Anda di halaman 1dari 70

KATA PENGANTAR

Assalam.wr.wb.

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadira Allah SWT, karena berkat karunia da

nrakhmat Nya penulis dapat menyelesaikan Materi Mata Kuliah Manajemen Keuangan I dan Man

ajemen Keuangan II untuk disampaikan kepada mahasiswa pada saat perkuliahan.

Besar harapan penulis, buku ini akan menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa,memperm

udah mereka dalam mata kuliah Manajemen Keuangan.

Diktat ini mungkin jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan masukan ataukritik

an sebagai dasar penyempurnaannya.

Terima kasih penulis sampaikan kepada suami : AWALUDDIN MUCHTAR serta ke empat

anak kami : Faiz Rafdillah , Fariz Rafsanjani, Farah Nabila, dan Filda Auliasyifa; atas pengertian d

an dororangannya, sehingga penulis dapat konsentrasi dalam merampungkan Diktat ini.

Pamulang, April 2017


Penulis

Khayatun Nufus
DAFTAR ISI

Hal

Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Bab I : Ruang Lingkup Manajemen keuangan 1
Bab 2: Laporan Keuangan 3
Bab 3: Analisa Laporan Keuangan 9
Bab 4: Pengelolaan Modal Kerja
Bab 5: Pengelolaan Piutang
Bab 6: Pengelolaan Kas
Bab 7: Pengelolaan Persediaan
Bab 8: Penilaian Surat Berharga
Penutup
Daftar Pustaka
BAB I

RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN

1. Pengertian Manajemen Keuangan

Manajemen Keuangan (sering disebut Pembelanjaan) yaitu :

Semua aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan usaha-usaha untuk mendapatkan dana perusahaanden
gan biaya yang murah serta usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien.

Usaha untuk mendapatkan dana di sebutpembelanjaan pasif(sisi pasiva).

Usaha untuk mengalokasikan dana disebutpembelanjaan aktif (sisi aktiva).

2. Tujuan Manajemen Keuangan

Tujuan perusahaan adalah meningkatkan kemakmuran para pemegang saham atau pemilik. Denganmeni
ngkatkan harga saham sehingga laba perlembar saham akan maksimum pula.

Harga pasar saham mencerminkan nilai riil perusahaan. Biasanya harga pasar saham dipengaruhi oleh : (
a).laba per lembar saham (b). tingkat bunga bebas resiko (c).tingkat ketidakpastian opersi perusahaan.

3. Fungsi Manajemen Keuangan

a. Keputusan Investasi ----- >pengalokasian dana

b. Keputusan Pendanaan -- kebijakan struktur modal , yaitu dengan mempertimbangkan dan

menganalisa kombinasisumber-sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan untuk membelanjai kegiatan
investasi serta kegiatan lainnya.
a. Keputusan Deviden -- yaitu keputusan untuk menentukan :

1) besarnya % laba yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk cash deviden.
2) Stabilitas deviden yang dibagikan
3) Deviden saham(stock devident)
4) Pemecahan deviden (stock split)
5) Penarikan kembali saham yang beredar
Secara sistematis fungsi tersebut dapat digambarkan sbb.:

Aktiva perusahaan
Modal kerja manajemen pasar keuangan
Aktiva Tetap keuangan

Manajer Keuangan merupakan perantara antara pasar keuangan dengan operasional per

usahaan.

4.Sumber Dana

Sumber Dana Intern :penggunaan laba, cadangan-cadangan, laba yang tak terbagi.

Sumber Dana Intensif :penggunaan dari penyusutan aktiva tetap


Contoh :

PT X
Neraca, 1 Januari 200x (000)

Kas Rp. 50.000.000 Hutang Rp.240.000.000


Aktiva Lancar lain 250.000..000 Modal Sendiri Rp.460.000.000
Aktiva Tetap (bruto) 500.000.000
Akumulasi Penyusutan (100.000.000)
Total Aktiva Rp. 700.000.000 Total Pasiva Rp.700.000.000

Keputusan dari alternative perolehan dana, sumber dana dapat diperoleh dari sumber :

a. Dari Luar ( Financing decision/keputusan pendanaan):berarti dari hutang atau modal sendiri.
b. Dari Dalam (Deviden Policy)
BAB 2

LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi, yang disusun untuk menyediakaninform
asi keuangan suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan (manajemen, pemilik, kreditor,investor
, pemerintah ) sebagai bahan pertimbangan di dalam mengambil keputusan. Laporan Keuangan meliputi :

1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi

3. laporan Perubahan Modal

4. Laporan Perubahan Arus Kas

5. Catatan Atas laporan Keuangan

NERACA

Laporan yang menunjukan posisi keuangan suatu perusahaan pada saat tertentu.
PT X
NERACA
31 Desember 201x
Aktiva Passiva

Aktiva Lancar Hutang Lancar


Kas xxx Hutang Dagang xxxx
Efek xxx Hutang Wesel xxxx
Piutang Dagang xxx Hutang Pajak xxxx
Persediaan Barang xxx
Total Hutang Lancar
Total Aktiva lancar
Hutang Jangka Panjang : xxxx
Aktiva Tetap xxxx
Hutang Obligasi xxxx
Tanah xxxx
Hutang Bank xxxx
Bangunan xxxx
Mesin dan Peralatan
Total Hutang Jk Panjang
Modal xxxx
xxxx
Total Hutang+Modal xxxx
Kendaraan xxxx
Total Aktiva Tetap
Total Aktiva xxxx

LAPORAN LABA RUGI

Laporan yang menunjukkan hasil kegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu ; yang ditunjukkan deng
an arus laba dan arus rugi.

Laba terjadi bila penghasilan yang diperoleh dalam satu periode lebih besar dibandingkan dengan biaya-biay
a yang dikeluarkan .

Rugi akan timbul jika pendapatan lebih rendah dibanding dengan biaya yang dikeluarkan.

PT X
LAPORAN LABA RUGI
Tahun 20xx
(000)

Penghasilan Rp. xxx


Harga Pokok Penjualan xxx -
Laba Kotor Rp xxx
Biaya Operasi xxx -
EBIT (Laba Operasi) Rp. xxx
Bunga xxx-
EBT Rp. xxx
Pajak xxx -
EAT Rp. xxx

PENGGOLONGAN BIAYA

Biaya adalah pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendapatkan suatu barang dan at
aujasa.

BIAYA BERDASARKAN FUNGSI POKOK PERUSAHAAN

1. Biaya produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik).
Yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi produk selesai .

Biaya ini meliputi :

a. Biaya Bahan Baku : biaya untuk membeli bahan yang menjadi


bagian pokok dari produk selesai.

b. Biaya Tenaga Kerja Langsung : biaya untuk membayar tenaga kerja


yang langsung menangani proses produksi.
c. Biaya Overhead Pabrik : biaya yang dikeluarkan bagian produksi selain bahan baku dan tenaga
kerjalangsung, seperti biaya bahan penolong, gaji mandor, by TKTL,perlengkapan pabrik, penyusutan,
listrik dan air, by pemeliharaan,suku cadang,dll.

2. Biaya non Produksi ( biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum)


Selain biaya produksi yang disebut biaya operasi; terdiri atas :

a. Biaya Pemasaran : by yg dikeluarkan dalam rangka menjual produk selesai yang dihasilkan
perusahaan ketangan konsumen.
Contoh : gaji bagian pemasaran, komisi, by promosi, by saluran distribusi, dan by penjualan lainnya.

b. Biaya Administrasi & Umum : biaya-biaya dlm rangka mengelola administrasi perusahaan.
Contoh : gaji direktur, bagian akuntani, penyusustan peralatan kantor, by riset dan pengembangan,dll
.

BIAYA BERDASARKAN PERILAKU BIAYA

1. Biaya Variabel
By yang jika dalam jumlah keseluruhan berubah sesuai dengan jumlah satuan kegiatan, tetapi secara per
unitjumlahnya tetap (biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung).

Contoh : satu unit produk dibutuhkan by bahan baku Rp.10.000, maka jika untuk jumlah produksi

Jumlah Produksi Total Biaya Variabel BV/ unit


10.000 unit Rp. 100.000.000 Rp. 10.000
25.000 unit 250.000.000 Rp. 10.000
50.000 unit 500.000.000 Rp. 10.000
100.000 unit 1.000.000.000 Rp. 10.000

by

biaya variabel

unit

2. Biaya Tetap
Biaya yang dalam kapasitas tertentu jumlahnya keseluruhannya tetap tapi secara per unit berubah-ubahse
suai dengan volume produksinya.

Contoh : sampai tingkat produksi 100.000 unit, biaya tetapnya Rp. 100.000.000.

Jumlah produksi Biaya Tetap BT/unit


10.000 unit Rp.100.000.000 Rp. 10.000
25.000 Rp.100.000.000 4.000
50.000 Rp.100.000.000 2.000
100.000 Rp.100.000.000 1.000
biaya

By Tetap

Unit

3. Biaya semivariabel
Biaya yang jumlahnya berubah-ubah tapi perubahannya tidak proporsional dengan satuan kegiatan produ
ksi.

Contoh : gaji sales yang dibayar tetap dg % tertentu dari jumlah penjualan

Jumlah produksi Biaya Semi Variabel BSV/unit


10.000 unit Rp. 11.000.000 Rp. 1.100
25.000 17.000.000 700
50.000 30.000.000 600
100.000 56.000.000 560

Biaya

Biaya Semi Variabel

biaya

Q(unit)

Teknik pemisahan antara biaya tetap dan biaya variabel dicari denganmetode titik tinggi dan titik rendah
atauhigh and low point method.

LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS

Kinerja perusahaan secara sederhana bisa diketahui dari 3 aspek, yaitu


1. LIKUIDITAS
Kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya yang harus segera dipenuhi. Semaki
ntinggi likuiditas makin percaya para kreditor jk pendek.

Aktiva lancar
Likuiditas = --------------------- ---- minimal 2:1
Hutang lancar
Kurang dari 2 dianggap kurang baik; tetapi terlalu tinggi juga menunjukkan ketidakefisienan penggunaa
ndana karena banyak dana menganggur (idle fund)

2. SOLVABILITAS
Kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi.

Total aktiva
Solvabilitas = -------------------
Total Hutang

Dikatakan Solvabel apabila perbandingannya lebih dari 1:1

Jika kurang dari 1 maka insolvable.

3. RENTABILITAS
Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan semua modal (modal sendiri dan mod
alasing) yang bekerja di dalamnya.

Laba
Rentabilitas = ------------------- x 100%
Total Modal

Rentabilitas terbagi 2, yaitu :

a. Rentabilitas Ekonomis
Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua modal.

EBIT
RE = ----------- x 100%
MS+MA

b. Rentabilitas Modal Sendiri


Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan modal sendiri.

EAT
RMS = ----------- X 100%
MS

Contoh soal :

Dari modal Rp.4.000.000.000, MS = Rp2.500.000.000 dan MA = Rp. 500.000.000 dg bunga 20


%/th

Penjualan Rp. 2.500.000.000


Harga Pokok penjualan 1.200.000.000-
Laba Kotor Rp. 1.300.000.000
Biaya Operasi 500.000.000 -
EBIT Rp. 800.000.000
Bunga(20%x800jt) Rp. 160.000.000-
EBT Rp. 640.000.000
Pajak 25% 160.000.000-
EAT Rp. 480.000.000
Maka :

800.000.000
RE = ------------------------ x 100% = 20%
4.000.000.000

480.000.000
RMS = --------------------- x 100%= 19,2%
2.500.000.000
BAB 3

ANALISA RATIO KEUANGAN

Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen dalam periode tertentu. Hal ini dapat di
lakukan dengan melakukan evaluasi atas Laporan Keuangan tersebut dengan menghubungkan elemen-elemen
nya,yang biasa disebut dengan analisa rasio Keuangan.

JENIS-JENIS RASIO KEUANGAN

Menurut sumber dari mana rasio itu dibuat maka rasio dikelompokkan menjadi :

1. Rasio-rasio Neraca : current ratio,Cash ratio, Debt to Equity ratio, dll

2. Rasio-rasio Laporan Laba Rugi : profit margin, operating ratio,dll

3. Rasio-rasio antar Laporan ; Return on Investment, Return on Equity, Asset turnover,dll.


Menurut tujuan penggunaanya, rasio di atas dikelompokkan menjadi :

1. Ratio Likuiditas (Liquidity Ratios)

2. Ratio Leverage (Leverage Ratios)

3. Ratio Aktivitas (Activity Ratios)

4. Ratio Keuntungan (Profitability Ratios)

5. Ratio Penilaian (Valuation Ratios)

Rasio Likuiditas (Liquidity Ratios)


Mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang-hutang jangka pendeknya. (mengukur tingk
atkeamanan kredit jk pendek).

Alat ukurnya terdiri atas :

a. CURRENT RATIO
Membandingkan antara aktiva lancar dengan hutang jangka pendek.
Aktiva Lancar
Current ratio = ----------------- x100%
Hutang lancar

b. QIUCK RQTIO/ACID TEST RATIO


Menunjukkan besarnya alat likuid yang paling cepat yang biasa digunakan untuk melunasi
hutang lancar.

Persediaan dianggap aktiva lancar yang tidak lancar.

Aktiva Lancar - Persediaan


Quick Ratio = -------------------------------- x 100%
Hutang Lancar

c. CASH RATIO
Membandingkan antara kas dan aktiva lancar yang bisa segera menjadi uang kas dengan hutangla
ncar. Aktiva lancar yang bisa menjadi uang kas adalah efek( surat berharga).

Kas + Efek
Cash Ratio = --------------- x 100% cash +bank+ markSecurities/current liabilitisx100
Hutang Lancar

Ratio Leverage (Leverage Ratios)


Mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Jika perusahaan dalam berop
erasi sepenuhnya menggunakan modal sendiri maka leveragenya 0. Rasio Leverage terdiri atas :

a. TOTAL DEBT TO TOTAL ASSET RATIO (rasio total hutang dengan total aktiva)
Mengukur besarnya dana yang berasal dari hutang, baik hutang jk pendek maupun hutang jkpanj
ang. Kreditor lebih menyukaidebt ratioyang rendah sebab tingkat keamanan dananya menjadisem
akin baik.

Total Hutang
Debt Ratio = ----------------- x 100%
Total Aktiva

b. DEBT TO EQUITY RATIO (rasio hutang dengan modal sendiri)


Merupakan imbangan antar hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri. Semakin ting
girasio ini berarti modal sendiri semakin sedikit dibanding hutangnya. Besarnya hutang tidak bol
ehmelebihi modal sendiri agar beban tetapnya tidak terlalu tinggi.

Total Hutang
Debt to equity ratio = ---------------- x 100%
Modal Sendiri

c. TIME INTEREST EARNED RATIO=COVERAGE RATIO


Rasio antara laba sebelum bunga dan pajak dengan beban bunga; yang mengukur kemampuan
perusahaan memenuhi beban tetapnya berupa bunga dengan laba yang diperolehnya ;

Atau mengukur berapa kali besarnya laba bisa menutup beban bunganya.

Laba sebelum bunga&pajak


Time Interest earned Ratio =------------------------------------------------x 100 (EBIT/Interest)
beban bunga

d. FIXED CHARGECOVERAGE RATIO


Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk menutup beban tetapnya termasuk pembaya

randeviden saham preferen, bunga, angsuran pinjaman, dan sewa (jika leasing).

EBIT+Bunga+Angsuran Lease
Fixed Charge coverage Ratio =-----------------------------------------------------
Bunga+angsuran Lease

e. DEBT SERVICE RATIO (DSR)


Kemampuan perusahaan dalam memenuhi beban tetapnya termasuk angsuran pokok pinjaman.

Laba Sebelum Bunga dan Pajak (EBIT)


Debt Service Ratio =---------------------------------------------------------
angsuran pokok
Bunga+Sewa+ (1 – tariff pajak)

Ratio Aktivitas (Aktivity Ratios)


Mengukur seberapa besar efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber dananya. Semakin efektif
dalam memanfaatkan danaya semakin cepat perputaran masing-masing elemen aktiva.

Ratio ini meliputi :


RTO (receivable turnover) = sales/ piutang

ACP (Average Collection Periode) = 360/RTO

ITO (Inventory Turnover) = sales/persediaan

ADI (Average Days Inventory) = 360/ITO

ATO (assets turnover) = sales / TA (total asset)

a. INVENTORY TURNOVER= ITO (PERPUTARAN PERSEDIAAN)


Semakin tinggi persediaan berputar semakin efektif perusahaan dalam mengelola persediaan.

Harga Pokok penjualan (sales)


ITO = ---------------------------------------
Rata-rata Persediaan (Persediaan)

Untuk mengetahui lamanya perputaran persediaan dihitung dengan AVERAGE DAY’SINV


ENTORY (ADI) .

Rata-rata persediaanx360 hari


ADI = ------------------------------------- / 360
HPP ITO

b. RECEIVABLE TURNOVER =RTO (PERPUTARAN PIUTANG)


Semakin cepat perputaran piutang; semakin efektif perusahaan dalam mengelola piutangnya.

Penjualan Netto
RTO = -----------------------------
Piutang Usaha

Lamanya piutang tertagih dihitung dengan cara :RECEIVABLE COLLECTION PERIOD(RCP)

Rata-rata piutang x 360 hari


RCP = -----------------------------------
Penjualan kredit
c. FIXED ASSETS TURNOVER (PERPUTARAN AKTIVA TETAP)
Perbandingan antara penjualan dengan total aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Rasio ini menguk
urefektifitas penggunaan aktiva tetap dalam mendapatkan penghasilan

Penjualan
Perputaran aktiva Tetap = --------------------
Aktiva Tetap

d. ASSETS TURNOVER = ATO (PERPUTARAN AKTIVA)


Mengukur efektifitas pemanfaatan aktiva dalam menghasilkan penjualan. Semakin besar perputarana
ktiva semakin efektif perusahaan mengelola aktivanya.

Penjualan (sales)
Perputaran aktiva = ------------------
Total Aktiva (total asset)

Ratio Keuntungan (Profitability Ratios)


Rasio ini mengukur seberapa besar tingkat keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan. Semakin besart
ingkat keuntungan , semakin baik manajemen dalam mengelola perusahaan. Yang termasuk dalam rasio
iniadalah :

a. PROFIT MARGIN
Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dibandingkan penjualan yang dicapai.

Laba Kotor
Gross Profit Margin = -------------- x 100%
Penjualan

EBIT(laba sebelum pajak dan bunga)


Profit Margin = ------------ x 100%
Penjualan

EAT (laba setelah pajak)


Net Profit Margin = ---------- x 100%
Penjualan
b. RETURN ON ASSET (ROA) =Rentabilitas Ekonomis
Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan semua aktiva yang dimiliki ole
hperusahaan.
EBIT
Return on Assets = -------------- x 100%
Total Aktiva

c. RETURN ON EQUITY (ROE) =Rate of Return on Net Worth= Rentabilitas Modal

Sendiri.

Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri y


ang dimiliki. Labayang diperhitungkan adalah laba bersih setelah pajak (EAT).

EAT
ROE = ---------------- x 100%
Modal Sendiri

d. RETURN ON INVESTMEN = ROI

Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan yang akan digunakan un


tuk menutup investasi yang dikeluarkan.

EAT
ROI = ------------ x 100%
Investasi
e. EARNING PER SHARE = EPS = laba per lembar saham
Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan per lembar saham pemilik.

EAT
EPS = -------------------------
Jumlah lembar saham

Ratio Penilaian (Valuation Ratios)


Rasio untuk mengukur Kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai pada investor atau pemegangsa
ham. Rasio ini meliputi :

a. PRICE EARNING RATIO (PER)


Ratio ini mengukur seberapa besar perbandingan antara harga saham perusahaan dengan keuntun
ganyang akan diperoleh para pemegang saham.

Harga Pasar Saham


PER = --------------------------
Laba Per lembar saham

b. MARKET TO BOOK VALUE RATIO


Rasio ini untuk mengetahui seberapa besar harga saham yang ada di pasar dibandingkan dengan
nilai buku sahamnya. Semakin tinggi rasio ini, perusahaan semakin dipercaya., nilai perusahaan
menjadi lebih tinggi.

Harga Pasar Saham


MBV = -------------------------
Nilai buku saham

Analisa lain dalam ratio keuangan:

1. Analisis Du Pont
Du Pont adalah nama perusahaan yang mengembangkan system ini. Dalam system ini mengukur ROI da
nlaba yang dipakai adalah laba setelah pajak (EAT).

Rumus Du Pont = Net profit margin x Assets turnover

2. Analisis Common Size

Analisa ini mengubah angka-angka yang ada dalam laporan keuangan menjadi prosentase dengan dasart
ertentu. Aktiva Total=100% dan masing-masing elemen dari aktiva dibanding dengan totalaktiva,diprose
ntasikan. Demikian juga bagian pasiva, total pasiva = 100%, dan masing-masing elemennyadibanding dg
total pasiva tersebut, diprosentasekan.

Pada laporan Rugi Laba, penjualan dipakai sebagai commonbasenya (100%).

3. Analisis Indeks
Semua angka dalam suatu laporan pada tahun dasar diberi angka 100% sedangkan tahun lain sebagaiper
bandingan dengan prosentase atas tahun dasar.
BAB 4

PENGELOLAAN MODAL KERJA

1. PENGERTIAN
Modal Kerja adalah dana yang diperlukan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaa
nsehari-hari.

Masa perputaran Modal Kerja (sejak kas ditanam pada elemen modal hingga menjadi kas lagi)menunjuk
kan tingkat efisiensi penggunaan modal kerja tersebut. Manajer Keuangan harus memperhatikansumber
dana untuk memenuhi kebutuhan modal kerja tersebut

2. KONSEP MODAL KERJA

Ada 3 konsep Modal Kerja untuk analisa, yaitu :

a. Modal Kerja Kuantitatif (GROSS WORKING CAPITAL)


Yaitu keseluruhan elemen aktiva lancar.

Konsep ini menitik beratkan pada segi kuantitas dana yang tertanam pada aktiva yang perputaran
nyakurang dari 1 tahun, tanpa memperhatikan kewajiban jangka pendeknya; sehingga disebut mo
dalkerja bruto.

b. Modal Kerja Kualitatif


Yaitu selisih antara aktiva lancar dan hutang lancarnya.

Modal kerja bukan dari elemen aktiva lancar tapi juga memperhatikan kewajiban yang segera har
usdibayar, sehingga dana operasional perusahaan tidak terganggu pembayaran hutang yang jatuht
empo.

c. Modal Kerja Fungsional


Yaitu Dana yang digunakan perusahaan untuk menghasilkan current income sesuai dengan tujua
n perusahaan pada satu periode tertentu.

Yang termasuk dalam modal kerja menurut konsep ini : kas, piutang dagang sebesar harga pokok
nya,persediaan, aktiva tetap sebesar penyusutan periode tsb.

Surat berharga dan margin laba piutang termasuk modal kerja potensial yang akan menjadi moda
l kerja jika sudah dijual/dibayar.

Contoh ;

Aktiva Lancar

Kas Rp. 15.000.000


Efek 50.000.000
Piutang dagang 75.000.000
Persediaan barang 120.000.000
Rp. 260.000.000
Aktiva Tetap

Tanah Rp. 150.000.000


Bangunan & Gedung 300.000.000
Mesin 250.000.000
Rp. 700.000.000

Penyusutan gedung : Rp.50 juta

Penyusutan mesin : Rp.40 juta

Penjualan kredit dengan profit margin sebesar 30%,

Berdasarkan data, maka dapat dihitung modal kerja menurut konsep fungsional :

Modal Kerja (Working Capital)

Kas Rp. 15.000.000


Piutang dagang (70%) 52.500.000
Persediaan barang 120.000.000
Penyusutan gedung 50.000.000
Penyusutan mesin 40.000.000
Rp. 277.500.000
Modal Kerja Potensial(Potensial Working Capital)

Efek Rp. 50.000.000


Margin laba(30%) 22.500.000
Rp. 77.000.000
Bukan Modal Kerja (Non Working Capital)

Tanah Rp. 150.000.000


Bangunan & Gedung 250.000.000
Mesin 210.000.000
Rp. 610.000.000

3. JENIS MODAL KERJA

Menurut A.W.Taylor Mk dikelompokkan menjadi :

a. Modal Kerja Permanen :yaitu modal kerja yang harus selalu ada dalam perusahaan untuk
operasionalnya dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Ada 2 macam modal kerja Permanen :

b. Modal Kerja primer


Modal kerja minimal yang harus ada untuk menjamin perusahaan tetap beroperasi.

c. Modal Kerja Normal


Modal kerja yang harus ada pada tingkat produksi normal. Produksi normal merupakan
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang sebesar kapasitas normal perusaha
an.

1) Modal Kerja Variabel :modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai perubahan kegiatan /

keadaan lain yangmempengaruhi perusahaan.

Modal kerja ini meliputi :

Modal Kerja Musiman


Dana untuk mengantisipasi adanya fluktuasi kegiatan perusahaan.

Modal Kerja Siklis


Dana yang jumlah kebutuhannya dipengaruhi oleh fluktuasi konjungtur.

Modal Kerja Darurat


Dana yang kebutuhannya dipengaruhi keadaan yang terjadi di luar kemampuan perusah
aan.

i. Kebijakan Modal Kerja


Kebijakan modal kerja yang diambil perusahaan tergantung keberanian manajer dalam mengambil risiko
.Ada 3 kebijakan yang biasa diambil, yaitu :

Kebijakan Konservatif (Hati-hati)


Modal Kerja dipenuhi lebih banyak dari sumber dana jangka panjang dibanding sumber dana jangka
pendek. Modal Kerja Permanen dan sebagian variabel dipenuhi dari sumber dana jangka panjang,sed
angkan sebagian modal kerja variabel dipenuhi sumber dana jangka pendek. Perusahaan memperhitu
ngkan tingkat keamanannya (margin of safety) karena memiliki keleluasaan dalam memilih
pelunasan.

Aktiva Tetap
Dari gb. : sebagian modal kerja variabel didanai sumber jk panjang. Resikonya jika mk variabel ini k
ecilakan mengakibatkan adanya dana menganggur. Dana menganggur ini akan ditanamkan dalam sur
atberharga jk pendek .

Kebijakan Moderat(HEDGING)
Setiap aktiva dengan dana yang jangka waktunya = jk waktu perputaran aktiva tsb. Aktiva tetap dan
modal kerja permanen akan didanai sumber dana jk panjang; aktiva dan modal kerja yang bersifat
variabel didanai sumber dana jk pendek.

Kebijakan ini berdasarkan prinsipmatching principle. Resiklo yang dihadapi hanya terjadinyapenyim
pangan aliran kas yang diharapkan, yang sebabkan kesulitan memprediksi jk waktu skedul aruskas b
ersih dan pembayaran hutang karena adanya ketidakpastian. Pada kebijakan ini akan muncultrade-off
antara profitabilitas dan resiko.

Kebijakan Agresif
Kebutuhan dana jk panjang akan dipenuhi sumber dana jk pendek.

Kebijakan ini mengutamakan keamanan, sehinggamargin of safetynyasangat besar yangmengakibatk


an tingkat profitabilitasnya menjadi rendah. Perusahaan berani menanggung resiko besar,sedangkant
rade offyang diharapkan memperoleh profitabilitas yang lebih besar.
Contoh :

PT RAFSANJANI akan menentukan tingkat aktiva lancar yang optimal untuk tahun depan , dan m
emperkirakan penjualan akan meningkat menjadi Rp200.000.000. rasio utang sebesar 50% dan nil
ai aktiva tetap saat ini Rp.80.000.000.Tingkat bunga sebesar 12%(baik hutang jk pendek maupun jk
panjang). Manajer keuangan akan menganalisa alternatif :

a. Kebijakan konservatif dg aktiva lancar 60% dari penjualan

b. Kebijakan moderat dg aktiva lancar 50%dari penjualan

c. Kebijakan agresif dg aktiva lancar 40% dari penjualan


Jika EBIT ditentukan 10% dari penjualan, pajak 25%, tentukanlah kebijakan yang diambil dengan p
erhitungan Return on Equity!

d. Penentuan Kebutuhan Modal Kerja


Untuk menentukan besarnya modal kerja dapat di hitung dengan metode :

a. Keterikatan Modal Kerja


Ditentukan oleh 2 faktor,yaitu
1) Periode terikatnya modal kerja
2) Proyeksi kebutuhan kas rata-rata perhari

Perusahaan Manufaktur
Kas Bahan Baku --> barang ½ jadi barang jadi- kas
Upah TK piutang--- kas
BOP
Perusahaan Dagang
Kas -- barang dagangan -- kredit-- piutang dagang kas
kas

contoh :
PT SYIFA merencanakan memproduksi 1.200 unit barang jadi /hari, setiap unit produkmembutuh
kan bahan baku sebanyak 1,5kg dengan harga Rp 2.000/kg.bahan baku tersimpan sebelumdiprose
s selama 2 hari,lamanya proses produksi 2 hari,dan setelah menjadi barang jadi disimpan diguda
ng selama sehari; rata-rata piutang tertagih 10 hari.upah langsung per unit barang jadiRp.2.500,bi
aya pemasaran tunai Rp.15 juta/bln,biaya adm&umum Rp.12 juta,biaya lain-lain Rp.9juta/bln. Ka
s minimal ditentukan Rp.10 juta. Hitunglah kebutuhan modal kerjanya!

2) Metode Perputaran modal kerja


Dengan metode ini modal kerja dihitung dengan cara menghitung perputaran masing-masing ele
menpembentuk modal kerja (kas, piutang, dan persediaan)
Contoh :
Neraca (dlm jutaan rupiah)
AKTIVA 2008 2009 PASIVA 2008 2009
Kas 185 215 Utang Dagang 550 485
Piutang 770 830 Hutang Bank 175 250
Persediaan 920 1000 Utang Wesel 350 365
Aktiva lancer 1875 2045 Hutang Lancar 1075 1100
Tanah 2150 2500 Hutang jk panjng 1800 1900
Bangunan 1025 1025 Modal saham 1900 2000
Mesin 1000 1100 Laba ditahan 1275 1670
Aktiva Tetap 4175 4625 Hutang &modal 4975 5570
Total Aktiva 6050 6670 Total Pasiva 6050 6670

Laporan Laba Rugi


(dalam jutaan rupiah)
Penjualan 24.000
Penjualan Rp. 24.000 perputaran kas =------------------- = ----------- =120x
HPP 17.000 rata-rata kas 200
Laba Kotor Rp. 7.000 penjualan 24.000
Biaya Operasi Rp. 2.500 perputaran piutang=---------------------- = ----------- =30x
Laba Operasi(EBIT) Rp. 4.500 rata-rata piutang 800
Bunga Rp. 1.500 penjualan 24.000
Laba SblmPajak(EBT) Rp. 3.000 perputaran persediaan= ------------------ = ----------- =25x
Pajak 30% Rp. 900 rata²persed 960
Laba Bersih (EAT) Rp. 2.100

rata-rata perputaran masing-masing adalah :


kas = 360 hari:120x = 3 hari
piutang = 360 hari: 30 x = 12 hari
persediaan = 360 hari: 25x= 14,4 hari
periode terikatnya mk 29,4 hari

Dengan demikianperiode terikatnya semua elemen modal kerja adalah 29,4 hari; atauperputaran elem
enmodal kerjasebesar 360 hari : 29,4 hari = 12,24x.

Jika setahun penjualannya Rp.10.000.000 maka kebutuhan modal kerjanya :


10.000.000 : 12,24 = Rp. 817.000

BAB 5

PENGELOLAAN PIUTANG

A. PENTINGNYA INVESTASI PADA PIUTANG

Dalam persaingan, penjualan dengan pembayaran secara kredit menjadi salah satu solusi untukmeningka
tkan volume penjualan perusahaan . penjualan secara kredit akan menimbulkanpiutang dagang.
Dengan adanya piutang dagang berarti perusahaan harus menyediakan dana yang diinvestasikan ke dala
mpiutang tersebut.
Besar kecilnya dana yang di investasikan di pengaruhi oleh faktor-faktor sbb

.:

1. Besarnya volume penjualan kredit


Semakin besar volume penjualan kredit akan semakin besar investasi pada piutang.

2. Syarat pembayaran
Semakin panjang waktu kredit yang diberikan semakin besar investasi pada piutang.
3. Plafon kredit

4. Kebiasaan pembayaran pelanggan


Kebijakan ketat atau longgar dalam memberikan kredit kepada pelanggan untuk kredit kembali sebel
umdan sesudah

5. Kebijakan dalam pengumpulan piutang


Jika kebiasaan pelanggan memanfaatkan masa diskon maka investasi piutang semakin kecil; tetapi ji
kakebiasaan pelanggan membayar saat jatuh tempo investasi piutang semakin besar.

6. Kebijakan ketat atau longgar dalam memberikan kredit kepada

pelanggan untuk kredit kembalisebelum dan sesudah

B. PRINSIP PEMBERIAN KREDIT

Ada 5C (C’s principle) dalam pemberian kredit, yaitu :

1). Characters
Data tentang kepribadian (sifat,kebiasaan,cara hidup,latar belakang, hobi) calon pelangg
an.
2). Capacity
Kemampuan calon nasabah dalam mengelola usahanya yang dilihat dari pendidikan,
pengalaman mengelola usaha, sejarah perusahaan,dll. Capicity ini merupakan ukuran
ability to pay.
3). Capital
Kondisi kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang dikelolanya, yang dapat dilihat dar
i
laporan laba ruginya.
4). Collateral
Adanya jaminan yang mungkin bisa disita apabila ternyata calon pelanggan benar-benar
tidak bisa memenuhi kewajibannya.
5). Conditional
Pertimabangan prospek usaha calon pelanggan

C. PENGUKURAN EFISIENSI PIUTANG


Tingkat efisiensi piutang diukur dengan :
 Tingkat perputaran piutang (Receivable Turnover=RTO)
Semakin tinggi tingkat perputaran piutang semakin efisien piutang tersebut.
Penjualan Kredit
RTO = ----------------------------
Rata-rata Piutang

 Rata- rata terkumpulnya piutang (Average Collection Period= ACP)


Semakin cepat piutang dibayar, semakin efisien.
360
ACP = ----------
RTO

D. ANGGARAN PENGUMPULAN PIUTANG

Piutangtimbul karena adanya penjualan kredit. OKI perlu dibuat perencanaan penerimaan kas
ataspiutang tersebut menjadi uang tunai yang disebut denganAnggaran Pengumpulan Piutang(Receiv
ableCollection Budget)
Contoh :
PT AULIA merencanakan membuat anggaran pengumpulan piutang untuk 6 bulan pertama tahun 2012.
Anggaran kredit selama 6 bulan tersebut adalah :
January Rp. 100 juta
April : Rp.120 juta
February Rp. 110 juta Mei : Rp. 105 juta
Maret Rp. 115 juta Juni : Rp.125 juta
Syarat pembayaran 5/10-n/60. Penjualan dianggap awal bulan. Penjualan bulan November dan Desembe
r2011 masing-masing Rp.90 juta dan Rp.95 jutaj
Menurut pengalaman, pembayaran piutang tersebut adalah sbb.:

a. 30% dibayar dengan memanfaatkan masa diskon

b. 10% dibayar pada bulan penjualan tanpa memanfaatkan masa diskon

c. 50% dibayar satu bulan setelah bulan penjualan

d. 10% dibayar dua bulan setelah bulan penjualan


Maka perhitungannya adalah :
 Penjualan November 2011 : Rp.90.000.000
Diterima Nov : 30% x 95% x 90.000.000 =25.650.000
Nov : 10% x 9.000.000 = 9.000.000
Des : 50% x 90.000.000 = 45.000.000
Jan : 10% x 90.000.000 = 9500.000
 Penjualan Desember 2011 : Rp. 95.000.000
Diterima Desember : 30% x 95% x 95.000.000 =27.075.000
Desember : 10% x 95.000.000 = 9.500.000
Jan : 50% x 95.000.000 = 47.500.000
February : 10% x 95.000.000 = 9.500.000

 Penjualan January : Rp.100.000.000


Diterima : January : 30% x 95% x 100.000.000 =28.500.000
January : 10% x 100.000.000 = 10.000.000
February : 50% x 100.000.000 = 50.000.000
Maret : 10% x100.000.000 = 10.000.000

 Penjualan February: Rp.110.000.000


Diterima : February : 30% x 95% x 110.000.000 =31.350.000
February : 10% x 110.000.000 = 11.000.000
Maret : 50% x 110.000.000 = 55.000.000
April : 10% x110.000.000 = 11.000.000

 Penjualan Maret : Rp.115.000.000


Maret : 30% x 95% x 115.000.000 = 32.775.000
Maret : 10% x 115.000.0 00 = 11.500.000
April : 50% x115.000.000 = 57.500.000
Mei : 10% x 115.000.000 = 11.500.000

 Penjualan April : Rp. 120.000.000


Diterima April : 30% x 95% x 120.000.000 = 34.200.000
April : 10% x 120.000.000 = 12.000.000
Mei : 50% x120.000.000 = 60.000.000
Juni : 10% x 120.000.000 = 12.000.000

 Penjualan Mei : Rp 105.000.000


Diterima Mei : 30% x 95% x 105.000.000 = 32.775.000
Mei : 10% x105.000.000 = 10.500.000
Juni : 50% x 105.000.000 = 52.500.000
Juli : 10% x 105.000.000 = 10.500.000
 Penjualan Juni : Rp.125.000.000
Diterima Juni : 30% x95% x 125.000.000 = 35.625.000
Juni : 10% x 125.000.000 = 12.500.000
Juli : 50% x 125.000.000 = 62.500.000
Agustus : 10% x 125.00.000 = 12.500.000

ANGGARAN PENGUMPULAN KAS JANUARY-JUNI 2012


BULAN PIUTANG DITERIMA BULAN

JAN FEB MARET APRIL MEI JUNI

NOV 90.000.000
DES 95.000.000
JAN 100.000.000
FEB 110.000.000
MARET 115.000.000
APRIL 120.000.000
MEI 105.000.000
JUNI 125.000.000

E. ANALISIS KEBIJAKAN PENGUKURAN PIUTANG

Tujuan utama kebijakan penjualan kredit adalah meningkatkan penjualan yang nantinya akanmeningk
atkan laba perusahaan. Namun adanya piutang akibat penjualan kredit tersebut juga akanmenimbulka
n penyisihan untuk investasi.pada piutang. Dana yang digunakan untuk investasi padapiutang akan
menimbulkan biaya dana (cost of capital). Karena itulah perlu analisis atas investasipiutang tersebut,
antara manfaat dan pengorbanan yang diakibatkannya.

Contoh:

PT SANG SURYA membuat kebijakan untuk menjual produknya secara tunai maupun kredit. Penjua
lantunai selama setahun mampu menghasilkan Rp.4 Milyar. Dengan sistem kredit n/60 (pembayaran
palinglambat selama 60 hari). Dengan penjualan kredit diperkirakan penjualan meningkat menjadiRp
.5,4Milyar, dengan profit margin (tingkat keuntungan) sebesar 20%dan biaya dana 22%/tahun.
Apakah kebijakan kredit perusahaan secara finansial layak?

Jawab.

Manfaat:

Tambahan laba karena kenaikan penjualan= 20%x(Rp.5,4M-Rp.4 M)= Rp.280.000.000

Pengorbanan

Perputaran piutang = 360 : 60 = 6 x

Rata-rata piutang =Rp.5.400.000.000 : 6 = Rp.900.000.000

Dana Investasi pada piutang

= Rp. 900.000.000 (1-0,2) = Rp.720.000.000

Biaya Dana untuk investasi pada piutang

= 22% x Rp.720.000.000 = Rp.158.400.000 -


Tambahan Manfaat Bersih Rp.121.600.000

Dari perhitungan manfaat dan pengorbanan di atas ternyata penjualan kredit lebih memberikan manfa
atbersih sebesarRp.121.600.000.

Penjualan Kredit dengan Diskon

Pemberian diskon pada penjualan kredit untuk pembayaran awal sebelum jatuh tempo, diharapkanme
mberikan keuntungan dengan adanya periode terikatnya dana dalam piutang semakin kecil.
Contoh di atas jika penjualan kredit dengan syarat : 2/20- n/60, jika diperkirakan 50% pembayaranme
manfaatkan masa diskon dengan pembayaran 20 hari dan 50% akan dibayar sesuai jatuh temponya.
 Tambahan manfaat atas penjualan dengan diskon adalah penurunan biaya dana akibat
turunnyainvestasi pada piutang.
 Pengorbanannya : diskon yang diberikan kepada pelanggan.

Manfaat
Rata-rata pembayaran piutang : 0,5 (20) + 0,5(60) = 40 hari
Perputaran piutang : 360 : 40 hari = 9 kali
Jadi rata rata piutang : Rp.5.400.000.000 : 9 = Rp. 600.000.000
Investasi pada piutang = Rp.600.000.000 x (1-0,2)= Rp.480.000.000

Penurunan Biaya Dana : 22%(Rp.720.000.000-480.000.000) = Rp. 52.000.000


Pengorbanan :

Diskon yang diberikan : 2% x Rp. 5.400.000.000= Rp.108.000.000


Manfaat Bersih (Rp. 55.000.000)

Dari hasil perhitungan di atas, ternyata pemberian diskon tersebut tidak menguntungkan (mi
nusRp. 55.000.000)

Piutang Tak Tertagih

Seringkali dengan kebijakan penjualan kredit menimbulkan piutang tak tertagih (bed debt). Bad debtmeru
pakan kerugian piutang yang akan menjadi elemen biaya operasi dalam laporan laba rugi.Bed Debtharus d
iperhitungkan. Jika daripenjualan, bed debt nya ditentukan 1% maka :

Manfaat:

Tambahan laba karena kenaikan penjualan= 20%x(Rp.5,4M-Rp.4 M)= Rp.280.000.000

Pengorbanan

Perputaran piutang = 360 : 60 = 6 x

Rata-rata piutang =Rp.5.400.000.000 : 6 = Rp.900.000.000

Dana Investasi pada piutang

= Rp. 900.000.000 (1-0,2) = Rp.720.000.000

Biaya Dana untuk investasi pada piutang


= 22% x Rp.720.000.000 = Rp.158.400.000

Kerugian piutang tak tertagih

= 1% x Rp.5.400.000.000 =Rp. 54.000.000 +


Rp.212.400.000
Rp 67.600.000.

BAB 6

PENGELOLAAN KAS
1. ALIRAN KAS
Kas diperlukan untuk membiayai operasional perusahaan (pembelian bahan baku, pembayaran upah,pem
bayaran hutang /lainnya secara tunai.

Pengeluaran kas untuk pembayaran biasanya disebutaliran kas keluaran (cash outflow).

Penerimaan kas (hasil penjualan tunai , penerimaan piutang, penerimaan lainnya ) disebutaliran kas mas
uk(cash inflow).

MOTIF MEMILIKI KAS

Ada 3 motif memiliki uang tunai (kas)

a. Motif Transaksi (transaction motive)


Perusahaan perlu merealisasikan berbagai transaksi bisnisnya; seperti pembayaran gaji, pembaya
ranhutang,pembelian bahan ,dll.

b. Motif berjaga-jaga (precaoutionary motive)


Mengantisipasi adanya kebutuhan yang bersifat mendadak

c. Motif Spekulasi (speculative motive)


Keinginan untuk memperoleh keuntungan yang besar dari suatu kesempatan investasi.

b. ANGGARAN KAS
Kas yang cukup akan membantu perusahaan dalam berproduksi dengan baik. Untuk itu perlu penentuanj
umlah kas yang tepat melalui perencanaan kas(cash budget).

Anggaran dibedakan menjadi 2 yaitu :

a. Estimasi Penerimaan Kas


Yaitu proyeksi penerimaan pada periode tertentu yang berasal dari : penjualan tunai, penerimaanpiut
ang, penerimaan bunga, hasil penjualan aktiva tetap, maupun penerimaan lainnya.

b. Estimasi Pengeluaran Kas


Yaitu proyeksi pengeluaran yang dilakukan perusahaan, seperti : pembelian bahan baku, pembayaran
upah dan gaji, pembayaran lain yang bersifat tunai.

(000)

URAIAN Jan Feb Mart April Mei Juni


Estimasi Penerimaan
240.000 250.000 310.000 400.000 400.000 450.000
Pejualan tunai
Penerimaan Piutang 230.000 250.000 320.000 350.000 330.000 335.000
Penerimaan Lain 120.000 130.000 110.000 90.000 70.000 65.000
Jumlah Penerimaan 590.000 630.000 740.000 840.000 800.000 850.000
Estimasi Pengeluaran
240.000 260.000 250.000 225.000 300.000 300.000
Pembelian BB
120.000 120.000 100.000 125.000 125.000 150.000
Pemby. Gaji&Upah
100.000 150.000 100.000 150.000 125.000 115.000
By Pemasaran
160.000 170.000 200.000 200.000 200.000 210.000
By Adm.&Umum
- - 50.000 - - -
Pemby.Pajak
Jumlah pengeluaran 620.000 700.000 700.000 700.000 750.000 775.000
SURPLUS/DEFISIT (30.000) (70.000) 40.000 140.000 50.000 75.000
Pada bulan Januari dan Febuari perusahaan mengalami kondisi likuid,yang ditandai defisit sebesar Rp. 30.000 d
anRp.70.000. bulan berikutnya perusahaan mengalami surplus.

c. MODEL MANAJEMEN KAS

a. Model Baumol
Model manajemen kas ini biasanya disebut Model Persediaan, karena Baumol mengakui adanyap
ersamaan manajemen persediaan dengan manajemen kas. Dalam persediaan ada biaya pesan yan
gdibayarkan setiap melakukan pemesanan dan biaya simpan untuk menyimpan bahan yang dibeli
.Biaya pesan merupakan/identik biaya pekerjaan adm. komisi dagang efek yang dikeluarkan untu
kmentransfer uang kas menjadi surat berharga. Biaya simpan identik/merupakan hasil bunga yan
ghilang karena perusahaa

n menyimpan uang tunai yang besar.

Menurut Baumol pemakaian kas selalu konstan setiap waktu. Hal ini dapat digambarkan :

C
C/2

t1 t2 t3

dari gambar :

jumlah kas optimal sebesar C pada setiap kali perusahaan akan kehabisan u
ang kas. Bila kas mendekati 0 makaperusahaan harus mengubah sekuritas
menjadi kas sehingga akan naik sebesar C; demikian seterusnya. Kas yang o
ptimal rumusnya : C = √2 DO

O=b
y transaksi
D = kebutuhan kas setahun
i = bunga sekuritas

contoh soal :

Perusahaan Asyifa setiap tahun membutuhkan kas sebesar Rp. 2.400.000.00


0 dengan pemakaian setiapperiode secara konstan. Biaya transaksi untuk m
engubah sekuritas menjadi uang kas setiap transaksi sebesarRp. 125.000,-
dengan tingkat bunga 15%/th. Maka jumlah sekuritas yang harus dijadikan k
as setiap kali adalahsebesar :

______

_______________________________ O = Rp.125.000

C = √2 x 2.400.000.000 x 125.000D = Rp.2.400.000.000

0,15 i = 15%

= Rp. 63.245.553,20

artinya

perusahaan harus menjual sekuritas senilai Rp.63.245.553,20 pada setiap ju


mlah kas yang dimiliki mendekati 0.

Biaya yang dikeluarkan atas pengelolaan kas :

a. biaya kesempatan yang hilang = (C/2)xi = Rp.63.245.553,20/2 x 15% = Rp.


4.743.416,5.
b. Biaya transaksi
= D/C x O = (2.400.000.000/ 63.245.533,2)x 125.000

= Rp.4.743.416,5

total biaya pengelolaan kas = biaya kesempatan yang hilang + biaya

transaksi.

Rp.4.743.416,5+Rp.4.743.416,5 = Rp.9.486.833

2.PT RAFSANJANI dalam operasionalnya memerlukan kas sebesar Rp.1.500.000.0


00 setiap periode secara konstan.Biaya transaksi untuk mengubah sekuritas menj
adi kas sebesar Rp.100.000, dengan tingkat bunga 15%tahun.Hitunglah kas optim
al dan total biaya pencairan/pengelolaan kas tersebut!

a. Model Miller and Orr

Model ini adalah untuk kondisi ketidakpastian pemakaian kas, dimana


pengeluaran kas berfluktuasi dariwaktu ke waktu secara random; dan
menentukan batas atas dan batas bawah saldo kas, sertamenentukan
saldo kas yang optimal.

3 bα²⅓

Rumus ----- Z = ---------

4i

b = biaya tetap untuk melakukan transaksi

α²= variasi arus kas masuk bersih harian (penyebaran

arus kas)
i = bunga harian untuk investasi pada sekuritas.

Batas atas saldo kas (h) ditentukan sebesar 3Z

Contoh :

Perusahaan Nabila mempunyai variasi arus kas Rp.5.000.000. biaya transaksi d


iperkirakan Rp.100.000 dan bungasekuritas 18%/th (1 th=360 hari), maka

3 x 100.000 x 5.000.000²⅓
Z = ---------------------------------------
4 (0,18/360)
= Rp. 15.536.162,5

maka

h = 3 x Rp.15.536.162,5

= Rp. 46.608.487,5

46.608.487,5 Batas atas

15.536.162,5 batas bawah

Pada saat uang kas perusahaan mencapai Rp.46.608.487,5,hrus diubah menjadi s


ekuritas hingga saldo mencapaiRp15.536.162,5. Jika uang kas berkurang hingga
mendekati 0 (atau kas minimal yang telah ditentukan )maka sekuritasharus seger
a dijual sebesar Rp15.536.162,5.

BAB 7

PENGELOLAAN PERSEDIAAN

1. PENGERTIAN PERSEDIAAN

Persediaan adalah : sejumlah barang atau bahan ya

ng dimiliki olehperusahaan

yang tujuannya untuk dijua

ldan atau diolah kembali.


Persediaan adalah bagian utama dari modal kerja yang paling besar. Setiap

perusahaan baik yang bergerak dibidang manufaktur, perdagangan, maupun

jasa memiliki persediaan untuk menjaga kelancaran operasinya.

Perusahaan dagangmelakukan kegiatan pembelian barang untuk dijual lagi,

maka persediaan utamanyaberupapersediaan barang dagangan, persediaan

bahan penolong, persediaan perlengkapan kantor.

Perusahaan jasamempunyai persediaan berupa persediaan bahan pembantu

atau persediaan yang habispakai, termasuk kertas, karbon, stempel, tinta,

materai, dll.

Perusahaan manufakturmempunyai beberapa persediaanutama :

 persediaan bahan baku (raw material inventory)

 persediaan bahan setengah jadi (work in process inventory)

 persediaan barang jadi (finished goods inventory)

Jika perusahaan dapat memprediksikan dengan tepat ,maka persediaan bisa

kecil atau 0; ini yang disebutdengan teknik persediaan just in timeatauzero i

nventory.

 BIAYA PERSEDIAAN

a. Biaya Pesan (ordering cost)

Semua biaya yg timbul akibat pemesanan. Biaya ini bersifat variable/be

rubah sesuai dg frekuensipesanan.

Termasuk dlm biaya ini : mulai bahan dipesan sampai masuk ke gudan

g, by persiapan pemesanan, bypenerimaan, by pengecekan, penimbang

an, dll.
R
Rumus --- Biaya Pesan = ------ x O
Q
Q = unit
O = by setiap kali pesan
R = kebutuhan bahan baku

b. Biaya Simpan (carryng cost)

Biaya yang dikeluarkan untuk menyimpan persediaan selama periode t

ertentu agar BB yang disimpankualitasnya sesuai dengan yang diingink

an.

Q
Rumus -- By Simpan = ----- x C
2

contoh :

PT Faiz merencanakan membeli bahan baku selama th 2012 sebesar 1


2.000 unit. Biaya pesan setiapkali pesan Rp. 75.000 dan biaya penyimp
anan Rp.200 dari rata-rata bahan yg disimpan. Jika setiap kalipesan 1.
000 unit, 2.000 unit, 3.000 unit, 4.000 unit, 6.000 unit dan 12.000 unit,
maka : R=12.000, O=Rp.75.000, Rp.200

Frekw pembelian 6x 4x 3x 2x 1x
Jml pembelian 1.000 2.000 3.000 4.000 6.000 12.000
R
By pesan = ---- x O
Q

Q
By Simpan= ---- x C
2

b. ECONOMICAL ORDER QUANTITY

Jumlah kuantitas bahan yang dibeli pada setiap kali pembelian dengan biay
a yang paling minimial (biayapesan=biaya simpan)

EOQ = √2.R.O
C

c. REORDER POINT
Titik dimana perusahaan harus memesan kembali agar tepat waktu pada sa
at persediaan bahan di atassafetystock= 0.

Safety Stock xxx


Lead Time xxx +
Re-order Point xxx

d. PENGARUH DISCOUNT PADA EOQ

Pada perhitungan EOQ diasumsikan perhitungan harga konstan selama seta

hun. Namun perbedaan hargapembelian dalam partai besar dan partai kecil

bisa terjadi. Membeli dalam jumlah besar biasanya akan diberidiskount, dan

ini perlu dipertimbangkan dlm perhitungan EOQ nya.

Contoh :

Farah Co. menghasilkan suatu produk dengan kebutuhan bahan baku setiap
tahunnya 5.000 kg. biayapemesanan Rp 49.000 setiap kali pesan, biaya simp
an Rp.1.000/kg/th. Jika supplier menawarkan harga diskontsbb.

Jumlah pesanan harga/unit

< 1000kg Rp. 5.000


1000 s/d 2.499 4.850
2.500 atau lebih 4.750

dengan adanya diskount tsb.apakah kebijakan pemesanan perlu diubah?ber


apa jumlah pemesanan yang baru?

Jawab

1. EOQ dihitung tanpa mempertimbangkan diskont


EOQ = √2 x 5.000 x 49.000= 700 Kg
1.000

2. total biaya tahunan


TAC=Total Annual Cost

Q R
TAC = ----- C + ----- O + R(P), P=harga/kg
2 Q

a. EOQ = 700 kg
700 5.000
TAC = ------ . 1.000 + ------- . 49.000 + (5.000 x 5.000)= Rp 25.700.000
2 700

b. EOQ = 1.000 kg
1.000 5.000
TAC= ------- 1.000 + -------- 49.000 + (5.000 x 4.850)= Rp.24.995.000
2 1000
c. EOQ = 2.500 kg
2.500 5.000
TAC= ------- 1.000 + ------ .49.000 +(5.000x4.750)= Rp.25.098.000
2 2500

berdasarkan perhitungan di atas, ternyata total biaya tahunan dari

ke-3 alternatif yang menghasilkan biaya terendah pada EOQ=1.000

untuk setiap kali pesan.


BAB 8

PENILAIAN SURAT BERHARGA

A. INSTRUMEN SURAT BERHARGA

Kelebihan dana pada perusahaan biasanya oleh manajer keuangan akan diin

vestasikan,baik jangka panjangmaupun jangka pendek, tergantung sifat dan

a yang dimiliki. Instrument investasi jk panjang contohnya :pendirian usaha

baru, pembelian aktiva tetap, dll. Sedangkan instrument investasi jk pendek

adalah suratberharga atau sekuritas.

Pembelian surat berharga atau sekuritas bertujuan menjaga likuiditas (agar

tidak terjadiidle fund) dan jikasewaktu-waktu perusahaan membutuhkan uan

g tunai dapat segera diuangkan.

Sekuritas terbagi atas 2 :

1. Obligasi (sekuritas yang memberi penghasilan tetap)

2. Saham (sekuritas yang memberi penghasilan tidak tetap)

Perbandingan saham dan obligasi

Faktor Saham obligasi


 Status - bukti kepemilikan - bukti hutang
 Kepentingan -berkepentingan lgs thptujuan/misi p -berkepentingan ataskeamanan pi
thpemiten erusahaan njaman
 Umur - tidak terbatas - mempunyai jth tempo
 Pendapatan - deviden dibyr jika ada laba - Laba or rugi tetap dibyr
 bunga dikeluarkan
 Perlakuan pajak - deviden yng dibagi dari labasetelah
dulusebelum perhitungan pajak
thpemiten pajak
 relatif lebih stabil
- harga
- lebih berfluktuasi  tidak punya hak suara
- hak suara
- memiliki hak suara dalamlikuidasi
- klaim dalam likuitasi - superior/didahulukan hakklaimnya
- inferior

Dalam penilaian surat berharga adanya konsep hubungan yang positif antara
resiko dan tingkat keuntungan :jika resiko tinggi maka keuntungan yang dih
asilkan besar, demikian sebaliknya.

Hal ini ditunjukkan dengan gambar :

Return yang diharapkan

Tkt keuntungan bebas resiko

Resiko

 PENILAIAN OBLIGASI

Obligasi adalah surat pengakuan hutang yang dikeluarkan oleh perusahaan at

au lembaga lain dengan nilai nominal tertentu dan akan dibayar dalam jangka

waktu tertentu serta memberi bunga secara tetap.

Ciri Obligasi :

a. mempunyai nilai nominal (face value): jumlah nilai yang akan dibayar pada saat

jatuh tempo

b. memberi bunga (coupon),dibayar secara periodik tahunan,semesteran,kuartalan.


c. Mempunyai jangka waktu dalam pelunasan obligasinya (jk panjang).

contoh:

seseorang membeli obligasi dengan nilai nominal Rp.100.000, jk waktu 5 tahun


yang memberi bunga 20%/tahun.Maka penerimaan aliran kas th 1-5 :

tahun 0 tahun1 tahun2 tahun3 tahun4 tahun5

? 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000

100.000

nilai tahun ke-0 merupakan nilai yang bersedia dibayar oleh investor. Nilai tsb
dipengaruhi keuntungan yang diinginkan investor. Jika keuntungan sebesar r,
maka

C C C+N
P0 = ----- + ------ + ……. + ------
(1+r)¹ (1+r)² (1+r)n

P0 = harga obligasi yang layak bagi investor

C = bunga obligasi (Rp)

N = Nilai Obligasi

r = Return yang diharapkan

Jika return yang diinginkan investor sebesar 24%/th maka :

20.000 20.000 20.000 20.000+100.000


P0 = --------- + ---------- + ---------- + --------------------------
(1+0,24) (1+0,24)² (1+0,24)³ (1+0,24)⁴

= Rp. 90.382,89 --Rp.90.380

Contoh soal :

Perusahaan akan membeli obligasi yang dikeluarkan PT X dengan nilai nominal Rp.250.000/lbrde
ngan bunga tetap 18%/th. Jangka waktu pelunasan 4 tahun.

a. hitunglah harga yang layak bagi perusahaan jika keuntungan yang diinginkan 21%

b. hitung harga yang layak bagi perusahaan jika keuntungan diinginkan 16%!

Jawab

Nilai nominal : 250.000, jk waktu :4th

Bunga = 18%x 250.000 = Rp. 45.000

a. keuntungan diisyaratkan 21%


45.000 45.000 5.000 45.000+250.000
P0= ---------- + ----------- + ---------- + -------------------------
(1+0,21) (1+0,21)² (1+0,21)³ (1+0,21)

= Rp.230.946,7 == Rp.230.950

b. keuntungan yang disyaratkan 16%

45.000 45.000 45.000 45.000+250.000

P0= ---------- + ----------- + ---------- + -------------------------

(1+0,16) (1+0,16)² (1+0,16)³ (1+0,16)

= Rp.263.990,9

= Rp.263.990

c. PENILAIAN SAHAM
Saham adalah surat bukti kepemilikan perusahaan yang memberikan penghasilan tidak t
etap berupa deviden(yang didasarkan keuntungan yang diperoleh perusahaan), dan capi
tal gainjika harga jual saham lebih tinggi dariharga belinya.
Contoh :

Jika harga saham saat ini Rp.8.000/lbr diharapkan akan memberikan deviden Rp.1.000 di
tahun depan. Tahun depan harga saham diharapkan Rp.8.600/lbr. Maka keuntungan y
ang diharapkan dari saham tsb.:

D1 P1 - P0
r = ----- + --------
P0 P0
1.000 8.600 – 8.000
r = -------- + -------------------
8.000 8.000
= 20%

r = keuntungan yang diharapkan

P0 dipengaruhi oleh D1 ; P1 dipengaruhi D2 dan seterusnya, maka rumusnya :

D1 D2 Pn
P0 = ----- + -------- +…………… + -------
(1+r) (1+r)² (1+r)n

Jika jangka waktu kepemilikan yang diharapkan lama maka harga saham untuk tahun-tah
un yang akan datangtidak dapat diprediksi , sehingga penerimaan yang diharapkan pemil
ik hanya dari deviden saja. Maka rumus untukharga saham :

D1 D2 Dn
P0 = --------- + ----------+ ………….. + ---------
(1+r) (1+r)² (1+r)n

Jika deviden juga sulit diprediksi maka perhitungannya disederhanakan dengan asumsi :

a. keuntungan tidak berubah tiap tahun


b. laba tidak dibagi semua, sebagian ditahan
c. laba ditahan diinvestasikan kembali untuk memperoleh keuntungan

D1 D1(1+g) D1(1+g)n-1
P0 = ----- + -----------+…….+ -------------
(1+r) (1+r)² (1+r)n

g = pertumbuhan deviden

Bila n tak terhingga,maka persamaan tersebut merupakan penjumlahan dari deret ukur deng
an kelipatan (1+g)/(1+r),yang jumlahnya sama dengan :

D1 1 D1 D1
P0= ---- + --------- atau P0= ----- atau r =------- + g
(1+r) (1-g) (1+g) P0

1- -------
(1-r)

Diketahui P0:-10.000,
d. CAPITAL ASSET PRICING MODEL
Semakin tinggi tingkat keuntungan yang diharapkan oleh investor maka semakin
kecil harga yang bersedia dibayar oleh investor karena tingkat resiko yang dihadapi j
uga semakin besar. Untuk itu perlu ukuran yang realistis bagi keuntungan yang disy
aratkan. Salah satu model untuk menaksir tingkat keuntungan yang disyaratkantsb.
adalah denganCAPITAL ASSET PRICING MODELyang menyatakan hubunganyang p
ositif dan linier antara tingkat keuntungan (r) dengan resiko.

Resiko dalam teori portofolio = deviasi tingkat keuntungan (σ), yang menunjukkanse
berapa jauh kemungkinan nilai yang diperoleh menyimpang dari nilai yangdiharapk
an (expected value=Ev). Semakin besar σ maka semakin besar kemungkinannilai riil
menyimpang dari yang diharapkan , berarti besar resikonya.

σ= √∑Pi (Ri – Ev)²----- nilai mutlak

Ev = ∑Pi.Ri

Contoh :

Investasi B
Investasi A
Probabilita Return
Probabilita Return
0,25 15% 0,15 15%
0,50 25% 0,70 25%
0,25 35% 0,15 35%

EvA = 0,25(15%) + 0,50(25%) + 0,25(35%)

= 25%

EvB = 0,15(15%) + 0,70(25%) + 0,15 (35%)

= 25%

Karena keuntungan dari kedua investasi di atas sama maka dihitung deviasi masing-
masing investasinya :

σA=√ [o,25(15%-25%)²+ 0,50(25%-25%)²+ 0,25(35%-25%)²]


= 0,071

σB= √[0,15(15%-25%)²+ 0,7(25%-25%)²+ 0,15(35%-25%)²

= 0,055

Dari perhitungan resikonya,dengan tingkat keuntungan yang sama resiko yang kecil
yang diambil adalah proyek B.

Investor melakukan diversifikasi dengan membentuk portofolio untuk mengurangir


esiko.

Portofolio adalah kombinasi beberapa jenis sekuritas . Semakin banyak jenis sekurit
asdalam portofolio resiko makin bisa ditekan.

Resiko dibagi menjadi 2 jenis :

1. Resiko sistematis, bagian resiko yang tidak bisa dihilangkan.


2. Resiko tidak sistematis , yaitu bagian resiko yang bisa dihilangkan dengan
caramenambah jumlah jenis saham yang dimiliki.
Investor melakukan diversifikasi dengan membentuk portofolio untuk mengurangir
esiko.

Jumlah resiko dari keduanya=resiko total

Rp = Rf + [(Rm - Rf ) / σm]σp

Rp = tingkat keuntungan portofolio

Rf = tingkat keuntungan bebas resiko

Rm= tingkat keuntungan pasar

σm= penyimpangan standar pasar

σp= penyimpangan standar portofolio

Tingkat keuntungan untuk semua portofolio yang efisien= tingkat keuntungan beb
as resiko + premium resiko tingkat keuntungan sebagai kompensasi atas resiko port
ofolio.
Rumus Premium Resiko :

[(Rm – Rf)/σm ] X σp=

Contoh :

Suatu portofolio sekuritas keuntungan bebas resiko (Rf) sebesar 10%, keuntunganpo
rtofolio pasar (Rm) sebesar 16% dengan deviasi standar 14%. Jika standar deviasipor
tofolio kombinasi investasi bebas resiko dan portofolio M adalah 10% maka :

Rf=10%

Rm = 16%

α = 10%

Premium resiko = [(16%-10%)/14%]10%

= 4,29%

Keuntungan untuk semua portofolio yang efisien = Rp = Rf + [(Rm - Rf ) / σm]σp

Rp = Rf + [(Rm - Rf ) / σm]σp

= 10% + (16%-10%/14%)10%

= 14,29%

GARIS PASAR SEKURITAS

Jika investor hanya memiliki saham sejenis, tidak kombinasi atau portofolio maka dalam konsepC
APM,tingkat resiko diukur dengankoefisien beta(β), dan dapat digambarkan dalam garis pasarsek
uritas (Security Market Line).

Tingkat keuntungan sekuritas individu -- Ri= Rf + βi (Rm - Rf)

Ri = tingkat keuntungn yang disyaratkan sekuritas i

Rf = tingkat keuntungan bebas resiko

Rm= tkt keuntungan yang disyaratkan rata-rata dg beta =1 atau tingkat

keuntungan pasar.

βi =koefisien beta sekutitas i

contoh soal

Hitunglah tingkat keuntungan yang dapat diharapkan dari saham PT RAFDILLAH jika tingkatkeun
tungan pasar 15%, koefisien beta 0,40 dan tingkat keuntungan bebas resiko 12% !

Diketahui : Rm = 15%,
Rf = 12% R= Rf + βi (Rm - Rf)
ß= 0,40

BAB 9

TIME VALUE OF MONEY

A. PENGERTIAN
Time Value of Money adalah Nilai waktu dari uang ; yaitu perbedaan nilai uang karena perbedaan waktu
dan tingkat bunga tahun yang berbeda.

Nilai konsep uang dibedakan menjadi 2, yaitu :

a. Future value = nilai yang akan datang

b. Present Value= nilai sekarang

c. NILAI YANG AKAN DATANG= FUTURE VALUE OF MONEY(FV)


FV = P0 (1+r)n

Contoh :

Uang senilai Rp.10.000.000 dengan bunga 14%, untuk 4 tahun yang akan datang FV= Rp.10.000.000(1
+0,14) =Rp.16.889.601,6

Jika bunga dibayarkan dua kali dalam setahun dan jangka waktu 1 tahun yang akan datang maka :
FV = Rp.10.000.000 (1+0,14)²· =Rp.11.449.000

Jika bunga dibayar m kali dalam setahun :

FV= P0 (1+i)

Ctt.: i = r/m ; dan n = m x t

d. NILAI SEKARANG (PRESENT VALUE OF MONEY=PV)


membandingkan nilai uang yang akan kita terima di tahun-tahun yang akan datang dengan nilai sekarang.

n1
P0 = Cn / (1+r) atau P0 = Cn ------
(1+r)n
1/(1+r)n disebut dengan discaount factor.

Contoh :

Jika kita akan menerima uang sebesar Rp.12.000.000 satu tahun yang akan datang dengan bunga 20%/th
,maka nilai sekarang dari uang tsb. P0= 12.000.000/ (1+0,20) = 10.000.000.

e. NET PRESENT VALUE


Dana yang diinvestasikan akan kembali melalui penerimaan berupa keuntungan di masa yang akan datan
g.Untuk menilai layak tidaknya keputusan investasi, maka investasi tsb.harus bisa ditutup dengan peneri
maanbersih yang sudah dipresent value-kan. Selisih antara nilai sekarang dari penerimaan dengan nilai s
ekarangdari investasi disebutNet Present Value.

Contoh :

Suatu proyek investasi membutuhkan dana sebesar Rp.6.000.000.000 dan diharapkan mempunyai usia 4
thdengan penerimaan bersih berturut-turut Rp. 1.500.000.000, Rp.2.500.000.000 ; Rp. 3.000.000.000 ;R
p.4.000.000.000.

Maka jika bunga 21% :

NPV = 1.500/(1+0,21) +2.500/(1+0,21)²+3.000/(1+0,21)³+

4.000/(1+0,21) - 6.000
= 506.650.000

E. INTERNAL RATE OF RETURN =IRR

IRR mencari tingkat keuntungan relatif atas penerimaan investasi.

NPV1

IRR = r1 + -------------------------- x (r2-r1)

NPV1 - NPV2

Contoh :

Suatu investasi senilai Rp.5.000.000.000 dengan usia ekonomis 3 tahun yang


memperoleh penerimaan bersihRp.2.500.000.000/th, maka dengan menggun
akantrial and error: dengan memperkirakan tingkat bunga 20%untuk kutub n
egatif dan 24% untuk kutub positif (interpolasi)

Th Penerimaan df =20% PV df=24%PV

1 2.500.000 0,833 2.082.500 0,806 2.015.000

2 2.500.000 0694 1.735.000 0,650 1.625.000

3 2.500.000 0,579 1.447.500 0,524 1.310.000

5.265.000 4.950.000

Investasi 5.000.000 5.000.000

Net Present Value 265.000 - 50.000

265.000.000

Maka : IRR = 20% + -------------------------------------- (24%-20%)

(265.000.000+50.000.000)

= 20% + 0,8412698(4%)

= 20% + 3,365%
= 23,365%

BAB 10
KEPUTUSAN INVESTASI

A. PENTINGNYA KEPUTUSAN INVESTASI

Pada dasarnya setiap perusahaan ingin mengembangkan (diversifikasi)


perusahaannya. Ada 3 macam diversifikasi, yaitu :

Diversifikasi Horisontal
Diversifikasi Vertikal
Diversifikasi konglomerat

DIVERSIFIKASI HORISONTAL

Keputusan investasi dengan dimensi waktu jk. Panjang. K


eputusan investasi ini disebut jugacapital budgeting, yaitu keseluruhan pr
oses perencanaan dan pengambilan keputusan pengeluaran dana untuk jk w
aktu lebih dari setahun.

Perencanaan investasi ini sangat penting karena alasan sbb:

1. dana yang dikeluarkan untuk investasi sangat besar shg tkt pengembaliannya tdk
mudah untuk jk waktu pendek,
2. perusahaan harus menunggu untuk pengembalian dlm jk waktu yang lama
sehingga akan mempengaruhi penyediaandana untuk keperluan lain
3. keputusan investasi ini mengharapkan penghasilan di masa yang akan datang shg
harus tepat dalam memforecast.

ALIRAN KAS (CASHFLOW)

CASHFLOW = EAT (laba setelah pajak) + PENYUSUTAN

Penggolongan Cashflow berdasarkan keputusan investasi :

1. Initial Cash-flow
Aliran kas yang berhubungan dengan pengeluaran untuk keperluan
investasi; atas pembelian tanah,mesin,peralatan lain, kendaraan,pe
mbangunan pabrik. Cash flow ini biasanya dikeluarkan pada awal p
endirian suatu proyek investasi.
2. Operational Cash-flow
Aliran kas untuk menutup investasi , dan biasanya diterima s
etiap tahun selama usia investasi berupa aliran kas bersih.

3. Terminal Cash-flow
Aliran kas yang diterima sebagai akibat habisnya umur ekonomi sua
tu proyek investasi ; berupa nilai residu dan modal kerja.

METODE PENILAIAN INVESTASI

Alat analisa dalam menilai investasi antara lain :

1. Metode Accouting Rate of Return (ARR)


Rata-rata EAT
ARR= ------------------------------- x 100%
Rata-rata Investasi

Jika ARR > keuntungan yg disyaratkan --- layak

investasi awal + residu


Rata rata Investasi = -----------------------------
2

2. Metode Payback Period (PBP)


Investasi
Payback Period (PBP)= ----------------- x 1 th

Cashflow

3. Metode Net Present Value (NPV)


NPV = PV- Investasi

Jika nilai NPV positif berarti layak

4. Metode Internal Rate of Return (IRR)


Jika IRR > keuntungan ---- layak

NPV1
IRR = r1 + -------------------------- x (r2-r1)
NPV1 - NPV2
5. Metode Profitability Index (PI)
PV of Cashflow
PI = ------------------------
Investasi

jika PI > 1 ---- investasi layak untuk dijalankan

4. HUBUNGAN NPV DAN IRR


Jika tinkat diskonto di bawah IRR maka akan diperoleh NPV positif, sebalikn
ya jika tingkat diskonto di atas IRRmaka NPV akan negatif.

Rp

r(%)

5. INVESTASI PENGGANTIAN
Karena kemajuan teknologi, biasanya perusahaan akan mengganti mesin/pe
ralatan yang ketinggalan jaman(out of date) walaupun masih ada umur ekon
omisnya, dengan mesin baru yang lebih efisien (ada InvestasiPenggantian).
Untuk menilai penggantian aktiva tetap layak atau tidak layak, maka perlu m
enghitung :

1. investasi bersih (tambahan investasi)


tambahan investasi=investasi bersih diperoleh dari harga beli aktiva ba
ru dengan penerimaan bersihatas penjualan mesin lama.

a. perhitungan penjualan aktiva tetap lama


Harga beli Aktiva Tetap lama xx

Akumulasi penyusutan xx -
Nilai Buku xx

Harga Jual Aktiva Tetap lama xx -

Laba (Rugi) penjualan ATL xx

Pajak xx -

Laba Bersih penjualan ATL xx

b. perhitungan penerimaan bersih dan investasi bersih


Nilai Buku ATL xx

Laba (Rugi) penjualan ATL xx +

Penerimaan bersih xx

Harga Beli ATB xx -

Investasi Bersih xx

b. Tambahan cashflow
Untuk menilai kelayakan investasi penggantian, aliran kas yang diguna
kan adalah aliran kas tambahan(incremental cashflow) akibat penggan
tian aktiva tetap tsb. Tambahan aliran kas disebabkan adanyapenghem
atan biaya tunai akibat penggunaan aktiva tetap baru (misal : by bb, by
TK, peningkatanpenjualan).

Contoh perhitungan tambahan cashflow :

Penghematan tunai Rp.115.000.000

Penyusutan mesin baru Rp.125.000.000

Penyusutan mesin lama60.000.000-

Penyusutan baru Rp. 65.000.000 -

Tambahan EBIT Rp. 50.000.000

Pajak 30% 15.000.000-

Tambahan EAT Rp. 35.000.000

Net Cashflow = EAT + penyusutan


=Rp.35.000.000 + Rp65.000.000

= Rp.100.000.000

PV (untuk 4 th, r=20-%) = Rp.100.000.000 x 2,690(df dari th1-th4)


= Rp.269.000.000

Nilai residu Rp.200jtxdf th ke4 = Rp.200.000.000 x 0,482

= Rp.96.400.000

Total PV tambahan = Rp.269.000.000 + Rp 96.400.000 = Rp.365.400.000

Investasi baru 359.000.000

Net Present Value Rp.6.400.000

b. PEMILIHAN INVESTASI DENGAN UMUR BERBEDA


Jika umur ekonomis dari aktiva tetap yang akan diganti berbeda maka harus
ada dua alternatif aktiva tetapyang umurnya berbeda pula untuk pengganti
nya .

Contoh :

Dari suatu proyek A senilai Rp.100 juta yang memiliki umur 5 tahun dan proy
ek B senilai Rp.50 juta yangmemiliki umur 3 tahun. Cashflow masing-masing
adalah :

Tahun Proyek A df15% Proyek B

1 -100.000.000 -50.000.000
2 25.000.000 25.000.000
3 35.000.000 27.500.000
4 37.500.000 35.000.000
5 35.000.000
6 27.500.000

NPV r = 15% 6.572.500 15.570.000

IRR 17,8% 33,6%

Dari contoh terlihat,NPV positif terbesar adalah proyek B dan IRR terbesar ju
ga Proyek B. Dengan demikianyang dipilih adalah Proyek B .

Karena perbedaan tersebut maka kita bisa menggunakan cara :


a) ReplacementChain Approachsering disebutcommon life Approach

b) Equivqlent Annual Annuity Approach

CAPITAL RATIONING

Seorang menejer sering dihadapkan untuk memilih proyek denga

n keterbatasan dana yang ada. Sifat proyek terdiri :

b) Independen

Proyek yang tidak mempunyai hubungan keterkaitan satu sama lain.Penentu

an proyek lebih mudah dilakukan, dengan membuat rangking tingkat keuntu

ngan masing-masing.

c) Kontinjensi

Proyek yang mempunyai keterkaitan. Jika satu proyek diterima maka p

royek lainnya juga harus diterima. Demikian sebaliknya.

Untuk menilai proyek kontinjensi ini kita harus mengadakan penggabu

ngan dari alat analisis yang digunakan.

Contoh : dua proyek yang di buat, proyek pembangunan gedung dan pr

oyek pengerasan jalan menuju gedung tersebut.

Proyek Investasi PI (profitability Indeks) PV of CV

A Rp.100 jt 1,23 Rp.123 jt

B Rp. 60 jt 0,95 Rp. 57 jt

Rp.160 jt Rp. 180 jt

PI gabungan : 180/160 = 1,125

Karena PI gabungan ini -1,125 > 1 maka proyek ini layak.


d) Mutually Exclusive
Proyek yang memiliki hubungan keterkaitan yang saling meniadakan. J
ika proyek A diterima maka proyek B harus ditolak, karena keterbatasa
n dana.

Jika satu proyek sudah dipilih maka proyek lain ditunda dengan perhitu
ngan tertentu. Proyek yang tidak bisa ditunda dihitung denganAnalisa
waktu tunggal. dan apabila bisa ditunda dengananalisis waktuganda.

BAB 11

KONSEP BIAYA MODAL

A. PENGERTIAN
Dana merupakan dasar utama perusahaan dalam operasionalnya, yang dapa

t diperoleh dari modal sendiri maupun dari pinjaman (hutang). Setiap dana

yang digunakan oleh perusahaan mempunyai biaya modal yang harus tanggu

ng.

Biaya Modal (Cost of Capital ) adalah semua biaya yang secara riil dikeluark

an oleh perusahaan dalam rangka mendapatkan sumber dana.

Biaya yang dikeluarkan perusahaan :

a. bersifat implisit :

biaya yang tidak dikeluarkan saat ini tetapi di masa yang akan datang. Co

ntoh : selisih harga obligasi pertahun

b. bersifat eksplisit : biaya yang dikeluarkan saat ini

contoh : biaya bunga.


Biaya modal = biaya riil yang dikeluarkan perusahaan dibagi

penerimaan bersih dari dana ybs.

Biaya riil
Biaya modal = ----------------------------- x 100 %
Penerimaan bersih

Contoh : PT ABC mengambil kredit Rp.100.000.000 jk 1 tahun, dg bun


ga 20%, biaya privisiRp.1.000.000 ,adm dan materai Rp.250.
000, notaris Rp.500.000, maka :

Seluruh biaya = bunga R

p.20 jt (20%x100 jt)+Rp.1 jt + Rp.250.000 + Rp.500.000

= Rp.21.750.000

Dana yang bisa digunakan = Rp.100.000.000 – Rp 21.750.000


= Rp.78.250.000

Biaya modalnya = Rp.21.750.000/ Rp.78.250.000 x100%

= 27,8%

Fungsi Biaya Modal

 sebagaicut of rate(pembatas suatu keputusan investasi


diterima atau ditolak)

 BIAYA MODAL INDIVIDU


Modal yang dihitung biayanya adalah sumber jangka panjang yang berasal dari Hutang dan Modal Sendi
ri(saham).

1. BIAYA HUTANG (cost of debt)


Yaitu biaya yang ditanggung perusahaan karena menggunakan sumber dana dari pinjaman. Yang
biasadiperhitungkan adalah biaya hutang obligasi.

Obligasi adalah surat hutang yang dikeluarkan perusahaan dengan nilai nominal tertentu, jangka
waktutertentu, dan memberikan bunga (coupon).
Contoh :

PT FAIZ Tbk.mengeluarkan obligasi berjangka 4 tahun dengan nilai nominal Rp.100.000/lembar


yangmemberikan bunga 24% setahun. Harga jual obligasi Rp.92.000/lembar. Maka :

a. biaya bunga setahun: 24%xRp.100.000 = Rp.24.000

b. selisih harga pertahun (100.000-92.000)/4 th = Rp. 2.000

total biaya Rp.26.000

Penerimaan bersih dari rata-rata penerimaan:

Rp.100.000 + Rp.92.000= Rp. 96.000


2
32.000
Biaya Modal Hutang (Kd) = ------------ x100% = 33,33%
96.000

Maka cost of debt dapat dirumuskan :

I +N-Nb
n
Kd = ---------------------- x 100%
N + Nb
2

Kd = Biaya Modal Hutang


N = Nilai nominal
Nb = harga jual obligasi
n = jangka waktu obligasi
I = biaya bunga satu tahun

BIAYA MODAL HUTANG SETELAH PAJAK

Kdt = Kd (1 – t)

Dari soal di atas (Kd = 33,33% dan jika tarif pajak sebesar 20% maka:

Kdt = 33,33% (1 – 0,2) = 26,664%


2. BIAYA SAHAM PREFEREN (cost of preffered stock)

Saham Preferen (sering disebut modal saham semi hutang) :

adalah surat bukti kepemilikan saham yang memberikan penghasilan t

etap berupa deviden yangbesarnya telah ditentukan %nya terhadap har

ga sahamnya.

Bila perusahaan dilikuidasi maka pemilik saham ini memiliki hak atas b

agian asset,setelah pelunasanhutang.

Biaya Modal saham preferen (Kp) rumusnya :

D D = deviden yang dibayar


Kp = -------- x 100% Pn = penerimaan bersih
Pn

Contoh :

PT Farah Nabila dalam memenuhi dananya dengan dengan mengeluark


an saham preferen denganharga Rp.10.000/lembar dengan memberikan
deviden secara tetap sebesar Rp. 1.500/lembar. Biayaemisi Rp.500/lem
bar. Maka :

D = 1.500

Pn = 10.000 – 500 = 9.500

1.500
Kd = ---------- x 100% = 15,8%
9.500
saham preferen dibayarkan dari laba setelah pajak.

3. BIAYA MODAL SAHAM BIASA(cost of common stock)

Saham biasa adalah surat bukti kepemilikan perusahaan yang tidak me

mpunyai hak istimewa`sepertisaham preferen.


Deviden atas saham biasa dibagi jika perusahaan memperoleh laba, tet

api bila rugi maka tidakmendapatkan deviden.

D1 D1 = deviden yang dibayar


Kc = ---- + g Kc= biaya modal saham biasa
P0 P0 = harga saham saat ini
g = pertumbuhan deviden

contoh ;

PT ASYIFA mengeluarkan saham biasa yang laku terjual dengan harga


Rp.8.000/lembar. Deviden yangakan dibayar sebesar Rp.1.000/lembar d
engan pertumbuhan 5%. Maka biaya modal saham biasa :

Rp.1.000

Kc = ---------------- + 5% = 5,125%

Rp.8.000

Devide saham biasa dibagi dari laba setelah pajak, sehingga hasil perh
itungan tersebut merupakan costof capital setelah pajak dan tidak perl
u lagi disesuaikan dengan pajak.

2. BIAYA RATA-RATA TERTIMBANG

Jika perusahaan menggunakan modal sendiri dalam berinvestasi makacost

of capitalyang digunakan sebagaicut of ratesebesar modal sendiri tersebut.

Tetapai Jika perusahaan kombinasi beberapa sumber dana maka cost of cap

italnya adalah seluruh biaya modal atauweighted avarege cost of capital(bia

ya modal rata-ratatertimbang).

Contoh :

Perusahaan F4 dalam membiayai proyek investasinya menggunakan beberap


a sumber dana secarabersamaan. Jumlah dana dan biaya modal dana terseb
ut adalah ;

- obligasi Rp.400 juta COC: 21%


- saham preferen 300 juta coc : 18%

- saham biasa 900 juta coc : 16%

pajak 30%

perhitungannya :

Kd = 21% (1-0,3) = 14,7%

Sumber Dana Jumlah (Rp) Cost Of Capital Komposisi Rata-rata


1 2 3 4 5= (3x4)
Obligasi Rp.400.000.000 14,7% 25% 3,675%
Saham Preferen 300.000.000 18% 18,75% 3,375
Sahan Biasa 900.000.000 16% 56,25%
9%
Rp.1.600.000.000 100% 16,05%

Biaya tertimbang rata-rata sebesar 16,05% tersebut merupakan tolok ukur d


iterima atau ditolaknya suatukeputusan investasi (sebagaicut of rate).

BAB 12

KEBIJAKAN STRUKTUR MODAL

A. PENTINGNYA KEBIJAKAN STRUKTUR MODAL


Struktur modal merupakan komposisi antara modal sendiri dengan modal asing

. Perubahan struktur modal dapatmengakibatkan perubahan nilai perusahaan. I

nilah yang mendorong adanya Teori Struktur Modal, karena :

1. Perubahan struktur modal akan mempengaruhi biaya modal secara

keseluruhan

2. Biaya modal digunakan sebagai cut of rate pada pengambilan

keputusan investasi.

Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan struktur modal :

1. Suitability(Persesuaian)

Persesuaian antara cara pemenuhan dana dengan jangka waktu kebutuhann

ya.

Jika yang dibutuhkan dana jangka pendek maka pemenuhannya dengan huta

ng jangka pendek; dan jikakebutuhannya dana jk panjang maka pemenuhann

ya dengan sumber dana jk panjang.

2. Control(Pengawasan)

Pengawasan ada pada pemegang saham, apakah akan menambah obligasi a

tau menambah saham.

3. Earning Per Share(Laba)

Jika rentabilitas ekonomis yang diperoleh lebih besar dibanding tingkat bun

ga hutang maka sebaiknyamemilih hutang karena akan menghasilkan EPS y

ang lebih besar. Sebaliknya jika RE nilainya rendahdibandingkan tingkat bun

ganya maka memilih modal sendiri akan lebih tepat.

4. Risknes(Tingkat Resiko)

Hutang resikonya cukup tinggi. Jika keuntungannya besar penggunaan huta

ng lebih baik karena menghasilkanEPS yang tinggi.


1. TEORI STRUKTUR MODAL

Untuk merumuskan, maka perlu asumsi antara lain:

1. Keuntungan perusahaan dianggap konstan

2. Seluruh keuntungan yg diperoleh akan dibagikan dan menjadi hak

pemegang saham

3. Hutang yang digunakan adalah permanen,dan jika sudah jatuh tempo

akan diganti dengan hutang baru.

4. Perusahaan dapat mengubah struktur modal secara langsung (dari

obliogasi menjadi saham, atausebaliknya)

Dengan alasan tersebut maka jika tujuan adalah meningkatkan nilai perusah

aan maka biaya modal berartiharus diturunkan.

Formulasi biaya modal :


E
a. Biaya modal saham biasa : Ke =-----
S
F
b. Biaya Modal dari hutang : Kd =---

S B
c. Biaya modal rata-rata tertimbang = Ko = Ke(------- ) + Kd (-------- )
B+S B+S
Atau
0 EBIT
K0 =------- =-------------------------------
V Nilai Perusahaan

Ctt.

O = laba bersih operasi (EBIT) V =S+B= Total nilai perusahaan


F = Bunga hutang Ke = by modal sendiri/ return
E =laba yang tersedia bagi pemilik Kd = by modal hutang/tkt bunga htg
S =Nilai pasar modal sendiri Ko =by modal rata2 tertimbang
B= Nilai pasar hutang
a. PENDEKATAN TRADISIONAL
Pendekatan ini beranggapan bahwa pada pasar modal yang sempurna dan tida
k ada pajak, maka perubahanstruktur modal akan mempengaruhi besarnya nila
i perusahaan .

Contoh

PT MUTIARA menggunakan modal sendiri dalam operasional perusahaannya m


enggunakan modal sendiri sebesarRp 25.000.000. return yang diharapkan sebe
sar 20%.

O EBIT Rp. 25 juta


F Bunga -
E Laba untuk pemegang saham Rp. 25 juta
Ke Biaya Modal Sendiri = E/S = 0,2

S Nilai Pasar Modal Sendiri (25 juta/ 0,2) = Rp.125 juta


B Nilai Pasar Hutang -
V Nilai Pasar Perusahaan (S+B) = 125 juta+0= Rp.125 juta
Ko By Modal Perusahaan = O/V= 25 juta/125 juta= 0,20

Nilai pasar modal sendiri = 25 juta : 0,2 = Rp.125 juta

Jika perusahaan akan mengganti modalnya dengan hutang , dengan biaya huta
ng 16%/, bunga yang harusdibayarkan atas penggunaan hutang tersebut Rp.10 j
uta dan tingkat keuntungan yang diharapkan menjadi 22%,maka perhitunganny
a menjadi :

O EBIT Rp. 25 juta


F Bunga Rp. 10 juta -
E Laba u pemegang saham Rp. 15 juta
Ke By Modal Sendiri 0,22 (dalam soal)
S Nilai pasar Modal Sendiri Rp.125 juta
B Nilai Pasar Hutang (F/Kd) 10/0,16= Rp. 68,18 juta
V Nilai Pasar Perusahaan (V=S+B) Rp.125 juta
Ko By Modal perusahaan (Ko=O/V) 0,20

b. PENDEKATAN MODIGLIANI & MILLER


Pendekatan ini bertentangan dengan pendekatan tradisional yang mengatakan
adanya keterkaitan struktur modaldengan nilai perusahaan. Pendekatan ini did
ukung dengan proses ARBITRASE yang akan membuat Nilaiperusahaan (harga
saham ) baik yg tidak menggunakan hutang atau yg menggunakan hutang , akh
irnya sama.halini didasarkan pemikiran rasional dg anggapan :”dengan investas
i yang sama tapi keuntungan lebih besar” atau “investasi yang lebih kecil untuk
memperoleh keuntungan yg sama”. Contoh :

PT AULIA PT NABILA
EBIT Rp.25.000.000 Rp.25.000.000
Bunga - 10.000.000
Laba utk pemegang saham Rp.25.000.000 Rp.15.000.000
Biaya Modal sendiri 0,20 0,22
Nilai Pasar Modal Sendiri Rp.125.000.000 Rp. 68.180.000
Nilai Pasar Hutang 0 62.500.000
Nilai Pasar Perusahaan Rp.125.000.000 Rp.130.000.000
Biaya Modal Perusahaan 0,20 0,191

Anda mungkin juga menyukai