Anda di halaman 1dari 8

METODE PENELITIAN AKUNTANSI

MASALAH PENELITIAN
Dosen Pengampu : Dr. Ni Made Dwi Ratnadi, S.E., M.Si., Ak. CA.

Oleh:
Kelompok 4

Komang Tri Winda Lestari (2007531091)


Komang Amanda Ayu Harpita Putri (2007531154)
I Wayan Yoghi Widhiartha Pratama (2007531225)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI REGULER


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
1. Sumber-Sumber Masalah Penelitian
Masalah dapat diketahui apabila:
1) Terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan
Di dunia ini yang tetap hanya perubahan, namun sering perubahan itu tidak
diharapkan oleh orang-orang tertentu, karena akan dapat menimbulkan masalah. Orang yang
biasanya menjadi pimpinan pada bidang pemerintahan harus berubah ke bidang bisnis. Hal
ini pada awalnya tentu akan muncul masalah. Orang atau kelompok yang biasanya mengelola
pemerintahan dengan sistem sentralisasi lalu berubah menjadi desentralisasi, maka akan
muncul masalah. Orang biasanya menulis menggunakan mesin ketik manual harus ganti
dengan komputer, maka akan muncul masalah.
2) Terdapat penyimpangan antara apa yang direncanakan dengan kenyataan
Suatu rencana yang telah ditetapkan, tetapi hasilnya tidak sesuai dengan tujuan dari
rencana tersebut, maka tentu ada masalah. Mungkin masih ingat bahwa pada era orde baru
direncanakan pada tahun 2000 Bangsa Indonesia akan tinggal landas tetapi ternyata tidak,
sehingga muncul masalah. Dengan adanya reformasi diharapkan harga-harga akan turun,
ternyata tidak, sehingga timbul masalah. Direncanakan dengan adanya penataran
pengawasan melekat, maka akan terjadi penurunan dalam jumlah KKN, tetapi ternyata tidak
sehingga timbul masalah. Direncanakan akan mendapat keuntungan yang tinggi, tetapi
kenyataannya tidak. Direncanakan jumlah penjualan mobil pada tahun ini 1000 unit, ternyata
realisasinya hanya 600 unit dan lain-lainnya. Apakah masalahnya sehingga apa yang telah
direncanakan tidak menghasilkan kenyataan. Jadi untuk menemukan masalah dapat
diperoleh dengan cara melihat dari adanya penyimpangan antara yang direncanakan dengan
kenyataan.
3) Ada pengaduan
Dalam suatu organisasi bisnis yang tadinya tenang tidak ada masalah, ternyata setelah
ada pihak tertentu yang mengadukan produk maupun pelayanan yang diberikan, maka timbul
masalah dalam organisasi itu. Pikiran pembaca yang dimuat dalam koran atau majalah yang
mengadukan kualitas produk atau pelayanan suatu lembaga, dapat dipandang sebagai
masalah, karena diadukan lewat media sehingga banyak orang yang menjadi tahu akan
kualitas produk dan kualitas pelayanan. Dengandemikian orang tidak akan membeli lagi atau
tidak menggunakan jasa lembaga itu lagi. Demonstrasi yang dilakukan oleh sekelompok
orang terhadap suatu organisasi juga dapat menimbulkan masalah. Dengan demikian
masalah penelitian dapat digali dengan cara menganalisis isi pengaduan salah satu
contohnya pengaduan konsumen terhadap kualitas produk yang dinilai kurang baik.
4) Ada kompetisi
Adanya saingan atau kompetisi sering dapat menimbulkan masalah besar, bila tidak
dapat memanfaatkan untuk kerja sama. Misalnya semula hanya ada satu perusahaan yang
menghasilkan produk minuman tertentu, ternyata muncul perusahaan lain yang
menghasilkan produk sama dengan merk lain. Perusahaan Pos dan Giro merasa mempunyai
masalah setelah ada biro jasa lain yang menerima titipan surat. Perusahaan Kereta Api
memandang angkutan umum jalan raya dengan Bus sebagai pesaing, sehingga menimbulkan
masalah. Tetapi mungkin PT. Telkom kurang mempunyai masalah karena tidak ada
perusahaan lain yang memberikan jasa yang sama lewat telepon kabel, tetapi menjadi
masalah setelah ada saingan telepon genggam (hand phone).
2. Kriteria Pemilihan Masalah Penelitian
1) Kriteria pemilihan masalah penelitian yang harus diperhatikan menurut Sukardi
(2009)
a. Memiliki nilai penelitian. Masalah yang akan dipecahkan akan berguna atau bermanfaat
yang positif. Terutama jika bermanfaat bagi masyarakat dan kepentingan bersama.
b. Memiliki fisibilitas. Fisibilitas artinya masalah tersebut dapat dipecahkan atau dijawab.
c. Sesuai dengan kualitas peneliti. Sesuai dengan kualitas peneliti artinya tingkat
kesulitanmasalah disesuaikan dengan tingkat kemampuan peneliti.
d. Aktual. Aktual atau Up to date, artinya permasalahan yang akan diteliti adalah fakta
perilaku yang sedang “hangat” terjadi di tengah masyarakat. Tentu saja aktualitas sebuah
fakta perilaku akan selalu dinamis dan berubah setiap periode waktu tertentu.
e. Urgent. Urgent artinya permasalahan yang diteliti haruslah sesuatu yang “mendesak”
untuk diteliti.Dengan kata lain jika tidak segera ditemukan “jawabannya” akan dapat
menimbulkan dampak-dampak negatif yang dapat merugikan kehidupan manusia.
2) Faktor-faktor dalam memilih kriteria masalah penelitian
Berikut faktor-faktor dalam memilih kriteria masalah penelitian:
a. Adanya data dan metode unntuk memecahkan masalah tersebut
b. Batas-batas masalah yang jelas
c. Adanya alat atau instrumen untuk memecahkannya
d. Adanya biaya yang diperlukan
e. Tidak bertentangan dengan hukum
3. Pedoman Merumuskan Masalah Penelitian
Tujuan melakukan suatu penelitian adalah untuk mendapatkan data yang dapat
digunakan untuk memecahkan suatu permasalahan yang ada. Masalah merupakan
penyimpangan antara apa yang direncanakan dengan apa yang terjadi di kenyataan. Oleh
karena itu, dalam melakukan penelitian sangat penting untuk menyusun rumusan masalah
terlebih dahulu. Menurut Sugiyono, rumusan masalah merupakan sebuah pertanyaan yang
dicari jawabanya dengan mengumpulkan data dalam bentuk berbagai rumusan masalah
berdasarkan penelitian dan berdasarkan tingkat eksplanasi. Dengan adanya pembuatan
rumusan masalah, maka peneliti akan lebih mudah untuk menentukan populasi atau sampel
yang digunakan dalam penelitian. Berikut merupakan pedoman dalam merumuskan rumusan
masalah yaitu :
a. Masalah dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya, misalnya dengan menggunakan kata
“apakah” atau “bagaimanakah”.
b. Rumusan masalah dapat diuji secara kuantitatif atau kualitatif.
c. Perumusan masalah hendaknya memberi petunjuk cara pemecahannya.
Berdasarkan suatu gejala, terdapat tiga bentuk rumusan masalah, yaitu:
a. Rumusan Masalah Deskriptif
Rumusan masalah deskriptif merupakan suatu rumusan masalah terkait dengan
pertanyaan terhadap variable mandiri, baik hanya satu variable ataupun lebih.
b. Rumusan Masalah Komparatif
Rumusan masalah komparatif merupakan rumusan masalah penelitian yang
membandingkan satu variable atau lebih pada waktu yang berbeda.
c. Rumusan Masalah Asosiatif
Rumusan masalah asosiatif merupakan rumusan masalah yang bersifat menanyakan
hubungan antara dua variabel atau lebih. Hubungan antara dua variable atau lebih, antara
lain :
a) Hubungan Simetris, merupakan suatu hubungan antara dua variable atau lebih yang
muncul secara bersamaan.
b) Hubungan Kausal, merupakan hubungan yang bersifat sebab akibat. Dalam hal ini
terdapat dua jenis variable yaitu independent (variable yang mempengaruhi) dan
variable dependen (dipengaruhi).
c) Hubungan Interaktif/Resiprocal/Timbal Balik, merupakan hubungan yang saling
mempengaruhi.
Dalam pembuatan rumusan masalah, diperlukan beberapa tahapan. Tahapan-tahapan untuk
membuat rumusan masalah, yaitu :
a. Menentukan tipe karya ilmiah yang akan dibuat
b. Mempersiapkan refrensi dari beberbagai sumber
c. Memperluas atau menyempitkan topik
d. Membangun permasalahan dari topik
Adapun kondisi yang harus diperhatikan dalam membuat rumusan masalah yaitu :
a. Masalah yang dirumuskan harus dalam bentuk pertanyaan
b. Rumusan harus jelas dan padat
c. Rumusan masalah harus berisi implikasi adanya data untuk memecahkan masalah
d. Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam membuat hipotesis
e. Masalah harus menjadi dasar bagi judul penelitian.
4. Pertanyaan Penelitian
Terdapat empat hirarki pertanyaan yaitu pertanyaan akuntansi, pertanyaan penelitian,
pertanyaan penyelidikan, dan pertanyaan pengukuran.
4.1. Pertanyaan Akuntansi (accounting question):
Pertanyaan yang mencerminkan suatu keputusan yang harus dibuat seorang akuntan
dan merupakan masalah yang menyebabkan penelitian dilakukan. Suatu pertanyaan yang
menunjukkan pertanyaan terkait akuntansi, seperti “Mengapa terjadi kesalahan pencatatan
pada laporan posisi keuangan (neraca)?”
4.2. Pertanyaan Penelitian (research question)
Pertanyaan yang menekankan pada fakta dan pengumpulan informasi. Terkait dengan
kegagalan bank dalam memperoleh keuntungan lebih tinggi, dapat diajukan beberapa
pertanyaan penelitian sebagai berikut.
a. Faktor utama apa yang menyebabkan kegagalan bank dalam mencapai pertumbuhan yang
lebih tinggi dalam tingkat tabungannya?
b. Seberapa baik bank menjalankan hal-hal berikut?
c. Mutu lingkungan kerjanya?
4.3. Pertanyaan Penyelidikan (investigation question)
Pertanyaan yang harus dijawab peneliti untuk dapat menanggapi pertanyaan umum
secara memuaskan. Tujuannya untuk mengambil pertanyaan penelitian yang lebih umum dan
merincinya menjadi pertanyaan–pertanyaan yang lebih rinci. Pertanyaan penyelidikan terkait
dengan pertanyaan penelitian tersebut di atas dapat diajukan:
1) Bagaimana kedudukan masyarakat berkaitan dengan jasa keuangan dan
pemanfaatannya?
a) Jasa-jasa keuangan khusus apa yang dipakai?
b) Sejauh mana bebagai jasa sedemikian menarik?
c) Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi seseorang untuk menggunakan jasa tertentu?
3) Bagaimana posisi persaingan bank tersebut?
a) Bagaimana pola geografis dari nasabah-nasabahnya?
b) Sejauh mana masyarakat tahu mengenai usaha-usaha promosi yang dilakukan oleh bank?
4.4. Pertanyaan Pengukuran (measurement question)
Pertanyaan yang sebenarnya diajukan kepada responden. Pertanyaan-pertanyaan ini
muncul dalam kuesioner. Contoh: bagaimana penilaian anda terhadap kualitas dan harga
produk A?
DAFTAR PUSTAKA
Indriantoro & Supomo, 2001, “Metodologi Penelitian Bisnis dan Akuntansi”, BPFE-
Yogyakarta
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2019. Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai