Anda di halaman 1dari 9

PENYELESAIAN :

C ATATA N :
B ATA S U PA H HARIAN TIDAK
DILAKUKAN PEMOTONGAN PPH,
A K A N K I TA S I N G K AT D E N G A N
“ B ATA S UTKP” ( U PA H TIDAK
K E N A PA J A K )
Contoh Upah Harian :

1. Rini pada bulan Januari 2018 bekerja sebagai


penjahit harian selama 6 hari kerja. Rini
menerima upah sebesar Rp400.000/hari.
Penyelesaian :
Upah sehari Rp 400.000,-
• Bekerja 6 HK …… (6 x Rp400.000 = Rp 2.400.000)
• Maka :
• Rini tidak dipotong pajak atas upahnya karena belum
memenuhi syarat… Upah sehari belum melebihi Rp450.000 dan
upah selama sebulan/6 HK, belum melebihi Rp. 4.500.000,-
Contoh Upah Harian :
2. Eko pada bulan Agustus 2018 bekerja sebagai buruh harian pada PT.
SaZAFA dengan upah per hari Rp600.000,- Eko belum menikah. Eko
hanya bekerja 2 hari .
• Penyelesaian :
Upah sehari Rp 600.000,-
Batas UPTK (Rp450.000)
Penghsl Kena Pajak Sehari Rp 150.000
PPh psl 21 dipotong atas upah perhari :
5% x Rp150.000 = Rp 7.500 / hari

Jadi, Upah yang diterima Eko Rp600.000 - Rp7.500 = Rp592.500,-

Ctt : karena Eko 2 HK, maka setiap hari SELAMA 2 HARI KERJA (HK)
dipotong Rp7.500,- upahnya utk byr pajak.
3. Iwan pada bulan Agustus 2018 bekerja sebagai buruh
harian pada PT. Sazafa dengan upah per hari Rp600.000,-
Iwan belum menikah. Iwan bekerja selama 11 HK (Hari
Kerja)
• Penyelesaian :
A) PPh psl 21 terutang untuk hari ke 1 s/d hari ke 7
Upah sehari Rp 600.000,-
Batas UPTK (Rp450.000)
Penghsl Kena Pajak Sehari Rp 150.000
PPh psl 21 dipotong atas upah perhari :
5% x Rp150.000 = Rp 7.500 / hari
Jadi,
PPh psl 21 selama 7 HK adalah ( 7 HK x Rp7.500) = Rp 52.500,-

Upah bersih yg diterima/hari Rp600.000 – Rp7.500 = Rp592.500 (selama 7 hari)


3. Iwan pada bulan Agustus 2018 bekerja sebagai buruh harian pada
PT. Sazafa dengan upah per hari Rp600.000,- Iwan belum menikah.
Iwan bekerja selama 11 HK (Hari Kerja)
• Penyelesaian :
B) PPh psl 21 terutang untuk hari ke 8
Upah sampai dengan hari ke 8 (8 x Rp600.000) Rp4.800.000,-
Dikurangi PTKP sebenarnya :
WP orang pribadi : (54jt/360) X 8 HK (Rp1.200.000)
Penghsl Kena Pajak untuk 8 HK Rp3.600.000,-
PPh psl 21 terutang sd hari ke 8 :
5% x Rp3.600.000 = Rp180.000
PPh Psl 21 yg telah dipotong s.d hari ke 7 (lihat bag A) (Rp 52.500)
PPh yang harus dipotong pada hari ke 8 Rp127.500
Jadi,
Upah bersih yang diterima Iwan hari ke 8 sebesar : Rp600.000 – Rp127.500 = Rp472.500,-

(Ctt : Untuk mengetahui hari ke brp di bag B rumusx Rp4.500.000 / upah per hari = hslnya
pembulatan keatas atau +1)
3. Iwan pada bulan Agustus 2018 bekerja sebagai buruh
harian pada PT. Sazafa dengan upah per hari
Rp600.000,- Iwan belum menikah. Iwan bekerja selama
11 HK (Hari Kerja)
• Penyelesaian :
C) PPh psl 21 terutang untuk hari ke 9 s.d hari ke 11
Upah sehari Rp 600.000,-
Dikurangi PTKP perhari :
WP orang pribadi : (54.000.000/360) (Rp150.000)
Penghsl Kena Pajak Sehari Rp 450.000
PPh psl 21 dipotong atas upah perhari :
5% x Rp450.000 = Rp 22.500 / hari
Jadi,
UPAH BERSIH yang diterima Iwan hari ke 9,10 dan 11 sebesar : Rp600.000 –
Rp22.500 = Rp577.500,- / hari …. (s.d hr 11)
4. Doni bekerja pada perusahaan industri dengan dasar upah harian. Pada Bulan Januari
2018, Doni hanya bekerja 24 HK dengan upah perhari Rp437.500,- Doni menikah tetapi
belum memiliki anak (K/0)
PENYELESAIAN :
Upah per bulan (24 X Rp437.500) = Rp10.500.000

Upah per tahun (12 x Rp10.500.000) Rp126.000.000


Dikurangi PTKP:
-WP Orang pribadi Rp54.000.000
- WP Menikah Rp 4.500.000 +
(Rp 58.500.000)
Penghasilan Kena Pajak Rp 67.500.000
PPh pasal 21 terutang setahun :
5% x Rp50.000.000= Rp2.500.000
15% x Rp17.500.000= Rp2.625.000
Rp5.125.000

PPh pasal 21 sebulan (24 HK) : Rp5.125.000 : 12 = Rp 427.083,33


Contoh Upah Satuan dan Borongan :
1. Firman (TK/0) adalah karyawan pada perusahaan elektronika.
Upah yang dibayarkan berdasarkan atas jumlah unit/satuan
yang diselesaikan yaitu Rp.160.000 per buah TV dan dibayarkan
tiap minggu. Dalam waktu 1 minggu (6 HK) dihasilkan sebanyak
24 buah TV . Hit. PPh psl 21 seminggu
Penyelesaian :
Upah satuan Rp160.000 x 24 = Rp 3.840.000
Upah Harian : Rp3.840.000 : 6 HK Rp 640.000
UTKP (Rp450.000)
Penghasilan Kena Pajak sehari Rp190.000
Upah seminggu terutang pajak :
6 hari X Rp 190.000 = Rp 1.140.000,-
PPh pasal 21 terutang :
5% x Rp 1.140.000 = Rp 57.000,-
TUGAS : disetor paling lambat hari senin minggu depan

1.Wibisana mengerjakan dekorasi sebuah rumah dengan upah


borongan sebesar Rp950.000,- pekerjaan diselesaikan dlm
2 hari
Hit PPh psl 21 borongannya.

2. Iwan pada bulan Agustus 2018 bekerja sebagai buruh harian


pada PT. Sazafa dengan upah per hari Rp440.000,- Iwan
menikah belum memiliki anak. Iwan bekerja selama 13 HK
(Hari Kerja).
Hitunglah PPh psl 21 atas upah Iwan dan Berapa Upah bersih
yang diterima Iwan

(Ctt : Untuk mengetahui hari ke brp di bag B rumusx


Rp4.500.000 / upah per hari = hslnya pembulatan keatas atau
+1)

Anda mungkin juga menyukai