KREDITUR
DEBITUR
Misal:
Pada tanggal 1 Juli, PT Merapi menjual barang dagang kepada PT Merbabu
seharga Rp 100.000, termin 2/10, n/30. Pada tanggal 5 Juli, barang seharga Rp
10.000 dikembalikan oleh PT Merbabu kepada PT Merapi. Tanggal 12 Juli, PT
Merapi menerima pembayaran dari PT Merbabu sebesar saldo tagihannya.
JURNAL
Artinya, barang yang sudah dijual oleh PT Merapi dikembalikan oleh pembeli
(disebut dengan Retur Penjualan), sehingga piutang dagang terhadap barang yang
dikembalikan tersebut tidak boleh lagi diakui dan harus dikurangkan dari total
piutang pembeli.
Penjualan dilakukan pada tanggal 1 Juli dengan termin 2/10, n/30. Artinya, pelunasan
PT Merbabu tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan potongan penjualan
karena dilakukan lewat dari termin 10 hari sejak tanggal faktur.
Piutang dagang yang awalnya sesesar Rp 100.000 harus dikurangi karena terdapat
Retur Penjualan sebesar Rp 10.000. Sehingga, total Kas yang diterima dan Piutang
Dagang yang dilunasi hanya sebesar Rp 90.000
KEUNTUNGAN KERUGIAN
PENJUALAN KREDIT PENJUALAN KREDIT
Kerugian Piutang
Metoda
Metoda Cadangan
Penghapusan Langsung
METODA CADANGAN
*NOTE:
Jika terdapat kalimat “memperkirakan piutang tak tertagih”, maka masuk dalam kategori
Taksiran Kerugian Piutang.
METODA CADANGAN
*NOTE:
Jika terdapat kalimat, “tidak mungkin dapat diterima pelunasannya dan harus dihapus
(bukan taksiran atau perkiraan)”, maka masuk dalam kategori Penghapusan Piutang.
METODA CADANGAN
2.) Jurnal untuk mencatat penerimaan kas dari piutang yang telah dihapus
Taksiran Persentase
2% 4% 10% 20% 40%
Tak Tertagih
*NOTE:
Jika pada Metode Cadangan, terdapat akun Cadangan Kerugian Piutang pada saat
penghapusan, maka pada Metode Penghapusan Langsung, piutang tak
tertagih langsung diakui sebagai Kerugian Piutang.
PENGALIHAN PIUTANG
❖ Penjualan piutang dilakukan dengan menjual piutang kepada suatu factor, yaitu suatu lembaga
keuangan atau bank yang bersedia membeli dan selanjutnya menerima pembayaran atas
piutang tersebut dari debitur.
❖ Biasanya pihak lembaga keuangan atau bank membebankan sejumlah komisi kepada
perusahaan yang menjual piutang, berkisar antara 1-3% dari jumlah piutang yang dibeli.
❖ Contoh:
Pada tanggal 17 Juni, PT Garda menjual piutangnya kepada lembaga keuangan sebesar Rp
50.000.000. Lembaga keuangan tersebut membebankan komisi sebesar 1% kepada PT Garda
atas piutang yang dijual.
Artinya, jumlah Beban Komisi Factor adalah sebesar Rp 500.000. Sehingga kas yang diperoleh PT
Garda dari penjualan piutangnya hanya sebesar Rp 49.500.000 (Rp 50.000.000 – Rp 500.000).
❖ Terdapat tiga pihak yang terlibat dalam penggunaan kartu kredit ketika melakukan transaksi
penjualan, yaitu:
1. Penerbit Kartu Kredit (Biasanya bekerjasama dengan bank)
2. Penjual
3. Pembeli
Ketika penjual menerima pembayaran dari konsumen atas pembelian barang, maka kartu kredit
milik konsumen akan diproses melalui mesin yang terhubung secara elektronik dengan penerbit kartu
kredit. Pihak penerbit kartu kredit (bank) akan menalangi pembayaran tersebut dan penjual
biasanya akan dikenakan beban administrasi kartu kredit. Pada kasus ini, penjual telah
mengalihkan piutangnya kepada pihak bank, artinya pembeli tidak lagi harus melunasi kepada
penjual tetapi kepada bank penerbit kartu. Setiap bulan, bank penerbit kartu akan menyampaikan
tagihan kepada pemegang kartu melalui laporan pemakaian kartu kredit (billing statetment) yang
berisi total rupiah pemakaian kartu kredit selama 1 bulan. Pembeli bisa segera membayar penuh di
bank (tanpa bunga) atau mengangsurnya sesuai dengan ketentuan bank penerbit kartu.
PENJUALAN DENGAN KARTU KREDIT
Pada tanggal 19 Juli, Toko Yazid menjual barang dagangan seharga Rp 1.500.000 kepada Tuan
Dadang yang membayar transaksi menggunakan kartu kredit Visa-BNI. Atas transaksi tersebut bank
BNI mengenakan biaya administrasi sebesar 3%.
Artinya, jumlah Beban Adm. Kartu Kredit adalah sebesar Rp 45.000. Sehingga kas yang diperoleh
Toko Yazid dari penjualan barangnya hanya sebesar Rp 1.455.000 (Rp 1.500.000 – Rp 45.000).
8. Berikut ini manakah yang bukan merupakan alasan perusahaan untuk melakukan
penjualan piutang?
a. Perusahaan menghadapi kesulitan keuangan dan sulit mendapatkan pinjaman untuk
memenuhi kebutuhan kasnya.
b. Perusahaan ingin mengurangi jumlah piutang dagang
c. Perusahaan membutuhkan kas cepat untuk memenuhi kebutuhan operasionalnya.
d. Penagihan piutang seringkali memakan waktu yang cukup lama dan terkadang
memerlukan biaya yang cukup besar.