Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

LABA PER LEMBAR SAHAM

Dosen: Wa Ode Suwarni, S.E., M.Sc

Mata Kuliah: Akuntansi Menengah 2

Disusun Oleh:

Muh. Musyaid Saputra ( 19320014 )

PROGRAM STUDI AKUTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN

BAUBAU 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta
hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah “ Laba Per Lembar Saham ” dengan baik
dan tepat pada waktunya. Makalah ini saya susun untuk memenuhi tugas “Akuntansi Menengah
2”.Dalam makalah ini saya banyak mendapat bantuan dari berbagai referensi buku dan website.

saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat kelemahan dan kekurangan, maka
saran dan kritik yang membangun sangat saya butuhkan dari semua pihak untuk penyempurnaan makalah
ini. Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantudalam
proses penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai acuan
pembelajaran dikemudian hari.

Baubau, 22 Juli 2021

Penyusun

i|Page
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................................................i

Daftar Isi.......................................................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan.......................................................................................................................1

A. Latar Belakang..........................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................................................................................2

Bab II Pembahasan......................................................................................................................3

A. Pengertian Laba Per Saham (Eps).............................................................................................3

B. Pengertian Deviden ...................................................................................................................3

C. Saham Preferen Konvertibel......................................................................................................5

D. Warran Saham...........................................................................................................................5

E. Penilaian Laba Perlembar Saham ( Eps)....................................................................................5

F. Hubungan Laba Perlembar Saham Terhadap Perubahan Harga Saham......................................6

G. Perhitungan Dan Analisis..........................................................................................................6

H. Struktur Modal Sederhana.........................................................................................................7

I. Struktur Modal Yang Kompleks.................................................................................................7

J. Perhitungan Dasar.......................................................................................................................7

K. Hak Untuk Memesan Saham Tambahan....................................................................................8

L. Program Kompensasi Saham.....................................................................................................8

M. Penyajian Dan Pengungkapan Laba Per Saham........................................................................9

N. Saham Terbatas.........................................................................................................................9

O. Hak Apresiasi Saham (SARs)....................................................................................................9

ii | P a g e
Bab III Penutup............................................................................................................................11

A. Kesimpulan................................................................................................................................11

Daftar Pustaka..............................................................................................................................12

iii | P a g e
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Laporan Keuangan Adalah hasil dari proses atau kegiatan akuntansi. Laporan keuangan berisi
tentang informasi keuangan perusahaan yang terdiri dari : Neraca, laporan laba-rugi, laporan arus kas,
laporan perubahan modal, dan catatan atas laporan keuangan. Informasi yang terdapat pada laporan
keuangan sangat berguna bagi pihak-pihak yang mempunyai kepentingan di perusahaan tersebut,
contohnya manajemen sebagai pihak intern perusahaan menggunakan laporan keuangan sebagai dasar
pengukuran kinerja perusahaan. Bagi pihak ekstern, seperti investor menggunakan laporan keuangan
untuk membantu kegiatan investasi di pasar modal. Pasar modal merupakan wahana bagi pihak yang
memerlukan dana (borrower) dengan pihak yang kelebihan dana (Lender).

Pasar modal bagi perusahaan merupakan alternative penghimpun dana dengan biiaya rendah selain
daya tarik aspek likuiditas. Bagi investor, pasar modal menyediakan berbagai pilihan investasi yang
sesuai dengan preferensi investor. Harga saham mencerminkan juga nilai dari suatu perusahaan. Jika
perusahaan mencapai prestasi yang baik, maka saham perusahaan tersebut akan banyak diminati oleh para
investor. Prestasi yang baik yang di capai perusahan dapat di lihat di dalam laporan keuangan yang di
publikasikan oleh perusahaan (emiten). Emiten berkewajiban untuk mempublikasikan laporan keuangan
pada periode tertentu. Laporan keuangan ini sangat berguna bagi investor untuk membantu dalam
pengambilan keputusan investasi, seperti menjual, membeli, atau menanam saham.

Sebagian investor sebelum berinvestasi mereka terlebih dahulu mel;akuakan analisa terhadap
informasi keuangan emiten. Dalam melakukan analisa, investor sering kali menggunakan informasi laba
bersih, karena laba bersih di pandang sebagai indikator kemampuan perusahaan dalam membayar
deviden. Namun demikian laporan laba bersih belum mencerminkan keadaan yang sebenarnya dari
perusahaan. Faktor-faktor lain ayng juga penting adalah ketersediaan kas dalam perusahaan. Laporan laba
rugi hanya menyajikan perubahan keuangan yang terjadi karena kegiatan perusahaan. Laporan arus kas
merupakan laporan yang dapat memberikan informasi yang lebih lengkap, yaitu mengenai jumlah kas
yang tersedia dalam perusahaan. Laporan arus kas menyajikan posisi keuangan dari segi aliran kas keluar
dan lairna kas masuk pada suatu periode. Dengan laporan arus kas, maka informasi arus kas dapat
membantu melengkapi keberadaan sebagai indikator keadaan keuangan perusahaan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakuakan penelitian. Penelitian ditujukan

1|Page
untuk memberikan informasi kepada investor. Informasi tersebut adalah mengenai “ Pengaruh Laba
Perlembar Saham Terhadap Perubahan Harga Saham Pada PT. XYZ“.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini, sebagai
berikut:
Apa itu laba per saham dan bagaimana menghitung laba per saham tersebut?

2|Page
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN LABA PER SAHAM (EPS)


Laba per saham (EPS) adalah komponen utama yang harus diperhatikan dalam analisis perusahaan.
Atau Earning per share / laba per lembar saham adalah suatu analisis yang penting di dalam laporan
keuangan perusahaan. Earning per share memberikan informasi kepada para pihak luar (ekstern) seberapa
jauh kemampuan perusahaam menghasilkan laba untuk tiap lembar yang beredar Dalam informasi EPS
perusahaan menunjukkan laba bersih perusahaan yang akan dibagikan kepada pemegang saham
perusahaan. EPS merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh
oleh investor atau pemegang saham dalam perlembar saham .

B. PENGERTIAN DEVIDEN
Deviden sendiri adalah saham kepada pemilik saham yang sebanding dengan jumlah lembar
yang dimiliki. Deviden biasanya dibagikan dengan interval waktu yang tepat namun akan diadakan
pembagian deviden tambahan pada waktu tertentu. Apabila deviden yang dibagian bukan berbentuk
selain uang tunai maka akan dicatat dengan judul yang sesuai atau deviden kas .
Adapun pembagian deviden pada pemegang saham dapat berakibat sebagai berikut :
 Pembagian aktiva perusahaan dan penurunan dalam jumlah modal peusahaan seperti
dalam hal dibiden kas, aktiva selain kas, atau dividen likuidasi.
 Timbulnya suatu utang dan suatu penurunan dalam jumlah modal perusahaan seperti
dalam hal dividen utang atau dividen kas yang sudah diumumkan tetapi belum dibayar.
 Tidak ada perubahan dalam aktiva, utang atau jumlah modal PT, tetapi hanya
menimbulkan perubahan komposisi masing-masing elemen dalam modal PT seperti dalam
hal dividen saham.
Dividen yang dibagi oleh perusahaan bisa mempunyai beberapa bentuk sebagai berikut:
1. Deviden kas
yang paling umum dibagikan oleh Perusahaan adalah dividen dalam bentuk kas. Yang perlu
diperhatikan oleh pimpinan perusahaan sebelum membuat pengumuman adanya dividen kas
ialah apakah jumlah uang kas yang ada mencukupi untuk pmbagian dividen tersebut.
2. Dividen aktiva selain kas (property dividends)
Aktiva yang dibagikan bisa berbentuk surat-surat berharga perusahaan lain yang dimiliki oleh
perusahaan, barang dagang atau aktiva-aktiva lain. Pemegang saham akan mencatat dividen

3|Page
yang diterimanya ini sebesar pasar aktiva tersebut. Akan tetapi PT yang membagi property
dividends akan mencatat dividen ini sebesar nilai buku aktiva yang dibagikan.
3. Dividen utang (scrip dividends)
Utang dividen timbul apabila laba tidak dibagi itu saldonya mencukupi untuk pembagian
dividen, tetapi saldo kas yang ada tidak cukup. Oleh karena itu PT akan mengeluarkan scrip
dividends yaitu janji tertulis untuk membayar jumlah tertentu diwaktu yang akan datang.
Scrip dividends ini mungkin berbunga, mungkin juga tidak.
4. Dividen likuidasi
Dividen likuidasi adalah dividen yang sebagian merupakan pengembalian modal. Dividen
likuidasi ini dapat dicatat dengan mendebit rekening pengemba\lian modal yang dalam neraca
dilaporkan sebagai pengurang modal saham. Dalam perusahaan yang memiliki wasting assets
yang tidak akan diganti, bisa membagi dividen likuidasi secara periodik. Biasanya modal
yang dikembalikan adalah sebesar deplesi yang diperhitungkan untuk pertiode tersebut.
Apabila perusahaan membagi saham likuidasi, maka para pemegang saham harus diberitahu
mengenai berapa jumlah pembagian laba dan berapa yang merupakan pengembalian modal,
sehingga para pemegang saham dapat mengurangi rekening investasinya.
5. Dividen saham
Dividen saham adalah pembagian tambahan saham, tanpa dipunggut pembayaran kepada para
pemegang saham, sebanding dengan saham-saham yang dimilikinya.

Pada umumnya pemegang saham biasa dan calon pemegang saham sangat tertarik pada earning per
share (EPS) , itu menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa dan
menggambarkan prospekearning perusahaan dimasa yang akan datang . Dalam penanaman modal
investor mengharapkan manfaatyang akan dihaslkan dalam bentuk laba per saham (EPS). jumlah laba per
lembar yang didistribusikan kepada para investor tergantung pada kebijakan perusahaan dalam
pembayaran deviden. Laba er saham dapat menunjukan kesukksesan peusahaan itu sendiri karena dapat
dilihan apabila Laba per lembar saham (EPS) yang dibagikan kepada investor tinggi maka sudah
dipastikan perusahaan tersebut mampu mencapai kemajuan yang tinggi , sebaliknya apa bila perusaaan
memberikan laba per lembar saham rendah kepada investor menandakan bahwa perusahaan gagal dalam
pencapaian kemajuan perusahaan tersebut.

Menurut Larson dkk ( 2000:579 ) laba per lembar saham ( EPS ) adalah :“Earning Per Share, also
called net income per share, is the amount of income earned per each share of company’s outstanding
common stock.” (Laba Per Saham, juga disebut laba bersih per saham, adalah jumlah pendapatan yang

4|Page
diterima per setiap saham biasa yang beredar perusahaan). Menurut Besley dan Brigham ( 2000:83 ) laba
per lembar saham (EPS), adalah : “Earning Per Share is called ‘the bottom line’, denoting that of all the
items of on the income statement.” (Laba Per Saham disebut garis bawah yang menunjukkan bahwa dari
semua item pada laporan laba rugi).

C. SAHAM PREFEREN KONVERTIBEL


Saham Preferen Konvertibel mencakup opsi bagi pemegang saham untuk mengkonversi saham
preferen menjadi saham biasa dengan jumlah tetap. Perbedaan utama akuntansi  untuk obligasi
konvertibel dan saham preferen konvertibel adalah pada tanggal penerbitannya. Obligasi konvertibel
dianggap sebagai kewajiban, sedangkan saham preferen konvertibel dianggap sebagai bagian dari ekuitas
pemegang saham. Di dalam akuntansi untuk saham preferen konvertibel. Perusahaan menggunakan nilai
buku. Saham preferen didebet bersamaan dengan setiao hal yang berhubungan dengan Tambahan Modal
Disetor, sementara Saham Biasa dan Tambahan Modal Disetor dikredit. Perlakuan yang berbeda
dikembangkan apabila nilai pari saham biasa yang diterbitkan melebihi nilai buku saham preferen,
biasanya Laba didebet sebesar pendapatan.

D. WARRAN SAHAM
Warran atau surat jaminan adalah sertifikat yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk
memeproleh saham pada harga tertentu selam periode yang telah ditetapkan. Masalah akuntansi   warran
yang sangat rumit dan beberapa belum terpecahkan. Warran yang diterbitkan sengan sekuritas lainnya
pada dasarnya merupakan opsi jangka panjang untuk membeli saham biasa dengan harga tetap. Meskipun
bebrapa warran perpetual telah diperdangkan, namun umumnya hanya bertahan 5 tahun atau 10 tahun.
Ada dua metode alokasi yang tersedia :
 Metode Prorposional
 Metode Inkremental

E. PENILAIAN LABA PERLEMBAR SAHAM ( EPS)


Angka laba per lembar saham (EPS) diperoleh dari laporan keuangan yang disajikan oleh
perusahaan. Karena itu langkah pertama yang dilakukan adalah memahami laporan keuangan yang
disajikan perusahaan. Ada dua laporan keuangan yang utama yaitu neraca dan laporan rugi laba. Neraca
menunjukan posisi kekayaan, kewajiban financial dan modal sendiri pada waktu tertentu. Laporan rugi
laba menunjukan berapa penjualan yang diperoleh, berapa biaya yang ditanggung dan berapa laba yang
diperoleh perusahaan pada periode waktu tertentu (biasanya selama 1 tahun).Alasan mengapa laba per
lembar saham (EPS) disajikan di laporan laba rugi menurut penelitian :

5|Page
 Niswonger dkk ( 2000:14 ) adalah : “Jumlah absolute laba bersih sulit untuk dipakai
mengevaluasi profitabilitas perusahaan jika jumlah modal pemegang saham banyak berubah.
Dalam kasus seperti itu profitabilitas perusahaan dapat dinyatakan dengan laba per lembar sahm
(EPS).”
 Niswonger dkk ( 2001:15 ) adalah : “Jika sebuah perusahaan hanya memiliki saham biasa yang
beredar, maka laba per lembar saham biasa ditentukan dengan membagi laba bersih dengan
jumlah saham biasa yang beredar. Jika ada saham preferen sebelum di bagi dengan jumlah saham
biasa yang beredar.”

F. HUBUNGAN LABA PERLEMBAR SAHAM TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM


Penelitian di Indonesia mengenai factor-faktor yang berhubungan dengan harga saham sudah
banyak dilakukan. Menurut (Triyono dan Jogiyanto,2004:24) tentang pentingnya laporan keuangan
menghasilkan bahwa 52,86% repsonden mengandalkan laporan keuanagn. Hasil yang lain menyatakan
bahwa informasi terpenting bagi investor dan analisis sekuritas adalah laba perlembar saham. Triyono
(1998) menguji informasi arus kas dari aktivitas pendanaan, investasi, operasi, dan laba akuntansi dengan
harga dan return saham. Sampel pada penelitian yang di lakukan adalah 34 perusahaaan manufaktur yang
Go Public di BEJ, hasil penelitian menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara arus kas, maupun
ketiga komponen adalah return saham.

Dalam prakteknya, para investor di pasar modal mempunyai beberapa motif atau tujuan dalam
membeli saham bank yang telah melakukan emisi sahamnya. Motif-motif tersebut adalah sebagai berikut:
 Memperoleh deviden berdasarkan keputusan RUPS.
 Mengejar Capital Gain jika bermain di bursa efek.
 Menguasai perusahaan melalui pencapaian mayoritas saham.

G. PERHITUNGAN DAN ANALISIS


Laba per saham (earnings per share-EPS) sangat banyak digunakan dalam mengevaluasi kinerja
operasi dan profitabilitas suatu perusahaan. Dilusi (dilution) merupakan pengurangan laba per saham atau
peningkatan kerugian per saham yang berasal dari efek dilutive yang dikonversi menjadi laba per saham,
eksekusi opsi dan waran, atau pengeluaran saham tambahan sesuai dengan kontrak tertentu.

6|Page
H. STRUKTUR MODAL SEDERHANA
Struktur Modal Sederhana hanya terdiri atas saham biasa dan efek yang tidak dapat dikonversi dan
tidak memiliki efek dilusi yang potensial. Untuk perusahaan dengan struktur modal sederhana,
diwajibkanpenyajian satu laba per saham yang dihitung sebagai berikut :

EPS    = laba operasional – deviden saham


Rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar

I. STRUKTUR MODAL YANG KOMPLEKS


Perusahaan dianggap memiliki struktur modal yang kompleks jika perusahaan memiliki efek
berpotensi dilusi seperti efek yang dapat dikonversi, opsi dan waran, dan perjanjian pengeluaran saham
sejenisnya. Lebih dari 25% perusahaan yang sahamnya diperdagangkan untuk umum memiliki efek
berpotensi dilusi. Untuk perusahaan dengan struktur modal yang kompleks, diwajibkan penyajian dua laba
per saham yaitu EPS basic dna EPS diluted. Rumus perhitungan EPS basic sama dengan rumus pada EPS
basic struktur modal sederhana. Sedangkan untuk EPS diluted : Pembilang untuk EPS diluted
menyesuaikan laba bersih terhadap dampak berikutefek yang dapat dikonversi atau opsin dieksekusi :
 Jika saham preferen yang dikonversi menjadi saham biasanya, maka dividen saham preferen
harus dikeluarkan karena diasumsikansaham preferen tidak lagi beredar.
 Jika obligasi yang dikonversi, beban sahambiasa, maka dividen saham bersih. Ini dilakukan
dengan menambahkan kembali jumlah bunga yang terjadi setelah dikurangi pajak.

J. PERHITUNGAN DASAR
Earning per share pada dasarnya dihitung melalui perhitungan berikut ini:

EPS = Laba operasi - Dividen saham prioritas              

Rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar

Contoh:
Pada tanggal 1 januari 19X1, PT "HISAM" mempunyai saham beredar 10.000 lembar saham biasa dan
2.000 lembar saham prioritas kumulatif, tidak partisipatid 10% nominal Rp 100,00. Setiap tahun
dibayarkan dividen sahan prioritas. Pada tanggal 1 juli 19X1, dijual saham baru 1.500 lembar saham biasa
dan pada 1 oktober 19X1 dibeli sebagai saham treasury 1.000 lembar saham biasa. Laba tahun 19X1
adalah Rp 125.000,00.

7|Page
EPS     =          Rp 125.000,00 - Rp 20.000,00 *)
10.500 lembar **)
EPS     =          Rp 10,00

*)         Rp 100,00 x 2.000 lembar x 10%  = Rp 20.000,00.


*)        1 januari - 30 juni = 10.000 X 6/12 = 5.000

1 juli - 30 september = 11.500 x 3/12 = 2.875


1 oktober - 31 desember = 10.500 x 3/12 = 2.625
Rata-rata saham beredar = 10.500 lembar

K. HAK UNTUK MEMESAN SAHAM TAMBAHAN


    Jika dewan direksi memutuskan untuk menerbitkan saham baru, maka pemegang saham lama
secara keseluruhan akan memiliki hak preemptive privilege (hak istimewa untuk membeli terlebih
dahulu) untuk membeli saham yang baru diterbitkan dengan proporsi yang mereka miliki. Privilege ini,
yang disebut sebagai hak saham, menyelamatkan pemegang saham yang ada dari kerugian dilusi hak
suara tanpa persetujuan mereka dan memperkenankan mereka untuk membeli saham dibawah nilai
pasarnya. Warran yang diterbitkan dalam situasi ini nersifat berjangka pendek, tidak seperti warran yang
diterbitkan dengan sekuritas lainnya.

L. PROGRAM KOMPENSASI SAHAM


       Bentuk lain dari warran muncul dalam program kompensasi saham yang digunakan untuk
membayar dan memotivasi karyawan. Warran ini merupakan opsi saham di mana para karyawan terpilih
diberi opsi untuk membeli saham biasa pada harga tertentu selama periode waktu yang diperpanjang.
Program kompensasi jangka panjang berusahan untuk memperkuat loyalitas eksekutif perusahaan. Cara
yang efektif untuk mencapai tujuan ini adalah dengan memberikan karyawan “a piece of the action” yaitu
suatu kepentingan ekuitas. Pada dasarnya program ini memberikan kepada eksekutif perusahaan untuk
menerima saham jika kinerja perusahaan khusus perfokus pada perbaikan jangka panjang yang dapat
dukur dan manfaat kepada perusahaan secra keseluruhan seperti kenaikan laba per saham, penetapan
harga saham atau pangsar pasar.

M. PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LABA PER SAHAM


       Struktur modal kompleks dan penyajian ganda laba per saham memerlukan pengungkapan
tambahan berikut dalam bentuk catatan :

8|Page
1. Uraian tentang hak dan keistimewaan atau privilege dari berbagai sekuritas yang beredar
2. Rekonsiliasi pembilang dan pembagi dalam perhitungan laba per saham dasar dan didilusi,
termasuk pengaruh laba individual dan julah saham dari semua sekuritas yang mempengaruhi
laba per saham
3. Penngaruh divideb saham preferen tertentu dalam menentukan laba yang tersedia untuk
pemegang saham biasa ketika menghitung laba per saham dasar
4. Sekuritas yang secara potensial dapat mendilusi laba per saham yang tidak dimasukkan dalam
perhtiungannya karena dapat menjadi antidilutif
5. Pengaruh konversi sesudah akhir tahun. Tetapi sebelum laporan diterbitkan.

N. SAHAM TERBATAS
          Program saham terbatas adalah program mentransfer lembar saham kepada karyawan tetapi dengan
perjanjian bahwa saham tersebut tdak dapat dijual, ditransfer atau dijaminkan hingga terjadi pengalihan
hak. Keuntungan utama program saham terbatas adalah :
1. Saham terbatas tidak pernah bernilai nol.
2. Saham terbatas biasanya mengakibatkan dilusi yang lebih kecil bagi para pemegang saham yang
sudah ada.
3. Saham terbatas akan lebih menyelaraskan insentif bagi karyawan dengan insentif perusahaan.

O. HAK APRESIASI SAHAM (SARs)


        Hak apresiasi saham adalah hak yang diberikan untuk eksekutif untuk menerima kompensasi yang
sama dengan jumlah apresiasi saham, yang didefinisikan sebagai kelebihan harga pasar saham pada
tanggal penggunaan atas harga yang telah ditetapkan sebelumnya. Apresiasi saham ini bisa diberikan
dalam bentuk tunai, dengan saham atau kombinasi keduanya. Keunggulan utama dari SARs ini adalah
bahwa eksekutif sering kali tidak perlu melakukan pemgeluaran tunai pada tanggal penggunaan, tetapi
menerima pembayaran untuk apresiasi saham.

a. SARs-Imbalan Ekuitas Berbasis Saham (Share-Based Equity Awards)


       Perusahaan menggolongkan SARs sebagai penghargaan ekuitas jika pada tanggal penggunaan,
pemegang saham menerima lembaran saham dari perusahaan pada saat penggunaan. Intinya SARs
ekuivalen dengan opsi saham. Perbedaan utamnya adalah pada bentuk pembayaran. Denagn opsi saham,
pemegang saham memebayar penggunaan dan kemudian menerima sahamnya. Dalam SARs ekuitas,
pemegang menerima saham dalam jumlah yang sama dengan apresiasi harga saham (selisih harga pasar
dengan harga yang telah ditetapkan sebelumya). Perlakuan akuntansi untuk SARs sebagai imbalan ekuitas

9|Page
adalah seperti akuntansi yang dipakai untuk opsi saham. Pada tanggal hibah, perusahaan menentukan nilai
wajar SARs dan kemudian mengalokasikan jumlah ini pada beban kompensasi selama masa kerja
karyawan.

b. SARs-Imbalan Kewajiban Berbasis Saham


        Perusahaan menggolongkan SARs sebagai penghargaan kewajiban jika pemegang menerima
pembayaran uang tunai pada tanggal penggunaannya. Sebuah perusahaan memakai pendekatan berikut ini
untuk mencatat imbalan berbasis saham :
1. Mengukur nilai wajar imbalan itu pada tanggal hibah dan mengakrualkan komoensasi selama
masa kerja
2. Mengukur kembali nilai wajar pada setiap periode pelaporan, hingga imbalan itu tetap, dan
menyesuaikan biaya kompensasi setiap periode jika ada perubahan dalam nilai wajar prorate
selama bagian masa kerja yang sudah dipenuhi
3. Setelah masa kerja dijalani sepenuhnya, tentukan beban kompensasi pada masing-masing periode
setelahnya dengan melaporkan perubahan penuh harga pasar sebagai penyesuaian pada beban
kompensasi

10 | P a g e
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Laba per saham (EPS) adalah komponen utama yang harus diperhatikan dalam analisis perusahaan.
Atau Earning per share / laba per lembar saham adalah suatu analisis yang penting di dalam laporan
keuangan perusahaan. Earning per share memberikan informasi kepada para pihak luar (ekstern) seberapa
jauh kemampuan perusahaam menghasilkan laba untuk tiap lembar yang beredar Dalam informasi EPS
perusahaan menunjukkan laba bersih perusahaan yang akan dibagikan kepada pemegang saham
perusahaan.

Deviden sendiri adalah saham kepada pemilik saham yang sebanding dengan jumlah lembar
yang dimiliki. Deviden biasanya dibagikan dengan interval waktu yang tepat namun akan diadakan
pembagian deviden tambahan pada waktu tertentu. Apabila deviden yang dibagian bukan berbentuk
selain uang tunai maka akan dicatat dengan judul yang sesuai atau deviden kas .

Bentuk lain dari warran muncul dalam program kompensasi saham yang digunakan untuk
membayar dan memotivasi karyawan. Warran ini merupakan opsi saham di mana para karyawan terpilih
diberi opsi untuk membeli saham biasa pada harga tertentu selama periode waktu yang diperpanjang.
Program kompensasi jangka panjang berusahan untuk memperkuat loyalitas eksekutif perusahaan. Cara
yang efektif untuk mencapai tujuan ini adalah dengan memberikan karyawan “a piece of the action” yaitu
suatu kepentingan ekuitas. Pada dasarnya program ini memberikan kepada eksekutif perusahaan untuk
menerima saham jika kinerja perusahaan khusus perfokus pada perbaikan jangka panjang yang dapat
dukur dan manfaat kepada perusahaan secra keseluruhan seperti kenaikan laba per saham, penetapan
harga saham atau pangsar pasar

11 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki, 2004, Intemediate Accounting Edisi 8, Yogyakarta:BPFB-Yogyakarta.


http://hotmanpohan.blogspot.com/2010/10/bab-iii-analisis-aktivitas-operasi.html
http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2009/03/engaruh-laba-perlembar-saham-terhadap.html
http://sashaannisa18.blogspot.co.id/2015/03/sekuritas-dilutif-dan-laba-per-saham.html

12 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai