FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA 2022 1. Sumber-Sumber Masalah Penelitian Masalah dapat diketahui apabila: 1) Terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan Di dunia ini yang tetap hanya perubahan, namun sering perubahan itu tidak diharapkan oleh orang-orang tertentu, karena akan dapat menimbulkan masalah. Orang yang biasanya menjadi pimpinan pada bidang pemerintahan harus berubah ke bidang bisnis. Hal ini pada awalnya tentu akan muncul masalah. Orang atau kelompok yang biasanya mengelola pemerintahan dengan sistem sentralisasi lalu berubah menjadi desentralisasi, maka akan muncul masalah. Orang biasanya menulis menggunakan mesin ketik manual harus ganti dengan komputer, maka akan muncul masalah. 2) Terdapat penyimpangan antara apa yang direncanakan dengan kenyataan Suatu rencana yang telah ditetapkan, tetapi hasilnya tidak sesuai dengan tujuan dari rencana tersebut, maka tentu ada masalah. Mungkin masih ingat bahwa pada era orde baru direncanakan pada tahun 2000 Bangsa Indonesia akan tinggal landas tetapi ternyata tidak, sehingga muncul masalah. Dengan adanya reformasi diharapkan harga-harga akan turun, ternyata tidak, sehingga timbul masalah. Direncanakan dengan adanya penataran pengawasan melekat, maka akan terjadi penurunan dalam jumlah KKN, tetapi ternyata tidak sehingga timbul masalah. Direncanakan akan mendapat keuntungan yang tinggi, tetapi kenyataannya tidak. Direncanakan jumlah penjualan mobil pada tahun ini 1000 unit, ternyata realisasinya hanya 600 unit dan lain-lainnya. Apakah masalahnya sehingga apa yang telah direncanakan tidak menghasilkan kenyataan. Jadi untuk menemukan masalah dapat diperoleh dengan cara melihat dari adanya penyimpangan antara yang direncanakan dengan kenyataan. 3) Ada pengaduan Dalam suatu organisasi bisnis yang tadinya tenang tidak ada masalah, ternyata setelah ada pihak tertentu yang mengadukan produk maupun pelayanan yang diberikan, maka timbul masalah dalam organisasi itu. Pikiran pembaca yang dimuat dalam koran atau majalah yang mengadukan kualitas produk atau pelayanan suatu lembaga, dapat dipandang sebagai masalah, karena diadukan lewat media sehingga banyak orang yang menjadi tahu akan kualitas produk dan kualitas pelayanan. Dengandemikian orang tidak akan membeli lagi atau tidak menggunakan jasa lembaga itu lagi. Demonstrasi yang dilakukan oleh sekelompok orang terhadap suatu organisasi juga dapat menimbulkan masalah. Dengan demikian masalah penelitian dapat digali dengan cara menganalisis isi pengaduan salah satu contohnya pengaduan konsumen terhadap kualitas produk yang dinilai kurang baik. 4) Ada kompetisi Adanya saingan atau kompetisi sering dapat menimbulkan masalah besar, bila tidak dapat memanfaatkan untuk kerja sama. Misalnya semula hanya ada satu perusahaan yang menghasilkan produk minuman tertentu, ternyata muncul perusahaan lain yang menghasilkan produk sama dengan merk lain. Perusahaan Pos dan Giro merasa mempunyai masalah setelah ada biro jasa lain yang menerima titipan surat. Perusahaan Kereta Api memandang angkutan umum jalan raya dengan Bus sebagai pesaing, sehingga menimbulkan masalah. Tetapi mungkin PT. Telkom kurang mempunyai masalah karena tidak ada perusahaan lain yang memberikan jasa yang sama lewat telepon kabel, tetapi menjadi masalah setelah ada saingan telepon genggam (hand phone). 2. Kriteria Pemilihan Masalah Penelitian 1) Kriteria pemilihan masalah penelitian yang harus diperhatikan menurut Sukardi (2009) a. Memiliki nilai penelitian. Masalah yang akan dipecahkan akan berguna atau bermanfaat yang positif. Terutama jika bermanfaat bagi masyarakat dan kepentingan bersama. b. Memiliki fisibilitas. Fisibilitas artinya masalah tersebut dapat dipecahkan atau dijawab. c. Sesuai dengan kualitas peneliti. Sesuai dengan kualitas peneliti artinya tingkat kesulitanmasalah disesuaikan dengan tingkat kemampuan peneliti. d. Aktual. Aktual atau Up to date, artinya permasalahan yang akan diteliti adalah fakta perilaku yang sedang “hangat” terjadi di tengah masyarakat. Tentu saja aktualitas sebuah fakta perilaku akan selalu dinamis dan berubah setiap periode waktu tertentu. e. Urgent. Urgent artinya permasalahan yang diteliti haruslah sesuatu yang “mendesak” untuk diteliti.Dengan kata lain jika tidak segera ditemukan “jawabannya” akan dapat menimbulkan dampak-dampak negatif yang dapat merugikan kehidupan manusia. 2) Faktor-faktor dalam memilih kriteria masalah penelitian Berikut faktor-faktor dalam memilih kriteria masalah penelitian: a. Adanya data dan metode unntuk memecahkan masalah tersebut b. Batas-batas masalah yang jelas c. Adanya alat atau instrumen untuk memecahkannya d. Adanya biaya yang diperlukan e. Tidak bertentangan dengan hukum 3. Pedoman Merumuskan Masalah Penelitian Tujuan melakukan suatu penelitian adalah untuk mendapatkan data yang dapat digunakan untuk memecahkan suatu permasalahan yang ada. Masalah merupakan penyimpangan antara apa yang direncanakan dengan apa yang terjadi di kenyataan. Oleh karena itu, dalam melakukan penelitian sangat penting untuk menyusun rumusan masalah terlebih dahulu. Menurut Sugiyono, rumusan masalah merupakan sebuah pertanyaan yang dicari jawabanya dengan mengumpulkan data dalam bentuk berbagai rumusan masalah berdasarkan penelitian dan berdasarkan tingkat eksplanasi. Dengan adanya pembuatan rumusan masalah, maka peneliti akan lebih mudah untuk menentukan populasi atau sampel yang digunakan dalam penelitian. Berikut merupakan pedoman dalam merumuskan rumusan masalah yaitu : a. Masalah dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya, misalnya dengan menggunakan kata “apakah” atau “bagaimanakah”. b. Rumusan masalah dapat diuji secara kuantitatif atau kualitatif. c. Perumusan masalah hendaknya memberi petunjuk cara pemecahannya. Berdasarkan suatu gejala, terdapat tiga bentuk rumusan masalah, yaitu: a. Rumusan Masalah Deskriptif Rumusan masalah deskriptif merupakan suatu rumusan masalah terkait dengan pertanyaan terhadap variable mandiri, baik hanya satu variable ataupun lebih. b. Rumusan Masalah Komparatif Rumusan masalah komparatif merupakan rumusan masalah penelitian yang membandingkan satu variable atau lebih pada waktu yang berbeda. c. Rumusan Masalah Asosiatif Rumusan masalah asosiatif merupakan rumusan masalah yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Hubungan antara dua variable atau lebih, antara lain : a) Hubungan Simetris, merupakan suatu hubungan antara dua variable atau lebih yang muncul secara bersamaan. b) Hubungan Kausal, merupakan hubungan yang bersifat sebab akibat. Dalam hal ini terdapat dua jenis variable yaitu independent (variable yang mempengaruhi) dan variable dependen (dipengaruhi). c) Hubungan Interaktif/Resiprocal/Timbal Balik, merupakan hubungan yang saling mempengaruhi. Dalam pembuatan rumusan masalah, diperlukan beberapa tahapan. Tahapan-tahapan untuk membuat rumusan masalah, yaitu : a. Menentukan tipe karya ilmiah yang akan dibuat b. Mempersiapkan refrensi dari beberbagai sumber c. Memperluas atau menyempitkan topik d. Membangun permasalahan dari topik Adapun kondisi yang harus diperhatikan dalam membuat rumusan masalah yaitu : a. Masalah yang dirumuskan harus dalam bentuk pertanyaan b. Rumusan harus jelas dan padat c. Rumusan masalah harus berisi implikasi adanya data untuk memecahkan masalah d. Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam membuat hipotesis e. Masalah harus menjadi dasar bagi judul penelitian. 4. Pertanyaan Penelitian Terdapat empat hirarki pertanyaan yaitu pertanyaan akuntansi, pertanyaan penelitian, pertanyaan penyelidikan, dan pertanyaan pengukuran. 4.1. Pertanyaan Akuntansi (accounting question): Pertanyaan yang mencerminkan suatu keputusan yang harus dibuat seorang akuntan dan merupakan masalah yang menyebabkan penelitian dilakukan. Suatu pertanyaan yang menunjukkan pertanyaan terkait akuntansi, seperti “Mengapa terjadi kesalahan pencatatan pada laporan posisi keuangan (neraca)?” 4.2. Pertanyaan Penelitian (research question) Pertanyaan yang menekankan pada fakta dan pengumpulan informasi. Terkait dengan kegagalan bank dalam memperoleh keuntungan lebih tinggi, dapat diajukan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut. a. Faktor utama apa yang menyebabkan kegagalan bank dalam mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi dalam tingkat tabungannya? b. Seberapa baik bank menjalankan hal-hal berikut? c. Mutu lingkungan kerjanya? 4.3. Pertanyaan Penyelidikan (investigation question) Pertanyaan yang harus dijawab peneliti untuk dapat menanggapi pertanyaan umum secara memuaskan. Tujuannya untuk mengambil pertanyaan penelitian yang lebih umum dan merincinya menjadi pertanyaan–pertanyaan yang lebih rinci. Pertanyaan penyelidikan terkait dengan pertanyaan penelitian tersebut di atas dapat diajukan: 1) Bagaimana kedudukan masyarakat berkaitan dengan jasa keuangan dan pemanfaatannya? a) Jasa-jasa keuangan khusus apa yang dipakai? b) Sejauh mana bebagai jasa sedemikian menarik? c) Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi seseorang untuk menggunakan jasa tertentu? 3) Bagaimana posisi persaingan bank tersebut? a) Bagaimana pola geografis dari nasabah-nasabahnya? b) Sejauh mana masyarakat tahu mengenai usaha-usaha promosi yang dilakukan oleh bank? 4.4. Pertanyaan Pengukuran (measurement question) Pertanyaan yang sebenarnya diajukan kepada responden. Pertanyaan-pertanyaan ini muncul dalam kuesioner. Contoh: bagaimana penilaian anda terhadap kualitas dan harga produk A? DAFTAR PUSTAKA Indriantoro & Supomo, 2001, “Metodologi Penelitian Bisnis dan Akuntansi”, BPFE- Yogyakarta Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2019. Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta