Disusun
Oleh :
Riswan Hadi
(0334213011)
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat
karunia dan izin-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini tentang
“Rancangan Penelitian Tindakan” guna memenuhi tugas mata kuliah Metode
Penelitian Manajemen Pendidikan ini tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian tugas ini.
Oleh karena itu, penulis mohon kritik, saran, dan tanggapan yang
membangun dan dengan terbuka penulis terima untuk menjadi bahan masukan
bagi penulis dalam penulisan tugas yang akan datang. Semoga, tugas ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian penelitian tindakan?
2. Sebutkan ciri-ciri penelitian tindakan !
3. Sebutkan tujuan dari penelitian pindakan !
4. Sebutkan kesukaran dari pelaksanaan penelitian tindakan !
5. Bagaimana Landasan Penelitian Tindakan?
1
C. Tujuan Penulisan
1. Pengertian penelitian tindakan
2. Ciri-ciri penelitian tindakan
3. Tujuan penelitian tindakan
4. Kesukaran pelaksanaan penelitian tindakan
5. Landasan Penelitian tindakan
6. Langkah-langkah penelitian tindakan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Peneliti decision maker bersama-sama menentukan masalah, membuat desain
serta melaksanakan program-program tersebut.
Ciri utama dari penelitian tindakan adalah tujuannya untuk memperoleh
penemuan yang signifikan secara operasional sehingga dapat digunakan ketika
kebijakan dilaksanakan. Suatu penemuan yang menyatakan bahwa pembentukan
modal pada suatu negara tidak berkembang karena kebiasaan menyimpan emas,
bukanlah suatu kesimpulan yang operasional. Akan tetapi, suatu generalisasi dan
kesimpulan penelitian yang menyatakan bahwa penolakan penggunaan
kontraseptik disebabkan oleh penolakan istri karena ketakutan akan kesehatannva,
adalah jenis penemuan yang operasional untuk kebijakan pemerintah secara
langsung.
Penelitian tindakan mengadakan rangka kerja penelitian empiris yang
didasarkan pada observasi objektif pada masa sekarang untuk memecahkan
masalah-masalah baru, serta praktis dan aktual dalam kegiatan-kegiatan kerja.
Karena itu, penelitian tindakan mempunyai sifat lebih fleksibel, dan dapat
mengorbankan kepentingan kontrol demi adanya inovasi dan bekerja dengan on
the spot experimentation. Validitas internal dan eksternal dari penelitian tindakan
secara relatif lemah, karena sample kurang representatif masih dibenarkan,
demikian juga kontrol terhadap variabel bebas tidak terlalu ditekankan. Penelitian
tindakan yang bertujuan memberikan penemuan-penemuan yang praktis, kurang
memberikan kontribusi terhadap ilmu pengetahuan.
Menurut Kemmis bahwa penelitian tindakan adalah suatu bentuk
penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk
meningkatkan penalaran praktik sosial.
Kemmis dan Taggar yang dikuti oleh Zuriah menyatakan juga bahwa
penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif diri secara kolektif
dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan
keadilan pratek pendidikan sosial mereka, serta pemahaman mereka mengenai
praktek dan terhadap situasi tempat dilakukan praktek-praktek tersebut1.
Menurut Arikunto penelitian tindakan adalah penelitian tentang hal-hal
yang terjadi di masyarakat atau kelompok sasaran, dan hasilnya langsung dapat
1
Zuriah, Penelitian Tindakan Dalam Bidang Pendidikan dan Sosial, (Malang: Banyu
Publishing, 2003), hal.54
4
dikenakan pada masyarakat yang bersangkutan. 2 Selanjutnya Zuriah
mengemukakan bahwa penelitian tindakan menekakan pada kegiatan (tindakan)
dengan mengujicobakan suatu ide ke dalam praktek atau situasi nyata dalam skala
mikro yang diharapkan kegiatan tersebut mampu memperbaiki, meningkatkan
kualitasdan melakukan perbaikan sosial.3
Menurut Mc Cutcheon dan Jung dalam jurnal Alternative Perspectives on
Action Research Theory into Practice, mengemukakan bahwa :
“Action research is characterized as systemic inquiry that is
collective, collaborative, self-reflective, critical, and undertaken by the
participants of the inquiry. The goals of such research are the
understanding of practice and the articulation of a rationale or
philosophy of practice in order to improve practice.”
Atau Penelitian tindakan dicirikan sebagai penyelidikan sistemik yang
bersifat kolektif,kolaboratif, self-reflektif, kritis, dan dilakukan oleh para peserta
penyelidikan. Tujuan dari penelitian tersebut adalah pemahaman praktek dan
artikulasi dari suatu pemikiran atau filsafat praktek dalam rangka untuk
meningkatkan praktek.”
Apabila dihubungkan antara penelitian dan tindakan, maka dapat kita lihat
hubungan antara penelitian dan tindakan yang dilaksanakan sebagai berikut :
a. Penelitian dan tindakan terpisah sama sekali. Penelitian memilih
masalahnya sendiri dan pelaksanakan tindakan praktis melaksanakan
kegiatanya sendiri pula dimana kedua mereka mempunyai tujuan yang
berbeda. Jika ada dialog antara peneliti dan kaum praktisi maka dialog ini
bukan disengaja.
b. Terdapat interdependensi antara tindakan dengan penelitian tetapi tindakan
yang dilaksanakan oleh kaum praktisi tidak disambung dengan institusi
penelitian namun hanya dipandui oleh penelitian. Misalnya, ada program
penelitian tentang program peningkatan produksi pangan yang
dilaksanakan oleh universitas tentang pemilikan dan produktivitas
kemudian hasilnya digunakan oleh Dinas atau Departemen Pertanian.
Akan tetapi, Dinas/Depertemen Pertanian tidak mempunyai kontrol
2
Suharsimi Arikunto, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hal.18
3
Op.cit
5
terhadap masalah, desain, dan sebagainya, kecuali Dinas/Departemen
menginginkan adanya data atau kesimpulan dari penelitian tersebut.
c. Program tindakan tidak bergantung dari penelitian tetapi penelitian
bergantung atau berkenaan dengan tindakan praktisi. Penelitian berupaya
untuk mengadakan evaluasi terhadap tindakan dan biasanya para praktisi
mendefinisikan masalah dan meminta institusi penelitian untuk meneliti
tindakan tersebut. Dalam hal ini proyek penelitian bertujuan:
Menentukan pengaruh peningkatan produksi dari peningkatan
kegiatan PPL di desa.
Mengadakan evaluasi terhadap koordinasi petugas-petugas dalam
suatu tugas bersama.
d. Ada juga tindakan atau kegiatan dilaksanakan untuk kepentingan
penelitian. Di sini program dan tindakan dilaksanakan untuk menguji
hipotesis dan tindakan dilakukan demi kepentingan peneliitian. Misalnya
peneliti ingin melihat efektivitas dari 3 metode memperkenalkan KB.
e. Hubungan yang terakhir antara penelitian dan tindakan praktisi adalah pro-
gram tindakan dan penelitian dilaksanakan bersama-sama oleh peneliti dan
mengambil keputusan (decision maker), memilih masalah, membuat
desain, dan bersama-sama pula membuatnya serta dilaksanakan dalam
masyarakat. Penelitian yang demikian dinamakan penelitian tindakan
atau action research.
6
3. Fleksibel dan adaktif, membolehkan perubahan-perubahan selama masa
penelitiannya dan mengorbankan kontrol untuk kepentingan on the spot
experimentation dan inovasi.
4. Walaupun berusaha supaya sistematis, namun penelitian tindakan
kekurangan ketertiban ilmiah, karenanya validitas internal dan
eksternalnya adalah lemah. Tujuannya situsional, sampelnya terbatas dan
tidak representatif, dan kontrolnya terhadap variabel bebas sangat kecil.
Karena itu, hasil-hasilnya walaupun berguna untuk dimensi praktis, namun
tidak secara langsung memberi sumbangan kepada ilmunya.
7
h. Apa yang menyebabkan terdapatnya stabilisasi pada titik-titik tertentu
dalam perubahan yang terjadi?
i. Dapatkah arah perubahan diketahui?
Dari pertanyaan-pertanyaan di atas, maka dapat ditelusuri masalah-
masalah yang khas yang ingin dipelajari dengan menggunakan penelitian
tindakan. Masalah serta fokus evaluasi akan berkisar kepada hal berikut :
a. Dampak dari program terhadap objek (perorangan, kelompok, masyarakat,
intitusi dan terhadap pembawa-pembawa perubahan sendiri).
b. Besarnya pengaruh program terhadap objek yang dituju, termasuk jumlah
mereka yang sudah dipengaruhi oleh program dan derajat pengaruh atas
mereka.
c. Waktu yang diperlukan untuk membawa pengaruh atau untuk dapat
melihat dampaknya.
d. Pengukuran terhadap variabel-variabel yang mempengaruhi perubahan,
baik sebelum program diadakan maupun sesudah program diadakan.
Perbedaan antara ukuran sebelum dan sesudah merupakan dampak dari
program.
e. Mengenal dan mengadakan identifikasi terhadap kejadian serta proses
yang ambil bagian antara sebelum dan sesudah dilakukan pengukuran-
pengukuran.
f. Analisis bahan atau isi substansial dari program, seperti pengadaan
komponen dan bagaimana komponen ini berhubungan satu dengan lain
dan berhubungan dengan tujuan program dapat dibuat. Misalnya, jika
tujuan adalah untuk meningkatkan produksi padi, maka isi dari bahan-
bahan untuk meningkatkan produksi dalam program harus menunjang
masalah di atas.
g. Aspek-aspek program yang menyangkut organisasi, struktur serta aspek
operasional dipelajari, seperti bagaimana program dilaksanakan, oleh
siapa, dan dengan teknik apa.
h. Kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi ketika pembaharuan
dilakukan, termasuk vang mempengaruhi pembuat pembaharuan sendiri,
serta dari objek sendiri sehingga program tersebut dilaksanakan.
8
i. Pengamatan dan analisis terhadap arah dari perubahan yang terjadi dan
dihubungkan dengan tujuan dari program. Konsekuensi-konsekuensi dari
program, baik langsung, tidak langsung, yang diharapkan dari program
dianalisis dan diberikan interpretasi dalam hubungannya dengan tujuan
program dan implikasinya.
9
yang akan merupakan pengambilan keputusan dalam kegiatan
tersebut.
b. Adanya ketergantungan antara peneliti dan pelaksana program,
sedangkan kedua pihak mempunyai profesi serta orientasi dan
perbedaan dalam deskripsi pekerjaan, serta
sistem "rewarding" membuat pelaksanaan penelitian tindakan
relatif sukar.
c. Ketentuan-ketentuan serta requirement yang interdisiplin dari
penelitian tindakan (antara ahli antropologi dengan ahli pertanian,
dan sebagainya) membuat penelitian tindakan merupakan satu
penelitian yang menghendaki kerja sama yang utuh.
c. kebebasan,
d. peningkatan perbaikan.
4. Penelitian tindakan praktis lebih menekankan perbuatan atau tindakan,
komitmen untuk terus mengadakan perbaikan penentuan keputusan
didasarkan atas pengalaman sendiri dan kondisi setempat. Penelitian
tindakan hendaknya menjadi kegiatan sehari-hari :
a. Pahami konsep penelitian tidakan,
10
b. hitung berapa penelitian tindakan yang telah dilakukan,
c. lakukan penelitian tindakan dan yakin upaya anda itu berharga,
d. Kerjakan tindakan penelitian yang bermanfaat bagi siswa
masyarakat, dan yakin penelitian tindakan yang anda lakukan
tidak ada dapak negatif,
e. bila ada kekurangan segera perbaiki,
f. minta bantuan kepada teman profesioanl.
BAB III
4
Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003), hal.97-98
11
KESIMPULAN
12
Kesulitan-kesulitan pelaksanaan penelitian tindakan dapat mencakup dua
hal, yaitu kesulitan dalam mengadakan evaluasi serta kesulitan dalam koordinasi
antara peneliti dan pelaksana kegiatan serta pelaksanaan program.
Secara garis besar, langkah-langkah dalam penelitian tindakan ini meliputi
perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (monitoring), dan
refleksi/ penilaian (reflecting).
13
DAFTAR PUSTAKA
14