Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PERMASALAHAN PENELITIAN

Makalah ini di tujukan untuk memenuhi tugas semester VI


Mata kuliah “Metodologi Penelitian Pendidikan”

Disusn oleh:
Berliana Mustika Febrianti
NIM 201330008
Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Semester VI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP PGRI) METRO

Tahun Akademik 2023/2024


KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin, Puji syukur atas ke hadirat Allah Swt. Atas


rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul "Permasalahan Penelitian" dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas UTS dan UAS STKIP PGRI
Metro tahun 2021/2022 Mata Kuliah “Metodologi Penelitian Pendidikan”. Selain
itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang "Permasalahan Penelitian"
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bpk Masriqon, S.Pd.,M.Pd.
selaku Dosen Mata Kuliah “Metodologi Penelitian Pendidikan” Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Metro , 26 Maret 2023

Berliana Mustika Febrianti

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ........................................................................ ii
DAFTAR ISI ...................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………….. 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Permasalahan Penelitian .................................... 3
B. Karakteristik Permasalahan Penelitian ................................ 4
C. Merumuskan Permasalahan Penelitian ................................ 8
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 12
B. Saran ........................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penelitian adalah usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis mengikuti


aturan-aturan metodologi ilmiah misalnya observasi secar sistematis, dikontrol, dan ikut
mendasrkan pada teori yang ada dan diperkuat dengan gejala yang ada (Sukardi; 2007).
Dalam kehidupan manusia atau kehidupan kita sehari-hari banyak sekali
permasalahan, tetapi kita atau para peneliti muda menemui kesulitan dalam
mengidentifikasi permasalahan yang benar-benar layak untuk dijadikan penelitian.
Mencari bentuk permasalahan penelitian memang sangat sulit dan penting bagi para
peneliti, sebelum melangkah pada langkah kegiatan selanjutnya. Kesulitan tersebut masih
bertambah karena tidak adanya formulasi yang pasti dalam hal bagaimana mencari
permasalahan penelitian.
Berdasarkan fenomena diatas, maka makalah ini disusun untuk memaparkan
tentang permasalahan penelitian, yang meliputi pengertian, karakteristik, dan
merumuskan permasalahan penelitian.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang di maksud dengan Permasalahan Penelitian?


2. Bagaimana karakteristik penelitian yang signifikan yang layak diangkat sebagai
permasalahan dalam penelitian?
3. Bagaimana memilih dan merumuskan permasalahan yang signifikan untuk diteliti
dengan benar?

1
C. Tujuan Penulisan

1. Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui tentang pengertian permasalahan


penelitian
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami karakteristik penelitian yang signifikan
yang layak diangkat sebagai permasalahan dalam penelitian
3. Mahasiswa dapat memilih dan merumuskan permasalahan yang signifikan untuk
diteliti dengan benar

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Permasalahan Penelitian

Menurut John Dewey, 1993; Kerlinger, 1989 dalam Sukardi; 2007


mengidentifikasikan bahwa, permasalahan secara faktual dapat berupa kesulitan yang
dirasakan oleh orang awam maupun para peneliti; permasalahan dapat juga diartikan
sebagai sesuatu yang menghalangi tercapainya tujuan. Permasalahan dapat pula diartikan
sebagai sesuatu yang dijadikan target yang telah ditetapkan oleh peneliti, tetapi karena
sesuatu hal target tidak dapat tercapai. Sesuatu hal yang menyebabkan tidak tercapainya
target disebut masalah. Permasalahan dapat pula diartikan sebagai jarak antara sesuatu
yang diharapkan dengan sesuatu kenyataan yang ada.

Menurut Notoatmodjo (2002) masalah penelitian secara umum dapat diartikan


sebagi suatu kesenjangan (gap) antara yang seharusnya dengan apa yang terjadi tentang
sesuatu hal, atau antara kenyataan yang ada atau terjadi dengan yang seharusnya ada atau
terjadi serta antara harapan dan kenyataan.

Permasalahan adalah suatu kesenjangan antara harapan dengan kenyataan,


perundang-undangan dengan pelaksanaan, peraturan dengan implementasinya, teori
dengan praktik, sehingga menarik minat dan perhatian untuk diteliti. (Henny Kartika,
2008).

Hal-hal yang menyebabkan sulitnya membuat masalah penelitian:

1. Tidak semua masalah di lapangan dapat diuji secara empiris.


2. Tidak ada pengetahuan atau tidak diketahui sumber atau tempat mencari
masalah.

3
3. Kadangkala si peneliti dihadapkan kepada banyak sekali masalah
penelitian, dan sang peneliti tidak dapat memilih masalah mana yang lebih
baik untuk dipecahkan.
4. Ada kalanya masalah cukup menarik tetapi data yang diperlukan untuk
memmecahkan masalah tersebut sukar diperoleh.
5. Peneliti tidak tahu kegunaan spesifik yang ada di kepelanyadalam memilih
masalah.

B. Karakteristik Permasalahan Penelitian

Secara fungsional masalah penelitian mempunyai arti penting bagi para peneliti.
Masalah penelitian dapat digunakan sebagai pedoman kegiatan di lapangan. Mengingat
pentingnya posisi tersebut para peneliti dianjurkan untuk mengetahui ciri-ciri
permasalahan yang baik serta layak untuk diteliti. Beberapa karakteristik menurut
Sukardi, 2007 adalah sebagai berikut:

1. Dapat Diteliti
Suatu permasalahan dapat dikatakan diteliti atau researchable, apabila masalah
tersebut dapat diungkapkan kejelasannya melalui tindakan koleksi data dan kemudian
dianalisis. Beberapa cara memperoleh jawaban melalui mencari informasi:

a. Bertanya kepada responden; dengan melakukan wawancara, dengan orang-


orang yang terlibat langsung, para pimpinan dikantor, tenaga kerja, atau para
pakar yang menguasai bidang ketenagakerjaan.
b. Melakukan observasi langsung diamana para pencari kerja berada; yaitu
ditempat-tempat pendaftaran tenaga kerja baik di Kabupaten maupun di
provinsi terdekat.
c. Melakukan studi kepustakaan dengan buku, selebaran, dan dokumentasi lain
yang berkaitan erat dengan masalah tenaga kerja
d. Menggunakan angket dan menyebarkannya kepada responden yang terkait.

4
2. Mempunyai Kontribusi Signifikan
Maslah penelitian mempunyai kontribusi nyata, masalah penelitian dikatakan baik
jika itu mempunyai manfaat bagi peneliti yang bersangkutan maupun bagi masyarakat
pada umumnya. Ada 2 manfaat yang perlu diperhatikan dalam mengidentifakasi
masalah. Kedua masalah itu, yaitu manfaat teoritis yang berkaitan erat dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, dan yang kedua, yaitu manfaat praktis yang
langsung dapat digunakan atau dirasakan oleh masyarakat.

3. Dapat Didukung Dengan Data Empiris


Karakteristik yang ketiga yang juga penting untuk dipertimbangkan adalah
fenomena masalah tersebut dapat diukur baik secara kuantitatif maupun secara
empiris. Ukuran empiris atau ukuran yang didasarkan pada fakta yang dapat
dirasakan oleh orang yang terlibat mempunyai peranan penting. Karena dukungan
data empiris memberikan hubungan yang erat antara fakta dan konstruk suatu
fenomena. Permasalahan akan menjadi lebih kuat lagi perlunya untuk didukaung
dengan data empiris, jika peneliti ingin mendudukkan penelitian kuantitatif lebih
mendasarkan pada sesuatu variabel yang harus didasarkan hukum positif, empiris,
dan terukur. Permasalahan yang tidak didukung dengan data empiris dan tidak dapat
diukur hanya jatuh pada kategori common sense yang sulit untuk ditindaklanjuti
dalam proses pengumpulan data.

4. Sesuai Dengan Kemampuan dan Keinginan Peneliti


Karakteristik yang menganjurkan perlunya peneliti menyesuaikan kemampuan
dan sesuai dengan keinginannya. Permasalahan yang mempunyai tiga karakteristik
diatas akan memberikan keyakinan untuk dapat meneliti dan mengumpulkan data
pendukung. Sedangkan karakteristik terakhir memberikan kepercayaan bahwa apa
yang hendak dilakukan di lapangan akan berhasil, karena data yang ada di lapangan
dan kemampuan peneliti untuk mengumpulkan dan kemudian menganalisisnya
sampai hasil penelitaian dapat diperoleh. Keinginan penulis juga mempunyai peranan
penting dalam mendukung terselesaikannya penelitian. Karena penelitian adalah
kegiatan yang menyangkut kemampuan, dan kemampuan tanpa ada kemauan

5
mungkin saja proses penelitian berlarut-larut dan akhirnya merugikan si peneliti
sendiri.

Menurut Nana Syaodih, 2005 mengemukakan karakteristik permasalahan


penelitian adalah sebagai berikut:

1. Obyektifitas
Penelitian harus memiliki obyektivitas baik dalam karakteristik maupun
prosedurnya. Obyektivitas dicapai melalui keterbukaan, terhindar dari bias dan
subyektivitas. Dalam prosedurnya, penelitian menggunakan teknik pengumpulan dan
analisis data yang memungkinkan dibuat interpretasi yang dapat
dipertanggungjawabkan. Obyektivitas juga menunjukkan kualitas data yang
dihasilkan dari prosedur yang digunakan, yang dikontrol dari bias dan subyektivitas.

2. Ketepatan
Penelitian juga harus memiliki tingkat ketepatan (Precision), secara teknis
instrumen pengumpulan datanya harus memiliki validitas dan realibilitas yang
memadai, desain penelitian, pengambilan sampel dan teknik analisisnya tepat.

3. Vertifikasi
Penelitian dapat divertifikasi, dalam arti dikonfirmasikan, direvisi dan diulang
dengan cara yang sama atau berbeda. Vertifikasi dalam penelitian kualitatif berbeda
dengan kuantitatif. Penelitian kualitatif memberikan interpretasi deskriptif, vertifikasi
berupa perluasan, pengembangan tetapi bukan pengulangan. Vertifikasi juga
bermakna memberikan sumbangan kepada ilmu atau studi lain.

4. Penjelasan Ringkas
Penelitian mencoba memberiakan penjelasan tentang hubungan antar fenomena
dan menyederhanakannya menjadi penjelasan yang ringkas. Tujuan akhir dari suatu
penelitian adalah mereduksi realita yang kompleks kedalam penjelasan yang singkat.

6
5. Empiris
Penelitian ditandai oleh sikap dan pendekatan empiris yang kuat. Secara umum
empiris berarti berdasarkan pengalaman praktis. Dalam penelitian empiris kesimpulan
didasarkan atas dasar kenyataan-kenyataan yang diperoleh dengan menggunakan
metode penelitian yang sistematik, bukan berdasarkan pendapat atau kekuasaan.
Sikap empiris umumnya menuntuk penghilangan pengalaman dan sikap pribadi.
Kritis dalam penelitian berarti membuat interpretasi berdasarkan kenyataan dan nalar
yang didasarkan atas kenyataan-kenyataan (evidensi). Evidensi adalah data yang
diperoleh dari penelitian, berdasarkan hasil analisis data tersebut interpretasi dibuat.

6. Penalaran Logis
Semua kegiatan penelitian menuntut penalaran logis. Penalaran merupakan proses
berfikir, menggunakan prinsip-prinsip logika deduktif atau induktif. Penalaran
deduktif, bila premisnya benar maka kesimpulan otomatis benar. Logika deduktif
dapat mengidentifikasi hubungan-hubungan baru dalam pengetahuan (prinsip, kaidah)
yang ada. Dalam penalaran induktif, peneliti menarik kesimpulan berdasarkan hasil
sejumlah pengamatan kasus-kasus (individual, situasi, peristiwa), kemudian peneliti
membuat kesimpulan yang bersifat umum. Kesimpulan dibatasi oleh jumlah dan
karakteristik dari kasus yang diamati.

7. Kesimpulan Kodisional
Kesimpulan hasil penelitian tidak bersifat absolut. Penelitian boleh dikatakan
hanya mereduksi ketidaktentuan, misal pada penelitian ilmu sosial.

Ciri-ciri pernyataan Masalah Penelitian yang baik menurut Syvie, 2007 adalah
sebagai berikut.

1. Masalah yang dipilih harus mempunya nilai penelitian

a. Masalah harus mempunyai keaslian


b. Masalah harus menyatakan suatu hubungan
c. Masalah harus merupakan hal yang penting

7
d. Masalah harus dapat di uji
e. Masalah harus mencerminkan suatu pertanyaan

2. Masalah yang dipilih dengan bijak, artinya:

a. Data serta metode untuk memecahkan masalah harus tersedia


b. Biaya untuk memecahkan masalah, secara relatif harus dalam batas-batas
kemampuan
c. Waktu memecahkan masalah harus wajar
d. Biaya dan hasil harus seimbang
e. Administrasi dan sponsor harus kuat
f. Tidak bertentangan dengan hukum dan adat

3. Masalah dipilih dengan kualifikasi peneliti

a. Menarik bagi peneliti


b. Masalah harus sesuai dengan kualifikasi peneliti

C. Merumuskan Permasalahan Penelitian

Pertimbangan dalam memilih masalah penelitian agar masalah yang dipilih layak
dan relevan untuk diteliti diungkapkan oleh Notoatmodjo (2002), meliputi :

1. Masalah masih baru

“Baru” dalam hal ini adalah masalah tersebut belum pernah diungkap atau
diteliti oleh orang lain dan topik masih hangat di masyarakat, sehingga agar tidak
sia-sia usaha yang dilakukan, sebelum menentukan masalah, peneliti harus
banyak membaca dari jurnal-jurnal penelitian maupun media elektronik tentang
penelitian terkini.

8
2. Aktual

Aktual berarti masalah yang diteliti tersebut benar-benar terjadi di


masyarakat. Sebagai contoh, ketika seorang dosen keperawatan akan meneliti
tentang masalah gangguan konsep diri pada pasien yang telah mengalami
hemodialise berulang, maka sebelumnya peneliti tersebut harus melakukan survey
dan memang menemukan masalah tersebut, meskipun tidak pada semua pasien

3. Praktis

Masalah penelitian yang diteliti harus mempunyai nilai praktis, artinya


hasil penelitian harus bermanfaat terhadap kegiatan praktis, bukan suatu
pemborosan atau penghamburan sumber daya tanpa manfaat praktis yang
bermakna.

4. Memadai

Masalah penelitian harus dibatasi ruang lingkupnya, tidak terlalu luas,


tetapi juga tidak terlalu sempit. Masalah yang terlalu luas akan memberikan hasil
yang kurang jelas dan menghamburkan sumber daya, sebaliknya masalah
penelitian yang terlalu sempit akan memberikan hasil yang kurang berbobot.

5. Sesuai dengan kemampuan peneliti

Seseorang yang akan melakukan penelitian harus mempunyai kemampuan


penelitian dan kemampuan di bidang yang akan diteliti, jika tidak, hasil
penelitiannya kurang dapat dipertanggungjawabkan dari segi ilmiah (akademis)
maupun praktis.

9
6. Sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah

Masalah-masalah yang bertentangan dengan kebijaksanaan pemerintah,


undang-undang ataupun adat istiadat sebaiknya tidak diteliti, karena akan banyak
menemukan hambatan dalam pelaksanaan penelitiannya nanti.

7. Ada yang mendukung

Setiap penelitian membutuhkan biaya, sehingga sejak awal sudah


dipertimbangkan darimana asal biaya tersebut akan diperoleh. Tidak jarang
masalah-masalah penelitian yang menarik akan mendapatkan sponsor dari
instansi-instansi pendukung, baik pemerintah maupun swasta.

Perumusan masalah merupakan titik tolak bagi perumusan hipotesis


nantinya, dan dari rumusan masalah dapat menghasilkan topik penelitian, atau
judul dari penelitian. Menurut Moh. Nazir, 2005 umumnya rumusan masalah
harus dilakukan dengan kondisi berikut;

1. Masalah biasanya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan.

Contohnya, ”Apa akibat dari perbedaan jenis penghargaan atau prestasi siswa?”,
”Berapa sering pelaksanaan penilaian akreditasi dari lembaga-lembaga
terakreditasi?”

2. Rumusan hendaklah jelas dan padat serta tidak menduakan arti

Contoh:

a. Masalah ini diselidiki dalam studi mengenai dampak penguatan positif atau
kualitas komposisi bahasa Inggris
b. Kegunaan dari studi ini untuk penilaian kurikulum pelajaran ekonomi rumah
tangga yaitu:

1) Menunjukkan kepentingan-kepentingan dan kebutuhan-kebutuhan siswa.


10
2) Mendapatkan pendapat-pendapat orang tua mengenai pertimbangan yang
menurut mereka penting didalam pengajaran pelajaran ekonomi rumah
tangga.
3) Rumusan masalah harus berisi implikasi adanya data untuk memecahkan
masalah
4) Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam membuat hipotesis
5) Masalah harus menjadi dasar bagi judul penelitian

Hal yang perlu diingat dalam merumuskan masalah:

1. Masalah ilmiah tidak boleh merupakan pertanyaan-pertanyaan etika atau moral.


Pernyataan tentang nilai dan value judgement yang tidak bisa di jawab secara
ilmiah, misalnya masalah yang dipilih adalah ”bagaimanakah sebaiknya mengajar
mahasiswa di Perguruan Tinggi?” untuk menghindarkan hal tersebut maka
janganlah menggunakan kata ”Mustikah” atau ”lebih baik”, atau perkataan-
perkataan lain yang menunjukkan preferensi. Ganti perkataan lebih baik dengan
perkataan ”lebih besar”.
2. Menghindarkan masalah yang merupakan metodologi. Pernyataan-pernyataan
yang berhbungan dengan ”metode sampling” , atau ”pengukuran” dan lain-lain,
supaya jangan digunakan dalam memformulasikan masalah.

Cara untuk memformulasikan masalah:

1. Dengan menurunkan masalah dari teori yang telah ada, seperti masalah pada
penelitian eksperimental.
2. Dari observasi langsung dilapangan, seperti yang sering dilakukan oleh ahli-ahli
sosiologi. Jika masalah diperoleh dilapangan,maka sebaiknya juga
menghubungkan masalah tersebut dengan teori-teori yang telah ada, sebelumnya
masalah tersebut diformulasikan. Ini bukan berarti bahwa dalam memilih
penelitian yang tidak didukung oleh suatu teori tidak berguna sama sekali. Karena
ada kalanya penelitian tersebut dapat menghasilkan dalil-dalil dan dapat
membentuk sebuah teori.
11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut John Dewey, 1993; Kerlinger, 1989 dalam Sukardi; 2007
mengidentifikasikan bahwa, permasalahan secara faktual dapat berupa kesulitan yang
dirasakan oleh orang awam maupun para peneliti; permasalahan dapat juga diartikan
sebagai sesuatu yang menghalangi tercapainya tujuan.

Menurut Notoatmodjo (2002) masalah penelitian secara umum dapat diartikan


sebagi suatu kesenjangan (gap) antara yang seharusnya dengan apa yang terjadi tentang
sesuatu hal, atau antara kenyataan yang ada atau terjadi dengan yang seharusnya ada atau
terjadi serta antara harapan dan kenyataan.

Beberapa karakteristik menurut Sukardi, 2007 adalah sebagai berikut:

a. Dapat Diteliti
b. Mempunyai Kontribusi Signifikan
c. Dapat Didukung Dengan Data Empiris
d. Sesuai Dengan Kemampuan dan Keinginan Peneliti
Menurut Nana Syaodih, 2005 mengemukakan karakteristik permasalahan
penelitian adalah sebagai berikut:

a. Obyektifitas
b. Ketepatan
c. Vertifikasi
d. Penjelasan Ringkas
e. Empiris
f. Penalaran Logis
g. Kesimpulan Kodisional
12
Pertimbangan dalam memilih masalah penelitian agar masalah yang dipilih layak
dan relevan untuk diteliti diungkapkan oleh Notoatmodjo (2002), meliputi :

1. Masalah masih baru


2. Aktual
3. Praktis
4. Memadai
5. Sesuai dengan kemampuan peneliti
6. Sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah
7. Ada yang mendukung

Hal yang perlu diingat dalam merumuskan masalah:

1. Masalah ilmiah tidak boleh merupakan pertanyaan-pertanyaan etika atau moral.


2. Menghindarkan masalah yang merupakan metodologi.

B. Saran

Sebaiknya para peneliti benar-benar memahami dan menguasai permasalahan penelitian


sehingga dapat memilih dan merumuskan permasalahan penelitian yang signifikan sehingga
benar-benar dapat diteliti.

13
DAFTAR PUSTAKA

Henny Kartika. 2008. Perumusan Masalah. .


http://hennykartika.wordpress.com/2008/01/27/perumusan-masalah/

Moh. Nazir. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia

Nana Syaodih Sukmadinata. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda

Notoatmodjo, S. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi (Cetakan Kedua).


Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Sukardi. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Sylvie. 2007. Merumuskan Masalah Penelitian.


http://sylvie.edublogs.org/2007/05/08/merumuskan-masalah-penelitian/

14
15

Anda mungkin juga menyukai