Anda di halaman 1dari 17

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Penelitian Manajemen Pendidikan

RANCANGAN PENELITIAN TINDAKAN

(Action Research Plan)

Disusun

Oleh :

Riswan Hadi

(0334213011)

Dosen Pembimbing : Dr. Rusydi Ananda, M.Pd.

PROGRAM STUDI S3 MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat
karunia dan izin-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini tentang
“Rancangan Penelitian Tindakan” guna memenuhi tugas mata kuliah Metode
Penelitian Manajemen Pendidikan ini tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian tugas ini.
Oleh karena itu, penulis mohon kritik, saran, dan tanggapan yang
membangun dan dengan terbuka penulis terima untuk menjadi bahan masukan
bagi penulis dalam penulisan tugas yang akan datang. Semoga, tugas ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Wassalamu’alikum warahmatullahi wabarakatuh

Medan, September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Penelitian Tindakan.................................................................3


B. Ciri-ciri Penelitian Tindakan.....................................................................6
C. Tujuan Penelitian Tindakan.......................................................................7
D. Kesukaran Penelitian Tindakan.................................................................9
E. Landasan Penelitian Tindakan...................................................................10
F. Langkah-langkah Penelitian Tindakan......................................................11

BAB III Kesimpulan……………………………………………………………12

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ciri utama dari pada penelitian tindakan adalah bertujuan


untukmemperoleh penemuan yang  signifikan secara operasional sehingga dapat 
digunakan ketikakebijakan dilaksanakan.Suatu penemuan yang menyatakan
bahwa pembentukan modal pada suatu negara tidak berkembang karena kebiasaan
menyimpan emas, bukanlah suatu kesimpulan yang operasional. Akan tetapi,
suatu generalisasi dan kesimpulan penelitian yang menyatakan bahwa penolakan
penggunaan kontraseptik disebabkan oleh penolakan istri karena ketakutan akan
kesehatannvaadalah jenis penemuan yang operasional untuk kebijakan pemerintah
secara langsung.
Dalam pengertian lain metode penelitian tindakan dapat disebut juga
sebagai  suatu penelitian yang dikembangkan bersama-sama antara peneliti
dan decision maker tentang variabel-variabel yang dapat dimanipulasikan  dan
dapat segera digunakan untuk menentukan kebijakan dan pembangunan.
Maka dalam hal ini pembahasan penelitian tindakan menjadi suatu hal
pokok dalam pendidikan itu karena didalamnya merupakan usaha untuk
menginterpretasikan pada kegiatan yang memiliki urgensi evaluasi di masa yang
akan datang.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian penelitian tindakan?
2. Sebutkan ciri-ciri penelitian tindakan !
3. Sebutkan tujuan dari penelitian pindakan !
4. Sebutkan kesukaran dari pelaksanaan penelitian tindakan !
5. Bagaimana Landasan Penelitian Tindakan?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Pengertian penelitian tindakan
2. Ciri-ciri penelitian tindakan
3. Tujuan penelitian tindakan
4. Kesukaran pelaksanaan penelitian tindakan
5. Landasan Penelitian tindakan
6. Langkah-langkah penelitian tindakan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Penelitian Tindakan


Penelitian tindakan adalah penelitian yang berorientasi pada penerapan
tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada suatu
kelompok subyek yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat
tindakannya, untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat
penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga
diperoleh hasil yang lebih baik. Tindakan ini di kalangan pendidikan dapat
diterapkan pada sebuah kelas sehingga sering disebut Penelitian Tindakan
Kelas Classroom Action Research atau bila yang melakukan tindakan adalah
kepala sekolah atau pimpinan lain maka tetap saja disebut penelitian tindakan.
Dalam kaitannya dengan istilah Penelitian Tindakan Kelas, di situ terdapat
tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, yaitu :
a. Penelitian yang berarti menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu
objek dengan menggunakan cara-cara dan aturan metodologi tertentu
untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk
meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi
peneliti.
b. Tindakan yang menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja
dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian berbentuk
rangkaian siklus kegiatan.
c. Kelas - dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi
dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal
dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud
dengan ‘kelas’ adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama,
menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama juga.
Dalam pengertian lain metode penelitian tindakan dapat disebut juga
sebagai  suatu penelitian yang dikembangkan bersama-sama antara peneliti
dan decision maker tentang variabel-variabel yang dapat dimanipulasikan  dan
dapat segera digunakan untuk menentukan kebijakan dan pembangunan. 

3
Peneliti decision maker  bersama-sama menentukan masalah, membuat  desain
serta melaksanakan program-program tersebut.
Ciri utama dari penelitian tindakan adalah tujuannya untuk memperoleh
penemuan yang  signifikan secara operasional sehingga dapat  digunakan ketika
kebijakan dilaksanakan. Suatu penemuan yang menyatakan bahwa pembentukan
modal pada suatu negara tidak berkembang karena kebiasaan menyimpan emas,
bukanlah suatu kesimpulan yang operasional. Akan tetapi, suatu generalisasi dan
kesimpulan penelitian yang menyatakan bahwa penolakan penggunaan
kontraseptik disebabkan oleh penolakan istri karena ketakutan akan kesehatannva,
adalah jenis penemuan yang operasional untuk kebijakan pemerintah secara
langsung.
Penelitian tindakan mengadakan rangka kerja penelitian empiris yang
didasarkan pada observasi objektif pada masa sekarang untuk memecahkan
masalah-masalah baru, serta praktis dan aktual dalam kegiatan-kegiatan kerja.
Karena itu, penelitian tindakan mempunyai sifat lebih fleksibel, dan dapat
mengorbankan kepentingan kontrol demi adanya inovasi dan bekerja dengan on
the spot experimentation. Validitas internal dan eksternal dari penelitian tindakan
secara relatif lemah, karena sample kurang representatif masih dibenarkan,
demikian juga kontrol terhadap variabel bebas tidak terlalu ditekankan. Penelitian
tindakan yang bertujuan memberikan penemuan-penemuan yang praktis, kurang
memberikan kontribusi terhadap ilmu pengetahuan.
Menurut Kemmis bahwa penelitian tindakan adalah suatu bentuk
penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk
meningkatkan penalaran praktik sosial.
Kemmis dan Taggar yang dikuti oleh Zuriah menyatakan juga bahwa
penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif diri secara kolektif
dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan
keadilan pratek pendidikan sosial mereka, serta pemahaman mereka mengenai
praktek dan terhadap situasi tempat dilakukan praktek-praktek tersebut1.
Menurut Arikunto penelitian tindakan adalah penelitian tentang hal-hal
yang terjadi di masyarakat atau kelompok sasaran, dan hasilnya langsung dapat
1
Zuriah, Penelitian Tindakan Dalam Bidang Pendidikan dan Sosial, (Malang: Banyu
Publishing, 2003), hal.54

4
dikenakan pada masyarakat yang bersangkutan. 2 Selanjutnya Zuriah
mengemukakan bahwa penelitian tindakan menekakan pada kegiatan (tindakan)
dengan mengujicobakan suatu ide ke dalam praktek atau situasi nyata dalam skala
mikro yang diharapkan kegiatan tersebut mampu memperbaiki, meningkatkan
kualitasdan melakukan perbaikan sosial.3
Menurut Mc Cutcheon dan Jung dalam jurnal Alternative Perspectives on
Action Research Theory into Practice, mengemukakan bahwa :
“Action  research  is  characterized  as  systemic  inquiry  that  is 
collective, collaborative,  self-reflective, critical, and undertaken by  the
participants of the  inquiry.  The  goals  of  such  research  are  the 
understanding  of  practice and  the  articulation  of  a  rationale  or 
philosophy  of  practice  in  order  to improve practice.”
Atau Penelitian tindakan dicirikan sebagai penyelidikan sistemik yang
bersifat kolektif,kolaboratif, self-reflektif, kritis, dan dilakukan oleh para peserta
penyelidikan. Tujuan dari penelitian tersebut adalah pemahaman praktek dan
artikulasi dari suatu pemikiran atau filsafat praktek dalam rangka untuk
meningkatkan praktek.”
Apabila dihubungkan antara penelitian dan tindakan, maka dapat kita lihat
hubungan antara penelitian dan tindakan yang dilaksanakan sebagai berikut :
a. Penelitian dan tindakan terpisah sama sekali. Penelitian memilih
masalahnya sendiri dan pelaksanakan tindakan praktis melaksanakan
kegiatanya sendiri pula dimana kedua mereka mempunyai tujuan yang
berbeda. Jika ada dialog antara peneliti dan kaum praktisi maka dialog ini
bukan disengaja.
b. Terdapat interdependensi antara tindakan dengan penelitian tetapi tindakan
yang dilaksanakan oleh kaum praktisi tidak disambung dengan institusi
penelitian namun hanya dipandui oleh penelitian. Misalnya, ada program
penelitian tentang program peningkatan produksi pangan yang
dilaksanakan oleh universitas tentang pemilikan dan produktivitas
kemudian hasilnya digunakan oleh Dinas atau Departemen Pertanian.
Akan tetapi, Dinas/Depertemen Pertanian tidak mempunyai kontrol
2
Suharsimi Arikunto, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hal.18
3
Op.cit

5
terhadap masalah, desain, dan sebagainya, kecuali Dinas/Departemen
menginginkan adanya data atau kesimpulan dari penelitian tersebut.
c. Program tindakan tidak bergantung dari penelitian tetapi penelitian
bergantung atau berkenaan dengan tindakan praktisi. Penelitian berupaya
untuk mengadakan evaluasi terhadap tindakan dan biasanya para praktisi
mendefinisikan masalah dan meminta institusi penelitian untuk meneliti
tindakan tersebut. Dalam hal ini proyek penelitian bertujuan:
 Menentukan pengaruh peningkatan produksi dari peningkatan
kegiatan PPL di desa.
 Mengadakan evaluasi terhadap koordinasi petugas-petugas dalam
suatu tugas bersama.
d. Ada juga tindakan atau kegiatan dilaksanakan untuk kepentingan
penelitian. Di sini program dan tindakan dilaksanakan untuk menguji
hipotesis dan tindakan dilakukan demi kepentingan peneliitian. Misalnya
peneliti ingin melihat efektivitas dari 3 metode memperkenalkan KB.
e. Hubungan yang terakhir antara penelitian dan tindakan praktisi adalah pro-
gram tindakan dan penelitian dilaksanakan bersama-sama oleh peneliti dan
mengambil keputusan (decision maker), memilih masalah, membuat
desain, dan bersama-sama pula membuatnya serta dilaksanakan dalam
masyarakat. Penelitian yang demikian dinamakan penelitian tindakan
atau action research.

B. Ciri-ciri Penelitian Tindakan


1. Praktis dan langsung relevan untuk situasiaktual dalam dunia kerja.
2. Menyediakan rangka kerja yang teratur untuk pemecahan masalah dan
perkembangan-perkembangan baru yang lebih baik baik daripada cara
pendekatan impresiontik dan fragmentaris. Cara penelitian ini juga empiris
dalam artian bahwa penelitian tersebut mendasarkan diri kepada observasi
aktual dan data mengenai tingkah laku, dan tidak berdasar pada pendapat
subjektif yang didasarkan pada pengalaman masa lampau.

6
3. Fleksibel dan adaktif, membolehkan perubahan-perubahan selama masa
penelitiannya dan mengorbankan kontrol untuk kepentingan on the spot
experimentation dan inovasi.
4. Walaupun berusaha supaya sistematis, namun penelitian tindakan
kekurangan ketertiban ilmiah, karenanya validitas internal dan
eksternalnya adalah lemah. Tujuannya situsional, sampelnya terbatas dan
tidak representatif, dan kontrolnya terhadap variabel bebas sangat kecil.
Karena itu, hasil-hasilnya walaupun berguna untuk dimensi praktis, namun
tidak secara langsung memberi sumbangan kepada ilmunya.

C. Tujuan Penelitian Tindakan


Tujuan dari penelitian tindakan berjenis-jenis, tetapi secara umum dapat
dijabarkan tujuan-tujuannya adalah sebagai berikut :
a. Untuk memperoleh keterangan yang objektif dalam rangka membenarkan
kebijakan atau kegiatan yang telah dibuat.
b. Untuk memberikan keterangan yang dapat digunakan sebagai dasar untuk
kegiatan dan tindakan yang akan datang.
c. Untuk membenarkan penundaan aksi dan  tidak mengambil tindakan
apapun.
d. Untuk menstimulasikan pekerja-pekerja pelaksanaan program ke arah
yang lebih dinamis serta lebih menggiatkan implikasi dari berbagai alat
untuk mencapai tujuan.
Karena secara umum, penelitian tindakan ditujukan untuk membuat
perubahan, maka hal-hal yang ingin diteliti akan berkisar di sekitar masalah
perubahan, seperti:
a. Apakah yang telah berubah?
b. Seberapa jauh perubahan tersebut telah terjadi?
c. Bagaimana dan berapa cepatnya perubahan tersebut terjadi?
d. Kondisi bagaimana terdapat sebelum dan sesudah terjadi perubahan?
e. Apa yang terjadi selama masa transisi?
f. Stimulus-stimulus apakah yang telah merangsang perubahan?
g. Melalui mekanisme apa perubahan terjadi?

7
h. Apa yang menyebabkan terdapatnya stabilisasi pada titik-titik tertentu
dalam perubahan yang terjadi?
i. Dapatkah arah perubahan diketahui?
Dari pertanyaan-pertanyaan di atas, maka dapat ditelusuri masalah-
masalah yang khas yang ingin dipelajari dengan menggunakan penelitian
tindakan. Masalah serta fokus evaluasi akan berkisar kepada hal berikut :
a. Dampak dari program terhadap objek (perorangan, kelompok, masyarakat,
intitusi dan terhadap pembawa-pembawa perubahan sendiri).
b. Besarnya pengaruh program terhadap objek yang dituju, termasuk jumlah
mereka yang sudah dipengaruhi oleh program dan derajat pengaruh atas
mereka.
c. Waktu yang diperlukan untuk membawa pengaruh atau untuk dapat
melihat dampaknya.
d. Pengukuran terhadap variabel-variabel yang mempengaruhi perubahan,
baik sebelum program diadakan maupun sesudah program diadakan.
Perbedaan antara ukuran sebelum dan sesudah merupakan dampak dari
program.
e. Mengenal dan mengadakan identifikasi terhadap kejadian serta proses
yang ambil bagian antara sebelum dan sesudah dilakukan pengukuran-
pengukuran.
f. Analisis bahan atau isi substansial dari program, seperti pengadaan
komponen dan bagaimana komponen ini berhubungan satu dengan lain
dan berhubungan dengan tujuan program dapat dibuat. Misalnya, jika
tujuan adalah untuk meningkatkan produksi padi, maka isi dari bahan-
bahan untuk meningkatkan produksi dalam program harus menunjang
masalah di atas.
g. Aspek-aspek program yang menyangkut organisasi, struktur serta aspek
operasional dipelajari, seperti bagaimana program dilaksanakan, oleh
siapa, dan dengan teknik apa.
h. Kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi ketika pembaharuan
dilakukan, termasuk vang mempengaruhi pembuat pembaharuan sendiri,
serta dari objek sendiri sehingga program tersebut dilaksanakan.

8
i. Pengamatan dan analisis terhadap arah dari perubahan yang terjadi dan
dihubungkan dengan tujuan dari program. Konsekuensi-konsekuensi dari
program, baik langsung, tidak langsung, yang diharapkan dari program
dianalisis dan diberikan interpretasi dalam hubungannya dengan tujuan
program dan implikasinya.

D. Kesukaran Pelaksanaan Penelitian Tindakan


Kesuilitan-kesulitan pelaksanaan penelitian tindakan dapat mencakup dua
hal, yaitu kesulitan dalam mengadakan evaluasi serta kesulitan dalam koordinasi
antara peneliti dan pelaksana kegiatan serta pelaksanaan program.
1. Kesukaran evaluasi
Ada kalanya tidak diperoleh pengaruh yang dapat diobservasikan
atau beda yang nyata antara kelompok-kelompok di mana dilaksanakan
program karena tidak ada kontrol untuk mernbuat hal-hal lain di luar
program tidak berubah. Kesukaran analisis serta evaluasi juga disebabkan
oleh kurangnya dokumentasi yang sistematik dan hati-hati dengan
program, baik ketika dimulai, asal usul program, modifikasi, dan
sebagainya.
Kadangkala stimulus terlalu lemah relatif terhadap faktor-faktor
lain yang terjadi di luar program, yang mana kadangkala berhubungan
dengan jangka waktu yang terlalu pendek untuk mengevaluasi hasil.Juga
karena waktu yang terlalu pendek untuk mengevaluasi hasil.Juga karena
adanya sifat "mengamati langsung" oleh peneliti terhadap manusia yang
melaksanakan dan terlibat dalam pelaksanaan kegiatan perubahan itu
sendiri, maka dampak yang diperlihatkan tidak murni lagi.
2. Kesukaran kerja sama
Pada pelaksanaan penelitiantindakan ini perlu sekali adanva kerja
sama antara si peneliti dengan si pelaksana kegiatan/decision maker, maka
di sana-sini terdapat kesukaran-kesukaran, antara lain sebagai berikut :
a. Sukar untuk menjelaskan apakah proyek tersebut suatu penelitian
atau suatu program tindakan, sehingga sukar menentukan siapa

9
yang akan merupakan pengambilan keputusan dalam kegiatan
tersebut.
b. Adanya ketergantungan antara peneliti dan pelaksana program,
sedangkan kedua pihak mempunyai profesi serta orientasi dan
perbedaan dalam deskripsi pekerjaan, serta
sistem "rewarding" membuat pelaksanaan penelitian tindakan
relatif sukar.
c. Ketentuan-ketentuan serta requirement  yang interdisiplin dari
penelitian tindakan (antara ahli antropologi dengan ahli pertanian,
dan sebagainya) membuat penelitian tindakan merupakan satu
penelitian yang menghendaki kerja sama yang utuh.

E. Landasan Penelitian Tindakan


Ada dua teori yang melandasi penelitian tindakan yaitu teori penelitian
tindakan kritis dan penelitian tindakan praktis.
1. Teori penelitian tindakan kritis memberikan perhatian pada
pencerahan, membebaskan individu dari aturan ketat,
kebiasaan,birokrasi, berpartisipasi secara demokratis dalam proses
reformasi.
2. Teori ini merupakan bagian dari teori pascamodern yang memandang
kebenaran itu telatf, kondisional dan situasional, pengetahuan
dihasilkan oleh penelitian terdahulu.
3. Ada 4 nilai dasar penelitian tindakan, yaitu :
a. demokrasi,
b. kesamaan,
 

c. kebebasan,
d. peningkatan perbaikan.
4. Penelitian tindakan praktis lebih menekankan perbuatan atau tindakan,
komitmen untuk terus mengadakan perbaikan penentuan keputusan
didasarkan atas pengalaman sendiri dan kondisi setempat. Penelitian
tindakan hendaknya menjadi kegiatan sehari-hari :
a. Pahami konsep penelitian tidakan,

10
b. hitung berapa penelitian tindakan yang telah dilakukan,
c. lakukan penelitian tindakan dan yakin upaya anda itu berharga,
d. Kerjakan tindakan penelitian yang bermanfaat bagi siswa
masyarakat, dan yakin penelitian tindakan yang anda lakukan
tidak ada dapak negatif,
e. bila ada kekurangan segera perbaiki,
f. minta bantuan kepada teman profesioanl.

F. Langkah-langkah dalam Penelitian Tindakan


Secara garis besar, langkah-langkah dalam penelitian tindakan ini meliputi
perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (monitoring), dan
refleksi/ penilaian (reflecting).
Dalam Nazir dikemukakan langkah-langkah pokok dalam penelitian
tindakan sebagai berikut:
1. Rumusan masalah dan tujuan penelitian bersama-sama antara peneliti
dan pekerja praktis dan decision maker.
2. Himpun data yang tersedia tentang hal-hal vang berhubungan dengan
masalah ataupun metode-metode dengan melakukan studi kepustakaan.
3. Rumuskan hipotesis serta strategi pendekatan dan memecahkan
masalah.
4. Buat desain penelitian bersama-sama antara peneliti dengan pelaksana
program serta rumuskan prosedur, alat, dan kondisi pada mana
penelitian tersebut akan dilaksanakan.
5. Tentukan kriteria evaluasi, teknik pengukuran, serta teknik-teknik
analisis yang digunakan.
6. Kumpulkan data, analisis, beri interpretasi, serta generalisasi dan
saransaran.
7. Laporkan penelitian dengan penulisan ilmiah.4

BAB III
4
Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta:  Ghalia Indonesia, 2003), hal.97-98

11
KESIMPULAN

Penelitian tindakan adalah penelitian yang berorientasi pada penerapan


tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada suatu
kelompok subyek yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat
tindakannya, untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat
penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga
diperoleh hasil yang lebih baik.
Praktis dan langsung relevan untuk situasiaktual dalam dunia kerja. Menyediakan
rangka kerja yang teratur untuk pemecahan masalah dan perkembangan-
perkembangan baru, yang lebih baik baik daripada cara pendekatan impresiontik
dan fragmentaris. Kemudian Fleksibel dan adaktif, membolehkan perubahan-
perubahan selama masa penelitiannya dan mengorbankan kontrol untuk
kepentingan on the spot experimentation dan inovasi.
Tujuannya situsional, sampelnya terbatas dan tidak representatif, dan kontrolnya
terhadap variabel bebas sangat kecil.
Suatu program inservice training untuk melatih para konselor bekerja
dengan anak putus sekolah, untuk menyusun program penjajagan dalam
pencegahan kecelakaan pada pendidikan pengemudi; untuk memecahkan masalah
apatisme dalam penggunaan teknologi modern atau metode menanam padi yang
inovatif.
Tujuan penelitian Tindakan
a. Untuk memperoleh keterangan yang objektif dalam rangka membenarkan
kebijakan atau kegiatan yang telah dibuat.
b. Untuk memberikan keterangan yang dapat digunakan sebagai dasar untuk
kegiatan dan tindakan yang akan datang.
c. Untuk membenarkan penundaan aksi dan tidak mengambil tindakan
apapun.
d. Untuk menstimulasikan pekerja-pekerja pelaksanaan program ke arah
yang lebih dinamis serta lebih menggiatkan implikasi dari berbagai alat
untuk mencapai tujuan.

12
Kesulitan-kesulitan pelaksanaan penelitian tindakan dapat mencakup dua
hal, yaitu kesulitan dalam mengadakan evaluasi serta kesulitan dalam koordinasi
antara peneliti dan pelaksana kegiatan serta pelaksanaan program.
Secara garis besar, langkah-langkah dalam penelitian tindakan ini meliputi
perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (monitoring), dan
refleksi/ penilaian (reflecting).

13
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Furchan, Arif. 2007. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, Yogyakarta:


Pustaka Pelajar.

Nazir. 2003. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia

Setyosari, Pungoi. 2010.  Metode Penelitian dan Pengembangan. Jakarta:


Kencana

Sugiyono. 2012.  Metode Penelitian Pendidikan, , Bandung : Alfabeta.

Zuriah. 2003. Penelitian Tindakan dalam Bidang Sosial. Malang : Banyu


Publishing.

Islamy, Irfan. 1988. Prinsip-Prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara. Jakarta :


Bina Aksara.

. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. 3, cet.1 . Jakarta : Balai


Pustaka.

Nugroho, Riant. 2008.Public Polic . Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

14

Anda mungkin juga menyukai