Masalah adalah kata yang sering kita dengar dikehidupan sehari-hari, tak ada
seorang pun yang tak luput dari masalah baik masalah yang sifatnya ringan
ataupun masalah yang sifatnya berat. Masalah berupa kendala atau persoalan yang
harus dipecahkan dengan kata lain masalah merupakan kesenjangan antara
kenyataan dengan suatu yang diharapkan dengan baik.Masalah adalah
penyimpangan antara yang diharapkan dengan kejadian atau keadaan yang
sebenarnya terjadi.
1) Menarik bagi peneliti, dalam hal ini menarik keingintahuan peneliti dan
memberi harapan untuk menemukan jawaban atau menemukan
masalah lain yang lebih penting dan lebih menarik.
2) Cocok dengan kualifikasi peneliti, dalam hal ini masalah yang harus
dipecahkan sesuai dengan derajat keilmiahan yang dipunyai peneliti,
atau minimal cocok dengan bidang kemampuannya.
1. Permasalahan Deskriptif
3. Permasalahan Asosiatif
a. Hubungan Simetri
Hubungan simetri adalah suatu hubungan antara dua variabel atau lebih
yang kebetulan munculnya bersama. Jadi bukan hubungan kausal maupun
interaktif, contoh rumusan masalahnya adalah sebagai berikut ;
Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi disini
ada variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan dependen
(dipengaruhi), contoh :
3. Kepustakaan
4. Masalah sosial
Masalah sosial yang ada di sekitar kita atau yang baru menjadi berita
terhangat (hot news) dapat menjadi sumber masalah penelitian. Misalnya :
Karakteristik kedua adalah sifat dari masalah tersebut, yakni mempunyai nilai
teoretis dan praktis. Suatu masalah penelitian yang baik pada hakikatnya diangkat dari
teori yang kuat atau mempunyai dampak praktis yang dapat memperbaiki praktik atau
penyelenggaraan pendidikan. Tergantung dari kepekaan, sebenarnya ketika
mengidentifikasi masalah kita dapat menguji masalah tersebut dengan pertanyaan
apakah dampaknya apabila masalah tersebut terpecahkan. Apabila jawabannya adalah:
‘orang tak akan peduli’, maka itu suatu indikasi bahwa kita perlu mencari masalah
yang lebih bermakna untuk diteliti.
Aspek lain yang tak kalah penting dalam konteks realistis ini adalah
ketersediaan waktu, tenaga, dan biaya. Ketiga aspek ini saling berkaitan. Biaya
merupakan faktor cukup penting dalam menunjang keberhasilan suatu penelitian.
Sering kali waktu dan tenaga dipengaruhi oleh keterbatasan biaya atau dana. Jika dana
yang tersedia cukup besar, maka ruang lingkup aspek yang dikaji dapat ditingkatkan
lebih luas atau lebih mendalam, durasi penelitian dapat diperpanjang, dan jumlah
tenaga dapat ditingkatkan.
Selain tiga aspek utama tersebut, beberapa pertimbangan lain yang perlu
dipertimbangkan ketika Anda mengidentifikasi masalah penelitian adalah keaktualan
dan kebaruan atau orisinilitas. Jika masalah yang kita teliti merupakan masalah yang
aktual atau yang sedang hangat-hangatnya diperbincangkan masyarakat maka nilai
penelitian kita akan lebih tinggi. Demikian pula apabila masalah yang ingin kita teliti
itu betul-betul baru atau orisinil. Namun, hal ini tidak berarti bahwa melakukan
penelitian tentang masalah yang muncul di masa lalu atau mengulang suatu penelitian
yang pernah dilakukan orang lain merupakan penelitian yang kurang bernilai.
Penelitian semacam ini masih mempunyai nilai yang cukup tinggi apabila ditempatkan
pada perspektif untuk kepentingan historis atau kepentingan verifikasi teori yang
sudah ada.
Toha, M., & Andriani, D. (2012). Ruang Lingkup dan Tujuan Penelitian Pendidikan. Metode
Penelitian, 1–49.