Tentang:
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
PADANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Wawasan
Bimbingan dan Konseling” ini dengan baik. Tidak lupa kami ucapkan terima
kasih kepada bapak Triyono, S.Pd., M.Pd. yang telah memberikan tugas dan
membimbing kami dalam mengerjakan makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat berguna bagi pembaca untuk menambah
pengetahuan mengenai wawasan bimbingan dan konseling.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………...
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….
A.Latar Belakang.....................................................................................................
B.Tujuan…………...……………………………………………………................
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………..
A.Kesimpulan……………………………………………………………..............
B.Saran…………….………………………………………………..……..….......
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kegiatan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang tidak dapat
dipisahkan dari kegiatan proses belajar mengajar secara keseluruhan. Kegiatan
bimbingan dan konseling pada dasarnya adalah usaha yang dilakukan oleh guru
pembimbing bersama siswa untuk mencapai kemandirian dalam keseluruhan
proses kehidupan, baik sebagai individu, anggota kelompok, keluarga atau
masyarakat pada umumnya.
B. TUJUAN PENULISAN
Penulisan makalah ini, bertujuan untuk :
1. Mahasiswa mengetahui Pengertian Bimbingan dan Konseling
2. Mahasiswa mengetahui Latar Belakang Bimbingan dan konseling
3. Mahasiswa mengetahui Tujuan Bimbingan dan Konseling
4. Mahasiswa mengetahui Fungsi Bimbingan dan Konseling
5. Mahasiswa mengetahui Prinsip Bimbingan dan Konseling
6. Mahasiswa mengetahui Azas-azas Bimbingan dan Konseling
BAB II
PEMBAHASAN
Fungsi Bimbingan dan Konseling Bila kita lihat kembali tujuan bimbingan
dan konseling di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan bimbingan dan
konseling adalah untuk mengoptimalkan setiap siswa sesuai dengan kemampuan
dan nilai-nilai yang dipunyai siswa. Untuk mencapai tujuan tersebut maka
bimbingan dan konseling menurut Prayitno (1994) juga berfungsi:
a. Fungsi Pemahaman
b. Fungsi Preventif
d. Fungsi Penyembuhan
Fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan
erat dengan upaya pemberian bantuan konseli yang telah mengalami masalah,
baik terkait aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir. Teknik yang dapat
digunakan adalah konseling, dan pengajaran remedial.
e. Fungsi Penyaluran
f. Fungsi Adaptasi
h. Fungsi Perbaikan
i.Fungsi Fasilitasi
j.Fungsi Pemeliharaan
yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli supaya dapat
menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam
dirinya. Fungsi ini memfasilitasi konseli agar terhindar dari kondisi-kondisi yang
akan menyebabkan produktivitas diri. Pelaksanaan fungsi ini diwujudkan melalui
program-program yang menarik, rekreatif dan fakultatif (pilihan) sesuai dengan
minat klien. kondisi yang akan penurunan
Prinsip ini berarti bahwa bimbingan diberikan kepada semua klien maupun
yang bermasalah; baik pria maupun wanita; baik anak-anak, remaja, maupun
dewasa. Dalam hal ini pendekatan yang digunakan dalam bimbingan lebih bersifat
preventif dan pengembangan dari pada penyembuhan (kuratif); dan lebih
diutamakan teknik kelompok dari pada perseorangan (individual). baik yang tidak
bermasalah.
Setiap klien bersifat unik (berbeda satu sama lain), dan melalui bimbingan
konseli dibantu untuk memaksimalkan perkembangan tersebut. Prinsip ini juga
berarti bahwa yang menjadi fokus sasaran bantuan adalah konseli.
Dalam pemulihan masih ada klien yang memiliki persepsi yang negatif
terhadap, karena bimbingan, karena bimbingan dipandang sebagai satu cara yang
membawa aspirasi. Sangat berbeda dengan pandangan tersebut, bimbingan
sebenarnya merupakan bantuan yang menekankan kekuatan dan kesuksesan,
karena bimbingan merupakan cara pandangan yang positif terhadap diri sendiri.
Bimbingan bukan hanya tugas atau tanggung jawab konselor, tetapi juga
tugas guru-guru dan kepala Sekolah / Madrasah sesuai dengan tugas dan peran
masing-masing. Mereka bekerja sebagai kerja tim.
a. Azas Kerahasiaan
b. Azas Kesukarelaan
c. Azas Keterbukaan,
e. Azas Kemandirian
yaitu azas bimbingan dan klien yang menunjuk pada tujuan umum bimbingan
dan konseling, yakni: klien sebagai sasaran pelayanan bimbingan dan konseling
diharapkan menjadi klien yang mandiri dengan ciri- ciri mengenal dan menerima
diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan, serta mewujudkan
diri sendiri.
f. Azas Kekinian,
g. Azas Kedinamisan,
yaitu menghendaki agar isi pelayanan terhadap sasaran pelayanan klien yang
sama kehendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang
serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari
waktu ke waktu.
h. Azas Keterpaduan,
i. Azas Keharmonisan,
yaitu menghendaki agar segenap pelayanan dan kegiatan bimbingan dan
konseling berdasarkan pada dan tidak boleh bertentangan dengan nilai dan norma
yang ada, yaitu nilai dan norma agama, hukum dan peraturan, adat istiadat, ilmu
pengetahuan, dan kebiasaan yang dapat dilakukan.
j. Azas Keahlian,
yaitu azas yang menunjukkan pada suasana umum yang tercipta dalam rangka
hubungan keseluruhan guru pembimbing dengan siswa, asa ini menuntut agar
kegiatan bimbingan dan konseling tidak hanya dirasakan sewaktu pengalaman
masalah saja, namun diluar hubungan hubungan bimbingan dan konseling
hendakya kegiatan ini dirasakan manfaatnya oleh seluruh personel sekolah.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bimbingan dan Konseling berasal dari dua kata yaitu bimbingan dan
konseling. Bimbingan merupakan terjemahan dari guidance yang didalamnya
terkandung beberapa makna. bimbingan pada prinsipnya adalah proses pemberian
bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa
orang individu dalam hal memahami diri sendiri, menghubungkan pemahaman
tentang dirinya sendiri dengan lingkungan, memilih, menentukan dan menyusun
rencana sesuai dengan konsep dirinya dan tuntutan lingkungan berdasarkan
norma-norma yang berlaku.
Berdasarkan pengertian konseling di atas dapat dipahami bahwa konseling
adalah usaha membantu konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien
dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau
masalah khusus. Dengan kata lain, teratasinya masalah yang dihadapi oleh
konseli/klien.
B. SARAN
DAFTAR ISI
https://itjen.kemdikbud.go.id/public/post/detail/apa-itu-bimbingan-
konseling#:~:text=Hal%20senada%20juga%20dikemukakan%20oleh,kemampuan
%20dirinya%20sendiri%20dan%20mandiri
http://info-konseling.blogspot.com/2012/06/bimbingan-dan-konseling.html?m=1
https://makalahbklatarbelakang.blogspot.com/2019/?m=1
http://lailansakinah.blogspot.com/2015/03/latar-belakang-perlunya-
bimbingan.html?m=1
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/14/tujuan-bimbingan-dan-
konseling/