Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

SISTEM JASA PENGIRIMAN PAKET JNE INDONESIA


Dosen pengampu : Bpk. Taufik Saleh, M.Kom

Disusun Oleh :

1. Mokh Rahul Al Aziz (2020501014)

PRODI ILMU KOMPUTER


FAKULTAS SAINT DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS IBRAHIMY SUKOREJO-SITUBONDO
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat


dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul SISTEM JASA PENGIRIMAN PAKET JNE
INDONESI ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Sistem Masyarakat. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang perkembangan system dan juga perubahan-perubahan system
yang ada dimasyarakat bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Taufiq,


selaku dosen SISTEM MASYARAKAT yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang


telah membagi sebagian pengetahuannya sehingg a saya dapat
menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Sukorejo, 5 Juli
2022

1
Mokh Rahul AL Aziz

2
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................................................

KATA PENGANTAR .................................................................................................................

DAFTAR ISI ...............................................................................................................................

BAB 1 ENDAHULUAN ..............................................................................................................

1.1 Latar belakang ..................................................................................................................


1.2 Batasan masalah ................................................................................................................
1.3 Rumusan masalah ..............................................................................................................
1.4 Tujuan ................................................................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN ...............................................................................................................
2.1 Perusahaan pengirim barang...............................................................................................
2.2 Proses pengiriman barang JNE .........................................................................................

BAB 3 PENUTUP ......................................................................................................................

3.1 Saran ................................................................................................................................


3.2 Kritik ...............................................................................................................................

Daftar Pustaka ...........................................................................................................................

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Jasa pengiriman barang atau jasa ekspedisi kini semakin diminati setiap
harinya oleh kalangan masyarakat di Indonesia, terutama pada zaman yang
canggih ini. Kemajuan teknologi di era globalisasi cenderung membuat
masyarakat menyukai segala seuatu yang mudah dan praktis. Terlebih dalam
hal mengirimkan barang yang menyangkut keterjangkauan wilayah. Jasa
pengiriman akan menjadi solusi bagi mereka yang menyukai kemudahan dan
kepraktisan dalam mengirimkan barang, selain itu jasa pengiriman juga dirasa
sangat efektif dan efisien. Banyaknya masyarakat yang mengirim barang
menjadikan jasa pengiriman sangat penting bagi masyarakat. Jarak antara
pengirim dan penerima semakin tak terbatas dan jarak tersebut dapat
dijembatani oleh jasa pengiriman. Di Indonesia terdapat banyak perusahaan
jasa pengirim yang dipercaya memiliki kualitas mumpuni dengan berbagai
bentuk layanan jasa pengiriman yang memudahkan pelanggan untuk memilih
jasa yang sesuai dengan kebutuhan. Salah satu jasa pengiriman yang diminati
adalah perusahaan PT. TIKI TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR yang
selanjutnya disebut JNE. JNE merupakan perusahaan yang bergerak dalam
bidang kurir ekspres dan logistic yang berkantor pusat di Jakarta. Nama resmi
perusahaan tersebut adalah Tiki Jalur Nugraha Ekakuris (Tiki JNE) yang lebih
dikenal dengan JNE. 2 Sesuai dengan kenyataan, saat ini kebutuhan akan jasa
pengiriman barang sangat penting sehingga kantor JNE yang berpusat di
Jakarta pun mengepakkan sayapnya dan mulai membuka kantor cabang di
berbagai daerah di seluruh pelosok Indonesia.
2.1 Batasan masalah

Pembatasan Masalah Untuk terarahnya dalam


penyusunan makalah ini maka penyusun mengambil batasan masalah yang

4
diteliti. Penelitian ini lebih memfokuskan pada proses pengirimian barang
yang berjalan di JNE.

3.1 Rumusan masalah


Bagaimana sistem pengiriman barang yang yang ada di JNE.
4.1 Tujuan
Adapun tujuan dari disusunnya malakah ini adalah untuk menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai system pengiriman barang yang di JNE sehingga para
konsumen bisa mengetahui proses atau system yang berjalan sehingga dapat
menganalisa kelebihan dan kekurangan yang ada .

5
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Perusahaan pengiriman barang


Penulis mengambil salah satu contoh dari berbagai macam jasa
pengiriman yaitu JNE. JNE merupakan perusahaan pengiriman barang yang
fokus kepada pengiriman di dalam negeri sesuai dengan slogan pada logo
mereka ‘Express Across Nations’. Namun pada awalnya JNE justru
merupakan perusahaan yang fokus di bidang pengiriman barang dari luar ke
dalam negeri.

JNE merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang


pengiriman dan logistik yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Nama resminya
adalah Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (Tiki JNE).
PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir didirikan pada
tanggal 26 November 1990 oleh H. Soeprapto Suparno. Perusahaan ini dirintis
sebagai sebuah divisi dari PT Citra van Titipan Kilat (TiKi) untuk mengurusi
jaringan kurir internasional.
Bermula dengan delapan orang dan kapital 100 juta rupiah, JNE
memulai kegiatan usahanya yang terpusat pada penanganan kegiatan
kepabeanan, impor kiriman barang, dokumen serta pengantarannya dari luar
negeri ke Indonesia.

6
Pada tahun 1991, JNE memperluas jaringan internasional dengan
bergabung sebagai anggota asosiasi perusahaan-perusahaan kurir beberapa
negara Asia (ACCA) yang bermakas di Hong Kong yang kemudian memberi
kesempatan kepada JNE untuk mengembangkan wilayah antaran sampai ke
seluruh dunia.
Karena persaingannya di pasar domestik, JNE juga memusatkan
memperluas jaringan domestik. Dengan jaringan domestiknya TiKi dan
namanya, JNE mendapat keuntungan persaingan dalam pasar domestik. JNE
juga memperluas pelayanannya dengan logistik dan distribusi.
Selama bertahun-tahun TiKi dan JNE berkembang dan menjadi dua
perusahaan yang punya arah masing-masing. Karena ini kedua perusahaan
tersebut menjadi saingan. Akhirnya JNE menjadi perusahaan diri sendiri
dengan manajemen sendiri. JNE membuat logo sendiri yang membedakannya
dari TiKi. JNE membeli gedung pada tahun 2002 dan mendirikan JNE
Operations Sorting Center. Kemudian pada tahun 2004 JNE membeli gedung

untuk dijadikan Kantor Pusat. Dua-duanya berada di Jakarta.


Visi JNE adalah ‘Perusahaan Rantai Pasok Global Terdepan di Dunia’
dan misinya adalah ‘Memberi Pengalaman Terbaik kepada Pelanggan Secara
Konsisten’. Budaya perusahaan yang dibangun adalah jujur, disiplin, tanggung
jawab, dan visioner.

2.2 Proses pengiriman barang JNE


Dari sekian banyak perusahaan pengiriman barang yang terdaftar,
nama JNE sudah sangat terkenal di mindset para pelaku bisnis online di
Indonesia. JNE telah menjelma menjadi tulang punggung (backbone) lalu
lintas barang dagangan antara penjual dan pembeli. Karena itulah banyak juga
pihak yang merasa diuntungkan namun tidak sedikit yang dirugikan. Lihat saja
di Fans Page JNE Facebook, setiap kali ada post terbaru hampir dapat
dipastikan akan ada balasan komentar pelanggan JNE yang merasa tidak puas
atas pelayanan JNE. Atau jika kita browsing lebih lanjut, silahkan lihat juga

7
puluhan surat pembaca di Kaskus, Detik dan Kompas yang isinya mayoritas
mempertanyakan tentang status nasib barang kiriman mereka.
Dilema ini sebenarnya menarik karena mungkin sebagian dari
pelanggan JNE belum terlalu paham mengenai proses pengiriman barang JNE
dari awal sampai akhir sehingga akan menimbulkan keraguan dan
ketidakpastian. Disini saya akan menjadi pihak netral dan sedetail mungkin
menjelaskan mengenai proses pengiriman barang JNE.
Sebelum kita masuk ke proes pengiriman barang JNE, kita terlebih
dulu harus tahu layanan paket apa yang kita gunakan. Saat ini JNE
menawarkan 3+1 paket populer untuk para pelanggannya antara lain,

1. YES (Yakin Esok Sampai) Kiriman barang dari anda akan


sampai keesokan harinya. Namun
menurut informasi yang didapat
bahwa pengiriman ini hanya dapat
dilakukan untuk pulau Sumatera,
Jawab, dan Bali. Tarifnya tentu akan
lebih mahal ketimbang paket
relguler atau yang biasa.
2. REG (Reguler)
Estimasi waktu pengiriman 1-3 hari
kerja. Apabila anda mengirim paket
dari wilayah yang sama dari tempat
anda mengirim (contohnya dari
Jabodetabek ke Jabodetabek), maka
disarankan untuk memakai paket ini
karena lebih hemat ketimbang
menggunakan paket YES. Untuk
tarif, JNE menarifkan Rp8.000,- per-
kg. Tarif juga ditentukan dari
volume barang.

8
3. OKE (Ekonomi)
Pengiriman memiliki estimasi waktu
4-7 hari kerja. Kelemahannya ada
pada waktu sampainya barang
karena terlalu lama. Namun tarif
jauh lebih murah, sampai sekitar
50% dari paket reguler.

4. CTC (City to City)


Ini merupakan pelayanan terbaru
dari JNE. Paket ini melayani
pelayanan pengiriman barang di satu
kota (intra kota).

Setelah mengetahui jenis layanan ada baiknya kita


memahami flow chart atau alur proses pengiriman barang JNE dari agen/sub
agen/counter sampai ke tangan penerima akhir. Berikut adalah alurnya :

Terlihat di flow chart data di atas setidaknya akan ada 6 sampai


dengan 8 tahapan proses pengiriman sampai akhirnya barang tiba di alamat

9
penerima. Dari semua tahapan diatas pastilah akan ada keterlambatan (delay)
proses tergantung dari kondisi real di lapangan bukan di sistem JNE. Misalkan
pengirim mengirimkan paket dari sub-agen maka akan ada proses pengantaran
barang dari agen sampai ke kantor cabang JNE dan hal tersebut memerlukan
waktu terlebih jika paket dikirimkan pada waktu sore hari maka kemungkinan
keesokan harinya baru dapat diproses oleh JNE Cabang. Selanjutnya untuk
penerima, jika alamatnya terletak di luar ibukota provinsi atau kabupaten
maka hampir dapat dipastikan barang akan tertahan dulu di kantor cabang atau
agen/perwakilan JNE sebelum didistribusikan.

Ketika kita telah memahami proses alur di atas dan merasa mengapa
pengiriman masih juga terlambat maka bagi para pengirim perlu juga untuk
mengetahui tingkatan kantor JNE karena akan mempengaruhi proses lamanya
barang tersebut sampai ketangan penerima.

10
Sebenarnya dari semua proses pengiriman dari kantor cabang ke
kantor cabang JNE lainnya relatif sangat cepat biasanya sekitar 1 hari barang
sudah sampai karena pengiriman menggunakan jasa angkutan udara. Selama ini
barang lama dikirimkan karena barang tertahan di kantor cabang. Logikanya
adalah jika misalkan ada 3 paket REG yang akan dikirimkan dari kantor cabang
ke agen JNE di kabupaten lain dengan jarak 100 km apakah 3 paket tersebut akan
dikirimkan juga? Tentunya tidak karena akan menunggu paket lainnya yang satu
tujuan dengan agen tersebut untuk menghemat biaya transportasi dan waktu.
Itulah dilema untuk alamat di luar kota.
Selain itu pertimbangkan juga terdapat pada loading kerja para
karyawan JNE Pusat dan Cabang. Dalam 1 hari kerja saja untuk cabang besar
proses inbound dan outbound pengiriman bisa berlangsung puluhan kali. Bagi
sebagian orang, pengiriman paket sampai ke depan pintu rumah memang harus

11
namun jika keadaan mendesak tidak salahnya kita mendatangi kantor cabang atau
agen untuk mengambil sendiri paket tersebut. Karena pada umumnya kebanyakan
paket kiriman menumpuk di warehouse (gudang) JNE Cabang.
Bagi para pengirim sebelum melakukan komplain harap dilihat jadwal
pengiriman barang JNE, apakah kita masuk ke pengiriman pertama atau kedua?
Pengiriman pertama biasanya dilakukan pukul 15:00 WIB di mana semua barang
yang diterima di bawah jam tersebut akan dikirimkan pada hari itu juga.
Pengiriman kedua dilakukan pada pukul 23:00 WIB di mana estimasi barang akan
sampai ke tujuan berikutnya leesokan harinya dan pengiriman kedua ini yang
sering dikomplain oleh para pelanggan. Pengiriman barang tersebut (manifested)
dilakukan dari kantor cabang. Perhatikan juga jam-jam pick-up jika anda
mengirimkan dari agen atau sub agen JNE. Salah satu solusi untuk dapat terus
melacak status pengiriman kita adalah dengan cek Airway Bill (AWB)/e-Connote
kita. Pastikan data terinput secara benar dan tidak ada misroute (untuk sebagian
kasus antara data di paket kiriman dan AWB online terkadang berbeda). JNE
selalu melihat alamat pada paket atau transkrip AWB milik pengirim dan tidak
selalu data AWB yang ada di sistem. Untuk lebih jelasnya berikut detail
keterangan status pengiriman JNE yang ada di situs online-nya,

Status Keterangan

Manifested Barang baru didaftarkan di kantor JNE


asal pengiriman.

On Process Barang sedang dalam proses


perjalanan atau pengiriman.

On Transit Barang sedang transit di kota tertentu.

Received on Destination Barang sudah sampai di kota tujuan


dan akan dikirimkan ke alamat tujuan.

Delivered Barang sudah sampai ke alamat tujuan


dan biasanya akan ada nama penerima

12
barang tersebut.

Criss Cross Barang yang dikirim tertukar dengan


barang lain.

Cnee Unknown Nama pererima tidak dikenal saat di


antar ke alamat tujuan.

AU to OPS Antar ulang/serah terima dari bagian


undilevery (bagian yang menangani
kiriman bermasalah) ke bagian
operasional untuk dilakukan
pengantaran ulang ke alamat tujuan
yang lebih lengkap dan jelas.

AU (Antar Ulang) Barang diantar ulang karena tidak


sempat terantar pada hari sebelumnya.

Redelivery Antar ulang.

BA (Bad Address) Kiriman yang alamatnya kurang jelas.


Ada kekurangan informasi seperti
RT/RW, No.Rumah, Nomer Telefon
Rumah, dan sebagainya.

MR (Misroute) Salah antar, salah kirim, atau salah


jalur pengiriman.

Closed Once Delivery Attempt Kurir telah datang tetapi rumah


dengan alamat yang dituju tutup atau
kosong.

Hal-hal di atas merupakan keseluruhan dari cara pengiriman, status


pengiriman, dan sistem pengiriman melalui JNE. Hal-hal tersebut harus diketahui
dan dipahami oleh para pelaku bisnis online karena seperti dikatakan di awal
bahwa jasa pengiriman merupakan backbone dari bisnis online itu sendiri.
Selain merupakan kolaborasi, bisnis online dan jasa pengiriman
barang juga merupakan senyawa yang bersatu padu karena saling bermutualisme

13
atau saling membutuhkan. Tanpa adanya jasa pengiriman barang, maka jangkauan
atau market share dari bisnis online akan terasa sempit. Bisnis online yang tidak
mengandalkan jasa pengiriman barang maka tidak dapat memperluas
jangkauannya hingga ke luar wilayahnya. Hanya dapat melakukan COD (Cash On
Delivery) di wilayah yang dapat dijangkaunya. Namun dengan adanya jasa
pengiriman barang, maka dengan mudah untuk mengirim barang ke luar wilayah
domisili bisnis online milik kita.
Begitupun perusahaan jasa pengiriman barang membutuhkan aktivitas
pengiriman dari bisnis online. Barang yang dikirim biasanya bervolume relatif
kecil dan mudah ditempatkan. Dengan bisnis online yang semakin maju dan
berkembang, aktivitas pengiriman barangpun juga semakin ramai dan menambah
benefit perusahaan itu sendiri.

14
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kritik
1. Kualitas layanan jasa pengiriman barang yang terkadang tidak
bersahabat. Terutama pada Agen dan Sub-Agen. Mulai dari
kenyamanan tempat, kualitas dalam melayani konsumen (pengirim
barang), hingga sistem yang terkadang sering mengalami error atau
ketidak lengkapan data.
2. Kurir yang terkadang sering bertindak tidak sesuai prosedur.
Contohnya, ketika rumah kosong barang akan ditaruh di teras rumah
tanpa ada penerimanya. Tidak mengabarkan via nomor yang tertera di
data pengirim atau penerima ketika barang sudah sampai namun tidak
ada penerimanya. Bisa disimpulkan terkadang kurir pengantar barang
sering ‘malas’ untuk memberikan informasi yang riskan padahal hal
tersebut dapat beresiko bagi pengirim, penerima, maupun kurir itu
sendiri apabila dilaporkan.
3.1 Saran
1. Jasa pengiriman barang harus mengetahui kualitas pelayanan sampai
yang paling dekat dengan konsumen. SOP yang sudah dibuat harus
dipastikan dimengerti oleh semua pihak yang terlibat dalam
perusahaan pelayanan jasa tersebut. Apabila ada yang melanggar maka
harus secepatnya ditindak lanjuti.
2. Bagi para pengguna jasa layanan pengiriman barang, apabila bila
melihat pelanggaran yang terjadi maka dilaporkan pada bagian kritik
dan saran. Kritik dan saran dilakukan demi pengembangan perusahaan
tersebut nantinya dan kepuasan konsumen sendiri sebagai pelanggan
dan pengguna jasa pengiriman barang.

15
DAFTAR PUSTAKA

Internet/Web : http://id.wikipedia.org/wiki/JNE

Internet/Web : http://dionbarus.com/info-lengkap-proses-pengiriman-barang-jne/

Internet/Web : http://jne.co.id/index.php?mib=pages&id=2008081110525004&lang=IN

16

Anda mungkin juga menyukai