Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PEMILIHAN DAN PERUMUSAN MASALAH


Disusun guna memenuhi tugas
Mata kuliah : Metodologi Penelitian Pendidikan
Dosen pengampu : Bpk Dr. Moh Slamet Untung, M. Ag.

Disusun oleh:

1. Ni’matus Sholikhah 2119078


2. Neyla Rajwa 2119084
3. Imam Bahrudin 2119088

KELAS G

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah swt yang telah memberikan
banyak nikmat sehingga kali ini kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Metodologi Penelitian Pendidikan” . sholawat serta salam tak lupa kami
lantunkan kepada Nabi Muhammad saw yang dengan beliaulah kita semua kini
berada dalam zaman yang penuh penerangan.

Makalah dengan judul “Metodologi Penelitian Pendidikan” ini kamu buat


guna memenuhi tugas Islam. pada isi makalah disampaikan mengenai rangkaian
proses perumusan masalah dalam penelitian

Tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu yang
telam membimbing proses pembuatan makalah ini, serta teman teman yang telah
ikut memberikan referensi kepada sehingga pada titik ini makalah telah selesai
dan siap untuk serahkan.

Kami berharap makalah sederhana ini dapat bermanfaat bagi para


pembaca,

Wassalamualaikum wr. wb

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
Latar Belakang.....................................................................................................1
Rumusan Masalah................................................................................................1
Tujuan...................................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
Masalah Penelitian dalam Bidang Pendidikan.....................................................2
Pemilihan dan Perumusan masalah......................................................................6
Sumber Masalah Penelitian Pendidikan...............................................................8
BAB III..................................................................................................................11
PENUTUP..............................................................................................................11
Kesimpulan.........................................................................................................11
Kritik dan Saran..................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seperti telah dikemukakan bahwa pada dasarnya penelitian itu dilakukan
dengan tujuan untuk mendapatkan data yang antara lain dapat digunakan
untuk memecahkan masalah. Untuk itu setiap penelitian yang akan dilakukan
harus selalu berangkat dari masalah. Seperti dinyatakan oleh Emory (1985)
bahwa, baik penelitian murni maupun terapan, semuanya berangkat dari
masalah, hanya untuk penelitian terapan, hasilnya langsung dapat digunakan
untuk membuat keputusan.
Jadi setiap penelitian yang akan dilakukan harus selalu berangkat dari
masalah, walaupun diakui bahwa memilih masalah penelitian sering
merupakan hal yang paling sulit dalam proses penelitian (Tuckman, 1988).
Best and Khan (2006) menyatakan “One ofthe most difficult phase the
research is the choice of a suitable problem” Bila dalam penelitian telah
dapat ditemukan masalah yang betul-betul masalah, maka sebenarnya
pekerjaan penelitian itu 50% telah selesai. Oleh karena itu menemukan
masalah dalam penelitian merupakan pekerjaan yang tidak mudah, tetapi
setelah masalah dapat ditemukan, maka pekerjaan penelitian akan segera
dapat dilakukan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Masalah Penelitian dalam Bidang Pendidikan ?
2. Bagaimana Pemilihan dan Perumusan Masalah dalam Penelitian
Pendidikan ?
3. Bagaimana Sumber Masalah Penelitian dalam Penelitian Pendidikan ?

C. Tujuan
1. Mengetahui Masalah masalah Penelitian dalam Bidang Pendidikan .
2. Mengetahui Pemilihan dan Perumusan Masalah Penelitian Pendidikan.
3. Mengetahui Sumber dari suatu Masalah dalam Pendidikan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Masalah Penelitian dalam Bidang Pendidikan


John Dewey dan Kerlinger (dalam Sukardi, 2009:21) mendefinisikan bahwa
permasalahan adalah kesulitan yang dirasakan oleh orang awam maupun para
peneliti; permasalahan dapat juga diartikan sebagai sesuatu yang menghalangi
tercapainya tujuan.

Secara umum, suatu masalah didefinisikan sebagai keadaan atau kesenjangan


antara harapan dan kenyataan. Masalah dalam penelitian pendidikan dapat
diperoleh dari berbagai sumber yang terkait dengan bidang pendidikan, Sukardi
(2009:22-24), menyebutkan antara lain:

1. Pengalaman seseorang atau kelompok. Pengalaman mengajar di kelas,


pengamatan terhadap lingkungan sekitar. Pengalaman orang yang telah lama
menekuni bidang profesi pendidikan dapat digunakan untuk membantu
mencari permasalahan yang signifikan diteliti.
2. Lapangan tempat bekerja. Tempat-tempat dimana seseorang maupun peneliti
bekerja adalah juga merupakan salah satu sumber permasalahan yang baik.
Para peneliti dapat melihat secara langsung, mengalami dan bertanya pada
satu, dua, atau banyak orang dalam pekerjaannya. Seorang guru misalnya,
akan merasakan bahwa sekolah dan komponen yang berkaitan dengan
tercapainya tujuan sekolah dapat dijadikan sebagai sumber penelitian.
3. Laporan hasil penelitian. Sumber yang ketiga untuk memperoleh
permasalahan yang signifikan adalah perpustakaan atau internet di mana
hasil-hasil penelitian para peneliti berada. Dari hasil penelitian, yang biasanya
dalam bentuk jurnal, biasanya disamping ada hasil temuan yang baru juga ada
kemungkinan penelitian yang direkomendasikan karena berkaitan dengan
hasil penelitian yang telah ada. Dari banyaknya laporan penelitian, seorang
peneliti dimungkinkan dapat memperoleh gambaran permasalahan yang baik
untuk diteliti.

2
4. Sumber-sumber yang berasal dari pengetahuan orang lain. Perkembangan
ilmu pengetahuan yang lain di luar bidang yang dikuasai seringkali
memberikan pengaruh munculnya permasalahan penelitian. Misalnya,
gerakan reformasi yang muncul setelah Orde Baru, ternyata telah
memunculkan dan mempengaruhi sikap dan tuntutan para guru untuk
memperoleh gaji dan status profesi yang lebih baik. Era global telah
mempengaruhi mobilitas dan transformasi tenaga kerja di beberapa negara,
serta telah mempengaruhi sistem pendidikan dan sistem penilaian lulusan
sekolah menengah kejuruan (SMK). Gerakan hak asasi manusia di
masyarakat telah mempengaruhi sikap dan tingkah laku masyarakat menjadi
lebih berani dalam mengajukan hak-haknya yang telah lama hilang.

Namun demikian, masalah yang bersumber dari tempat yang tepat belum tentu
semuanya dapat digunakan sebagai masalah penelitian, maka perlu adanya
identifikasi masalah oleh peneliti.1

Pertimbangan dalam memilih masalah penelitian agar masalah yang dipilih layak
dan relevan untuk diteliti diungkapkan oleh Notoatmodjo (2002), meliputi :

1. Masalah masih baru


“Baru” dalam hal ini adalah masalah tersebut belum pernah diungkap atau
diteliti oleh orang lain dan topik masih hangat di masyarakat, sehingga agar
tidak sia-sia usaha yang dilakukan, sebelum menentukan masalah, peneliti
harus banyak membaca dari jurnal-jurnal penelitian maupun media elektronik
tentang penelitian terkini.
2. Aktual
Aktual berarti masalah yang diteliti tersebut benar-benar terjadi di
masyarakat. Sebagai contoh, ketika seorang dosen keperawatan akan meneliti
tentang masalah gangguan konsep diri pada pasien yang telah mengalami
hemodialise berulang, maka sebelumnya peneliti tersebut harus melakukan

1
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya. (Jakarta: Bumi Aksara,
2009)

3
survey dan memang menemukan masalah tersebut, meskipun tidak pada
semua pasien
3. Praktis
Masalah penelitian yang diteliti harus mempunyai nilai praktis, artinya hasil
penelitian harus bermanfaat terhadap kegiatan praktis, bukan suatu
pemborosan atau penghamburan sumber daya tanpa manfaat praktis yang
bermakna.
4. Memadai
Masalah penelitian harus dibatasi ruang lingkupnya, tidak terlalu luas, tetapi
juga tidak terlalu sempit. Masalah yang terlalu luas akan memberikan hasil
yang kurang jelas dan menghamburkan sumber daya, sebaliknya masalah
penelitian yang terlalu sempit akan memberikan hasil yang kurang berbobot.
5. Sesuai dengan kemampuan peneliti
Seseorang yang akan melakukan penelitian harus mempunyai kemampuan
penelitian dan kemampuan di bidang yang akan diteliti, jika tidak, hasil
penelitiannya kurang dapat dipertanggungjawabkan dari segi ilmiah
(akademis) maupun praktis.
6. Sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah
Masalah-masalah yang bertentangan dengan kebijaksanaan pemerintah,
undang-undang ataupun adat istiadat sebaiknya tidak diteliti, karena akan
banyak menemukan hambatan dalam pelaksanaan penelitiannya nanti.
7. Ada yang mendukung
Setiap penelitian membutuhkan biaya, sehingga sejak awal sudah
dipertimbangkan darimana asal biaya tersebut akan diperoleh. Tidak jarang
masalah-masalah penelitian yang menarik akan mendapatkan sponsor dari
instansi-instansi pendukung, baik pemerintah maupun swasta.

Perumusan masalah merupakan titik tolak bagi perumusan hipotesis nantinya dan
dari rumusan masalah dapat menghasilkan topik penelitian, atau judul dari
penelitian. Menurut Moh. Nazir, 2005 umumnya rumusan masalah harus
dilakukan dengan kondisi berikut:

4
1) Masalah biasanya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan.
Contohnya, ”Apa akibat dari perbedaan jenis penghargaan atau
prestasi siswa?”, ”Berapa sering pelaksanaan penilaian akreditasi
dari lembaga-lembaga terakreditasi?”
2) Rumusan hendaklah jelas dan padat serta tidak menduakan arti
Contoh:
a. Masalah ini diselidiki dalam studi mengenai dampak
penguatan positif atau kualitas komposisi bahasa Inggris
b. Kegunaan dari studi ini untuk penilaian kurikulum
pelajaran ekonomi rumah tangga yaitu:
a) Menunjukkan kepentingan-kepentingan dan
kebutuhan-kebutuhan siswa.
b) Mendapatkan pendapat-pendapat orang tua
mengenai pertimbangan yang menurut mereka
penting didalam pengajaran pelajaran ekonomi
rumah tangga.
3) Rumusan masalah harus berisi implikasi adanya data untuk
memecahkan masalah
4) Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam membuat
hipotesis
5) Masalah harus menjadi dasar bagi judul penelitian

Hal yang perlu diingat dalam merumuskan masalah:


1) Masalah ilmiah tidak boleh merupakan pertanyaan-pertanyaan
etika atau moral. Pernyataan tentang nilai dan value judgement
yang tidak bisa di jawab secara ilmiah, misalnya masalah yang
dipilih adalah ”bagaimanakah sebaiknya mengajar mahasiswa di
Perguruan Tinggi?” untuk menghindarkan hal tersebut maka
janganlah menggunakan kata ”Mustikah” atau ”lebih baik”, atau

5
perkataan-perkataan lain yang menunjukkan preferensi. Ganti
perkataan lebih baik dengan perkataan ”lebih besar”.

Menghindarkan masalah yang merupakan metodologi. Pernyataan-pernyataan


yang berhbungan dengan ”metode sampling” , atau ”pengukuran” dan lain-lain,
supaya jangan digunakan dalam memform

B. Pemilihan dan Perumusan masalah


1. Pemilihan masalah
Masalah merupakan suatu kesulitan yang dirasakan, konkret, dan
membutuhkan pemecahan. Masalah juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang
menghambat ketercapaian suatu tujuan. Secara garis besar, suatu masalah
diartikan sebagai adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan antara sesuatu
yang ideal dan kenyataan yang tidak atau kurang ideal.

Mengidentifikasi masalah penelitian dilakukan untuk memilih masalah


mana yang harus mendesak ditemukan penyelesaiannya. Mengidentifikasi
masalah-masalah yang bisa dilaksanakan melalui pengelompokan dan pemetaan
masalah tersebut dengan sistematis berdasarkan keahlian bidang peneliti. Dalam
mengidentifikasi masalah harus mempertimbangkan beberapa hal sebagai
berikut :

a. Esensial : Masalah yang akan diidentifikasi merupakan masalah yang menjadi


prioritas utama dibandingkan masalah-masalah lain
b. Ungent : Masalah yang dimaksud merupakan masalah yang harus segera
dipecahkan.
c. Kemanfaatan : Masalah yang dipilih akan menghasilkan kemanfaatan jika
dipecahkan.
Permasalahan dalam dunia pendidikan dapat diidentifikasi kedalam empat
kelompok, yaitu proses pembelajaran, guru, siswa, dan hasil belajar. Ketika proses
identifikasi masalah telah didapatkan, tetap ada banyak hal yang harus
dipertimbangkan sebagai fokus penelitian, yaitu alasan, ketertarikan, dan
kemampuan peneliti, tempat penelitian, sumber data dan subjek penelitian
(populasi dan sempel), waktu, jenis penelitian, metode yang dipakai, referensi

6
yang mendukung, nilai-nilai yang berkembang, dan nilai-nilai birokrasi. Apabila
semuanya sudah dipenuhi, fokus masalah bisa dijadikan sebagai masalah
penelitian untuk dicarikan pemecahannya.2

2. Perumusan Masalah
Menurut Castetter dan Heisler (1984, 11) mengatakan permasalahan
merupakan ungkapan yang jelas tentang hal-hal yang akan dilakukan peneliti.
Cara terbaik unutk mengungkapkan pernyataan tersebut adalah dengan pernyataan
yang sederhana dan langsung, tidak berbelit-belit. Pernyataan permasalahan dari
suatu penelitian merupakan “jantung” penelitian dan berfungsi sebagai pengarah
bagi semua upaya dalam kegiatan penelitian tersebut. Pernyataan permasalahan
yang jelas (tajam) akan sanggup memberi arah (gambaran) tentang macam data
yang diperlukan, cara pengolahannya yang cocok, dan memberi batas lingkup
tertentu pada temuan yang dihasilkan.3

Perumusan masalah adalah unsur yang sangat penting untuk memberi arah
pada totalitas rencana dan langkah-langkah yang hendak dijalankan dalam
aktivitas penelitian karena perumusan masalah akan menggambarkan jelas
masalah yang terkandung didalamnya dan merupakan pangkal dari seluruh aspek
penelitian sekaligus memberi petunjuk dalam pengumpulan data. Untuk iti,
masalah yang telah berhasil diidentifikasi mesti dirumuskan dengan jelas dan
mempertimbangkan ketentuan umum. Cara merumuskan masalah, yaitu sebagai
berikut :

a. Singkat, padat dan jelas, tidak ambigu (kalimat yang memiliki arti ganda
sehingga meragukan atau sama sekali tidak dipahami oleh orang lain).
b. Rumusan masalah sebaiknya dikemukakan dalam kalimat tanya.
c. Rumusan masalah memberikan arah kemungkinan pengumpulan data untuk
menjawab pernyataan dalam rumusan tersebut.
d. Masalah pasti mengungkapkan suatu hubungan antar dua variabel atau lebih.

2
Asep Kurniawan, Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2018,
Hal. 62-63.
3
Achmad Djunaedi, Perumusan Masalah, 2000, Hal. 6

7
Contoh :

Apakah variabel A terkait dengan variabel B?

Apakah peningkatan gaji guru mempengaruhi kinerja guru?

e. Rumusan masalah harus menjadi landasan penyusunan hipotesis jika


penelitiannya kuantitatif.
f. Rumusan masalah harus menjadi landasan penarikan kesimpulan penelitian.
g. Rumusan maslah harus memuat unsur data yang mengandung unsur
kesenjangan. Pernyataan besar ini ditarik dari penjelasan yang ada di latar
belakang masalah di awal penelitian itu dilakukan. Selanjutnya perumusan
masalahijadikan sebagai dasar pengembangan menjadi pernyataan-pernyataan
penelitian dan judul penelitian. Contoh rumusan masalah adalah seberapa
besar pengaruh motivasi berprestasi siswa dalam belajar. Judul yang tepat
untuk rumusan masalah ini adalah “Pengaruh Motivasi Berprestasi Terhadap
Kedisiplinan Siswa dalam Belajar “ dan lain sebagainya. Pernyataan
penelitian yang bisa dimunculkan dari rumusan masalah tersebut adalah :
a) Bagaimana motivasi berprestasi siswa?
b) Bagaimana kedisiplinan siswa?
c) Apakah motivasi berprestasi berpengaruh secara signifikan terhadap disiplin
siswa?4

C. Sumber Masalah Penelitian Pendidikan

Masalah dapat berasal dari berbagai sumber. Menurut James H. MacMillan


dan Schumacher (Hadjar, 1996: 40-42), masalah dapat bersumber dari observasi,
dedukasi dari teori, ulasan kepustakaan, masalah sosial yang sedang terjadi, situasi
praktis dan pengalaman pribadi. Masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut:

1)   Observasi

Observasi merupakan sumber yang kaya masalah penelitian. Kebanyakan


keputusan praktis didasarkan atas praduga tanpa didukung oleh data empiris.
Masalah penelitian dapat diangkat dari hasil observasi terhadap hubungan tertentu
yang belum mempunyai dasar penjelasan yang memadai dan cara-cara rutin yang
4
Ibid., hal. 77-78

8
dalam melakukan suatu tindakan didasarkan atas otiritas atau tradisi. Penyelidikan
mungkin menghasilkan teori baru, rekomendasi pemecahan masalah praktis dan
mengidentifikasi variabel yang belum ada dalam bahasan litelatur.

2)   Dedukasi dari teori

Teori merupakan konsep-konsep yang masih berupa prinsir-prinsip umum


yang penerapannya belum dapat diketahui selama belum diuji secara empiris.
Penyelidikan terhadap masalah yang diangkap dari teori berguna untuk
mendapatkan penjelasan empiris praktik tentang teori.

3)   Kepustakaan

Hasil penelitian mungkin memberikan rekomendasi perlunya dilakukan


penelitian ulang (replikasi) baik dengan atau tanpa variasi. Replikasi dapat
meningkatkan validitas hasil penelitian dan kemampuan untuk digeneralisasikan
lebih luas. Laporan penelitian sering juga menyampaikan rekomendasi kepada
peneliti lain tentang apa yang perlu diteliti lebih lanjut. Hal ini juga menjadi
sumber untuk menentukan masalah yang menentukan masalah yang perlu
diangkat untuk diteliti.

4)   Masalah sosial

Masalah sosial dapat pula menjadi sumber masalah penelitian. Misalnya:


seringnya menjadi perkelahian siswa antar sekolah dapat memunculkan
pertanyaan tentang efektivitas pelaksanaan pendidikan moral dan agama serta
pembinaan sikap disiplin. Banyaknya pengangguran lulusan perguruan tinggi
menimbulkan pertanyaan tentang kesesuaian kurikulum dengan kebutuhan
masyarakat.

5)   Situasi praktis 

Dalam pembuatan keputusan tertentu, sering mendesak untuk dilakukan


penelitian evaluatif. Hasil sangat diperlukan untuk dijadikan dasar pembuatan
keputusan lebih lanjut.

6)   Pengalaman pribadi

Pengalaman pribadi dapat memunculkan masalah yang memerlukan


jawaban empiris untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam.
(Purwanto, M.pd:109-111)

9
Menurut Suryabrata (1994:61-63), sumber-sumber masalah yang dapat
diidentifikasi meliputi:

1)   Bacaan terutama hasil penelitian

Rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut dapat menjadi sumber


identifikasi masalah. Tidak pernah ada penelitian yang tuntas. Penelitian selalu
menampilkan masalah yang lebih banyak dari pada yang dijawabnya, karena
dengan demikian ilmu pengetahuan selalu mengalami kemajuan.

2)   Diskusi, seminar, pertemuan ilmiah

Diskusi, seminar dan pertemuan ilmiah dapat menjadi sumber masalah


penelitian karena para peserta dapat melihat hal-hal yang dipersoalkan secara
profesional sehingga muncul masalah.

3)   Pernyataan pemegang otoritas (dalam pemerintahan dan ilmu pengetahuan).

Pernyataan pemegang otoritas dapat menjadi sumber masalah, baik


otoritas pemerintahan maupun ilmu pengetahuan. Contoh pernyataan pemegang
otoritas pemerintahan adalah pernyataan menteri pendidikan mengenai daya serap
siswa SMU. Contoh pernyataan otoritas ilmu pengetahuan adalah pernyataan ahli
pendidikan mengenai penjurusan di SMU.

4)   Pengamatan sepintas

Pengamatan sepintas dapat menjadi sumber masalah. Misalnya, ahli


kesehatan menemukan masalah ketika menyaksikan dari mana penduduk
mendapatkan air minum.

5)   Pengalaman pribadi

Pengalaman pribadi sebagai sumber masalah penelitian berkaitan dengan


sejarah perkembangan dan kehidupan dengan sejatah perkembangan dan
kehidupan pribadi atau profesional. (Purwanto, M. Pd: 111-112 )

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Permasalahan adalah kesulitan yang dirasakan oleh orang awam maupun para
peneliti; permasalahan dapat juga diartikan sebagai sesuatu yang menghalangi
tercapainya tujuan. Perumusan masalah merupakan titik tolak bagi perumusan
hipotesis nantinya dan dari rumusan masalah dapat menghasilkan topik penelitian,
atau judul dari penelitian. Mengidentifikasi masalah penelitian dilakukan untuk
memilih masalah mana yang harus mendesak ditemukan penyelesaiannya.
Mengidentifikasi masalah-masalah yang bisa dilaksanakan melalui
pengelompokan dan pemetaan masalah tersebut dengan sistematis berdasarkan
keahlian bidang peneliti. Jadi setiap penelitian yang akan dilakukan harus selalu
berangkat dari masalah, walaupun diakui bahwa memilih masalah penelitian
sering merupakan hal yang paling sulit dalam proses penelitian.

B. Kritik dan Saran


Demikian makalah ini dibuat, tentunya masih banyak kekurangan dalam
makalah ini, sehingga kritik dan saran sangat kami harapkan guna memperbaiki
penulisan kami dalam pembuatan makalah untuk kedepannya. Kurang lebihnya
terima kasih.

11
DAFTAR PUSTAKA

Sukardi. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktknya.


Jakarta. Bumi Aksara

Asep Kurniawan. 2018. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung. PT. Remaja


Rosdakarya

Achmad Djunaedi. 2000. Perumusan Masalah

Suardi, Ismail. 2021. Metode Penelitian Pendidikan Agama Islam. Yogyakarta.


Bintang Pustaka Madani

12

Anda mungkin juga menyukai