Mencari rizki dgn jalan menggali manfaat, nikmat, utility dari alam semesta yg disediakan Allah
SWT.
Hasil produksi berbentuk komoditas dan jasa te-rmanifestasikan dalam pendapatan tidak hanya
berupa uang dengan berbagai unsurnya : laba, gaji, upah, sewa dll.
Latar Belakang Perbankan Syariah
Arab Saudi, Mesir, Sudan, Pakistan dan Malaysia merupakan contoh negara-
negara yg lebih dulu menerapkan prinsip syariah dalam operasional perbankannya.
Rukun Qiyas : Asal (pokok) yaitu apa yang terdapat dalam hukum nashnya. Fara (cabang)
yaitu sesuatu yang belum terdapat nash hukumnya. Hukum al asal yaitu hukum syari yang
terdapat dalam nash dalam hukum asalnya, menjadi ketetatap hukum untuk Fara. Illat yaitu
sifat yg didasarkan atas hukum asal atau dasar qiyas yang dibangun diatasnya.
Apabila mengikuti rukun Qiyas : Asal (pokok) ialah riba, kemudian fara ialah bunga bank. dan
Hukum al-asal yaitu hukumnya riba ialah haram, maka Illat bunga bank ialah haram.
1. Al Quran - Q.S 53 : 4 bhw Al Quran adalah firman Allah SWT , wahyu yang datang
Allah yang Mahamulia da n Mahaagung -sehingga firman-Nya ( Al Quran) pun menjadi
mulia dan agung yang harus diperlakukan dengan layak, pantas, dimuliakan dan
dihormati.
2. Al Quran adalah Mukjizat . Manusia tidak akan sanggup membuat yang senilai dengan
Al Quran, baik satu mushaf maupun hanya satu ayat.
3. Al Quran diturunkan ke dalam hati Nabi Muhammad SAW melalui malaikat jibril.
menyangkut perubahan perilaku manusia yang ditentukan oleh hati nya.
4. Al Quran disampaikan secara mutawatir.
5. Membaca al Quran adalah bernilai ibadah.
Beberapa Hal Penting Untuk Diketahui
RIBA :
Penambahan pendapatan secara tidak sah ( bathil ) a. L :
Dalam transaksi barang sejenis yang tidak sama kualitas, kuantitas dan waktu penyerahan,
Atau
Transaksi pinjam meminjam yang mensyaratkan peminjam mengembalikan dana yang melebihi pokok pinjaman
karena berjalannya waktu ( nasiah ).
Jual beli sanat berbeda dengan Riba.
MAISIR :
Transaksi yang digantungkan kepada suatu keadaan yang tidak pasti dan bersifat untung-untungan.
GHARAR :
Transaksi yg obyeknya tidak jelas, tidak dimiliki , tidak diketahui keberadaannya, atau tidak dapat diserahkan pada saat
transaksi dilakukan kecuali diatur dalam syariah.
HARAM :
Transaksi yang obyeknya dilarang dalam syariah.
ZALIM :
Transaksi yang menimbulkan ketidak adilan bagi pihak lainnya.
PERBANKAN SYARIAH
Prinsip Syariah
adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam dalam kegiatan perbankan antara
bank dengan pihak lain / nasabah baik dalam hal penyimpanan dana, atau
pembiayaan kegiatan usaha, dan kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan
prinsip syariah, antara lain :
Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil ( mudharabah)
Pembiayaan berdasakan prinsip penyertaan modal ( musharakah )
Pembiayaan berdasarkan prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (
murabahah ), atau
Pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan ( ijarah ),
atau dengan pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak
bank oleh pihak lain ( ijarah wa iqtina).
Perbankan Syariah adalah :
Sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan Unit Usaha Syariah (UU), mencakup :
Kelembagaan
Kegiatan usaha , serta
Cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
o Prinsip Penyertaan Modal antara Bank ( Shahibul Maal ) dengan Pengelola Usaha / Proyek
( Nasabah Pembiayaan / pemilik skill ) dengan pola / skim Bagi Hasil dalam untung atau Rugi
sesuai dengan porsi yang telah disepakati.
1. Orientasi Produktif :
untuk produksi dan distribusi
- Modal dan Sumber Daya
harus produktif / tidak idle.
2. Keadilan :
- Bunga diharamkan.
- Prinsip berusaha dengan berbagi hasil untung / rugi
- Transparansi untuk menghindari moral hazard .
Keterpaduan dari kepribadian tsb diatas akan mencermnkan nilai-nilai perilaku ( behaviour value ) dari
sebuah organisasi .Yg selanjutnya akan menjadi budaya perusahaan yg Islami.
Bagaimana Citra Perbankan Syariah ?
Pertumbuhan yg lamban :
Asset Pb. Syariah masih berkisar < 5 % dari total Asset Perbankan Nasional.
Investor menghendaki pembiayaan dari Pb Syariah dengan pola bagi hasil , apabila
Return Rendah - Risiko Tinggi.
Ahli filsafat Plato ( 347-427 SM) dan Aristoteles ( 322-384 SM ) mengecam orang-orang
Romawi yang mempraktikan pengambilan bunga .
Sedangkan Aristoteles :
Keberatan pengenaan sistem bunga fungsi uang adalah sebagai alat tukar ( medium of
exchange ).
Uang bukanlah alat untuk menghasilkan uang atau menambahkan uang melalui bunga.
Bunga sebagai uang yang berasal dari uang yang keberadaannya dari sesuatu yang belum pasti
terjadi. Jadi pengambilan bunga secara tetap merupakan sesuatu yang tidak adil.
Plato dan Aristoteles tidak setuju dengan adanya pembungaan uang karena fungsi uang yang
utama adalah untuk memperlancar arus perdagangan, sehingga uang akan mempermudah
manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Uang tidak bisa digunakan sebagai alat untuk menumpuk harta kekayaan.
Sesi 9
Prinsip-prinsip Dasar Operasional
Bank Syariah
Kriteria Bisnis :
Yaitu kriteria yang disusun berdasarkan jenis usaha dari emiten : kehalalan baik
karena Zat ( produk ) nya maupun prosesnya.
Kriteria Keuangan :
Dilakukan untuk melihat komposisi dari Pendapatan dan Sumber Pembiayaan
Emiten ( Halal / Non Halal ).
Seleksi Kedua :
Prinsip Mudharabah
Kepada pemilik diberi imbalan berupa Bagi Hasil
Pada Lemb Keu Konvensional = Reksadana ( Mutual Fund )
Peranan Bank sebagai Fund Manager ( Pengeloloa Dana )
2. Deposito Mudharabah
Kepada deposan diberikan imbalan keuntungan yang telah ditetapkan sejak awal / akad
B. 2 . BASIS NILAI LEBIH ( MARK UP BASED )
Prinsip Wadiah
Merupakan perjanjian antara pemilik dana / barang dengan Bank sebagai Penyimpan
Bank sebagai Pihak Penyimpan akan memelihara dan menjaga keselamatan dana / barang yang dititipkan
pemiliknya..
Ada 2 jenis Al Wadiah :
Bank sebagai Pihak Penyimpan / Pengelola atas seizin atau tidak seizin pemilik dana /barang dapat
menggunakan titipannya tersebut. Rekening Giro ( Current Account )
Bank bertanggung -jawab atas kerusakan / kehilangan barang / dana yang dititipkan.
Pihak Pemilik Dana / Barang ( penitip ) diberikan imbalan / keuntungan yang ditetapkan sejak awal / Akad.
Bank dapat memungut biaya pemeliharaan rekening Giro.
Pemberian dana oleh Dalam hal ini bank Penerima Dana ( Bank Bank dalam hal
seseorang, sdgkn menerima dana dari sbg Mudharib ) bebas menggunakan dana dari
pengelolaan usaha masyarakat untuk kmdn untuk menggunakan dana pemilik dana sesuai
dilakukan oleh seseorang / dipergunakan dalam tanpa ada persyaratan- dengan syarat-syarat yang
badan hukum bentuk mudharabah persyaratan tertentu dari ditentukan pemilik dana
pemilik dana.
Produk-Produk Pasiva ( SIMPANAN )
2. Biaya Penitipan
4. Penyaluran
Dana Titipan
3. BH
Nasabah Pengguna
Dana
B.3. Basis Tujuan-Tujuan Sosial
Jenis Produknya :
1. Tabungan Haji
Merupakan tabungan yang di-akumulasikan pemilik dana pada Bank Syariah untuk tujuan dapat menunaikan
ibadah haji di masa yang akan datang.
2. Rekening Zakat
o Merupakan rekening dana zakat / infaq dan sodaqoh yang ditujukan untuk perbaikan dan peningkatan
kesejahtreraan kelompok masyarakat yang tidak mampu.
o Bank hanya sebagai penghimpun dan penyalur ZIS.
Sesi 3
Prinsip-Prinsip Dasar Operasional Bank Syariah
Sumber Dana :
Penyaluran Dana
Giro Wadiah (Pembiayaan) :
Tabungan
Mudarabah Pooling Jual Beli :
Deposito Mudh. Dana Murabahah Angsuran
Ekuitas Murabahah Tunai
Profit
Pinjaman/BLBI Distribusi
Bagi Hasil : Profit
Murabahah
Musyarakah Bagi Hasil
Sewa Beli :
Ijarah Bai Ut Taakjiri
Porsi Nasabah
Jasa-Jasa Bank :
%001
Transfer Uang Porsi Bank
Inkaso
Garansi Bank Fee Base
Ekspor Impor, dll Income
Manajemen Risiko
Manajemen Bank identik dengan manajemen risiko. Bank membentuk komite Manajemen Risiko
yang berperan mendorong penerapan manajemen risiko efektif.
Pengelolaan Manajemen risiko di bank dilaksanakan berdasarkan prinsip Segregasi tugas ( Segregation
of duty ) yang jelas.
Segregasi tugas adalah satuan kerja pengambil risiko ( risk taking unit ),Satuan
pendukung ( supporting unit ) dan satuan manajemen risiko ( risk management unit ).
Untuk mengukur Risiko Kualitatif , bank telah mengembangkan parameter dan bobot risiko dalam
mengkonversi data kualitatif menjadi data kuantitatif
Hasilnya dilaporkan melalui penyusunan Profil risiko secara triwulanan untuk menggambarkan
seluruh risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis bank.
dan pemantauan
RISIKO KREDIT / PEMBIAYAAN : kuantitatif dan kualitatif
Pengukuran dan pemantauan dilakukan dari tahap sebelum penyaluran kredit / pembiayaan
dilaksanakan.
Tahap Proses Analisa Pembiayaan
Tahap setelah proses penyaluran pembiayaan dilaksanakan
Tujuannya :
Untuk memastkan kemungkinan kerugian seminimal mungkin dari tidak dibayarnya pinjaman
/ pembiayaan yang disalurkan, baik untuk debitur individual maupun secara keseluruhan.
Dalam rangka menerapkan prinsip pembiayaan yang sehat, bank menerapkan prinsip Four Eyes
Principle .
Implementasinya :
o Independensi unit kerja reviewer pembiayaan untuk mendukung kualitas analisa pemberian
pembiayaan yang komprehensif.
o Pembentukan Satuan Kerja Khusus Penanganan Pembiayaan Bermasalah.
RISIKO PASAR
o Risiko yang timbul karena transaksi Valas,
o Tidak memiliki eksposur pembiayaan ,
o Penempatan dana dalam bentuk valas
RISIKO LIKUIDITAS
o Mengelola risiko yang kemungkinan timbul akibat adanya mismatch funding ( maturity gap
antara asset bank yang didanai oleh dana jangka panjang dengan jangka pendek ).
o Memenuhi kewajiban yang jatuh tempo.
o Menjaga tingkat likuiditas yang optimal
o Memperbaiki struktur pendanaan dan pembiayaan dengan mengurangi tingkat konsentrasi
terhadap nasabah maupun produk tertentu.
o Memelihara akses bank ke pasar uang, antara lain perolehan dan pemberian credit line dari dan
untuk bank lain.
o Monitoring terhadap Rasio Pembiayaan terhadap Dana Pihak Ketiga ( Financing to deposit
ratio ), Rasio Kewajban antar bank dan kewajiban jatuh tempo.
RISIKO OPERASIONAL
Didukung oleh semua pihak untuk menghindari risiko operasional yang siginifikan.
Dilakukan mulai dari disusunnya Laporan risiko operasional dari unit bisnis yang akan
dikembangkan secara bertahap menjadi self assesment yang akan menjadi dasar terhadap
penilaian risiko operasional dan risiko lainnya sebagai upaya bank dalam menerapkan
pengelolaan risiko operasional menuju penggunaan pendekatan yang lebih advanced.
RISIKO HUKUM
Risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis dalam menjalankan bisnis,
antara lain :
Adanya tuntutan hukum
Ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau
Kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan
agunan yang tidak sempurna.
Bank mengelola risiko hukum dengan memastikan seluruh aktifitas dan hubungan kegiatan usaha
bank dengan pihak ketiga didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi
kepentingan bank dari segi hukum.
RISIKO REPUTASI :
Risiko yang disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha bank , atau
persepsi negatif terhadap bank.
Bank mengelola risiko reputasi dengan memastikan kesesuaian antara aktivitas kegiatan usaha bank
bersama-sama dengan aktivitas lain sehingga reputasi bank tetap terjaga.
RISIKO STRATEJIK :
Risiko yang disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi bank yang tidak tepat,
pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat, atau kurang responsifnya bank terhadap perubahan
lingkungan eksternal.
Bank mengelola risiko stratejik melalui proses pertimbangan dan pengambilan keputusan setiap
kebijakan stratejik secara kolektif dan komprehensif oleh Direksi dan Komite komite yang dibentuk.
RISIKO KEPATUHAN
Risiko yang disebabkan bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-
undangan dan ketentuan lain yang berlaku.
Bank mengelola risiko kepatuhan dengan melakukan penelaahan secara komprehensif untuk
memastikan kesesuaian kebijakan SOP ( Standar Operation Procedure ) serta pengembangan
produk baru dengan peraturan eksternal.
Complience Group juga melakukan pengkajian sistem dan prosedur terhadap rencana kebijakan dan
rancangan keputusan dalam rangka mencegah penyimpangan terhadap perundang-undangan
yang berlaku. Contoh : pelampauan BMPK terhadap nasabah peminjam.
Bank melakukan :
o Mendukung Penerapan GCG melalui self assesment.
o Pemantauan prinsip kehati-hatian ( CAR, BMPK, Pemenuhan terhadap aspek syariah untuk bank
syraiah ).
o Pelaporan tugas kepatuhan untuk kepentingan internal & eksternal.
o Menyusun pedoman kerja kepatuhan dan tata tertib kerja tmsk untuk DPS. ( untuk bank syariah ).
o Melakukan penerapan anti pencucian uang / pencegahan pendanaan teroris.
Latihan Untuk Didiskusikan :
Asumsi Data-data sebagai berikut :
Total aset netto Rp. 1.930 milyar
Total Penghimpunan dana pihak ketiga Rp. 1.322 milyar
Total Pembiayaan yang diberikan Rp. 1.603 milyar
laba sebelum pajak Rp. 7,7 milyar
Apa artinya dan berikan persepsinya ( sesuai ketentuan yang berlaku dalam penilaian indikator
keuangan bank ) apabila :
BOPO 90,33 %
ROA 0,72 %
ROE 1,62 %
NPF Gross 1,80 %
FDR 121,31 %
CAR 31,39 %
Perbankan Syariah
Esensi perbankan syariah adalah menegakkan praktik ekonomi berkeadilan dan kesetaraan serta nilai-nilai
kebaikan.
Sasaran jenis usaha - untuk pembiayaan / kredit bank ( syariah ) : pasar usaha mikro , kecil dan
menengah ( umkm ) , perdagangan, pertanian , nelayan , usaha jasa restoran, bengkel, transportasi, dll
Para pelaku ekonomi syariah masih menghadapi tantangan yg berat untuk menanamkan prinsip syariah.
Segmentasi pasar ekonomi syariah adalah tidak hanya kepada kalangan muslim saja tetapi juga non muslim.
Ekonomi syariah bersifat universal seperti : keadilan, transparansi, kejujuran, maju dan sejahtera bersama.
Contoh :
Dalam akad transaksi bai as-salam :
Seorang petani memerlukan biaya pengolahan lahan 1 ha sawah = rp. 2 juta.
Bantuan pembiayaan dari bank sebesar rp. 2 juta dgn jangka waktu 4 bulan.
Pelunasan pembiayaan setelah jatuh waktu ( 4 bulan ) .
Hasil panen diperoleh 2 ton, dan dengan persetujuan phak bank, hasil panen dijual kepada phak lain
seharga misalnya rp. 1.500 / kg.
Bank setuju akan memperoleh keuntungan rp. 300./ Kg.
Total pendapatan nasabah dari hasil panen = rp. 1500 x 2.000 KG = rp. 3.000.000
Total keuntungan untuk bank = rp. 300 / kg x 2000 kg = rp. 600.000
Sisa hasil panen = rp. 2.400.000
KONSEP EKONOMI ISLAM
Konsep Perbankan Syariah merupakan bagian integral dengan konsep / sistem ekonomi / keuangan syariah atau
ekonomi Islam.
Ekonomi Islam lahir disebabkan oleh 2 faktor yaitu :
o Ajaran agama yg melarang riba dan menganjurkan sodaqoh
o Timbulnya surplus dolar dari negara-negara penghasil minyak ( Opec / Timur Tengah dan negara Islam ) lainnya
dimana mereka memnbutuhkan institusi keuangan islam i untuk menyimpan dana mereka.
Demokrasi ekonomi
Adalah kegiatan ekonomi syariah yang mengandung nilai keadilan, kebersamaan dan kemanfaatan .
PRINSIP DAN KARAKTER PELAKU EKONOMI KONVENSIONAL
Mengacu kepada postulat Adam Smith : bhw kebutuhan manusia unlimitted dihadapkan kepada sumber-sumber
( resources ) yg terbatas.
o Kondisi demikian kemudian lahir dan bekembang kondisi keserakahan ( greed ), pemusatan kekayaan dan
modal, penimbunan ( hoardng ) dll.
Mrpkn kegiatan penarikan dana atau 1. Prinsip Jual Beli ( Bai) : a. Al Wakalah :
penghimounan dana dari masyarakat dlm Bai Al Mrabahah : transaksi j.b. Barang Pemberian kuasa dari nasabah kpd bank
bentuk Simpanan dan Investasi dgn tambahan keuntungan yg disepakati. untuk mewakili dirinya melakukan
berdasarkan prinsip syariah. Bai AS-Salam : pembelian suatu barang pekerjaan atau jasa tertentu, seperti
Prinsip Operasional Syariah dalam Yg penyerahannya dilakukan di kmdn hari, pembukaan L/C , Inkaso dan transfer
Penghimpuna n Dana adalah Prinsip Al sdgkn paymentnya dilakukan cash uang.
Wadaiah dan Al Mudharabah. dimuka.
Bai Al-Istihna : kontrak penjualan
angtara pembeli dan produsen dg
payment dimuka ( cash, cicilan /
ditangguhkan ).
Prinsip Al Wadiah : 2. Prinsip Bagi Hasil b. Al Hawalah
Titipan mjurni dr nasabah kpd bank atau Al Mudharabah : perj. ksm antara 2/3 Pengalihan hutang dari debitur kpd orang
pihak lain yg harus dijaga dan phk, dimana salah satu phk menyediakan lain yg menanggungnya. ( Factoring )
dikembalikan kpd penitip ( penabung ). dana dan pihak lainnya menyediakan c. Al Kafalah :
Contoh : Giro dan Tabungan tenaga/skill. Pemberian garansi /jaminan oleh bank (
Al Musyarakah : perj. Antara para pemilik penangung ) kpd phk ketiga (bowheer) untuk
menanggung kpd phk kedua jika wanprestsi
modal pd suatu usaha tertentu., dgn perj.
Keuntungan sesuiai nisbah yg disepakati.
Prinsip Al Mudharabah : Prinsip Sewa Menyewa : d. Al Rahn :
Perjanjian antara Penanam Dana dgnm Al Ijarah : perj. Sewa dgn pemindahan Gadai : penyerashan barang /harta oleh
Pengelola Dana untuk melakukan usaha hak kepemilikan atas brg yg disewa. peminjam sbg jaminan kpd pihak pemberi
tertentu, dengan pembagianm Al Ijarah Al Muntahiya bit tamlik : pinjaman ( bank /Lkbb lainnya )
keuntungan antara kedua belah pihak kombinansi sewa dg jual beli ( bank dgn
berdasarkan nisbah yg telah disepakati nsbh sbg penyewa) . Penyewa pd akhir
sebelumnya. Contoh : Tabungan dan Dep. akad diberi hak utk membeli. Disebut
Sale and Leaseback.
Prinsip Pinjam Meminjam Kegiatan Usasha Lain
Prinsip pinman meminjam berdasarkan Bank Syariah
Qardh. Antara Bank dndn pihak peminjam Melakukan usaha lain yg ditentukan oleh
dimana pembahyaran kembalinya sekaligus Bank Indonesia.
atau dg di cicil sesuai dgn jk waktu yg
ditentukan
C. LAYANAN JASA-JASA BANK SYARIAH
BANK GARANSI ( JAMINAN BANK ) - PRINSIP AL KAFALAH - DALAM PELAKSANAAN PROYEK / PEMENUHAN KEWAJIBAN
KEPADA PIHAK KETIGA.
SAFE DEPOSIT BOX - PRINSIP AL WADIAH YAD AMANAH ( TITIP MURNI ) , DIMANA DPT SEWA / FEE SBG
IMBALANNYA.
PENERBITAN LETTER OF CREDIT ( L/C LUAR NEGERI DAN L/C DOMESTIK ATAU SKBDN ) :
o PRINSIP AL WAKALAH : NSBH MELAKUKAN STORJAM 100% DGN PRINSIP AL WADIAH , BANK
MEMUNGUT FEE SBG IMBALANNYA.
o PRINSIP MUSYARAKAH : BANK DAN NSBH SEPAKAT BUKA L/C UTK BELI BARANG DGN PRINSIP BAGI HASIL .
NSBH MELAKUKAN STORJAM SEBESAR % TERTENTU BERDASARKAN AL WADIAH. BANK DAPAT FEE SBG IMBALANNYA.
o PRINSIP MURABAHAH : NSBH DPR FASILITAS DARI BANK UTK BUKA L/C UNTUK BELI BARANG DGN POLA BAGI HASIL
KEUNTUNGAN . NSBH TIDAK MELAKUKAN STRORJAM.
BANK DAPAT FEE ATAS PEMBERAN FASILITAS TSB. DAN BAGI HASIL KEUNTUNGAN .
KLIRING / RTGS
HUBUNGAN BANK DENGAN NASABAH
GIRO WADIAH :
Saldo rata-rata giro Tn. A pada bulan januari 2013 sebesar Rp. 1.000.000
Bonus diberikan kpd nasabah 25 %
Total keuntungan yg diperoleh bank dari giro wadiah rp. 6.000.000
Total saldo rata-rata dana giro di bank syariah utk bulan januari 2013 Rp. 200.000.000
Bonus yang dibayarkan kepada nasabah giro :
Rp. 1.000.000
X Rp. 6.000.000 x 25 % = Rp. 7.500 ( sblm pajak )
Rp. 200.000.000
Nominal simp. Tab / dep / giro ( saldo rata2 ) Jangka waktu ( utk deposito )
Bank syariah memberi bagi hasil kepada investor ( Semua bunga yg diberikan kepada deposan menjadi
deposito ) dgn pendekatan fdr (financing to deposit ratio ) beban biaya langsung.
Yaitu mempertimbangkan antara dana pihak ketiga dan
pembiayaan yg diberikan.
LFR mencerminkan aspek keseimbangan, dan keadilan Tanpa memperhitungkan brp pendapatan yg dpt
karena bank benar-benar membagikan hasil riil dari dihasilkan bank dari dana yg dihimpun.
pengelolaan dana oleh bank kpd penyimpan dana ( giro,
tab atau deposito ).
Konsekuensinya bank harus menambahi bila bunga dari
peminjam ternyata < dibandingkan dengan kewajiban
bunga simpanan ke deposan. Dikenal dgn negative
spread atau rugi.
KONSEP PERBANKAN SYARIAH DI ERA PASAR GLOBAL
Konsep perbankan syariah merupakan sebuah konsep perbankan yang dapat memenuhi kebutuhan bermacam-
macam dilengkapi dengan teknologi maju.
Konsep pengenalan bank syariah tidak hanya / tidak lagi pendekatan akad tetapi lebih kepada kebutuhan.
Misalnya :
Kebutuhan KPR ( KPR/PPR = pembiayaan pemilikan rumah ) dimana didalamnya pakai akad seperti :
Ijarah Muntahiya Bittamlik.
Musyarakah Muntanaqisah.
Murabahah
Konsep Syariah banking ( universal banking ) kebutuhan nasabahnya yang harus dipahami dan dipenuhi secara
baik.
Pendekatan Perbankan Syariah : aspek spritual, lebih rasional dan inklusif seperti masalah branding,
posisioning dan diffrentiation produk / jasa nya yg unik yg didukung dengan SDM Syariah profesional,
berintegritas, beretika islam dan bermoral baik, serta didukung teknologi informasi yang canggih.
Layanan Perbankan Syariah pada pembiayaan konsumer dan pembiayaan produktif seperti : UMKM
Perbankan Syariah harus mampu menjawab kebutuhan nasabah dengan berbagai produk keuangan syariahnya.
MENGENAL KONSEP / MODEL PRAKTIK
GRAMEEN BANK DARI PAKISTAN
DI INDONESIA ?
BERTOLAK BELAKANG DENGAN KEBIASAAN PRAKTIK PERBANKAN KONVENSIONAL MAUPUN SYARIAH, YG
CENDERUNG MENGENAKAN BUNGA MAUPUN MARGIN YG TINGGI BAGI USAHA KECIL PRODUKTIF SEKTOR RIIL,
KARENA DIANGGAP TIDAK ATAU KURANG BANKABLE DAN BERISIKO TINGGI.
KEBIJAKAN & STRATEGI MANAJEMEN BANK
SEBUAH KONSEP
Biaya Provisi Ada, besarnya 1 % plus biaya adm. Rp. Tidak ada , tapi mengenakan biaya
300.000,- administrasi diatas 1 %, misalnya 1,4 %.
Angsuran Tingkat suku bunga bertubah-ubah Fixed, sampai selesai masa angsuran sesuai
mengikuti tingkat suku bunga bank . kesepakatan.
Penalti Ada, jika pembayaran break ditengah jalan. Tidak ada, karena harga sudah ditetapka
dari awal.
Sertifikat Digabung di sertifikat utama Dipecah dari sertifikat utama sejak akad.
Simulasi KPR :
Harga Rumah Rp. 500 juta, Jangka waktu 15 tahu ( 180 bulan) , Uang Muka 20 % ( Rp. 100 juta. Bunga
Konvrensional 9,50 % , Margin (Syariah ) 12,5 % per annum
Skema Konvensional
Pokok Utang = Rp. 400 juta
Harga tentatif = Rp. 400 juta x 9,50 % x 180 = Rp. 684 juta .
Angsuran = Rp. 684 juta : 180 = Rp. 3,8 juta ( menyesuaikan bunga pasar )
Pembayaran Pertama = Rp. 100 juta ( Uang Muka )
Biaya Notaris :
o P.K. = Rp. 400.000
o APHT = Rp. 1.750.000
o AJB & BN = Rp. 3.750.000 Skema Syariah :
o Cek Sertifikat = Rp. 150.000
Asuransi : Pokok Utang = Rp. 400 juta
Jiwa = Rp. 3.706.000 Harga Fixed = Rp. 400 juta x 12,5%x 15 = Rp. 750 juta
Kebakaran = Rp. 2.165.000 Angsuran = Rp. 750 juta : 180
= Rp. 4,2 juta / bulan
Provisi = Rp. 400.000
Administrasi = Rp. 300.000
Biaya Apraisal = Rp. 561.224
Total = Rp. 116.782.224