Anda di halaman 1dari 26

INSTRUMEN

KEUANGAN,
KAS DAN
PIUTANG
KELOMPOK 3
ANGGOTA KELOMPOK 3

RIKHA ADE
DELI NATALIA JUMI WANDAR PUTRI
2230603262 2230603267 2230603268
INSTRUMEN KEUANGAN, KAS DAN
PIUTANG
01 Instrumen Keuangan
02 Aset Keuangan

03 Kas
04 Piutang dan
Pinjaman yang
Diberikan
01
Instrumen
keuangan
• PENGERTIAN
Kas dan piutang merupakan aset keuangan atau sering disebut instrumen
keuangan. Instrumen keuangan adalah suatu kontrak yang menambah nilai aset
atau liabilitas keuangan.
• BENTUK INSTRUMEN KEUANGAN
Instrumen keuangan berdasarkan PSAK 50 (revisi 2010) berbentuk aset
keuangan,liabilitas keuangan,dan instrumen ekuitas. PSAK 55 (revisi 2011)
menjelaskan lebih rinci berdasarkan jenis pengukurannya.
1. aset keuangan terdiri atas
 kas baik dalam bentuk kas didalam perusahaan dalam bentuk uang
tunai maupun kas yang disimpan didalam bank
 instrumen ekuitas diterbitkan entitas lain.
 hak kontural
 untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas
lain
 untuk mempertukarkan aset keuangan dengan entitas lain
dengan kondisi berpotensi untung
 kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan
menggunakan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh entitas.
2. liabilitas keuangan terdiri atas:
 liabilitas kontraktual
 kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan
menggunakan instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas.

Manfaat Instrumen Keuangan


 Menyediakan Likuiditas-
 Memberikan Rasa Aman
 Memberikan Pendapatan Tambahan

Kekurangan Instrumen Keuangan


 Keterbatasan Profit
 Risiko Likuiditas-Biaya Transaksi Tinggi-Beban
Perusahaan
• KONSEP PENGAKUAN DAN PENGUKURAN INSTRUMEN KEUANGAN

Entitas mengakui aset keuangan atau liabilitas pada laporan posisi keuangan jika dan hanya
jika entitas tersebut menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen
tersebut.menurut defisini instrumen keuangan,maka saat kontrak tersebut mengidinkasikan adanya
suatu aliran manfaat ekonomi diterima atau diserahkan dimasa mendatang dan diukur dengan
andal,maka kontrak tersebut akan dicatat sebagai aset atau liabilitas keuangan.
• PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
penyajian aset keuangan dalam laporan keuangan diatur khusus dalam PSAK 50 (revisi
2010) instrumen keuangan: penyajian.pernyataan ini menjelaskan secara umum prinsip penyajian
instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dari liabilitas
keuangan.prinsip penyajian ini berlaku terhadap kategori instrumen keuangan dari perspektif
penerbit,dalam aset keuangan,liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas ; pengategorian yang
terkait dalam suku bunga,dividen,kerugian,dan keuntungan serta keadaan aset keuangan dan
liabilitas keuangan akan saling hapus. Pengungkapan aset keuangan diatur dalam PSAK 60
instrumen keuangan: pengungkapan.penyataan ini mengatur pengungkapan dalam laporan
keuangan yang memungkinkan pengguna mengevaluasi siginifikasi instrumen keuangan atas posisi
dan kinerja keuangan entitas serta jenis dan besarnya risiko yang timbul dan bagaimana entitas
mengelola risiko tersebut.
02
Aset
Keuangan
• KLASIFIKASI ASET KEUANGAN
1. aset keuangan diukur dengan nilai wajar melalui laba rugi
2. investasi dipegang hingga jatuh tempo
3. pinjaman yang diberikan atau piutang
4. aset keuangan tersedia untuk dijual
5. reklasifikasi aset keuangan

• REKLASIFIKASI
Entitas tidak diperkenankan untuk mengklasifikasi intrumen keuangan dari atau ke kategori FVPL.dalam kondisi
tertentu sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2011),FVPL dapat direklasifikasi ke LR dalam situasi yang sangat langka.larangan
reklasifikasi untuk manajemen laba.misalnya pada saat kenaikan nilai investasi entitas mereklasifikasikan AFS menjadi FVPL
untuk memperoleh laba,namun jika terjadi penurunan nilai investasi direklasifikasi dari FVPL menjadi AFS atau kategori yang
lain untuk menghindari kerugian.
Suatu entittas tidak boleh memiliki investasi HTM jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun
sebelumnya telah menjual atak mereklasifikasi investasi HTM dalam jumlah yang lebih dari tidak signifikan (tainting
rule).pengecualian untung tainting rule ini terjadi jika:
1. mendekasti jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali(contohnya kurang dari tiga bulan sebelum jatuh tempo)
2. setelah entitas telah memperoleh secara substansi seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran
atau entitas telah memperoleh pelunasan dipercepat;atau
3. terkait dengan kejadian tertentu yang berada diluar kendali entitas,tidak berulang dan tidak dapat diantisipasi secara wajar
oleh entitas.

• PENURUNAN NILAI
Aset keuangan yang diukur dengan harga perolehan diamortisasi serta aset keuangan tersedia untuk dijual dapat
mengalami penurunan nilai.sedangkan untuk aset keuangan yang dinilai dengan nilai wajar melalui laba rugi secara otomatis
akan menurun nilainya mengikuti harga pasarnya sehingga tidak perlu ada evaluasi penurunan nilai. Aset keuangan atau
kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai apabila nilai tercatat atau biaya perolehan diamortisasi lebih tinggi
daripada nilai yang dapat diperoleh kembali. evaluasi atas apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai harus dilakukan pada
setiap tanggal laporan posisi keuangan.
Bukti objektif dapat dilihat dari beberapa indikasi berikut
1.kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau peminjam.
2.pelanggaran kontrak,seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga
3.restrukturisasi atau keringanan (konsesi) akibat pihak peminjam mengalami kesulitan.
4.peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya.
5.hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan.
6.kemungkinan besar bangkrut.
Kerugian yang diperkirakan timbul akibat peristiwa masa depan tidak diakui.pengaruh penurunan nilai dapat
diidentifikasikan terhadap asst keuangan secara individu maupun secara kelompok aset.misalnya kondisi perekonomian yang
memburuk dapat memengaruhi potensi tertagihnya piutang kartu kredit yang diberikan oleh perbankan.
Evaluasi penurunan nilai dilakukan dengan prosedur berikut:1.aset keuangan yang secara individu signifikan dilakukan
pengujian penurunan nilai secara individu2.jika aset keuangan yang secara individu siginifikan pada saat pengujian individual
tidak mengalami penurunan nilai,maka haeus dinilai dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karateristik risiki kredit
yang sama.3.penilaian kelompok dilakukan untuk aset yang secara individu tidak signifikan dan aset keuangan yang secara
individu signifikan tetapi tidak mengalami penurunan nilai.
• PENGHENTIAN PENGAKUAN

Pada saat kontrak berakhir,aset keuangan tidak lahi diakui dalam laporan posisi keuangan.namun entitas dapat
mengransfer aset keuangan pada pihak lain sebelum kontrak berakhir.standar menjelaskan bahwa entitas menghentikan
pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika :
1. hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau
2. entitas mentransfer aset keuangan yang memenuhi kriteria penghentian pengakuan.
Pada saat terjadi transfer aset keuangan,penghentian pengakuan terjadi jika entitas telah mentransfer hak untuk
menerima arus kas serta secara substansi telah memindahkan semua risiko dan reward serta tidak memiliki pengendalian
terhadap aset keuangn tersebut.jiak kriteris penghapus bukuan (derecognition) terpenuhi maka aset keuangan akan dihapus dari
pencatatan entitas
03
Kas
• Definisi
Kas adalah aset keuangan yang digunakan untuk kegiatan
operasional Perusahaan. Kas merupakan aset yang paling likuid
karena dapat digunakan untuk membayar kewajiban Perusahaan.
• Pengendalian Kas
kas merupakan aset likuid yang mudah digunakan. Beberapa
bentuk pengendalian terhadap kas misalnya sebagai berikut :
1. Terdapat pemisahan tugas antara pihak yang melakukan
Otoritas dengan pembayaran,pihak yang melakukan pengelolaan kas
dan pencatatan,pihak pengguna,dan pihak pembayar.
2.Penggunaan lemari es (brankas) untuk menyimpan kas atau diruang
tertutup dengan akses terbatas.
3.Penerimaan dan pengeluaran kas menggunakan rekening yang
berbeda.
4.Pengeluaran uang dilakukan melalui bank
dan menggunakan cek sehingga terdapat
pengendalian pencatatan oleh pihak lain.
5.penerimaan kas dilakukan melalui
bank,untuk keamanan dan pengendalian
pencatatan.
6.penggunaan system imprest kas kecil untuk
memenuhi kebutuhan kas dalam jumlah
kecil.
7.rekonsilasi antara pencatatan Perusahaan
dengan rekening koran bank.
SISTEM IMPREST KAS KECIL

terdapat 2 system kas kecil yaitu sitem imprest (dana tetap) dan fluctuacting system.
1.Sistem imprest kas kecil adalah mekanisme kas kecil dimana dana dipertahankan tetap.
2.Fluctuacting system,dalam system ini dana kecil tidak ditetapkan sejumlah tertentu sehingga saldonya
bervariasi dari waktu ke waktu.penggantian tidak didasarkan jumlah terpakai tetapi sering kali diterapkan
sejumlah tertentu.
REKONSILASI BANK
Untuk kas dibank setiap akhir periode dibuat rekonsilasi antara rekening bank dan saldo kas menurut pencatatan
entitas.tujuan rekonsilasi adalah untuk mencocokan antara pencatatan diperusahaan dan pencatatan kas yang
dilakukan oleh bank yang mengelola uang Perusahaan.rekonsialisasi ini dapat mengurangi potensi timbulnya
kesalahan pencatatan dan juga potensi hilangnya uang Perusahaan.
Saldo bank dalam laporan keuangan adalah saldo kas berdasarkan hasil rekonsilasi.salah satu pihak sering terlambat
melakukan pencatatan,atau pihak lain belum mengambil atau menarik cek yang telah dikeluarkan entitas,hal ini
membuat pencatatan kas tersebut tidak mencerminkan saldo yang sebenernya.
Rekonsilasi bank untuk tujuan pelaporan keuangan dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan,namun
rekonsilasi bank untuk tujuan pengendalian saldo kas seharusnya dilakukan setiap bulan.
04
Piutang dan
pinjaman yg
diberikan
• PIUTANG DAN PINJAMAN YANG DIBERIKAN

 Definisi dan Jenis


Piutang merupakan klaim uatu perusahaan pada pihak lain. Hampir semua entitas mema piutang
kepada pihak lain baik yang terkait dengan transaksi penjualan/pendapatan maup merupakan piutang yang
berasal dari transaksi lainnya. Kategori piutang dipengaruhi je usaha entitas Untuk perusahaan dagang dan
manufaktur jenis piutang yang muncul da pistang dagang dan piutang lainnya. Entitas menyebutkan piutang
terkait dengan pendapat sebagai piutang usaha.

 Wesel Tagih
Wesel tagih (promissory notes atau notes receivable) merupakan klaim perusahaan kepada pihak
ketiga yang didukung janji tertulis untuk membayar dalam jangka waktu tertentu Wesel merupakan janji
tertulis yang tidak bersyarat, dibuat oleh pihak yang satu untuk pihak yang lain, ditandatangani oleh pihak
pembuarnya, untuk membayar sejumlah uang atas permintaan atau pada suatu tanggal yang ditetapkan pada
masa yang akan datang kepada pihak yang memerintahkan atau membawanya.
 Pengakuan Awal
Piutang diakui pada laporan posisi keuangan jika entitas tersebut menjadi bagian dan kontrak piutang tersebut.
Dalam transaksi penjualan/pendapatan, pengakuan dikaitkan dengan pengakuan pendapatan. Saat perusahaan telah
mengakui pendapatannya maka perusahaan akan mengaloni piutangnya. Dalam transaksi piutang yang dikaitkan dengan
pemberian pinjaman, pintang diakui sesuai ketentuan dalam kontrak pinjaman.

 Biaya Transaksi
standar mengatur untuk aset keuangan yang tidak diukur dengan nila wajar (termasuk piutang), pengukuran awal
sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi. biaya transaksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
piutang.

 Diskon Penjualan
Untuk transaksi penjualan, perusahaan seringkali memberikan diskon atau potongan baikpotongan harga maupun
kuantitas. Terkadang perusahaan memberikan potongan harga pada pelanggan pada masa promosi, misalnya hari raya, awal
sekolah, dan awal tahun.

 Pengukuran Setelah Perolehan


diukur berdasarkan biaya perolehan yang di amortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Setiap tanggal
pelaporan entitas mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa piutang mengalami penurunan nilai.
• Penghentian Pengakuan
Penghentian pengakuan (derecognition) akan menyebabkan nilai piutang dan pinjaman tidak lagi
dicatat dalam laporan keuangan. Secara sederhana, penghentian pengakuan akan terjadi ketika kontrak
tersebut berakhir dan dipenuhi. Untuk piutang atau pinjaman penghentian pengakuan baik seluruhnya atau
sebagian, terjadi pada saat piutang tersebut dilunasi. Kontrak piutang terkait dengan memberikan kas di
masa mendatang, ketika kas tersebut telah dipenuhi seluruhnya maka klaim terhadap pihak lain menjadi
tidak ada lagi.
• PSAK 55 secara spesifik menyebutkan, entitas menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya
jika:
1. hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir atau;
2. entitas mentransfer aset keuangan yang memenuhi kriteria penghentian pengakuan.
Transfer aset keuangan adalah transfer hak kontraktual penerimaan kas dari aset keuangan atau tetap
memiliki hak kontraktual untuk menerima tetapi memiliki kewajiban untuk membayar arus kas yang
diterima tersebut kepada pihak lain. Jika transfer risiko dan manfaat sulit untuk diidentifikasi, maka transfer
terjadi jika pengendalian atas aset keuangan tersebut telah berpindah kepada pihak lain dengan alasan
sebagai berikut.
1. Perusahaan ingin memperoleh kas lebih cepat dari jangka waktu pelunasan.
2. Perusahaan tidak mau mengurusi penagihan piutang sehingga meminta pihak lain yang mengelola
piutangnya. Perusahaan ingin tetap melakukan penjualan secara kredit untuk meningkatkan
penjualannya, namun tidak mau mengelola piutangnya.
3. Penagihan piutang sulit dilakukan, sehingga perlu usaha khusus untuk melakukannya. Kegiatan ini
sering dilakukan oleh beberapa perusahaan pengelola piutang bermasalah (debt collector).
Piutang selain dapat ditransfer untuk mendapatkan kas lebih cepat dari tanggal jatuh tempo, dapat
juga digunakan sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman. Ketika sebuah perusahaan meminjam kepada
pihak lain, misalnya kepada bank, biasanya mengharuskan adanya jaminan. Piutang yang ditransfer kepada
pihak lain untuk tujuan mendapatkan kas lebih cepat, diistilahkan sebagai anjak piutang atau factoring.
Perusahaan yang melakukan transaksi anjak piutang biasanya adalah bank atau lembaga keuangan bukan
bank (multifinance). Melalui transaksi anjak piutang, pihak pemilik piutang dapat memperoleh kas lebih dulu,
perusahaan anjak piutang akan membebankan biaya bunga atau komisi atas penjualan ini.Transaksi anjak
piutang bermanfaat bagi pemilik piutang karena dapat memanfaatkandana lebih cepat, menghemat biaya
adminsitrasi penagihan piutang, dan menghindari potensi kredit macet.
Piutang dalam laporan posisi keuangan disajikan dalam kelompok aset lancar. Perusahaan menyajikan
piutang dalam beberapa kategori seperti piutang dagang, piutang usaha, dan piutang lain. Namun ada
perusahaan dalam industri khusus yang memiliki klasifikasi penyajian Phak-P piutang lebih detail, seperti PT
Adhi Karya (lihat ilustrasi sebelumnya) yang memiliki empat kategori piutang, yaitu tagihan bruto pemberi
kerja, piutang usaha, piutang retensi, dan piutang lain.
PengungkapanPengungkapan piutang dalam laporan keuangan cukup lengkap. Pengungkapan tersebut terbagi
dalam tiga bagian, yaitu pengungkapan kebijakan akuntansi, pengungkapan rincian piutang yang menjelaskan
angka dalam laporan keuangan pokok, serta penjelasan lain yang material dan signifikan. Pengungkapan
kebijakan akuntansi piutang diletakkan bersamaan dengan pengungkapan instrumen keuangan.
Kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi piutang di antaranya adalah:1. metode
pengakuan awal:2. metode pengukuran setelah perolehan;3. metode untuk menghitung penurunan nilai;4.
penjelasan mengenai penghapusan piutang.
Kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi piutang di antaranya adalah:

1. metode pengakuan awal:


2. metode pengukuran setelah perolehan;
3. metode untuk menghitung penurunan nilai;
4. penjelasan mengenai penghapusan piutang.
Catatan atas laporan keuangan dalam rincian laporankeuangan dan penjelasan penting.
5. jenis piutang yang dimiliki, misalnya menurut mata uang dan sifat piutang: rincian piutang yang
dilakukan kepada pelanggan dengan jumlah signifikan: tentang piutang meliputi:
6. identifikasi piutang yang diklasifikasikan sebagai aset lancar dan aset tidak lancar;
7. penurunan nilai piutang dan penjelasan penurunan nilai yang dilakukan secara kolektif maupun
individu;
8. piutang yang digunakan sebagai jaminan;
9. informasi terkait dengan risiko, yang menjelaskan:-piutang yang telah jatuh tempo atau
mengalami penurunan nilai, -nilai terbawa dari piutang yang mengalami penurunan nilai yang
telahdinegosiasikan, -analisis umur piutang atas piutang yang telah jatuh tempo;
10. nilai wajar piutang;
11. semua konsentrasi risiko kredit atas piutang.
• Pegungkapan jenis plutong
a. Informasi piutang bersih dalam catatan atas laporan keuangan
b. Mutasi penyisihan penurunan nilai atas piutang
c. Penjelasan penurunan nilai
d. Pengungkapan risiko kredit
e. Rincian piutang yang sudah lewat jatuh tempo namun mengalami penurunan nilai
f. Rincian plutang usaha dari pihak berelasi

• Analisis Piutang
penjualan Entitas melakukan analisis piutang yang dimiliki perusahaan dengan menekankan
pada risiko tidak tertagihnya piutang. Dalam melakukan analisis, pertama harus dicermati kebijakan
akuntansi yang dilakukan dalam mengukur serta menilai piutang dan cadangan penurunan nilai.
Analisis harus mempertimbangkan apakah penurunan nilai yang dilakukan telah cukup. Dalam
analisis akuntansi, seorang analis dapat melakukan penyesuaian sebelum melakukan perhitungan
rasio-rasio keuangan terkait piutang.
THANKS!
Do you have any
questions?

Credits: This presentation template was created by Slidesgo, and


includes icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai