Anda di halaman 1dari 21

Makalah Metodologi Penelitian

PELAKSANAAN PENELITIAN
KUANTITATIF

Disusun oleh :

Kelompok 4

Susi Febrianti (200204016)

Dosen pembimbing :

Prof. Dr. Jamaluddin, M.Ed

PRODI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN


KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
DARUSSALAM-BANDA ACEH

2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT Yang Mahakuasa, karena dengan rahmat-Nya
yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas
rahmat dan hidayah-Nya lah penyusun dapat menyelesaikan makalah berjudul “Pelaksanaan
Penelitian Kuantitatif” dengan tepat waktu dan tanpa halangan apapun.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Metodologi
Penelitian. Selain itu, penyusun juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca tentang Pelaksanaan Penelitian Kuantitatif.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada bapak selaku dosen . Tugas
yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni
penyusun. Penyusun juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu
proses penyusunan makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
kami sangat memerlukan kritik dan saran dari teman-teman yang dapat membangun agar
penyusun lebih memperhatikan untuk kedepannya. Dari penyampaian makalah kami ini, kami
harap teman-teman dan terkhusus kami penyusun dapat lebih memahami materi ini.

Waalaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Banda Aceh, 25 September 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i

DAFTAR ISI ..................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1


A. Latar belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ............................................................................................. 1
C. Tujuan ............................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 3


A. Variabel, Definisi Operasinal, dan Instrumen Penelitian .................................. 3
B. Data dan Sumber Data Penelitian .................................................................... 8
C. Pengumpulan Data, Analisis Data, dan Penarikan Kesimpulan ....................... 11

BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 17


A. Kesimpulan ....................................................................................................... 17
B. Saran ................................................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk
memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah. Tujuan dari
semua usaha ilmiah adalah untuk menjelaskan, memprediksikan dan mengontrol
fenomena.Tujuan ini didasarkan pada asumsi bahwa semua perilaku dan kejadian adalah
beraturan dan bahwa semua akibat mempunyai penyebab yang dapat diketahui.
Kemajuan ke arah tujuan ini berhubungan dengan pemerolehan pengetahuan dan
pengembangan serta pengujian teori-teori. Eksistensi dari suatu teori yang dapat hidup
sangat mempermudah kemajuan ilmu pengetahuan yang secara simultan menjelaskan
banyak fenomena. Dibandingkan dengan sumber pengetahuan yang lain, seperti
pengalaman, otoritas, penalaran induktif, dan penalaran deduktif, penerapan metode
ilmiah tidak diragukan, paling efisien dan paling terpercaya.

Data yang didapatkan selama penelitian disajikan dalam bentuk angka, statistik
dan sebagainya yang kemudian dianalisa dan disimpulkan. Jadi penelitian kuantitatif
adalah penelitian yang bersifat deduktif, yakni dari khusus ke umum atau bersifat
menggenaralisasi data-data yang didapatkan di lapangan kepada sebuah kesimpulan
umum. Data, setelah dikumpulkan, harus diproses dan dianalisis. Data yang
dikumpulkan dan direkam mungkin dalam bentuk angka (data kuantitatif) yang
diperoleh melalui eksperimen atau survei kuesioner dan atau dalam bentuk kata-kata
atau gambar (data kualitatif) yang diperoleh melalui wawancara. Selanjutnya data
tersebut diolah dan dianalisis. Kegiatan pengumpulan data pada prinsipnya merupakan
kegiatan penggunaan metode dan instrumen yang telah ditentukan dan diuji validitas dan
reliabilitasnya. Secara sederhana, pengumpulan data diartikan sebagai proses atau
kegiatan yang dilakukan peneliti untuk mengungkap atau menjaring berbagai data,
fenomena, informasi atau kondisi lokasi penelitian sesuai dengan lingkup penelitian.
Dalam prakteknya, pengumpulan data ada yang dilaksanakan melalui pendekatan
penelitian kuantitatif, kualitatif, ataupun kombinasi dari keduanya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Variabel dan Apa saja Jenis-Jenis variabel ?


2. Apa Pengertian dari Definisi Operasional ?
3. Apa itu Instrumen Penelitian ?
4. Apa sajakah Data dan Sumber Data dalam Penelitian ?
5. Bagaimana cara Mengumpulkan Data, Menganalisis Data, dan Menarik Kesimpulan ?

1
C. Tujuan

1. Mengetahui variabel dan jenis-jenis variabel.


2. Mengetahui pengertian dari definisi operasional.
3. Memahami Instrumen penelitian .
4. Mengetahui data dan sumber data dalam penelitian.
5. Mengetahui cara mengumpulkan data, menganalisis data, dan menarik kesimpulan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. VARIABEL , DEFINISI OPERASIONAL, DAN INSTRUMEN PENELITIAN

1.1 Pengertian Variabel

Menurut Dr. Ulber Silalahi, M.A Variabel adalah konsep yang sudah memiliki nilai,
variabel merupakan ide sentral dalam penelitian kuantitatif. Secara lebih spesifik, satu
variabel didefinisikan sebagai satu konsep atau konstruk yang memiliki bervariasi nilai. Nilai
yang melekat dalam variabel dapat berupa angka dan kategori. Variabel penelitian pada
dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau objek. yang
mempunyai "variasi" antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan objek yang
lain (Hatch dan Farhady, 1981). Variabel juga dapat menunjuk pada karakteristik atau atribut
dari satu fenomena atau objek yang dapat diukur dan diobservasi. Objek bisa berupa benda
hidup seperti manusia, binatang atau benda mati seperti air, kantor. Jika objek perhatian
adalah manusia maka banyak karakteristik dari manusia yang dapat diukur, seperti: Tinggi
badan, berat badan, sikap, motivasi, kepemimpinan, dan disiplin kerja.

Dinamakan variabel karena ada variasinya. Misalnya berat badan dapat dikatakan
variabel, karena berat badan sekelompok orang itu bervariasi antara satu orang dengan yang
lain. Demikian juga prestasi belajar, kemampuan guru dapat juga dikatakan sebagai variabel
karena misalnya prestasi belajar dari sekelompok murid tentu bervariasi. Jadi jika peneliti
akan memilih variabel penelitian, baik yang dimiliki objek, maupun bidang kegiatan dan
keilmuan tertentu, maka harus ada variasinya. Variabel yang tidak ada variasinya bukan
dikatakan sebagai variabel. Untuk dapat bervariasi, maka penelitian harus didasarkan pada
sekelompok sumber data atau objek yang bervariasi.

Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstrak (constructs) atau sifat
yang akan dipelajari. Misalnya, tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status sosial, jenis
kelamin, golongan gaji, produktivitas kerja, dan lain-lain. Di bagian lain Kerlinger
menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai
yang berbeda (different values). Dengan demikian variabel itu merupakan suatu yang
bervariasi. Selanjutnya Kidder (1981), menyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas
(qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulannya.

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel


penelitian adalah suatu atribut atau sifat nilai dari orang. objek atau kegiatan yang mempunyai

3
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan.

1.2 Jenis – Jenis Variabel

1. Variabel Dependen

Dalam hubungan kausal, variabel dependen disebut sebagai variable terikat, output,
criteria, konsekuensi, terpengaruh, diprediksi, diramalkan dan biasanya di tulis dengan
simbol "Y". Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas. Dalam SEM (Structural Equation Modeling/Pemodelan
Persamaan Struktural, variabel dependen disebut sebagai variabel indogen. Variabel
dependen merupakan representasi dari fenomena yang berusaha dijelaskan atau diprediksi.
Variabel dependen menjadi fokus utama penelitian kuantitatif. Dalam hubungan pengaruh,
variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen. Oleh karena
itu, variabel dependen (terikat) tergantung pada variabel independen (bebas). Jika variabel
independen ada, maka variabel dependen juga ada dan jika ada peningkatan (increase) dalam
variabel independen mungkin akan terjadi suatu peningkatan atau penurunan (decrease)
dalam variabel devenden. Jika variabel bebas adalah variabel yang dimanipulasikan dalam
penelitian eksperimen, maka variabel terikat tidak dimanipulasi, tetapi diamati variasinya
sebagai hasil yang dipradugakan berasal dari perubahan variabel bebas.

2. Variabel Independen

Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor, antecedent. Dalam
bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen
(terikat). Dalam SEM (Structural Equation Modeling/Pemodelan Persamaan Struktural,
variabel independen disebut sebagai variabel eksogen. Variabel independen merupakan
representasi dari fenomena yang digunakan untuk menjelaskan atau memprediksi variabel
dependen. Dalam hubungan kausal variabel independen atau bebas disebut sebagai
anteseden, sebab, pengaruh. prediktor, kriterion, meramalkan, atau variabel "X", bahkan
juga disebut variabel eksperimental atau variabel eksplanatori.

3. Variabel Moderator

Variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan meperlemah) hubungan antara


variabel independen dengan dependen. Variabel ini disebut juga sebagai variabel
independen ke dua. Variabel moderator atau kontingensi merupakan variabel yang memiliki
efek kontingen (contingent effect) sehingga disebut variabel kontingensi atau efek moderator
sehingga disebut variabel moderator. Perubahan dalam variabel bebas secara langsung
mengakibatkan perubahan dalam variabel terikat, tetapi kuat atau lemahnya akibat

4
perubahan tersebut tergantung pada kondisi tertentu. Kondisi tertentu inilah yang disebut
variabel kontingensi. Hubungan perilaku suami dan isteri akan semakin baik (kuat) kalau
mempunyai anak, dan akan semakin renggang kalau ada pihak ke tiga ikut mencampuri. Di
sini anak adalah sebagai variabel moderator yang memperkuat hubungan, dan pihak ke tiga
adalah sebagai variabel moderator yang memperlemah hubungan.

4. Variabel Intervening

Dalam hal ini Tuckman (1988) menyatakan "An intervening variable is that factor
that theoretically affect the observed phenomenon but cannot be seen, measure, or
manipulate". Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi
hubungan antara variabel independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak
langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel init merupakan variabel
penyela/antara yang terletak di antara variabel independen dan dependen, sehingga variabel
independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen.
Variabel antara (intervening variable) adalah variabel yang mengantarai hubungan antara
dua variabel yang dipresentasi dalam diagram kausal oleh simbol Z. Variabel antara disebut
juga dengan variabel mediator (mediator variable) atau variabel mediasi (mediating
variable). Pada contoh berikut dikemukakan bahwa tinggi rendahnya penghasilan akan
mempengaruhi secara tidak langsung terhadap harapan hidup (panjang pendeknya umur).
Dalam hal ini ada variabel antaranya, yaitu yang berupa gaya hidup seseorang. Antara
variabel penghasilan dengan gaya hidup, terdapat variabel moderator, yaitu budaya
lingkungan tempat tinggal.

5. Variabel Kontrol

variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel


independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh factor luar yang tidak diteliti.
Variabel kontrol sering digunakan oleh penliti, bila akan melakukan penelitian yang bersifat
membandingkan. Jika anda mempelajari perilaku atau sikap manusia maka variabel kontrol
adalah karakteristik biografik seperti usia, jenis kelamin. pendapatan, pendidikan, lama
bekerja, status perkawinan dan ras.

Untuk dapat menentukan kedudukan variabel independen, dependen, moderator,


intervening atau variabel yang lain, harus dilihat konteksnya dengan dilandasi konsep
teoritis yang mendasari maupun hasil dari pengamatan yang empiris di tempat penelitian.
Untuk itu sebelum peneliti memilih variabel apa yang akan diteliti perlu melakukan kajian
teoritis, dan melakukan studi pendahuluan terlebih dahulu pada obyek yang akan diteliti.
Jangan sampai membuat rancangan penelitian dilakukan di belakang meja, dan tanpa
mengetahui terlebih dahulu permasalahan yang ada di obyek penelitian. Sering terjadi,
rumusan masalah penelitian dibuat tanpa melalui studi pendahuluan ke obyek penelitian,

5
sehingga setelah dirumuskan ternyata masalah itu tidak menjadi masalah pada obyek
penelitian. Setelah masalah dapat diphami dengan jelas dan dikaji secara teoritis, maka
peneliti dapat menentukan variabel-variabel penelitiannya.

1.3 Definisi Operasional

Definisi Operasional (operational definition) yaitu satu definisi dari satu variabel
dalam istilah operasi (aktivitas-aktivitas) seorang peneliti yang digunakan untuk mengukur
atau memanipulasinya. Definisi operasional menunjuk kepada gejalasitu sendiri ke mana ide
mengacu dan dari mana definisi itu di abstraksi. Definisi operasional menyatakan kondisi
Kondisi, bahan-bahan dan prosedur-prosedur yang diperlukan untuk mengidentifikasi atau
menghasilkan kembali satu atau lebih acuan konsep yang didefinisikan.

Definisi operasional Anda adalah pernyataan Anda tentang bagaimana Anda ingin
mengukur konstruk Anda. Konstruk peneliti adalah ide peneliti tentang fenomena yang
peneliti ingin ukur. Oleh karena itu, ketika Anda melakukan operasionalisasi, maka Anda
harus memiliki acuan sebagai petunjuk yang disebut sebagai definisi operasional. Definisi
operasional dibutuhkan dalam rangka mengukur suatu sifat atau konstruk karena dalam
definisi operasional tersebut tersurat atau tersirat sifat atau karakteristik atau item-item atau
indikator-indikator dari satu konstruk atau variabel.

Satu definisi operasional diformulasi untuk menyatakan secara tegas bagaimana


konsep akan diukur. Satu operasional merinci bagaimana menggambarkan kejadian dari
suatu variabel dan bagaimana memberi satu nilai untuk masing-masing kejadian.

Contoh dari Konstruk ke Definisi Operasional

Construct Defined As Operationally Defined By

Cultural values “a broas tendency to prefer certain Scores/indexes for individualism,


states of affairs over others” uncertainity avoidence, power
distance, masculinity

Contoh di atas menunjukan bahwa definisi operasional dari cultural values


menghasilkan empat variabel (dimensi dari konstruk) yaitu individualism, uncertainity
avoidence, power distance, maskulinitas. Uncertainity avoidence, misalnya, diukur dari dua
pertanyaan terkait dengan rule orientation dan employment stability.

6
1.4 Instrumen Penelitian

Semua penelitian melibatkan pengumpulan data untuk menguji hipotesis yang telat
ditetapkan dalam penelitian tersebut. Umumnya peneliti menggunakan instrumen untuk
mengumpulkan data penelitian. Sappaile (2007) menyebutkan bahwa Instrumen merupakan
suatu alat yang memenuhi persyaratan akademis sehingga dapat dipergunakan sebagai alat
untuk mengukur suatu objek ukur atau mengumpulkan data mengenai suatu variabel.
Instrumen dapat berbentuk tes dan juga dapat berbentuk non-tes, namun untuk memperoleh
sampel tingkah laku dari ranah kognitif digunakan tes.
Menurut Darmadi (2011:85) bahwa definisi instrumen adalah sebagai alat untuk
mengukur informasi atau melakukan pengukuran. Instrumen pengumpul data menurut
Suryabrata (2008:52) adalah alat yang digunakan untuk merekam-pada umumnya secara
kuantitatif-keadaan dan aktivitas atribut-atribut psikologis. Atibut-atribut psikologis itu
secara teknis biasanya digolongkan menjadi atribut kognitif dan atribut non kognitif. Sumadi
mengemukakan bahwa untuk atribut kognitif, perangsangnya adalah pertanyaan. Sedangkan
untuk atribut non-kognitif. perangsangnya adalah pernyataan. Selanjutnya menurut
Sukarnyana dkk (2003:71) instrumen penelitian merupakan alat-alat yang digunakan untuk
memperoleh atau mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah penelitian atau
mencapai tujuan penelitian. Jika, data yang diperoleh tidak akurat (valid), maka keputusan
yang diambil pun akan tidak tepat.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mendapatkan dan
mengumpulkan data penelitian, sebagai langkah untuk menemukan hasil atau kesimpulan
dari penelitian dengan tidak meninggalkan kriteria pembuatan instrumen yang baik.
Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu validitas dan
reliabilitas.
1. Validitos: Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau keshahihan suatu instrument. Untuk memperoleh instrumen yang valid peneliti
harus bertindak hati-hati sejak awal penyusunannya
2. Reliabilitos: Uji reliabilitas instrument menunjukkan hasil pengukuran suatu
instrumen bebas dari kesalahan pengukuran.
 Jenis-Jenis Instrumen Penelitian
Instrumen dalam sebuah penelitian dibedakan menjadi dua yaitu bentuk tes dan non
tes. Instrumen tes terdiri dari tes psikologis dan tes non-psikologis, sedangkan instrumen
non tes teridiri dari angket atau kuesioner, interview atau wawancara, observasi atau
pengamatan. skala bertingkat dan dokumentasi. Penjelasan secara rinci akan dibahas sebagai
berikut.
1) Instrumen Tes
Tes dalam lingkup dunia pendidikan merupakan istilah yang sangat populer karena

7
banyak digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik setelah mengalami proses
belajar-mengajar. Dilihat dari aspek yang diukur, tes dibedakan menjadi dua bagian, yaitu
tes non-psikologis dan tes psikologis. Jenis tes psikologis dibedakan lagi menjadi dua
macam. yaitu tes psikologi yang digunakan untuk mengukur aspek afektif dan tes psikologis
yang digunakan untuk mengukur kemampuan intelektual. Tes psikologis yang dirancang
untuk mengukur aspek afektif atau aspek non-intelektual dari tingkahlaku umumnya dikenal
dengan nama tes kepribadian (personality tests). Dalam terminologi pengukuran psikologis,
tes kepribadian sering digunakan untuk mengukur karaterstik seseorang seperti pernyataan
emosional, hubungan interpersonal, motivasi, minat, dan sikap. Tes psikologis yang
digunakan untuk mengukur aspek kemampuan intelektual disebut dengan tes kemampuan
(ability tests). Tes kemampuan dikategorikan menjadi dua, tes bakat (aptitude tests) dan tes
kemahiran (proficiency tests).
2) Angket atau Kuesioner
Angket aau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal
yang ia ketahui. Kuesioner banyak digunakan dalam penelitian pendidikan dan penelitian
sosial yang menggunakan rancangan survei, karena ada beberapa keuntungan yang
diperoleh. Pertama, kuesioner dapat disusun secara teliti dalam situasi yang tenang sehingga
pertanyaaan-pertanyaan yang terdapat di dalamnya dapat mengikuti sistematik dari masalah
yang diteliti. Kedua, penggunaan kuesioner memungkinkan peneliti menjaring data dari
banyak responden dalam periode waktu yang relatif singkat
3) Interview atau wawancara
Interview atau wawancara adalah percakapan orang-perorang (the person-to-person)
dan wawancara kelompok (group interviews). Percakapan dilakukan kedua belah pihak yaitu
peneliti sebagai pewawancara dan subjek penelitian sebagai sinforman (Ulfatin, 2014:189).
Wawancar yang dilakukan oleh peneliti digunakan untuk menilai keadaan seseorang,
misalnya untuk mencari data tentang variabel latar belakang murid, orang tua, pendidikan,
perhatian, sikap terhadap sesuatu. Wawancara dalam penelitian dapat dilakukan secara
berentang mulai dari situasi formal sampai dengan informal, atau dari pertanyaan yang
terstruktur sampai dengan tidak terstruktur.

B. DATA DAN SUMBER DATA PENELITIAN


Sebelum menjelaskan sumber data yang dimaksud dalam penelitian, akan ditegaskan
kembali pemahaman tentang beberapa istilah yang berhubungan dengan istilah sumber data.
yaitu variabel atau objek penelitian, subjek penelitian, dan unit analisis. Sumber data adalah
subjek tempat asal data dapat diperoleh, dapat berupa bahan pustaka, atau orang(informan
atau responden) (Cik Hasan Basri, 1999:59). Adapun unit analisis adalah satuan tertentu
yang diperhitungkan dan ditentukan oleh peneliti dari subjek penelitian. Adapun objek

8
penelitian atau variabel penelitian adalah masalah pokok yang dijadikan fokus penelitian
atau yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Untuk memperjelas istilah-istilah
tersebut, perhatikan contoh berikut ini.
Dalam penelitian hidang pendidikan, seorang peneliti ingin mengetahui metode
mengajar yang digunakan oleh guru-guru di SMA. Berdasarkan contoh ini, objek atau
variabel penelitian adalah metode mengajar (yang digunakan guru), subjek penelitian adalah
adalah guru, dan sumber data yang dipandang sebagai sasaran pengumpulan datanya adalah
guru atau kepala sekolah yang mengetahui jenis metode mengajar yang digunakan oleh
guru. Dalam menganalisis data, banyak satuan menunjukkan banyaknya subjek penelitian.
Inilah yang dimaksud dengan unit analisis. Apabila peneliti mengambil guru sebagai unit
analisis, misalnya empat buah SMA yang masing-masing mempunyai guru 6 orang, peneliti
tersebut sudah memiliki 24 subjek penelitian. Akan tetapi, jika unit analisisnya sekolah,
bererti ia baru memiliki 4 subjek (Suharsimi Arikunto, 1999:133-134)
Secara umum, penentuan sumber data didasarkan atas jenis data yang ditentukan.
Sumber data dapat digolongkan ke dalam Sumber Primer dan Sumber Sekunder. Sumber
Primer adalah sumber data pokok yang langsung dikumpulkan peneliti dari objek penelitian.
Dalam penelitian substansi pemikiran tokoh misalnya, sumber primer adalah sejumlah karya
tulis yang ditulis langsung oleh objek yang langsung diteliti, dalam bentuk dokumen,
sumber primer diartikan sebagai sumber data yang langsung diperoleh dari orang atau
lembaga yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab terhadap pengumpulan atau
penyimpanan dokumen. Sumber semacam ini dapat disebut juga dengan First hand source of
information atau sumber informasi tabfab pertama.
Adakalanya informasi diperoleh bukan dari sumber pertama. Sumber informasi
semacam ini disebut dengan sumber sekunder, yaitu sumber data tambahan menurut peneliti
menunjang data pokok. Dalam penelitian substasi pemikiran tokoh misalnya, sumber
sekunder adalah sejumlah karya atulis yang ditulis orang lain berkenaan dengan objek yang
diteliti. Dalam bentuk dokumen, sumber sekunder adalah sumber informasi yang tidak
secara langsung diperoleh dari orang atau lembaga yang mempunyai wewenang dan
tanggung jawab terhadap informasi yang ada padanya. Sumber semacam ini disebut juga
dengan istilah sumber informasi tangan pertama.
Selain pembagian tersebut, dilihat dari bentuknya, sumber data secara garis besar
dapat digolongkan ke dalam tiga jenis, yaitu: 1. Sumber dokumenter, 2. Sumber
kepustakaan, 3. Sumber lapangan, dijelaskan secara rinci sebagai berikut.
1. Sumber dokumenter adalah segala bentuk sumber data yang berhubungan dengan
dokumen, baik yang resemi maupun tidak resmi, dalam bentuk laporan, statistik, surat
surat resmi, buku harian, baik yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan.
Dokumen dapat berupa dokumen resmi atau tidak. Dokumen resmi, yaitu segala macam
bentuk dokumen, baik yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan, yang ada pada

9
tanggung jawab badan resmi, sedangkan dokumen tidak resmi adalah segala bentuk
dokumen yang berada atau menjadi tanggung jawab dan wewenang badan yang tidak
resmi atau perseorangan, seperti manuskrip, biografi, dan semacamnya.
2. Bahan-bahan pustaka sangat penting dalam menunjang latar belakang akademis teoritis
pelaksanaan penelitian. Dalam perpustakaan tersimpan beragam bahan bacaan yang
menghimpun berbagai informasi dalam berbagai macam disiplin ilmu. Oleh karena itu,
setiap peneliti seyogyanya berusaha untuk mengumpulkan data dari perpustakaan, baik
berupa teori, generalisasi, maupun konsep yang dikemukakan para ahli yang ada pada
sumber kepustakaan, selanjutnya dianalisis dan disentis. Dengan demikian, dapat
diperoleh manfaat dari menghimpun informasi dan bahan kepustakaan untuk
menunjang keberhasilan penelitian.
3. Selain itu, data juga dapat diperoleh dari lapangan langsung. Data langsung dapat
diperoleh melalui observasi, wawancara, partisipasi, angket maupun lainnya. Dengan
mengadakan observasi, seseorang dapat memperoleh berbagai keterangan tentang
masalah yang diteliti. Pelaksanaan observasi dapat dilakukan, baik denga partisipasi,
observasi langsung maupun tidak langsung. Informasi yang diperoleh melalui
wawancara dapat dilakukan, baik secara lisan maupun secara tertulis(Angket).
Suharsimi Arikunto (1999:114-115) mengidentifikasi sumber data penelitian dengan
mengklarifikasinya dalam tiga huruf P, singkatan dari bahasa inggris, yaitu Person. sumber
data berupa orang. Place, Sumber data yang berupa tempat atau lokasi: dan Paper, sumber
data berupa simbol.
 Person, yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan melalui
wawancara atau jawaban tertulis melalui angket.
 Place, yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa kedaan diam dan
bergerak. Diam, misalnya ruangan, kelenhkapan alat, wujud benda, warna dan lain-
lain. Bergerak misalnya aktivitas, kinerja, laju kendaraan, ritme nyanyian, gerak tari,
sajian sinetron, kegiatan belajar mengajar, dan sebagainya. Keduanya merupakan
objek untuk penggunaan metode observasi.
 Paper, yaitu data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf. angka, gambar, atau
simbol-simbol lain. Dengan pengertian ini, Paper tidak hanya terbatas pada kertas
sebagaimana terjemahan dari kata Paper dalam bahasa inggris, tetapi dalam
berwujud kayu, tulang daun lontar, dan sebaginya, yang cocok untuk penggunaan
metode dokumentasi.
Demikianlah secara umum gambaran tentang sumber data penelitian dilihat dari
subjek tempat data tersebut menempel. Selain itu, apabila objek penelitian berkenaan dengan
manusia, sumber data dapat digolongkan berdasarkan seluruh atau sebgaian dari sumber
data tersebut diambil sebagai subjek penelitian, yaitu penelitian populasi, penelitian sempel,
dan penelitian kasus. Penelitian populasi merupakan jenis penelitian yang sumber datanya

10
adalah seluruh unsur atau elemen yang ada dalam wilayah penelitian. Penelitian populasi ini
biasanya disebut studi sensus. Penelitian yang bersifat penelitian populasi, artinya seluruh
subjek didalam wilayah penelitian dijadikan subjek penelitian. Penelitian sempel adalah
jenis penelitian yang sumber datanya adalah sebagian yang dianggap mewakili keseluruhan
yang adadalam wilayah penelitian. Adapun penelitian kasus adalah jenis penelitian yang
sumber datanya bersifat khusus, unik, bukan keseluruhan sumber data penelitian, tetapi juga
bukan sebagian dari objek yang dianggap mewakili keseluruhan yang ada diwilayah
penelitian.

C. PENGUMPULAN DATA, ANALISIS DATA DAN PENARIKAN KESIMPULAN


3.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam
rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap petanyaan penelitian. Jawaban itu masih perlu diuji
secara empiris, dan untuk maksud inilah dibutuhkan pengumpulan data. Data yang
dikumpulkan ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Data itu
dikumpulkan oleh sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Sampel tersebut terdiri atas
sekumpulan unit analisis sebagai sasaran penelitian. Secara sederhana, pengumpulan data
diartikan sebagai proses atau kegiatan yang dilakukan peneliti untuk mengungkap atau
menjaring berbagai fenomena, informasi atau kondisi lokasi penelitian sesuai dengan
lingkup penelitian.
Data merupakan bahan penting yang di gunakan oleh peneliti untuk menjawab
pertanyaan atau menguji hipotesis dan mencapai tujuan penelitian. Data dalam penelitian
menunjuk pada ukuran observasi aktual tentang hasil dari suatu investigasi survei. Hasil
yang dicatat dan dikumpulkan, baik dalam bentuk angka atau jumlah dan bentuk kata-kata
atau gambar disebut data. Data yang dikumpulkan dalam bentuk angka disebut data
kuantitatif dan menjadi data utama untuk penelitian atau studi kuantitatif.
Data diperoleh melalui suatu kegiatan yang disebut pengumpulan data. Pengumpulan
data dapat didefinisikan sebagai satu proses untuk mendapatkan data dari subjek atau
responden dengan menggunakan metode tertentu. Jadi, sebelum mengumpulkan data
terlebih kita memahami data yang akan dikumpulkan serta sumbernya, baru kemudian
menentukan teknik pengumpulan data yang tepat digunakan. Untuk penelitian kuantitatif,
misalnya. pilihan metode pengumpulan data yang digunakan ialah survei kusioner, survei
wawancara, dan metode nonreaktif dan data statistik yang tersedia. Tiap metode
pengumpulan data menggunakan teknik dan instrumen pengumpulan data. Metode
kuesioner, misalnya, memiliki jenis isntrumen yang disebut daftar kuesioner (questionnaire
list). Ada tiga aspek penting dalam pengumpulan data :
1. Definisikan tetapkan tujuan penelitian (define research objectives)

11
2. Tentukan tipe data yang dikumpulkan dan kapan data akan dikumpulkan
3. Pilih mode pengumpulan data serta konstruk dan lakukan uji coba kuesioner
4. Tetapkan sampel dalam satu frame dan rancang serta pilih sampel. 5. Laksanakan
pengumpulan untuk mendapatkan data. Jika pengumpul data bukan peneliti, maka latih
pengobservasi (observersi)
Ketika memutuskan untuk mengumpulkan data maka peneliti harus paham atas tipe
data apa yang akan dikumpulkan dan metode pengumpulan data apa yang digunakan dan
siapa yang dianalisis dan siapa pemberi data.
a. Tipe Data
Tipe data dapat diklasifikasi berdasarkan bentuk, bilangan pengukuran, skala
pengukuran, jenis informasi, sumber dan keutamaan data. Tipe data dapat dikategorikan
berdasarkan jenis data/informasi, bentuk data, ukuran data, dan sember/kekuatan data.

b. Jenis-Jenis Data
Untuk mencapai tujuan-tujuan survei adalah berguna bagi perancang untuk menentukan
secara tepat apa kategori atau tipe informasi yang diperlukan. Penentuan tipe informasi
yang dicari melalui kuesioner membantu peneliti untuk menciptakan pertanyaan
pertanyaan dengan kategori respon yang sesuai. Dibawah ini kategori utama sebagai
tujuan pengumpulan informasi:
1. Opini, Sikap, Motif
Pertanyaan tentang opini menanyakan orang apa yang mereka pikir tentang satu
isu atau kejadian. Pertanyaan sikap berhubungan dengan pikiran, perasaan dan
penilaian tentang isu, peristiwa, masalah dan kebijakan yang diukur melalui
pertanyaan. Pertanyaan motif menannyakan responden untuk mengevaluasi mengapa
mereka berkelakuan dalam cara-cara tertentu atau berpegang pada pendapat atau sikap
tertentu.
2. Keyakinan dan Persepsi
Pertanyaan yang berhubungan dengan keyakinan atau kepercayaan dan persepsi
responden dirancang untuk mengakses apa yang mereka pikir adalah benar atau tidak
benar, atau apa mereka percaya ada atau tidak ada. Persepsi adalah proses memahami
lingkungan yang melibatkan pengorganisasian dan penafsiran sebagai rangsangan
dalam suatu pengalaman psikologis. Contoh: "Manakah dari daftar acak berikut ini
yang Anda yakini sebagai masalah sangat serius harus ditangani pemerintah kota
sekarang ini? (respons; 1. Kejahatan, 2. Korupsi, 3. Pelayanan publik. 4.
Pengangguran, 5. Fasilitas sekolah yang tidak memadi, 6. Lainnya...?)"

3. Perilaku
Pertanyaan tentang perilaku meminta keterangan tentang apa yang orang telah

12
lakukan pada masa lalu, masa sekarang atau baru-baru ini, dan apa yang mereka
rencanakan untuk dilakukan pada masa yang akan datang. Contoh: "Apakah Anda ikut
berpartisipasi dalam program bersih lingkungan di kota Bandung pada bulan April
2005? (respons: I. Tidak, 2. Ya)"
4. Fakta, Atribut, Karakteristik
Pertanyaan tentang fakta dan atribut berhubungan dengan apa yang diketahui dan
karakteristik responden atau latar belakang responden. Pertanyaan tentang sifat hanya
menyertakan pertayaan-pertanyaan berhubungan erat dengan kegunaan survei dan
umumnya menggabungkan informasi untuk mengukur status sosial ekonomi
responden berdasarkan pendidikan yang dicapai, jabatan pekerjaan, dan kepemilikan
rumah untuk membandingkan responden dengan opininya.
5. Pengetahuan
Pertanyaan tentang pengetahuan berkenaan dengan apa yang orang ketahui dalam satu
bidang atau tentang satu topik, kedalaman, atau akurasi informasi.

c. Bentuk Data
Dilihat dari bentuk, ada dua tipe variabel yaitu qualitative variables dan quantitative
variables. Variabel kuantitatif mengandung data kuantitatif sedangkan variabel kualitatif
mengandung data kualitatif.
1) Data Kuantitatif
Satu bentuk dari variabel adalah quantitative variables dimana angka digunakan
untuk mengurut atau mempersentasi peningkatan dari tingkat variabel. Variabel
kuantitatif ialah variabel yang nilainya dapat dinyatakan secara kuantitatif atau angka.
Disebut variabel kuantitatif karena mereka memberikan informasi terkait dengan jumlah
sesuatu. Variabel kuantitatif adalah variabel yang bervariasi dalam jumlah. Jika ciri-ciri
dari suatu fakta sosial dapat dinilai dengan angka, maka fakta sosial itu dinamakan
variabel kuantitatif. Variabel kuantitatif disebut numerikal. Laporan tentang jumlah
waktu yang digunakan seseorang dalam satu perilaku tertentu adalah contoh dari
variabel kuantitatif. Jadi data yang terkandung dalam bentuk angka, seperti jumlah
penduduk, kepadatan pendudukan. Data kuantitatif diperoleh dari hasil pengukuran
variabel kuantitatif.
2) Data Kualitatif
Variabel Kualitatif adalah variabel yang bervariasi dalam jenis, dan disebut juga
variabel kategorikal. Karena itu, jika variabel kuantitatif disebut numerikal maka
variabel kualitatif disebut kategorikal. Contoh variabel kualitatif ialah status perkawinan
yang meliputi empat kategori berikut: belum kawin, kawin cerai (mati); cerai (pisah).
Data kualitatif merupakan data dalam bentuk bukan angka.

13
d. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk mengumpulkan atau
mendapatkan data dari fenomena empirik. Peneliti sering mengalami kesulitan dalam
menilai teknik mana yang sesuai untuk masalah atau pertanyaan penelitian. Jika hal itu
dialami, maka peneliti dapat mengembangkan keterampilan penilaian dengan
mempelajari kelebihan dan kelemahan berbagai teknik penelitian, membantu penelitian
sosial yang berpengalaman, dan memperoleh pengalaman praktis dengan melakukan
penelitian sendiri. Ada dua metode pengumpulan data yaitu metode pengumpulan data
kuantitatif dan metode pengumpulan data kualitatif. Dua bentuk sangat umum dari
pengumpulan data kuantitatif ialah survey dan experiment. Baik metode survei maupun
metode eksperimen menggunakan questionnaire, interview, dan observation sebagai
teknik pengumpulan data walaupun dengan cara yang berbeda.

3.2 Analisis Data

Analisis dalam penelitian merupakan bagian penting dalam proses penelitian karena
dengan analisis inilsh, data yang ada akan tampak manfaatnya, terutama dalam memecahkan
masalah penelitian dan mencapai tujuan akhir penelitian. Bagi peneliti, analisis data
merupakan kegiatan yang cukup berat guna menjawab suatu permasalahan. Pada
pelaksanaannya, analisis data dapat menghasilkan dua kemungkinan.

1. Analisis dapat mendalam dan tajam dalam mengungkpakan dan merumuskan tujuannya,
apabila pelaksanaannya selain ditunjang dengan segala persiapan baik dan lengkap. juga
sangat ditentukan oleh daya nalar dalam mencerna data serta mempunyai pengetahuan
yang memadai.
2. Sebaliknya, analisis dilakukan dengan hasil yang kurang menguntungkan karena
mendalam, kurang ditunjang daya nalar, dan pengetahuan yang dimiliki peneliti pun
terbatas.

Proses analisis dilakukan setelah melalui proses klarifikasi berupa pengelompokkan


atau pengumpulan dan pengatagorikan data ke dalam kelas-kelas yang telah di tentukan.
Apabila dijumpai data terlalu banyak dan beragam penafsiran, dapat doperas guna menjawab
masalah dan menguji hipotesis. Klarifikasi data sebagai awal mengadakan perubahan dari
dala mentah menuju pada pemanfaatan data, merupakan awal dari penafsiran data untuk
analisis. Analisis adalah mengelompokkan, membuat suatu urutan, manipulasi, serta
meningkatkan temuan data sehingga mudah untuk dibaca.

Banyaknya data yang terkumpul tidak menjamin bahwa hasil penelitiannya akan baik
pula. Sebaliknya, setidaknya data terkumpul tidak memastikan bahwa hasil penelitiannya
kurang memuaskan. Keadaan ini sangat ditentukan oleh pemanfaatan data yang terkumpul.

14
apakah dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya atau tidak. Pada dasarnya, analisis adalah
kegiatan untuk memanfaatkan data sehingga dieroleh suatu kebenaran atau ketidakbenaran
dari suatu hipotesis.

 Penggunaan Statistika Dalam Analisis Data

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, terdapat dua jenis data yang diperoleh dari hasil
pengukuran dan pengumpulan data. yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif
adalah data yang sifatnya numerikal, maknanya tidak menggambarkan apa adanya sebelum
dilakukan pengolahan dan analisis lebih lanjut. Salah satu cara untuk mengolah dan
menganalisis data kuantitatif adalah menggunakan alat statistika. Penggunaan statistika
dalam penelitian khususnya untuk mengolah dan menganalisis data dibedakan dua macam
statistika, yaitu statistika deskriptif dan statistika inferensial.

Statistika deskriptif digunakan untuk menggambarkan dan mendeskripsikan variabel


penelitian yang diperoleh melalui hasil pengukuran. Adapun statistika inferensial digunakan
untuk menguji hipotesis dan membuat generalisasi. Teknik yang biasa digunakan, antara
lain. persen, kuartil rangking kecenderungan memusat (rata-raat, median, modus), variasi,
simpangan baku, visualisasi data, seperti bagan, tabel, grafik, pengukuran. Apabila data hasil
pengukuran dalam bentuk data nominal atau kategori, digunakan teknik persen, kuartil,
modus, median rangking. Apabila datanya bersifat interval atau rasio digunakan nilai rata
rata, variansi, simpangan baku. Visualisasi data dapat disajikan dan dilukiskan melalui
grafik, tabel, dan lain-lain.

Temuan hasil penelitian, terutama deskripsi variabel yang diperoleh melalui instrumen
tertentu umumnya dilukiskan dan digambarkan melaui statistika deskriptif. Untuk analisis
lebih lanjut diperlukan teknik statistika analitik yang digunakan untuk pengujian hipotetsis
dan keperluan generalisasi hasil penelitian. Statistika inferensial diperlukan dalam analisis
data untuk keperluan membandingkan variabel, menghubungkan dua variabel atau lebih,
mencari pengaruh variabel satu terhadap variabel lainnya, fektivitas suatu variabel, dan
interaksi dari beberapa variabel. Taknik statistika yang sering digunakan, antara lain Khi
kuadrat, uji perbedaan dua rata-rata, koreksi, analisis variansi, regresi, analisis faktor, dan
sebagainya.

Khi Kuadrat digunakan untuk melihat perbedaan frekuensi jawaban hasil pengamatan
dengan frekuensi jawaban yang diharapkan(teoretis). Uji perbedaan dua rata-rata atau uji
digunakan untuk melihat ada tidaknya perbedaan yang berarti dari dua hasil pengukuran
suatu variabel atau dari dua variabel yang diteliti. Korelasi digunakan untuk melihat
hubungan dari dua hasil pengukuran atau dua variabel yang diteliti. Analisis variansi
digunakan untuk melihat perbedaan dua variabel atau lebih dan pengaruh variabel yang satu
terhadapvariabel lainnya, Regresi digunakan untuk melihat dan memperkirakan variabel

15
yang satu atas variabel lainnya, seperti sumbangan variabel, pengaruh variabel, hubungan
sebab akibat. Analisis faktor digunakan untuk melihat berbagai faktor dan faktor yang paling
kuat pengaruhnya terhadap suatu variabel tertentu.

Penggunaan statistika harus dipahami terbatas sebagai alat. Yang lebih penting adalah
makna yang terkandung di dalamnya. Hal ini, perlu dinyatakan agar peneliti tidak terjebak
dengan penggunaan statistika sehingga melupakan hakikat dan makna penelitian. Statistika
hanya alat untuk mencapai tujuan dan menarik kesimpulan.

3.3 Penarikan Kesimpulan

Dari analisis, peneliti membuat generalisasi untuk menarik kesimpulan, Generalisasi


ini harus berkaitan dengan teori yang mendasari penelitian yang dilakukan serta masalah
penelitian. Setelah generalisasi dibuat. Peneliti menarik kesimpulan kesimpulan dari
peneliti.

Dalam melakukan penarikan kesimpulan, peneliti harus mendasarkan diri pada semua
data yang diperoleh dalam kegiatan penelitian. Hindari membuat kesimpulan yang bertujuan
menyenangkan hati pemesan dengan cara memanipulasi data.

Perlu diperhatikan bahwa rumusan kesimpulan berbeda dengan rekomendasi dan


implikasi penelitian. Rumusan kesimpulan mengacu pada rumusan dan tujuan penelitian
yang telah ditentukan sebelumnya, sedangkan rekomendasi dan implikasi penelitian
mengacu pada rumusan hasil dan kesimpulan.

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Penelitian kuantitatif adalah penelitian
yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap
data tersebut, serta penampilan dari hasilnya.
Data diperoleh melalui suatu kegiatan yang disebut pengumpulan data. Pengumpulan
data dapat didefinisikan sebagai satu proses untuk mendapatkan data dari subjek atau
responden dengan menggunakan metode tertentu. Jadi, sebelum mengumpulkan data terlebih
kita memahami data yang akan dikumpulkan serta sumbernya, baru kemudian menentukan
teknik pengumpulan data yang tepat digunakan.
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat nilai dari orang, objek atau kegiatan
yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulan.

B. Saran

Seorang mahasiswa dapat memahami mengenai Pelaksanaan Penelitian Kuantittatif,


sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan menerapkan dalam pemahaman
diri terhadap materi tersebut. Semoga makalah ini bermanfaat terutama bagi saya dan para
pembaca.

17
DAFTAR PUSTAKA

Silalahi, Ulber, Metode Penelitian Sosiol Kuantitatif Bandung: PT Refika Aditama,


Cetakan ke empat, 2015

https://www.slideshare.net/nenitriana5076/pelaksanaan-penelitian-kuantitatif-prof-dr
sugiyono?from_action-save

https://www.academia.edu/11821145/Instrumen Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan


Pengembangan?auto-download

https://www.slideshare.net/tsukikagami/instrumen-dan-teknik-pengumpulan-data-
kuantitatif-kualitatif

https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/05/21/pengumpulan-data-dan-instrumen-
penelitian-3/

18

Anda mungkin juga menyukai