Disusun Oleh :
Muh. Musyaid saputra ( 19320014 )
FAKULTAS EKONOMI
BAUBAU 2020/2021
Contoh studi kasus tentang mengidentifikasi transaksi dan jurnal untuk akuntansi modal saham perseroan:
1. PT. Z didirikan pada awal tahun 2001 dengan modal dasar RP.100.000.000,- yang terdiri dari 500
lembar SP dengan nominal @Rp.100.000,- dan 10.000 lembar SB nominal @ Rp.5.000,-.
Pada tanggal 3 Januari 2001 terjual 400 lembar SP dan 2.000 lembar SB sebesar nilai nominal.
Pada tanggal 5 Januari 2001 terjual lagi 1.000 lembar SB dengan kurs 102%.
Jurnal:
Pada tanggal 6 Januari 2001 terjual lagi 2.000 lembar SB dengan kurs 98%.
Jurnal:
Kas (2.000lbx 98%xRp.5.000) ……. …9.600.000
…..Dis Agio SB (2%x2.000xRp.5.000) ………………….. 400.000
…..Modal SB (2.000lb x Rp.5.000)……………………10.000.000
Catatan:
Kas : Imbalan yang diterima dari penjualan saham. Ini akan dicatat sebesar harga perolehan
saham. (Jlh lbr Saham x Nilai Nominal x kurs)
Modal Saham : Dicatat sebesar Lembar Saham x Nilai Nominal.
Agio Saham : Selisih lebih kurs diatas Nilai Nominal. Dalam jurnal letaknya sebelah kredit.
Dis Agio Saham : Selisih Kurang kurs dibawah nilai nominal. Dalam jurnal letaknya disebelah
debet.
Pemesan menyerahkan muka sebesar 40% dari seluruh harga saham yang dibeli.
Harga jual saham 125% dari nilai nominal per lembar Rp.10.000,-
Sisa pesanan harus diserahkan 2 bulan sesudah tanggal pesanan.
Sertifikat saham diserahkan pada saat pemesan melunasi seluruh harga saham yang dipesannya.
Selama bulan Januari sampai dengan Juli 2001 diperoleh informasi sebagai berikut:
Seluruh uang muka dikembalikan dan saham dapat dijual kembali dengan kurs 120%.
Pemesan yang membatalkan pesanan saham diberisaham setara dengan harga saham yang telah
dibayarnya (uang muka); sisa saham dijual dengan kurs 120%.
Pemesan kehilangan hak sama sekali; saham dijual dengan kurs 120%.
Pemesan kehilangan haknya untuk menerima saham, uang muka dikembalikan setelah dikurangi
biaya penjualan kembali saham. Saham dijual kembali dengan kurs 120% biaya penjualan sebesar
Rp.5.000,-
Jawaban:
Perhitungannya:
…………………………………………………………————————–
> Mencatat pelunasan saham yang dipesan 950 lembar 1.100 – (15×10) Sekaligus penyerahannya.
Kas ………………….…………………….7.125.000
….(60%x950x 125%x10.000)……….…………….7.125.000
Mencatat Pembatalan Saham yang Dipesan. Uang Muka Dikembalikan; Saham dijual dengan
Kurs 120.
# Mencatat pembatalan pesanan saham.
Pemesan diberi saham setara dengan uang muka yang telah dibayarkannya. Sisa saham dijual
dengan kurs 120.
# Mencatat penyerahan saham yang setara dengan harga saham yang dibayar pemesan dan embatalan
sisanya.
Perhitungannya:
………………………………..= 60 lembar
= Rp.225.000
# Mencatat penjualan 90 lb saham nominal Rp.10.000,- per lembar dengan kurs 120%.
Kas (90lbx120%x10.000) 1.080.000
haknya.
Uang muka dikembalikan, dikurangi dengan biaya penjualan kembali saham. Saham dijual
dengan kurs 120, biaya penjualan Rp.15.000,-
……Kas ………………………………15.000
# Mencatat pengembalian uang muka kepada pemesan setelah dikurangi biaya penjualan kembali saham
yang batal dipesan.
Kas 735.000
Akun Kas (aset/aktiva) didebit (bertambah) Rp10.000.000 dan akun Saham Biasa (ekuitas) dikredit
(bertambah) dengan jumlah yang sama.
Jika PT Ardie Bakrie menjual saham tersebut dengan harga Rp5.000 per saham, jurnal penjualan saham
menjadi sebagai berikut:
Selisih lebih jumlah yang disetor dari jumlah nilai nominal dikredit ke akun Agio Saham Biasa (ekuitas).
Agio Saham Biasa disebut juga Tambahan Modal Disetor.
Perhatikan, nilai yang dinyatakan menggantikan nilai nominal, digunakan untuk mengukur akun Saham
Biasa. Agio Saham Biasa melaporkan selisih lebih jumlah yang disetor pemegang saham dari nilai yang
dinyatakan.
Bagaimana jika manajemen Elizabeth Corp. tidak menetapkan nilai saham tersebut?
Jika tidak ada nilai yang dinyatakan, akun Saham Biasa dikredit dengan jumlah yang disetor pemegang
saham.
Perhatikan, nilai transaksi di atas diukur dengan nilai jasa yang diterima karena nilai wajar saham yang
diserahkan tidak tersedia.
6. jurnal pertukaran saham dengan barang berwujud
PT Persib adalah perseroan terbuka yang sahamnya aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Saham
yang diterbitkan oleh PT Persib adalah Rp5.000 per saham, sedangkan nilai pasarnya di bursa adalah
Rp8.000 per saham.
Pada tanggal 1 Januari 2019, PT Persib mengeluarkan 100.000 saham untuk memperoleh bangunan yang
saat ini sedang ditawarkan seharga Rp900.000.000.
PT Persib merekam debit dan kredit berikut untuk mencatat transaksi pertukaran saham dengan bangunan
tersebut:
Perhatikan, perusahaan terbuka yang harga pasar sahamnya tersedia menggunakan harga pasar saham
yang diserahkan untuk mengukur transaksi pertukaran saham dengan aset selain kas.
Akun Piutang Pesanan Saham (kontra ekuitas) didebit (bertambah) Rp312.500.000 dan akun Saham
Dipesan (ekuitas) dikredit (bertambah) Rp312.500.000.
Pada tanggal 1 Februari 2019, Anang membayar uang muka terkait pemesanan saham tersebut. PT
Ashanty mencatat debit dan kredit untuk merefleksikan penerimaan kas tersebut dalam posisi
keuangannya sebagai berikut:
Akun Kas (aset/aktiva) didebit (bertambah) Rp93.750.000 dan akun Piutang Pesanan Saham (kontra
ekuitas) dikredit (berkurang) dengan jumlah yang sama. Jika PT Ashanty tidak menyerahkan saham biasa
terkait penerimaan uang muka tersebut, akun Saham Dipesan tidak terpengaruh dengan penerimaan kas
itu.
Pada tanggal 1 Maret 2019, Anang membayar sisa kewajibannya kepada PT Ashanty, yaitu sebesar
Rp218.750.000. PT Ashanty menyerahkan 250.000 lembar saham kepada Anang sehingga Anang resmi
menjadi pemegang saham PT Ashanty. Jurnal yang dibuat PT Ashanty untuk mencerminkan serah-terima
tersebut terhadap posisi keuangannya adalah sebagai berikut:
Dengan jurnal di atas, akun Piutang Pesanan Saham dan Saham Dipesan akan terhapus dari
pembukuan PT Ashanty. Akun Saham Biasa bertambah sebesar jumlah nilai nominal saham yang
diserahkan dan akun Agio Saham Biasa bertambah sebesar selisih lebih jumlah yang disetor dengan
jumlah nilai nominal saham.
8. Pesanan Saham
• Bila perseroan yang akan mengeluarkan saham menerima pesanan saham, maka pesanan tersebut dicatat
dengan mendebet suatu rekening piutang yang disebut Piutang Pesanan Saham. Rekening yang harus
dikredit bukan rekening modal saham, melainkan rekening Saham Biasa Dipesan yang merupakan
rekening sementara.
• Setelah pembayaran atas pesanan saham diterima dan saham telah dikeluarkan, maka perseroan akan
mendebet rekening sementara Saham Biasa Dipesan dan meng-kredit rekening Saham Biasa.
Perseroan menerima pesanan 500 lembar saham biasa yang bernilai pari Rp 100.000 per lembar. Harga
jual yang disepakati untuk saham tersebut adalah Rp 120.000 per lembar yang akan dibayar melalui dua
angsuran masing-masing Rp 40.000 dan Rp 80.000
Menjual 1000 lembar saham preferen 6%, nilai pari Rp 100.000, dengan kurs 98
Kas …………………………… Rp 98.000.000
Disagio saham…………………. Rp 2.000.000
Saham preferen 6%..... Rp 100.000.000
Menjual 5.000 lembar saham biasa tanpa nilai pari, harga yang ditetapkan Rp 20.000 per lembar dengan
harga jual Rp 30.000
Kas ……………………Rp 150.000.000
Saham Biasa……………..Rp 100.000.000
Agio saham ………………Rp 50.000.000