▪ Na ma : AGUS SUPRIYANTO, SE
➢ Pemberi Kerja
▪ Orang pribadi;
Setor;
• Mengidentifikasi dan • Dgn SPT 1721;
menjustifikasi • Nihil tetap hrs
transaksi; • Dgn SSP;
disampaikan;
• Menghitung PPh 21; • Paling lambat tgl 10
• Plg lambat tgl 20 bln
bln berikutnya;
• Memotong→ buat BP berikutnya.
Potong; Lapor
Bila batas waktu penyetoran jatuh pada hari libur, maka penyetoran atau pelaporan
dapat dilakukan satu hari kerja berikutnya
KEWAJIBAN MEMBUAT BUKTI POTONG
Non Pegawai Setiap masa sesuai dengan saat Setiap kali dilakukannya
Tetap terutangnya penghasilan. pemotongan PPh
KAPAN SETOR DAN LAPOR PAJAK?
Dalam hal dalam suatu bulan terjadi kelebihan penyetoran PPh Pasal
21 yang terutang, kelebihan pembayaran tersebut dapat
diperhitungkan dengan PPh Pasal 21 yang terutang pada bulan
berikutnya melalui SPT Masa.
KAPAN PPh 21/26 TERUTANG?
Pasal 21 PMK-252/PMK.03/2008:
Butir 1 SE-23/PJ.43/2000:
• Pemotong PPh 21/26: Pusat, cabang, BUT, perwakilan atau unit;
• Pemotongan Pajak tersebut juga dilakukan oleh kantor cabang, perwakilan
atau unit tempat pembayaran imbalan jasa ketenagakerjaan dimaksud
dilakukan yang pada umumnya menunjuk pada tempat pelaksanaan
pekerjaan, jasa dan kegiatan.
• UU PPh tidak mengatur mekanisme pemusatan (sentralisasi) pemotongan,
penyetoran dan pelaporan PPh Pasal 21.
OBYEK PPh 21/26 – MACAM-MACAM PENGHASILAN
Yaitu : Iuran Pensiun kepada Dana Pensiun yang pendiriannya sudah disahkan
Menkeu dan Iuran JHT kepada JAMSOSTEK.
Bagi pemberi kerja bersifat Deductible Expense (DE)
6. BPJS Kesehatan,
Dibayar perusahaan Asuransi ✓ ✓
Dipotong dari karyawan Asuransi Bukan Peng. Ph. bruto
Tarif Pajak
Lapisan Penghasilan Kena Pajak
NPWP Non NPWP
sd Rp50.000.000,00 5% 6%
Pegawai:
1. PPh Psl 21 Pegawai Tetap.
2. PPh Psl 21 Pegawai Tidak Tetap.
3. PPh Psl 21 Mantan Pegawai/Komisaris Yang Tidak
Merangkap Sebagai Pegawai Tetap/Penarikan Dapen oleh
Pegawai yang masih aktif.
Selain Pegawai:
4. PPh Psl 21 Peserta Kegiatan.
5. PPh Psl 21 Selain Pegawai Lainnya.
PEGAWAI TETAP
1. PEGAWAI TETAP - TARIF
▪ Pegawai Tetap:
Ph. KP = Ph. Neto – PTKP
Ph. Neto = Ph. Bruto – B. Jabatan – Iuran Pensiun/THT
▪ Penerima Pensiun:
Ph. KP = Ph. Neto – PTKP
Ph Neto = Ph. Bruto – B. Pensiun
1. PEGAWAI TETAP – PENGURANG PENGHASILAN BRUTO
▪ Biaya Jabatan:
5% x Ph. Bruto;
max Rp500.000,- per bulan atau Rp6.000.000,- per tahun;
Berdasarkan Jml bulan kerja/perolehan yg sebenarnya.
▪ Biaya Pensiun:
5% x Pensiun;
max. Rp200.000,- per bulan atau Rp2.400.000,- per tahun
Berdasarkan Jml bulan perolehan yg sebenarnya.
▪ Iuran pensiun dan JHT ditanggung karyawan;
Dapen yang disahkan Menkeu;
JHT kepada penyelenggara jamsostek.
▪ PTKP
1. PEGAWAI TETAP – PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK
Status kawin
1.320.000 2.025.000 3.000.000 4.500.000
Tanggungan
1.320.000 2.025.000 3.000.000 4.500.000
Maks.
3 3 3 3
Tanggungan
SYARAT
Penghitungan Masa
(Atas Dasar Estimasi Penghasilan Yang Disetahunkan )
Ph. Bruto Pengurang Ph. Ph. Neto Perk. Ph. neto Dikurangi
Sebulan Bruto Sebulan setahun (x 12) PTKP
(-) = (-)
*
=
Ph. yang B. Jabatan,
menjadi Iuran
Objek PPh Pensiun, dan Ph KP
Pasal 21. THT.
x trf Psl
17
x
Trf. Psl 17
PPh 21 atas penghasilan real selama setahun (12 bulan) dikurangi PPh
21 yang telah dipotong selama 11 bulan (Jan – Nov).
12 – 11 = 1
▪ Fluktuasi penghasilan
▪ Perbedaan lapisan tarif
pengenaan pajak saat
menghitung PPh 21 Masa dan
PPh 21 Masa Pajak Terakhir.
Dibayarkan Bulanan:
PPh Psl. 21 = Trf Psl 17 x Ph KP disetahunkan
Ph KP disetahunkan = Ph. Bruto disetahunkan – PTKP Setahun
PPh Psl 21 bulan ini = PPh Psl 21 Setahun/12
3. Iuran Jaminan Hari Tua (JHT 2%) 400.000,00 (+) 4.800.000,00 (+)
PT Aku Cinta Negeriku
mengikuti program Jamsostek, Jumlah 1.900.000,00(-) 22.800.000,00
premi Jaminan Kecelakaan Kerja Jumlah Ph. Neto sebulan 18.260.000,00 219.120.000,00
dan premi Jaminan Kematian Jumlah Ph. Neto setahun 219.120.000,00
yang dibayar oleh pemberi kerja Dikurangi:
dengan jumlah masing-masing PTKP – K/2:
0,50% dan 0,30% dari gaji. PT
1.Diri sendiri 54.000.000,00 54.000.000,00
Aku Cinta Negeriku
2.Status Kawin 4.500.000,00 4.500.000,00
menanggung iuran Jaminan Hari
Tua setiap bulan sebesar 3,70% 3.Tanggungan (2 orang) 9.000.000,00(+) 9.000.000,00 (+)
dari gaji, sedangkan Tn. Karyo 67.500.000,00(-) 67.500.000,00(-)
Basuki membayar iuran Jaminan Ph. Kena Pajak (PhKP) 151.620.000,00 151.620.000,00
Hari Tua sebesar 2,00% dari
PhKP dibulatkan 151.620.000,00 151.620.000,00
gaji setiap bulan. Di samping
PPh Pasal 21 setahun
itu, PT Aku Cinta Negeriku juga 5% x Rp50.000.000,00 2.500.000,00
mengikuti program pensiun
untuk pegawainya. 15% x Rp101.620.000,00 15.243.000,00 (+)
17.743.000,00 17.743.000,00
PPh 21 sebulan (Rp17.743.000,00 /12) 1.478.583,00
PPh 21 dipotong (Januari - November) 16.264.413,00
PPh 21 terutang di Desember 1.478.587,00
PESERTA KEGIATAN
PESERTA KEGIATAN:
▪ Peserta perlombaan dalam segala bidang, antara lain perlombaan
olahraga, seni, ketangkasan, ilmu pengetahuan, teknologi dan
perlombaan lainnya;
▪ Peserta rapat, konferensi, sidang, pertemuan, atau kunjungan kerja;
▪ Peserta atau anggota dalam suatu kepanitiaan sebagai
penyelenggara kegiatan tertentu;
▪ Peserta pendidikan, pelatihan, dan magang;
▪ Peserta kegiatan lainnya.
BUKAN PEGAWAI
Ph. Bruto
Bukan pegawai
Bukan pegawai
berkesinambungan:
Ph. Bruto Ph KP
BUKAN PEGAWAI - PERHITUNGAN
Tdk
Berkesinambungan PPh 21 = Trf Psl 17 x 50% x Ph. Bruto
Ph Bruto tidak termasuk bagian gaji atau upah dari pegawai yang dipekerjakan.
Ya Ya
Trf Psl 17 x 50% x Jml Ph Bruto
Trf Psl 17 x
Kumulatif Ph Bruto (50% x Ph Bruto)
▪ Uang pesangon;
▪ THT;
▪ JHT
Pembayaran uang pesangon, uang manfaat pensiun, THT dan JHT yang
dibayarkan sekaligus sebelum 16 November 2009, ikut PP Nomor 149
Tahun 2000.
TARIF PPh PASAL 21 – PP NO. 68 TAHUN 2009
Uang Pesangon,
Uang Manfaat Pensiun, Final (Dibayar sekaligus /
THT dan JHT 2 (dua) tahun kalender)
Tidak Final
(Tahun ke-3 dan seterusnya)
(Psl. 20 PMK-252/PMK.03/2008)
▪ Penerima Ph. Non NPWP akan dikenai tarif 20% lebih tinggi daripada
tarif yang ber-NPWP;
PPh 21 Non NPWP= 120% x PPh terutang;
▪ Hanya berlaku untuk pemotongan PPh Pasal 21 tidak final;
▪ Bagi Pegawai Tetap/pensiunan: PPh 21 yang dipotong dengan tarif
20% lebih tinggi dapat diperhitungkan dengan PPh 21 terutang untuk
bulan selanjutnya setelah ber-NPWP.
▪ Selain pegawai Tetap: Dalam hal WP yang dikenai pemotongan PPh 21
dengan tarif lebih tinggi mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP,
PPh 21 yang dikenakan dengan tarif lebih tinggi tsb dapat dikreditkan
di SPT PPh WPOP-nya.
KEBIJAKAN PEMOTONGAN PPh PASAL 21
Dipotong
Gaji 10.000.000
Utang Gaji 9.546.917
Utang Iuran Pensiun 200.000
Utang PPh Pasal 21 253.083
Ditanggung
Gaji 10.000.000
PPh Pasal 21 253.083
Utang Gaji 9.800.000
Utang Iuran Pensiun 200.000
Utang PPh Pasal 21 253.083
Digross up
Gaji 10.000.000
Tunjangan PPh 297.733
Utang Gaji 9.800.000
Utang Iuran Pensiun 200.000
Utang PPh Pasal 21 297.733
PPh 21 DTP
EX PMK NO. 86/PMK.03/2020
INSENTIF PPh PASAL 21 EX PMK NO. 86/PMK.03/2020
Menerima/memperoleh penghasilan dari
Penghasilan bruto
Pegawai yang bersangkutan
• WP KLU Tertentu • Memiliki NPWP • Pada masa yang
sesuai Lampiran A bersangkutan
(1189 KLU) penghasilan bruto
• Perusahaan KITE yang bersifat
• Ijin tetap dan teratur
Penyelenggara yang
Kawaan Berikat, disetahunkan
Pengusaha tidak lebih dari
Kawasan Berikat, 200jt
PDKB
PPh Pasal 21 di tanggung Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus
dibayarkan secara tunai oleh Pemberi Kerja pada saat pembayaran penghasilan kepada
Pegawai, termasuk dalam hal Pemberi Kerja memberikan tunjangan PPh Pasal 21 atau
menanggung PPh Pasal 21 kepada Pegawai.
KETENTUAN LAINNYA
PPh Pasal 21 DTP diberikan sejak Masa Pajak April 2020 sampai
dengan Masa Pajak Desember 2020.
CONTOH PERHITUNGAN
PPh 21 DTP (1)