Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH LATAR BELAKANG MASALAH DAN BATASAN MASALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah : Metodologi Penelitian


Dosen Pengampu : Kamiruddin, M.Ag.

Disusun Oleh :

Widyah Sastri (12020224839)


Zahra Aisyah Maharani Yuda (12020224912)

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH (MUA)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena rahmat dan karunianya penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Latar belakang masalah dan Batasan masalah”.
Penulis menulis makalah ini dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas dari dosen mata
kuliah Metodologi Penelitian.

Penulis menyampaikan banyak terima kasih karena berkat bantuan dan dorongan dari berbagai
pihak ,akhirnya penyusunan makalah ini dapat diselesaikan. Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan juga saran yang bersifat membangun guna perbaikan pada masa yang akan datang.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat,terutama bagi pembaca dan semua pihak yang
memerlukan makalah ini.

Pekanbaru, 21 Maret 2022

Penulis

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A Latar Belakang
Latar belakang Penelitian biasanya juga disebut Latar Belakang Pemilihan
Masalah, atau Latar Belakang Pemilihan Topik Penelitian, Alasan Pemilihan Judul
Penelitian. Apapun istilah yang kita pakai dari istilah-istilah tersebut pada dasarnya
maknanya tidak berbeda.
Latar belakang penelitan diperlukan untuk mengetahui apa sebenarnya yang
menjadi titik utama perhatian dalam sebuah penelitian Untuk mengetahui sejauh mana
pandangan sipeneliti terhadap suatu penomena yang akan diteliti.
Isi dalam Latar belakang Penelitian dengan demikian berbeda dengan apa yang
harus dalam Tinjauan Kepustakaan, ataupun didalam Tujuan Penelitian, dimana kedua
hal ini akan dibahas. Latar Belakang Penelitian juga sama sekali tidak ada
hubungannya dengan persyaratan untuk menyusun skripsi atau sebagai syarat untuk
memperoleh gelar sarjana seperti yang kadang-kadang kita jumpai dalam skripsi
mahasiswa.
Latar belakang Penelitian berkaitan dengan sumber darimana diperoleh /asal
masalah penilitian, baik masalah itu berasal dari deduksi teori, atau hasil pengamatan
fakta empiri.

B Rumusan Masalah
1. Bagaimana latar belakang masalah penelitian?
2. Bagaimana batasan masalah penelitian?

C Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami latar belakang masalah
2. Untuk mengetahui dan memahami batasan masalah

1
BAB II
PEMBAHASAN

A Latar Belakang Masalah


latar belakang penelitian ini, peneliti mengungkapkan tentang rasionalisasi
dilakukannya penelitian. Biasanya banyak pakar menyatakan bahwa latar belakang
harus mengungkapkan tentang adanya gap antara idealisme dengan realita di lapangan
sehingga memunculkan masalah dan mendukung perlu dilakukannya penelitian. Kerap
terjadi peneliti awal mengungkapkan latar belakang sebuah tema yang sangat makro
dan jauh dari fokus penelitian yang hendak ditelitinya. 1
Latar belakang masalah penelitian harus memuat hal-hal berikut :
1. Data dasar yang dapat dijadikan acuan atau alasan munculnya masalah
penelitian
2. Dirumuskan dalam bentuk pernyataan-pernyataan yang saling
berhubungan
3. Didalam pernyataan-pernyataan yang saling berhubungan tersebut,
terkandung kontradiksi atau kesenjangan-kesenjangan.
4. Pengungkapan pernyataan, sebaiknya dilakukan secara deduktif, berawal
dari yang bersifat umum dan berakhir pada yang bersifat khusus.
5. Dari pernyataan yang umum hingga yang khusus itu memunculkan
adanya masalah.
6. Pada bagian pernyataan-pernyataan khusus yang disusun secara
konsisten dan sistematik itu muncul masalah yang khusus, juga
dirumuskan dalam masalah-masalah khusus2

1
Dr. Muhammad idrus Metode Penelitian Ilmu Sosial, Halaman 40
2
Suryabrata, Sumadi. 1995. Metodologi penelitian, Jakarta: Raja grafindo persada.

2
Dalam suatu penelitian ilmiah, proses lahimya suatu masalah tersaji secara
formal dalam bentuk uraian latar belakang masalah. Melalui latar belakang masalah,
pengalaman tentang permasalahan penelitian yang sedang dihadapi dapat menjadi
lebih utuh. Alasannya adalah suatu latar belakang masalah yang baik umumnya
mengungkapkan paling tidak empat hal, yaitu :
1. Mengungkapkan isu-isu (issues) Isu ada dalam latar belakang masalah
mengingat isu merupakan hal yang mengganjal tentang sesuatu hingga
memerlukan penyelesaian. Isu bisa merupakan gejala, fenomena, atau
komentar yang sedang ramai saat ini Isu berperan sebagai masalah yang pokok
dan segera memerlukan penyelesaian. Perlu diingat bahwa isu berbeda dengan
gosip. Hal lain yang perlu diingat bahwa sepanjang pernyataan tentang masalah
masih bisa dibantah, maka tidak bisa dikatakan isu.
2. Mengungkapkan fakta-fakta (exiting information) Selain isu, dalarn latar
belakang masalah biasa diuraikan pula fakta-fakta yang memperkuat isu
Maksudnya, ada keyakinan bahwa isu yang diangkat tidaklah dibuat-buat,
melainkan nyata adanya. Fakta-fakta yang dimaksud umumnya tentang data
berupa angka, data-data kualitatif dan lain-lain. Sumber fakta pun terkadang
disebutkan, misalnya dari suatu media massa, jurnal laporan sebuah instansi,
atau hasil penelitian sebelumnya. Peneliti hendaknya memperhatikan pula
keaktualan fakta-fakta yang dikemukakan.
3. Mengungkapkan nilai guna untuk apa masalah dipecahkan (need) Setelah isu
diungkapkan dan disertai oleh fakta yang menguatkan, ada baiknya peneliti
pun menguraikan kebutuhan penelitian, yaitu untuk apa masalah dipecahkan
melalun penelitiannya. Suatu penelitian memiliki arti lebih apabila hasilnya
dapat dimanfaatkan untuk kepentingan lain. Sebagai contoh, suatu penelitian
yang menyangkut isu tentang masalah kesulitan mengajarkan penyelesaian
soal-soal tipe pemecahan masalah matematika, hasil penelitiannya dapat
dimanfaatkan hagi guru matematika dalam memberikan pembelajaran
matematika, khususnya dalam mengajarkan penyelesaian soal-soal tipe
pemecahan masalah.

3
4. Memiliki tingkat kesukaran berkenaan dengan pemecahan masalahnya atau
masih langka/jarang orang meneliti masalah itu (difficulty) Hal lain yang
sering disertakan dalam latar belakang masalah adalah difficulty masalah yang
akan diteliti. Maksudnya, selain menarik, penelitian yang meneliti masalah pun
masih langka/ jarang. Jadi, jika masalah diteliti maka menjadi masukan
berharga bagi siapa pun.3

B Batasan Masalah
Biasanya tidak semua masalah yang teridentifikasi dapat diteliti seluruhnya oleh
peneliti Tentunya hal ini dikarenakan oleh keterbatasan-keterbatasan yang dimilikinya
sehingga peneliti harus secara tegas membatasi ruang lingkup penelitian yang hendak
dilakukannya. Kemudian, peneliti harus merumuskan masalah yang akan ditelitinya.
Perumusan masalah penelitian ini penting, mengingat rumusan masalah penelitian
merupakan kunci kegiatan penelitian itu sendiri.4
Batasan masalah adalah ruang lingkup masalah atau upaya membatasi ruang
lingkup masalah yang terlalu luas atau lebar sehingga penelitian itu lebih bisa fokus
untuk dilakukan. Hal ini dilakukan agar pembalasannya tidak terlalu hans kepada
aspek-aspek yang jauh dari relevansi sehingga penelitian ito bisa lebih fokus unnik
dilakukan Berdasarkan sekian banyak masalah tersebut dipilihlah satu atau dua
masalah yang akan dipermasalahkan tentu yang akan diteliti (lazim disebut dengan
batasan masalah, limitation). Batasan masalah dengan demikian, adalah pemilihan satu
atau dua masalah dari beberapa masalah yang sudah teridentifikasi.
Batasan masalah itu dalam arti kata lain sebenarnya menegaskan atau
memperjelas apa yang menjadi masalah. Dengan kata lain, upaya merumuskan
pengertian dan menegaskan batasan dengan dukungan data hasil penelitian
pendahuluan seperti apa "sosok" masalah tersebut. Misalnya, jika yang dipilih itu
mengenai “prestasi kerja karyawan yang rendah” dipaparlah (dideskripsikanlah)
"kerendahan” prestas kerja itu seperti apa (misalnya kehadiran kerja seberapa rendah,

3
Dr. Etta Mamang Sangadji, M.Si. Dr. Sopiah, M.M., S.Pd. Metodologi Penelitian, Halaman 66-67
4
Dr. Muhammad idrus Metode Penelitian Ilmu Sosial, Halaman 40

4
keseriusan kerja seberapa rendah, kuanitas hasil kerja seberapa rendah, kualitas kerja
seberapa rendah).
Batasan masalah dapat pula dipahami sebagai batasan pengertian masalah yaitu
penegasan secara operasional (definisi operasional) masalah tersebut yang akan
memudahkan untuk melakukan penelitian (pengumpulan data) tentangnya. Misalnya,
dalam contoh di atas, prestasi kerja mengandung aspek kehadiran kerja (ketepatan
waktu kerja, keseriusan atau kesungguhan kerja (benar-benar melakukan kegiatan
kerja ataukah malas-malasan dan buang-buang waktu, banyak menganggur), kuantitas
hasil kerja (banyaknya karya yang dihasilkan berbanding waktu yang tersedia), dan
kualitas hasil kerja (kerapihan, kecermatan dan sebagainya dari hasil karya),
Pilihan makna yang mana yang akan diikuti sebenarnya itu tidak masalah
Idealnya adalah bahwa :
(1) membatasi (memilih satu atau dua masalah yang akan diteliti (pilih satu atau
dua dari yang sudah teridentifikasi),
(2) menegaskan pengertiannya; dan
(3)Memaparkan data yang memberikan gambaran lebih rinci mengenai
sosokannya.”. Umpamanya: jika masalah itu berupa "prestasi kerja karyawan
yang rendah (yang dipilih dari, misalnya: kreativitas kerja yang rendah
kemungkan berinisini yang rendah kerja sama (kolegialtas) yang rendah,
loyalitas yang rendah, dan lainnya), maka yang akan diteliti (dipilih, dibatasi)
tentu mengenai kerendahan prestasi kerja karyawan, bukan mengenai faktor
penyebab rendahnya prestasi kerja karyawan atau upaya memotivasi
karyawan Jika yang jadi masalah itu kekurangan fasilitas (sarana prasarana)
pendidikan, maka yang akan diteliti (dipilih, dibatasi) tentu mengenai
kerendahan prestasi kerja karyawan. bukan mengenai faktor penyebab
rendahnya prestasi kerja karyawan, atau upaya memotivasi karyawan. Jika
yang jadi masalah itu kekurangan fasilitas (sarana prasarana) pendidikan,
maka yang disebutkan (dituliskan) adalah bahwa yang akan diteliti (dipilih,
dibatasi) adalah masalah kekurangan fasilitas, bukan pengelolaan fasilitas.
Kekurangan fasilitas dan pengelolaan fasilitas merupakan dua hal yang
berbeda [Ada masalah apa juga dengan pengelolaan fasilitas? "Pengelolaan

5
fasilitas" bukan masalah, itu topik atau tema! Lain jika "salah kelola fasilitas"
atau "ketidakefektivan pengelolaan fasilitas"].
Pemilihan batasan masalah yang hendak diteliti haruslah didasarkan pada alasan
yang tepat, baik itu alasan teoritis maupun alasan praktis. Alasan tersebut boleh saja
bersifat projektif atau berorientasi ke masa depan. Dengan alasan yang tepat
tersebut, tujuan penelitian dapat dinumuskan dengan tepat juga. Pembatasan
masalah ini menyebabkan fokus masalah menjadi semakin jelas, sehingga masalah
penelitiannya dapat dibuat dengan jelas juga. Sampai sejauh mana masalah
penelitian itu dibatasi ditentukan oleh penelin sendiri, pembimbing atau konsultan
penelitian dan pesan sponsor. Dalam praktiknya, hatasan masalah penelitian sebagai
besar ditentukan oleh penelitinya sendiri.
Sebelum menentukan batasan masalah, peneliti harus memperhatikan hal-hal
berikut ini :
1. Masalah yang dibatasi hendaklah masih dalam kemampuan peneliti.
2. Masalah yang dibatasi hendaklah dapat diuji berdasarkan data-data yang
mudah diperoleh dilapangan.
3. Masalah yang dibatasi hendaknya cukup penting untuk diselidiki.
4. Masalah yang dibatasi hendaknya cukup menarik minat peneliti.
Masalah hendaknya manageable, artinya jangan meneliti masalah yang berada di
luarkemampuan kita. Masalah hendaknya obtainable, artinya masalah yang akan kita
teliti madah dican data-datanya dan dapat dianalisis. Masalah hendaknyn signifikan,
artinya masalah yang diteliti hendaknya penting baik secara teoritis maupun praktis.
Masalah hendaknya interested, artinya masalah yang diteliti du hendaklah menarik
minat peneliti sendiri khususnya dan pihak lain pada umumnya.

6
BAB III
PENUTUP

A Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Latar belakang Penelitian
berkaitan dengan sumber darimana diperoleh /asal masalah penilitian, baik masalah itu
berasal dari deduksi teori, atau hasil pengamatan fakta empiri. Dan juga masalah
memikili batasan yang teridentifikasi dapat diteliti seluruhnya oleh peneliti, Tentunya
hal ini dikarenakan oleh keterbatasan-keterbatasan yang dimilikinya. Batasan masalah
adalah ruang lingkup masalah atau upaya membatasi ruang lingkup masalah yang
terlalu luas atau lebar sehingga penelitian itu lebih bisa fokus untuk dilakukan.

B Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di
atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.
Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu
dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa
membangun dari para pembaca.

7
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Muhammad idrus Metode Penelitian Ilmu Sosial, Halaman 40

Suryabrata, Sumadi. 1995. Metodologi penelitian, Jakarta: Raja grafindo persada


.
Dr. Etta Mamang Sangadji, M.Si. Dr. Sopiah, M.M., S.Pd. Metodologi Penelitian, Halaman 66-
67

iv

Anda mungkin juga menyukai