Disusun Oleh :
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Sukorejo, 5 Juli
2022
1
Mokh Rahul AL Aziz
2
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................................................
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
diteliti. Penelitian ini lebih memfokuskan pada proses pengirimian barang
yang berjalan di JNE.
5
BAB 2
PEMBAHASAN
6
Pada tahun 1991, JNE memperluas jaringan internasional dengan
bergabung sebagai anggota asosiasi perusahaan-perusahaan kurir beberapa
negara Asia (ACCA) yang bermakas di Hong Kong yang kemudian memberi
kesempatan kepada JNE untuk mengembangkan wilayah antaran sampai ke
seluruh dunia.
Karena persaingannya di pasar domestik, JNE juga memusatkan
memperluas jaringan domestik. Dengan jaringan domestiknya TiKi dan
namanya, JNE mendapat keuntungan persaingan dalam pasar domestik. JNE
juga memperluas pelayanannya dengan logistik dan distribusi.
Selama bertahun-tahun TiKi dan JNE berkembang dan menjadi dua
perusahaan yang punya arah masing-masing. Karena ini kedua perusahaan
tersebut menjadi saingan. Akhirnya JNE menjadi perusahaan diri sendiri
dengan manajemen sendiri. JNE membuat logo sendiri yang membedakannya
dari TiKi. JNE membeli gedung pada tahun 2002 dan mendirikan JNE
Operations Sorting Center. Kemudian pada tahun 2004 JNE membeli gedung
7
puluhan surat pembaca di Kaskus, Detik dan Kompas yang isinya mayoritas
mempertanyakan tentang status nasib barang kiriman mereka.
Dilema ini sebenarnya menarik karena mungkin sebagian dari
pelanggan JNE belum terlalu paham mengenai proses pengiriman barang JNE
dari awal sampai akhir sehingga akan menimbulkan keraguan dan
ketidakpastian. Disini saya akan menjadi pihak netral dan sedetail mungkin
menjelaskan mengenai proses pengiriman barang JNE.
Sebelum kita masuk ke proes pengiriman barang JNE, kita terlebih
dulu harus tahu layanan paket apa yang kita gunakan. Saat ini JNE
menawarkan 3+1 paket populer untuk para pelanggannya antara lain,
8
3. OKE (Ekonomi)
Pengiriman memiliki estimasi waktu
4-7 hari kerja. Kelemahannya ada
pada waktu sampainya barang
karena terlalu lama. Namun tarif
jauh lebih murah, sampai sekitar
50% dari paket reguler.
9
penerima. Dari semua tahapan diatas pastilah akan ada keterlambatan (delay)
proses tergantung dari kondisi real di lapangan bukan di sistem JNE. Misalkan
pengirim mengirimkan paket dari sub-agen maka akan ada proses pengantaran
barang dari agen sampai ke kantor cabang JNE dan hal tersebut memerlukan
waktu terlebih jika paket dikirimkan pada waktu sore hari maka kemungkinan
keesokan harinya baru dapat diproses oleh JNE Cabang. Selanjutnya untuk
penerima, jika alamatnya terletak di luar ibukota provinsi atau kabupaten
maka hampir dapat dipastikan barang akan tertahan dulu di kantor cabang atau
agen/perwakilan JNE sebelum didistribusikan.
Ketika kita telah memahami proses alur di atas dan merasa mengapa
pengiriman masih juga terlambat maka bagi para pengirim perlu juga untuk
mengetahui tingkatan kantor JNE karena akan mempengaruhi proses lamanya
barang tersebut sampai ketangan penerima.
10
Sebenarnya dari semua proses pengiriman dari kantor cabang ke
kantor cabang JNE lainnya relatif sangat cepat biasanya sekitar 1 hari barang
sudah sampai karena pengiriman menggunakan jasa angkutan udara. Selama ini
barang lama dikirimkan karena barang tertahan di kantor cabang. Logikanya
adalah jika misalkan ada 3 paket REG yang akan dikirimkan dari kantor cabang
ke agen JNE di kabupaten lain dengan jarak 100 km apakah 3 paket tersebut akan
dikirimkan juga? Tentunya tidak karena akan menunggu paket lainnya yang satu
tujuan dengan agen tersebut untuk menghemat biaya transportasi dan waktu.
Itulah dilema untuk alamat di luar kota.
Selain itu pertimbangkan juga terdapat pada loading kerja para
karyawan JNE Pusat dan Cabang. Dalam 1 hari kerja saja untuk cabang besar
proses inbound dan outbound pengiriman bisa berlangsung puluhan kali. Bagi
sebagian orang, pengiriman paket sampai ke depan pintu rumah memang harus
11
namun jika keadaan mendesak tidak salahnya kita mendatangi kantor cabang atau
agen untuk mengambil sendiri paket tersebut. Karena pada umumnya kebanyakan
paket kiriman menumpuk di warehouse (gudang) JNE Cabang.
Bagi para pengirim sebelum melakukan komplain harap dilihat jadwal
pengiriman barang JNE, apakah kita masuk ke pengiriman pertama atau kedua?
Pengiriman pertama biasanya dilakukan pukul 15:00 WIB di mana semua barang
yang diterima di bawah jam tersebut akan dikirimkan pada hari itu juga.
Pengiriman kedua dilakukan pada pukul 23:00 WIB di mana estimasi barang akan
sampai ke tujuan berikutnya leesokan harinya dan pengiriman kedua ini yang
sering dikomplain oleh para pelanggan. Pengiriman barang tersebut (manifested)
dilakukan dari kantor cabang. Perhatikan juga jam-jam pick-up jika anda
mengirimkan dari agen atau sub agen JNE. Salah satu solusi untuk dapat terus
melacak status pengiriman kita adalah dengan cek Airway Bill (AWB)/e-Connote
kita. Pastikan data terinput secara benar dan tidak ada misroute (untuk sebagian
kasus antara data di paket kiriman dan AWB online terkadang berbeda). JNE
selalu melihat alamat pada paket atau transkrip AWB milik pengirim dan tidak
selalu data AWB yang ada di sistem. Untuk lebih jelasnya berikut detail
keterangan status pengiriman JNE yang ada di situs online-nya,
Status Keterangan
12
barang tersebut.
13
atau saling membutuhkan. Tanpa adanya jasa pengiriman barang, maka jangkauan
atau market share dari bisnis online akan terasa sempit. Bisnis online yang tidak
mengandalkan jasa pengiriman barang maka tidak dapat memperluas
jangkauannya hingga ke luar wilayahnya. Hanya dapat melakukan COD (Cash On
Delivery) di wilayah yang dapat dijangkaunya. Namun dengan adanya jasa
pengiriman barang, maka dengan mudah untuk mengirim barang ke luar wilayah
domisili bisnis online milik kita.
Begitupun perusahaan jasa pengiriman barang membutuhkan aktivitas
pengiriman dari bisnis online. Barang yang dikirim biasanya bervolume relatif
kecil dan mudah ditempatkan. Dengan bisnis online yang semakin maju dan
berkembang, aktivitas pengiriman barangpun juga semakin ramai dan menambah
benefit perusahaan itu sendiri.
14
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kritik
1. Kualitas layanan jasa pengiriman barang yang terkadang tidak
bersahabat. Terutama pada Agen dan Sub-Agen. Mulai dari
kenyamanan tempat, kualitas dalam melayani konsumen (pengirim
barang), hingga sistem yang terkadang sering mengalami error atau
ketidak lengkapan data.
2. Kurir yang terkadang sering bertindak tidak sesuai prosedur.
Contohnya, ketika rumah kosong barang akan ditaruh di teras rumah
tanpa ada penerimanya. Tidak mengabarkan via nomor yang tertera di
data pengirim atau penerima ketika barang sudah sampai namun tidak
ada penerimanya. Bisa disimpulkan terkadang kurir pengantar barang
sering ‘malas’ untuk memberikan informasi yang riskan padahal hal
tersebut dapat beresiko bagi pengirim, penerima, maupun kurir itu
sendiri apabila dilaporkan.
3.1 Saran
1. Jasa pengiriman barang harus mengetahui kualitas pelayanan sampai
yang paling dekat dengan konsumen. SOP yang sudah dibuat harus
dipastikan dimengerti oleh semua pihak yang terlibat dalam
perusahaan pelayanan jasa tersebut. Apabila ada yang melanggar maka
harus secepatnya ditindak lanjuti.
2. Bagi para pengguna jasa layanan pengiriman barang, apabila bila
melihat pelanggaran yang terjadi maka dilaporkan pada bagian kritik
dan saran. Kritik dan saran dilakukan demi pengembangan perusahaan
tersebut nantinya dan kepuasan konsumen sendiri sebagai pelanggan
dan pengguna jasa pengiriman barang.
15
DAFTAR PUSTAKA
Internet/Web : http://id.wikipedia.org/wiki/JNE
Internet/Web : http://dionbarus.com/info-lengkap-proses-pengiriman-barang-jne/
Internet/Web : http://jne.co.id/index.php?mib=pages&id=2008081110525004&lang=IN
16