Anda di halaman 1dari 21

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SISTEM TEKNIK DAN DOKUMENTASI

Dosen Pengampu : Dr. I Nyoman Wijana Asmara Putra, S. E., M. Si., Ak.

Disusun Oleh

Kelompok 2

Ni Made Candra Primandini (09/2007531054)

Daniel Erinaldi. R. Win (12/2007531081)

Kadek Diah Yulia Paramita (15/2007531117)

Ni Made Maharani Cahya Gita (24/2007531167)

I Komang Jinarta (27/2007531212)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2022
PEMBAHASAN

1. Konsep Teknik Sistem

Teknik sistem merupakan alat yang digunakan dalam menganalisis, merancang, dan
mendokumentasikan sistem dan sub-sub sistem yang berkaitan. Dokumentasi sendiri meliputi
bentuk naratif, bagan alir (flowchart), diagram dan materi tertulis lainnya, yang menjelaskan
bagaimana sebuah sistem bekerja. Dokumentasi menjelaskan kerja sistem termasuk siapa,
kapan, apa, dimana, mengapa dan bagaimanakah data dimasukkan, diproses, disimpan,
menghasilkan informasi, serta bagaimana pengendalian sistem. Salah satu alat yang sering
digunakan untuk mendokumentasikan sistem adalah diagram arus data dan bagan alir (bagan
alir dokumen, bagan alir sistem, bagan alir program). Alat ini dilengkapi dengan deskripsi
naratif sistem, yaitu, penjelasan langkah demi langkah tertulis tentang komponen dan interaksi
sistem. Alat dokumentasi penting pada tingkat berikut.
a) Minimal, Anda harus dapat membaca dokumentasi untuk menentukan bagaimana suatu
sistem bekerja.
b) Anda mungkin perlu mengevaluasi dokumentasi untuk mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan pengendalian internal dan merekomendasikan perbaikan serta untuk
menentukan apakah sistem yang diusulkan memenuhi kebutuhan perusahaan
c) Diperlukan lebih banyak keterampilan untuk menyiapkan dokumentasi yang
menunjukkan bagaimana sistem yang ada atau sistem operasi yang diusulkan.
Akuntan menggunakan teknik dokumentasi secara ekstensif. Standar audit mensyaratkan
bahwa auditor independen memahami prosedur pengendalian internal otomatis dan manual
yang digunakan suatu entitas. Salah satu cara yang baik untuk mendapatkan pemahaman ini
adalah dengan menggunakan model proses bisnis atau diagram alur untuk mendokumentasikan
suatu sistem, karena penggambaran grafis seperti itu lebih mudah mengungkapkan kelemahan
dan kekuatan kontrol internal.
Sarbanes-Oxley Act (SOX) tahun 2002 mensyaratkan laporan pengendalian internal di
depan umum, laporan tahunan perusahaan adalah (1) menyatakan bahwa manajemen
bertanggung jawab untuk menetapkan dan mempertahankan struktur pengendalian inte rnal
yang memadai dan (2) menilai efektivitas kontrol internal perusahaan.SOX juga menetapkan
bahwa auditor perusahaan harus mengevaluasi penilaian manajemen terhadap struktur
pengendalian internal perusahaan dan membuktikan keakuratannya. Pengesahan auditor harus
mencakup notasi spesifik tentang cacat signifikan atau ketidakpatuhan material yang
ditemukan selama tes pengendalian internal. Ini berarti bahwa baik perusahaan maupun

1
auditornya harus mendokumentasikan dan menguji kontrol internal perusahaan. Un tuk
melakukannya, mereka harus mampu mempersiapkan, mengevaluasi, dan membaca berbagai
jenis dokumentasi, seperti proses bisnis model dan diagram alur.
Alat dokumentasi juga digunakan secara luas dalam proses pengembangan sistem. Sebagai
tambahan, anggota tim yang mengembangkan aplikasi sistem informasi sering berubah, dan
alat dokumentasi membantu anggota tim baru memahami pekerjaannya dengan cepat.
2. Pengguna Teknik Sistem
Teknik sistem merupakan alat yang digunakan dalam menganalisis, merancang, dan
mendokumentasikan sistem serta memahami sub-sub sistem yang berkaitan. Teknik sistem ini
biasanya berupa diagram. Teknik sistem penting baik bagi auditor internal maupun auditor
eksternal serta para personel sistem yang terlibat dalam pengembangan sistem informasi.
Teknik sistem juga digunakan oleh akuntan yang membuat sistem, baik secara intern bagi
perusahaannya maupun secara ekstern sebagai seorang konsultan. Dengan demikian, seorang
akuntansi harus memiliki keahlian dan kemampuan untuk mendokumentasikan sistem dalam
bentuk grafis. Untuk menganalisis sebuah sistem, diperlukan desain dan teknik dokumentasi
yang akan digunakan secara rutin oleh seorang desainer dan audotr sistem oleh tenaga
akuntansi.
3. Penggunaan Teknik Sistem
1) Penggunaan Teknik Sistem untuk Audit
Audit dibagi menjadi dua komponen dasar, diantaranya :
a) Audit interim
Audit interim ini bertujuan untuk menaksir seberapa jauh struktur pengendalian
internal suatu organisasi dapat diandalkan. Audit ini memerlukan pengujian kepatuhan
(compliance). Tujuan dari pengujian ini adalah untuk memastikan eksistensi, menilai
efektivitas, dan mengecek kelangsungan operasi pengendalian internal yang akan
menjadi dasar penilaian.
b) Audit laporan keuangan
Audit laporan keuangan melibatkan pengujian substantif. Pengujian substantif
merupakan verifikasi angka dalam laporan keuangan secara langsung. Contoh,
pengujian substantif kas akan melibatkan konfirmasi saldo bank secara langsung.
Pengujian substantif piutang dagang akan melibatkan konfirmasi saldo piutang dengan
pelanggan. Pengujian kepatuhan maupun pengujian substantif melibatkan auditor
eksternal dan auditor internal.
✓ Evaluasi pengendalian internal
2
Dalam hal ini, auditor memiliki kepentingan dengan arus pemrosesan dokumen
dan distribusi dokumen dalam sistem aplikasi. Mengingat pemisahan tugas merupakan
satu aspek pengendalian internal yang penting, auditor membutuhkan teknik untuk
memecah sistem untuk mengevaluasi distribusi dokumen dan memecah tugas
antarpersonel atau departemen. Flowchart analitis, flowchart dokumen, dan diagram
distribusi formula dapat digunakan oleh auditor untuk menganalisis distribusi
dokumen. Teknik sistem yang lain, seperti kuesioner dan metode matriks, juga
digunakan untuk mengevaluasi pengendalian internal.
✓ Pengujian kepatuhan
Auditor menjalankan pengujian kepatuhan untuk mengonfirmasi eksistensi,
menilai efektivitas, dan mengecek pelaksanaan pengendalian internal. Jika
pengendalian yang akan dievaluasi merupakan komponen dari sistem informasi
organisasi, maka auditor perlu mempertimbangkan teknologi yang digunakan dalam
sistem informasi. Oleh karena itu, auditor perlu memahami teknik sistem yang biasanya
digunakan untuk mendokumentasikan sistem informasi seperti input proses output,
diagram hierarki, flowchart program, diagram alur data logika, table keputusan, dan
metode matriks. Auditor akan sering berhadapan dengan teknik-teknik tersebut pada
saat mereka mengevaluasi dokumentasi sistem informasi. Jadi, auditor harus terbiasa
dengan teknik-teknik tersebut.
✓ Kertas kerja
Kertas kerja merupakan catatan mengenai prosedur dan pengujian yang
dilakukan dalam proses audit, informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan audit, dan
simpulan yang ditarik dari hasil audit. Kertas kerja ini dibuat dan disimpan oleh auditor.
Standar profesi mewajibkan auditor untuk menyimpan kertas kerja.
Auditor menggunakan teknik sistem untuk mendokumentasikan dan
menganalisis isi dalam kertas kerja. Kuisioner pengendalian internal, flowchart
analistis, dan flowchart sistem sering tampak dalam kertas kerja karena mereka
merupakan alat yang lazim digunakan oleh auditor untuk mengevaluasi pengendalian
internal. Diagram alur data, diagram HIPO, flowchart program, table keputusan, dan
metode matriks akan masuk ke dalam kertas kerja sebagai bagian dari dokumentasi
sebuah sistem yang ditinjau oleh auditor.
2) Penggunaan Teknik Sistem dalam Pengembangan Sistem
Proyek pengembangan sistem biasanya terdiri dari tiga fase, yaitu :
a) Analisis Sistem
3
Analisis sistem mencakup penyusunan dan evaluasi solusi untuk menyelesaikan
masalah sistem. Tanggung jawab analisis sistem mencakup pencarian fakta dengan
menggunakan teknik wawancara, kuesioner, review dokumen, dan observasi. Teknik
sistem yang berguna untuk analisis informasi adalah diagram alur data logika dan
flowchart analitis. Kedua teknik tersebut sangat berguna untuk mendapatkan
gambaran mengenai pemrosesan transaksi dalam suatu organisasi secara menyeluruh.
b) Desain Sistem
Desain sistem merupakan proses menentukan rincian solusi yang telah dipilih dalam
proses analisis sistem. Desain sistem melibatkan penyusunan cetak biru sistem secara
lengkap dan utuh. Alat yang digunakan untuk mendesain dapat berupa matriks
input/output, flowchart sistem, dan diagram alur data. Desain sistem juga melibatkan
desain dokumen input, desain formulir, dan desain database. Teknik sistem seperti
diagram input proses output, diagram HIPO, flowchart program, tabel keputusan, dan
lain sebagainya digunakan secara ekstensif untuk mendokumentasikan perancangan
sistem.
c) Implementasi Sistem
Implementasi sistem merupakan proses penerapan prosedur dan metode yang telah
dirancang dalam operasi sehari-hari. Aktivitas yang biasanya tercakup dalam
implementasi adalah pemilihan dan pelatihan personel, pemasangan peralatan
computer dan infrastruktur, desain sistem secara detail, penulisan dan pengujian
program computer, pengujian sistem, pembuatan standar, dokumentasi dan konversi
file dari sistem lama ke sistem baru. Dokumentasi merupakan bagian terpenting
dalam implementasi sistem. Teknik sistem seperti flowchart program dan tabel
keputusan dapat berfungsi sebagai alat dokumentasi, sekaligus alat analisis bagi
programmer.
4. Teknik Sistem
1) Simbol Flowchart
Flowchart merupakan diagram simbol yang menunjukkan arus data dan tahapan
operasi dalam sebuah sistem. Pemakaian flowchart meluas seiring dengan berkembangnya
komputerisasi pemrosesan data bisnis. Pemakaian yang meluas ini memicu perlunya
keseragaman simbol dan konvensi yang digunakan. Versi ANSI X 35-1970 yang kini
berlaku mendefinisikan empat kelompok simbol flowchart, yakni.
A. Simbol Dasar, yaitu simbol yang terkait dengan fungsi dasar pemrosesan.

4
• Simbol input/output menggambarkan fungsi input/output, yaitu membuat data
tersedia untuk diproses dan mencatat informasi hasil proses. Contoh, keyboard
atau disk magnetik digunakan untuk memasukkan data untuk diproses. Data
yang telah diproses dikeluarkan dalam bentuk kertas atau dalam bentuk disk
magnetik yang lain.
• Simbol proses menggambarkan setiap fungsi pengolahan data. Sebagai contoh,
eksekusi serangkaian operasi yang menyebabkan perubahan nilai informasi,
bentuk informasi, atau lokasi informasi.
• Simbol garis arus (alur) digunakan untuk mengaitkan simbol yang satu dengan
simbol yang lainnya. Garis alur ini mengindikasikan urutan informasi dan
operasi yang harus dijalankan. Setiap alur biasanya diberi tanda panah untuk
memudahkan dalam memahaminya.
• Simbol anotasi (komentar) menggambarkan deskripsi tambahan atau catatan
penjelas. Garis putus-putus dikaitkan dengan simbol yang diberi komentar.
B. Simbol Intput/Output, yaitu simbol yang lebih spesifik menggambarkan fungsi
input/output. Dimana simbol ini juga mengidentifikasi media yang digunakan untuk
merekam informasi ataupun cara menangani informasi

5
• Simbol punched card menggambarkan fungsi input output jika media yang
digunakan adalah punched card, meliputi mark-sense card, stub cards, deck of
cards, file of cards dan lain sebagainya.
• Simbol penyimpanan online menggambarkan fungsi input/output dengan
menggunakan berbagai media penyimpanan online, seperti disk magnetik atau
optical disk.
• Simbol magnetic tape, simbol punched tape, simbol magnetic drum, simbol
magnetic disk, dan simbol dokumen masing-masing menggambarkan fungsi
input/output menggunakan media tertentu.
• Simbol input manual menggambarkan fungsi input pada saat informasi
dimasukkan secara manual pada saat pemrosesan, seperti menggunakan
keyboard, touchscreen, ataupun switch setting.
• Simbol display menggambarkan fungsi input/output pada saat informasi
disajikan ke pengguna pada saat pemrosesan dengan menggunakan media
video, printer console, plotter, dan lain sebagainya.
• Simbol link komunikasi menggambarkan suatu fungsi transmisi informasi
menggunakan media telekomunikasi.
• Simbol penyimpanan offline menggambarkan fungsi penyimpanan informasi
offline, tanpa memerhatikan media yang digunakan untuk menyimpan
informasi tersebut.
C. Simbol Proses, yaitu simbol yang menggambarkan fungsi pemrosesan dan
mengidentifikasi jenis operasi yang akan digunakan untuk mengolah informasi.

• Simbol keputusan menggambarkan satu keputusan untuk menentukan operasi


mana yang harus jalankan dari berbagai alteratif jalur operasi yang tersedia.

6
• Simbol proses predefined menggambarkan satu prosedur yang terdiri dari satu
atau lebih operasi atau program yang tidak ditentukan pada simbol flowchart
yang lain.
• Simbol persiapan menggambarkan modifikasi serangkaian instruksi yang
mengubah program, sebagai contoh, memilih alternatif dari alternatif yang
tersedia, memodifikasi indeks, atau memulai suatu rutin.
• Simbol operasi manual menggambarkan proses offline yang dilakukan oleh
manusia tanpa bantuan alat mekanis apa pun.
• Simbol operasi auxiliary menggambarkan operasi offline yang dijalankan pada
suatu peralatan tertentu, yang tidak berada di bawah kendali langsung central
processing unit.
• Simbol penggabungan, ekstrak, sortir, dan perakitan masing-masing
menggambarkan tipe fungsi pengolahan tertentu.
D. Simbol Tambahan, yaitu simbol yang dapat digunakan untuk memperjelas
flowchart atau untuk mempermudah pembuatan flowchart.

• Simbol konektor menggambarkan alur keluar dari (atau masuk ke dalam)


flowchart menuju (atau dari) bagian flowchart yang lain. Satu set yang terdiri
dari dua simbol konektor digunakan untuk menggambarkan arah arus yang
kontinu jika arus tersebut terpotong akibat tidak cukupnya area gambar.
• Simbol terminal menggambarkan titik ujung dari sebuah flowchart seperti titik
awal, titik akhir, atau titik interupsi.
• Simbol mode paralel menggambarkan awal atau akhir dari dua atau lebih
operasi yang simultan
• Simbol konektor off-page bukan merupakan standar ANSI X3.5, tetapi biasanya
digunakan untuk menggambarkan alur keluar dari (atau masuk ke dalam)
flowchart menuju (atau dari) halaman flowchart yang lain.
• Simbol transmittal tape digunakan untuk menggambarkan pembuatan batch
control total secara manual.
2) Simbol untuk Membuat Flowchart
7
Simbol digunakan dalam flowchart untuk menggambarkan fungsi suatu informasi
atau fungsi suatu jenis sistem yang lain. Arah aliran digambarkan sebagai garis antar
simbol. Jika arah aliran tidak dari kiri ke kanan ataupun dari atas ke bawah, maka garis
tersebut perlu dilengkapi dengan anak panah untuk memudahkan memahami aliran data.
Jika suatu alur terpaksa putus karena keterbatasan halaman, maka simbol konektor harus
digunakan untuk mengindikasikan adanya penyambungan alur ke bagian lain atau halaman
lain. Jika suatu alur bersifat bolak-balik, maka dapat digambarkan dengan dua garis atas
dengan satu garis beserta dua anak panah di kedua ujungnya.
3) Diagram IPO dan HIPO
Diagram IPO dan HIPO digunakan terutama oleh personel pengembangan sistem
untuk membedakan level rincian sistem yang digunakan dalam flowchart. Sebuah input-
proses-output digunakan untuk memberikan deskripsi naratif mengenai input yang
diperlukan untuk menghasilkan output sistem. Diagram IPO tidak memberikan banyak
keterangan mengenai fungsi proses, tetapi IPO berguna untuk menganalisis keseluruhan
informasi yang dibutuhkan. Rincian tambahan atas tambahan proses dituangkan dalam
bagan hierarki masukan-proses-keluaran atau bagan HIPO. HIPO terdiri dari sekumpulan
bagan yang menggambarkan sistem yang berjenjang tingkat kedetailannya, dimana tingkat
kedetailan tersebut tergantung pada tingkat pengguna membutuhkan rincian.
Diagram HIPO terdiri dari dua segmen: diagram hierarki sebagai pemecahan
proses menjadi berbagai modul dan sebuah diagram IPO yang menggambarkan kebutuhan
input-proses-output setiap modul. Diagram hierarki menggambarkan keseluruhan sistem
dan berperan sebagai 'daftar isi' untuk membuat diagram IPO yang lebih detail. Diagram
HIPO selalu dibuat dari umum ke khusus atau menggunakan strategi top-down untuk
menganalisis dan mendesain sistem.
Diagram HIPO didesain sebagai alat bantu dan alat dokumentasi. Diagram HIPO
berguna untuk mengidentifikasi apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan suatu
masalah. Namun diagram ini juga terbatas, tidak memberikan informasi mengenai
bagaimana dan kapan sebuah proses harus dijalankan.

4) Flowchart Sistem dan Program


Flowchart sistem digunakan baik oleh personel sistem maupun auditor. Flowchart
sistem mengidentifikasi keseluruhan aliran operasi di dalam sebuah sistem. Sebuah
flowchart sistem menunjukkan titik awal input, tahapan proses, mode pemrosesan (manual
ataukah mesin), dan disposisi output. Fokus flowchart sistem adalah pada fungsi proses dan

8
media, bukan pada rincian logika setiap fungsi pemrosesan. Selain flowchart sistem, juga
terdapat flowchart program yang dibandingkan dengan flowchart sistem, lebih detail dalam
menggambarkan setiap fungsi pemrosesan. Flowchart program merupakan tahapan awal
desain sebelum dilakukan desain sistem secara keseluruhan dan penulisan kode program
komputer.

5) Diagram Arus Data Logika


Diagram arus data logika atau data flow diagram (disingkat DFD) digunakan
terutama oleh personel pengembangan sistem dalam analisis sistem. DFD digunakan oleh
analis untuk mendokumentasikan desain logika suatu sistem yang dapat memenuhi
kebutuhan pengguna. DFD memungkinkan pengguna mengetahui konsep analis sistem
mengenai masalah yang dihadapi pengguna. Kata logika mendapat perhatian dalam
bahasan ini. Tujuan penggunaan DFD adalah untuk memisahkan secara jelas proses logika
analisis sistem dengan proses desain sistem secara fisik. An alis sistem menyerahkan
deskripsi logika kepada desainer sistem atau programer, yang selanjutnya akan merancang
spesifikasi fisik desain logika tersebut.
Nama Simbol Makna
Terminator Menggambarkan sumber
dan destinasi data

Proses Tugas atau fungsi yang


harus dijalankan

Simpanan Data Simpanan data

Arus Data Saluran komunikasi

6) Diagram Arus Data Logika dan Analisis Terstruktur


Bagian ini menggambarkan konstruksi DFD dan peran DFD dalam analisis sistem
terstruktur. Analisis sistem terstruktur ditandai dengan adanya rancangan top-down dan
perbaikan yang terus-menerus atau dengan kata lain merupakan perluasan atau pemecahan
setiap modul atau data menjadi deskripsi yang detail. Beberapa poin penting mengenai
pembuatan DFD:
• Setiap DFD hanya mencakup simbol-simbol DFD.

9
• Setiap simbol dalam DFD, termasuk anak panah, harus diberi nama
• Setiap aliran logika harus jelas, memiliki sumber data dan menuju destinasi data
tertentu
Aspek DFD yang penting adalah DFD berfokus pada simpanan data d an logika
keputusan. Pada saat DFD telah selesai dibuat, analis sistem dapat melanjutkan
menganalisis data yang perlu diidentifikasi untuk setiap aplikasi.
7) Flowchart Distribusi Formulir, Dokumen, dan Analitik
Auditor sering berhadapan dengan aliran dan distribusi dokumen dalam sistem
aplikasi, khususnya pada saat mengevaluasi pengendalian internal dalam suatu sistem.
Flowchart analitik, flowchart dokumen dan diagram distribusi formulir dapat digunakan
untuk menganalisis distribusi dokumen dalam sebuah sistem. Diagram ini dikelompokkan
dalam kolom-kolom untuk mengelompokkan fungsi yang dijalankan oleh setiap entitas.
Dengan pemisahan peran per kolom tersebut, evaluasi pemisahan tugas setiap fungsi
menjadi lebih efektif.
Flowchart analitik mengidentifikasi semua proses signifikan pada sebuah
aplikasi, dengan penekanan pada pemrosesan tugas. Terdapat pengelompokan peran per
kolom dimana semua aktivitas sebuah departemen dikelompokkan ke dalam satu kolom
yang diberi judul.

Flowchart dokumen serupa dengan format flowchart analitik namun peran proses
tiap entitas tidak disajikan secara detail. Tujuan flowchart ini untuk mengetahui setiap
dokumen yang digunakan dalam setiap sistem aplikasi dan mengidentifikasi titik awal
dokumen, distribusi dokumen, serta titik akhir setiap dokumen.

10
Diagram distribusi formulir menggambarkan distribusi setiap salinan formulir
dalam sebuah organisasi. Penekanannya terletak pada siapa yang akan mendapatkan
formulir tertentu, bukan prosesnya. Analisis diarahkan untuk mengelim inasi berbagai
salinan yang tidak perlu, untuk mengeliminasi pengarsipan salinan formulir yang tidak
perlu, untuk mengeliminasi distribusi formulir yang tidak sesuai, dan lain sebagainya.

8) Teknik Narasi
Teknik narasi sering bermanfaat, khususnya dalam analisis sistem tahap
pemcarian fakta di perusahaan. Wawancara merupakan yang berguna bagi analisis
untuk mengenal pihak-pihak pengambil keputusan di perusahaan dan masalah yang
mereka hadapi. Wawancara yang mendalam memungkinkan analisis sistem untuk
membangun hubungan personal yang baik dengan manajer. Wawancara yang
terstruktur dapat digunakan untuk menemukan jawaban terkait dengan serangkaian
pertanyaan. Kuesioner terbuka merupakan teknik pencarian fakta dengan cara memberi
kesempatan kepada responden untuk menjawab pertanyaan secara bebas. Teknik narasi
mencangkup juga tinjauan terhadap dokumentasi. Seringkali analisis dan auditor
terlibat dengan banyak dokumen yang harus ditinjau ulang seperti 16 flowchart,
struktur organisasi, manual prosedur, manual operasi, manual referensi dan data-data

11
historis. Dokumen-dokumen ini dapat membantu analisis ataupun auditor untuk
mendapatkan pemahaman mengenai suatu organisasi.
• Analisis Penggunaan Sumber Daya
Analisis berikutnya yang perlu dilakukan adalah mencocokkan sumber daya
yang dimiliki dengan tugas yang harus diselesaikan. Berapa banyak karyawan yang
dibutuhkan atau berapa banyak mesin yang diperlukan untuk memproses data?
Mesin seperti apa yang dibutuhkan? Dan siapa yang harus menyelesaikan suatu
pekerjaan tertentu. Analisis pengunaan sumber daya harus selalu dipertimbangkan
oleh personel pengembangan sistem ketika mengimplementasikan sistem. Auditor
harus mempertimbangkan penggunaan sumber daya pada saat melakukan audit.
Penugasan kepada staf untuk suatu fungsi audit tertentu dapat diselesaikan dengan
teknik sistem. Oleh karena itu, teknik sistem dalam analisis pengalokasian sumber
daya dapat digunakan baik oleh auditor maupun personel sistem.
• Pengukuran Kerja
Pengukuran kerja didasarkan pada satu premis yang sederhana: Pengukuran
kuantitatif penting untuk mendesain prosedur yang efektif. Pengukuran kerja
mencangkup berbagai teknik untuk membuat model, mengukur, atau
mengestimasikan aktivitas klerikal atau aktivitas lain dalam kerangka produksi.
Pengukuran kerja mencangkup empat langkah dasar:
1) Mengidentifikasi pekerjaan.
2) Mengukur perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan
tersebut dengan menggunakan studi gerak dan waktu, run test, data historis, atau
cara yang lain.
3) Menyesuaikan perkiraan waktu tersebut untuk mengeliminasi waktu luang dan
pertimbangan-pertimbangan yang lain.
4) Menganalisis kebutuhan berdasarkan data tersebut.
• Analisis Distribusi Kerja
Setelah karakteristik operasional suatu sistem diidentifikasi dan dipilih d engan
berbagai bentuk pengukuran kerja, berikutnya adalah melakukan analisis distribusi
kerja untuk membagi tugas ke karyawan karyawan. Ada beberapa bentuk analisis
distribusi kerja, tetapi secara konseptual, pekerjaan dan karjawan dapat disajikan
dalam bentuk matriks. Analisis distribusi kerja membutuhkan informasi rinci
mengenai fungsi dan tanggung jawab semua karyawan yang terlibat dalam analisis.

12
Rincian pekerjaan digunakan untuk mencatat setiap jenis pekerjaan yang dijalankan
oleh setiap individu dan rata-rata jam yang dibutuhkan untuk menjalankan setiap
pekerjaan per minggu. Karyawan atau departemen digambarkan dalam setiap
kolom. Beban kerja dialokasikan ke karyawan-karyawan dalam matriks.
Metode pembebanan harus rasional, dalam arti kualifikasi karyawan,
pengendalian internal, jadwal, waktu terjadinya transaksi, dan lain sebagainya harus
dipertimbangkan. Metode pembebanan tugas merupakan pilihan bagi analis. Teknik
formal dengan menggunakan program matematis atau alogaritma yang serupa dapat
dipelajari dalam literatur ilmu manajemen dan rekayasa industri

9) Teknik Analisis Keputusan


• Tabel Keputusan dan Percabangan\

Tabel keputusan dan perancangan digunakan terutama oleh personel


pengembangan sistem. Logika keputusan yang dibutuhkan untuk membuat program
computer biasanya terlalu kompleks untuk digambarkan dengan menggunakan
simbol flowchart. Dalam kasus ini, tabel percabangan dapat digunakan untuk
menggambarkan suatu fungsi keputusan.
Tabel keputusan merupakan penyajian suatu proses pengambilan keputusan
dalam bentuk tabel (Gambar 2.20). Tabel keputusan serupa dengan tabel

13
percabangan, tetapi lebih kompleks karena mencangkup kriteria pengambilan
keputusan yang beragam. Tabel keputusan disusun dengan premis IF-THEN.
Alternatif disajikan horizontal pada atas tabel dan menggambarkan kombinasi logis
dari pilihan kondisi dan pilihan tindakan yang akan membentuk proses keputusan.
Setiap alternative kombinasi ditampilkan ke dalam satu baris vertical tertentu .
• Metode Matriks

Metode matriks digunakan baik oleh auditor maupun personel sistem. Tabel
keputusan pada dasarnya merupakan pengajian sebuah matriks. Penyajian bentuk
matriks banyak berguna dalam pekerjaan sistem karena matriks ini merupakan
metode yang enak untuk menganalisis dan menyajikan serangkaian data yang besar.
Penggunaan spreadsheet dalam sistem akuntansi untuk mengalokasikan saldo
rekening atau untuk membantu pembuatan proses pembuatan jurnal penutup,
merupakan contoh penggunaan teknik matriks. Dalam matriks pengendalian
aplikasi, baris diisi dengan pengendalian dan kolom diisi dengan tindakan proses.

14
CONTOH KASUS

Soal No. 5

Apa perbedaan flowchart sistem dan flowchart analitik ?

Jawaban :

Flowchart sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja dalam sistem secara
keseluruhan serta menjelaskan urutan prosedur yang ada dalam sistem seperti titik awal input
tahapan proses, mode pemrosesan (manual atau mesin), dan disposisi output. Dengan kata lain
flowchart sistem ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang
terkombinasi dalam suatu sistem. Sedangkan, flowchart analitik bagan yang mengidentifikasi
semua proses signifikan pada sebuah aplikasi dengan penekanan pada pemrosesan tugas.

Soal No. 8

Tentukan karakteristik apa yang lazim dalam diagram distribusi formulir, dokumen, dan
analitikal

Jawaban :

1) Diagram distribusi formulir : mengarsipkan salinan order pembelian serta


mengeliminasi berbagai salinan yang tidak perlu
2) Diagram dokumen : hanya simbol dokumen yang digunakan dalam flowchart
3) Diagram analitikal : menggunakan simbol yang dihubungkan dengan garis

Soal No. 10

Apakah pembuatan flowchart berguna untuk menganalisis sumber daya yang dibutuhkan untuk
mengimplementasikan sebuah sistem ?

Jawaban :

Flowchart merupakan diagram simbol yang menunjukkan arus data dan tahapan operasi
dalam sebuah sistem. Flowchart memiliki simbol-simbol yang dapat digunakan untuk
mendeskripsikan aliran data serta urutan operasi dalam sistem secara jelas, ringkas, dan logis.
Flowchart dibuat untuk lebih memahami aliran kegiatan dan dokumen pada suatu proses bisnis
sehingga proses bisnis dapat lebih optimal untuk dipahami dan merealisasikan suatu proses
pada sistem yang akan dibangun atau dikembangkan.Sehingga dengan pembuatan flowchart

15
perusahaan akan terbantu dalam menganalisis sumber daya yang tepat untuk memaksimalkan
hasil dari pengimplementasian sebuah sistem di perusahaan tersebut.

Soal No 24

Perusahaan Harvard Square Software menggunakan sistem pemroses pesanan penjualan secara
manual. Formulir pesanan penjulan (tiga lembar) disiapkan oleh departemen penjualan dan
dikirim ke departemen akuntansi. Di departemen akuntansi, sebuah faktur (tiga lembar) dan
perintah pengiriman (empat lembar) dibuat secara manual berdasarkan informasi dalam
pesanan penjualan. Satu lembar pesanan penjualan, faktur, dan perintah pengiriman diserahkan
ke departemen penjualan. Satu lembar pesanan penjualan digabung dengan dua lembar perintah
pengiriman dan kemudian dikirim ke departemen pengiriman barang. Satu lembar faktur
dikirim ke pelanggan. Satu lembar pesanan penjualan, faktur, dan perintah pengiriman diarsip
di bagian akuntansi berdasarkan nomor urut pesanan penjualan.

Tugas: Buatlah flowchart analitik untuk menggambarkan prosedur diatas.

Jawaban:

1) Merencanakan flowchat
Jenis flowchart: flowchart analitik
2) Memilih simbol

Dokumentasi Konektor

Operasi Pembantu Terminal

Proses Manual Garis Arus

Penyimpanan Offline
N = berdasarkan angka/ no urut
D = berdasarkan tanggal
A = berdasarkan huruf
3) Menganalisis sistem

16
a. Entitas
- Pelanggan
- Departemen Penjualan
- Departemen Akuntansi
- Departemen Pengiriman Barang
b. Dokumen
- Formulir pesanan penjualan (3 lembar)
- Faktur (3 lembar)
- Perintah Pengiriman (4 lembar)
4) Menggambar flowchart

Soal No 26
Karyawan produksi membuat formulir permintaan bahan baku (empat lembar) dan
menyerahkannya ke supervisor produksi untuk meminta otorisasi. Formulir permintaan bahan
baku selanjutnya dikirim ke gudang. Di gudang, pesanan bahan baku tersebut dilayani,
kemudian formulir permintaan bahan baku ditandatangani oleh karyawan. Karyawan
mengembalikan salinan 1 formulir permintaan bahan baku beserta bahan baku yang diminta ke
karyawan produksi. Salinan 2 formulir permintaan bahan baku dikirimkan ke supervisor
produksi. Salinan 4 formulir permintaan bahan baku dikirim ke bagian akuntansi biaya.
Salianan 3 formulir permintaan bahan baku digunakan di gudang untuk mencatat pengeluaran
bahan baku ke catatan persediaan perpetual. Salinan 3 diarsip di gudang urut nomor.

17
Tugas: Buatlah flowchart analitik dari prosedur diatas.
Jawaban:
1) Merencanakan flowchat
Jenis flowchart: flowchart analitik
2) Memilih simbol

Dokumentasi Konektor

Input/Output Terminal

Proses Manual Garis Arus

Penyimpanan Offline
N = berdasarkan angka/ no urut Anotasi/
D = berdasarkan tanggal Komentar
A = berdasarkan huruf
3) Menganalisis sistem
a. Entitas
- Karyawan Produksi
- Supervisor Produksi
- Bagian Akuntansi Biaya
b. Dokumen
- Formulir permintaan bahan baku (4 lembar)
- Formulir permintaan bahan baku disahkan (4 lembar)
- Formulir permintaan bahan baku ditandatangan (4 lembar)
c. Ouput:
-Bahan Baku

18
4) Menggambar flowchart

19
DAFTAR PUSTAKA
Hopwood, G. H. (2006). Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Andi .
Malabay. (2016). PEMANFAATAN FLOWCHART UNTUK KEBUTUHAN DESKRIPSI
PROSES BISNIS. Jurnal Ilmu Komputerr, Volume 12 Nomor 1, 21-26.

20

Anda mungkin juga menyukai