Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

HAKIKAT & MANFAAT PENELITIAN TINDAKAN KELAS


Mata Kuliah : Penelitian Tindakan Kelas
Dosen Pengampu : Devi Widya Ningsih, M.S

JUNNAH MIFTAH MAJIDAH 20.059

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD)


SEMESTER 7

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT)


AL-HIKMAH
KOTA TEBING TINGGI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala Rahmat, sehingga saya
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang mungkin
sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman dan juga berguna untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca. Makalah ini
saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh
karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Tebing Tinggi, 02 November 2023

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 2

A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas .................................................................... 2

B. Urgensi Penelitian Tindakan Kelas ......................................................................... 5

C. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas ................................................................ 6

D. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas ........................................................................ 8

BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 9

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 10


BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penelitian tindakan kelas sudah sering dilakukan oleh para peneliti, guru, serta
tenaga kependidikan. Namun, hasilnya kurang dirasakan dalam usaha meningkatkan
kualitas pembelajaran di kelas. Hal tersebut terutama disebabkan permasalahan yang
dijadikan fokus penelitian jarang diangkat dari kondisi nyata yang terjadi di kelas,
kurang berkaitan langsung dengan sumber masalahnya. Peneliti kurang memahami
bahwa itu masalah penelitian, atau kurang melakukan identifikasi masalah yang
terjadi dan dirasakan sehari-hari oleh para guru di kelas. Permasalahan fokus
penelitian itu terjadi, baik pada penelitian yang dilakukan oleh institusi lembaga
penelitian ataupun perorangan.
Di samping itu, pengebarluasan hasil penelitian kepada pendidik dan tenaga
kependidikan (praktisi) sangat jarang dan memakan waktu yang lama. Sedangkan
kemampuan memahami hasil penelitian bagi pendidik dan tenaga kependidikan di
tingkat pendidikan dasar dan menengah pada umumnya masih kurang, terutama jenis
penelitian tindakan kelas.
Rendahnya kemampuan meneliti dan memanfaatkan hasil-hasil penelitian bagi
para pelaksana pendidikan di lapangan tersebut berpengaruh negatif terhadap upaya
untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satu strategi untuk meningkatkan
kualitas pendidikan adalah dengan memberikan kesempatan kepada para pendidik
atau tenaga kependidikan untuk menyelesaikan masalah-masalah pembelajaran dan
lainnya, secara profesional dan kolaboratif melalui penelitian tindakan kelas.
Penelitian hendaknya dikelola atas dasar kemitraan yang sehat (collaborative)
sehingga kedua belah pihak dapat memetik manfaat secara timbal balik. Melalui
penelitian tindakan kelas masalah-masalah pembelajaran dapat dikaji secara tuntas
sehingga proses pembelajaran yang inovatif dan ketercapaian tujuan pembelajaran
dapat diaktualisasikan secara sisematis

1
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Pada awalnya, penelitian tindakan (action research) dikembangkan dengan tujuan
untuk mencari penyelesaian terhadap problem sosial (termasuk pendidikan). Penelitian
tindakan diawali oleh suatukajian terhadap suatu masalah secara sistematis. Hasil kajian
ini dijadikandasar untuk menyusun suatu rencana kerja (tindakan) sebagai upaya untuk
mengatasi masalah tersebut. Kegiatan berikutnya adalah pelaksanaan tindakan
dilanjutkan dengan observasi dan evaluasi. Hasil observasi dan evaluasi digunakan
sebagai masukkan melakukan refleksi atas apa yang terjadi pada saat pelaksanaan
tindakan. Hasil refleksi kemudian dijadikan landasan untuk menentukan perbaikan serta
penyempurnaan tindakan selanjutnya.
Dalam pendidikan, khususnya dalam praktik pembelajaran, penelitian tindakan
berkembang menjadi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action
Research (CAR). PTK adalah penelitian tindakan yang dilaksanakan di dalam kelas
ketika pembelajaan berlangsung. PTK dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki atau
meningkatkan kualitas pembelajaran. PTK berfokus pada kelas atau pada proses
pembelajaran yang terjadi di dalam kelas. PTK dapat didefinisikan melalui gabungan
definisi dari tiga kata yaitu “Penelitian” + “Tindakan” + “Kelas”. Makna setiap kata
tersebut adalah sebagai berikut :
Penelitian ; kegiatan mencermati suatu obyek dengan menggunakan cara dan
metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam
memecahkan suatu masalah.
Tindakan ; sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu.
Tindakan yang dilaksanakan dalam PTK berbentuk suatu rangkaian siklus kegiatan.
Kelas ; sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang
sama dari guru yang sama pula. Siswa yang belajar tidak hanya terbatas dalam sebuah
ruangan kelas saja, melainkan dapat juga ketika siswa sedang melakukan karyawisata,
praktikum di laboratorium, atau belajar tempat lain di bawah arahan guru. 1

1
Candra Wijaya dan Syahrum, Penelitian Tindakan Kelas Melejitkan Kemampuan Penelitian Untuk
Meningkatkan Kualitas Guru, (Bandung: Cita Pustaka Media Perintis , 2013) hal. 40
Penelitian tindakan kelas berkembang dari penelitian tindakan (action
research), dan penelitian tindakan ini bagian dari penelitian pada umumnya. Jadi,
sebelum membahas penelitian tindakan perlu didefenisikan terlebih dahulu tentang
penelitian secara umum. penelitian adalah suatu kegiatan penyelidikan yang dilakukan
menurut metode ilmiah yang sistematis untuk menemukan informasi ilmiah dan
teknologi baru, membuktikan kebenaran atau ketidakbenaran hipotesis sehingga dapat
dirumuskan teori atau proses gejala sosial. 2
Penelitian ilmiah pada dasarnya adalah usaha mencari kebenaran perolehan
makna tentang sesuatu yang dikaji. Memahami makna berarti memahami hakikat
suatu keberadaan, fakta dan kejadian-kejadian sebagai suatu kausalitas. Selanjutnya,
pengertian penelitian tindakan (action research) menurut Hasley (1972), seperti
dikutip cohen dan manion (1994) penelitian tindakan adalah intervensi dalam dunia
nyata serta pemeriksaan terhadap pengaruh yang ditimbulkan dari intervensi tersebut.
Pendapat lain menurut Elliot (1982), penelitian tindakan adalah kajian tentang situasi
sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan melalui proses diagnosis,
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan mempelajari pengaruh yang
ditimbukannya.3
Secara etimologis, ada tiga istilah yang berhubungan dengan penelitian
tindakan kelas (PTK), yakni penelitian, tindakan, dan kelas. Pertama, penelitan
adalah suatu proses pemecahan masalah yang dilakukan secraa sistematis, empiris,
dan terkontrol. Sistematis dapat diartikan sebagai proses yang runtut sesuai dengan
aturan tertentu. Artinya proses penelitan harus dilakukan secara bertahap dari mulai
menyadari adanya masalah sampai proses pemecahannya melalui teknik analisis
tertentu untuk ditarik kesimpulan.
Hal ini berarti suatu kerja penelitian tidak dilakukan secara acak, akan tetapi
dikerjakan melalui rangkaian proses yang ajek sesuai dengan kaidah-kaidah berpikir
ilmiah. Empiris mengandung arti bahwa kerja penelitian harus didasarkan pada data-
data tertentu. Proses pengambilan kesimpulan tidak didasarkan pada khayalan
imajinatif penelti, akan tetapi harus didukung dan didasarkan oleh adanya temuan data
dan fakta, baik berupa data primer maupun data sekunder. Data inilah yang menjadi
suatu cirri khas dari kerja penelitan.
3

2
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Rajawali Pers, 2008), hal. 42
3
Wina Sanjaya, Penelitan Tindakan Kelas, (Bandung: Kencana Perdana Media Group, 2009), hal 24-25
Kedua, tindakan dapat diartikan sebagai perlakuan tertentu yang dilakukan
oleh peneliti yakni guru. Tindakan diarahkan untuk memperbaiki kinerja yang
dilakukan oleh guru. Dengan demikian, dalam PTK bukan didorong hanya sekedar
ingin tahu sesuatu, akan tetapi disemangati oleh adanya keinginan untuk memperbaiki
kinerja untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Inilah yang menjadi cirri khas
PTK yang tidak akan ditemukan dalam jenis penelitian yang lain.
Ketiga, kelas menunjukkan pada tempat proses pembelajaran berlangsung. Ini
berarti PTK dilakukan di dalam kelas yang tidak di-setting untuk kepentingan
penelitian secara khusus, akan tetapi PTK berlangsung dalam keadaan situasi dan
kondisi yang real tanpa rekayasa. Oleg sebab itu, kewajaran kelas dalam proses
penelitian merupakan kekhasan dalam PTK. PTK dilakukan oleh dan melibatkan
secara penuh guru yang bertanggung jawab terhadap kelasnya.
Dari penjelasan di atas, maka PTK dapat diartikan sebagai proses pengkajian masalah
pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah
tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta
menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut.
Sedangkan menurut David Hopkins pengertian PTK adalah:
“a form of self-reflective inquiry undertaken by participants in a social (in-
cludingeducational) situation in order to improve the rationality and justice of: (a) their own
social or educational practices; (b) their understanding of these practices; and (c) the
situations in which practices are carried out”
Dari defenisi tersebut diatas, dalam konteks kependidikan, PTK mengandung pengertian
bahwa PTK adalah sebuah bentuk kegiatan refleksi diri yang dilakukan oleh para pelaku
pendidikan dalam suatu situasi kependidikan untuk memperbaiki rasionalitas dan keadilan
tentang; (a) praktik-praktik kependidikan mereka; (b) pemahaman mereka tentang praktik-
praktik tersebut; (c) situasi dimana praktik-praktik tersebut dilaksanakan.
Dari pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh guru, ada beberapa hal yang terkait
dengan PTK. yakni: pertama,PTK diawali dilakukan dengan merefleksi diri, yaitu suatu
proses analisis melalui perenungan tentang pelaksanaan proses pembelajaran yang telah
dilakukannya, sehingga dari hasil refleksi guru dapat merasakan dan menemukan
masalah. Kedua, PTK ditandai dengan adanya tindakan atau perlakuan tertentu yang
direncanakan terlebih dahulu untuk memcahkan masalah yang dirasakan.

4
Ketiga, dalam PTK dilaksanakan analisis pengaruh yang ditimbulkan melalui observasi.
Melalui PTK guru dapat mengembangkan model-model mengajar yang bervariasi,
pengelolaan kelas yang dinamis dan kondusif, serta penggunaan media dan sumber belajar
yang tepat dan memadai. Dengan penerapan hasil-hasil PTK secara kesinambungan
diharapkan proses belajar mengajar (PBM) di sekolah,(kelas) tidak kering dan membosankan
serta menyenangkan siswa. Atau dengan kata istilah yang lebih popular adalah PAIKEM
(Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan).

B. Urgensi Penelitian Tindakan Kelas


Seperti penelitan tindakan pada umumnya, ada sejumlah tujuan yang ingin dicapai
oleh pelaksanaan PTK. Urgensi penelitan tindakan kelas meliputi tiga hal, yakni:
1. Peningkatan Praktik
Pada umumnya tujuan penelitian adalah untuk menemukan atau untuk
menggeneralisasikan sesuatu terlepas dari kebutuhan dan tuntutan masyarakat pada
umumnya. Oleh karena nya, hasil sebuah penelitian kadang-kadang sulit untuk bisa
diterapkan oleh praktisi dilapanagan. Hal ini berbeda dengan PTK. masalah yang
dikaji oleh peneliti adalah masalah yang dirasakan oleh para praktisi misalnya, oleh
guru ketika melakukan proses pembelajaran di dalam kelas; tujuan yang ingin dicapai
oleh PTK adalah untuk meningkatkan kualitas praktik dilapangan. Dengan demikian,
dalam pelaksanaanya guru terlibat secara langsung dari mulai merancang samapai
melaksanakan PTK itu sendiri, terlepas dari siapa yang melaksanakan PTK itu.
2. Pengembangan Profesional
PTK adalah salah satu sarana yang dapat mengembangkan sikap professional
guru. Melalui PTK guru akan selalu berupaya menigkatkan kemampuannya dalam
pengelolaan proses pembelajaran. Guru akan selalu dituntut utnuk mencoba hal-hal
yang dianggap baru dengan mempertimbangkan pengaruh perubahan dan
perkembangan sosial.

5
3. Peningkatan Situasi Tempat Praktik Berlangsung
PTK adalah salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk menguji dan
sekaligus memanfaatkan berbagai rekayasa teknologi untuk menigkatkan kualitas
mengajarnya. Dengan penjelasan diatas, maka yang sangat berkepentingan terkai
dengan pelaksanaan PTK adalah guru itu sendiri, sebab memang PTK didesain untuk
guru. Borg (1986) menyebutkan bahwa tugas utama dalam PTK adalah
pengembangan ketrampilan guru yang berangkat dari adanya kebutuhan untuk
menanggulangi berbagai permasalahan pembelajaran yang bersifat actual di dalam
kelasnya atau di sekolahnya sendiri dengan kata lain tanpa ada program latihan
khusus.

C. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas


Dari pengertian di atas kita dapat menemukan karakteristik PTK, yang
membedakannya dengan jenis penelitian lain. Mari kita kaji bersama ciri-ciri tersebut.
1. Masalah PTK berasal dari guru
Adanya masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri guru
bahwa praktik yang dilakukannya selama ini di kelas mempunyai masalah yang perlu
diselesaikan. Dengan perkataan lain, guru merasa bahwa ada sesuatu yang perlu
diperbaiki dalam praktik pembelajaran yang dilakukannya selama ini, dan perbaikan
tersebut diprakarsai dari dalam diri guru sendiri, bukan oleh orang dari luar.
Tegasnya, kepedulian guru terhadap kualitas pembelajaran yang dikelolanya
merupakan awal dari munculnya masalah yang perlu dicari jawabannya. Hal ini
berbeda dengan penelitian biasa, yang secara umum adanya masalah ditengarai
(ditandai) oleh peneliti yang biasanya berasal dari luar lingkungan yang mempunyai
masalah tersebut.

2. Self-reflection inquiry, atau penelitian melalui refleksi diri.


Merupakan ciri PTK yang paling esensial. Berbeda dengan penelitian biasa
yang mengumpulkan data dari lapangan atau objek atau tempat lain sebagai
responden, maka PTK mempersyaratkan guru mengumpulan data dari praktiknya
sendiri melalui refleksi diri. Ini berarti, guru mencoba mengingat kembali apa yang
dikerjakannya di dalam kelas, apa dampak tindakan tersebut bagi siswa.

6
dan kemudian yang terpenting guru mencoba memikirkan mengapa dampaknya
seperti itu. Data dikumpulkan dari praktik sendiri, bukan dari sumber data yang lain.
Pengumpul data adalah guru yang terlibat dalam kegiatan praktik sehingga dalam hal
ini guru mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagai guru dan sebagai peneliti.
Metodologi yang digunakan agak longgar, namun data dikumpulkan secara
sistematik, sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian dan rencana yang dibuat.

3. Penelitian tindakan kelas dilakukan di dalam kelas, sehingga fokus penelitian ini
adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan
interaksi.

4. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran.


Perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus-menerus, selama kegiatan
penelitian dilakukan. Oleh karena itu, dalam PTK dikenal adanya siklus pelaksanaan
berupa pola. Perencanaan pelaksanaan observasi refleksi revisi (perencanaan ulang).
Ini tentu berbeda dengan penelitian biasa, yang biasanya tidak disertai dengan
perlakuan yang berupa siklus. Ciri ini merupakan ciri khas penelitian tindakan, yaitu
adanya tindakan tertentu yang dilakukan berulang-ulang sampai didapat hasil yang
terbaik.
Tindakan tersebut dapat berupa penggunaan metode pembelajaran tertentu,
penerapan strategi pembelajaran tertentu, pemakaian media dan sumber belajar
tertentu, jenis pengelolaan kelas tertentu, atau hal-hal yang bersifat inovatif lainnya.
Oleh karena itu, penelitian di kelas yang tanpa memberikan tindakan apa-apa di kelas
untuk perbaikan praktik pembelajaran bukanlah PTK. 4

4
Masnur Muclish, Melaksanakan PTK Itu Mudah ,(Jakarta : Bumi Aksara, 2009), hal.14
D. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas

Mengembangkan dan melakukan inovasi pembelajaran sehingga pembelajaran yang


dilakukan senantiasa tampak baru di kalangan peserta didik. Meningkatkan
profesionalisme guru melalui penelitian yang dilakukan. Meningkatkan pembelajaran yang
menjadi tanggung jawabnya.

Penelitian tindakan kelas dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi


profesional. Dengan melakukan tahap-tahapan dalam penelitian tindakan kelas, guru
mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang mendalam terhadap
apa yang terjadi di kelasnya.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. PTK adalah sebuah bentuk kegiatan refleksi diri yang dilakukan oleh para pelaku
pendidikan dalam suatu situasi kependidikan untuk memperbaiki rasionalitas dan
keadilan tentang; (a) praktik-praktik kependidikan mereka; (b) pemahaman
mereka tentang praktik-praktik tersebut; (c) situasi dimana praktik-
praktik tersebut dilaksanakan.
2. Seperti penelitan tindakan pada umumnya, ada sejumlah tujuan yang ingin dicapai
oleh pelaksanaan PTK. Urgensi penelitan tindakan kelas meliputi tiga hal, yakni:
1. Peningkatan Praktik
2. Pengembangan Profesional
3. Peningkatan Situasi Tempat Praktik Berlangsung
3. Karakteristik PTK, yang membedakannya dengan jenis penelitian lain. Mari kita
kaji bersama ciri-ciri tersebut.
1. Masalah PTK berasal dari guru
2. Self-reflection inquiry, atau penelitian melalui refleksi diri.
3. Penelitian tindakan kelas dilakukan di dalam kelas, sehingga fokus penelitian
ini adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam
melakukan interaksi.
4. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran.
4. Manfaat PTK Mengembangkan dan melakukan inovasi pembelajaran sehingga
pembelajaran yang dilakukan senantiasa tampak baru di kalangan peserta didik.
Meningkatkan profesionalisme guru melalui penelitian yang dilakukan.
Meningkatkan pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya.

9
DAFTAR PUSTAKA
Candra Wijaya dan Syahrum, Penelitian Tindakan Kelas Melejitkan
Kemampuan Penelitian Untuk Meningkatkan Kualitas Guru. Bandung: Cita
Pustaka Media Perintis . 2013

Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Rajawali Pers, 2008

Wina Sanjaya, Penelitan Tindakan Kelas. Bandung: Kencana Perdana Media Group, 2009

Masnur Muclish, Melaksanakan PTK Itu Mudah . Jakarta : Bumi Aksara, 2009

10

Anda mungkin juga menyukai