DISUSUN OLEH :
KELOMPOK VI:
Sri diah Gusdiani Arifin 90200120129
Nina Rastiana 90200120133
Muh. Fauzan B 90200120152
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini untuk
memenuhi tugas mata kuliah ‘Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya’.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang“Bank Syariah”,
yang kami sajikan berdasarkan materi yang saya dapatkan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat buat rekan-rekan sekalian, khususnya pada
diri saya sendiri dan semua yang membaca makalah ini, Dan Mudah-mudahan
juga dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
Makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami mohon untuk saran
dan kritiknya.
Terima kasih.
Kehadiran bank syariah ternyata tidak hanya dilakukan oleh masyarakat muslim,
tetapi juga bank milik non muslim. Saat ini bank islam sudah tersebar di berbagai
negara-negara muslim dan non muslim baik di benua Amerika, Australia, dan Eropa.
Bahkan, banyak perusahaan keuangan dunia seperti ANZ, Chase Chemical Bank, dan
Citybank telah membuka cabang yang berdasarkan prinsip syariah.
2. Prinsip Pelaksanaan
Perbedaan perbankan syariah dan konvensional berikutnya yaitu penerapan
prinsip masing-masing bank. Prinsip pelaksanaan antara bank syariah dan
konvensional jelas berbeda.
Bank konvensional menggunakan prinsip konvensional dengan acuan
peraturan nasional dan internasional berdasarkan hukum berlaku. Sementara,
prinsip bank syariah berdasarkan hukum Islam mengacu dari Al-quran dan
Hadist serta diatur oleh fatwa Ulama. Sehingga seluruh aktivitas keuangannya
menganut prinsip Islami.
3. System Operasional
Sistem operasional juga menjadi perbandingan bank syariah dan bank
konvensional. Pada bank konvensional, sistem operasionalnya
memberlakukan penerapan suku bunga dan perjanjian secara umum
berdasarkan aturan nasional. Akad antara bank dan nasabah bank banyak
dilakukan berdasarkan kesepakatan jumlah suku bunga.
Sementara itu, bank syariah tidak menerapkan bunga dalam transaksinya.
Menurut syariat Islam, bunga masuk dalam kategori riba. Sehingga sistem
operasional bank syariah menggunakan akad bagi hasil atau nisbah.
Kesepakatan antara nasabah dan pihak bank berdasarkan pembagian
keuntungan dan melibatkan kegiatan jual beli.
4. Proses Pengelolaan Dana
Karena bank syariah menerapkan prinsip Islam, maka berpengaruh juga
terhadap kebijakan pengelolaan dana. Sehingga perbedaan bank syariah dan
bank konvensional selanjutnya yaitu proses pengelolaan dana.
Pada bank konvensional, pengelolaan dana dapat dilakukan dalam seluruh
lini bisnis menguntungkan di bawah naungan Undang-Undang. Sementara,
uang nasabah dalam bank syariah harus dipergunakan sesuai aturan Islam.
Bank syariah harus mengelola dana nasabah pada lini bisnis yang diizinkan
oleh aturan Islam. Akibatnya, uang nasabah tidak boleh diinvestasikan atau
dikelola pada bidang usaha bertentangan dengan nilai Islam, seperti
perusahaan rokok, narkoba, dan sebagainya.
5. System Bunga
Perbedaan perbankan syariah dan konvensional paling menonjol terlihat dari
penerapan sistem bunga. Bank umum menggunakan suku bunga sebagai
acuan dasar dan keuntungan. Sementara, bank syariah tidak menggunakan
sistem bunga, tetapi imbal hasil atau nisbah. Bagi hasil diperoleh dari
pembagian keuntungan antara bank dan nasabah.
D. Perbedaan Bagi Hasil dan Bunga
1. Bunga
a) Penentuan tingkat suku bunga dibuat pada waktu akad dengan pedoman
harus selalu untung.
b) Besarnya prosentase berdasarkan pada jumlah uang (modal) yang
dipinjamkan.
c) Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa pertimbangan
apakah proyek yang dijalankan oleh pihak nasabah untung atau rugi.
d) Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat sekalipun jumlah keuntungan
berlipat.
2. Bagi Hasil
a) Penentuan besarnya rasio bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan
berpedoman pada kemungkinan untung rugi.
b) Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan yang
diperoleh.
c) Bagi hasil tergantung pada keuntungan proyek yang dijalankan sekiranya
itu tidak mendapatkan keuntungan maka kerugian akan ditanggung
bersama oleh kedua belah pihak.
d) Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah
pendapatan.
E. Produk-produk Bank Syariah
Berikut adalah produk serta jasa perbankan syariah yang dapat dinikmati dan
dimanfaatkan oleh masyarakat umum diantaranya adalah :
1. Tabungan Syariah
Tabungan adalah simpanan yang penarikannya melalui beberapa ketentuan
yang sudah dijelaskan oleh pihak bank pada nasabah. Sarana penarikannya
bisa menggunakan buku tabungan, ATM, slip penarikan dan juga melalui
metode canggih lain misalnya internet banking. Ciri khas tabungan syariah
adalah menerapkan akad wadi’ah, yang artinya tabungan yang kita simpan
tidak mendapatkan keuntungan karena cuma dititip, tidak ada bunga yang
diterima oleh nasabah akan tetapi bank memberikan hadiah atau bonus kepada
nasabah.
2. Deposito Syariah
Deposito syariah menggunakan akad mudharabah artinya tabungan dengan
sistem bagi hasil (nisbah) antara nasabah dan bank. Keuntungan deposito
dengan akad mudharabah ini biasanya memakai perbandingan 60 : 40 untuk
nasabah dan bank. Makin besar untung yang bank dapat, makin besar untung
yang diperoleh oleh nasabah, demikian pula jika keuntungan yang diperoleh
bank sedikit maka nasabah akan mendapat keuntungan yang sedikit pula
dengan kata lain, keuntungan muncul bersama risiko.
4. Giro Syariah
Secara umum yang dimaksud dengan giro adalah simpanan yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet
giro, sarana perintah bayar lainnya atau dengan pemindahbukuan. Adapun
yang dimaksud dengan giro syariah adalah giro yang dijalankan berdasarkan
prinsip-prinsip syariah. Dalam hal ini, Dewan Syariah Nasional telah
mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa giro yang dibenarkan syariah
adalah giro berdasarkan prinsip wadiah dan mudharabah.
Akad mudharabah pada giro syariah adalah akad kerjasama antara nasabah
sebagai penyimpan dana (shahibul maal) sedang bank syariah sebagai pihak
yang mengelola dana (mudharib).
https://www.maxmanroe.com/perbedaan-bank-syariah-dan-bank-konvensional.html
https://ejurnal.teknokrat.ac.id/index.php/technobiz/article/view/202/148
https://www.bankmuamalat.co.id/index.php/artikel/perbedaan-bunga-dan-bagi-hasil-11
http://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/tentang-
syariah/pages/PBS-dan-kelembagaan.aspx