Anda di halaman 1dari 5

r  


 


c 
 


Seperti tercantum dalam undang -undang no. 10 tahun 1998 salah satu fungsi bank
adalah sebagai memperlancar lalu lintas pembayaran. Dalam aktivitasnya memberikan
layanan lalu lintas pembayaran tentunya bank harus mencari keuntungan. Hal ini sesuai
dengan fungsi bank sebagai lembaga bisnis. Jadi, bagaimana bank dapat memperoleh
keuntungan dari kegiatan yang satu ini? Jawabannya sederhana, bank cukup
mengenakan biaya bagi nasabah yang memakai layanan jasa lalu lintas pembayaran
bank. Penghasilan ini masuk dala m salah satu pos pendapatan bank yang disebut dengan
ë  


Pengertian ë    
menurut kasmir (2001:109) adalah ë    

adalah keuntungan yang didapat dari transaksi yang diberikan dalam jasa -jasa bank
lainnya atau selain   . Dalam PSAK no.31 Bab I huruf A angka 03 dijelaskan
bahwa dalam operasinnya bank melakukan penanaman dalam aktiva produktif seperti
kredit dan surat-surat berharga juga diberikan memberikan komitmen dan jasa-jasa lain
yang digolongkan sebagai ë     tau  ëë   .

Karena pengertian ë  


merupakan pendapatan operasional non bunga
maka unsur-unsur pendapatan operasional yang masuk kedalamnya adalah:

a. Pendapatan komisi dan provisi

Pengertian Provisi dan Komisi menurut Pedoman Standar akuntansi Perbankan


Indonesia (PAPI) Bab VIII mengenai pendapatan dan beban (1992:77) adalah ³Komisi
adalah imbalan yang diperhitungkan atau diterima atas pemberian jasa tertentu
dalam pelaksanaan transaksi, sedangkan Provisi adalah imbalan yang
diperhitungkan bank sehubungan dengan jasa yang diberikan untuk pelaksanaan
suatu transaksi´ .
·ang dimasukan kedalam rekening ini adalah provisi dan komisi yang
dipungut atau diterima bank dari berbagai jasa keuangan yang telah diberikan
seperti provisi kredit, provisi transfer, komisi pembelian atau penjualan efek -efek
dan lainnya.

b. Pendapatan dari hasil transaksi valuta asing atau devisa

Pengertian Pendapatan transaksi valuta asing menurut Lapoliwa atau

kuswandi dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Perbankan(2000:269)

Pendapatan yang timbul dari transaksi valas lazimnya berasal dari selisih kurs.

Selisih kurs ini akan dimasukan kedalam pos pendapatan dalam laporan rugi laba.

Laba atau rugi yang timbul dari transaksi valas harus diakui sebagai pendapatan

atau beban dalam perhitungan laba rugi tahun berjalan.

c. Pendapatan operasional lainnya

Menurut Lapoliwa atau Kuswandi dalam buku Akuntansi Perbankan Pendapatan


Operasional (2000:270) adalah: ³Pendapatan Operasional adalah pendapatan yang
timbul dari kegiatan utama bisnis bank, yang termasuk kedalam pendapatan
operasioanl lainn ya adalah penerimaan deviden dari anak perusahaan atau
penyertaan saham laba rugi penjualan surat berharga pasar modal dll´.

Jadi inkaso merupakan salah satu dari produk ë    


 karena inkaso
terdapat pada unsur-unsur diatas. Berikut ini adalah uraian dari ikanso.

—     

Menurut Lukman Dendawijaya dalam bukunya yang berjudul Manajemen Perbankan


(2001:29)         
  


       
        


 

  
pengertian lain inkaso adalah pemberian kuasa pada bank oleh
perusahaan/perorangan untuk menagihka n, atau meminta persetujuan pembayaran
(akseptasi) atau menyerahkan begitu saja kepada pihak yang bersangkutan (tertarik)
ditempat lain (dalam/luar negeri) atas surat -surat berharga, dalam rupiah atau valuta
asing.

Jadi Inkaso merupakan kegiatan jasa bank untuk melakukan amanat dari pihak ke
tiga berupa penagihan sejumlah uang kepada seseorang atau badan tertentu dikota lain
yang telah ditunjuk oleh si pemberi amanat. Atau lebih singkatnya adalah proses kliring
antar kota, baik dalam negeri maupun luar negeri.

Sebagai imbalan jasa atas jasa tersebut bia sanya bank menerapkan sejumlah tarif
atau ë tertentu kepada nasabah atau calon nasabahnya. Tarif tersebut dalam dunia
perbankan disebut dengan biaya inkaso.

Warkat-warkat yang digunakan dalam inkaso yaitu:

a. Cek
b. Bilyet Giro
c. Wesel
d. Kuitansi
e. Surat Aksep
f. Deviden
g. Kupon
h. Nota-nota tagihan lainnya

0   c 




Tidak semua warkat yang diterbitkan oleh bank dapat dimasukan dalam kegiatan
inkaso. Warkat yang dapat dinkasokan terdiri dari:

a. Warkat inkaso tanpa lampiran


·aitu jika surat-surat berharga yang diinkasokan itu tidak disertai dokumen -dokumen
yang mewakili barang, seperti cek, bilyet giro, wesel dan surat berharga lainnya.
b. Warkat inkaso dengan lampiran
·aitu jika surat-surat yang diinkasokan itu diesrtai (dilampiri) dengan dokumen -
dokumen lain yang mewakili barang dagangan, seperti kuitansi, faktur, polis asuransi
dan dokumen-dokumen penting.

Inkaso dilakukan antar cabang dari bank yang sama atau bank lain dimana inkaso
dilakukan melalui cabang bank sendiri yang beralokasi pada kota yang s ama dengan
bank tertarik, dalam proses inkaso akan tercipta hubungan antar kantor antara
cabang pemberi amanat dan cabang penerima amanat yang akan langsung
menghubungi bank tertarik.

Inkaso tidak dilakukan pada kota yang sama, karena warkat dari bank lai n yang
beralokasi dalam kota yang sama cukup dilakukan melalui kliring. Keuntungan bagi
bank yang melakukan kegiatan inkaso keluar adalah sebagai sumber untuk
meningkatkan pendapatan bank dalam bentuk komisi dan pengendapan dan sebagai
cara untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan pangsa pasar.

Jenis yang lain



a. Inkaso keluar

Merupakan kegiatan untuk menagih suatu warkat yang telah diterbitkan oleh
nasabah bank lain. Disini bank menerima amana dari nasabahnya sendiri untuk
menagih warkat tersebut kepada seseorang nasabah bank lain dikota lain.

b. Inkaso masuk

Merupakan kegiatan yang masuk atas warkat yang telah diterbitkan oleh nasabah
sendiri. Dalam kegiatan inkaso masuk bank hanya memeriksa kecukupan dari
nasabahnya yang telah menerbitkan warkat pada pihak ketiga.
^   

a. Nasabah pengirim tidak perlu menagih sendiri atau mendatangani sendiri pihak yang
ditagih, yang berada ditempat lain, cukup dengan menyerahkan surat tagihan
tersebut kepada bank
b. Nasabah dapat menghemat tenaga dan biaya ser ta keamanan pun terjamin
c. Lebih bonafit dan nasabah memiliki reputasi yang lebih jelas
d. Membantu lebih efektif dan efisien dalam penyelesaian tagihan antar kota

Contoh inkaso :

seorang nasabah bank X di Semarang, menyerahakan giro yang diterbitkan oleh seorang
nasabah bank · di Surabaya sebesar Rp 45.000.000, - untuk ditagihkan ke cabang
Surabaya dan hasilnya agar dikreditkan kedalam rekeningnya. Ko misi ditetapkan RP
0,25%.
Pada saat menerima inkaso ke cabang Surabaya Bank Xsemarang akan membukukan :

K : Rekening Administratif Rupiah

Warkat inkaso yang diterima«««««««««Rp 45.000.000, -

Apabila seminggu kemudian diterima berita perkawat bahwa inkaso dinyatakan berhasil.
Dan untuk itu kepada nasabah dikenakan ongkos kawat s ebesar Rp 10.000,-
oleh bank X cabang Semarang akan dibukukan sebagai berikut :

D : Rekening Administratif Rupiah

Warkat inkaso yang diterima«««««««««.Rp 45.000.000, -

D : RAK Cabang Surabaya«««««««««...Rp 45.000.000, -


K : Giro TN. ««««««««««««««««.Rp 44.877.500, -
K : Pendapatan Komisi Inkaso«««««««.....Rp 122.500,-
K : Pendapatan Ongkos Kwat«««««««......Rp 10.000, -
Hasil inkaso tersebut langsung dibukukan kedalam rekening nasabah, setelah inkaso
dinyatakan berhasil.

Anda mungkin juga menyukai