Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH VARIABEL PENELITIAN

Di susun oleh Kelompok II :

1. Naris Safitri Pattinasarani (1801091)


2. Rahmawaty Sasaerilah (1801094)
3. Febriyanti Basri Nopo (1801063)
4. Sumarwan soleman (1801036)
5. Kartini abd. Malik (1801021)
6. Winda lia tamarol (1801118)
7. Riyandi hamundu (1801024)
8. Anjalia masbait (1801011)
9. Lavenia tano (1801015)
10.Sarita adam (1801054)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
MUHAMMADIYAH MANADO 2020/2021

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul [Variabel Penelitian] ini
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen
pengampuh Ns. Norman Alviat Talibo,S.Kep,M.Kep,  pada Mata Kuliah Metodologi
Penelitian, Program Studi S1 Keperawatan, STIKES MUHAMMADIYAH MANADO.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentangVariabel
Penelitian] bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ns. Norman Alviat Talibo,S.Kep,M.Kep,
selakuDosen Mata Kuliah Metodologi Penelitian,] yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari,
makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

STIKES MUHAMMADIYAH MANADO

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
1.1. LatarBelakang...........................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................1
1.3. Tujuan Penulisan Makalah........................................................1
BAB II PEMNBAHASAN.........................................................................2
2.1. Pengertian Variabel...................................................................2
2.2. Variabel Menurut Para Ahli......................................................3
2.3. Jenis Variabel............................................................................4
2.4. Contoh Variabel Bebas Dan Terkait..........................................8
BAB III PENUTUP....................................................................................12
3.1. Kesimpulan...............................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jika ada pertanyaan tentang apa yang kita teliti, maka jawabannya berkenaan dengan
variabel penelitian. Jadi variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Secara teoritis variabel penelitian juga dapat diartikan sebagai suatu atribut atau sifat
nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Variabel ini menjadi sangat penting karena tidak mungkin peneliti melakukan
penelitian tanpa adanya variabel. Namun terkadang banyak hal juga yang menyebabkan kita
lupa mengenai apa dan seperti apa variabel  serta apa saja jenis variabel dalam penelitian itu.
Banyak hal yang menjadi pertanyaan dan itulah sebabnya mengupas dengan benar variabel
akan menjadi suatu hal yang sangat penting.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian dan Definisi Variabel dalam suatu penelitian ?
2. Berapa jenis variabel yang ada ?
3. Bagaimana Pengukuran variabel?
4. Bagaimana korelasi antar variabel?
5. Bagaimana Paradigma dari variabel?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


1. Memenuhi tugas mata kuliah Metode Penelitian
2. Menjelaskan definisi variabel dan penggunaannya di dalam penelitian
3. Menolong dalam mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data nantinya
4. Mempersiapkan metode analisis / pengolahan 

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Variabel Penelitian
Variabelpenelitianpadadasarnyaadalahsegalasesuatu yang terbentukapasaja
yang ditetapkanolehpeneliti di pelajarisehingga di
prolehinformasitentanghaltersebut.
Teorivariabeldidenifinisikansebagaiantributseseorangatauobjek, yang mempunyai
“variasi“ antarasatu orang dengan yang lain atausatuobjekdenganobjek yang lain
(Hatch danFarhady. 1981).

Sebagian besar para ahli mendefinisikan variabel penelitian sebagai kondisi-


kondisi yang oleh peneliti dimanipulasikan, dikontrol, atau diobservasikan dalam suatu
penelitian. Selain itu, beberapa ahli lainnya menyatakan bahwa variabel penelitian adalah
segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan penelitian. Dari dua pengertian
tersebut, dapat dijelaskan bahwa variabel penelitian meliputi faktor-faktor yang berperan
dalam peristiwa atau gejala yang diteliti.

Variabel penelitian ditentukan oleh landasan teoritisnya dan kejelasannya


ditegaskan oleh hipotesis penelitian. Oleh karena itu, apabila landasan teoritis suatu
penelitian berbeda, akan berbeda pula variabelnya. Variabel-variabel yang ingin
digunakan perlu ditetapkan, diidentifikasi, dan diklasifikasikan. Jumlah variabel yang
digunakan bergantung pada luas serta sempitnya panelitian yang akan digunakan dalam
ilmu-ilmu eksakta, variabel-variabel yang digunakan umumnya mudah diketahui karena
dapat dilihat dan divisualisasikan. Tetapi, variabel-variabe dalam ilmu sosial, sifanya
lebih abstrak sehingga sukar dijamah secara realita. Variabel-variabel ilmu sosial berasal
dari suatu konsep yang perlu diperjelas dan diubah bentuknya sehingga dapat diukur dan
dipergunakan secara operasional. Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono,
2007).

2
2.2 Pengertian Variabel Menurut Para Ahli
Secara Teoritis, para ahli telah mendefinisikan Variable sebagai berikut :
a. Sudigdo Sastroasmoro
Varibel merupakan karakteristik subjek penelitian yang berubah dari satu
subjek ke subjek lainnya.
b. Hatch dan Farhady (1981)
Menurut pendapat ini variabel diartikan sebagai atribut atau objek yang
memiliki variasi antara objek dengan objek lainnya.
c. Bhisma Murti (1996)
Menurut Bhisma, definisi variabel yaitu fenomena yang mempunyai variasi
nilai dan variasi nilainya dapat diukur secara kualitatif dan kuantitatif
d. Kidder (1981)
Menurut pendapat Kidder, variabel adalah suatu kualitas di mana peneliti
mempelajari dan menarik sebuah kesimpulan dari proses penelitian tersebut.
e. Dr. Soekidjo Notoatmojo (2002)
Menurut pendapat Dr. Soekidjo yaitu:
 Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh para anggota
dalam suatu kelompok yang berbeda dengan apa-apa yang dimiliki oleh kelompok
lain juga.
 Variabel adalah sesuatu yang dipakai sebagai ciri, sifat, maupun sifat yang
didapatkan dari penelitian tentang konsep pengetian tertentu. Contoh, Pendidikan,
umur, gen, pekerjaan, pengetahuan, dan lain sebagainya.
f. Dr. Ahmad Watik Pratiknya (2007)
Menurut Dr. Watik, variabel adalah sebuah konsep yang memilki variabilitas.
Sedangkan konsep merupakan gambaran atau abstraksi dari suatu fenomena tertentu.
g. Kerlinger (1973)
Variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari. Contoh, Pendidikan,
penghasilan, jenis kelamin, produktifitas kerja, tingkat apresiasi, dan sebagainya.
Variabel juga bisa dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang
berbeda. Dengan demikian, variabel itu adalah sesuatu yang bervariasi.

3
2.3 Jenis Variabel Variabel

Menurut Winarno (2013), Variabel dibeda-bedakan jenisnya berdasarkan


kedudukannya dalam suatu penelitian. Dalam suatu penelitian yang mempelajari
hubungan sebab-akibat antar variabel, dapat diidentifikasi beberapa jenis variabel, yaitu:
variabel terikat, variabel bebas, variabel moderator, variabel kontrol, dan variabel antara
atau intervening. Hubungan antar variabel tersebut dalam penelitian ditunjukkan dalam
gambar diagram di bawah ini.

Variabel penelitian adalah objek yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.
Variabel penelitian terdiri dari variabel terikat, variabel bebas, variabel moderator,
variabel kontrol, dan variabel antara atau intervening. Adapun penjelasan masing-masing
variabel penelitian tersebut adalah sebagai berikut.

SEBAB HUBUNGAN HUBUNGAN

Variabel Bebas Variabel Antara Variabel Terikat


Variabel Moderator
Variabel Kontrol

1. Variabel Bebas
Variabel bebas sering disebut independent, variabel stimulus, prediktor, antecedent.
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel terikat.Variabel terikat atau dependen atau disebut
variabel output, kriteria, konsekuen, adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas.Variabel terikat tidak dimanipulasi, melainkan
diamati variasinya sebagai hasil yang dipradugakan berasal dari variabel bebas. Biasanya
variabel terikat adalah kondisi yang hendak kita jelaskan.

Dalam eksperimen-eksperimen, variabel bebas adalah variabel yang dimanipulasikan


(“dimainkan”) oleh pembuat eksperimen.

Misalnya, manakala peneliti di bidang pendidikan mengkaji akibat dari berbagai


metode pengajaran, peneliti dapat memanipulasi metode sebagai (variabel bebasnya)
dengan mengggunakan berbagai metode.Dalam penelitian yang bersifat tidak

4
eksperimental, yang dijadikan variabel bebas ialah yang “secara logis” menimbulkan
akibat tertentu terhadap suatu variabel terikat.

Contohnya, dalam penelitian tentang merokok dan kanker paru-paru, merokok (yang
memang telah dilakukan oleh banyak subyek) merupakan variable bebas, sementara
kangker paru-paru merupakan akibat dari merokok atau sebagai variabel terikat.

Contoh judul penelitian

Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Penderita Asma Di RSUD Kabupaten
Karanganyar
 Variabel Independen (Tingkat Kecemasan)

 Variabel Dependen (Kualitas Tidur Penderita)

Jadi variabel bebas adalah variabel penyebab, sadangkan variabel terikat yang menjadi
akibatnya. Dalam bidang pendidikan variabel terikat yang paling lazim adalah, misalnya
prestasi, atau “hasil belajar”.Untuk mengetahui prestasi belajar peserta didik, peneliti
memiliki sejumlah besar kemungkinan variabel bebasnya, antara lain: kecerdasan, kelas
sosial, metode pembelajaran, tipe kepribadian, tipe motivasi (imbalan/hadiah dan
hukuman), sikap terhadap sekolah, suasana kelas dan seterusnya. Untuk lebih mudah
dipahami berikut ini ditampilkan skema mengenai penjelasan di atas.

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)


Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena
adanya variabel bebas. Variabel tergantung sering juga disebut sebagai variabel akibat,
output, efek, terpengaruh, atau tergantung. Variabel ini dapat diamati dan diukur untuk
menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas. Variabel aktif adalah
variabel bebas yang dimanipulasi. Sebarang variabel yang dimanipulasikan merupakan
variabel aktif. Misalnya peneliti memberikan penguatan positif untuk jenis kelakuan
tertentu dan melakukan hal yang berbeda terhadap kelompok lain atau memberikan
instruksi yang berlainan pada kedua kelompok tersebut atau peneliti menggunakan
metode pembelajaran yang berbeda, atau memberikan imbalan kepada subyek-subyek
dalam kelompok lain, atau menciptakan kecemasan dengan instruksi-instruksi yang
meresahkan, maka peneliti secara aktif memanipulasi variabel metode, penguatan, dan
kecemasan.

5
Contoh judul penelitian

 Pengaruh terapi zikir terhadap penurunan kecemasan pada pasien preoperasi. Penurunan


kecemasan merupakan variabel terikat (dependent).
 Hubungan caring perawat dengan kepuasan pasien. Kepuasan pasien menjadi variabel
terikat (dependen).

Variabel atribut adalah yang tidak dapat dimanipulasi atau kata lain variabel yang
sudah melekat dan merupakan ciri dari subyek penelitian. Misalnya: Intelegensi, bakat
jenis kelamin, status sosial-ekonomi, sikap, daerah geografis suatu wilayah, dan
seterusnya. Ketika kita melakukan penelitian atau kajian subyek-subyek penelitian kita
sudah membawa variabel-variabel (atribut-atribut) itu. Yang membentuk individu atau
subyek penelitian tersebut adalah lingkungan, keturunan, dan situasi-situasi
lainnya.Perbedaan variabel aktif dan variabel atribut ini bersifat umum. Akan tetapi
variabel atribut dapat pula menjadi variabel aktif.Ciri ini memungkinkan untuk penelitian
relasi “yang sama” dengan cara berbeda.Misalnya kita dapat mengukur kecemasan
subyek.

Jelas bahwa dalam hal ini kecemasan merupakan atribut. Akan tetapi kita dapat pula
memenipulasi kecemasan. Kita dapat menumbuhkan kecemasan dengan tingkat yang
berbeda, dengan mengatakan kepada subyek-subyek yang termasuk dalam kelompok
eksperimen (kelompok yang diteliti) bahwa yang harus mereka kerjakan sulit, maka
tingkat kecerdasan mereka akan diukur dan masa depan mereka tergantung pada skor tes
itu.Sedangkan kepada subyek lainya dipesan bahwa kerja sebaik-baiknya tetapi santai
saja hasil tes tidak terlalu penting dan sama sekali tidak mempengaruhi hari depan
mereka.

3. Variabel Kontrol (Control Variable)

Sebuah variabel kontinu memiliki sehimpunan harga yang teratur dalam suatu cakupan
(range) tertentu. Arti defenisi ini ialah:

 Harga-harga suatu variabel kontinu mencerminkan setidaknya suatu urutan


peringkat. Harga yang lebih besar untuk variabel itu berarti terdapatnya lebih
banyak sifat tertentu (sifat yang dikaji) yang dikandungnya, dibandingkan dengan

6
variabel dengan harga yang lebih murah. Misalnya, harga-harga yang diperoleh
dari suatu skala untuk mengukur ketergantungan (depedensi) mengungkapkan
ketergantungan dengan kadar yang berbeda-beda, yakni mulai dari tinggi,
menengah/sedang, sampai rendah.

Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan oleh peneliti atau dibuat konstan
agar variabel bebas dan tergantung tidak dipengaruhi faktor dari luar yang tidak diteliti.
Variabel kontrol perlu dikeluarkan jika tidak dapat mempengaruhi hubungan antara
variabel.

Contoh:
 Pengaruh kontras warna baju terhadap keputusan membeli dikalangan wanita. Variabel
bebas adalah kontras warna, variabel dependen adalah keputusan membeli dan variabel
kontrol adalah wanita (jenis kelamin).

Jadi persoalah variabel ini adalah antara “ya” atau “tidak”. Contoh paling mudah
adalah variabel kategori dikotomis: jenis kelamin, republik-demokrat, kulit putih-kulit
hitam, dan sebagainya. Politomi, yakni pilihan (partisi) cukup lazim terdapat khususnya
dalam sosiologi dan ilmu ekonomi: anutan agama, pendidikan, kewarganegaraan,
pilihan pekerjaan, dan seterusnya.

Syarat-syarat yang dituntut variabel kategori dan variabel nominal, adalah semua
anggota himpunan bagian dipandang sama. Misalnya, kalau variabel itu adalah anutan
agama, semua penganut protestan adalah sama; semua penganut katolik adalah sama;
dan semua penganut “lain-lain” pun sama. Jika seorang agama katolik, dia dimasukkan
dalam kategori “katolik” dan diberi angka (nomor) “1” dalam kategori tersebut.
Variabel ini bersifat “demokratis” artinya, tidak mengenal tatanan peringkat atau
ungkapan “lebih besar” maupun “lebih kecil” daripada di antara kategorinya. Semua
anggota kategori memiliki nilai atau harga sama, yakni:

Ungkapan variabel kualitatif kadang-kadang digunakan untuk menunjuk variabel-


variabel kategori ini, khusunya dikotomi, barangkali juga untuk mengkontraskanya
dengan variabel kuatitatif (variabel kontinu). Penggunaan ungkapan itu mencerminkan
adanya gagasan yang agak menyimpang mengenai hakikat variabel. Variabel selalu

7
dapat dikuantisasikan; jika tidak demikian, tentunya bukanlah variabel.Sebelummnya
dijelaskan bahwa konstruk adalah hal-hal yang tak teramati (non observable) sedangkan
defenisi variabel secara operasional adalah hal-hal yang teramati (observable).
Kerlinger (2006: 66) menambahkan bahwa hal yang dimaksud adalah “variabel laten”.

Istilah-istilah lain untuk mengungkapkan gagasan yang kira-kira sama misalnya


konstruk disebut dengan variabel intervensi (intervening variabel). Variabel intervensi
adalah istilah yang dibuat untuk menunjuk pada proses-proses psikologis yang internal
dan tak teramati, yang pada gilirannya mengacu pada perilaku. suatu variabel intervensi
ini “hanya ada di otak peneliti” tidak dapat dilihat, didengar, atau diraba; disimpulkan
dari perilaku.

Kegunaan dan Kriteria Variabel Penelitian


1. Kegunaan Variabel
 Untuk mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data
 Untuk mempersiapkan metode analisis/pengolahan data
 Untuk pengujian hipotesis
2. Variabel penelitian yang baik
 Relevan dengan tujuan penelitian
 Dapat diamati dan dapat diukur
 Dalam suatu penelitian, variabel perlu diidentifikasi, diklasifikasi, dan
didefenisikan secara operasional dengan jelas dan tegas agar tidak menimbulkan
kesalahan dalam pengumpulan dan pengolahan data serta dalam pengujian
hipotesis

2.4 Contoh Variabel Bebas dan Terikat


1. Contoh Variabel Bebas
Pada percobaan ini yang dijadikan contoh yaitu penelitian terhadap kadar bahan
kimia yang penting untuk kelangsungan hidup tikus. Berdasarkan landasan tersebut,
Anda dapat merencanakan percobaan dengan menentukan kedua jenis variabel ini.
Yang jadi pokok pembahasan dalam variabel bebas yaitu tidak menggunakan bahan

8
kimia. Hal ini dikarenakan bahan tersebut dapat berpotensi mempengaruhi
perkembangan tikus.
Dalam proses ini, nanti Anda juga bisa melihat adanya perbedaan terhadap tikus
yang diberi bahan kimia dan juga yang tidak. Untuk variabel terikatnya sendiri di sini
adalah kesehatan tikus yang digunakan sebagai bahan percobaan. Alasannya karena
Anda dapat mengamati kesehatan tikus yang kondisinya terpengaruh oleh bahan kimia.
Selanjutnya Anda dapat mengembangkan jenis variabel bebas tersebut. Peran variabel
bebas di sini yaitu untuk mengukur berapa banyak bahan kimia yang diberikan pada
tikus. Selain itu Anda pun bisa bisa berinovasi dengan memvariasikan kuantitas bahan
kimia yang hendak diberikan kepada tikus. Lalu untuk variabel terikatnya adalah
kesehatan tikus saat terpengaruh bahan kimia. Dengan demikian peneliti bisa
mendapatkan informasi mengenai takaran bahan kimia yang tepat supaya bahan tadi
dapat membantu perkembangannya agar dapat tumbuh dengan baik.

2. Contoh Variabel Terikat


Contoh berikutnya adalah variabel mengenai pengaruh kafein terhadap nafsu
makan. Pada penelitian berikut ini yang berperan sebagai variabel bebas adalah
pengaruh kafein, sedangkan untuk variabel terikat adalah nafsu makan.
Kopi mengandung kafein, dan kopi juga dapat digunakan untuk menekan selera makan.
Akan tetapi saat efek kafein tersebut hilang, maka otomatis orang yang sudah
mengkonsumsinya akan kembali merasa lapar. Maka dari itu, peneliti harus mengetahui
kadar kafein yang tepat supaya efeknya untuk menekan rasa lapar tidak cepat hilang.
Solusinya yaitu dengan mengkonsumsi kopi yang mengandung kafein tanpa tambahan
gula. Keberhasilannya ditandai dengan tidak munculnya rasa lapar meski efek kafein
telah habis.
3. Hubungan Antara Variabel Bebas, Variabel Terikat, dan Variabel Moderator
Setelah selesai membahas Pengertian variabel dan kedua contoh dari masing-
masing variabel atas. Kali ini terdapat contoh yang akan menjelaskan hubungan
diantara variabel bebas, variabel terikat, dan variabel moderator. Contoh kali ini akan
mengambil persoalan di rumah sakit dimana motivasi kerja para pegawai rumah sakit
(perawat) dapat berpengaruh terhadap produktivitas mereka dalam menyelesaikan
pekerjaan. Di samping itu terdapat juga instansi maupun para pimpinan rumah sakit
yang turut memberikan pengaruh terhadap produktivitas pegawai rumah sakit (perawat
dll).Pada contoh ini motivasi kerja akan berperan sebagai variabel bebas. Kemudian
9
produktifitas kerja akan menjadi variabel terikat. Lalu yang terakhir terdapat juga
pimpinan dan instansi perusahaan yang berperan sebagai variabel moderator.

4. Manfaat Serta Ciri-Ciri dari Variabel Penelitian yang Baik


Manfaat variabel yakni untuk menyiapkan dengan baik alat dan metode yang
nantinya akan dipakai dalam mengumpulkan data, mencari metode tepat guna
menganalisis sebuah data dari penelitian. Selain itu, juga memiliki fungsi pada saat
dilakukan uji hipotesis.
Sedangkan beberapa ciri yang ada menunjukkan jika variabel penelitian bisa
dikatakan baik jika sesuai pada tujuan penelitian yang dilakukan. Variabel bisa saja
dilihat serta dilakukan pengukuran. Selain itu, variabel dalam penelitian yang baik
wajib diidentifikasi, diklasifikasi dan juga didefinisikan dengan tegas sehingga akan
meminimalisir serta mencegah munculnya kesalahan di saat mengumpulkan bahkan
juga mengolah data.

5. Hubungan Variabel Bebas dengan Variabel Terikat


Setidaknya terdapat tiga macam jenis hubungan yang ada antara variabel bebas
dengan variabel terikat, yakni simetris, asimetris serta timbal balik. Pertama, hubungan
simetris yakni suatu variabel tidak bisa terpengaruh secara oleh variabel lainnya.
Kedua, hubungan asimetris, yakni satu variabel akan berpengaruh pada variabel
lainnya.
Sedangkan ketiga yakni hubungan timbal balik, dimana antara satu variabel dan
variabel lainnya saling berpengaruh satu sama lain. Mempelajari hubungan yang ada
dari kedua variabel itu sangat penting dalam melakukan proses identifikasi apa saja
yang termasuk pada kategori variabel bebas serta variabel terikat.
Perbedaan yang ada pada variabel bebas dengan variabel terikat yakni pada pada
variabel bebas bisa berpengaruh ke perubahan variabel terikat. Sedangkan pada variabel
terikat sendiri adalah variabel output yang akan dipengaruhi variabel bebas.Variabel
terikat tidak bisa dimanipulasi, hal ini juga dikarenakan Anda wajib mengamati
berbagai macam, variasinya. Lain halnya pada variabel bebas yang bisa dilakukan
manipulasi.
 Contohnya bisa Anda lihat di penelitian eksperimental pada pendidikan. Anda
bisa menggunakan metode mengajar ke variabel bebas. Namun, di penelitian

10
yang non eksperimental variabel bebasnya yakni sesuatu yang sifatnya logis
serta memiliki pengaruh terhadap variabel terikat.
 Contoh lainnya yakni pada orang gemar merokok. Merokok bisa menyebabkan
terkena serangan jantung serta penyakit kanker paru-paru. Dalam kasus yang
ada maka Anda bisa menentukan variabel bebas dari hal ini yakni merokok.
Variabel terikatnya yang ada yakni penyakit kanker paru-paru. Ada cukup banyak
ilustrasi yang dapat Anda gunakan sebagai contoh untuk memahami berbagai variabel
yang akan bisa digunakan pada saat merancang penelitian.

6. Variabel Bebas dan Terikat Pada Sebuah Penelitian


Contoh kedua yakni pengaruh kafein pada nafsu makan. Dalam penelitian ini peran
sebagai variabel bebas yakni perlakuan kafein, dan yang peran sebagai variabel terikat
yaitu nafsu makan.Kafein bisa ditemukan di kopi. Kopi juga bisa membantu menekan
tingkat nafsu makan seseorang. Namun, ketika efek kafein hilang dengan begitu orang
pun akan kembali merasa lapar. Oleh sebab itu, Anda juga bisa membuat variasi
konsentrasi kafein supaya bisa mengetahui berapa besar kadar kafein yang wajib
dikonsumsi supaya bisa menekan rasa lapar.Salah satu solusi yang ada yakni dengan
mengkonsumsi kopi yang mana mengandung kafein tanpa adanya gula. Indikator
keberhasilannya bisa ditandai tidak merasa lapar walaupun efek kafein sudah hilang.

7. Hubungan Variabel Bebas, Variabel Terikat serta Variabel Moderator


Kali ini bukan hanya pengertian variabel saja yang akan di ulas. Namun Anda juga
akan mengulas mengenai contoh dari hubungan yang ada pada variabel bebas, variabel
terikat serta variabel moderator. Contoh yang ada adalah motivasi kerja pada karyawan
berpengaruh ke produktivitas kerja. Selain itu dipengaruhi juga pada pimpinan yang
akan memimpin instansi maupun perusahaan.
Peran variabel bebas pada contoh di atas yakni motivasi kerja. Sedangkan yang
peran sebagai variabel terikat yakni produktivitas kerja. Variabel moderator yang ada di
dalam contoh adalah pimpinan perusahaan.
Di atas adalah beberapa penjelasan singkat mengenai pengertian variabel dan beberapa
hal yang terkait di dalamnya. Jadi dalam penelitian itu pasti ada variabel yang
mempengaruhi dan juga dipengaruhi seperti hanya dengan beberapa contoh yang sudah
disampaikan pada uraian di atas. Semoga bermanfaat.

11
8. Mendefenisikan Variabel
Defenisi terhadap variabel atau konstrak dapat dibagi atas dua, yaitu:
1) Defenisi konstitutif
Defenisi konstitutif adalah suatu defenisi yang diberikan kepada suatu
konstrak dengan menggunakan konstrak yang lain. Misalnya kita mempunyai
sebuah konsep, yaitu: area.
2) Defenisi Operasional
Defenisi operasional adalah suatu defenisi yang diberikan kepada suatu
variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan
kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur
konstrak atau variabel tersebut. Misalnya kita mempunyai sebuah konstrak yaitu
kemampuan. Misalnya, kemampuan diberikan defenisi sebagai suatu uji
kemampuan dengan suatu standar, seperti standardized archievent test.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2007).
Berdasarkan hubungannya variabel dibagi menjadi enam yaitu variabel dependen atau
variabel tidak bebas Variabel Independen atau variabel bebas, variabel intervening,
variabel moderator, variabel control,  variabel acak atau random.  
Sedangkan korelasi antar Variabel, ada 3 yaitu : korelasi simetris,
korelasi asimatris, korelasi timbal balik dan Yang tidak kalah penting dalam bagian ini
adalah paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan
bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti
terhadap ilmu atau teori. Paradigma penelitian juga menjelaskan bagaimana peneliti
memahami suatu masalah, serta kriteria pengujian sebagai landasan untuk menjawab
masalah penelitian.
Paradigma terdiri dari paradigma sederhana, paradigma sederhana berurutan,
paradigma ganda dengan dua variabel independen, paradigma ganda dengan tiga variabel
independen, paradigma ganda dengan dua variabel dependen, paradigma ganda dengan
dua variabel independen dan dua dependen, paradigma jalur. Jadi memang bagi seorang

12
peneliti,  variabel sangatlah penting, kerena bagaimanapun keberhasilan penelitian
seseorang ditentukan oleh pemilihan variabel yang tepat bagi penelitiannya.

 Daftar Pustaka

Ahmad W. Pratiknya. Dasar-Dasar Metodologi PenelitianKedokteran dan Kesehatan,Raja


Grafindo Persada, Jakarta, 2007.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta,
Jakarta,2002.
Kenglinger, Fred, N, Foundation of Behavioral Research, Holt, Renehart,1973.
Kidder Loiuse. Research Methods Instrument Social Relation, Holt Rinehart and Winston,
1981.
Sogiyono. Statistika untuk Penelitian. Alfabeta, Bandung, 2009.
___________. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
Alfabeta, Bandung, 2011.
Susan Stainback; William Stainback; Understanding & Conducting Qualitative Research;
Kendall/Hunt Publishing Company; Dubuque, Iowa; 1988.
Sutrisno Hadi.  Metodologi Research, Jilid 1, 2, UGM, 1986.
_______________, Statistik, Jilid 2, 3, UGM, 1986.
SANJAYA, Wina. PenelitianPendidikanjenis, metodedanprosedur. Jakarta: Kencana, 2013.

13
14

Anda mungkin juga menyukai