori terlarang (haram).
Sejarah Perbankan Syariah
◦ Bank Syariah yg pertama kali didirikan adalah di Pakistan & Malysia sekitar th 1940an, kemudian
Mesir th 1963 berdiri Islamic Rural Bank di desa It Ghamr, Uni Emirate Arab th 1975 berdiri
Dubai Islamic Bank, Kuwait th 1977 berdiri Kuwait Finance house, selanjutnya di Mesir berdiri
lagi Faisal Islamic Bank. Di Siprus th 1983 berdiri Faisal Islamic Bank of Kibris, kemudian di
Malysia th 1983 berdiri lagi Bank Islam Malaysia Berhad, di Turki berdiri th 1984 Daar al-Maal
al-islami serta Faisal Finance Institution th 1985.
◦ Salah satu pelopor utama dlm perbankan syariah secara nasional adalah Pakistan dimana
pemerintah mengkonversi seluruh sistem perbankan di negaranya menjadi sistem perbankan
syariah pd th 1985.
◦ Kehadiran bank syariah di Indonesia baru pada awal th 1990an, yaitu berdirinya PT Bank
Muamalat Indonesia (BMI) pd tgl 1 Nov 1991.
◦ Saat ini telah hadir BSM, disamping BRI, BNI, Danamon, Niaga, Bukopin, BPD, Bank IFI & Bank
asing spt Citibank, HSBC yang membuka unit usaha syariah. Akan hadir BSMI, Permata Syariah
di Indonesia.
Perbedaan
BANK SYARIAH BANK KONVENSIONAL

◦ Melakukan hanya investasi yang ◦ Melakukan investasi baik yang halal


halal menurut hukum islam maupun yang haram
◦ memakai prinsip bagi hasil, jual-beli, ◦ Menggunakan “bunga”
dan sewa ◦ hubungan dengan nasabah dalam
◦ hubungan dengan nasabah dalam bentuk kreditur-debitur
bentuk kemitraan
Persamaan
◦Sebagai sentral peredran uang
◦Tempat tukar menukar mata uang
◦Tempat penyimpanan uang yang paling aman
Produk dan Prinsip Bank Syariah
◦ Wadiah/ Titipan
◦ Bagi hasil
◦ Jual beli
◦ Sewa menyewa
◦ Jasa

◦ Sistem kerjanya dengan konsep bagi hasil


(investor menaruh dana di Bank Syariah, dikelola dengan investasi atau
dipinjamkan untuk kegiatan produktif, keuntungan dan kerugian ditanggung
bersama) dan dengan "dana talangan" (bank syariah membeli barang yang
dibutuhkan konsumen, lalu si konsumen membayar cicilan ke bank syariah,
dengan kontribusi keuntungan dari jual beli tsb bagi bank syariah secara
wajar).
Al-wadi'ah
◦Pada bank Syari'ah, Al-wadi'ah diartikan sebagai titipan murni dari
satu pihak ke pihak yang lain, baik secara individu maupun dengan
badan hukum. Titipan ini harus dijaga dan akan dikembalikan pada
saat si penitip menginginkannya.
Al-Mudharabah
◦Merupakan akad kerja sama usaha antara dua belah pihak, yang
mana pihak pertama menyediakan 100 persen modal, dan pihak
lainnya (kedua) menjadi pengelola. Kemudian keuntungan usaha
dibagi menurut kesepakatan yang telah disepakati dan dituangkan
dalam kontrak, sedangkan jika rugi, akan ditanggung oleh si
pemilik modal selama kerugian tersebut terjadi bukan karena
kelalaian si pengelola. Dan jika kerugian itu diakibatkan oleh
adanya kecurangan atau kelalian si pengelola, maka barulah si
pengelola bertanggungjawab atas semua kerugian tersebut.
Al-Musyarakah
Dalam bank syariah, sistem Al-musyarakah ini terjadi karena
kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk melakukan suatu
usaha tertentu. Semua pihak yang terlibat atau yang bekerjasama
harus memberikan kontribusi untuk modal. Intinya adalah bank
syariah dan nasabah secara bersama-sama memberikan modal
untuk membentuk suatu usaha yang keuntungannya akan dibagi
sesuai kesepakatan.
Al-Murabahah
◦ Dalam bank syariah, sistem Al-muharabah yaitu terjadi transaksi jual-beli
suatu barang dengan harga asal serta tambahan keuntungan yang nilainya
telah disepakati oleh kedua belah pihak. Dalam hal ini pembeli harus
memberitahu harga awal produk yang ia beli, kemudian menentukan tingkat
keuntungan sebagai tambahan.

◦ Contohnya: Jika Anda ingin kredit untuk pembelian mobil. Dalam sistem
syariah menggunakan prinsip jual beli, bank yang menalanginya dulu,
kemudian saat dijualkan pada Anda akan diberikan dengan harga sedikit lebih
mahal, sebagai keuntungan untuk bank. Dan cicilan yang diberikan akan
relatif tetap tanpa adanya bunga, tidak ada perubahan. Tetapi jumlah yang
harus di lunasi adalah yang harganya telah di naikkan sebagai keuntungan
untuk bank
Inti dari tujuan Bank Syariah
* Pembayaran terhadap pinjaman dengan nilai yang berbeda dari nilai pinjaman
dengan nilai ditentukan sebelumnya tidak diperbolehkan.
* Investasi hanya boleh diberikan pada usaha-usaha yang tidak diharamkan
dalam islam. Usaha minuman keras misalnya tidak boleh didanai oleh perbankan
syariah.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai