Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MASALAH PENELITIAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian


Dosen Pengampu :
Dr. Meti Fatimah,M.Pd.I

Penyusun :
Rahmawati (X.03/20.21/00l211187)

Siti Hajar Rahmawati (X.03/20.21/02.11177)


Fauzan Eko (X.03/20.21/02.11210)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ISLAM MAMBA’UL ULUM (IIM) SURAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tak lupa sholawat
serta salam kita haturkan kepada junjungan nabi kita Muhammad SAW serta keluarganya, para
sahabat, dan seluruh umatnya yang senantiasa istiqomah hingga akhir zaman.
Penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Metodologi
Penelitian. Selain itu makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pengertian
masalah dan jenis-jenis Masalah bagi para pembaca dan juga penulis. Saya mengucapkan
terima kasih kepada Ibu Dr. Meti Fatimah M.Pd.I selaku dosen mata kuliah Metodologi
Penelitian yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan. Selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan memberikan bimbingan dalam penyelesaian penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan pembuatan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat untuk berbagai pihak.

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................................i

Daftar isi..............................................................................................................................ii

Bab I (Pendahuluan)

A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................1

Bab II (Pembahasan)

A. Pengertian Masalah.................................................................................................2
B. Pengertian Sumber Masalah...................................................................................4
C. Masalah Yang Baik.................................................................................................4
D. Jenis-Jenis Masalah...................................................................................................

Bab III (Penutup)


Kesimpulan..........................................................................................................................6
Daftar Pustaka....................................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kita sering menghadapi masalah atau persoalan dalam kehidupan sehari-hari, maupun
masalah yang menuntut pemecahan secara sistematik. Masalah yang kita hadapi kadang
kala hanya menuntut pemecahan secara sederhana saja dan bersifat segera serta tidak
perlu ada data pendukungnya, karena hasil pemecahan itu hanya berguna untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang bersifat awam. Pemecahan masalah hanya melalui
jalan musyawarah antara pihak-pihak terkait. Di samping masalah-masalah awam, ada
masalah-masalah yang bersifat kompleks atau rumit yang pemecahannya, menuntut dan
memerlukan pengumpulan data pendukung yang memadai dan valid yang dipakai untuk
membuat keputusan dan menarik kesimpulan.
Kita seringkali menghadapi masalah, tapi tanpa menyadari adanya masalah tersebut.
Masalah kadangkala hanya terlintas dalam pikiran kita, tetapi hal ini tidaklah cukup
memberikan kontribusi terhadap penelitian. Pikiran dan pemahaman kita terkait dengan
rumusan masalah penelitian sangat menentukan akan pentingnya nilai penelitian. Bahkan
kita perlu mencurahkan waktu lebih banyak untuk menentukan masalah penelitian
tersebut.
Gall, Gall & Borg, 2003 dalam Punaji Setyosari (2010 : 52),“ proses menemukan suatu
masalah dalam penelitian merupakan suatu langkah yang sangat penting dalam
pengembangan profesi”.

Bertolak pada pendapat di atas, kami berkesimpulan bahwa Masalah dan Rumusan
Masalah Penelitian merupakan hal yang sangat penting dan tidak terpisahkan dari suatu
penelitian, karena dengan adanya masalah maka diupayakan pemecahannya dengan
berbagai metode ilmiah untuk menjawab atau menyelesaikan masalah tersebut, sehingga
kita kenal dengan adanya Metodologi Penelitian.
B. Rumusan masalah
 Apa itu Masalah?
 Apa itu sumber masalah?
 Bagaimana masalah yang baik?
 Apa saja jenis-jenis masalah?
C. Tujuan pembahasan
 Mengetahui apa itu Masalah
 Mengetahui sumber masalah
 Mengetahui masalah yang baik
 Mengetahui jenis-jenis masalah
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Masalah
Masalah didefinisikan sebagai suatu pernyataan tentang keadaan yang belum
sesuai dengan yang diharapkan. Bisa juga diartikan kata yang digunakan untuk
menggambarkan suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antara dua faktor atau
lebih yang menghasilkan situasi yang membingungkan.
Masalah dalam penelitian adalah pernyataan mengenai keterkaitan antara dua atau
lebih variabel yang penemuan jawabannya dilakukan dengan melakukan bukti-bukti
empirik.
Pengertian Masalah Menurut Para Ahli
 Prajudi Atmosudirjo
Menurut Prajudi Atmosudirjo, masalah merupakan sesuatu yang menyimpang dari
apa yang di harapkan, direncanakan dan ditentukan untuk dicapai sehingga
masalah merupakan rintangan atau tantangan menuju tercapainya sebuah tujuan.
 Mustika Zed
Menurut Mustika Zed, masalah merupakan segala sesuatu yang belum ditentukan
pemecahan atau jawabannya, suatu teka-teki yang menuntut pemecahan ilmiah,
karena jawabannya hanya mungkin didapatkan melalui penelitian atau cara kerja
ilmiah..
 Istijanto
Menurut Istijanto, masalah merupakan bagian penting dalam suatu proses riset,
karena masalah dapat menghadirkan petunjuk berupa jenis informasi yang
nantinya akan sangat dibutuhkan.

B. Pengertian Sumber Masalah


Permasalahan dalam penelitian bisa saja berasal dari berbagai sumber, bergantung dari
dari banyak hal seperti kebutuhan yang mendesak saat itu, keinginan peneliti,
keterbatasan teori atau konsep dan lain-lian.
Menurut James H. MacMillan dan Schumacher, masalah dapat bersumber dari :
1. Observasi
Masalah yang muncul dari observasi merupakan jenis masalah yang didapatkan dari
pengamatan pada sebuah objek terkait dari banyak kuantitas atau casualitas. Sebuah
fenomena akan dianggap sebuah masalah jika hal tersebut sudah terbatas atau tidak
sesuai antara keharusan dan fakat yang ada di lapangan.
Masalah dalam bentuk observasi kebanyakan barasa dari hubungan antara
beberapa aspek yang belum memiliki penjelasan memadai karena hal tersebut
dilakukan begitu saja tanpa ada pertimbangan ilmiah. Kebanyakan fenomena yang
muncul berasal dari otoirtas atau tradisi yang berlaku dalam sebuah daerah.
Sebagai contoh masalah dari hasil observasi dalam penelitian pendidikan adalah :
Seorang pengamat mengamati guru sudah mengajar sesuai dengan pendekatan
saintifik di dalam kelas, namun ternyata setelah dilakukan pengukruan terhadap
keterampilan proses sains peserta didik, ternyata hasilnya berada di bawah rata-rata.

2. Dedukasi dari Teori


Banyak hasil penelitian akan menghasilkan banyak teori, dan biasanya beberapa
teori akan saling menguatkan atau salaing melemahan satu sama lain. Kebenaran dari
teori ini tidak hanya benar terhadap rasio tapi juga harus dibuktikan secara empirs
atau pada praktiknya di lapangan.
Meskipun demikian, kebanyakan masalah yang muncul dari Deduksi terhadap teori
pada umumnya digunakan untuk mencoba keberlakuan suatu teori yang pada
sekelompok objek penelitian. Tujuannya untuk mengetahui teori tersebut berlaku
untuk objek dengan karakter yang berbeda dari tempat dimana Teori tersebut
dikembangkan.
3. Kepustakaan
Hasil penelitian mungkin memberikan rekomendasi perlunya dilakukan penelitian
ulang (replikasi) baik dengan atau tanpa variasi. Replikasi dapat meningkatkan
validitas hasil penelitian dan kemampuan untuk digeneralisasikan lebih luas. Laporan
penelitian sering juga menyampaikan rekomendasi kepada peneliti lain tentang apa
yang perlu diteliti lebih lanjut. Hal ini juga menjadi sumber untuk menentukan
masalah yang menentukan masalah yang perlu diangkat untuk diteliti.
4. Masalah sosial
Masalah sosial yang ada di sekitar kita atau yang baru menjadi berita terhangat (hot
news) dapat menjadi sumber masalah penelitian.

Misalnya :
Adanya perkelahian antar sekolah menimbulkan berbagai dampak bagi sekolah dan
warga sekitar.Penggalakan program 3 M (menguras, mengubur, menimbun) sebagai
upaya pencegahan penyakit demam berdarah. Dalam pembuatan keputusan tertentu,
sering mendesak untuk dilakukan penelitian evaluatif. Hasil sangat diperlukan untuk
dijadikan dasar pembuatan keputusan lebih lanjut.
5. Situasi praktis
Situasi praktis yang dimaksudkan adalah masalah yang muncul setelah sebuah
program akan dilaksanakan, sedang dalam proses pelakasanaan atau setelah selesai
dilakasanakan.
Munculnya masalah dalam situasi praktis ini setelah melalui proses evaluasi dari
sebuah program. Hasil dari penelitian dan evaluasi ini selanjutnya akan dijadikan
landasan dalam membuat keputusan tentang program yang dimaksud.
6. Pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi dapat menimbulkan masalah yang memerlukan jawaban
empiris untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam.
C. Masalah Yang Baik
1. Masalah penelitian harus feasible: masalah tersebut harus dapat dicarikan jawaban
melalui sumber yang jelas, sesuai dengan bidang keahlian dan pengalaman peneliti,
dan juga layak dari segi dana, tenaga, maupun waktu yang tersedia. Dengan kata lain,
masalah harus sesuai dengan kualifikasi penelitian. Oleh karena itu, masalah yang
diangkat untuk penelitian hendaknya juga tidak terlampau luas atau sebaliknya tidak
terlampau sempit.
2. Masalah penelitian harus jelas: semua orang memberikan persepsi yang sama
terhadap masalah tersebut dan pemecahan atas masalah harus tampak bagi orang-
orang yang berkepentingan dalam bidang tertentu.
3. Masalah penelitian harus signifikan atau memiliki nilai penelitan: jawaban atas
masalah penelitian harus memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu dan
pemecahan masalah kehidupan manusia.
4. Masalah penelitian merupakan hal yang baru atau mengandung kebaruan novelty.
5. Masalah penelitian mengundang rancangan yang baik.
6. Masalah penelitian sangat menarik bagi peneliti.
7. Masalah penelitian bersifat etis: Masalah penelitian tidak bertentangan dengan atau
berkenan dengan gugatan atas hal-hal yang bersifat etika, moral, nilai-nilai,
keyakinan, dan agama. Masalah penelitian hendaknya tidak mengandung emosi
prasangka buruk.
D. Jenis-Jenis Masalah
Masalah dalam penelitian menurut Sugiono (2019) dapat dikategorikan berdasarkan tiga
jenis

1. Permasalahan Deskriptif

Permasalahan deskriptif merupakan permasalahan dengan variabel mandiri baik


hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri). Dalam penelitian
ini, peneliti tidak membuat perbandingan variabel yang satu pada sampel yang lain,
hanya mencari hubungan variabel yang satu dengan variabel yang lain. Contoh
permasalahan deskriptif :

Seberapa tinggi minat baca dan lama belajar rata-rata per hari murid-murid sekolah di
Indonesia?
Seberapa besar efektivitas model pembelajaran jigsaw terhadap prestasi belajar siswa ?

2. Permasalahan Komparatif

Permasalahan ini merupakan rumusan masalah penelitian yang membandingkan


keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda pada
waktu yang berbeda. Contoh :

Adakah perbedaan prestasi belajar antara murid dari sekolah A dan sekolah B ?
(variabel penelitian adalah prestasi belajar pada dua sampel sekolah A dan sekolah
B).
Adakah perbedaan pemahaman terhadap materi listrik antara siswa di sekolah formal
dengan siswa homeschooling?

3. Permasalahan Asosiatif

Merupakan rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan


antara dua variabel atau lebih. Terdapat tiga bentuk hubungan, yaitu :

a) Hubungan simetris

adalah suatu hubungan antara dua variabel atau lebih yang kebetulan
munculnya bersama. Contoh perumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

 Adakah hubungan antara warna rambut dengan kemampuan memimpin


negara?
 Adakah hubungan antara jumlah payung yang terjual dengan jumlah
murid sekolah?

b) Hubungan kausal
Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi disini ada
variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan dependen
(dipengaruhi), contoh:

 Adakah pengaruh pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar anak?


(pendidikan orang tua variabel independen prestasi belajar variabel
dependen).
 Seberapa besar pengaruh kurikulum, media pendidikan dan kualitas guru
terhadap kualitas SDM yang dihasilkan dari suatu sekolah? (kurikulum,
media, dan kualitas guru sebagai variabel independen dan kualitas SDM
sebagai variabel dependen).

c) Hubungan interaktif/ resiprocal/ timbal balik

Hubungan interaktif adalah hubungan yang saling mempengaruhi. Di sini


tidak diketahui mana variabel independen dan dependen, contoh:

 Hubungan antara motivasi dan prestasi belajar anak SD di kecamatan A.


Di sini dapat dinyatakan motivasi mempengaruhi prestasi tetapi juga
prestasi dapat mempengaruhi motivasi.
 Hubungan antara makan di pagi hari dengan kecerdasan siswa.
BAB III
KESIMPULAN
Kegiatan penelitian merupakan aktifitas manusia untuk memenuhi rasa
ingin tahu terhadap sesuatu. Rasa ingin tahu seseorang terhadap sesuatu,
karena hal tersebut dirasakan sebagai masalah atau hal yang menantang
seseorang untuk mengetahui hal yang sebenarnya dan factor-faktor yang
mempengaruhinya. Kumpulan sesuatu yang diketahui itulah yang disebut
dengan pengetahuan.
Dalam kegiatan penelitian, seorang peneliti terlebih dahulu harus mengetahui
masalah yang merupakan sasaran penelitian. Setelah mengetahui suatu
masalah, maka peneliti harus mengidentifikasi masalah tersebut apakah
memenuhi kriteria penelitian ilmiah atau tidak, bila ciri-ciri masalah itu
memenuhi kriteria masalah yang memerlukan jawaban atau penyelesaiannya
melalui suatu penelitian ilmiah, maka peneliti harus merumuskan masalah
tersebut secara operasional agar dapat menentukan metode dan langkah-
langkah ilmiah pemecahannya.
Apabila cara yang digunakan untuk mencari pengetahuan itu menggunakan
metode ilmiah, maka hasil penelitian itu disebut pengetahuan ilmiah.
Daftar Pustaka

https://www.pelajaran.co.id/pengertian-masalah-menurut-para-ahli-dan-jenis-jenis-
masalah-terlengkap/
https://www.pengertianilmu.com/2016/03/pengertian-masalah-penelitian.html
https://text-id.123dok.com/document/9yn48mwpz-ciri-ciri-masalah-penelitian-
yang-baik.html

Sukardi, 2009. Metodologi penelitian pendidikan: kompetensi dan praktiknya


Jakarta: Bumi Aksara
Hadjar, I. 1996. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan.
PT RadjaGrafindo, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai