Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

IDENTIFIKASI MASALAH
Disusun guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Metode Penelitian
Dosen Pengampu : Moh. Slamet Untung, M.Pd.I

Disusun oleh:

1. Nila Ni’mah (2119174)


2. Nazilatul Azza (2119176)
3. Purwita Wulandari (2119179)
4. Karina Susanti (2119184)

Kelas D

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Yang


Maha Esa yang telah melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya, terima kasih
kami ucapkan atas bantuan Allah SWT. Yang telah mempermudah dalam
pembuatan makalah yang berjudul “Identifikasi Masalah” ini, hingga akhirnya
dapat terselesaikan. Tanpa bantuan dari Allah SWT. Kami bukanlah siapa-siapa.
Selain itu, kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada orang tua, keluarga,
serta teman-teman yang sudah mendukung hingga berakhirnya tugas makalah ini.

Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada dosen pembimbing


saya yang telah memberikan arahan dan juga kepada orang-orang sekitar saya
yang telah membantu dalam mendapatkan sumber-sumber materi yang bisa
dijadikan pedoman untuk menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari jika mungkin ada sesuatu yang salah dalam penulisan,
seperti menyampaikan informasi berbeda sehingga tidak sama dengan
pengetahuan pembaca lain. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada
kalimat atau kata-kata yang salah. Tidak ada manusia yang sempurna kecuali allah
swt. Demikian kami ucapkan terima kasih .

Pekalongan, 21 April 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …..……………………………………………………… i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………...……………………. 1

A. Latar Belakang ……………………………………………………….... 1


B. Rumusan Masalah ………………………………………..……………. 2
C. Tujuan ……………………..…………………………….……………... 2

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………. 3

A. Masalah Penelitian di Bidang Pendidikan ………………………….... 3


B. Memilih Masalah ………………………….…………………………… 6
C. Sumber Masalah Penelitian ………………………….……………...… 8

BAB III PENUTUP ……………………………………………….………..…. 12

A. Kesimpulan ……………………………………..……………………... 12
B. Saran ………………………..………………………………………..... 12

DAFTAR PUSTAKA ………..………………………………………………... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut catatan Topo Ledo dalam


http://topengawu.blogspot.com/2011/02/masalah-dalam-penelitian-
pendidikan.html, ia mengungkapkan bahwa dalam kehidupan sehari-hari
kita selalu diperhadapkan dengan berbagai persoalan atau permasalahan,
baik yang bersifat awam maupun masalah yang menuntut pemecahan
secara sistematik. Masalah-masalah tersebut pemecahannya sering dengan
cara sederhana saja dan bersifat segera dan tidak membutuhkan data-data
pendukung. Disamping masalah-masalah awam, ada masalah-masalah
yang bersifat kompleks atau rumit yang pemecahannya menuntut dan
memerlukan pengumpulan sejumlah data pendukung yang dipergunakan
untuk membuat keputusan dan menarik kesimpulan. Masalah yang seperti
inilah yang menjadi perhatian kita, khususnya dalam dunia pendidikan.
Masalah seperti ini menuntut metode ilmiah untuk penyelesaiannya, yaitu
melalui langkah-langkah tertentu dalam usaha memecahkan masalah yang
dijumpai.

Kedudukan masalah dalam alur prosedur penelitian sangatlah


penting, bahkan lebih penting dari solusi atau jawaban yang akan
diperoleh/dicari, karena masalah yang dipilih dapat menentukan
perumusan masalah, tujuan, hipotesis, kajian pustaka yang akan digunakan
bahkan juga untuk menentukan metodologi yang tepat untuk
memecahkannya.

1
Dalam dunia pendidikan banyak fenomena-fenomena dari suatu
masalah yang kompleks dan kait-mengkait yang mengganjal yang perlu
dipecahkan dalam suatu penelitian. Namun tidak semua masalah itu harus
dipecahkan secara ilmiah. Olehnya itu makalah ini akan membahas
masalah-masalah dalam dunia pendidikan yang dapat diselesaikan dengan
suatu penelitian.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja masalah penelitian dibidang pendidikan?
2. Bagaimana memilih masalah?
3. Dari mana sumber masalah penelitian?
C. Tujuan
1. Mengetahui masalah penelitian dibidang pendidikan
2. Mengetahui cara memilih masalah
3. Mengetahui sumber masalah penelitian

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Masalah Penelitian di Bidang Pendidikan

Apakah permasalahan dalam penelitian itu? John Dewey dan


Kerlinger (dalam Sukardi, 2009:21) mendefinisikan bahwa permasalahan
adalah kesulitan yang dirasakan oleh orang awam maupun para peneliti;
permasalahan dapat juga diartikan sebagai sesuatu yang menghalangi
tercapainya tujuan.

Secara umum, suatu masalah didefinisikan sebagai keadaan atau


kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Masalah sebagai gap antara
kebutuhan yang diinginkan dan kebutuhan yang ada (Setyosari, 2010:53).
Misalnya, diharapkan bahwa peserta didik memperoleh nilai skor rata-rata 80
dalam suatu ujian. Ternyata, skor rata-rata yang dicapai peserta didik hanya
sebesar 60. Ini berarti ada kesenjangan. Rendahnya perolehan skor rata-rata
tersebut dapat menjadi suatu masalah, karena untuk mencapai ketuntasan
minimal (KKM) mereka harus mendapatkan skor minimal, misalnya 75. Apa
sebenarnya yang menjadi penyebab masalah rendahnya skor rata-rata
tersebut?

Penelitian (research) dapat diartikan sebagai upaya atau cara kerja


yang sistematik untuk menjawab permasalahan atau pertanyaan dengan jalan
mengumpulkan data dan merumuskan generalisasi berdasarkan data tersebut.
Diartikan juga sebagai proses pemecahan masalah dan menemukan serta
mengembangkan batang tubuh pengetahuan yang terorganisasikan melalui
metode ilmiah.

3
Berdasarkan pengertian di atas, maka penelitian pendidikan dapat
diartikan sebagai proses yang sistematis untuk memperoleh pengetahuan (to
discover knowledge) dan pemecahan masalah (problem solving) pendidikan
melalui metode ilmiah, baik dalam pengumpulan maupun analisis datanya,
serta membuat rumusan generalisasi berdasarkan penafsiran data tersebut.
Yang dimaksud dengan metode ilmiah di sini adalah metode yang
menggunakan prinsip-prinsip science, yaitu sistematis, empiris dan objektif.

Untuk memecahkan masalah dapat juga dilakukan Pendekatan non-


ilmiah, yaitu menggunakan cara-cara (a) dogmatis, berdasarkan kepercayaan
atau keyakinan tertentu; (b) intuitif, berdasarkan pengetahuan yang diperoleh
secara tidak disadari atau tidak dipikirkan terlebh dahulu; (c) spekulatif, coba-
coba, atau trial and error, cara terkaan, untung-untungan, yang temuannya
bersifat kebetulan; dan (d) otoritas ilmiah, yaitu berdasarkan pendapat atau
pemikiran logis para ahli dalam bidang tertentu.1

Dalam mengidentifikasi masalah juga bukanlah hal yang mudah dan


bahkan mungkin dapat dianggap sebagai sesuatu pekerjaan yang paling sulit
dalam suatu proses penelitian. Kesulitan tersebut masih bertambah karena
tidak adanya formulasi yang pasti dalam hal bagaimana mencari
permasalahan penelitian. Olehnya itu biasanya para peneliti selalu
berkonsultasi dengan pembimbing atau sesama peneliti. Kesulitan mencari
permasalahan biasanya juga tergantung pada ketajaman para peneliti itu
sendiri dalam menyeleksi dan merasakan sesuatu yang dapat dimasukkan
sebagai permasalahan.

1
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195905251984031-
NANDI_WARNANDI/PENELITIAN_PENDIDIKAN.pdf, diakses pada Selasa, 20 April 2021
pukul 21.30.

4
Mengidentifikasi masalah-masalah penelitian bukan sekedar
mendaftar sejumlah masalah, tetapi kegiatan ini lebih daripada itu karena
masalah yang telah dipilih hendaknya memiliki signifikansi untuk
dipecahkan. Berdasarkan identifikasi terhadap masalah-masalah, maka
peneliti menentukan skala prioritas yaitu menentukan masalah-masalah mana
yang perlu segera dilakukan pemecahan.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa identifikasi masalah


merupakan upaya untuk mengelompokkan, mengurutkan sekaligus
memetakkan masalah-masalah tersebut secara sistematis berdasarkan
keahlian bidang peneliti. Bila daftar pertanyaan telah dibuat dan disusun
sesuai urutan yang paling mendasar, maka perlu dipilih dan ditemukan
(identifikasi) masalah yang laik untuk dilakukan penelitian dan dicari
jawabannya. Laik tidaknya suatu masalah yang diteliti tergantung ketajaman
dan kemandirian ( kepekaan, kesiapan dan ketekunan) peneliti yang
bersangkutan. Identifikasi masalah perlu memperhatikan apakah masalah/
fokus yang dipilih cukup: (1) esensial/ menduduki urutan paling penting
diantara masalah-masalah yang ada, (2) urgen/mendesak untuk dipecahkan,
(3) bermanfaat bila dipecahkan.

Dalam dunia pendidikan masalah yang ditemukan/teridentifikasi dapat


dikelompokkan menjadi 5, yaitu: proses pembelajaran, siswa, guru, hasil
belajar (output) dan hasil belajar jangka panjang (outcome). Walaupun dari
proses identikasi masalah telah berhasil ditemukan satu masalah, ternyata
masih perlu mempertimbangkan beberapa hal untuk menjadikannya sebagai
fokus penelitian.

5
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah minat/motivasi/dorongan peneliti,
kemampuan peneliti, lokasi penelitian, sumber data (populasi dan sampel),
waktu, pendekatan/metode yang digunakan, buku sumber yang tersedia, etika
dan birokrasi. Bila kesemua hal tersebut telah terpenuhi maka suatu fokus
masalah dapat dijadikan sebagai masalah penelitian untuk dicari jawabannya.2

B. Memilih Masalah

Banyaknya masalah penelitian yang sering ditemukan, seringkali


membuat seorang peneliti harus memilih masalah penelitian yang paling
layak diantara beberapa masalah tersebut. Hal yang penting dijadikan
pegangan dalam memilih masalah penelitian ini adalah bahwa keputusan dan
penentuan terakhir adalah terletak pada peneliti itu sendiri. Sebelum memilih
masalah, terlebih dahulu peneliti harus menentukkan topik penelitian. Untuk
menentukkan penelitian Narbuko dan Achmadi (2002) menyampaikan bahwa
sebelum menentukkan topik penelitian, seorang peneliti harus terlebih dahulu
menanyakkan pada diri sendiri tentang beberapa pertanyaan berikut:3

“Apakah topik tersebut dapat dijangkaunya/dikuasainya?”

“Apakah bahan-bahan/data-data tersedia dengan cukup?”

“Apakah topik tersebut prnting untuk diteliti?

“Apakah topic tersebut menarik untuk diteliti dan dikaji?”

Setelah topik ditentukan selanjutnya peneliti harus memilih masalah


penelitian yang sesuai dengan topik tersebut. Pertimbangan dalam memilih
masalah penelitian agar masalah yang dipilih layak dan relevan untuk diteliti
diungkapkan oleh Notoatmodjo (2002), meliputi:

2
http://dunia-penelitian.blogspot.com/2011/11/masalah-penelitian-dalam-
pendidikan.html, diakses pada Senin, 19 April 2021 Pukul 22.05.
3
Maulidiah Novita Dewi, Cara Memilih Masalah,
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/24/cara-memilih-masalah/, diakses pada Senin
19 April 2021 pukul 21.00

6
1. Masalah masih baru
Baru dalam hal ini adalah masalah tersebut belum pernah diungkap atau
diteliti oleh orang lain dan topic masalah masih hangat di masyarakat.
Sebelum menentukkan masalah, peneliti harus banyak membaca dari
jurnal-jurnal penelitian maupun media elektronik tentang penelitian
terkini.
2. Aktual
Aktual berarti masalah yang diteliti tersebut benar-benar terjadi di
masyarakat. Sebagai contoh, ketika seorang dosen keperawatan akan
meneliti tentang masalah gangguan konsep diri pada pasien yang telah
mengalami hemodialise berulang, maka sebelumnnya peneliti harus
melakukan survey dan memang menemukan masalah tersebut, meskipun
tidak pada semua pasien.
3. Praktis
Masalah penelitian yang diteliti harus mempunyai nilai praktis, artinya
hasil penelitian harus bermanfaat terhadap kegiatan praktis, bukan suatu
pemborosan atatu penghamburan sumber daya tanpa manfaat praktis
4. Memadai
Masalah penelitian harus dibatasi ruang lingkupnnya, tidak terlalu luas,
tetapi juga tidak terlalu sempit. Masalah yang terlalu luas akan
memberikan hasil yang kurang jelas dn menghamburkan sumber daya,
sebaliknya masalah penelitian terlalu sempit akan memberikan hasil yang
kurang berbobot
5. Sesuai dengan kemampuan peneliti
Seseorang yang akan melakukan penelitian harus mempunyai
kemampuan penelitian dan kemampuan di bidang yang akan diteliti, jika
tidak, hasil penelitiannya kurang dapat dipertanggungjawabkan dari
ilmiah (akademis) maupun praktis.

7
6. Sesuai dengan kebijakan pemerintah
Masalah-masalah yang bertentangan dengan kebijaksabaab pemerintah,
undang-undang ataupun adat istiadat sebaiknya tidak diteliti, karena akan
banya menemukan hambatan dalam pelaksanaan peneltiannya nanti
7. Ada yang mendukung
Setiap penelitian membutuhkan biaya, sehingga sejak awal sudah
dipertimbangkan dimana asal biaya tersebut akan diperoleh. Tidak jarang
masalah-masalah penelitian yang menarik akan mendapatkan sponsor
dari instansi-instansi pendukung, baik pemerintah maupun swasta.4
C. Sumber Masalah Penelitian

Masalah dapat berasal dari berbagai sumber. Menurut James H.


MacMillan dan Schumacher (Hadjar, 1996: 40-42), masalah dapat bersumber
dari observasi, dedukasi dari teori, ulasan kepustakaan, masalah sosial yang
sedang terjadi, situasi praktis dan pengalaman pribadi. Masing-masing dapat
dijelaskan sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi merupakan sumber yang kaya masalah penelitian. Kebanyakan


keputusan praktis didasarkan atas praduga tanpa didukung oleh data
empiris. Masalah penelitian dapat diangkat dari hasil observasi terhadap
hubungan tertentu yang belum mempunyai dasar penjelasan yang memadai
dan cara-cara rutin yang dalam melakukan suatu tindakan didasarkan atas
otiritas atau tradisi. Penyelidikan mungkin menghasilkan teori baru,
rekomendasi pemecahan masalah praktis dan mengidentifikasi variabel
yang belum ada dalam bahasan litelatur.

4
Maulidiah Novita Dewi, Ibid

8
2. Dedukasi dari teori

Teori merupakan konsep-konsep yang masih berupa prinsir-prinsip umum


yang penerapannya belum dapat diketahui selama belum diuji secara
empiris. Penyelidikan terhadap masalah yang diangkap dari teori berguna
untuk mendapatkan penjelasan empiris praktik tentang teori.

3. Kepustakaan

Hasil penelitian mungkin memberikan rekomendasi perlunya dilakukan


penelitian ulang (replikasi) baik dengan atau tanpa variasi. Replikasi dapat
meningkatkan validitas hasil penelitian dan kemampuan untuk
digeneralisasikan lebih luas. Laporan penelitian sering juga menyampaikan
rekomendasi kepada peneliti lain tentang apa yang perlu diteliti lebih
lanjut. Hal ini juga menjadi sumber untuk menentukan masalah yang
menentukan masalah yang perlu diangkat untuk diteliti.

4. Masalah sosial

Masalah sosial dapat pula menjadi sumber masalah penelitian. Misalnya:


seringnya menjadi perkelahian siswa antar sekolah dapat memunculkan
pertanyaan tentang efektivitas pelaksanaan pendidikan moral dan agama
serta pembinaan sikap disiplin. Banyaknya pengangguran lulusan
perguruan tinggi menimbulkan pertanyaan tentang kesesuaian kurikulum
dengan kebutuhan masyarakat.

5. Situasi praktis

Dalam pembuatan keputusan tertentu, sering mendesak untuk dilakukan


penelitian evaluatif. Hasil sangat diperlukan untuk dijadikan dasar
pembuatan keputusan lebih lanjut.

9
6. Pengalaman pribadi

Pengalaman pribadi dapat memunculkan masalah yang memerlukan


jawaban empiris untuk mendapatkan pemahaman yang lebih
mendalam.(Purwanto, M.pd:109-111)

Menurut Suryabrata (1994:61-63), sumber-sumber masalah yang dapat


diidentifikasi meliputi:

a. Bacaan terutama hasil penelitian


Rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut dapat menjadi sumber
identifikasi masalah. Tidak pernah ada penelitian yang tuntas. Penelitian
selalu menampilkan masalah yang lebih banyak dari pada yang dijawabnya,
karena dengan demikian ilmu pengetahuan selalu mengalami kemajuan.
b. Diskusi, seminar, pertemuan ilmiah
Diskusi, seminar dan pertemuan ilmiah dapat menjadi sumber masalah
penelitian karena para peserta dapat melihat hal-hal yang dipersoalkan
secara profesional sehingga muncul masalah.
c. Pernyataan pemegang otoritas (dalam pemerintahan dan ilmu pengetahuan).
Pernyataan pemegang otoritas dapat menjadi sumber masalah, baik otoritas
pemerintahan maupun ilmu pengetahuan. Contoh pernyataan pemegang
otoritas pemerintahan adalah pernyataan menteri pendidikan mengenai daya
serap siswa SMU. Contoh pernyataan otoritas ilmu pengetahuan adalah
pernyataan ahli pendidikan mengenai penjurusan di SMU.
d. Pengamatan sepintas
Pengamatan sepintas dapat menjadi sumber masalah. Misalnya, ahli
kesehatan menemukan masalah ketika menyaksikan dari mana penduduk
mendapatkan air minum.

10
e. Pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi sebagai sumber masalah penelitian berkaitan dengan
sejarah perkembangan dan kehidupan dengan sejatah perkembangan dan
kehidupan pribadi atau profesional.5

5
Purwanto, “Metodologi Penelitian kuantitatif untuk psikologi dan Pendidikan”,
(Yogyakarta, Pustaka pelajar: 2010).

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai proses yang sistematis untuk
memperoleh pengetahuan (to discover knowledge) dan pemecahan
masalah (problem solving) pendidikan melalui metode ilmiah, baik dalam
pengumpulan maupun analisis datanya, serta membuat rumusan
generalisasi berdasarkan penafsiran data tersebut. Dalam mengidentifikasi
masalah juga bukanlah hal yang mudah dan bahkan mungkin dapat
dianggap sebagai sesuatu pekerjaan yang paling sulit dalam suatu proses
penelitian. Dalam memilih masalah harus mencari topik penelitian setelah
itu baru memilih masalah.
B. Saran
Makalah kami ini tentu masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu kami
mohon maaf atas segala kekurangan dalam penulisan atau pun dalam segi
kebahasaan. Kritik dan saran dari pembaca akan sangat membantu kami
dalam menulis makalah yang lebih baik untuk kedepannya. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
pada umumya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Maulidiah Novita, Cara Memilih Masalah,


https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/24/cara-memilih-
masalah/, diakses pada Senin 19 April 2021 pukul 21.00

http://dunia-penelitian.blogspot.com/2011/11/masalah-penelitian-dalam-
pendidikan.html, diakses pada Senin, 19 April 2021 Pukul 22.05.

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195905251984031
-NANDI_WARNANDI/PENELITIAN_PENDIDIKAN.pdf, diakses pada
Selasa, 20 April 2021 pukul 21.30.

13

Anda mungkin juga menyukai