i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul [Variabel Penelitian] ini
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen
pengampuh Ns. Norman Alviat Talibo,S.Kep,M.Kep, pada Mata Kuliah Metodologi
Penelitian, Program Studi S1 Keperawatan, STIKES MUHAMMADIYAH MANADO.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentangVariabel
Penelitian] bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ns. Norman Alviat Talibo,S.Kep,M.Kep,
selakuDosen Mata Kuliah Metodologi Penelitian,] yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari,
makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
1.1. LatarBelakang...........................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................1
1.3. Tujuan Penulisan Makalah........................................................1
BAB II PEMNBAHASAN.........................................................................2
2.1. Pengertian Variabel...................................................................2
2.2. Variabel Menurut Para Ahli......................................................3
2.3. Jenis Variabel............................................................................4
2.4. Contoh Variabel Bebas Dan Terkait..........................................8
BAB III PENUTUP....................................................................................12
3.1. Kesimpulan...............................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Variabel Penelitian
Variabelpenelitianpadadasarnyaadalahsegalasesuatu yang terbentukapasaja
yang ditetapkanolehpeneliti di pelajarisehingga di
prolehinformasitentanghaltersebut.
Teorivariabeldidenifinisikansebagaiantributseseorangatauobjek, yang mempunyai
“variasi“ antarasatu orang dengan yang lain atausatuobjekdenganobjek yang lain
(Hatch danFarhady. 1981).
2
2.2 Pengertian Variabel Menurut Para Ahli
Secara Teoritis, para ahli telah mendefinisikan Variable sebagai berikut :
a. Sudigdo Sastroasmoro
Varibel merupakan karakteristik subjek penelitian yang berubah dari satu
subjek ke subjek lainnya.
b. Hatch dan Farhady (1981)
Menurut pendapat ini variabel diartikan sebagai atribut atau objek yang
memiliki variasi antara objek dengan objek lainnya.
c. Bhisma Murti (1996)
Menurut Bhisma, definisi variabel yaitu fenomena yang mempunyai variasi
nilai dan variasi nilainya dapat diukur secara kualitatif dan kuantitatif
d. Kidder (1981)
Menurut pendapat Kidder, variabel adalah suatu kualitas di mana peneliti
mempelajari dan menarik sebuah kesimpulan dari proses penelitian tersebut.
e. Dr. Soekidjo Notoatmojo (2002)
Menurut pendapat Dr. Soekidjo yaitu:
Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh para anggota
dalam suatu kelompok yang berbeda dengan apa-apa yang dimiliki oleh kelompok
lain juga.
Variabel adalah sesuatu yang dipakai sebagai ciri, sifat, maupun sifat yang
didapatkan dari penelitian tentang konsep pengetian tertentu. Contoh, Pendidikan,
umur, gen, pekerjaan, pengetahuan, dan lain sebagainya.
f. Dr. Ahmad Watik Pratiknya (2007)
Menurut Dr. Watik, variabel adalah sebuah konsep yang memilki variabilitas.
Sedangkan konsep merupakan gambaran atau abstraksi dari suatu fenomena tertentu.
g. Kerlinger (1973)
Variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari. Contoh, Pendidikan,
penghasilan, jenis kelamin, produktifitas kerja, tingkat apresiasi, dan sebagainya.
Variabel juga bisa dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang
berbeda. Dengan demikian, variabel itu adalah sesuatu yang bervariasi.
3
2.3 Jenis Variabel Variabel
Variabel penelitian adalah objek yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.
Variabel penelitian terdiri dari variabel terikat, variabel bebas, variabel moderator,
variabel kontrol, dan variabel antara atau intervening. Adapun penjelasan masing-masing
variabel penelitian tersebut adalah sebagai berikut.
1. Variabel Bebas
Variabel bebas sering disebut independent, variabel stimulus, prediktor, antecedent.
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel terikat.Variabel terikat atau dependen atau disebut
variabel output, kriteria, konsekuen, adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas.Variabel terikat tidak dimanipulasi, melainkan
diamati variasinya sebagai hasil yang dipradugakan berasal dari variabel bebas. Biasanya
variabel terikat adalah kondisi yang hendak kita jelaskan.
4
eksperimental, yang dijadikan variabel bebas ialah yang “secara logis” menimbulkan
akibat tertentu terhadap suatu variabel terikat.
Contohnya, dalam penelitian tentang merokok dan kanker paru-paru, merokok (yang
memang telah dilakukan oleh banyak subyek) merupakan variable bebas, sementara
kangker paru-paru merupakan akibat dari merokok atau sebagai variabel terikat.
Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Penderita Asma Di RSUD Kabupaten
Karanganyar
Variabel Independen (Tingkat Kecemasan)
Jadi variabel bebas adalah variabel penyebab, sadangkan variabel terikat yang menjadi
akibatnya. Dalam bidang pendidikan variabel terikat yang paling lazim adalah, misalnya
prestasi, atau “hasil belajar”.Untuk mengetahui prestasi belajar peserta didik, peneliti
memiliki sejumlah besar kemungkinan variabel bebasnya, antara lain: kecerdasan, kelas
sosial, metode pembelajaran, tipe kepribadian, tipe motivasi (imbalan/hadiah dan
hukuman), sikap terhadap sekolah, suasana kelas dan seterusnya. Untuk lebih mudah
dipahami berikut ini ditampilkan skema mengenai penjelasan di atas.
5
Contoh judul penelitian
Variabel atribut adalah yang tidak dapat dimanipulasi atau kata lain variabel yang
sudah melekat dan merupakan ciri dari subyek penelitian. Misalnya: Intelegensi, bakat
jenis kelamin, status sosial-ekonomi, sikap, daerah geografis suatu wilayah, dan
seterusnya. Ketika kita melakukan penelitian atau kajian subyek-subyek penelitian kita
sudah membawa variabel-variabel (atribut-atribut) itu. Yang membentuk individu atau
subyek penelitian tersebut adalah lingkungan, keturunan, dan situasi-situasi
lainnya.Perbedaan variabel aktif dan variabel atribut ini bersifat umum. Akan tetapi
variabel atribut dapat pula menjadi variabel aktif.Ciri ini memungkinkan untuk penelitian
relasi “yang sama” dengan cara berbeda.Misalnya kita dapat mengukur kecemasan
subyek.
Jelas bahwa dalam hal ini kecemasan merupakan atribut. Akan tetapi kita dapat pula
memenipulasi kecemasan. Kita dapat menumbuhkan kecemasan dengan tingkat yang
berbeda, dengan mengatakan kepada subyek-subyek yang termasuk dalam kelompok
eksperimen (kelompok yang diteliti) bahwa yang harus mereka kerjakan sulit, maka
tingkat kecerdasan mereka akan diukur dan masa depan mereka tergantung pada skor tes
itu.Sedangkan kepada subyek lainya dipesan bahwa kerja sebaik-baiknya tetapi santai
saja hasil tes tidak terlalu penting dan sama sekali tidak mempengaruhi hari depan
mereka.
Sebuah variabel kontinu memiliki sehimpunan harga yang teratur dalam suatu cakupan
(range) tertentu. Arti defenisi ini ialah:
6
variabel dengan harga yang lebih murah. Misalnya, harga-harga yang diperoleh
dari suatu skala untuk mengukur ketergantungan (depedensi) mengungkapkan
ketergantungan dengan kadar yang berbeda-beda, yakni mulai dari tinggi,
menengah/sedang, sampai rendah.
Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan oleh peneliti atau dibuat konstan
agar variabel bebas dan tergantung tidak dipengaruhi faktor dari luar yang tidak diteliti.
Variabel kontrol perlu dikeluarkan jika tidak dapat mempengaruhi hubungan antara
variabel.
Contoh:
Pengaruh kontras warna baju terhadap keputusan membeli dikalangan wanita. Variabel
bebas adalah kontras warna, variabel dependen adalah keputusan membeli dan variabel
kontrol adalah wanita (jenis kelamin).
Jadi persoalah variabel ini adalah antara “ya” atau “tidak”. Contoh paling mudah
adalah variabel kategori dikotomis: jenis kelamin, republik-demokrat, kulit putih-kulit
hitam, dan sebagainya. Politomi, yakni pilihan (partisi) cukup lazim terdapat khususnya
dalam sosiologi dan ilmu ekonomi: anutan agama, pendidikan, kewarganegaraan,
pilihan pekerjaan, dan seterusnya.
Syarat-syarat yang dituntut variabel kategori dan variabel nominal, adalah semua
anggota himpunan bagian dipandang sama. Misalnya, kalau variabel itu adalah anutan
agama, semua penganut protestan adalah sama; semua penganut katolik adalah sama;
dan semua penganut “lain-lain” pun sama. Jika seorang agama katolik, dia dimasukkan
dalam kategori “katolik” dan diberi angka (nomor) “1” dalam kategori tersebut.
Variabel ini bersifat “demokratis” artinya, tidak mengenal tatanan peringkat atau
ungkapan “lebih besar” maupun “lebih kecil” daripada di antara kategorinya. Semua
anggota kategori memiliki nilai atau harga sama, yakni:
7
dapat dikuantisasikan; jika tidak demikian, tentunya bukanlah variabel.Sebelummnya
dijelaskan bahwa konstruk adalah hal-hal yang tak teramati (non observable) sedangkan
defenisi variabel secara operasional adalah hal-hal yang teramati (observable).
Kerlinger (2006: 66) menambahkan bahwa hal yang dimaksud adalah “variabel laten”.
8
kimia. Hal ini dikarenakan bahan tersebut dapat berpotensi mempengaruhi
perkembangan tikus.
Dalam proses ini, nanti Anda juga bisa melihat adanya perbedaan terhadap tikus
yang diberi bahan kimia dan juga yang tidak. Untuk variabel terikatnya sendiri di sini
adalah kesehatan tikus yang digunakan sebagai bahan percobaan. Alasannya karena
Anda dapat mengamati kesehatan tikus yang kondisinya terpengaruh oleh bahan kimia.
Selanjutnya Anda dapat mengembangkan jenis variabel bebas tersebut. Peran variabel
bebas di sini yaitu untuk mengukur berapa banyak bahan kimia yang diberikan pada
tikus. Selain itu Anda pun bisa bisa berinovasi dengan memvariasikan kuantitas bahan
kimia yang hendak diberikan kepada tikus. Lalu untuk variabel terikatnya adalah
kesehatan tikus saat terpengaruh bahan kimia. Dengan demikian peneliti bisa
mendapatkan informasi mengenai takaran bahan kimia yang tepat supaya bahan tadi
dapat membantu perkembangannya agar dapat tumbuh dengan baik.
10
yang non eksperimental variabel bebasnya yakni sesuatu yang sifatnya logis
serta memiliki pengaruh terhadap variabel terikat.
Contoh lainnya yakni pada orang gemar merokok. Merokok bisa menyebabkan
terkena serangan jantung serta penyakit kanker paru-paru. Dalam kasus yang
ada maka Anda bisa menentukan variabel bebas dari hal ini yakni merokok.
Variabel terikatnya yang ada yakni penyakit kanker paru-paru. Ada cukup banyak
ilustrasi yang dapat Anda gunakan sebagai contoh untuk memahami berbagai variabel
yang akan bisa digunakan pada saat merancang penelitian.
11
8. Mendefenisikan Variabel
Defenisi terhadap variabel atau konstrak dapat dibagi atas dua, yaitu:
1) Defenisi konstitutif
Defenisi konstitutif adalah suatu defenisi yang diberikan kepada suatu
konstrak dengan menggunakan konstrak yang lain. Misalnya kita mempunyai
sebuah konsep, yaitu: area.
2) Defenisi Operasional
Defenisi operasional adalah suatu defenisi yang diberikan kepada suatu
variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan
kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur
konstrak atau variabel tersebut. Misalnya kita mempunyai sebuah konstrak yaitu
kemampuan. Misalnya, kemampuan diberikan defenisi sebagai suatu uji
kemampuan dengan suatu standar, seperti standardized archievent test.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2007).
Berdasarkan hubungannya variabel dibagi menjadi enam yaitu variabel dependen atau
variabel tidak bebas Variabel Independen atau variabel bebas, variabel intervening,
variabel moderator, variabel control, variabel acak atau random.
Sedangkan korelasi antar Variabel, ada 3 yaitu : korelasi simetris,
korelasi asimatris, korelasi timbal balik dan Yang tidak kalah penting dalam bagian ini
adalah paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan
bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti
terhadap ilmu atau teori. Paradigma penelitian juga menjelaskan bagaimana peneliti
memahami suatu masalah, serta kriteria pengujian sebagai landasan untuk menjawab
masalah penelitian.
Paradigma terdiri dari paradigma sederhana, paradigma sederhana berurutan,
paradigma ganda dengan dua variabel independen, paradigma ganda dengan tiga variabel
independen, paradigma ganda dengan dua variabel dependen, paradigma ganda dengan
dua variabel independen dan dua dependen, paradigma jalur. Jadi memang bagi seorang
12
peneliti, variabel sangatlah penting, kerena bagaimanapun keberhasilan penelitian
seseorang ditentukan oleh pemilihan variabel yang tepat bagi penelitiannya.
Daftar Pustaka
13
14