Anda di halaman 1dari 25

METODOLOGI

PENELITIAN
Mencari dan
Menentukan
Masalah Penelitian
01

PEMBAHASAN

Latar belakang
penelitian dan
Judul Penelitian
02
01
Mencari dan Menentukan
Masalah Penelitian
“Masalah”

Masalah-masalah dapat diketahui atau dicari apabila


terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan
kenyataan, antara apa yang direncanakan dengan
kenyataan, adanya pengaduan, dan kompetisi.
Stonner (1998)
Pengertian Masalah menurut ahli
● Menurut Suryabrata (2008) masalah merupakan kesenjangan antara harapan (das sollen)
dengan kenyataan (das sein), antara kebutuhan dengan yang tersedia, antara yang seharusnya
(what should be) dengan yang ada (what it is) (Suryabrata, 2008). Penelitian dimaksudkan
untuk menutup kesenjangan (what can be).

● John Dewey dan Kerlinger secara terpisah memberikan penjelasan mengenai masalah berupa
kesulitan yang dirasakan oleh orang awam maupun seorang peneliti. Kesulitan ini menghalangi
tercapai sebuah tujuan baik itu tujuan individu maupun sebuah kelompok. Masalah dalam
penelitian diekspresikan dalam bentuk kalimat tanya bukan kalimat pernyataan. Masalah
dalam ini selanjutnya dijawab melalui penelitian.
Permasalahan dapat datang dari berbagai sumber
Menurut Hadjar (1996), masalah dapat bersumber dari :
1. Observasi Masalah dalam penelitian dapat diangkat dari hasil observasi terhadap hubungan tertentu yang
belum memiliki penjelasan memadai dan cara-cara rutin yang dalam melakukan suatu tindakan didasarkan
atas otiritas atau tradisi.
2. Dedukasi dari teori Teori merupakan konsep-konsep yang masih berupa prinsip-prinsip umum yang
penerapannya belum dapat diketahui selama belum diuji secara empiris. Penyelidikan terhadap masalah
yang dianggap dari teori berguna untuk mendapatkan penjelasan empiris praktik tentang teori.
3. Kepustakaan Hasil penelitian mungkin memberikan rekomendasi perlunya dilakukan penelitian ulang
(replikasi) baik dengan atau tanpa variasi. Replikasi dapat meningkatkan validitas hasil penelitian dan
kemampuan untuk digeneralisasikan lebih luas. Laporan penelitian sering juga menyampaikan rekomendasi
kepada peneliti lain tentang apa yang perlu diteliti lebih lanjut. Hal ini juga menjadi sumber untuk
menentukan masalah yang menentukan masalah yang perlu diangkat untuk diteliti.
4. Masalah sosial Masalah sosial yang ada di sekitar kita atau yang baru menjadi berita terhangat (hot news)
dapat menjadi sumber masalah penelitian. Misalnya :
a. Adanya perkelahian antar sekolah menimbulkan berbagai dampak bagi sekolah dan warga sekitar.
Penggalakan program 3 M (menguras, mengubur, menimbun) sebagai upaya pencegahan penyakit demam
berdarah.
b. Dalam pembuatan keputusan tertentu, sering mendesak untuk dilakukan penelitian evaluatif. Hasil
sangat diperlukan untuk dijadikan dasar pembuatan keputusan lebih lanjut.
1. Pengalaman pribadi Pengalaman pribadi dapat menimbulkan masalah yang memerlukan jawaban empiris
untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam. (Pawson, 2006).
Tiga kriteria untuk menentukan permasalahan yang baik dan
pernyataan masalah yang baik (Kerlinger, 2006), yaitu:

Apakah A terkait dengan B?


Masalah harus mengungkapkan suatu hubungan
antara dua variabel atau lebih. Dengan demikian,
masalah-masalah itu mengajukan pernyataan-
pernyataan Apakah motivasi belajar
mempengaruhi hasil belajar?

Tiga kriteria untuk


menentukan
permasalahan yang Masalah harus dinyatakan secara jelas dan tidak
baik dan pernyataan ambigu dalam bentuk pertanyaan.
masalah yang baik
(Kerlinger, 2006)

Masalah dan pernyataan masalah harus dirumuskan


dengan cara tertentu yang menyiratkan adanya
pengujian yang empiris.
Masalah penelitian dapat diklasifikasikan ke dalam tiga jenis menurut Sugiyono (2012)
antara lain :

1. Permasalahan Deskriptif Permasalahan deskriptif


merupakan permasalahan dengan variabel mandiri baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel
yang berdiri sendiri). Dalam penelitian ini, peneliti tidak membuat perbandingan variabel yang satu
pada sampel yang lain, hanya mencari hubungan variabel yang satu dengan variabel yang lain. Contoh
permasalahan deskriptif :
●Seberapa tinggi minat baca dan lama belajar rata-rata per hari murid-murid sekolah di Indonesia?
●Seberapa besar efektivitas model pembelajaran jigsaw terhadap prestasi belajar siswa?

2. Permasalahan Komparatif
Permasalahan ini merupakan rumusan masalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu
variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda pada waktu yang berbeda. Contoh :
●Adakah perbedaan prestasi belajar antara murid dari sekolah A dan sekolah B? (variabel penelitian
adalah prestasi belajar pada dua sampel sekolah A dan sekolah B).
Permasalahan Asosiatif Merupakan rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan
antara dua variabel atau lebih. Terdapat tiga bentuk hubungan, yaitu :

Hubungan simetris adalah suatu hubungan antara dua variabel atau lebih yang
kebetulan munculnya bersama. Contoh perumusan masalahnya adalah sebagai
berikut:
Adakah hubungan antara warna rambut dengan kemampuan memimpin
negara?

Hubungan kausal Hubungan kausal adalah hubungan Hubungan interaktif/ resiprocal/ timbal balik
yang bersifat sebab akibat. Jadi disini ada variabel Hubungan interaktif adalah hubungan yang saling
independen (variabel yang mempengaruhi) dan mempengaruhi. Di sini tidak diketahui mana
dependen (dipengaruhi), contoh: variabel independen dan dependen, contoh:
Adakah pengaruh pendidikan orang tua Hubungan antara motivasi dan prestasi
terhadap prestasi belajar anak? (pendidikan belajar anak SD di kecamatan A. Di sini dapat
orang tua variabel independen dan prestasi dinyatakan motivasi mempengaruhi prestasi
belajar variabel dependen). tetapi juga prestasi dapat mempengaruhi
motivasi
Mengidentifikasi masalah penelitian dilakukan untuk menentukan masalah mana yang perlu segera dicari
penyelesaiannya. Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan dapat dilakukan dengan cara mengelompokkan
sekaligus memetakan masalah-masalah tersebut secara sistematis berdasarkan keahlian bidang peneliti. Menurut
Burns (2000) dalam mengidentifikasi masalah perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

Esensial, masalah yang akan diidentifikasi


menduduki urutan paling penting diantara
masalah-masalah yang ada.

Urgen, masalah yang akan dipecahkan


mendesak untuk dicari penyelesaiannya.

Masalah mempunyai manfaat apabila


dipecahkan.
02
Latar belakang penelitian dan
Judul Penelitian
“Latar belakang masalah”
Gambaran yang jelas mengenai pemikiran ilmiah, dengan cara mengemukakan
masalah dan menghadapkan pada beberapa pustaka yang relevan yang dapat
menuntun pembaca menuju kepada pemikiran logis.
Latar belakang masalah penelitian berisi informasi tentang suatu masalah dan
atau peluang yang dapat dipermasalahkan agar ditindaklanjuti lewat
penelitian, termasuk hal-hal yang melatarbelakanginya (Husein Umar,
2001:238).
Menurut Andrik Purwasito (2004), latar belakang masalah setidaknya memuat hal-hal
sebagai berikut:

Faktor-faktor apa saja yang menjadi


perhatian anda untuk dijadikan suatu latar
belakang. Itulah yang disebut dengan latar
Informasi kasus, baik secara langsung lewat belakang faktual (identifikasi masalah yang
pengamatan di masyarakat maupun lewat buku-buku relevan).
referensi, dan hasil-hasil penelitian lain yang sejenis,
ini disebut latar belakang teoritis. Peneliti
menghubungkan kasus yang satu dengan yang lain,
Bagaimana kasus-kasus kontemporer berhubungan
dengan kasus-kasus terdahulu, dan bagaimana antara Tonggak problematik yang berisi berbagai
teori-teori yang dapat menjelaskan fenomena persoalan yang akan dijawab dalam bab-bab
perubahan tersebut dari waktu ke waktu. selanjutnya. Latar belakang memberi alur
berpikir sehingga mempermudah peneliti
untuk mensistematisir persoalan yang ingin
dipecahkan. Setiap masalah yang akan dijawab
sebaiknya diutarakan sebagai problematik
yang akan dibahas dalam bab-bab berikutnya.
Hal-hal yang perlu dikemukakan dalam latar belakang
masalah
Agar peneliti dapat menyusun latar
belakang penelitiannya dengan baik
maka dia harus membekali diri dengan
Apa kegunaan banyak informasi tentang isu
penelitian tersebut penelitiannya baik yang berdimensi
untuk kepentingan praktis dan teoritis. Seorang peneliti
praktis atau teoretis? dengan isu "motivasi kerja", harus dapat
1 2 menjelaskan mengapa dia meneliti isu
Mengapa tersebut, apa akibat positif yang bisa
peneliti memilih isu ditimbulkan dari penelitian dengan isu
tertentu? tersebut. Dalam latar belakang peneliti
bisa saja mencantumkan data atau
pendapat-pendapat orang lain guna
memperkuat alasan penelitiannya
(Mustafa, 1997).
Latar belakang masalah berisi argumentasi mengapa penelitian ini penting dilakukan.
Menggambarkan situasi dan kondisi baik secara makro maupun mikro serta dilengkapi
dengan fakta dan data-data lapangan. Menunjukkan sebab-sebab muncul dan terjadinya
masalah. Dikotomi, antara apa yang seharusnya terjadi dan kenyataan yang ada. Munculnya
kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan kenyataan. Mengemukakan Kajian teoritis
dibandingkan dengan fenomena yang ada, sehingga penelitian ini menjadi menarik,
memberi manfaat besar dan memang urgen untuk dilakukan (W. Gede Merta, 2004:11).
03
JUDUL PENELITIAN
“JUDUL PENELITIAN”
Permasalahan atau variabel yang akan dibahas. Judul juga merupakan nama yang dipakai
untuk perincian atau penjabaran dari topik. Judul lebih spesifik dan sering telah
menyiratkan buku, bab dalam buku, kepala berita, dan lain-lain; identitas atau cermin
dari jiwa seluruh karya tulis, bersifat menjelaskan diri dan yang manarik perhatian dan
adakalanya menentukan wilayah (lokasi). Penulisan judul penelitian biasanya sudah
dirumuskan setelah perumusan masalah penelitian atau batasan dan penentuan
masalah yang akan diteliti.
Judul penelitian dalam hal ini memiliki beberapa pengertian
diantaranya

Judul Judul Judul Judul


merupakan merupakan merupakan memmungkinka
format kerangka milik kita n peneliti-
kesimpulan referensi (frame sebagai peneliti peneliti lain
(summary form), of reference) dan oleh (sebagai
isi dari seluruh untuk karenanya kita referensi) untuk
penelidikan. keseluruhan dapaat kemungkinan
tesis atau mengklaimya. mensurvei teori.
skripsi.
Judul penelitian merupakan pencerminan dari tujuan peneitian. Oleh karena itu tujuan penelitian di
rumuskan dari masalah penelitian, atau dengan kata lain tujuan penelitian itu merupakan jawaban
sementara dari pertanyaan –pertanyaan penelitian, maka judul penelitian mencereminkan
masalah penelitian.

Ada para ahli berpendapat bahwa sebaiknya judul penelitian ditulis dengan selengkap mungkin
sehingga dengan membaca judul dapat diketahui kehendak peneliti. Sebaliknya ada pendapat
para ahli lain yang berpendapat bahwa judul penelitian sebaiknya sesingkat mungkin. Jika
pembaca ingin tahu apa yang dimaksud lebih lanjut maka harus membaca penjelasan dibagian
lain. Judul penelitian yang lengkap mengandung komponen :
1. Sifat dan jenis penelitian
2. Objek penelitian
3. Subjek penelitian
4. Tempat/lokasi/daerah penelitian
5. Tahun/waktu penelitian atau peristiwa.

Penulisan judul pada dasaranya harus jelas dan spesifik. Konsep-konsep utama harus dimasukan.
Variabel-variabel yang akan diseldiki harus masuk pada judul penelitian. Dari pemaparan ini dapat
di tarik garis besar tentang ciri-ciri judul penelitian.
Harus berbentuk frasa.

Syarat-syarat judul penelitian


Tanpa ada singkatan atau akronim.

Awal kata harus huruf kapital, kecuali


preposisi dan konjungsi.

yang baik Tanpa tanda baca di akhir judul.

Menarik.

Logis.

Sesuai dengan isi.


Dasar perumusan judul penelitian yaitu peneliti harus mengetahui masalah apa yang akan di teliti terlebih
dahulu apakah penelitiannya bersipat deskriptif yaitu menjelaskan atau menerangkan peristiwa atau
penelitian bersifat komparatif yang bermaksud membandingkan dua atau lebih fenomena.
Macam-Macam Judul :

Judul harus berisi singkat dan jelas, biasanya berisi siapa apa yang diteliti (what), siapa (Who), dimana
tempat penelitian (where) dan kapan penelitian dilakukan (when). Contoh : Faktor-faktor yang
berhubungan dengan kejadian Anemia pada ibu Hamil di Kabupaten Sukapura tahun 2014. Hal ini
mencerminkan bahwa masalah yang dihadapi di Kabupaten Sukapura pada saat itu adalah bahwa
kejadian Anemia pada ibu hamil masih sering / tinggi. Judul penelitian tersebut juga mencerminkan
bahwa tujuan penelitian akan mencoba menggali masalah-masalah (factor-faktor) yang
menyebabkan kejadian Anemia di Kabupaten Sukapura.
What Apa masalahnya : Faktor yang berhubungan dengan Kejadian Anemia
Who Siapa : Ibu Hamil
Where Dimana : Kabupaten Sukapura
When Kapan : Tahun 2012
Sebaiknya judul penelitian ditulis selengkap mungkin
Judul penelitian yang lengkap diharapkan mencangkup :
- Sifat dan jenis penelitian
- Obyek yang diteliti
- Subyek penelitian
- Lokasi Penelitian
- Tahun penelitian
Contoh : Gambaran Jenis pekerjaan, Tingkat Usia, Paritas dan latar belakang pendidikan Dengan
kejadian Anemia pada ibu Hamil di Kabupaten Sukapura tahun 2014
Sifat dan jenis problema : Gambaran kejadian anemia
Obyek yang diteliti : Jenis pekerjaan, Tingkat Usia,Paritas dan latar belakang
pendidikan
Subyek penelitian : Ibu Hamil
Lokasi Penelitian : Kabupaten Sukapura
Tahun penelitian : Tahum 2014
Dari judul penelitian yang dipilih, maka konsep pemahaman judul
penelitian harus mengandung unsur sebagai berikut :

Pemilihan judul penelitian terhindar dari perangkaian kalimat


yang membingungkan dan mempersulit penyusunan konsep
penelitian. Berdasarkan asumsi terhadap penomena yang dikritisi
serta dalil yang dikemukakan maka judul penelitian yang dipilih
telah menggabarkan secara jelas posisi variabel-variabel yang di
jadikan objek kajian, dan terungkap juga kejelasan konsep
gagasan yang tercakup dalam judul penelitian itu. Dengan judul
penelitian yang di pilih maka konsep gagasan yang di
aktualisasikan menjadi sangat jelas yaitu pengujian hipotesis
melalui rangkaian rumus-rumus statitik dalam rangka pengkajian
hubungan kausalitas diantara variabel X (antecendent) denga
variabelY (konsekuensi )
SEMANGAT
CARI
MASALAH!!!!!
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai