Anda di halaman 1dari 23

PENELITIAN EKSPERIMEN

Makalah

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Metodologi Penelitian Pendidikan Konsentrasi Pendidikan Agama Islam
Pascasarjana UIN Alauddin Makassar

Oleh:

DEWI SAPUTRI. S
NIM: 80200220031

Dosen Pemandu:

Prof. Dr. H. Muh. Khalifah Mustami, M.Pd.


Dr. Sitti Mania, M.Ag.

PROGRAM PASCASARJANA

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah swt. yang telah memberikan

nikmat, hidayah dan taufik-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah

ini. Salawat dan salam kepada Nabi Muhammad saw. dengannya manusia mampu

berhijrah dari masa yang belum mengenal peradaban menuju kepada masa yang

berperadaban.

Makalah ini membahas tentang “Penelitian Eksperimen”. Penyusun

sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta

pengetahuan mengenai hal-hal yang terkait dengan judul tersebut. Lebih lanjut

kami menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak

Prof. Dr. H. Muh. Khalifah Mustami, M.Pd. dan Ibu Dr. Sitti Mania, M.Ag.

selaku dosen pembimbing mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan, yang

telah memberikan arahan serta bimbingan sehingga makalah ini dapat

terselesaikan dengan baik.

Sepenuhnya kami menyadari bahwa, pada proses penulisan karya ilmiah

ini dari awal sampai akhir tidak luput dari segala kekurangan maupun berbagai

hambatan dan kendala yang sifatnya datang dari eksternal selalu mengiringi

proses penulisan. Oleh karena itu, kami dengan penuh kesadaran menyampaikan
permohonan maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan makalah ini,

untuk itu diperlukan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan tulisan-

tulisan kami kedepanya.

Makassar, 25 Mei 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1-2

A.Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B.Rumusan Masalah ........................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 3-17

A. Pengertian Penelitian Eksperimen .............................................. 3

B. Karakteristik Penelitian Eksperimen........................................... 5

C. Langkah-Langkah Penelitian Eksperimen .................................. 9

D. Desain Penelitian Eksperimen .................................................... 12

BAB III PENUTUP.......................................................................................... 18-19

A.Kesimpulan .................................................................................. 18

B.Implikasi ...................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 20

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebelum mengadakan penelitian, seorang peneliti harus benar-benar

memahami jenis penelitian apa yang akan lakukan. Setiap jenis penelitian

memiliki cara kerja dan desain yang berbeda. Tanpa mengenal itu, peneliti akan

menemui kesulitan di dalam membuat perencanaan dan desain penelitian yang

akan dilakukan. Adapun penelitian eksperimen termasuk dalam jenis penelitian

yang ditinjau dari keluasan data.

Metode penelitian eksperimen pada umumnya digunakan dalam penelitian

yang bersifat laboratoris. Namun, bukan berarti bahwa pendekatan ini tidak dapat

digunakan dalam penelitian sosial, termasuk penelitian pendidikan. Jadi,

penelitian eksperimen yang mendasarkan pada paradigma positivistik pada

awalnya memang banyak diterapkan pada penelitian ilmu-ilmu keras (hard-

science), seperti Biologi dan Fisika, yang kemudian diadopsi untuk diterapkan

pada bidang-bidang lain, termasuk bidang sosial dan pendidikan.

Bertolak dari pemikiran di atas, permasalahan yang hendak dikaji dalam

makalah ini adalah pengertian, karakteristik, desain, langkah-langkah dan manfaat

penelitian eksperimen. Penting lebih lanjut untuk mengetahui dan memahami


materi tentang penelitian eksperimen karena akan sangat dibutuhkan pada saat

melakukan penelitian maka, diperlukan pembahasan yang mendalam terkait

dengan hal tersebut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Apa pengertian dari penelitian eksperimen?

1
2

2. Bagaimana karakteristik penelitian eksperimen?

3. Bagaimana langkah-langkah penelitian eksperimen?

4. Bagaimana desain penelitian eksperimen?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penelitian Eksperimen

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia penelitian merupakan pemeriksaan

yang teliti; penyelidikan dan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis,

dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk

memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk

mengembangkan prinsip-prinsip umum. Sedangkan eksperimen adalah

percobaan yang bersistem dan berencana (untuk membuktikan kebenaran


suatu teori dan sebagainya)1

Borg & Gall dalam Amat Jaedun menyatakan bahwa penelitian

eksperimen merupakan penelitian yang paling dapat diandalkan keilmiahannya

(paling valid), karena dilakukan dengan pengontrolan secara ketat terhadap

variabel-variabel pengganggu di luar yang dieksperimenkan. Definisi lain

menyatakan bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan

terhadap variabel yang data-datanya belum ada sehingga perlu dilakukan proses
manipulasi melalui pemberian treatment/perlakuan tertentu terhadap subjek

penelitian yang kemudian diamati/diukur dampaknya (data yang akan datang).

Penelitian eksperimen juga merupakan penelitian yang dilakukan secara sengaja


oleh peneliti dengan cara memberikan treatment/perlakuan tertentu terhadap

subjek penelitian guna membangkitkan sesuatu kejadian/keadaan yang akan

diteliti bagaimana akibatnya.

1
“KBBI”, Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring. https://kbbi.kemdikbud.go.id/ (27 Mei
2021).
3
4

Senada dengan itu, Emmory berpendapat bahwa penelitian eksperimen

merupakan bentuk khusus investigasi yang digunakan untuk menentukan variabel-

variabel apa saja dan bagaimana bentuk hubungan antara satu dengan yang

lainnya. Menurut konsep klasik, eksperimen merupakan penelitian untuk

menentukan pengaruh variabel perlakuan (independent variable) terhadap variabel

dampak (dependent variable).2

Penelitian eksperimen yaitu penelitian yang berusaha mencari pengaruh

varibel tertentu terhadap variabel lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat.

Dalam penelitian ini, ada kelas yang dijadikan sebagai kelas kontrol dan ada yang

dijadikan sebagai kelas eksperimen, atau jika obyek penelitian hanya satu

(misalnya kelas), maka dilakukan pree test, treatment, dan post tes. Contoh:

Efektifitas Pengajaran Sistem Modul di SMP Negeri X. 3

Berdasarkan dari berbagai pendapat di atas maka, penelitian eksperimen

adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang

dilakukan secara sistematis dan objektif dengan penuh ketelitian untuk

meyelesaikan suatu persoalan dengan prosedur penelitian percobaan yang

bersistem dan berencana. Peneliti akan berusaha mencari pengaruh varibel

tertentu terhadap variabel lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat,

sehingga dapat mengetahui hubungan sebab akibat antara gejala yang timbul
dengan variabel yang sengaja diadakan (treatment).

2
Amat Jaedun, “Metodologi Penelitian Eksperimen” (Makalah yang Disampaikan pada
Kegiatan In Service I Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah, yang Diselenggarakan oleh LPMP
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, 20-23 Juni 2011), h. 5.
3
Sulaiman Saat dan Sitti Mania, Pengantar Metodologi Penelitian: Panduan Bagi
Peneliti Pemula, edisi revisi (n.p.: Pusaka Almaida, Inc., 2020), h. 125-126.
(Catatan: Edisi pertama buku ini terbit pada Agustus 2019).
5

B. Karakteristik Penelitian Eksperimen

Penelitian eksperimen pada umumnya, menurut Ary mempunyai tiga

karakteristik penting, yaitu:

1. Variabel bebas yang dimanipulasi,

2. Variabel lain yang mungkin berpengaruh dikontrol agar tetap konstan,

3. Efek atau pengaruh manipulasi variabel bebas dan variabel terikat

diamati secara langsung oleh peneliti.

Berikut uraian dari ketiga karakteristik penelitian eksperimen tersebut:

a. Memanipulasi

Karakteristik pertama yang selalu ada dalam penelitian eksperimen adalah

adanya tindakan manipulasi variabel yang secara terencana dilakukan oleh si

peneliti. Memanipulasi variabel ini tidak mempunyai arti yang negatif seperti

yang terjadi di luar konteks penelitian. Maksud dari manipulasi yaitu tindakan

atau perlakuan yang dilakukan oleh seorang peneliti atas dasar pertimbangan

ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka guna memperoleh

perbedaan efek dalam variabel terikat.

Pada penelitian pendidikan dan penelitian tingkah laku, manipulasi

variabel, misalnya peneliti mengambil bentuk sifat di mana peneliti melaksanakan

sesuatu sebagai penentu awal dengan kondisi yang bervariasi pada subjek yang
diteliti. Misalnya dalam suatu proses penelitian laboratorium, dua kelompok yaitu

treatment dan kelompok control diberikan suhu ruangan yang bertingkat, yaitu

dingin, sedang, dan panas. Perbedaan kondisi ruang tersebut direncanakan sebagai

penentu awal agar mereka memperoleh hasil yang mungkin berbeda di antara

kedua grup. Perbedaan yang muncul tersebut diperhitungkan sebagai akibat

adanya manipulasi variabel tehadap dua kelompok.4

4
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya (Cet. XI;
Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), h. 180-181.
6

Fraenkel dan Wallen menyatakan bahwa penelitian eksperimen merupakan

penelitian yang unik, karena: satu-satunya tipe penelitian yang memberi

kesempatan kepada peneliti untuk secara langsung dapat memengaruhi variabel

penelitian. Di samping itu, penelitian eksperimen merupakan satu-satunya tipe

penelitian yang dapat menguji hipotesis tentang hubungan sebab akibat.

Dalam bidang pendidikan dan sosial, penelitian-penelitian dapat

menggunakan desain eksperimen karena variabel-variabel dapat dipilih dan

variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi proses eksperimen itu dapat

dikontrol secara ketat. Sehingga dalam metode ini, peneliti memanipulasi paling

sedikit satu variabel, mengontrol variabel lain yang relevan, dan mengobservasi

pengaruhnya terhadap variabel terikat. Manipulasi variabel bebas inilah yang

merupakan salah satu karakteristik yang membedakan penelitian eksperimental

dari penelitian-penelitian lain.

Istilah manipulasi dalam eksperimen menunjukkan pada tindakan yang

sengaja dilakukan peneliti berupa pemberian seperangkat kondisi yang bermacam-

macam dan yang telah ditentukan sebelumnya kepada subyek. Manipulasi

langsung oleh peneliti paling sedikit terhadap satu variabel bebas. Kontrol

menunjukan kepada upaya peneliti untuk menghilangkan variabel-variabel lain di

luar variabel bebas yang diperkirakan akan ikut mempengaruhi variabel terikat. 5
b. Mengontrol Variabel

Karakteristik kedua yang selalu ada dalam penelitian eksperimen yaitu

adanya kontrol yang secara sengaja dilakukan oleh peneliti terhadap variabel atau

ubahan yang ada. Mengontrol merupakan usaha peneliti untuk memindahkan

5
Sulaiman Saat dan Sitti Mania, Pengantar Metodologi Penelitian: Panduan Bagi
Peneliti Pemula, edisi revisi (n.p.: Pusaka Almaida, Inc., 2020), h. 159.
(Catatan: Edisi pertama buku ini terbit pada Agustus 2019).
7

pengaruh variabel lain pada variabel terikat yang mungkin mempengaruhi

penampilan variabel tersebut. Kegiatan mengontrol suatu variabel atau subjek

dalam penelitian eksperimen memiliki peranan penting, karena tanpa melakukan

kontrol secara sistematis, seorang peneliti tidak mungkin dapat melakukan

evaluasi dengan melakukan pengukuran secara cermat terhadap variabel terikat.

Untuk mengatasi hal tersebut maka proses eksperimen harus dipisahkan

dengan variabel luar (extraneous variables) yang tidak diperlukan tetapi memiliki

potensi yang mungkin dapat mempengaruhi hasil pengukuran pada variabel

terikat. Dengan dilakukannya pemisahan variabel luar dengan variabel yang

diperlukan tersebut, sehingga peneliti yakin bahwa apabila terjadi perbedaan pada

variabel terikat di antara grup kontrol dan grup treatment. Atau dengan kata lain,

perbedaan tersebut disebabkan oleh perubahan treatment yang dilakukan oleh

peneliti pada variabel bebas.

Dalam penelitian eksperimen, seorang peneliti jarang hanya melakukan

pengamatan pada grup kontrol. Mereka biasanya juga mengamati grup lain yang

memperoleh perlakuan khusus, kemudian mereka melakukan analisis perbedaan

antara keduanya-grup eksperimen dan grup kontrol.

Pelaksanaan penelitian eksperimen, kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol sebaiknya diatur secara intensif sehingga kedua variabel mempunyai


karateristik sama atau mendekati sama. perbedaan dari kedua kelompok ialah grup

eksperimen diberi treatment atau perlakuan tertentu, sedangkan grup kontrol

diberikan treatment seperti keadaan biasanya.6 Jika diberikan contoh, ada kelas

yang diberikan treatment dan ada yang menggunakan metode konvensional.

6
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya, h. 181-182.
8

c. Perbandingan Kelompok (Comparison of Group)

Dalam penelitian eksperimen terdapat dua kelompok, yaitu kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut sedapat mungkin

sama (homogen) atau mendekati sama karakteristiknya. Pada kelompok

eksperimen diberikan pengaruh atau treatment tertentu, sedangkan pada kelompok

kontrol tidak diberikan. Selanjutnya proses penelitian berjalan dan diobservasi

untuk menentukan perbedaan atau perubahan yang terjadi pada kelompok

eksperimen. Tentunya perbedaan tersebut merupakan hasil bandingan keduanya.7

d. Melakukan Observasi

Karakteristik selanjutnya dalam suatu penelitian eksperimen adalah adanya

tindakan observasi yang dilakukan oleh peneliti selama proses eksperimen

berlangsung. Selama proses penelitian berlangsung, peneliti melakukan observasi

terhadap kedua kelompok tersebut. Tujuan melakukan observasi adalah untuk

melihat dan mencatat fenomena apa yang muncul yang memungkinkan terjadinya

perbedaan di antara kedua kelompok.

Tindakan observasi dilakukan peneliti pada umumnya mempunyai tujuan

agar dapat mengamati dan mencatat fenomena yang muncul dalam variabel terikat

sebagai akibat dari adanya kontrol dan manipulasi variabel. Dalam proses

eksperimen yang biasanya ada dua kelompok variabel, yaitu variabel bebas dan
variabel terikat, maka peneliti dianjurkan untuk lebih melakukan pengamatan

pada variabel terikat, yaitu variabel yang biasanya menerima akibat terjadinya

perubahan secara sistematis dalam variabel bebas.8 Sebelum menentukan jenis

7
Sulaiman Saat dan Sitti Mania, Pengantar Metodologi Penelitian: Panduan Bagi
Peneliti Pemula, edisi revisi (n.p.: Pusaka Almaida, Inc., 2020), h. 163.
(Catatan: Edisi pertama buku ini terbit pada Agustus 2019).
8
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya, h. 180-182.
9

penelitian yang akan digunakan, baiknya seorang peneliti harus mencari tahu dan

mengetahui karakteristik dari jenis penelitian yang akan digunakan.

C. Langkah-langkah Penelitian Eksperimen

Langkah penelitian eksperimen pada prinsipnya sama dengan jenis

penelitian lainnya, yang secara eksplisit dapat dilihat sebagai beikut:

1. Melakukan kajian secara induktif yang berkaitan erat dengan

permasalahan yang hendak dipecahkan.

2. Mengidentifikasi permasalahan.

3. Melakukan studi literatur dari beberapa sumber yang relevan,

memformulasikan hipotesis penelitian, menentukan defenisi

operasional dan variabel.

4. Membuat rencana penelitian yang di dalamnya mencakup kegiatan:

a. Mengidentifikasi variabel luar yang tidak diperlukan, tetapi memungkinkan

terjadinya kontaminasi proses eksperimen.

b. Menentukan cara untuk mengontrol mereka.

c. Memilih desain riset yang tepat.

d. Menentukan populasi, memilih sampel yang mewakili dan memilih (assign)

sejumlah subjek penelitian.

e. Membagi subjek ke dalam kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen.


f. Membuat instrumen yang sesuai, memvalidasi instrumen dan melakukan pilot

study agar memperoleh instrumen yang memenuhi persyaratan untuk

mengambil data yang diperlukan.

g. Mengidentifikasi prosedur pengumpulan data, dan menentukan hipotesis.

5. Melakukan eksperimen.

6. Mengumpulkan data kasar dari proses eksperimen.


10

7. Mengorganisasi dan mendeskripsikan data sesuai dengan variabel yang

telah ditentukan.

8. Melakukan analisis data dengan teknik statistika yang relevan.

9. Membuat laporan penelitian eksperimen.

Pada kondisi yang sama Gay berpendpaat bahwa dalam penelitian

eksperimen menekankan perlu adanya langkah-langkah penting sebagai berikut:

1. Adanya permasalahan yang signifikan untuk diteliti.

2. Pemilihan subjek yang cukup untuk dibagi dalam kelompok

eksperimen dan kelompol kontrol.

3. Pembuatan atau pengembangan instrumen.

4. Pemilihan desain penelitian.

5. Eksekusi prosedur.

6. Melakukan analisis data.

7. Memformulasikan kesimpulan.

Dalam penelitian eksperimen peneliti diharuskan menyusun variabel-

variabel minimal satu hipotesis yang menyatakan harapan hubungan sebab akibat

di antara variabel-variabel yang terjadi.9

Menurut Sumadi Suryabrata, berikut adalah langkah-langkah pokok

penelitian eksperimen:
1. Lakukan survei kepustakaan yang relevan bagi masalah yang akan

digarap.

2. Identifikasi dan defenisikan masalah.

3. Rumuskan hipotesis, berdasarkan atas penelaahan kepustakaan.

4. Definisikan pengertian-pengertian dasar dan variabel-variabel utama.

5. Susun rencana eksperimen:

9
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya, h. 182-183.
11

a. Identifikasi bermacam-macam variabel yang relevan.

b. Identifikasi variabel-variabel non-eksperimental yang mungkin mencemarkan

eksperimen dan tentukan bagaimana caranya mengontrol variabel-variabel

tersebut.

c. Tentukan rancangan eksperimennya.

d. Pilih subjek yang representative bagi populasi tertentu, tentukan siapa-siapa

yang masuk kelompok kontrol dan siapa-siapa yang masuk kelompok

eksperimen.

e. Terapkan perlakuan.

f. Pilih atau susun alat untuk mengukur hasil eksperimen dan validasikan alat

tersebut.

g. Rancangkan prosedur pengumpulan data, dan jika mungkin lakukan pilot atau

trial run test untuk menyempurnakan alat pengukur atau rancangan

eksperimennya.

h. Rumuskan hipotesis nolnya.

6. Laksanakan eksperimen.

7. Aturlah data dasar itu dalam cara yang mempermudah analisis

selanjutnya; tempatkan dalam rancangan yang memungkinkan

memperhitungkan efek yang diperkirakan akan ada.


8. Terapkan test signifikansi untuk menentukan taraf signifikansi hasilnya.

9. Buatlah interpretasi mengenai hasil testing itu, berikan diskusi

seperlunya, dan tulislah laporannya.10 Pada dasarnya langkah-langkah

yang telah dijelaskan oleh para ahli di atas memiliki titik kesamaan.

Peneliti yang baik adalah peneliti yang melakukan penelitian secara

jujur, fair dan sesuai dengan prosedur atau langkah-langkah yang ada.

10
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian (Cet. XXVII Jakarta: PT Rajagrafndo
Persada: Jakarta, 2016), h. 90-91.
12

D. Desain Penelitian Eksperimen

Penentuan jenis penelitian sangat penting, karena jenis penelitian akan

menjadi panduan dalam menyusun langkah-langkah penelitian selanjutnya. Tanpa

memahami dan menentukan jenis penelitian yang akan dilakukan, peneliti akan

meraba-raba dalam melaksanakan penelitiannya.

Setiap jenis penelitian memiliki desain tersendiri. Penelitian tindakan

(action research) misalnya akan berbeda desainnya dengan penelitian eksperimen

atau penelitian historis (historical research). Oleh sebab itu, seorang peneliti

sudah harus memikirkan jenis penelitian yang akan dilakukan. Jenis penelitian ini

mulai tergambar dari pemilihan permasalahan atau penentuan rumusan masalah

penelitian. Jenis penelitian akan menentukan langkah penelitian selanjutnya.

1. Pre-Experimental Designs (Poor Experimental Designs)

Pre-experimental designs merupakan desain yang belum merupakan

desain sungguh-sungguh karena masih terdapat variabel luar yang ikut

berpengaruh terhadap terbentuknya variabel terikat (dependent variable). Hasil

eksperimen yang merupakan variabel terikat itu bukan semata-mata dipengaruhi

oleh variabel bebas (independent variable). Hal ini dapat terjadi karena tidak

adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara random.11

Ada beberapa bentuk pre-experimental designs yaitu:


a. One-Shot Case Study

Dalam rancangan yang demikian ini, suatu kelompok subjek dikenakan

perlakuan tertentu, lalu setelah itu dilakukan pengukuran terhadap variabel

tergantung. Rancangan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

11
Sulaiman Saat dan Sitti Mania, Pengantar Metodologi Penelitian: Panduan Bagi
Peneliti Pemula, edisi revisi (n.p.: Pusaka Almaida, Inc., 2020), h. 165.
(Catatan: Edisi pertama buku ini terbit pada Agustus 2019).
13

Treatment Posttest

X T2
Contoh:

Menggunakan metode diskusi sebagai cara untuk menunjukkan bahwa

metode tersebut adalah efektif.12

Di dalam one-shot case study terdapat sebuah kelompok yang diberi

perlakuan (tanpa pretest) dan selanjutnya diobservasi hasilnya. Variabel bebasnya

adalah perlakuan tersebut, sedangkan variabel terikatnya adalah hasil dari

observasi tersebut. Paradigma dalam penelitian eksperimen model ini seperti

terlihat di bawah:

= Perlakuan yang diberikan (varibel bebas) O = Observasi

(variabel terikat)

Paradigma di atas dapat dibaca, terdapat suatu kelompok yang diberi

perlakuan, selanjutnya diobservasi hasilnya. Sebagai contoh, pengaruh penerapan

model pembelajaran kooperatif terhadap hasil belajar siswa.

Terdapat kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif kemudian diukur hasil belajarnya. Dalam desain ini

pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif terhadap hasil belajar tidak

secara jelas terlihat, karena tidak ada pengukuran hasil belajar siswa sebelum

perlakuan sebagai pembanding. Sehingga meskipun siswa memperoleh nilai yang

tinggi pada post test, namun tidak dapat dikatakan bahwa nilai tinggi tersebut

12
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, h. 100.
14

sebagai akibat dari perlakuan karena nilai mereka tidak diketahui sebelum mereka

mendapat perlakuan.13

b. One-Group Pretest-Posttest Design

Pada desain ini, sebelum diberi perlakuan terlebih dahulu diberikan

pretest. Oleh karena itu, hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat karena dapat

membandingkan antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Hal ini dapat

dilihat pada gambar berikut:

O1XO2

O1 = nilai pretest (sebelum diberi perlakuan)


O2 = nilai postttest (setelah diberi perlakuan)

Pengaruh perlakuan = O2 – O1

Sebagai contoh, peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif. Dalam penelitian ini, hasil belajar kelompok

siswa sebelum perlakuan berupa penerapan model pembelajaran kooperatif diukur

terlebih dahulu, selanjutnya setelah perlakuan kembali diukur hasil belajarnya.

Dalam desain ini keberhasilan perlakuan ditentukan dengan membandingkan nilai

pre-test dan post-test.

c. Intact-Group Comparison

Pada desain ini terdapat satu kelompok yang digunakan untuk penelitian,

tetapi dibagi dua yaitu setengah kelompok untuk eksperimen (yang diberi

perlakuan) dan setengah untuk kelompok kontrol (yang tidak diberi perlakuan).

Masalah yang akan muncul dalam desain ini adalah menyangkut resiko

penyeleksian terhadap subjek yang akan diteliti, oleh karena itu, kelompok

13
Sulaiman Saat dan Sitti Mania, Pengantar Metodologi Penelitian: Panduan Bagi
Peneliti Pemula, edisi revisi (n.p.: Pusaka Almaida, Inc., 2020), h. 165-166.
(Catatan: Edisi pertama buku ini terbit pada Agustus 2019).
15

tersebut harus dipilih secara acak. Hal ini dapat digambarkan pada gambar

berikut:

O1 O2

O1 = Hasil pengukuran setengah kelompok yang diberi perlakuan

O2 = Hasil pengukuran setengah kelompok yang tidak diberi perlakuan

Pengaruh perlakuan = O1 – O2

Ketiga bentuk desain di atas bila diterapkan untuk penelitian, masih akan

banyak varibel luar yang berpengaruh dan sulit dikontrol, sehingga validitas

internal penelitian menjadi rendah.14

Jadi terdapat beberapa rancangan atau desain penelitian untuk jenis

penelitian Pre-Experimental Designs yaitu One-Shot Case Study, One-Group

Pretest-Posttest Design dan Intact-Group Comparison.

2. True Experimental Design

Dalam desain true experimental design ini, peneliti dapat mengontrol

semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Sehingga kualitas

pelaksanaan rancangan penelitian (validitas internal) dapat menjadi tinggi. Ciri

dari desain ini adalah sampel yang digunakan dalam kelompok eksperimen

maupun kelompok kontrol dipilih secara acak (random). Ada dua bentuk desain

ini yaitu:
a. Posttest Only Control Design

Dalam desain ini terdapat dua kelompok (R) yang masing-masing dipilih

secara acak. Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok yang lain

tidak diberikan perlakuan. Pengaruh adanya perlakuan adalah O1: O2. Pengaruh

perlakuan dianalisis dengan uji beda, pakai statistik t-test.

14
Sulaiman Saat dan Sitti Mania, Pengantar Metodologi Penelitian: Panduan Bagi
Peneliti Pemula, edisi revisi (n.p.: Pusaka Almaida, Inc., 2020), h. 165-166.
(Catatan: Edisi pertama buku ini terbit pada Agustus 2019).
16

R X O1

O2

b. Pretest Group Design

Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara acak,

kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal, adakah perbedaan antara

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik bila nilai

kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Pengaruh perlakuan adalah

(O2 – O1) – (O4 – O3). Desainnya seperti di bawah.

RO1 X RO2

RO3 RO4
3. The Solomon Four-Group Design

Dalam desain ini, salah satu dari empat kelompok dipilih secara random.

Dua kelompok diberi pretest dan dua kelompok tidak. Kemudian satu dari

kelompok pretest dan satu dari kelompok nonpretest diberi perlakuan eksperimen,

setelah itu keempat kelompok ini diberi posttest.

4. Factorial Design
Desain faktorial merupakan modifikasi dari true experimental design,
yaitu dengan memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang
mempengaruhi perlakuan (variabel bebas) terhadap hasil (variabel terikat). Pada
desain ini, semua kelompok dipilih secara acak, kemudian masing-masing diberi
pretest. Kelompok untuk dinyatakan baik jika setiap kelompok nilai pretestnya
sama. Jadi, O1 = O3 = O5 = O7. Y1 dan Y2 sebagai variabel moderator. Pengaruh
perlakuan kelompok laki-laki (Y1) = (O2 – O1) – (O4 – O3). Sedangkan pengaruh
perlakuan kelompok perempuan (Y2) = (O6 – O5) – (O8 – O7). Tujuan dari
desain ini adalah untuk menentukan apakah efek suatu variabel eksperimental
dapat digeneralisasikan lewat semua level dari suatu variabel kontrol atau apakah
efek suatu variabel eksperimen tersebut khusus untuk level khusus dari variabel
17

kontrol, selain itu juga dapat digunakan untuk menunjukkan hubungan yang tidak
dapat dilakukan oleh desain eksperimental variabel tunggal.
5. Quasi Experimental Design
Desain ini merupakan pengembangan dari true experimental design
yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, akan tetapi
tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Desain ini digunakan karena pada
kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk
penelitian. Ada dua bentuk desain ini yaitu;
a. Time-Series Design
Dalam desain ini, kelompok yang digunakan untuk penelitian tidak dapat
dipilih secara acak. Sebelum diberi perlakuan, kelompok diberi pretest sampai
empat kali, dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan keadaan
kelompok sebelum diberi perlakuan. Jika hasil pretest selama empat kali ternyata
nilainya berbeda-beda, berarti kelompok tersebut keadaannya labil, tidak menentu,
dan tidak konsisten. Setelah kestabilan kelompok dapat diketahui dengan jelas,
maka baru diberi perlakuan. Hasil pretest yang baik adalah O1 = O2 = O3 = O4
dan hasil perlakuan yang baik adalah O5 = O6 = O7 = O8. Besar pengaruhnya
perlakuan adalah (O5 + O6 +O7+O8)-O1+O2+O3+O4).
b. Nonequivalent Control Group Design
Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design,
hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kontrol tidak dipilih secara
acak.15
O1 X O2

O3 O4

15
Sulaiman Saat dan Sitti Mania, Pengantar Metodologi Penelitian: Panduan Bagi
Peneliti Pemula, edisi revisi (n.p.: Pusaka Almaida, Inc., 2020), h. 168-170.
(Catatan: Edisi pertama buku ini terbit pada Agustus 2019).
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan mengenai penelitian eksperimen, dapat disimpulkan

bahwa:

1. Penelitian eksperimen yaitu penelitian yang berusaha mencari pengaruh

varibel tertentu terhadap variabel lain dalam kondisi yang terkontrol

secara ketat. Dalam penelitian ini, ada kelas yang dijadikan sebagai

kelas kontrol dan ada yang dijadikan sebagai kelas eksperimen, atau

jika obyek penelitian hanya satu (misalnya kelas), maka dilakukan pree

test, treatment, dan post tes.

2. Karakteristik penelitian eksperimen:

a. Memanipulasi

b. Mengontrol variabel

c. Perbandingan kelompok (comparison of group)

d. Melakukan observasi

3. Langkah-langkah penelitian eksperimen:

a. Lakukan survei kepustakaan yang relevan bagi masalah yang akan digarap.

b. Identifikasi dan defenisikan masalah.

c. Rumuskan hipotesis, berdasarkan atas penelaahan kepustakaan.


d. Definisikan pengertian-pengertian dasar dan variabel-variabel utama.

e. Susun rencana eksperimen.

f. Laksanakan eksperimen.

g. Aturlah data dasar itu dalam cara yang mempermudah analisis selanjutnya;

tempatkan dalam rancangan yang memungkinkan memperhitungkan efek

yang diperkirakan akan ada.

18
19

h. Terapkan test signifikansi untuk menentukan taraf signifikansi hasilnya.

i. Buatlah interpretasi mengenai hasil testing itu, berikan diskusi seperlunya,

dan tulislah laporannya

4. Desain penelitian eksperimen

a. Pre-Experimental Designs (Poor Experimental Designs)

b. True Experimental Design

c. The Solomon Four-Group Design

d. Factorial Design

e. Quasi Experimental Design

B. Saran

Makalah ini adalah sebuah karya yang jauh dari kesempurnaan, oleh

karena itu dibutuhkan kritik dan saran yang membangun untuk menambah nilai

karya tulis singkat ini. Penulis juga menyadari bahwa penulis membutuhkan

koreksi untuk menjadikan tulisan ini bermanfaat, baik bagi para pembaca maupun

bagi penulis pribadi.


DAFTAR PUSTAKA

Jaedun, Amat. “Metodologi Penelitian Eksperimen”. Makalah yang Disampaikan


pada Kegiatan In Service I Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah, yang
Diselenggarakan oleh LPMP, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, 20-23
Juni 2011.
“KBBI”. Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring. https://kbbi.kemdikbud.go.id/
(27 Mei 2021).
Saat, Sulaiman dan Sitti Mania. Pengantar Metodologi Penelitian: Panduan Bagi
Peneliti Pemula. Edisi revisi. n.p.: Pusaka Almaida, Inc., 2020.
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya. Cet. XI;
Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011.
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian. Cet. XXVII Jakarta: PT Rajagrafndo
Persada: Jakarta, 2016.
Yusuf, Muri. Metodologi Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian
Gabungan. Cet. I; Jakarta: Kencana, 2014.

20

Anda mungkin juga menyukai