PERMASALAHAN PENELITIAN
Disusn oleh:
Berliana Mustika Febrianti
NIM 201330008
Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Semester VI
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ........................................................................ ii
DAFTAR ISI ...................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………….. 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Permasalahan Penelitian .................................... 3
B. Karakteristik Permasalahan Penelitian ................................ 4
C. Merumuskan Permasalahan Penelitian ................................ 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 12
B. Saran ........................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
3. Kadangkala si peneliti dihadapkan kepada banyak sekali masalah
penelitian, dan sang peneliti tidak dapat memilih masalah mana yang lebih
baik untuk dipecahkan.
4. Ada kalanya masalah cukup menarik tetapi data yang diperlukan untuk
memmecahkan masalah tersebut sukar diperoleh.
5. Peneliti tidak tahu kegunaan spesifik yang ada di kepelanyadalam memilih
masalah.
Secara fungsional masalah penelitian mempunyai arti penting bagi para peneliti.
Masalah penelitian dapat digunakan sebagai pedoman kegiatan di lapangan. Mengingat
pentingnya posisi tersebut para peneliti dianjurkan untuk mengetahui ciri-ciri
permasalahan yang baik serta layak untuk diteliti. Beberapa karakteristik menurut
Sukardi, 2007 adalah sebagai berikut:
1. Dapat Diteliti
Suatu permasalahan dapat dikatakan diteliti atau researchable, apabila masalah
tersebut dapat diungkapkan kejelasannya melalui tindakan koleksi data dan kemudian
dianalisis. Beberapa cara memperoleh jawaban melalui mencari informasi:
4
2. Mempunyai Kontribusi Signifikan
Maslah penelitian mempunyai kontribusi nyata, masalah penelitian dikatakan baik
jika itu mempunyai manfaat bagi peneliti yang bersangkutan maupun bagi masyarakat
pada umumnya. Ada 2 manfaat yang perlu diperhatikan dalam mengidentifakasi
masalah. Kedua masalah itu, yaitu manfaat teoritis yang berkaitan erat dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, dan yang kedua, yaitu manfaat praktis yang
langsung dapat digunakan atau dirasakan oleh masyarakat.
5
mungkin saja proses penelitian berlarut-larut dan akhirnya merugikan si peneliti
sendiri.
1. Obyektifitas
Penelitian harus memiliki obyektivitas baik dalam karakteristik maupun
prosedurnya. Obyektivitas dicapai melalui keterbukaan, terhindar dari bias dan
subyektivitas. Dalam prosedurnya, penelitian menggunakan teknik pengumpulan dan
analisis data yang memungkinkan dibuat interpretasi yang dapat
dipertanggungjawabkan. Obyektivitas juga menunjukkan kualitas data yang
dihasilkan dari prosedur yang digunakan, yang dikontrol dari bias dan subyektivitas.
2. Ketepatan
Penelitian juga harus memiliki tingkat ketepatan (Precision), secara teknis
instrumen pengumpulan datanya harus memiliki validitas dan realibilitas yang
memadai, desain penelitian, pengambilan sampel dan teknik analisisnya tepat.
3. Vertifikasi
Penelitian dapat divertifikasi, dalam arti dikonfirmasikan, direvisi dan diulang
dengan cara yang sama atau berbeda. Vertifikasi dalam penelitian kualitatif berbeda
dengan kuantitatif. Penelitian kualitatif memberikan interpretasi deskriptif, vertifikasi
berupa perluasan, pengembangan tetapi bukan pengulangan. Vertifikasi juga
bermakna memberikan sumbangan kepada ilmu atau studi lain.
4. Penjelasan Ringkas
Penelitian mencoba memberiakan penjelasan tentang hubungan antar fenomena
dan menyederhanakannya menjadi penjelasan yang ringkas. Tujuan akhir dari suatu
penelitian adalah mereduksi realita yang kompleks kedalam penjelasan yang singkat.
6
5. Empiris
Penelitian ditandai oleh sikap dan pendekatan empiris yang kuat. Secara umum
empiris berarti berdasarkan pengalaman praktis. Dalam penelitian empiris kesimpulan
didasarkan atas dasar kenyataan-kenyataan yang diperoleh dengan menggunakan
metode penelitian yang sistematik, bukan berdasarkan pendapat atau kekuasaan.
Sikap empiris umumnya menuntuk penghilangan pengalaman dan sikap pribadi.
Kritis dalam penelitian berarti membuat interpretasi berdasarkan kenyataan dan nalar
yang didasarkan atas kenyataan-kenyataan (evidensi). Evidensi adalah data yang
diperoleh dari penelitian, berdasarkan hasil analisis data tersebut interpretasi dibuat.
6. Penalaran Logis
Semua kegiatan penelitian menuntut penalaran logis. Penalaran merupakan proses
berfikir, menggunakan prinsip-prinsip logika deduktif atau induktif. Penalaran
deduktif, bila premisnya benar maka kesimpulan otomatis benar. Logika deduktif
dapat mengidentifikasi hubungan-hubungan baru dalam pengetahuan (prinsip, kaidah)
yang ada. Dalam penalaran induktif, peneliti menarik kesimpulan berdasarkan hasil
sejumlah pengamatan kasus-kasus (individual, situasi, peristiwa), kemudian peneliti
membuat kesimpulan yang bersifat umum. Kesimpulan dibatasi oleh jumlah dan
karakteristik dari kasus yang diamati.
7. Kesimpulan Kodisional
Kesimpulan hasil penelitian tidak bersifat absolut. Penelitian boleh dikatakan
hanya mereduksi ketidaktentuan, misal pada penelitian ilmu sosial.
Ciri-ciri pernyataan Masalah Penelitian yang baik menurut Syvie, 2007 adalah
sebagai berikut.
7
d. Masalah harus dapat di uji
e. Masalah harus mencerminkan suatu pertanyaan
Pertimbangan dalam memilih masalah penelitian agar masalah yang dipilih layak
dan relevan untuk diteliti diungkapkan oleh Notoatmodjo (2002), meliputi :
“Baru” dalam hal ini adalah masalah tersebut belum pernah diungkap atau
diteliti oleh orang lain dan topik masih hangat di masyarakat, sehingga agar tidak
sia-sia usaha yang dilakukan, sebelum menentukan masalah, peneliti harus
banyak membaca dari jurnal-jurnal penelitian maupun media elektronik tentang
penelitian terkini.
8
2. Aktual
3. Praktis
4. Memadai
9
6. Sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah
Contohnya, ”Apa akibat dari perbedaan jenis penghargaan atau prestasi siswa?”,
”Berapa sering pelaksanaan penilaian akreditasi dari lembaga-lembaga
terakreditasi?”
Contoh:
a. Masalah ini diselidiki dalam studi mengenai dampak penguatan positif atau
kualitas komposisi bahasa Inggris
b. Kegunaan dari studi ini untuk penilaian kurikulum pelajaran ekonomi rumah
tangga yaitu:
1. Dengan menurunkan masalah dari teori yang telah ada, seperti masalah pada
penelitian eksperimental.
2. Dari observasi langsung dilapangan, seperti yang sering dilakukan oleh ahli-ahli
sosiologi. Jika masalah diperoleh dilapangan,maka sebaiknya juga
menghubungkan masalah tersebut dengan teori-teori yang telah ada, sebelumnya
masalah tersebut diformulasikan. Ini bukan berarti bahwa dalam memilih
penelitian yang tidak didukung oleh suatu teori tidak berguna sama sekali. Karena
ada kalanya penelitian tersebut dapat menghasilkan dalil-dalil dan dapat
membentuk sebuah teori.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut John Dewey, 1993; Kerlinger, 1989 dalam Sukardi; 2007
mengidentifikasikan bahwa, permasalahan secara faktual dapat berupa kesulitan yang
dirasakan oleh orang awam maupun para peneliti; permasalahan dapat juga diartikan
sebagai sesuatu yang menghalangi tercapainya tujuan.
a. Dapat Diteliti
b. Mempunyai Kontribusi Signifikan
c. Dapat Didukung Dengan Data Empiris
d. Sesuai Dengan Kemampuan dan Keinginan Peneliti
Menurut Nana Syaodih, 2005 mengemukakan karakteristik permasalahan
penelitian adalah sebagai berikut:
a. Obyektifitas
b. Ketepatan
c. Vertifikasi
d. Penjelasan Ringkas
e. Empiris
f. Penalaran Logis
g. Kesimpulan Kodisional
12
Pertimbangan dalam memilih masalah penelitian agar masalah yang dipilih layak
dan relevan untuk diteliti diungkapkan oleh Notoatmodjo (2002), meliputi :
B. Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
14
15