Anda di halaman 1dari 15

Manajemen Perbankan

PERBANKAN
SYARIAH
Dosen Pengampu: Almas Farah Dina Dewi S.E, M.M
ANGGOTA
KELOMPOK
YENI PUSPITA DEWI (220803102017)

SINTA PRISTIYANINGRUM (220803102042)

GUSTAV ELSYAHBANA (220803102048)

RATU DIAZ BRILLIANT (220803102065)

TARIS SABRINA FALAH (220803102068)


TUJUAN
PEMBELAJARAN
Tujuan pembelajaran bank syariah adalah untuk
mengajarkan prinsip-prinsip ekonomi Islam, memahami
produk dan layanan keuangan syariah,
mengembangkan keterampilan praktis dalam operasi
bank syariah, meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai
etika dan moral, serta mendukung pertumbuhan
industri keuangan syariah secara keseluruhan.
OUTLINE
Pengertian Bank Syariah
Prinsip Bank Syariah
Aturan dan Norma Operasional Bank Syariah
Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional
Peran Bank Syariah dalam menghimpun dana
Kegiatan Pelayanan Jasa Bank Syariah
Kegiatan Sosial/jasa Perbankan dalam Bank
Syariah
Studi Kasus
Video Pembelajaran
PENGERTIAN
BANK SYARIAH
Perbankan syariah atau perbankan Islam adalah suatu
sistem perbankan yang pelaksanaannya berdasarkan
syariat Islam. Pembentukan sistem ini berdasarkan
adanya larangan dalam agama Islam untuk
meminjamkan atau memungut pinjaman dengan
mengenakan suku bunga, serta larangan untuk
berinvestasi pada usaha-usaha yang bersifat haram.
PRINSIP BANK SYARIAH
1. Prinsip Larangan Riba
konsep riba atau bunga dalam Islam yang dianggap sebagai praktik yang tidak etis
dan dilarang. Dalam perbankan syariah, transaksi bunga tidak diperbolehkan.
2. Prinsip Bagi Hasil (Mudharabah dan Musharakah)
Prinsip ini mengacu pada konsep bagi hasil, di mana bank berbagi keuntungan dan
risiko dengan nasabah
4. Prinsip Larangan Ghahar (Ketidakpastian atau Ketidakjelasan dalam
Transaksi)
Prinsip ini mengacu pada larangan atas transaksi yang mengandung unsur
ketidakpastian atau ketidakjelasan yang berlebihan, seperti spekulasi atau
perjudian.
5. Prinsip Larangan Maysir (Perjudian)
Perbankan syariah juga harus menghindari transaksi yang mengandung unsur
perjudian atau maysir.
ATURAN & NORMA
OPERASIONAL BANK SYARIAH
Aturan dan norma operasional bank syariah
didasarkan pada prinsip-prinsip syariah Islam. Ini
termasuk larangan riba (bunga), larangan investasi
dalam bisnis yang diharamkan oleh Islam (seperti
alkohol, perjudian), dan prinsip keadilan dalam
pembagian risiko dan keuntungan antara bank dan
nasabah. Selain itu, bank syariah juga harus
mematuhi regulasi yang berlaku di negara mereka
terkait dengan perbankan dan keuangan secara
umum. Norma operasional ini diterapkan untuk
memastikan bahwa bank syariah beroperasi sesuai
dengan prinsip-prinsip Islam dan hukum yang
berlaku.
PERBEDAAN
BANK SYARIAH DAN BANK
KONVENSIONAL

BANK BANK
SYARIAH KONVENSIONAL
Hanya melakukan investasi yang halal Melakukan investasi, baik yang halal
menurut hukum Islam atau haram menurut hukum Islam
Memakai prinsip bagi hasil, jual-beli, dan Memakai perangkat suku bunga
sewa Berorientasi pada keuntungan
Berorientasi keuntungan dan falah Hubungan dengan nasabah dalam
Hubungan dengan nasabah dalam bentuk bentuk kreditur-debitur
kemitraan Penghimpunan dan penyaluran
Penghimpunan dan penyaluran dana dana tidak diatur oleh dewan sejenis
sesuai fatwa Dewan Pengawas Syariah
PERAN BANK SYARIAH DALAM
MENGHIMPUN DANA
Bank syariah memiliki peran penting dalam menghimpun dana dari
masyarakat. Mereka melakukan dengan cara yang sesuai dengan
prinsip-prinsip syariah Islam, seperti melalui tabungan, deposito, dan
investasi syariah. Bank syariah biasanya menawarkan produk-produk
yang sesuai dengan prinsip syariah, seperti tabungan mudharabah dan
wakalah, serta deposito mudharabah.
Dana yang terhimpun dari masyarakat tersebut kemudian digunakan
oleh bank syariah untuk memberikan pembiayaan dan investasi yang
sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, seperti pembiayaan murabahah,
mudharabah, dan musyarakah. Dengan demikian, bank syariah
berperan sebagai perantara antara masyarakat yang ingin menabung
dan berinvestasi dengan cara yang sesuai dengan prinsip-prinsip
syariah, serta pihak yang membutuhkan pembiayaan dan investasi
yang sesuai dengan prinsip tersebut.
KEGIATAN SOSIAL DALAM
BANK SYARIAH
1. Dana Talangan
Bantuan finansial sementara dari lembaga keuangan dengan syarat-syarat tertentu.
2. Anjak Piutang
Penjualan piutang dengan diskon untuk mendapatkan dana tunai lebih cepat.
3. Jual Beli Valuta Asing
Pertukaran mata uang antar negara untuk investasi, perdagangan internasional, atau spekulasi.
4. Gadai dalam Jasa Keuangan
Pemberian aset sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman.
5. Safe Deposit Box dalam Jasa Non-Keuangan
Penyimpanan barang berharga atau dokumen penting di dalam kotak penyimpanan yang aman di bank.
6. Channeling dalam Jasa Keamanan
Pengalihan sumber daya atau informasi melalui saluran tertentu untuk tujuan keamanan.
7. Pinjaman Sosial dalam Jasa Kegiatan Sosial
Pinjaman dengan bunga rendah atau tanpa bunga untuk tujuan sosial seperti pendidikan atau kesehatan.
1. Al Wakalah: suatu akad pada
transaksi perbankan syariah,
KEGIATAN yang merupakan akad

JASA (perwakilan) yang sesuai dengan


prinsip prinsip yang diterapkan
PERBANKAN dalam syariat Islam.
DALAM BANK 2. Al Kafalah: memberikan jaminan

SYARIAH yang diberikan oleh penanggung


kepada pihak ketiga untuk
memenuhi kewajiban pihak
kedua atau yang ditanggung
3. Al Hawalah: akad perpindahan di
mana dalam praktiknya memindahkan
hutang dari tanggungan orang yang
KEGIATAN berhutang menjadi tanggungan orang
yang berkewajiban membayar hutang
JASA 4. Ar-Rahn: suatu akad pada transaksi

PERBANKAN perbankan syariah, yang merupakan akad


gadai yang sesuai dengan syariah.
DALAM BANK 5. Al Qardh: salah satu akad memberikan

SYARIAH pinjaman, baik berupa uang ataupun


lainnya tanpa mengharapkan imbalan
atau bunga (riba), atau secara tidak
langsung berniat untuk tolong menolong,
bukan komersial.
STUDI KASUS
Transaksi dugaan penggelapan dana nasabah Bank NTB Syariah Rp11,9 miliar dilakukan dengan ‘rapi’. Dari hasil
penyidikan sementara, sejumlah transaksi janggal tidak terjangkau sistem audit internal. Tidak heran, modus ini
berlangsung selama delapan tahun. “Makanya auditornya juga kita periksa. Bagaimana uang sebanyak ini bisa
tidak kelihatan,” kata Dirreskrimsus Polda NTB Kombes Pol I Gusti Putu Gede Ekawana, Rabu, 22 September.
Saksi dari auditor internal Bank NTB Syariah sudah diperiksa. Kejanggalan transaksi ini baru ditemukan pada
tahun 2020 lalu. Padahal pembobolan ini diduga terjadi sejak tahun 2012. “Hasil dari internalnya, bersih. Tidak
ketahuan saat itu,” imbuhnya.Kasus ini sudah ditingkatkan ke tahap penyidikan tindak pidana perbankan. Modus
yang ditemukan antara lain transaksi perbankan nasabah dialihkan ke rekening pribadi. Modus ini dipakai selama
delapan tahun. terlapornya oknum pegawai dengan jabatan penyelia pelayanan nontunai berinisial PS yang
menjadi terlapor dalam kasus ini. Polda NTB juga sedang mengembangkan keterlibatan orang lain. Terlapor PS
merupakan penyelia yang membawahi pegawai. Sebanyak 18 saksi sudah dimintai keterangannya di tahap
penyelidikan. Saksi-saksi ini akan dipanggil lagi untuk diperiksa di tahap penyidikan. Hasil sementara, ditemukan
pembobolan transaksi dari 440 nasabah sepanjang delapan tahun. Pembobolan ini dilakukan dengan
mengalihkan transaksi nasabah ke tiga rekening pribadi yang dijadikan penampung. Transaksi yang dibobol ini
antara lain transfer antar rekening serta setor tunai. Transaksi itu baru akan diproses setelah nasabah komplain.
Tindaklanjut komplain ini dengan mengambilkan dana dari transaksi nasabah lain.
VIDIO
PEMBELAJARAN
THANK
YOU!

Anda mungkin juga menyukai