Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTER

Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur atas rahmat dan ridho Allah SWT, karena tampah
rahmat dan ridhoNya, kita tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan selesai tepat pada
waktunya.
Pada kesempatan ini kami mengucappkan terimakasi yang sebesar-besarnya kepada dosen mata
kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Matematika yang telah memberikan tugas terhadap kami.
Kami jauh dari kata sempurna. Dan ini merupakan Langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya.
Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran yang membangun
senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi saya pada khususnya dan pihak lain
yang berkepentingan pada umumnya.

Padang, 12 Maret 2023

i
DAFTA ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................… i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................… ii
BAB I ………………………………………………………………………………………………………………………………… 1
PENDAHULAN ………………………………………………………………………………………………………………… 1

A. LATAR BELAKANG …………………………………………………………………………………………………1


B. RUMUSAN MASALAH ……………………………………………………………………………………………1
C. TUJUAN ………………………………………………………………………………………………………………..1
BAB II …………………………………………………………………………………………………………………………………2
PEMBAHASAN ……………………………………………………………………………………………………………………2

A. PENGERTIAN …………………………………………………………………………………………………………2
1. Penelitian Dasar ……………………………………………………………………………………….2
2. Penelitian Terapan …………………………………………………………………………………..2
B. STRUKTUR PENELITIAN …………………………………………………………………………………………3
1. Pengajuan masalah ………………………………………………………………………………….3
2. Penyusunan kerangka teoritis ………………………………………………………………….4
3. Metodologi penelitian ……………………………………………………………………………..4
4. Hasil penelitian ………………………………………………………………………………………..5
5. Ringkasan dan kesimpulan ………………………………………………………………………5
6. Abstrak ……………………………………………………………………………………………………5
C. JENIS-JENIS PENELITIAN ……………………………………………………………………………………….6
1. Penelitian berdasarkan tujuan …………………………………………………………………6
2. Penelitian berdasarkan pendekatan ………………………………………………………..6
3. Penelitian berdasarkan tempat ……………………………………………………………….7
4. Penelitian berdasarkan fungsi …………………………………………………………………7
5. Penelitian berdasarkan motode ……………………………………………………………...8
BAB III ………………………………………………………………………………………………………………………………9
PENUTUP ………………………………………………………………………………………………………………………….9

A. KESIMPULAN ……………………………………………………………………………………………………….9
B. SARAN …………………………………………………………………………………………………………………9
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………………………………………….10

ii
PENDAHULUAN
BAB 1
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan dan pengembangan ilmu pengetahuan dimasyaratkan mengharuskan adanya
penelitian. Tanpa sebuah penelitian, ilmu pengetahuan tidak akan hidup dan akan diragukan
kebenarannya. Sehingga sebuah penelitian akan menjadi tolok ukur seberapa besar kegunaan
penelitian dan peran penelitian dalam pengembangan ilmu.
Kegiatan penelitian merupakan upaya untuk merumuskan masalah, mengajukan
pertanyaanpertanyaan, dan mencoba menjawab pertanyaan- pertanyaan tersebut. Untuk menjawab
pertanyaan tersebut dengan cara menemukan fakta-fakta dan memberikan penafsiran yang benar.
Tetapi penelitian akan menjadi lebih dinamis apabila dilakukan secara terus menerus yang bertujuan
untuk memperbaharui kesimpulan yang telah ditemukan.
Tanpa adanya penelitian itu ilmu pengetahuan akan berhenti dan menjadi tidak valid, bahkan
akan surut kebelakang. Selain itu peneilitian yang baik sebaiknya tidak dilakukan dengan cara yang
asal-asalan. Namun harus memenuhi aturan yang sudah ditentukan yakni dengan menyertakan
metode-metode yang sesuai dengan objek yang akan diteliti sehingga akan menghasilkan data-data
yang sesuai pula. Dalam penelitian ada berbagai jenis metode yang dilakukan.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, pokok permasalahan yang akan dibahas yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan penelitian?
2. Apa saja struktur penelitian?
3. Apa saja jenis-jenis penelitian

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian penelitian
2. Untuk mengetahui struktur penelitian
Untuk mengetahui jenis-jenis penelitian

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penelitian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penelitian adalah kegiatan
pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan
objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan
prinsip-prinsip umum. Secara umum, penelitian dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu;
1. Penelitian Dasar (Basic Research)
Penelitian dasar adalah penelitian terhadap sesuatu karena adanya perhatian dan
keingintahuan pada hasil suatu aktivitas. Penelitian ini dikerjakan tanpa harus memikirkan
ujung praktis. Penelitian dasar juga disebut sebagai penelitian murni. Penelitian murni tidak
dibayang-bayangi oleh pertimbangan penggunaan dari penemuan tersebut untuk khalayak
umum. Perhatian utama dari penelitian ini adalah kesinambungan dan integritas dari ilmu dan
filosofi. Penelitian murni tidak memikirkan ada tidaknya hubungan dengan kejadian-kejadian
yang diperlukan masyarakat. Jalan pikiran peneliti bisa ke aman saja tanpa memikirkan sudut
apa dan arah apa yang dituju dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian dasar dalah
pengetahuan umum dan pengertian-pengertian tentang alam serta hukum-hukumnya.
Pengetahuan umum ini merupakan alat untuk memecahkan maslah-masalah praktis walaupun
tidak memberikan jawaban menyeluruh bagi setiap masalah. Penelitian dasar memecahkan
masalah tanpa mempertimbangkan kehendak sosial atau ekonomi ataupun masyarakat.
2. Penelitian Terapan (Applied Research)
Penelitian terapan adalah penyelidikan yang hati-hati, sistematik dan terus-menerus
terhadap suatu masalah. Hasil penelitian ini bukan penemuan baru tapi aplikasi baru dari
penelitian yang telah ada. Peneliti terapan akan merincikan penemuan penelitian dasar untuk
keperluan praktis dalam bidang-bidang tertentu. Setiap ilmuwan yang mengerjakan penelitian
terapan memiliki keinginan agar hasil penelitiannya dapat digunakan dalam masyarakat.
Penelitian terapan memilih masalah yang ada hubungannya dengan kehendak masyarakat
juga untuk memperbaiki praktik-praktik yang sudah ada. Hasil penelitian harus segera
diumumkan agar tidak kadaluwarsa.
Menurut Nasir penelitian terapan dapat dilakukan dengan lima langkah. Kelima langkah
tersebut adalah sebagai berikut:
1) Suatu yang sedang diperlukan, dipelajari, diukur, dan diperiksa kelemahannya.
2) Satu dari kelemahan-kelemahan yang diperoleh dipilih untuk penelitian.
3) Kelemahan yang dipilih dipecahkan dalam laboratorium.
4) Setelah kelemahan dipecahkan kemudian dilakukan modifikasi sehingga penyelesaian
dapat dilakukan untuk diterapkan.
5) Pemecahannya dipertahankan dan ditempatkan dalam satu kesatuan sehingga ia
menjadi bagian permanen dari satu sistem.

Perbedaan penelitian dasar dan terapan dari segi penerapannya adalah penelitian dasar
digunakan dalam jangka yang panjang. Sementara penelitian terapan penerapannya harus
segera digunakan agar tidak kadaluwarsa.

7
B. Struktur Penelitian
1) Pengajuan Masalah
Sebagai mana yang telah dikatakan di awal bahwa penelitian dilakukan untuk memecahkan
suatu masalah. Itu artinya, suatu penelitian berangkat dari adanya sebuah masalah. Oleh
karena itu, pengajuan masalah melakukan langkah pertama yang terdapat dalam suatu
penelitian ilmiah. Secara kronologis terdapat enam kegiatan yang harus dilakukan oleh
peneliti dalam langkah pengajuan masalah. Keenam kegiatan tersebut adalah:
a. Latar Belakang Masalah
Suatu gejala baru dapat dikatakan sebuah masalah bila gejala tersebut terdapat dalam
situasi tertentu. Misalnya,rendahnya minat belajar matematika di sebabkan asumsi anak
terhadap pelajaran matematika sulit. Ini akan menimbulkan masalah karena dengan
adanya anggapan itu siswa jadi takut untuk belajar matematika. Pada hakikatnya sebuah
masalah tidak pernah berdiri sendiri. Sebuah masalah terisolasi dari faktor-faktor lain. Ia
selalu terdapat konstelasi yang merupakan latar belakang dari suatu masalah tersebut.
oleh karena itu, dalam penulisan sebuah karya ilmiah perlu diuraikan latar belakang
masalah dilakukannya suatu penelitian.

b. Identifikasi Masalah
Suatu hal yang kelihatannya paradoks, bila ditinjau sepintas lalu, pemecahan sebuah
masalah akan menimbulkan masalah baru pula. Misalnya, pengembangan sebuah metode
baru dalam pengajaran matematika akan menimbulkan berbagai masalah lainnya
juga,seperti tingkat efisiensi metode baru tersebut dengan metode lama, bagaimana
penerapan metode baru tersebut, apakah diperlukan berbagai media tertentu, dan juga
apakah pengembangan metode baru tersebut akan menimbulkan manfaat dalam semua
proses pengajaran matematika. Begitulah suatu faktor baru akan menjalin suatu hubungan
sebab akibat dengan berbagai faktor yang telah ada.Dalam konstelasi yang bersifat
situasional ini, kita dapat mengidentifikasikan obyek yang menjadi masalah. Identifikasi
masalah merupakan suatu tahap permulaan dari penguasaan masalah di mana suatu
obyek dalam suatu jalinan situasi tertentu dapat kita kenali sebagai suatu masalah. Seperti
contoh asumsi anak terhadap pembelajaran matematika itu sulit, dengan mudah kita
mengenalinya itu masalah.
 
c. Pembatas Masalah
Sebagaimana yang terlihat pada identifikasi masalah, ternyata identifikasi masalah
memberikan kepada kita sejumlah pertanyaan yang begitu banyak. Padahal sebuah
penelitian yang baik, lebih baik menghasilkan dua atau tiga hipotesis yang teruji daripada
sejumlah penemuan yang kurang dapat dipertanggungjawabkan.  Oleh karena itu,
langkah ketiga dalam pengajuan masalah adalah membatasi masalah.Permasalahan yang
akan diteliti harus dibatasi terlebih dahulu ruang lingkupnya. Pembatasan
masalah merupakan upaya untuk menetapkan batas-batas permasalahan dengan jelas,
yang memungkinkan kita untuk mengidentifikasikan faktor mana saja yang termasuk
dalam lingkup permasalahan. Misalnya, kita memilih studi perbandingan dilihat dari
efektivitas prestasi belajar. Efektivitas prestasi belajar harus dibatasi masalahnya, sebab
kita tidak mungkin meneliti efektivitas seluruh mata pelajaran atau membatasi pada
beberapa mata pelajaran saja. Dengan pembatasan masalah, kita akan mendapatkan fokus
masalah yang memungkinkan kita untuk merumuskan masalah dengan baik.

7
d. Perumusan Masalah
Dalam pengajuan masalah adalah merumuskan masalah. Perumusan masalah merupakan
upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan apa saja yang ingin kita
carikan jawabannya. Perumusan masalah dijabarkan dari identifikasi dan pembatasan
masalah. Dengan kata lain, perumusan masalah merupakan pernyataan lengkap dan
terperinci mengenai ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti berdasarkan
identifikasi dan pembatasan masalah.

e. Tujuan Penelitian
Setelah masalah dirumuskan dengan baik, maka seorang peneliti menyatakan tujuan
penelitiannya. Tujuan penelitian adalah pernyataan mengenai ruang lingkup dan kegiatan
yang akan dilakukan berdasarkan masalah yang telah dirumuskan.

f. Kegunaan Penelitian
Setelah dibahas tujuan penelitian, maka kegiatan terakhir dalam langkah pengajuan
masalah adalah kegunaan penelitian. Kegunaan penelitian merupakan manfaat yang
dapat dipetik dari pemecahan masalah yang didapat dari penelitian.

2) Penyusunan Kerangka Teoritis


Penyusunan kerangka teoretis dilakukan setelah pengajuan masalah. Pada tahap ini, proses
penelitian dilakukan dengan mencari teori-teori, konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi
hasil penelitian yang dapat dijadikan landasan teoretis. Selanjutnya, pengajuan hipotesis
menjadi landasan dalam penyusunan kerangka berpikir. Hipotesis yaitu dugaan sementara
terhadap permasalahan yang diajukan dalam sebuah penelitian. Dalam memecahkan
permasalahan, terdapat dua cara antara lain cara ilmiah dan non-ilmiah. Dalam penelitian
ilmiah tentu saja pemecahan masalah harus dilakukan dengan cara ilmiah. Cara ilmiah ini
dijadikan sebagai dasar argumentasi untuk menyelesaikan permasalahan dalam
penelitian.Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dalam menyusun kerangka pemikiran
dibutuhkan teori-teori ilmiah yang menjadi dasar argumentasi sehingga membuahkan
hipotesis. Adapun kriteria utama agar kerangka pemikiran dapat menguatkan para ilmuwan
lain yaitu dengan alur-alur pikiran yang logis. Alur pikiran logis disini yakni menggunakan
teori yang sudah di paparkan pada kerangka berpikir sebagi landasan dalam penelitian. Tidak
sedikit tesis atau disertasi dimana teori-teori yang termaktub di dalamnya hanya sebagai
pajangan belaka. Seharusnya teori-teori tersebut menjadi landasan yang kuat dalam
membangun kerangka berpikir.

3) Metodologi Penelitian
Setelah perumusan hipotesis selesai dilakukan maka, tahap selanjutnya adalah menguji
hipotesis tersebut secara empiris. Pada tahap inilah penggunaan metodologi suatu penelitian
dibutuhkan. Metodologi adalah pengetahuan tentang berbagai metode, sedangkan metodologi
penelitian merupakan pengetahuan tentang metode-metode yang digunakan dalam suatu
penelitian, misalnya metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Setiap penelitian memiliki
metode penelitian masing-masing. Pada tahap ini, tujuan penelitian harus dinyatakan secara
lengkap, seperti variabel-variabel yang akan diteliti serta karakteristik-karakteristik hubungan
yang akan diuji. Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, peneliti dapat memilih metode

7
penelitian yang tepat beserta teknik yang ingin digunakan.Metode adalah prosedur tertentu
yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu sedangkan teknik adalah cara yang spesifik
yang digunakan dalam penelitian untuk memecahkan masalah dengan prosedur  tertentu. Jadi,
teknik-teknik tercakup dalam metode penelitian seperti, teknik pengambilan contoh, teknik
pengukuran, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.Hal yang perlu diingat adalah
pada proses verifikasi data dimana kesimpulan yang ditarik kemudian dibandingkan dengan
hipotesis untuk menentukan hipotesis ditolak atau diterima. Oleh karena itu, teknik yang
dipilih dalam metode penelitian harus sesuai dengan perumusan hipotesis.Pada teknik
pengumpulan data, variabel-variabel dalam penelitian harus dinyatakan kemudian sumber
data mengenai keterangan variabel tersebut didapatkan. Dalam proses pengumpulan data
diperlukan instrumen. Instrumen perlu diuji keabsahan (validity) dan keandalannya
(reliability) sebelum digunakan. Instrumen harus memenuhi persyaratan secara a priori.
Maka, instrument dicantumkan secara singkat dalam metode penelitian.

4) Hasil Penelitian
Setelah melakukan sejumlah tahap penelitian yang telah dikemukakan pada pembahasan
sebelumnya, langkah selanjutnya yakni pada hasil dari penelitian itu sendiri. Secara singkat
hasil penelitian dapat dilaporkan dalam kegiatan sebagai berikut:
a. Menyatakan variabel-variabel yang diteliti.
b. Menyatakan teknik analisis data.
c. Mendeskripsikan hasil analisis data.
d. Memberikan penafsiran terhadap kesimpulan analisis data.
e. Menyimpulkan pengujian hipotesis apakah ditolak atau diterima.

5) Ringkasan Dan Kesimpulan


Kesimpulan penelitian merupakan sintesis dari keseluruhan aspek penelitian yang terdiri dari
masalah, kerangka teoritis, hipotesis, metodologi penelitian, dan penemuan penelitian.
Sintesis ini membuahkan kesimpulan yang ditopang oleh suatu kajian yang bersifat terpadu
dengan meletakkan berbagai aspek penelitian dalam perspektif yang menyeluruh. Untuk itu
bagian ini disebut ringkasan dan kesimpulan yang pada dasarnya mencerminkan hakikat
kesimpulan yang disingkapkan oleh penelitian.Berikut langkah-langkah menyusun ringkasan
dan kesimpulan:
a. Deskripsi singkat mengenai masalah, kerangka teoritis, hipotesis, metodologi dan
penemuan penelitian.
b. Kesimpulan penelitian yang merupakan sintesis berdasarkan keseluruhan aspek tersebut
di atas.
c. Pembahasan kesimpulan penelitian dengan melakukan perbandingan terhadap penelitian
lain dan pengetahuan ilmiah yang releva.
d. Mengkaji implikasi penelitian.
e. Mengajukan saran.

6) Abstrak
Seluruh laporan penelitian kemudian disarikan dalam sebuah ringkasan yang disebut abstrak.
Abstrak merupakan ringkasan seluruh kegiatan penelitian yang dikemas dengan ringkas
namun padat. Abstrak mencakup keseluruhan pokok pernyataan penelitian sesuai dengan
langkah-langkah kegiatan penelitian.

7
a. Daftar Pustaka
Pada hakikatnya daftar pustaka merupakan inventarisasi dari seluruh publikasi ilmiah
maupun nonilmiah yang dipergunakan sebagai dasar bagi pengkajian yang dilakukan.

b. Riwayat Hidup
Riwayat hidup merupakan deskripsi dari latar belakang pendidikan dan pekerjaan peneliti
yang mempunyai hubungan dengan penulisan karya ilmiah yang disampaikan. Semua hal
yang bersifat penting tentang latar belakang penulis diringkaskan dalam sebuah
penjelasan yang cukup padat.

c. Usulan Penelitian
Sebuah usulan penelitian mengandung seluruh langkah-langkah penelitian tanpa hasil
penelitian. Dengan demikian usulan penelitian hanya mencakup langkah pengajuan
masalah, penyusunan kerangka teoritis, dan pengajuan hipotesis serta metodologi
penelitian.

C. Jenis-Jenis Penelitian
Dalam melakukan penelitian, orang dapat menggunakan berbagai macam metodologi. Keputusan
mengenai metodologi yang akandipakai akantergantung kepada tujuan, pendekatan, bidang ilmu,
sifat, tempat, sifat masalah yang digarap dan alternatif yang mungkin digunakan. Penelitian
terdiri atas beberapa jenis, yaitu:
1. Penelitian Berdasarkan Tujuan
a. Penelitian eksplorasi adalah jenis penelitian yang dilaksanakan untuk menemukan ilmu
(pendidikan) dan masalah masalah yang baru dalam bidang pendidikan.ilmu pendidikan
dan masalah masalah yang diperlukan melalui penelitian pendidikan benar benar baru
dan belum pernah diketahui sebelumnya.
b. Penelitian pengembangan adalah jenis penelitian yang dilaksanakan untuk
mengembangkan ilmu (pendidikan) yang telah ada. Penelitian dilakukan untuk
mengembangkan, memperdalam atau memperluas ilmu (pendidikan) yang telah ada.
c. Penelitian Verifikasi,Penelitian ini adalah jenis penelitian yang dilaksanakan untuk
menguji kebenaran ilmu-ilmu (pendidikan) yang telah ada, baik berupa konsep, prinsip,
prosedur, dalil maupun praktek pendidikan itu sendiri. Data penelitian yang diperoleh
digunakan untuk membuktikan adanya keraguan terhadap informasi atau masalah-
masalah ilmu Pendidikan.
2. Penelitian Berdasarkan Pendekatan
a. Penelitian kuantitatif ini adalah penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan
melalui teknik pengukuraan yang cermat terhadap varaiabel-variabel tertentu, sehingga
mengasilkan simpulan simpulan yang dapat digeneralisasikan, lepas dari konteks waktu
dan situasi serta jenis data yang dikumpulkan terutama data kuantitatif.
b. Penelitian kualitatif ini adalah penelitian yang dimaksud antara lain melakukan
pengamatan terhadap orang dalam kehidupannya sehari-hari, berinteraksi dengan mereka,
dan berupaya dalam memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya.
Untuk itu, peneliti harus terjun dalam lapangan dengan waktu yang cukup lama.

7
c. Penelitian perkembangan ini adalah suatu kajian tentang pola dan urutan pertumbuhan
dan perubahan sebagai fungsi waktu. Objek penelitiannya adalah perubahan atau
kemajuan yang dicapai oleh individu, seperti peserta didik, guru, kepala sekolah, dan
unit-unit pendidikan lainnya. Tujuan peelitian ini adalah untuk mengetahui
perkembangan individu dalam kurun waktu tertentu.
3. Penelitian Berdasarkan Tempat
a. Penelitian Kepustakaan (libarary research), yaitu penelitian yang dilaksanakan di
perpustakaan.
b. Penelitian laboratrium (laboratory research), yaitu penelitian yang dilaksanakan di
laboratorium. Penelitian ini sering digunakan dalam penelitian eksperimen.
c. Penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian ang dilaksanakan di suatu tempat,
dan tempat itu diluar perpustakaan dan laboratorium
4. Penelitian Berdasarkan Fungsi
a. Penelitian Dasar (basic/fundamental research) adalah jenis penelitian yang digunakan
untuk menemukan dan mengembangkan konsep-konsep, prinsip, generalisasidan teori
baru. Tujuan penelitian dasar adalah untuk menambah pengetahuan dengan prinsip dan
hukum-hukum ilmiah, meningkatkan penyelidikan dan metodologi ilmiah.
b. Penelitian Tindakan (action research) Penelitian ini adalah suatu bentuk penelitian
refleksi-diri melalui tindakan nyata dalam situasi yang sebenarnya. Tujuannya adalah
untuk memperbaiki proses dan peahaman tentang praktik-praktik pendikan secara utuh,
mengembangkan profesional, dan meningkatkan hasil kegiatan.
c. Penelitian Penilaian (assessment research) Penelitian penilaian adalah penelitian yang
dilakukan untuk menentukan perubahan atau perbaikan perilaku individu setelah
menjalani suatu perlakuan dengan waktu dan program tertentu.
d. Penelitian Evaluasi (evaluation research) Penelitian evaluasi merupakan bagian dari
penelitian terapan, tetapi tujuannya dapat dibedakan dengan penelitian terapan. Penelitian
evaluatif adalah penelitian yang digunakan untuk penilaian keberhasilan, manfaat,
kegunaan, sumbangan, dan kelayakan suatu program, produk, atau kegiatan suatu
lembaga berdasarkan kreteri tertentu. Manfaat penelitian ini antara lain adalah dapat
menambah waawasan tentang suatu kegiatan dan dapat mendorong penelitian atau
pengembangan lebih lanjut, serta membantu para pimpinan untuk melakukan kebijakan.
e. Penelitian Komparatif 6 Studi komparatif (comparative study) atau studi kausal
komparatif (causal comparative studi) merupakan jenis penelitian yang digunakan untuk
membandingkan antara dua kelompok atau lebih dari suatu variable tertentu. Tujuan
penelitian komparatif adalah untuk melihat perbedaan dua atau lebih situasi, peristiwa,
kegiatan, atau program yang sejenis atau hampir sama yang melibatkan semua unsur atau
komponennya. Analisis penelitian dilakukan terhadap persamaan dan perbedaan dalam
perencanaan, pelaksanaan, faktor-faktor pendukung hasil. Hasil analisis perbandingan
dapat menemukan unsur-unsur atau faktor-faktor penting yang melatarbelakangi
persamaan dan perbedaan.
f. Penelitian Korelasional Penelitian ini mempelajari hubungan dua variable atau lebih,
yakni hubungan variasi dalam satu variabel dengan variasi dalam variabel lain. Derajat
hubungan variabel-variabel dinyatakan dalam satu indeks yang dinamai koefisien
korelasi. Penelitian korelasional dapat digunakan untuk menguji hipotesis tentang

7
hubungan antarvariabel atau untuk menyatakan besar-kecilnya hubungan antara dua
variabel atau lebih. Penelitian korelasional bertujuan untuk menguji hipotesis yang
dilakukan dengan cara mengukur sejumlah variabel dan menghitung koefisien kolerasi (r)
antara variabel-variabel tersebut, agar dapat ditentukan variabel-variabel mana yang
berkolerasi.
5. Penelitian Berdasarkan Metode
a. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk menggambarkan,
menjelaskan dan menjawab persoalan-persoalan tentang fenomena dan peristiwa yang
terjadi saat ini. Pola-pola penelitian deskriptif ini antara lain: survey, studi kasus, causal-
comparative, korelasional, dan pengembangan. Tujuannya adalah untuk (a) menjelaskan
suatu fenomena, (b) mengumpulkan informasi yang bersifat aktual dan fuktual
berdasarkan fenomena yang ada, (c) mengidentifikasi masalah-masalah atau melakukan
justifikasi kondisi-kondisi dan praktik-praktik yang sedang berlangsung, (d) membuat
perbandingan dan evaluasi, dan (e) mendeterminasi apa yang dikerjakan orang lain
apabila memiliki masalah atau situasi yang sama dan memperoleh keuntungan dari
pengalaman mereka untuk membuat rencana dan keputusan di masa yang akan datang.
b. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel
tertentu terhadap variabel lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat.
c. Penelitian survey Penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sample dari satu
populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data yang pokok
(Singarimbun, 1998). Survei merupakan studi yang bersifat kuantitatif yang digunakan
untuk meneliti gejala suatu kelompok atau perilaku individu. Survey adalah suatu desain
yang digunaan untuk penyelidikan informasi yang berhubungan dengan prevalensi,
distribusi dan hubungan antar variabel dalam suatu popilasi. Pada survey tidak ada
intervensi, survey mengumpulkan informasi dari tindakan seseorang, pengetahuan,
kemauan, pendapat, perilaku, dan nilai.
d. Penelitian ekspos fakto (after the fact) merupakan penelitian yang dilakukan terhadap
suatu kejadian yang telah berlangsung. Jenis penelitian ini disebut juga sebagai
restropective study karena meneusuri kembali terhadap suatu peristiwa dan kemudian
menelusuri ke belakang untuk menyelidiki faktor-faktor yang dapat menimbulkan
kejadian tersebut. Penelitian ini dilakukan sesudah perbedaanperbedaan dalam variabel
bebas terjadi karena perkembangan suatu kejadian secara alami. Penelitian ini merupakan
penelitian yang variabel-variabel bebasnya telah terjadi perlakuan atau tidak dlakukan
pada saat penelitian berlangsung.

7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat di buat kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penelitian adalah kegiatan pengumpulan,
pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk
memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan
prinsipprinsip umum.
2. Struktur penelitian ilmiah harus dipahami dengan baik oleh seorang peneliti agar peneliti
tidak terhambat dalam melakukan penelitian. Selain itu, penguasaan struktur penelitian
dengan baik tidak akan membuat peneliti bingung harus memulai penelitian dari mana dan
melangkah kemana.
3. Penguasaan penulisan ilmiah juga hal penting bagi seorang peneliti atau penulis ilmiah.
Dengan menguasai cara penulisan ilmiah, penulis tidak akan bermasalah dalam menempatkan
semua unsur-unsur yang terdapat dalam aturan ilmiah tersebut. misalnya, penulis tidak lagi
bingung harus menempatkan hipotesisnya dimana, apakah setelah perumusan atau setelah
hasil penelitian. Hal ini dikarenakan penulis sudah mengetahui hakikat dan fungsi unsure-
unsur tersebut dalam keseluruhan struktur peelitian ilmiah.
4. Struktur penelitian ilmiah dimulai dari pengajuan masalah, penyusunan kerangka teoritis,
metodologi penelitian, hasil penelitian, ringkasan dan simpulan.
5. Dalam penelitian, ada beberapa jenis yaitu penelitian berdasarkan tujuanpenelitian,
berdasarkan pendekatan, penelitian berdasarkan tempat, penelitian berdasarkan fungsi,
penelitian berdasarkan metode.

B. SARAN
Dalam melakukan penelitian, kita harus memahami pengertian atau konsep dasar dalam
penelitian beserta jenis – jenis penelitian, agar tidak ada keslahan dalam melakukan penelitian.

7
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/RatianitaMemah/makalah-jenis-jenis-penelitian
http://harjonbasri.blogspot.com/2014/11/struktur-penelitian-dan-penulisan-ilmiah.html?m=1
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Sugiyono, Prof. Dr. 2011. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif Kualitatif, dan
R&D. Bandung: ALFABETA.

7
MAKALAH
MEMAHAMI STRUKTUR ORGANISASI PENELITIAN, MEMILIH
PERMASALAHAN DALAM PENELITIAN

Disusun Oleh Kelompok 1:


IKE CHINTIA NINGRUM (2010003715002)
TIARA AMELIA PUTRI (2010003715008)
TITIAN ZABUAH (2010003715007)

Dosen Pengampum:
TENI SURYANI, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS


KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIAKAN
UNIVERSITAS EKASAKTI PEADANG
2023

Anda mungkin juga menyukai