Tanti Agustin adalah seorang karyawati dengan status menikah tanpa anak, berekerja pada PT
Dharma Utama dengan gaji sebulan sebesar Rp. 8.500.000,00. Tanti Agustin membayar iuran
pensiun ke dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan sebesar Rp.
50.000,00 sebulan. Berdasarkan surat keterangan darin Pemerintah Daerah (Pemda) tempat Tanti
Agustin berdomisili yang diserahkan kepada pemberi kerja, diketahui bahwa suaminya tidak
mempunyai penghasilan apapun. Pada bulan Juli 2016 selain menerima pembayaran gaji juga
menerima pembayaran atas lembur sebesar Rp. 2.000.000,00. Penghitungan PPh Pasal 21 bulan Juli
2016 adalah sebagai berikut :
Pengurangan :
a. Biaya Jabatan
5% x Rp. 10.500.000,00 Rp. 500.000,00
b. Iuran pensiun Rp 50.000,00 (+)
Rp. 550.000,00 (-)
PTKP
Rp. 4.135.000,00
Pengurangan :
1) Biaya Jabatan
5% x Rp. 68.000.000,00 = Rp. 3.400.000,00
2) Iuran pensiun setahun
12% x Rp. 80.000,00 = Rp. 960.000,00 (+)
Rp. 4.360.000,00
PTKP
Pengurangan :
1. Biaya Jabatan
5% x Rp. 60.000.000 = Rp. 3.000.000,00
2. Iuran pensiun setahun
12 x Rp. 80.000,00 = Rp. 960.000,00 (+)
PTKP
Pengurangan :
1. Biaya Jabatan
5% x Rp. 6.500.000,00 = Rp. 325.000,00
2. Iuran pensiun = Rp. 150.000,00 (+)
PTKP
Dr.Abdullah, Sp.JP merupakan dokter spesialis jantung yang melakukan praktik di Rumah Sakit
Harapan dengan perjanjian bahwa atas setiap jasa dokter yang dibayarkan oleh pasien akan
dipotong 20% oleh pihak rumah sakit sebagai bagian penghasilan rumah sakit dan sisanya sebesar
80% dari jasa dokter tersebut akan dibayarkan kepada Dr.Abdullah, Sp.JP pada setiap akhir bulan.
Selain praktik di Rumah Sakit Harapan Dr.Abdullah, Sp.JP juga melakukan praktik sendiri di klinik
pribadinya, Dr.Abdullah, Sp.JP telah memiliki NPWP. Pada tahun 2016, jasa dokter yang dibayarkan
pasien dari praktik Dr.Abdullah, Sp.JP di Rumah Sakit Harapan adalah sebagai berikut :
Penghitungan PPh Pasal 21 untuk bulan Januari sampai dengan Desember 2016:
Apabila Dr.Abdullah, Sp.JP tidak memiliki NPWP, maka PPh Pasal 21 terutang adalah sebesar 120%
dari PPh Pasal 21 terutang sebagaimana contoh di atas.
Dalam hal Ikhsan tidak memiliki NPWP maka besarnya PPh Pasal 21 yang terutang menjadi sebesar:
Penghitungan Pemotongan PPh Pasal 21 Atas Penghasilan yang Diterima Oleh Bukan Pegawai,
Sehubungan dengan Pemberian Jasanya Mempekerjakan Orang Lain Sebagai Pegawainya dan/atau
Melakukan Penyerahan Material/Bahan