HANDOUT
ULUM JANAH
Penulisan huruf
Penulisan huruf terbagi atas dua bagian antara lain:
A. Huruf besar/ kapital
Selain dipakai sebagai huruf pertama di awal kalimat
berita, kalimat tanya, kalimat perintah, dan kalimat seru.
Huruf besar/kapital juga digunakan pada huruf pertama
kalimat berupa petikan langsung.
Contoh:
1. Dia bertanya, “Kapan kita mulai kuliah lagi?”
2. Presiden RI, Gus Dur, mengatakan, “Yang diperlukan oleh
bangsa kita saat ini adalah rekonsiliasi nasional.”
3. Rene Descartes berkata, “Berpikir maka aku ada.”
Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama gelar
(kehormatan, keturunan, agama), jabatan, dan pangkat
yang diikuti nama orang.
Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama
tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.
Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama khas
geografi.
Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama
resmi badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan,
serta dokumen resmi.
Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama
buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali
kata partikel di, ke, dari, untuk, dan yang, yang terletak di
posisi awal.
Huruf kapital digunakan sebagai singkatan nama gelar
akademik dan sapaan, kecuali gelar dokter.
Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama kata
penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu,
saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai sebagai kata
ganti atau sapaan. Singkatan pak, bu, kak, dik, dan
sebagainya hanya digunakan sebagai sapaan atau jika
diikuti oleh nama orang/nama jabatan. Kata Anda juga
diawali huruf capital.
B. Huruf miring
Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama
buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam karangan.
Contoh:
1. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa menerbitkan
majalah Bahasa danKesusastraan.
2. Buku Tanah Air Beta sangat diminati para nasionalis.
3. Berita itu sudah saya baca dalam Kompas.
Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau
mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.
Contoh:
1. Kata daripada digunakan secara tepat dalam kalimat
2. Penyelenggaraan Pemilu 1999 lebih baik daripada pemilu-pemilu
sebelumnya.
Huruf pertama kata ubah adalah u. Jadi kata ubah ditambah
awalan me- akan muncul mengubah, bukan merubah.
Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama-
nama ilmiah atau ungkapan bahasa asing atau bahasa daerah,
kecuali yang disesuaikan ejaannya.
Penulisan tanda baca
Tanda titik koma (;)
Tanda titik koma dapat dipakai untuk
memisahkan kalimat yang setara di dalam
suatu kalimat majemuk sebagai pengganti
kata penghubung.
Contoh:
Para pemikir mengatur strategi dan
langkah yang harus ditempuh; para
pelaksana mengerjakan tugas sebaik-
baiknya; para penyandang dana
menyediakan biaya yang diperlukan.
Tanda pisah ( )
Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat
yang memberi penjelasan khusus di luar bangun
kalimat, menegaskan adanya keterangan yang lain
sehingga kalimat menjadi lebih jelas dan dipakai di
antara dua bilangan atau tanggal yang berarti
‘sampai dengan’ atau di antara dua nama kota yang
berarti ‘ke’ atau ‘sampai’, panjangnya dua ketukan.
Contoh:
1. Kemerdekaan bangsa itu – saya yakin akan tercapai
– diperjuangkan oleh bansa itu sendiri.
2. Pemerintahan Habibie Mei 1998 – Desember 1999.
3. Bus Kramatjati jurusan Banjar – Jakarta.
4. (Moeliono, 1980:15—37)
Serapan
Penyerapan Istilah Asing
Demi kemudahan pengalihan antarbahasa dan keperluan
masa depan, pemasukan istilah asing, yang bersifat
internasional, melalui proses penyerapan dapat
dipertimbangkan jika salah satu syarat atau lebih yang
berikut ini dipenuhi.
a. Istilah serapan yang dipilih lebih cocok karena
konotasinya.
b. Istilah serapan yang dipilih lebih singkat jika
dibandingkan dengan terjemahan Indonesianya.
c. Istilah serapan tidak berkonotasi buruk/negatif
d. Istilah serapan dirasa enak didengar
e. Istilah serapan dianggap memudahkan kesepakatan
Berdasarkan makna setiap unsur asing yang
digantikan, penerjemahan dapat dibedakan
menjadi dua macam, yakni: penerjemahan satu
lawan satu dan penerjemahan yang tidak satu
lawan satu.
Contoh penerjemahan satu lawan satu :
samen werking - kerja sama
balance budged - anggaran berimbang
Contoh terjemahan yang tidak satu lawan satu :
super market - pasar swalayan
brother in law - saudara ipar
Contoh penerjemahan istilah-istilah penting
asset - kekayaan
budged - anggaran
customer - pelanggan
department store - toko serba ada (toserba)
expert - pakar
forecast - prakiraan
gap - kesenjangan
input - masukan
list - daftar
monitoring - pemantauan
notulist - pencatat jalannya diskusi
performance - kinerja
random - acak
selfservice - swalayan
Jalur Penyerapan
Pengertian
pengindonesiaan istilah asing yang ditempuh dengan cara
mengambil atau memindahkan istilah asing tersebut ke dalam
bahasa Indonesia disertai penyesuaian ejaan dan atau
penyesuaian lafal.
contoh penyesuaian ejaan ( lafal dipertahankan)
team - tim
component - komponen
contoh penyesuaian lafal (ejaan dipertahankan)
formal - formal
volume - volume
contoh penyesuaian ejaan dan lafal sekaligus
study - studi
instruction - instruksi
Sistem Penyesuaian
Penyesuaian Lafal
Penyesuaian lafal istilah asing ke dalam bahasa
Indonesia mengikuti ketentuan sistem ucapan
baku bahasa Indonesia. Lafal baku bahasa
Indonesia adalah lafal/ ucapan bahasa Indonesia
yang tidak dikenali lagi ciri kedaerahannya serta
ciri keasingannya.
Penyesuaian Ejaan
huruf c menjadi s : circulation - sirkulasi
huruf c menjadi k : context - konteks
huruf ch menjadi s : echelon - eselon
huruf ch menjadi c : check - cek
huruf ch menjadi k : charisma - karisma
huruf q menjadi k : quality - kualitas
huruf x menjadi ks : external - eksternal
huruf cc menjadi ks : accent - aksen
huruf cc menjadi k : accumulation – akumulasi
huruf y menjadi I : sympathy - simpati
huruf ph menjadi f : phase - fase
huruf th diganti t : theory - teori
huruf g tetap g : synergy - sinergi
huruf g menjadi j : management – manajemen
huruf e diganti a : theme - tema
huruf e hilang : zygote - zigot
huruf –t dan –d hilang : export - ekspor
huruf f tetap : factor - faktor
huruf v tetap : televition - televisi
huruf z tetap : zodiac - zodiak
Penyesuaian Imbuhan
Imbuhan –able, -ble, menjadi bel variable variabel
Imbuhan –tion menjadi –si information informasi
Imbuhan –ty menjadi –tas capacity kapasitas
Imbuhan –age menjadi –ase persentage persentase
Imbuhan –air, -ary menjadi –er primair, primary primer
Imbuhan –ance menjadi –ans ambulance ambulans
Imbuhan –ancy, -ency menjadi si effisiency efisiensi
Imbuhan asm, ism menjadi isme enthusiasm antusiasme
Imbuhan –icle menjadi –ikel article artikel
Imbuhan –ic menjadi –ik specific spesifik
Imbuhan –ics menjadi –ika mathematics matematika
Imbuhan –ive menjadi –if active aktif
Imbuhan –eel, -al menjadi –al professioneel, professional
profesional
Imbuhan –se, -sis menjadi –sis analyse, analysis analisis
Jalur Penerjemahan dan Penyerapan
Sekaligus
Sebagian dari unsur ungkapan/istilah diperoleh melalui
penerjemahan, dan sebagian lagi diperoleh melalui
penyerapan.
subdivision subbagian
notebook buku catatan
Walaupun suatu konsep dapat dituangkan melalui jalur
penerjemahan maupun melalui jalur penyerapan, namun
biasanya akan ada satu bentuk pengindonesiaan yang lebih
dianjurkan daripada yang lain. Berikut contoh istilah yang
cenderung untuk dijauhkan, dan sebaliknya di sisi lain ada
yang dianjurkan.
istilah asing dianjurkan dijauhkan
energy energi kekuatan, tenaga
horizon horison kaki langit
Sejalan dengan daftar istilah yang dianjurkan dan
dijauhkan, terdapat sederet kata yang
dipertimbangkan untuk dipilih sebagai istilah
karena terasa lebih enak didengar.
enak didengar kurang enak
didengar
pramuria hostes
tunakarya penganggur
pramuwisma pembantu
pramuniaga pelayan toko
Pembentukan Istilah secara Bersistem
Kata-kata bahasa Indonesia cukup potensial untuk dipakai
sebagai istilah lewat pembentukan kata secara bersistem.
Istilah yang dihasilkan lewat pembentukan kata secara
bersistem tersebut antara lain sebagai berikut:
BERDASARKAN FUNGSI
Pada umumnya,Ciri-Ciri Subjek
subjek berupa nomina, frase
nomina, atau sesuatu yang dianggap nomina
Contoh: Mereka bergembira
Rumah itu bagus
Jalannya cepat
Berperang banyak makan ongkos
Kesunyian malam ini terasa mencekam.
Kalau diperhatikan kalimat-kalimat tersebut, yang
dimaksud dengan subjek adalah sesuatu yang
dianggap sebagai kata benda. Misalnya: jalannya,
berperang
Untuk menentukan subjek, kita dapat bertanya
dengan memakai kata tanya apa atau siapa di
hadapan predikat.
Ciri-Ciri Predikat
Predikat adalah bagian yang memberi keterangan
tentang sesuatu yang berdiri sendiri atau subjek itu.
Memberi keterangan tentang sesuatu yang berdiri
sendiri tentulah menyatakan apa yang dikerjakan atau
dalam keadaan apakah subjek itu. Oleh karena itu,
biasanya predikat terjadi dari kata kerja atau kata
keadaan. Predikat dapat diketahui dengan
menggunakan kata tanya mengapa, apa, bagaimana,
atau mengerjakan apa?
Penanda formal predikat, yaitu a) penunjuk aspek:
sudah, sedang, akan, b) kata kerja bantu: boleh, harus,
dapat, c) kata penunjuk modal: mungkin, seharusnya,
jangan-jangan, d) beberapa keterangan lain: tidak,
bukan,justru, memang, dan e) kata kerja kopula: ialah,
adalah, merupakan, menjadi
Contoh predikat
contoh:
Tiga tahun terakhir ini, penjarahan hutan terjadi di mana-
mana. Di Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi hutan-
hutan produktif, hutan industri, hingga hutan lindung
banyak yang dijarah tanpa perhitungan. Akibatnya, terjadi
musibah tanah longsor, pendangkalan dan peluapan air
sungai, pencemaran air, banjir, kerusakan ekosistem,
punahnya kehidupan hayati, dan sebagainya
Contoh:
Penggunaan formalin untuk pengawet makanan
menimbulkan pro kontra
Rekayasa genetika pada hewan telah berhasil
dilakukan lima tahun terakhir di italia. Upaya
mengclooning manusia ditentang kalangan
agamawan di berbagai negara
Memanfaatkan Informasi Hasil Membaca (Informasi
Konseptual atau Temuan Hasil Penelitian)
Informasi Konseptual
Contoh:
Contoh (4)
Menurut Mulyana (2004:137) dalam konteks budaya rendah orang
menggunakan pola pikir linier, yakni lugas, langsung, dan eksplisit.
Sebaliknya, dalam konteks budaya tinggi orang banyak berbicara
nonlinier, yakni tidak langsung, dan cenderung berbasa-basi.
Contoh (5)
Dalam konteks budaya rendah orang menggunakan pola pikir linier,
yakni lugas, langsung, dan eksplisit. Sebaliknya, dalam konteks
budaya tinggi orang banyak berbicara nonlinier, yakni tidak
langsung, dan cenderung berbasa-basi (Mulyana, 2004:137).
Prinsip-Prinsip Mengutip
Contoh (4)
Aminuddin (Ed.) 1990. Pengembangan Penelitian
Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan
Sastra. Malang: HISKI Komisariat Malang dan
YA3.
2.Rujukan dari artikel dalam jurnal
Contoh (5)
Widayat, Afendy. 2005. Toleransi dalam Ungkapan
Tradisional Jawa. Kejawen: Jurnal Kebudayaan
Jawa, Volume 1, Nomor 1, September, halaman 64
—72.
Contoh (6)
Suwignyo, Heri. 2006. Kajian Arketipal Legenda
Reyog Ponorogo. Bahasa dan Seni, Th. 34,
No.1, Februari, hlm. 103—122.
3.Rujukan berupa karya terjemahan
Contoh (7)
Gadamer, H.G. 1975. Kebenaran dan Metode:
Pengantar Filsafat Hermeneutika. Terjemahan
oleh Ahmad Sahidah, 2004. Jakarta: Pustaka
Pelajar Offset.
4. Rujukan dari artikel dalam majalah
Contoh (8)
Supangkat, Jim. 2003. Seni Rupa Kontemporer,
Sebuah Resiko. Horison, XXVII (7):43—54.
5.Rujukan dari koran tanpa penulis
Contoh (9)
Kompas, 2 Desember,2006. Transportasi
Kebutuhan Utama di Boven Digoel,
hlm.36.
6.Rujukan dari makalah yang disajikan dalam seminar,
penataran, dan lokakarya
Contoh (10)
Karim, Z. 2006. Tatakota di Negara-negara Berkembang.
Makalah disajikan dalam Seminar Tatakota,
BAPPEDA Jawa Timur, Surabaya, 1—2 September.
7.Rujukan dari internet berupa e-mail pribadi
Contoh (11)
Davis, A. (a.davis@uwts.edu.au). 10 Juni, 2006. Learning
to Use Web Authoring Tools. E-mail kepada Alison
Hunter (hunter@usg.edu.au).
8.Rujukan dari internet berupa bahan diskusi
Contoh (12)
Wilson, D. 20 November, 1995. Summary of Citting
Internet Sites NETTRAIN Discussion List,
(Online),(NETTRAIN@ubvm.cc.
buffalo.edu, diakses 22 Desember 2004).
9.Rujukan dari internet berupa artikel dari jurnal
Contoh (13)
Kumaidi. 1998. Pengukukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan
Tesnya. Jurnal Ilmu Pendidikan, (Online), Jilid 5, No.4 (
http://www.malang.ac.id, diakses 20 Januari 2008).