Anda di halaman 1dari 6

MANAJEMEN KEUANGAN 2 (SESI 4)

RISIKO INVESTASI

Pendahuluan
Masalah yang dihadapi pembuat keputusan adalah :
 Risiko
 Ketidakpastian

Definisi Risiko
 Risiko itu ada jika pembuat keputusan (perencana proyek) mampu
mengestimasi kemungkinan-kemungkinan (probabilitas) yang berhubungan
dengan berbagai variasi hasil yang akan diterima salama investasi sehingga
dapat disusun distribusi probabilitasnya.
 Ketidakpastian ada jika pembuat keputusan tidak memiliki data yang bisa
dikembangkan untuk menyusun suatu distribusi probabilitas sehingga harus
membuat dugaan-dugaan untuk menyusunnya
 Risiko merupakan besarnya penyimpangan antara tingkat pengembalian yang
diharapkan (expected return –ER) dengan tingkat pengembalian aktual (actual
return)
 Resiko adalah kemungkinan adanya sesuatu yang tidak menguntungkan akan
terjadi di masa mendatang ( chance that some unfavorable event will occur ).

Jenis Risiko
RISIKO NON SISTEMATIK (Unsystematic Risk)
 Diversifiable Risk
 Risiko Bisnis (Business Risk)
 Risiko Finansial (Financial Risk)
 Risiko Likuiditas (Liquidity Risk)
 Risiko cidera janji (default risk)
 Risiko Negara (Country Risk)

RISIKO SISTEMATIK (Systematic Risk)


 Non Diversifiable Risk
 Risiko Tingkat Suku Bunga (Interest Rate Risk)
 Risiko Nilai Tukar Mata Uang (Exchange Risk)
 Risiko Pasar (Market Risk)
 Risiko Inflasi (Inflation Risk)
A. Probability Distribution
Probability suatu kejadian diartikan sebagai harapan dimana kejadian tersebut
bisa terjadi. Sebagai gambaran berikut ini diberikan ilustrasi mengenai kemungkinan
akan turun hujan hari ini atau besok. Melihat keadaan cuaca, maka kemungkinannya
adalah 60% akan turun hujan dan 40% akan tidak turun hujan. Untuk itu dapat kita buat
probability-nya sebagai berikut ini :
Kejadian Probability
Hujan 0,6 = 60%
Tidak hujan 0,4 = 40%
1,0 = 100%
Ukuran Penyebaran
 Risiko dinyatakan sebagai seberapa jauh hasil yang diperoleh dapat
menyimpang dari hasil yang diharapkan, maka digunakan ukuran penyebaran
 Alat statistika sebagai ukuran penyebaran, yaitu :
 Varians
 Standar deviasi

Risiko dan Waktu


 Risiko adalah fungsi dari waktu
 Distribusi probabilitas dari cash flow akan mungkin lebih menyebar sejalan
dengan semakin lamanya waktu suatu proyek
 Semakin lama usia investasi semakin besar kemungkinan terjadi
penyimpangan atas return yang diharapkan () dari return rata-rata (E), yang
disebabkan meningkatnya variabilitas.
 Suatu proyek ber-resiko tinggi dapat disebabkan oleh factor :
- Situasi ekonomi - Situasi politik
- Situasi keamanan - Situasi pasar
- Situasi konsumen - Dan lainnya

Preferensi Investor Terhadap Risiko


 Risk seeker
 Investor yang menyukai risiko atau pencari risiko
 Risk neutral
 Investor yang netral terhadap risiko
 Risk averter
 Investor yang tidak menyukai risiko atau menghindari risiko
Metode Perhitungan Risiko
1. Analisi Sensitivitas
- Pendekatan ini merupakan pendekatan yang paling sederhana untuk
menentukan risko dari suatu proyek.
- Pendekatan ini berdasarkan pada kemungkinan yang paling optimis sampai
pada kemungkinan yang paling pesimis
- Dalam analisis sensitivitas perlu dicari jarak atau range antara kondisi.
- Contoh:
Investasi A Investasi B
Investasi 500.000.000 500.000.000
Optimis 20% 22%
Wajar 17% 16%
Pesimis 14% 10%
Range 6% 12%
Dari hasil perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa investasi A lebih kecil resikonya
dibandingkan dengan invesatsi B

2. Analisis Statistik
a. Risiko Arus Kas
 Pendekatan ini menggunakan dasar pemikiran bahwa semakin tidak pasti arus
kas suatu investasi, semakin beresiko investasi tersebut
 berbicara tentang masa yang akan datang dan ada unsur ketidakpastian, maka
kita hanya bisa mengatakan nilai yang diharapkan (expected value)
n
E (V)   Vi x Pi
t 1

dimana : E (V) = Nilai Yang diharapkan


Vi = Cashflow
Pi = Probabilitas pada setiap cashflow

 Sedangkan kemungkinan menyimpang dari nilai yang diharapkan, dapat


diukur dengan devias standar.
n
  (V
t 1
i - E(V) ) 2 Pi
Dimana: σ = Deviasi Standar
E (V) = Nilai Yang diharapkan
Vi = Cashflow
Pi =Probabilitas pada setiap cashflow

 Contoh: Ada dua proyek investasi yang mempunyai umur ekonomis satu
tahun dengan karakteristik kas sebagai berikut:
Investasi A Investasi B
Probabilitas Cashflow Probabilitas Cashflow
0,1 15.000 0.05 15.000
0.2 20.000 0,20 20.000
0.4 25.000 0,50 25.000
0,2 30.000 0,20 30.000
0,1 35.000 0,05 35.000

Perhitungan
1. Nilai yang diharapkan dari masing-masing tersebut adalah:
Investasi A Investasi B
15.000 x 0.1 1.500 15.000 x 0.05 750
20.000 x 0,2 4.000 20.000 x 0,20 4.000
25.000 x 0,4 10.000 25.000 x 0.50 12.500
30.000 x 0,2 6.000 30.000 x 0.20 6.000
35.000 x 0,1 3.500 35.000 x 0.05 1.750
25.000 25.000

2. Deviasi standar

Investasi A Investasi B
(15.000 – 25.000) 2 X 0,10 = 10.000.000 (15.000 – 25.000) 2 X 0,05 = 5.000.000
(20.000 – 25.000) 2 X 0,20 = 5.000.000 (20.000 – 25.000) 2 X 0,20 = 5.000.000
(25.000 – 25.000) 2 X 0,40 = 0 (25.000 – 25.000) 2 X 0,50 = 0
(30.000 – 25.000) 2 X 0,20 = 5.000.000 (30.000 – 25.000) 2 X 0,20 = 5.000.000
(35.000 – 25.000) 2 X 0,10 = 10.000.000 (35.000 – 25.000) 2 X 0,05 = 5.000.000
Total 30.000.000 Total 20.000.000
σ A = √30.000.000 = 5,477,23 σ B = √20.000.000 = 4,472,14

 Dengan demikian, investasi A lebih beresiko dibanding B



Koefisien Variasi
 Pengukuran relatif dari penyebaran yang menunjukkan besar kecilnya
penyebaran risiko yang terkandung dalam proyek investasi yang
bersangkutan.
 Koefisien variasi ini digunakan apabila dari proyek investasi yang dibandingkan
menghasilkan E(V) yang tidak sama.
 Coeff Var = σ / E(V)

 Misalkan ada dua proyek dengan hasil perhitungan sebagai berikut :

E (V) Investasi X Investasi Y


σ 5.000 7.500
Coeff Var 2.000 2.500
0,4 0,33

 Dari data di atas, ternyata investasi X lebih beresiko dibanding Y

b. Risiko Proyek
 Investasi mempunyai time frame jangka panjang
 Aliran kas jangka pajang ada yang bersifat Independen dan tidak
independen
 Untuk menentukan proyek mana yang dipilih perlu menentukan;
1. NPV yang diharapkan
2. Deviasi Standar dari NPV tersebut
Tugas Presentasi
1. PT KARANGSARI sedang mempertimbangkan untuk memilih dua proyek
investasi yang bersifat mutually exclusive, yaitu proyek A dan B. investasi Rp
300.000 dengan usia ekonomis 4 tahun. Cashflow dari masing-masing proyek
tiap tahun selama usia ekonomis dan probabilitasnya adalah sebagai berikut:

Cashflow Probabilitas
Proyek A 100.000.000 0,10
150.000.000 0,40
180.000.000 0,20
170.000.000 0,30
Proyek B 50.000.000 0,10
175.000.000 0,40
375.000.000 0,20
325.000.000 0,30
Dari data di atas, diminta menghitung:
a. Cashflow yang diharapkan [ E (V) ]
b. Standar Deviasi
c. NPV dengan r=18% untuk investasi yang beresiko tinggi dan r=15% untuk
investasi yang beresiko rendah

Anda mungkin juga menyukai