Anda di halaman 1dari 23

KELOMPOK 1

EKONOMI MARKO

BANK SYARIAH
TIDAK MENGANDUNG RIBA

DOSEN PENGAMPU
INDAH MERAKATI, S.Pd.,
M.Pd
ANGGGOTA

Hendra Gunawan Khaira Dhari Nurhaliza


Aldi Rizky Aristian Siti Hajar
Muhammad Akbar Sella Seftiani
Denis Januar Permadi Hana Nurlatifah
Abdul Aziz Hanifah
Gilang Ramadhan Suma Fauzan
LATAR BELAKANG

Munculnya sistem ekonomi syariah menjadi peluang besar, mengingat Indonesia memiliki
penduduk beragama Islam terbesar di Dunia. Sampai saat ini penduduk muslim di Indonesia telah
mencapai sekitar 200 juta jiwa. Sebuah pasar yang sangat besar bagi sebuah bisnis. Indonesia
merupakan negara yang memiliki perbankan syariah dengan kinerja keuangan tertinggi di dunia.
Tingkat profitabilitas bank syariah di Indonesia merupakan yang terbaik di dunia diukur dari rasio
laba terhadap aset. Indonesia juga merupakan negara yang perbankan syariahnya memiliki
pertumbuhan sangat pesat. Baik dilihat dari bertambahnya jumlah bank maupun bertambahnya
aset. Berdasarkan prediksi Bank Indonesia, pada tahun-tahun ke depan pertumbuhan perbankan
syariah di Indonesia akan mengalami penurunan.
PENGERTIAN
BANK SYARIAH

Perbankan syariah atau perbankan Islam adalah suatu


sistem perbankan yang pelaksanaannya berdasarkan
syariat Islam, Melansir dari Otoritas Jasa Keuangan
(OJK), bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai
dengan prinsip syariah yang mengacu pada syariat Islam,
dengan berpedoman utama kepada Alquran dan hadis.
CIRI-CIRI
BANK SYARIAH

1. NISBAH SEBAGAI PENGGANTI BUNGA


Sebagai bentuk pemberian keuntungan untuk nasabahnya,
bank syariah memakai sistem nisbah atau bagi hasil. Hal
ini karena bunga yang diberikan pada bank konvensional
menimbulkan riba.
Pada bank syariah, sistem bagi hasil diberikan tergantung
kesepakatan dan akad yang digunakan.
CIRI-CIRI
BANK SYARIAH

2. MEMILIKI DEWAN PENGAWAS SYARIAH


(DPS)
DPS sendiri merupakan lembaga pengawas yang memastikan bahwa
perusahaan sudah mematuhi prinsip syariah, baik dari produk dan
layanannya.
DPS ditunjuk langsung DSN-MUI untuk membantu memberikan
pengawasan dan masukan mulai dari tahap perencanaan,
pengembangan, hingga penggunaan produk dan layanan syariah tetap
mengacu pada aturan syariat Islam.
CIRI-CIRI
BANK SYARIAH

3. TIDAK ADANYA SPEKULATIF PADA TRANSAKSI


KEUANGAN
Ciri bank syariah berikutnya yaitu tidak adanya kegiatan spekulatif
atau transaksi yang mengandung ketidakjelasan (gharar) pada setiap
transaksi keuangan yang dilakukan. Ketidakpastian pada transaksi ini
melanggar prinsip syariah yang harus transparan dan menguntungkan
pihak-pihak yang terlibat.
CIRI-CIRI
BANK SYARIAH

4. MENGUTAMAKAN PRINSIP
Hubungan antara nasabah dan bank pada bank syariah adalah mitra. Artinya,
KEADILAN
nasabah dan bank dalam posisi yang sejajar untuk saling bekerja sama dalam
memperoleh keuntungan yang halal serta menjunjung tinggi prinsip rahmatan lil
alamin.
Untuk itulah, kegiatan operasional bank syariah mengutamakan prinsip
keadilan. Agar prinsip ini dapat tercapai, dalam melakukan transaksi, perbankan
syariah haruslah transparan memberikan laporan kepada nasabah.
FUNGSI
BANK SYARIAH

1. FUNGSI HIMPUNAN DANA (MANAJER


INVESTASI)
Sebagai manajer investasi, bank harus mengelola dana tersebut
dengan tepat, memakai prinsip kehati-hatian, dan profesional.
Sebab, pengelolaan tersebut dapat menentukan tinggi atau
rendahnya bagi hasil yang akan diterima oleh nasabah sebagai
pemilik dana
FUNGSI
BANK SYARIAH

2. FUNGSI PEMILIK DANA


Selain penghimpun kumpulan dana nasabah, perbankan syariah juga
(INVESTOR)
berfungsi sebagai pemilik dana atau investor. Kegiatan investasi yang
dilakukan oleh bank syariah harus dilakukan pada sektor yang produktif
dan minim risiko.
Kemudian, instrumen investasi juga haruslah yang diperbolehkan dalam
syariat Islam saja. Jenis akad yang memerlukan fungsi ini antara lain
mudharabah, musyarakah, murabahah, hingga ijarah.
FUNGSI
BANK SYARIAH

3. FUNGSI PENYEDIA JASA KEUANGAN

Fungsi bank syariah ini tidak jauh berbeda dengan perbankan


konvensional, yaitu sebagai penyedia berbagai layanan
transaksi keuangan. Jasa keuangan yang disediakan seperti
layanan transfer, kliring, inkaso, payroll, dan bank garansi.
FUNGSI
BANK SYARIAH

4. FUNGSI
SOSIAL
Fungsi terakhir dari bank syariah adalah menjalankan aktivitas sosial. Salah satunya sebagai
lembaga baitul mal di mana perbankan syariah dapat menerima dana yang berasal donasi
dan amal (zakat, infak, sedekah, wakaf, dan hibah) nasabahnya.
Dana yang diperoleh dari nasabah kemudian disalurkan kepada pengelola wakaf (nazhir)
sesuai kehendak pemberi wakaf (wakif). Nah, fungsi ini menjadi kelebihan bank syariah
yang tidak dimiliki perbankan konvensional
MENGENAL PERBEDAAN ANTARA
BANK SYARIAH DAN BANK
KONVENSIONAL
Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, atau
prinsip hukum islam yang diatur dalam fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dengan demikian,
setiap aktivitas yang dilakukan pada bank syariah, baik penghimpunan dana maupun dalam rangka
penyaluran dana memberikan dan mengenakan imbalan atas dasar prinsip syariah, yakni jual beli
dan bagi hasil.

Bank Konvensional adalah bank yang menjalankan kegiatannya secara konvensional, mengacu
pada kesepakatan nasional maupun internasional, serta berlandaskan hukum formil negara.
MENGENAL PERBEDAAN ANTARA
BANK SYARIAH DAN BANK
KONVENSIONAL
PRINSIP
Perbedaan bank syariah dan bank konvensional terletak pada prinsip pelaksanaannya. Prinsip
perbankan konvensional umumnya mengacu pada peraturan nasional dan internasional
berdasarkan hukum yang berlaku. Sementara itu, prinsip perbankan syariah mengacu pada hukum
Islam, termasuk pada Al-Qur’an dan hadist, serta diatur oleh fatwa ulama. Dengan begitu, seluruh
aktivitas keuangannya menganut prinsip yang islami.
MENGENAL PERBEDAAN ANTARA
BANK SYARIAH DAN BANK
KONVENSIONAL
Tujuan Dan Fungsinya
Perbedaan bank syariah dan bank konvensional juga terletak pada tujuannya. Bank konvensional
memiliki tujuan keuntungan dengan sistem bebas nilai atau dengan prinsip yang dianut oleh
masyarakat umum.
Sedangkan, bank syariah tidak hanya berfokus pada keuntungan atau profit saja. Melalui situs
resmi ojk.go.id, OJK menjelaskan bahwa perbedaan bank syariah dan bank konvensional dalam
melakukan kegiatan usahanya berasaskan pada prinsip syariah, demokrasi ekonomi, dan prinsip
kehati-hatian.
MENGENAL PERBEDAAN ANTARA
BANK SYARIAH DAN BANK
KONVENSIONAL
SISTEM OPERASIONAL
Perbedaan bank syariah dan bank konvensional juga terletak pada sistem operasional yang berlaku.
Pada perbankan konvensional biasanya menerapkan suku bunga dan perjanjian umum yang
berdasarkan pada aturan nasional yang berlaku. Dalam hal ini, akad antara pihak bank dan pihak
nasabah dilakukan sesuai dengan kesepakatan jumlah suku bunga.
Hal tersebut jelas berbeda dengan bank syariah. Pada praktiknya, bank syariah tidak menerapkan
suku bunga dalam setiap transaksi yang berlangsung karena suku bunga bisa dikatakan sebagai riba.
Maka dari itu, sistem operasional bank syariah menggunakan akad bagi hasil atau nisbah antara
pihak bank dan nasabah. Dalam hal ini, pihak bank dan nasabah biasanya melakukan kesepakatan
berdasarkan pembagian keuntungan dan melibatkan kegiatan jual beli.
MENGENAL PERBEDAAN ANTARA
BANK SYARIAH DAN BANK
KONVENSIONAL
PENGAWAS
KEGIATAN
Sebenarnya pengawas kegiatan bank konvensional dan bank syariah sama-sama diatur oleh
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 mengenai Perbankan, tetapi yang membedakan terletak
pada pihak pengawasnya,Semua aktivitas bank konvensional umumnya diawasi oleh dewan
komisaris, sedangkan pengawas kegiatan bank syariah terdiri dari berbagai lembaga, seperti
dewan syariah nasional, dewan pengawas syariah, dan dewan komisaris bank.
MENGENAL PERBEDAAN ANTARA
BANK SYARIAH DAN BANK
KONVENSIONAL
HUBUNGAN ANTARA NASABAH DAN
BANK
Pada perbankan konvensional, umumnya hubungan antara dan pihak bank yaitu debitur dan
kreditur. Nasabah berperan sebagai kreditur, sedangkan pihak bank berperan sebagai debitur.
Sedangkan, hubungan antara nasabah dan bank syariah terbagi ke dalam 4 jenis, di antaranya
penjual-pembeli, kemitraan, sewa, dan penyewa. Pihak bank syariah akan berperan sebagai
penjual dan nasabah sebagai pembeli jika menggunakan akad murabahah, istishna, dan salam.
Sementara itu, pada akad musyarakah dan mudharabah, maka hubungan yang berlaku adalah
kemitraan. Pada akad ijarah, pihak bank berperan sebagai pemberi sewa dan nasabah sebagai
penyewa.
MENGENAL PERBEDAAN ANTARA
BANK SYARIAH DAN BANK
Pengelolaan Dana
KONVENSIONAL

Pengelolaan dana juga termasuk ke dalam perbedaan bank syariah dan bank konvensional. Bank
konvensional umumnya dapat melakukan pengelolaan dana di dalam seluruh lini bisnis
menguntungkan di bawah aturan Undang-Undang yang berlaku.
Sementara itu, bank syariah melakukan pengelolaan dana berdasarkan aturan Islam. Itulah
mengapa uang nasabah tidak boleh diinvestasikan atau dikelola pada bidang usaha yang
bertentangan dengan nilai atau aturan dalam Islam.
MENGENAL PERBEDAAN ANTARA
BANK SYARIAH DAN BANK
KONVENSIONAL
Kesepakatan Yang Berlaku

Perbedaan bank syariah dan bank konvensional bisa dilihat dari kesepakatan formal yang berlaku.
Dalam hal ini, bank konvensional umumnya melakukan perjanjian secara hukum nasional,
sedangkan bank syariah melakukan akad dengan disertai oleh hukum Islam. Pada perbankan
syariah, terdapat beragam jenis akad transaksi serta rukun dan syarat yang harus ditunaikan agar
akad yang dilakukan antara pihak bank dan nasabah bisa sah.
MENGENAL PERBEDAAN ANTARA
BANK SYARIAH DAN BANK
KONVENSIONAL
DEND
A denda juga termasuk salah satu perbedaan bank syariah dan bank konvensional. Pada
Penerapan
bank konvensional biasanya terdapat denda yang harus dibayarkan oleh nasabah ketika terlambat
melakukan pembayaran. Selain itu, besaran bunga atau dendanya pun bisa meningkat bila nasabah
tidak bisa membayar hingga batas waktu yang telah ditentukan. Sedangkan, pada bank syariah
umumnya tidak ada aturan denda seperti itu. Sebagai gantinya, pihak bank syariah akan
melakukan kesepakatan bersama.
KESIMPULAN

Bank Syariah merupakan suatu bank yang menjalankan usaha dengan berdasarkan prinsip-
prinsip syariat islam.

Bank Konvensional merupakan suatu bank yang menjalankan usaha secara konvensional
berdasarkan ketentuan- ketentuan yang telah di tetapkan di Indonesia

Pada bank konvensional, sistem operasionalnya menggunakan suku bunga dan perjanjian
umum berdasarkan aturan nasional. Sementara pada bank syariah, sistem operasional yang
digunakan adalah bagi hasil atau nisba
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai