Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERMASALAHAN DALAM PENELITIAN PENDIDIKAN

Dosen Pengampu :

Disusun Oleh :
Nazila Salsabiela : 0142S1C020002
Nazla Kamila Salsabila :
Rangga Firmansyah : 0142S1C020029

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

STKIP MUHAMMADIYAH BOGOR

2021

1
KATA PENGANTAR

Pertama-tama, peneliti ucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang
Maha Esa sehingga peneliti mampu menyelesaikan makalah penelitian ini. makalah
penelitian ini tidak akan selesai tanpa bantuan dan dukungan dari beberapa pihak kepada
peneliti.

Tidak lupa, peneliti juga ucapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada teman-
teman satu kelompok yang saling memberikan dukungan semasa proses tugas dan pengerjaan
makalah. Dukungan tanpa henti juga turut diberikan oleh orang tua dan saudara, sehingga
peneliti juga sangat berterima kasih atas segala bentuk dukungan tersebut.

Penyusunan makalah dalam mata kuliah Al-Islam dan Kemuhammadiyahan yang


berjudul “Kepribadian Muhammadiyah” tidaklah mudah untuk dilakukan. Namun, penulis
berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan studi di lapangan dengan tujuan untuk
mengetahui betul apa alasan dibalik banyaknya siswa yang putus sekolah.

Apabila dalam penulisan proposal penelitian ini terdapat beberapa kesalahan baik dari
segi teknis maupun isi, peneliti menghaturkan permohonan maaf. Besar harapan makalah
penelitian ini bisa dijadikan sebagai referensi bagi studi terkait dan dapat bermanfaat bagi
pembaca sekalian.

Leuwiliang, 29 November 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4

A. Latar Belakang Masalah..........................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................................5

C. Tujuan........................................................................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................6

A. Definisi Masalah dalam Penelitian Pendidikan......................................................................................6

B. Sumber Masalah.......................................................................................................................................6

C. Masalah dalam penelitian pendidikan....................................................................................................7

B. Identifikasi Masalah.................................................................................................................................8

D. Merumuskan Masalah dalam Penelitian..............................................................................................10


BAB III....................................................................................................................................13

KESIMPULAN............................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan manusia


Indonesia seutuhnya. Oleh karenanya pendidikan sangat perlu untuk dikembangkan dari
berbagai ilmu pengetahuan, karena pendidikan yang berkualitas dapat meningkatkan
kecerdasan suatu bangsa. Pendidikan merupakan bagian penting dari proses pembangunan
nasional yang ikut meningkatkankan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pendidikan juga
merupakan investasi dalam pengembangan sumber daya manusia dimana peningkatan
kecakapan dan kemampuan diyakini sebagai faktor pendukung upaya manusia dalam
mengarungi kehidupan.
Menurut catatan Topo Ledo, ia mengungkapkan bahwa dalam kehidupan sehari-
hari kita selalu diperhadapkan dengan berbagai persoalan atau permasalahan, baik yang
bersifat awam maupun masalah yang menuntut pemecahan secara sistematik. Masalah-
masalah tersebut pemecahannya sering dengan cara sederhana saja dan bersifat segera dan
tidak membutuhkan data-data pendukung.
Disamping masalah-masalah awam, ada masalah-masalah yang bersifat kompleks
atau rumit yang pemecahannya menuntut dan memerlukan pengumpulan sejumlah data
pendukung yang dipergunakan untuk membuat keputusan dan menarik
kesimpulan. Masalah yang seperti inilah yang menjadi perhatian kita, khususnya dalam
dunia pendidikan. Masalah seperti ini menuntut metode ilmiah untuk penyelesaiannya,
yaitu melalui langkah-langkah tertentu dalam usaha memecahkan masalah yang dijumpai.
Kedudukan masalah dalam alur prosedur penelitian sangatlah penting, bahkan lebih
penting dari solusi atau jawaban yang akan diperoleh/dicari, karena masalah yang dipilih
dapat menentukan perumusan masalah, tujuan, hipotesis, kajian pustaka yang akan
digunakan bahkan juga untuk menentukan metodologi yang tepat untuk memecahkannya.
Dalam dunia pendidikan banyak fenomena-fenomena dari suatu masalah yang
kompleks dan kait-mengkait yang mengganjal yang perlu dipecahkan dalam suatu
penelitian. Namun tidak semua masalah itu harus dipecahkan secara ilmiah. Olehnya itu
makalah ini akan membahas masalah-masalah dalam dunia pendidikan yang dapat
diselesaikan dengan suatu penelitian.

4
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah disampaikan, penulis merumuskan permasalahan


sebagai berikut:

1. Apa Hakekat Muhammadiyah ?


2. Apa dasar amal usaha Muhammadiyah?
3. Apa pedoman amal usaha dan perjuangan Muhammadiyah?
4. Bagaimana sifat Muhammadiyah ?

C. Tujuan

Dengan demikian, makalah bertujuan untuk menjelaskan:

1. Mengetahui Hakekat Muhammadiyah


2. Mengetahui Dasar Amal Usaha Muhammadiyah
3. Mengetahui Pedoman Amal Usaha dan perjuangan Muhammadiyah
4. Mengetahui Sifat Muhammadiyah

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakekat Muhammadiyah
Hakikat kepribadian Muhammadiyah adalah wajah dan wijhahnya persyarikatan
Muhammadiyah.
Wajah tersebut mencerminkan 3 predikat yang melekat kuat sebagai asy-syaksiyah atau jati
dirinya secara utuh. 3 predikat yang dimaksud adalah Muhammadiyah sebagai gerakan Islam,
dakwah, dan tajdid.

B. Sumber Masalah
Sumber masalah dalam suatu penelitian bisa berasal dari berbagai sumber. Menurut Mac
Millan dan Schumacher (Hadjar, 1996: 40-42), masalah bisa bersumber dari observasi, hasil
deduksi dari suatu teori, ulasan kepustakaan, masalah sosial yang saat ini sedang terjadi,
situasi praktis dan juga bisa bersumber dari pengalaman pribadi. Masing - masing sumber
dapat dijelaskan sebagaimana berikut:
1) Observasi
Observasi adalah sumber yang paling kaya akan masalah penelitian. Kebanyakan
keputusan praktis didasarkan atas praduga yang tidak didukung oleh data empiris.
Masalah penelitian bisa diangkat dari hasil observasi terhadap suatu hubungan
tertentu yang masih belum memiliki dasar penjelasan yang memadai dan cara - cara
rutin yang di dalam melakukan suatu tindakan didasarkan atas tradisi atau otiritas.
Penyelidikan kemungkinan dapat menghasilkan teori yang baru, rekomendasi
pemecahan masalah praktis dan mengidentifikasi variabel yang belum ada dalam
bahasan litelatur.
2) Deduksi dari teori
Teori itu sendiri merupakan konsep - konsep yang masih berupa prinsip - prinsip
umum yang penerapannya belum bisa diketahui selama belum dialkukan pengujian
secara empiris. Penyelidikan terhadap suatu masalah yang diangkat berasal dari teori
bermanfaat untuk memperoleh penjelasan secara empiris praktik tentang teori
tersebut.
3) Kepustakaan
Hasil dari penelitian kemungkinan dapat memberikan rekomendasi akan perlunya
dilakukan suatu penelitian ulang (replikasi), baik dengan ataupun tanpa variasi.

6
Replikasi bisa meningkatkan validitas hasil penelitian dan kemampuan untuk
digeneralisasikan secara lebih luas. Laporan penelitian tidak jarang juga
menyampaikan suatu rekomendasi kepada peneliti lain mengenai apa saja yang perlu
dilakukan penelitian yang lebih lanjut. Hasil penelitian ini juga dapat menjadi sumber
untuk menentukan masalah yang perlu diangkat untuk dilakukan suatu penelitian.
4) Masalah social
Masalah sosial bisa juga menjadi sumber masalah penelitian. Seperti seringnya terjadi
perkelahian siswa antar sekolah, bisa memunculkan pertanyaan tentang efektivitas
pelaksanaan pendidikan agama dan moral serta pembinaan sikap disiplin di
lingkungan sekolah. Banyaknya pengangguran lulusan perguruan tinggi juga dapat
memunculkan pertanyaan tentang kesesuaian kurikulum dengan kebutuhan
masyarakat.
5) Situasi praktis 
Pada tahap pembuatan suatu keputusan tertentu, tidak jarang mendesak untuk
dilakukannya suatu penelitian evaluatif. Hasil penelitian ini sangat diperlukan guna
dijadikan dasar dalam pembuatan keputusan yang lebih lanjut
6) Pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi bisa memunculkan masalah yang membutuhkan jawaban empiris
guna mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam.(Purwanto, 2010:109-111)

C. Masalah dalam penelitian pendidikan 

Dapat diperoleh dari berbagai sumber yang terkait dengan bidang pendidikan, Sukardi
(2009:22-24), menyebutkan antara lain:
1. Pengalaman seseorang atau kelompok. Pengalaman mengajar di kelas, pengamatan
terhadap lingkungan sekitar. Pengalaman orang yang telah lama menekuni bidang
profesi pendidikan dapat digunakan untuk membantu mencari permasalahan yang
signifikan diteliti.
2. Lapangan tempat bekerja. Tempat-tempat dimana seseorang maupun peneliti bekerja
adalah juga merupakan salah satu sumber permasalahan yang baik. Para peneliti dapat
melihat secara langsung, mengalami dan bertanya pada satu, dua, atau banyak orang
dalam pekerjaannya. Seorang guru misalnya, akan merasakan bahwa sekolah dan
komponen yang berkaitan dengan tercapainya tujuan sekolah dapat dijadikan sebagai
sumber penelitian.

7
3. Laporan hasil penelitian. Sumber yang ketiga untuk memperoleh permasalahan yang
signifikan adalah perpustakaan atau internet di mana hasil-hasil penelitian para
peneliti berada. Dari hasil penelitian, yang biasanya dalam bentuk jurnal, biasanya
disamping ada hasil temuan yang baru juga ada kemungkinan penelitian yang
direkomendasikan karena berkaitan dengan hasil penelitian yang telah ada. Dari
banyaknya laporan penelitian, seorang peneliti dimungkinkan dapat memperoleh
gambaran permasalahan yang baik untuk diteliti.
4. Sumber-sumber yang berasal dari pengetahuan orang lain. Perkembangan ilmu
pengetahuan yang lain di luar bidang yang dikuasai seringkali memberikan pengaruh
munculnya permasalahan penelitian. Misalnya, gerakan reformasi yang muncul
setelah Orde Baru, ternyata telah memunculkan dan mempengaruhi sikap dan tuntutan
para guru untuk memperoleh gaji dan status profesi yang lebih baik. Namun
demikian, masalah yang bersumber dari tempat yang tepat belum tentu semuanya
dapat digunakan sebagai masalah penelitian, maka perlu adanya identifikasi masalah
oleh peneliti.

B. Identifikasi Masalah

Mengidentifikasi masalah bukan hal yang mudah dan bahkan mungkin dapat dianggap
sebagai sesuatu pekerjaan yang paling sulit dalam suatu proses penelitian. Kesulitan tersebut
masih bertambah karena tidak adanya formulasi yang pasti dalam hal bagaimana mencari
permasalahan penelitian. Olehnya itu biasanya para peneliti selalu berkonsultasi dengan
pembimbing atau sesama peneliti. Kesulitan mencari permasalahan biasanya juga tergantung
pada ketajaman para peneliti itu sendiri dalam menyeleksi dan merasakan sesuatu yang dapat
dimasukkan sebagai permasalahan.

Mengidentifikasi masalah-masalah penelitian 


Berdasarkan identifikasi terhadap masalah-masalah, maka peneliti menentukan skala
prioritas yaitu menentukan masalah-masalah mana yang perlu segera dilakukan pemecahan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa identifikasi masalah merupakan upaya untuk
mengelompokkan, mengurutkan sekaligus memetakkan masalah-masalah tersebut secara
sistematis berdasarkan keahlian bidang peneliti. Bila daftar pertanyaan telah dibuat dan
disusun sesuai urutan yang paling mendasar, maka perlu dipilih dan ditemukan (identifikasi)

8
masalah yang laik untuk dilakukan penelitian dan dicari jawabannya. Laik tidaknya suatu
masalah yang diteliti tergantung ketajaman dan kemandirian ( kepekaan, kesiapan dan
ketekunan) peneliti yang bersangkutan.
Identifikasi masalah perlu memperhatikan apakah masalah/ fokus yang dipilih cukup:
(1) esensial/ menduduki urutan paling penting diantara masalah-masalah yang
ada,
(2) urgen/mendesak untuk dipecahkan,
(3) bermanfaat bila dipecahkan.

Dalam dunia pendidikan masalah yang ditemukan/teridentifikasi dapat


dikelompokkan menjadi 5, yaitu:
1) proses pembelajaran, \
2) siswa,
3) guru,
4) hasil belajar (output) dan
5) hasil belajar jangka panjang (outcome).

Walaupun dari proses identikasi masalah telah berhasil ditemukan satu masalah, ternyata
masih perlu mempertimbangkan beberapa hal untuk menjadikannya sebagai fokus penelitian.
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah minat/motivasi/dorongan peneliti, kemampuan
peneliti, lokasi penelitian, sumber data (populasi dan sampel), waktu, pendekatan/metode
yang digunakan, buku sumber yang tersedia, etika dan birokrasi. Bila kesemua hal tersebut
telah terpenuhi maka suatu fokus masalah dapat dijadikan sebagai masalah penelitian untuk
dicari jawabannya.

D. Merumuskan Masalah dalam Penelitian


Suatu masalah yang dipilih, menurut Tuckman dalam Setyosari (2010) harus memiliki
ciri-ciri khusus (karakteristik) sebagai berikut:
1. Masalah menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih Masalah sebaiknya
mencerminkan hubungan dua variable atau lebih, karena pada praktiknya peneliti
akan mengkaji pengaruh satu variable tertentu terhadap variabel lainnya. Misalnya,
seorang peneliti ingin mengetahui ada dan tidaknya pengaruh “gaya kepemimpinan
kepala sekolah” (variable satu) terhadap “kinerja guru” (variable dua).

9
Contoh lain: Hubungan antara motivasi guru dan prestasi kerja. Motivasi: variable
satu; prestasi kerja: varaibel dua.
2. Masalah dinyatakan atau dirumuskan secara jelas, tidak bermakna ganda, dan dalam
bentuk kalimat tanya. Masalah harus dirumuskan secara jelas dan tidak bermakna
ganda atau memungkinkan adanya tafsiran lebih dari satu dan dirumuskan dalam
bentuk kalimat tanya.
Contoh:
a. Apakah ada hubungan antara promosi dengan jumlah pendaftaran murid baru?
b. Apakah ada hubungan antara minat baca dengan tingginya indeks prestasi?
c. . Apakah status sekolah mempengaruhi minat orangtua murid?
d. Apakah desain produk hand phone mempengaruhi keputusan membeli
konsumen?
e. Apakah ada hubungan antara minat baca dengan tingginya indeks prestasi?
Contoh-contoh di atas mencerminkan rumusan masalah yang jelas dan tidak
bermakna ganda. Pada contoh “a” peneliti ingin mengkaji hubungan variable
promosi dengan variable jumlah pendaftaran murid baru. Pada contoh “b”
peneliti akan mengkaji hubungan antar variable “minat baca” dengan “indeks
prestasi”.
Variabel-variabel yang dicakup dalam rumusan masalah itu merupakan
suatu petunjuk yang paling baik dalam pengujiannya. Rumusan pertanyaan
penelitian yang harus dihindari misalnya: Apakah pengalaman yang luas
dalam kehidupan bermasyarakat itu meningkatkan pandangan hidup seseorang
dalam hidupnya? Variabel seperti “pengalaman luas” dan “pandangan hidup”
merupakan sesuatu yang kompleks dan kabur, yang sulit didefinisikan, diukur,
dan bahkan dimanipulasi atau diolah.
3. Dapat diuji secara empiris
Masalah harus dapat diuji secara empiris, maksudnya perumusan masalah
yang dibuat memungkinkan peneliti mencari data di lapangan sebagai sarana
pembuktiannya. Tujuan utama pengumpulan data ialah untuk membuktikan bahwa
masalah yang sedang dikaji dapat dijawab jika peneliti melakukan pencarian dan
pengumpulan data.
4. Hindari penilaian moral atau etika
Sebaiknya peneliti menghindari masalah-masalah yang berkaitan dengan idealisme
atau nilai-nilai, karena masalah tersebut lebih sulit diukur dibandingkan dengan

10
masalah yang berhubungan dengan sikap atau kinerja. Misalnya kita akan mengalami
kesulitan dalam mengukur masalah-masalah seperti berikut ini:
 Haruskah semua siswa tidak mencontek dalam ujian?
 Haruskah semua siswa rajin dalam belajar?
Akan lebih baik kalau masalah tersebut dijadikan dalam bentuk seperti :
 Hubungan antara kesiapan ujian dan nilai yang diraih
 Pengaruh kerajinan siswa terhadap tingkat kelulusan

Salah satu cara untuk membuat perumusan masalah yang baik ialah dengan
melakukan proses penyempitan masalah dari yang sangat umum menjadi lebih khusus dan
pada akhirnya menjadi masalah yang spesifik dan siap untuk diteliti (Setyosari, 2010:57).
Pertimbangan-pertimbangan khusus perlu diambil oleh seorang peneliti dalam memilih
masalah. Setyosari (2010:66-68) mengemukakan pertimbangan-pertimbangan khusus itu
sebagai berikut:
a) Dapat Dilaksanakan. Jika kita memilih masalah tertentu, maka pertanyaan-pertanyaan
di bawah ini bermanfaat bagi kita untuk mengecek apakah kita dapat atau tidak
melakukan penelitian dengan masalah yang kita tentukan:
1) apakah masalah tersebut dalam jangkauan kita?
2) apakah kita mempunyai cukup waktu untuk melakukan penelitian dengan
persoalan tersebut?
3) apakah kita akan mendapatkan akses untuk memperoleh sample yang akan
kita gunakan sebagai responden sebagai sarana pemerolehan data dan
informasi.?
4) apakah kita mempunyai alasan khusus sehingga kita percaya akan dapat
memperoleh jawaban dari masalah yang kita rumuskan?
5) apakah metode yang diperlukan sudah kita kuasai?
b) Jangkauan Penelitiannya. Apakah masalahnya cukup memadai untuk diteliti? Apakah
jumlah variabelnya sudah cukup? Apakah jumlah datanya cukup untuk dilaporkan
secara tertulis?
c) Keterkaitan. Apakah kita tertarik dengan masalah tersebut dan cara pemecahannya?
Apakah masalah yang kita teliti berkaitan dengan latar belakang pengetahuan atau
pekerjaan kita? Jika kita melakukan penelitian dengan masalah tersebut apakah kita
akan mendapatkan nilai tambah bagi pengembangan diri kita?

11
d) Nilai Teoritis. Apakah masalah yang akan diteliti akan mengurangi adanya
kesenjangan teori yang ada? Apakah pihak-pihak lain , seperti pembaca atau pemberi
dana akan mengakui kepentingan studi ini? Apakah hasil penelitiannya nanti akan
memberikan sumbangan pengetahuan terhadap ilmu yang kita pelajari? Apakah hasil
penelitiannya layak dipublikasikan?
e) Nilai Praktis.
Apakah hasil penelitiannya nantinya akan ada nilai-nilai praktis bagi para praktisi di
bidang yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti?

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Dari uraian di atas penulis dapat menarik kesimpulan tentang masalah dalam
penelitian pendidikan, yaitu:
1. Masalah dalam penelitian pendidikan dapat diperoleh dari berbagai sumber yang
terkait dengan bidang pendidikan antara lain dari :
a. kepustakaan: laporan penelitian pendidikan sebelumnya,

12
b. forum pertemuan ilmiah: seminar kependidikan baik bersifat nasional maupuN
internasional,
c. sumber pengalaman praktek: pengalaman mengajar di kelas, pengamatan
terhadap lingkungan sekitar.
2. Dalam dunia pendidikan masalah yang ditemukan/teridentifikasi dapat
dikelompokkan menjadi 5, yaitu: proses pembelajaran, siswa, guru, hasil belajar
(output) dan hasil belajar jangka panjang (outcome). Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam identifikasi masalah adalah minat/motivasi/dorongan peneliti, kemampuan
peneliti, lokasi penelitian, sumber data (populasi dan sampel), waktu,
pendekatan/metode yang digunakan, buku sumber yang tersedia, etika dan birokrasi.
3. Suatu masalah yang dipilih dalam perumusannya harus memiliki ciri-ciri khusus
(karakteristik) sebagai berikut:
a. masalah menanyakan hubungan antara dua atau lebih variabel;
b. masalah dinyatakan atau dirumuskan secara jelas dan tidak ambigius;
c. masalah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan;
d. masalah itu dapat diuji melalui metode empiris, artinya adanya kemungkinan
Pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan
4. Agar dapat membatasi ruang lingkup permasalahan yang menarik minat dan
keterampilan peneliti, alangkah bijaksanya apabila peneliti itu dapat mempersempit
cakupan ruang lingkup masalah penelitiannya. Untuk maksud ini dapat dipakai skema
klasifikasi masalah. Berkenaan dengan penelitian di timgkat kelas atau sekolah, maka
pertimbangan-pertimbangan khusus perlu diambil oleh seorang peneliti. Pertimbangan
-pertimbangan khusus adalah sebagai berikut, yaitu: 1) dapat dilaksanakan; 2)
berguna untuk kepentingan luas; 3) menarik minat; 4) nilai teoritis; 5) nilai praktis.
DAFTAR PUSTAKA

Kumar, Ranjit. 2010. Research Methodology: A step-by-step guide for begginners. Sage
Publication Ltd.

Hadi, Sutrisno, 1987. Metode Research I. Yogyakarta : Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi
UGM

Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, Jakarta: Kencana


Prenada Media Group.

13
Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis (Buku1) (Edisi 4). Jakarta: Salemba
Empat.

Sukardi. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta:Bumi


Aksara.

Suwartono, 2014. Dasar-dasar metodologi penelitian. CV Andi Offset.

Sugiyono.2012. Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kualitatif, kuantitatif dan R dan


D). ALFABETA: Bandung

Purwanto, 2010. Metodologi penelitian kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan. Pustaka
pelajar: yogyakarta

Hadjar, I. 1996. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan. PT


RadjaGrafindo, Jakarta

Karlingger, Fred N. 2006. Asas-Asas Penelitian Bevavioral. Yogyakarta : UGM

Stoner, James AF. 1982 Principal of Managemen II Edition. Publisher, Prentice-Hall

14

Anda mungkin juga menyukai